SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
dr. Wisnu Wijayanto
 Kebiasaan merokok meluas dan meningkat
sebagai akibat gencarnya promosi
 Merokok menimbulkan berbagai penyakit
atau gangguan kesehatan bagi perokok atau
orang lain
 Perlu langkah2 pengamanan rokok bagi
kesehatan
 WHO 2004 5jt kematian / tahun, 70% di
negara berkembang (Asia dan Indonesia)
 Perkiraan 2025 jumlah perokok 650jt akan
ada 10 jt kematian per tahun
 Indonesia peringkat ke-3 dengan jumlah
perokok setelah Cina dan India
 Peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar
setelah Cina, AS, Rusia dan Jepang
 Prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7%
◦ Lebih dari separuh perokok (52,3%) menghisap 1-
10 batang rokok setiap hari
◦ 2 dari 5 perokok saat ini merokok rata-rata 11-20
batang setiap hari
◦ 4,7% perokok merokok 21-30 batang setiap hari
◦ 2,1% perokok merokok lebih dari 30 batang setiap
hari.
 76,6% perokok merokok di dalam rumah
ketika bersama anggota keluarga lain.
 1,7% perokok mulai merokok pada usia 5-9
tahun dan tertinggi mulai merokok pada
kelompok umur 15-19 tahun (43,3%)
 Persentase nasional penduduk berumur 15
tahun ke atas yang merokok setiap hari
sebesar 28,2%
 Persentase merokok penduduk merokok tiap
hari tampak tinggi pada kelompok umur
produktif (25-64 tahun) dengan rentang
30,7%-32,2%
 Terjadi peningkatan prevalensi perokok yang
merokok setiap hari untuk umur 25-34 tahun
dari 29,0% (2007) menjadi 31,1% (2010).
Peningkatan terjadi pada kelompok umur 15-
24 tahun dari 17,3% (2007) menjadi 18,6%
(2010)
 Lebih dari separuh (54,1%) penduduk laki-laki
berumur 15 tahun ke atas merupakan
perokok tiap hari
 Rokok merupakan salah satu penyebab kematian
terbesar di dunia.
 Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian
akibat merokok akan mencapai 10 juta per
tahunnya dan di negara-negara berkembang
diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang
disebabkan oleh rokok.
 Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal, 1
orang diantaranya meninggal karena disebabkan
asap rokok. Di tahun 2025 nanti, saat jumlah
perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan
ada 10 juta kematian per tahun
 Tahun 2007 di Indonesia, usia perokok makin
muda, jumlah perokok usia 15–19 tahun di
Indonesia mencapai 18,8% atau meningkat
dari tahun 2001 (12,7%). Begitu juga perokok
wanita jumlahnya meningkat terus tiap waktu
 Merokok  merosotnya daya kerja
pendudukmenurunnya produktivitas
perusahaan dan produktivitas nasional
 Rokok
mengandung
4000 zat
kimia yang
berbahaya
bagi
kesehatan,
seperti Nikotin
yang bersifat
adiktif dan Tar
yang bersifat
karsinogenik
Sedikitnya 25
macam penyakit:
 penyakit saluran
Pernafasan
 Kanker Paru-Paru
 Penyakit
pembuluh darah
 Impotensi
 Stroke
 Kanker Kandung
Kemih
 Ruangan atau
area yang
dinyatakan
dilarang untuk
kegiatan
merokok atau
kegiatan
memproduksi,
menjual,
mengiklankan,
dan/atau
mempromosikan
produk
tembakau
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 113
sampai dengan 116.
 Undang-Undang Republik Indonesia Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaa
Lingkungan Hidup.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok
bagi Kesehatan.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
 Instruksi Menteri Kesehatan
Nomor84/Menkes/Inst/II/2002 tentang Kawasan
Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana
Kesehatan.
 Instruksi Menteri Pedidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 4/U/1997 tentang Lingkungan Sekolah
Bebas Rokok.
 Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 161/Menkes/Inst/III/ 1990 tentang
Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.
 Menurunkan angka kesakitan dan/ atau
angka kematian dengan cara mengubah
perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
 Meningkatkan produktivitas kerja yang
optimal.
 Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan
bersih, bebas dari asap rokok.
 Menurunkan angka perokok dan mencegah
perokok pemula.
 Mewujudkan generasi muda yang sehat.
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola fasilitas pelayanan
kesehatan
◦ Pasien
◦ Pengunjung
◦ Tenaga medis dan non medis
 Tempat Proses Belajar Mengajar
◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat proses
belajar mengajar
◦ Peserta didik/siswa
◦ Tenaga kependidikan (guru)
◦ Unsur sekolah lainnya (tenaga administrasi, pegawai di
sekolah)
 Tempat Anak Bermain
◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat anak
bermain.
◦ Pengguna/pengunjung tempat anak bermain.
 Sasaran di Tempat Ibadah
◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat
ibadah
◦ Jemaah
◦ Masyarakat di sekitar tempat ibadah
 Sasaran di Angkutan Umum
◦ Pengelola sarana penunjang di angkutan umum
(kantin, hiburan, dsb)
◦ Karyawan
◦ Pengemudi dan awak angkutan
◦ Penumpang
 Sasaran di Tempat Kerja
◦ Pimpinan/penanggung jawab/pengelola sarana
penunjang di tempat kerja (kantin, toko, dsb)
◦ Staf/pegawai/karyawan
◦ Tamu
 Sasaran di Tempat Umum
◦ Pimpinan/penanggung jawab/pengelola sarana
penunjang di tempat umum (restoran, hiburan, dsb)
◦ Karyawan
◦ Pengunjung/pengguna tempat umum.
 Perlindungan untuk masyarakat terhadap
risiko ancaman gangguan kesehatan karena
lingkungan tercemar asap rokok
Analisis situasi
Pembentukan Komite
Membuat Kebijakan
Penyiapan Infrastruktur
Sosialisasi
Penerapan
Pengawasan dan Penegakan
Hukum
Pemantauan dan Evaluasi
 Pimpinan melakukan pengkajian ulang tentang
ada tidaknya kebijakan KTR dan bagaimana sikap
dan perilaku sasaran terhadap kebijakan KTR.
Kajian sebagai dasar membuat kebijakan
 Pihak pimpinan dengan perwakilan yang mewakili
perokok dan bukan perokok untuk :
 Menyampaikan maksud, tujuan dan manfaat
Kawasan Tanpa Rokok.
 Membahas rencana kebijakan tentang pemberlakuan
Kawasan Tanpa Rokok
 Meminta masukan tentang penerapan Kawasan
Tanpa Rokok, antisipasi kendala dan sekaligus
alternatif solusi.
 Menetapkan penanggung jawab Kawasan Tanpa
Rokok dan mekanisme pengawasannya.
 Membahas cara sosialisasi yang efektif
 Komite atau kelompok kerja membuat
kebijakan yang jelas tujuan dan cara
melaksanakannya.
 Membuat surat keputusan dari pimpinan tentang
penanggung jawab dan pengawas Kawasan
Tanpa Rokok
 Instrumen pengawasan.
 Materi sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa
Rokok
 Pembuatan dan penempatan tanda larangan
merokok
 Mekanisme dan saluran penyampaian pesan di
sekitar KTR
 Pelatihan bagi pengawas Kawasan Tanpa Rokok
 Pelatihan kelompok sebaya tentang cara
berhenti merokok
 Sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok
di lingkungan internal
 Sosialisasi tugas dan penanggung jawab
dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
 Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok
melalui poster, tanda larangan merokok,
pengumuman, pengeras suara dan lain
sebagainya.
 Penyediaan tempat bertanya.
 Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa
Rokok.
 Pengawas Kawasan Tanpa Rokok di Kawasan
Tanpa Rokok mencatat pelanggaran dan
menerapkan sanksi sesuai peraturan daerah
setempat
 Melaporkan hasil pengawasan kepada otoritas
pengawasan daerah yang ditunjuk oleh
pemimpin setempat, baik diminta atau tidak
 Lakukan pemantauan dan evaluasi secara
berkala tentang kebijakan yang telah
dilaksanakan
 Minta pendapat komite dan lakukan kajian
terhadap masalah yang ditemukan
 Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap
masalah kebijakan.
 Sebagai alat ukur pengembangan KTR
 Secara umum idikator yang dilihat adalah
indikator input, proses dan output
 Adanya kajian mengenai kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok dan sikap serta perilaku sasaran
terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.
 Adanya Komite/Kelompok kerja penyusunan
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.
 Adanya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.
 Adanya infrastruktur Kawasan Tanpa Rokok.
 Terlaksananya sosialisasi penerapan Kawasan
Tanpa Rokok.
 Diterapkannya Kawasan Tanpa Rokok.
 Dilaksanakannya pengawasan dan penegakan
hukum.
 Dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi.
 Terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok di semua
tatanan.
 Dilakukan oleh petugas kesehatan dan
pengelola kawasan untuk melihat KTR telah
berjalan sesuai dengan rencana
 Pemantauan dilakukan selama perjalanan
program pengembangan KTR secara berkala
setip 6 bulan atau 1 tahun
 Apa yang dipantau ?
◦ Kebijakan yang dilaksanakan
◦ Kajian terhadap masalah yang ditemukan
◦ Penyesuaian terhadap kebijakan
 Bagaimana cara memantau?
◦ Menganalisis kajian kebijakan dan perilaku sasaran
◦ Melakukan supervisi atau kunjungan lapangan untuk
mengetahui secara langsung perkembangan serta
permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan
dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan
Tanpa Rokok
◦ Wawancara mendalam dengan penentu kebijakan
◦ Diskusi kelompok terarah dengan masyarakat khalayak
sasaran
 Siapa yang memantau?
◦ Petugas kesahatan
◦ Pengelola KTR
 Kapan mengadakan pertemuan?
◦ Selama pengembangan KTR berlangsung
◦ Setiap saat diperlukan
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx

More Related Content

Similar to KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx

Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaTiyaPurnanita
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMelaFitriyani1
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokokdrcellica
 
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada Remaja
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada RemajaP2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada Remaja
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada RemajaKristyawan Sutriyanto
 
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxKEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxRiskaAndriani20
 
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptxpuskesmas37
 
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxfitriwahyuni100
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfHadiAbdillah5
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokoknrukmana rukmana
 
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasKti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasLaela Pj
 
makalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamakalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamuhamadrizkiabdulgan
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaZerinOktariani
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAmayangsorayabeliana
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIATiyaPurnanita
 
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSLaporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSSaenun Sugiyo
 

Similar to KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx (20)

Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data Kesehatan
 
Rokok sik 1
Rokok sik 1Rokok sik 1
Rokok sik 1
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokok
 
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada Remaja
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada RemajaP2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada Remaja
P2KT - Peningkatan Kesadaran Akan Bahaya Rokok Pada Remaja
 
NO ROKOK.pptx
NO ROKOK.pptxNO ROKOK.pptx
NO ROKOK.pptx
 
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxKEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
 
Kawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptxKawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptx
 
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
 
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
 
Phbs
Phbs Phbs
Phbs
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
 
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman kerasKti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
Kti skripsi no.1 dampak prilaku remaja terhadap penggunaan minuman keras
 
makalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamakalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesia
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
 
Rokok sik
Rokok sikRokok sik
Rokok sik
 
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSLaporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
 

More from Irhariandi20

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptxIrhariandi20
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.docIrhariandi20
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxIrhariandi20
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxIrhariandi20
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfIrhariandi20
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptxIrhariandi20
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxIrhariandi20
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdfIrhariandi20
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxIrhariandi20
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxIrhariandi20
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfIrhariandi20
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxIrhariandi20
 

More from Irhariandi20 (17)

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
 
JHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptxJHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptx
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptx
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptx
 
JHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptxJHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptx
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptx
 
jhsdmm
jhsdmmjhsdmm
jhsdmm
 

KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx

  • 2.  Kebiasaan merokok meluas dan meningkat sebagai akibat gencarnya promosi  Merokok menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan bagi perokok atau orang lain  Perlu langkah2 pengamanan rokok bagi kesehatan
  • 3.  WHO 2004 5jt kematian / tahun, 70% di negara berkembang (Asia dan Indonesia)  Perkiraan 2025 jumlah perokok 650jt akan ada 10 jt kematian per tahun  Indonesia peringkat ke-3 dengan jumlah perokok setelah Cina dan India  Peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah Cina, AS, Rusia dan Jepang
  • 4.  Prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7% ◦ Lebih dari separuh perokok (52,3%) menghisap 1- 10 batang rokok setiap hari ◦ 2 dari 5 perokok saat ini merokok rata-rata 11-20 batang setiap hari ◦ 4,7% perokok merokok 21-30 batang setiap hari ◦ 2,1% perokok merokok lebih dari 30 batang setiap hari.  76,6% perokok merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lain.
  • 5.  1,7% perokok mulai merokok pada usia 5-9 tahun dan tertinggi mulai merokok pada kelompok umur 15-19 tahun (43,3%)  Persentase nasional penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok setiap hari sebesar 28,2%  Persentase merokok penduduk merokok tiap hari tampak tinggi pada kelompok umur produktif (25-64 tahun) dengan rentang 30,7%-32,2%
  • 6.  Terjadi peningkatan prevalensi perokok yang merokok setiap hari untuk umur 25-34 tahun dari 29,0% (2007) menjadi 31,1% (2010). Peningkatan terjadi pada kelompok umur 15- 24 tahun dari 17,3% (2007) menjadi 18,6% (2010)  Lebih dari separuh (54,1%) penduduk laki-laki berumur 15 tahun ke atas merupakan perokok tiap hari
  • 7.  Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.  Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta per tahunnya dan di negara-negara berkembang diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok.  Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok. Di tahun 2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta kematian per tahun
  • 8.  Tahun 2007 di Indonesia, usia perokok makin muda, jumlah perokok usia 15–19 tahun di Indonesia mencapai 18,8% atau meningkat dari tahun 2001 (12,7%). Begitu juga perokok wanita jumlahnya meningkat terus tiap waktu  Merokok  merosotnya daya kerja pendudukmenurunnya produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional
  • 9.  Rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogenik
  • 10. Sedikitnya 25 macam penyakit:  penyakit saluran Pernafasan  Kanker Paru-Paru  Penyakit pembuluh darah  Impotensi  Stroke  Kanker Kandung Kemih
  • 11.  Ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau
  • 12.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 113 sampai dengan 116.  Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
  • 13.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaa Lingkungan Hidup.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan.
  • 14.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.  Instruksi Menteri Kesehatan Nomor84/Menkes/Inst/II/2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.  Instruksi Menteri Pedidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4/U/1997 tentang Lingkungan Sekolah Bebas Rokok.  Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161/Menkes/Inst/III/ 1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.
  • 15.  Menurunkan angka kesakitan dan/ atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.  Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal.  Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.  Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.  Mewujudkan generasi muda yang sehat.
  • 16.
  • 17.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan ◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola fasilitas pelayanan kesehatan ◦ Pasien ◦ Pengunjung ◦ Tenaga medis dan non medis  Tempat Proses Belajar Mengajar ◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat proses belajar mengajar ◦ Peserta didik/siswa ◦ Tenaga kependidikan (guru) ◦ Unsur sekolah lainnya (tenaga administrasi, pegawai di sekolah)  Tempat Anak Bermain ◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat anak bermain. ◦ Pengguna/pengunjung tempat anak bermain.
  • 18.  Sasaran di Tempat Ibadah ◦ Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat ibadah ◦ Jemaah ◦ Masyarakat di sekitar tempat ibadah  Sasaran di Angkutan Umum ◦ Pengelola sarana penunjang di angkutan umum (kantin, hiburan, dsb) ◦ Karyawan ◦ Pengemudi dan awak angkutan ◦ Penumpang
  • 19.  Sasaran di Tempat Kerja ◦ Pimpinan/penanggung jawab/pengelola sarana penunjang di tempat kerja (kantin, toko, dsb) ◦ Staf/pegawai/karyawan ◦ Tamu  Sasaran di Tempat Umum ◦ Pimpinan/penanggung jawab/pengelola sarana penunjang di tempat umum (restoran, hiburan, dsb) ◦ Karyawan ◦ Pengunjung/pengguna tempat umum.
  • 20.  Perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok
  • 21. Analisis situasi Pembentukan Komite Membuat Kebijakan Penyiapan Infrastruktur Sosialisasi Penerapan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pemantauan dan Evaluasi
  • 22.  Pimpinan melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan KTR dan bagaimana sikap dan perilaku sasaran terhadap kebijakan KTR. Kajian sebagai dasar membuat kebijakan
  • 23.  Pihak pimpinan dengan perwakilan yang mewakili perokok dan bukan perokok untuk :  Menyampaikan maksud, tujuan dan manfaat Kawasan Tanpa Rokok.  Membahas rencana kebijakan tentang pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok  Meminta masukan tentang penerapan Kawasan Tanpa Rokok, antisipasi kendala dan sekaligus alternatif solusi.  Menetapkan penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok dan mekanisme pengawasannya.  Membahas cara sosialisasi yang efektif
  • 24.  Komite atau kelompok kerja membuat kebijakan yang jelas tujuan dan cara melaksanakannya.
  • 25.  Membuat surat keputusan dari pimpinan tentang penanggung jawab dan pengawas Kawasan Tanpa Rokok  Instrumen pengawasan.  Materi sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok  Pembuatan dan penempatan tanda larangan merokok  Mekanisme dan saluran penyampaian pesan di sekitar KTR  Pelatihan bagi pengawas Kawasan Tanpa Rokok  Pelatihan kelompok sebaya tentang cara berhenti merokok
  • 26.  Sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan internal  Sosialisasi tugas dan penanggung jawab dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
  • 27.  Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok melalui poster, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara dan lain sebagainya.  Penyediaan tempat bertanya.  Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.
  • 28.  Pengawas Kawasan Tanpa Rokok di Kawasan Tanpa Rokok mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai peraturan daerah setempat  Melaporkan hasil pengawasan kepada otoritas pengawasan daerah yang ditunjuk oleh pemimpin setempat, baik diminta atau tidak
  • 29.  Lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala tentang kebijakan yang telah dilaksanakan  Minta pendapat komite dan lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan  Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap masalah kebijakan.
  • 30.  Sebagai alat ukur pengembangan KTR  Secara umum idikator yang dilihat adalah indikator input, proses dan output
  • 31.  Adanya kajian mengenai kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan sikap serta perilaku sasaran terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.  Adanya Komite/Kelompok kerja penyusunan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.  Adanya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.  Adanya infrastruktur Kawasan Tanpa Rokok.
  • 32.  Terlaksananya sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok.  Diterapkannya Kawasan Tanpa Rokok.  Dilaksanakannya pengawasan dan penegakan hukum.  Dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi.
  • 33.  Terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok di semua tatanan.
  • 34.  Dilakukan oleh petugas kesehatan dan pengelola kawasan untuk melihat KTR telah berjalan sesuai dengan rencana  Pemantauan dilakukan selama perjalanan program pengembangan KTR secara berkala setip 6 bulan atau 1 tahun
  • 35.  Apa yang dipantau ? ◦ Kebijakan yang dilaksanakan ◦ Kajian terhadap masalah yang ditemukan ◦ Penyesuaian terhadap kebijakan  Bagaimana cara memantau? ◦ Menganalisis kajian kebijakan dan perilaku sasaran ◦ Melakukan supervisi atau kunjungan lapangan untuk mengetahui secara langsung perkembangan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok ◦ Wawancara mendalam dengan penentu kebijakan ◦ Diskusi kelompok terarah dengan masyarakat khalayak sasaran
  • 36.  Siapa yang memantau? ◦ Petugas kesahatan ◦ Pengelola KTR  Kapan mengadakan pertemuan? ◦ Selama pengembangan KTR berlangsung ◦ Setiap saat diperlukan