Fenomena penurunan muka tanah di kota semarangpamboedi
Makalah ini membahas tentang penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Semarang yang disebabkan oleh struktur tanah alluvium muda, pengambilan air tanah secara berlebihan, dan beban bangunan tinggi. Penurunan tanah berdampak pada banjir parah, kerusakan bangunan, dan lingkungan. Upaya yang dianjurkan adalah membatasi penggunaan air tanah, membuat resapan air buatan, serta pembatasan pembangunan
Dokumen ini membahas siklus hidrologi dan sumber-sumber air baku. Air berpindah di bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi sehingga membentuk siklus air. Sumber air baku terdiri dari air permukaan seperti sungai dan danau serta air tanah dangkal dan dalam. Masing-masing sumber memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kualitas, kuantitas, dan kemudahan akses.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis sumber air, yaitu air tanah, air permukaan, air angkasa, dan air laut. Setiap jenis air memiliki keuntungan dan kerugian tertentu dalam kualitas, kuantitas, dan penggunaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?Didi Sadili
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting:
1. Reklamasi teluk Jakarta berpotensi memperparah masalah pencemaran, sedimentasi, dan penurunan kualitas air di teluk akibat melemahnya sirkulasi arus.
2. Pembangunan Great Sea Wall dan danau resapan air dikhawatirkan akan memperburuk masalah tersebut dengan menjebak limbah dan sedimen di perairan tersebut.
3. Penyebab utama pen
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobYahya M Aji
Banjir rob adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa.
Bagaimana pengaruh Climate Change terhadap Banjir Rob?
Mengapa Adaptasi diperlukan (bagi masyarakat pesisir)?
Apa saja sampak kerusakan banjir rob?
Bagaimana bentuk adaptasi masyarakat terhadap banjir rob?
Semua dapat kita temukan jawabannya pada dokumen ini.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Fenomena penurunan muka tanah di kota semarangpamboedi
Makalah ini membahas tentang penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Semarang yang disebabkan oleh struktur tanah alluvium muda, pengambilan air tanah secara berlebihan, dan beban bangunan tinggi. Penurunan tanah berdampak pada banjir parah, kerusakan bangunan, dan lingkungan. Upaya yang dianjurkan adalah membatasi penggunaan air tanah, membuat resapan air buatan, serta pembatasan pembangunan
Dokumen ini membahas siklus hidrologi dan sumber-sumber air baku. Air berpindah di bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi sehingga membentuk siklus air. Sumber air baku terdiri dari air permukaan seperti sungai dan danau serta air tanah dangkal dan dalam. Masing-masing sumber memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kualitas, kuantitas, dan kemudahan akses.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis sumber air, yaitu air tanah, air permukaan, air angkasa, dan air laut. Setiap jenis air memiliki keuntungan dan kerugian tertentu dalam kualitas, kuantitas, dan penggunaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?Didi Sadili
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting:
1. Reklamasi teluk Jakarta berpotensi memperparah masalah pencemaran, sedimentasi, dan penurunan kualitas air di teluk akibat melemahnya sirkulasi arus.
2. Pembangunan Great Sea Wall dan danau resapan air dikhawatirkan akan memperburuk masalah tersebut dengan menjebak limbah dan sedimen di perairan tersebut.
3. Penyebab utama pen
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobYahya M Aji
Banjir rob adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa.
Bagaimana pengaruh Climate Change terhadap Banjir Rob?
Mengapa Adaptasi diperlukan (bagi masyarakat pesisir)?
Apa saja sampak kerusakan banjir rob?
Bagaimana bentuk adaptasi masyarakat terhadap banjir rob?
Semua dapat kita temukan jawabannya pada dokumen ini.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
Erosi dan pelapukan merupakan fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Erosi disebabkan oleh air sungai Grindulu yang mengakibatkan pendangkalan Teluk Pacitan dan longsor di sepanjang sungai. Pelapukan batuan dapat terjadi akibat perubahan suhu, campuran zat kimia, atau tumbuhnya organisme di permukaan batuan.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Dokumen tersebut membahas tentang banjir bandang yang terjadi akibat hujan deras secara terus menerus di daerah dataran rendah. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, contoh kasus, dampak, dan penanganan dari bencana banjir bandang.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan besarnya penurunan tanah dan lamanya penurunan yang terjadi pada beberapa lapisan tanah berbeda untuk struktur kolom. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa masalah kedua memiliki penurunan terbesar dan lamanya penurunan terlama dikarenakan adanya lapisan lempung pada kedalaman tertentu dan batas muka air tanah.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air antara lautan, atmosfer, dan daratan yang terjadi secara terus menerus karena penguapan, pembentukan awan, hujan, dan aliran air di permukaan dan bawah tanah. Siklus ini menjelaskan mengapa kuantitas air di Bumi relatif tetap walaupun terus digunakan.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hakisan larian air permukaan, antaranya jumlah hujan, bentuk hujan, geologi daerah, kecerunan tanah, dan jenis tumbuhan. Kadar hakisan lebih tinggi ketika hujan lebat dalam waktu singkat atau di daerah dengan cerun curam dan tumbuhan yang jarang. Jenis batuan dan tumbuhan yang tebal dapat mengurangi kadar hakisan.
Dokumen ini membahas tentang pengertian hujan, proses terjadinya hujan secara alami dan buatan, keuntungan hujan seperti membantu kesuburan tanah dan ketersediaan air, serta kerugian hujan seperti menyebabkan bencana alam, kecelakaan laut, dan gangguan komunikasi. Secara keseluruhan dokumen ini menjelaskan proses terjadinya hujan dan dampak positif negatif dari hujan.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrologi dan ilmu terkait lainnya. Terdapat beberapa cabang hidrologi seperti potamologi yang mempelajari aliran permukaan, limnologi yang mempelajari air danau, dan geohidrologi yang mempelajari air tanah. Dokumen juga menjelaskan siklus hidrologi dimana air berpindah antara atmosfer dan permukaan bumi melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Ber
Dokumen tersebut merangkum proses-proses eksogen yang mempengaruhi permukaan bumi seperti pelapukan, erosi, pergerakan massa, dan sedimentasi yang disebabkan oleh agen-agen seperti sinar matahari, angin, air, gelombang laut, dan gletser. Proses-proses tersebut dapat menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti lembah, tebing, dan bukit pasir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membahas permodelan pergerakan tanah pada lereng buatan di laboratorium dengan variasi kemiringan dan kompaksi tanah.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sudut kemiringan dan kompaksi tanah berpengaruh besar terhadap kecepatan pergerakan tanah. Sudut 20 derajat menghasilkan kecepatan 15-66 cm/detik untuk tanah kompak dan 100 cm/detik unt
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
Erosi dan pelapukan merupakan fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Erosi disebabkan oleh air sungai Grindulu yang mengakibatkan pendangkalan Teluk Pacitan dan longsor di sepanjang sungai. Pelapukan batuan dapat terjadi akibat perubahan suhu, campuran zat kimia, atau tumbuhnya organisme di permukaan batuan.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Dokumen tersebut membahas tentang banjir bandang yang terjadi akibat hujan deras secara terus menerus di daerah dataran rendah. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, contoh kasus, dampak, dan penanganan dari bencana banjir bandang.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan besarnya penurunan tanah dan lamanya penurunan yang terjadi pada beberapa lapisan tanah berbeda untuk struktur kolom. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa masalah kedua memiliki penurunan terbesar dan lamanya penurunan terlama dikarenakan adanya lapisan lempung pada kedalaman tertentu dan batas muka air tanah.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air antara lautan, atmosfer, dan daratan yang terjadi secara terus menerus karena penguapan, pembentukan awan, hujan, dan aliran air di permukaan dan bawah tanah. Siklus ini menjelaskan mengapa kuantitas air di Bumi relatif tetap walaupun terus digunakan.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hakisan larian air permukaan, antaranya jumlah hujan, bentuk hujan, geologi daerah, kecerunan tanah, dan jenis tumbuhan. Kadar hakisan lebih tinggi ketika hujan lebat dalam waktu singkat atau di daerah dengan cerun curam dan tumbuhan yang jarang. Jenis batuan dan tumbuhan yang tebal dapat mengurangi kadar hakisan.
Dokumen ini membahas tentang pengertian hujan, proses terjadinya hujan secara alami dan buatan, keuntungan hujan seperti membantu kesuburan tanah dan ketersediaan air, serta kerugian hujan seperti menyebabkan bencana alam, kecelakaan laut, dan gangguan komunikasi. Secara keseluruhan dokumen ini menjelaskan proses terjadinya hujan dan dampak positif negatif dari hujan.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrologi dan ilmu terkait lainnya. Terdapat beberapa cabang hidrologi seperti potamologi yang mempelajari aliran permukaan, limnologi yang mempelajari air danau, dan geohidrologi yang mempelajari air tanah. Dokumen juga menjelaskan siklus hidrologi dimana air berpindah antara atmosfer dan permukaan bumi melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Ber
Dokumen tersebut merangkum proses-proses eksogen yang mempengaruhi permukaan bumi seperti pelapukan, erosi, pergerakan massa, dan sedimentasi yang disebabkan oleh agen-agen seperti sinar matahari, angin, air, gelombang laut, dan gletser. Proses-proses tersebut dapat menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti lembah, tebing, dan bukit pasir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membahas permodelan pergerakan tanah pada lereng buatan di laboratorium dengan variasi kemiringan dan kompaksi tanah.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sudut kemiringan dan kompaksi tanah berpengaruh besar terhadap kecepatan pergerakan tanah. Sudut 20 derajat menghasilkan kecepatan 15-66 cm/detik untuk tanah kompak dan 100 cm/detik unt
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
Tugas 1 Geografi Tanah J2_Yuja Wahyuni.pptxHusnulErostegu
Proses pembentukan tanah melibatkan pelapukan batuan induk oleh berbagai faktor seperti iklim, organisme, relief, waktu, dan manusia. Pelapukan menghasilkan bahan induk tanah yang kemudian membentuk profil tanah melalui interaksi berbagai faktor tersebut.
Bentuk lahan asal denudasional terbentuk dari proses pelapukan, erosi, gerakan massa batuan, dan sedimentasi. Terdapat beberapa satuan bentuk lahan hasil proses ini seperti pegunungan denudasional, perbukitan denudasional, dataran nyaris, dan lereng kaki.
BAB I memberikan informasi tentang geografi Kota Semarang, termasuk letak geografis, iklim, dan penggunaan lahan. BAB II menyoroti berbagai aspek pemerintahan di Kota Semarang seperti struktur organisasi pemerintahan dan lembaga-lembaga terkait. BAB III membahas tentang data demografi dan tenaga kerja di Kota Semarang.
Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi di daerah pesisir bernama Pragota. Kota ini kemudian berkembang menjadi pelabuhan penting pada abad ke-15 hingga ditetapkan sebagai kabupaten pada tahun 1547. Semarang berkembang menjadi kota dagang yang makmur di bawah penguasaan berbagai kerajaan hingga akhirnya menjadi milik Belanda pada abad ke-18.
Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah yang berdiri sejak 1547. Kota ini memiliki luas wilayah 373,67 km2 dengan pantai seluas 13,6 km. Semarang terbagi menjadi tiga daerah yaitu perbukitan, dataran rendah, dan daerah pantai. Kota ini memiliki posisi strategis sebagai simpul transportasi dan koridor pembangunan di Jawa Tengah.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta menjadi pedoman untuk perencanaan pembangunan jangka panjang dan pengembangan struktur ruang dan pola ruang nasional dengan strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan, pusat pertumbuhan ekonomi, dan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2029. Rencana ini disusun berdasarkan Undang-Undang Penataan Ruang dan peraturan terkait lainnya untuk mengatur penggunaan ruang di Jawa Tengah selama 20 tahun ke depan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kota Semarang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-16 dan berkembang menjadi kota penting di Jawa Tengah.
2. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan pusat perdagangan pada abad ke-18 dan memiliki banyak bangunan bersejarah.
3. Pemerintahan Kota Semarang berubah sejak masa kolonial hingga masa kemerdekaan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Apa itu Penurunan Tanah?
Penurunan tanah (Land Subsidence) merupakan
peristiwa termampatnya suatu lapisan tanah yang
disebabkan oleh beberapa faktor.
3. Faktor Penyebab Penurunan
Tanah
Penurunan tanah secara alami, misalnya aktivitas
vulkanik dan tektonik.
Pengambilan bahan cair dari dalam tanah seperti
air tanah atau minyak bumi.
Adanya beban-beban berat diatasnya (gedung
atau bangunan).
Aktivitas penambangan atau pengerukan.
(Whittaker and Reddish, 1989)
4. Rumusan Masalah
Penyebab terjadinya penurunan tanah atau
amblasan di Kota Semarang
Akibat yang ditimbulkan dari penurunan tanah di
Kota Semarang
Cara mengurangi atau mengatasi penurunan
tanah di Kota Semarang
5. Penurunan Tanah di Semarang
Kota Semarang merupakan salah satu kota besar
yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini
terbagi menjadi 2 bagian yaitu Semarang Atas
dan Semarang Bawah, dimana bagian Semarang
bawah terbentuk dari endapan alluvium yang
masih muda sehinngga rawan akan bencana
penurunan muka tanah (amblas).
6. Penyebab Penurunan Tanah
di Kota Semarang
Struktur tanah yang masih labil (Alluvium).
Pengambilan Air Bawah Tanah (ABT) yang
berlebihan dan tidak terkontrol.
Beban berat bangunan diatas pemukaan tanah.
Sumber : German Institute for Geosciences and Natural Resources
7. Tingkat Penurunan Tanah
(per tahun)
Bandara Ahmad Yani dan kawasan PRPP turun
3,4 cm sampai 7,6 cm
Tanah Mas turun 5 cm
Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas turun 7,7 cm
Tambaklorok turun mencapai 11 cm dan
Pengapon 8,5 cm
Kawasan Tugumuda turun 1,54 cm
Sumber : Suara Merdeka, 5 Februari 2012
8. Dampak Penurunan Tanah
Memperparah banjir dan rob di Kota Semarang
bagian utara dan tengah.
Merusak gedung atau bangunan yang berada
diatas permukaan tanah.
Kerusakan lingkungan di Kota Semarang
terutama di Semarang bawah.
9. Cara Menanggulangi
Mengurangi penggunaan air bawah tanah (ABT)
dan menggantinya dengan air permukaan
(PDAM).
Membuat resapan air tanah buatan (biopori)
dimana air hujan atau air permukaan diinjeksikan
ke bawah permukaan tanah sebagai pengganti
air tanah
Membatasi bangunan bertingkat di daerah yang
terjadi penurunan tanah.
10. Kesimpulan dan Saran
Penurunan tanah di Kota Semarang disebabkan
oleh faktor alam, pengambilan air tanah yang
tidak terkontrol, dan beban bangunan yang
berada diatas tanah. Permasalahan tersebut
dapat ditanggulangi dengan peraturan
pembatasan penggunaan Air Bawah Tanah
(ABT), membatasi bangunan bertingkat, dan
pembuatan resapan biopori. Bila tidak ada
tindakan serius, maka dalam beberapa tahun
kedepan Semarang bawah akan tenggelam
11. Referensi
Suara Merdeka. 5 Februari, 2012 . ”Penurunan Tanah di Semarang
Karena Proses Konsolidasi”, hlm. 21.
User, Super.(2012).”Semarang Ambles 13 Cm/Tahun”. Dalam
http://www.apeksi.or.id/index.php/berita/regional/8-semarang-ambles-
13-cm-tahun. diunduh pada Minggu 17 Juni 2012.
Yudopotter.(2009).”Faktor-Faktor Penyebab Penurunan Muka Tanah
(Land Subsidence)”. dalam
http://yudopotter.wordpress.com/2009/05/06/faktor-faktor-penyebab-
penurunan-muka-tanah-land-subsidence. diunduh pada Minggu 17
Juni 2012.