Dokumen tersebut membahas tentang FCTC dan pilihan bagi petani tembakau, termasuk kondisi petani tembakau saat ini, alternatif kebijakan yang diterapkan negara lain untuk mendukung petani beralih ke komoditas lain, serta implementasi Pasal 17 dan 18 FCTC mengenai dukungan terhadap alternatif kegiatan dan perlindungan lingkungan bagi petani tembakau."
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PETANI VS TOBACCO CONTROL
1. “FCTC dan Pilihan Bagi
Petani Tembakau”
Deni W. Kurniawan
Indonesian Institute for Social Development
www.iisd.or.id | www.deniwk.com | @deniwk
2. Petani vs
Tobacco
Control
- merupakan salah satu
‘senjata’ utama melawan
pengendalian tembakau
disamping isu kontribusi
terhadap ekonomi.
- Mislead sebagai
pemaksaan untuk tidak
menanam tembakau
(Pelarangan)
5. Sebaran Tembakau
Tembakau ditanam di 124 negara dengan luas
lahan sebesar 3,8 juta hektar. Michael Eriksen, dkk.
2012. Tobacco Atlas (Georgia: American Cancer
Society).
6. Penggunaan Tembakau
96% tembakau digunakan
untuk rokok. Bentuk lain bidis
(Asia Selatan—Timur), kretek
(Indonesia), dan snuff
(berasal dari swedia, kini
sudah mengglobal). Tobacco
Atlas edisi 4 (Atalanta,
Georgia: American Cancer
Society), hal 24.
9. The End Game of Tobacco
WHO TARGET
30% relative reduction in prevalence of current tobacco use in
persons aged 15+ years from 2010 baseline, by 2025
“ENDGAME” TARGET
Prevalence rate of 5% or below by an announced date
13. Produksi Tembakau Dunia 2013
3148.547
850.673 830
345.837 260.2
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
China,
mainland
Brazil India United States
of America
Indonesia
Thousands
Produsen Tembakau Dunia, 2013
17. PRODUKSI, KONSUMSI, IMPORT
• Produksi daun tembakau juga stagnan 180 – 260 ton per
tahun.
• Kebutuhan tembakau meningkat hingga 363.130 ton pada
tahun 2015 360 miliar batang per tahun 2014.
• Industry rokok mengimpor tembakau dari luar negeri seperti
dari China, Turki dan Brasil harga lebih murah, kualitas
‘lebih baik.
20. Permasalahan Mendasar
Sektor Pertanian
1. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global
2. Ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan, dan air
3. Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK < 0.5 Ha)
4. Sistem perbenihan dan perbibitan nasional belum berjalan optimal
5. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih
tingginya suku bunga usahatani
6. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh
7. Masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi
8. Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik
9. Rendahnya nilai tukar petani (NTP)
10. Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan
pertanian
11. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian.
Renstra Kementan 2010-2014
21. Alasan Menanam Tembakau
1. Pasar Sudah Jelas ada Industri Rokok
2. Ada insentif dari Industri Tembakau dalam bentuk pinjaman
atau barang
3. Kurangnya alternatif komoditas lain yang sama
keuntungannya
4. Lebih menguntungkan dibanding tanaman lain
5. Di beberapa negara berkembang petani hanya
menggantungkan diri pada tembakau untuk mendapatkan
penghasilan, sementara di negara maju mereka memiliki
penghasilan lain dari komoditas lain dan juga dari integrated
farming.
6. Bisa ditanam di lahan yang sempit
7. Dipersepsikan memiliki harga stabil
22. Faktor jumlah (%)
Tradisi Turun Temurun Keluarga 114 (36.9%)
Menguntungkan 52 (16,8%)
Mengikuti lingkungan 21 (6.8%)
Keinginan pribadi 21 (6.8%)
Pengaruh industri rokok 9 (2.9)
Hanya tembakau yg dapat tumbuh 7 (2.3)
Tidak tahu 85 (27.5)
Temuan kami menunjukkan bahwa pertanian tembakau bukanlah bisnis
yang sangat menguntungkan tetapi pertanian yang sudah ada secara turun
temurun
Faktor-faktorapayangmempengaruhiAndauntuk
terusmelakukanpertaniantembakau?(N=309)
Data MTCC-UMY
23. Alasan Berhenti Menanam
Tembakau
1. Padat Karya/Labor Intensive (34,9%)
2. High Cost Cultivation/Low Returns (26,7%)
3. Gangguan Kesehatan (23,6%)
4. Kontroversi Tobacco or Health
5. Ketersediaan Infrastruktur seperti irigasi yang
memungkinkan pertanian komoditas lain
24. Faktoryang mempengaruhimantanpetani
tembakauberhentitanam tembakau(n=191)
Faktor Jumlah (%)
Monopoly Industri rokok dalam penentuan
harga
86 (45.0%)
Tidak menguntungkan
25 (13.1%)
Cuaca Susah Diprediksi
21 (11.5)
Keluarga tidak mau melanjutkan Menanam
tembakau
22 (11.6)
Tahu rokok berbahaya bagi kesehatan
4 (2.0)
Tidak tahu
28 (14.7)
Temuan menunjukkan bahwa monopoly industri rokok dalam menentukan harga
salah satu faktor penting petani beralih tanam selain tembakau
Data MTCC-UMY
25. Faktor-faktoryang merugikanpertanian
tembakau(N=268)
Temuan menunjukkan bahwa cuaca dan monopoli industri tembakau dalam
mengendalikan pasar merugikan bagi pertanian tembakau tapi tidak untuk regulasi
pengendalian tembakau
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
cuaca monopoly industri sistem perdagangan buruk lemahnya aturan
pemerintah
regulasi pengendalian
produk tembakau
Faktor faktor yang merugikan petani tembakau
Data MTCC-UMY
29. 3. Tata Niaga
Handewi P. Saliem, “Permasalahan dan Tantangan Pertanian Tembakau serta
Solusinya”, Makalah yang dipresentasikan pada FGD Pertanian Tembakau,
Bogor, 16 Oktober 2014.
34. Alternatif Bagi Petani
Tembakau
• Pertama, didukung, dan didorong untuk beralih ke usaha
lain. Dibutuhkan dukungan yang komprehensif bagi
petani tembakau.
• Kedua, Perbaikan tata niaga dengan penentuan harga
dasar komoditas, resi gudang, pembatasan impor serta
pengendalian konsumsi rokok.
• Ketiga, Diversifikasi produk Tembakau, seperti pestisida
organik dan ramah lingkungan merupakan salah satu
alternatif berpotensi besar
35. Isi FCTC
Pengendalian permintaan
(demand) tembakau Pasal 6-14
Pengendalian pasokan
(supply) tembakau Pasal 15-17
Kebijakan harga dan cukai rokok
(Pasal 6)
Perlindungan dari paparan asap
rokok orang lain (Pasal 8)
Kandungan produk tembakau dan
penyingkapan produk tembakau
(Pasal 9 dan 10)
Kemasan dan pelabelan produk
tembakau (Pasal 11)
Iklan, promosi dan sponsor produk
tembakau (Pasal 13)
Edukasi (Pasal 12)
Program berhenti merokok (Pasal
14)
Perdagangan ilegal produk
tembakau (Pasal 15)
Penjualan pada anak dibawah
umur (Pasal 16)
Penyediaan
dukungan untuk
kegiatan alternatif
(Pasal 17)
36. ContohDampakRatififikasiFCTCbagiNegara
TiongkokbagiPetani,danBuruhPabrik
• Produksi tembakau China tetap naik dari
38 menjadi 43 persen.
• 8 negara produsen rokok terbesar telah
menjadi negara pihak dalam FCTC.
Produksi rokok China masih naik dari 1,6
juta (2000) jadi 2,3 juta batang (2009)
• Tidak ada pengaruh ke pekerjaan pekerja
270 ribu (2000) 297 ribu pekerja(2012)
37. Article 17&18 FCTC
Article 17: Pemberian dukungan terhadap alternatif kegiatan yang
secara ekonomis viable
Negara anggota harus, dalam kerjasama satu dengan lainnya dan
organisasi antar pemerintah international dan regional,
menyebarluaskan, bila perlu , kepada petani tembakau, pekerja pabrik
pengolahan tembakau dan bisa juga penjual perorangan mengenai
alternatif kegiatan yang secara ekonomis viable.
Article 18 : Proteksi lingkungan dan kesehatan manusia
Di dalam menjalankan kewajiban-kewajiban mereka di bawah Konvensi
tersebut, negara Anggota sepakat untuk mengenakan jatuh tempo
berkaitan dengan proteksi lingkungan dan kesehatan manusia
sehubungan dengan lingkungan berkenaan dengan budi daya tembakau
dan pengolahannya di dalam wilayah terkait.
38. Recomendation From WHO SEARO
(alternativeandlivelihoodforTobaccofarmersmeeting 2015)
• Pelaksanaan rekomendasi dari Pasal 17 dan 18 di tingkat nasional masing-
masing negara
• Pembentukan satuan tugas / kelompok kerja program alternative dan
livelihood bagi petani tembakau antar departemen di masing-masing negara
• Pencantuman tanaman alternatif selain tembakau dalam undang-undang
pengendalian tembakau / peraturan kebijakan nasional
• Uji coba dalam skala besar model program intervensi yang sukses dalam
insentif ekonomi
• Mengidentifikasi pemimpin dan tokoh petani dan masyarakat yang sukses
dalam alternatif tanaman tembakau dan alternatif sumber mata
pencaharian
• Pemetaan skema pembangunan pedesaan dan keterampilan saat ini dengan
untuk membuka peluang mata pencaharian alternatif dalam skema
pembangunan pedesaan dan program pengembangan keterampilan
nasional .
39. ImplementasiArticel17&18 FCTCTerkait
PertanianTembakau
1. Bulgaria mendukung petani tembakau dalam dua arah yang
kebijakan yang berbeda: diversifikasi ke kegiatan non-pertanian di
daerah pedesaan, dan diversifikasi ke dalam kegiatan agronomi
lainnya dalam pertanian.
2. Di Yordania, Dana Dukungan untuk petani tembakau ditarik pada
tahun 2002 dan mengakibatkan penurunan jumlah pertanian
tembakau di negara ini.
3. Malaysia mendirikan Kenaf dan Dewan Tembakau Nasional pada
tahun 2009, yang mengakibatkan penurunan jumlah petani
tembakau menurun
4. Kirgistan- Pertanian tembakau dari 5000 hektar berkurang menjadi
1000 hektare; Moldova dari lebih dari 10.000 hektar menjadi 2.000
hektar
5. Bangladesh-Pinjaman dari ADB digunakan untuk diversifikasi
tanaman tembakau ke yang lain
40. ImplementasiArticel17&18 FCTC Terkait
PertanianTembakau..lanjutan
6. Brasil -Kementerian Pembangunan Agraria sepenuhnya
terlibat dalam program diversifikasi tanaman Tembakau
7. Australia, Kanada, Ghana, Hongaria, Nigeria, Pakistan,
Senegal dan Turki. Menytusun Regulasi kesehatan
lingkungan dan keselamatan pekerja di bidang pertanian
tembakau
8. Kanada, Uni Eropa, Italia, Pakistan dan Thailand. Penerapan
praktek-praktek pertanian yang baik tentang penggunaan
pupuk, produk perlindungan tanaman, dan konsumsi air:
9. Kenya melaporkan mensyaratkan bahwa 10% dari lahan yang
digunakan untuk budidaya tembakau disediakan untuk
menanam pohon.
10 . Kolombia dan Uni Eropa dikutip memberikan bantuan untuk
penghijauan dan pengelolaan air tanah
41. ImplementasiArticel17&18 FCTC Terkait
PertanianTembakau..lanjutan
11. China menerapkan langkah-langkah untuk
meningkatkan penghematan energi dan mengurangi
emisi dalam proses pembuatan rokok.
12. Penurunan standar kandungan nikotin ditegakkan di
Bulgaria, Republik Korea dan Afrika Selatan.
13. Costa Rica saat ini menyusun undang-undang untuk
mengklasifikasikan puntung rokok sebagai limbah
khusus.
14. Di Republik Islam Iran dan Mantan Yugoslavia
Republik Makedonia, medical check-up berkala pada
petani, termasuk petani tembakau.
15. Di Italia dan Kenya, memakai alat pelindung
diperlukan untuk petani tembakau dan pekerja
industri tembakau.
42. Pengalaman negara lain
• Didorong oleh Pemerintah
- Mexico, Brazil, Argentina, Jerman, Turki,
Lebanon, Uganda, Kenya, China, Malaysia
• Swasta / NGO
- Chickpea boom : Sabra Dipping co. (CEPAGRO)
Brazil, ATCC-Tunisia, CTCA-Uganda, Kawalazi-
Malawi, ADRA-Mawlawi, MOFA-Zimbabwe,
CFCB-madagascar, MACT India, NTCP-India,
BATA-Bangladesh.
43. Pengalaman Negara Lain
• Brazil: Diversification of
Production and Income in
Tobacco Growing Areas
• Kenya: Tobacco to Bamboo
• Bangladesh: No Tobacco,
grow Food!
44. Brazil: Diversification of Production
and Income in Tobacco Growing Areas
• Brazil : diversifikasi penghasilan
tanaman lain, peternakan, perikanan,
produksi madu dan produk olahan susu.
• Menyediakan dana 12 juta USD (75 proyek
• asistensi teknis dan pengembangan
pedesaan
• training dan riset
• 45.000 keluarga dari 600 daerah.
45. 10 effective strategies
1. Promoting research;
2. educational development and training programs for field workers and
farmers;
3. Removing obstacles such as lack of resources and industry interference;
4. Maintain the cohesion between government sectors and mechanisms for
funding;
5. monitor industry strategies;
6. prioritize the diversification program as government action;
7. establish technical cooperation mechanisms for diversification;
8. creation of information and collaborating centers;
9. ensure the participation of civil society;
10. and ensure protection of health, environment and social life for tobacco
farmers in their regions.
International cooperation between the United Nations agencies such as the
Food and Agriculture Organization, the United Nations Conference on Trade
and Development and the World Bank should be strengthened
46. Kenya Tobacco to Bamboo
• diversifikasi bagi para petani kecil di Daerah Nyanza
Selatan
• Pendampingan 240 petani dengan
• menanam 2.450 bibit bambu di tahun 2006-2010
• Proyek ini juga melakukan feasibility studies dengan
memfokuskan produk pada 5 pasar utama yaitu : 1. Bambu untuk
Furniture, 2. Bambu untuk pembangunan perumahan, 3. Bambu
untuk kerajinan, 4). Industri tusuk gigi dan 5) pembibitan bambu.
• Kelebihan Bamboo
• 2000 kegunaan baik di bidang lingkungan, kesehatan, ekonomi,
rumah tangga dan industri.
• Menghasilkan 20-40 ton per hektar per tahun tumbuh dalam
jangka waktu 3-4 tahun.
• Panen selama 80-120 tahun
47. Tobacco to Bamboo
• Hasil program
• 90% bibit bambu dapat bertahan
• Pendapatan lebih tinggi 4-5 kali jika mentah,
10 kali jika diproses terlebih dahulu.
• Telah beidiri 4 koperasi petani bambu
• 42% petani tembakau telah beralih
menjadi petani dan pengolah bambu.
48. Bangladesh; No Tobacco, Grow
Food
• 70% populasi bergantung pada pertanian. Petani tembakau 100ribu
• 25 ribu berasosiasi dengan BAT Bangladesh dengan melalui tanam kontrak.
Penanaman tembakau banyak melibatkan anak-anak.
• Proses diversifikasi
• Tumpangsari dengan tanaman lain seperti daun amaranth, bayam, radish, Petsai dan
Coriander, kentang, kacang prancis, cabe, terong, kacang tanah dan tomat, bawang
putih dll.
• Memperhatikan ketersediaan bibit-bibit tersebut agar berjalan secara
sustainable. Kriteria bibit adalah : tahan hama, minim pupuk dan irigasi,
hemat waktu dan tenaga, bisa membantu menyuburkan, dan bisa dijual
sepanjang tahun.
• Hasil
• tembakau lebih besar mengeluarkan biaya dibanding cara tumpang sari hingga 80%
dengan biaya produksi lebih tinggi 21%.
• Proram ini menunjukkan bisa menghasilkan untung yang lebih banyak daripada
pertanian tembakau.
49. • Mexico : Kementan bekerjasama dengan kemenkes
melakukan pilot research mendorong alih tanam ke
komoditas lain seperti tomat, cabe hijau, pepaya, jagung,
sorgum dan padi. Tahun 2009 SAGARPA berhasil
mengkonversi 1900 ha.
• Malaysia : Melakukan restrukturisasi National Tobacco
Board menjadi National Kenaf and Tobacco Board.
Memberikan insentif 573 euro per hektar bagi petani
tembakau yang ingin beralih ke kenaf, dan mengeluarkan 12
juta euro unruk riset terkait pengembangan industri kenaf
• Taiwan: menggunakan dana cukai rokok untuk baralih ke
pisang, kacang merah, pepaya dan herbal cina.
50. • Begitu juga dilakukan oleh Argentina, Phillipina dan
Bangladesh yaitu mendorong alih tanam dengan
memberikan pinjaman lunak kepada petani,
membentuk koperasi, dan mengalokasikan dana
khusus.
• Malawi melalui skema bantuan internasional
• CPAR kanada, melalaui training tentang Intercropping,
dengan pendekatan mengaitkan dengan konservasi
• Ana A Topa, Malawi, ADRA Malawi, Bangladesh and
Kenya dengan pendekatan ekologis, IDRC,
51. Kerugian Indonesia Tidak
Ratifikasi FCTC
1. Indonesia merupakan target utama
pemasaran industri rokok multi nasional
merusak kesehatan dan kualitas sumber daya
manusia (SDM)
2. konsumsi rokok di Indonesia akan semakin
meningkat terutama anak-anak, ibu hamil
dan penduduk miskin.
3. tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti
Conference of Party, negosiasi penerapan
panduan dan protokol FCTC.
4. Komitmen Internasional EKOSOB, SDGs,
52. Peluang Kebijakan
1. UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani
latar belakang : petani sering mengalami kerugian akibat kebijakan
dan kondisi alami.
Tujuan :
• kedaulatan dan kemandirian petani
• prasarana dan sarana pertanian yang dibutuhkan;
• kepastian usaha tani;
• Melindungi dari fluktuasi harga, praktik ekonomi biaya tinggi, dan
gagal panen;
• Meningkatkan kapasitas serta kelembagaan petani;
• lembagaan pembiayaan pertanian
53. 2. UU no. 39/2007 Tentang
Cukai
Pasal 66 A UU ini menyebutkan,
“Penerimaan negara dari cukai hasil tembakau yang
dibuat di Indonesia dibagikan kepada provinsi penghasil
cukai hasil tembakau sebesar 2% (dua persen) yang
digunakan untuk mendanai peningkatan kualitas bahan
baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan
sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, dan/atau
pemberantasan barang kena cukai illegal”.
lihat UU no. 39 tahun 2007 tentang Cukai