SlideShare a Scribd company logo
I. Pemakaian huruf
A. AbjadIndonesia menggunakan 26 huruf yang masing-masing memiliki jenis huruf
besar dan kecil.
B. Didalam huruf abjad itu terdapat lima huruf vokal, yaitu a, e, i, o, dan u. Tanda
aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Sisanya adalah konsonan sebanyak dua puluh satu, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
1. Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.
2. Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.
3. Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
C. Huruf diftong ada 3, yaitu ai, au, dan oi.
D. Gabungan huruf konsonan ada 4, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
II. Penulisan huruf
A. Huruf kapital
1. Huruf pertama kata pada awal kalimat
2. Huruf pertama petikan langsung
3. Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan
4. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang (tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang)
5. Huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, instansi, atau
tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang (tidak dipakai jika
tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat) huruf pertama nama
jabatan atau instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya
6. Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak dipakai pada de, van, der,
von, da, bin, atau binti) huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran (tidak dipakai untuk
nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran)
7. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (tidak dipakai
untuk nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk
dasar kata turunan)
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan unsur-unsur nama
peristiwa sejarah (tidak dipakai untuk peristiwa sejarah yang tidak
digunakan sebagai nama)
9. Huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi dan unsur-unsur nama
geografi yang diikuti nama diri geografi (tidak dipakai untuk unsur
geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi dan nama diri geografi
yang digunakan sebagai penjelas nama jenis) nama diri atau nama diri
geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya
10. Huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas,
seperti dan, oleh, atau, dan untuk(tidak dipakai untuk kata yang bukan
nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan
nama dokumen resmi)
11. Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi,
dan judul karangan
12. Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna)
di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi
awal
13. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang
digunakan dengan nama diri.
14. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan
dalam penyapaan atau pengacuan(tidak dipakai jika tidak digunakan
dalam pengacuan atau penyapaan)
15. Huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan
16. Huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang
didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
dengan pernyataan lengkap itu.
B. Huruf miring
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata
3. Menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia (Dalam tulisan
tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi)
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia
C. Huruf tebal
1. Menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang,
daftar pustaka, indeks, dan lampiran
2. Tidak dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata,
atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
3. Menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang
menyatakan polisemi dalam cetakan kamus
III. Penulisan kata
A. Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan
B. Kata turunan
1. Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan
2. Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat
awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis bawahi
3. Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan
akhiran sekaligus: pertanggungjawaban
4. Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi: adipati, narapidana
5. Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
adalah huruf kapital: non-Indonesia
6. Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan
kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih
C. Kata ulang. Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur-mayur
D. Gabungan kata
1. Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam
2. Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur
yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat pandang-dengar,
anak-istri saya
3. Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya, akhirulkalam,
alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah,
beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa,
dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa,
kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal,
paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan,
saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita,
sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam
E. Suku kata - Pemenggalan kata
1. Kata dasar
1. Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah
diceraikan): ma-in.
2. Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak.
3. Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di.
4. Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan
di tengah kata: ul-tra.
2. Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan.
3. Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi
F. Kata depandi, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali
daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka
G. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya:
betulkah, bacalah
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu kali pun
3. Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk adapun,
andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun,
meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun
H. Singkatan dan akronim
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR, SMA
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik:
dst., hlm.
4. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf:
a.n., s.d.
5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak diikuti tanda titik: cm, Cu
6. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI, PASI
7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi
8. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil: pemilu, tilang
I. Angka dan lambang bilangan. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan
atau nomor yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi.
1. Fungsi
1. Menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai
uang, dan (iv) kuantitas,
2. Melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat,
3. Menomori bagian karangan dan ayat kitab suci,
2. Penulisan
1. Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf
2. Lambang bilangan tingkat
3. Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an
4. Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali
jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam
perincian dan pemaparan
5. Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan kalimat
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata tidak terdapat pada awal kalimat
6. Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh yang
besar
7. Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di
dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi
8. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat
J. Kata ganti
1. Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi
2. Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: bukuku,
miliknya
K. Kata sandang. si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya: sang
Kancil, si pengirim
IV. Penulisan unsur serapan
1. Serapan kata dari bahasa asing ke bahasa Indonesia
2. Serapan akhiran bahasa asing ke bahasa Indonesia
V. Pemakaian tanda baca
A. Tanda titik(.)
1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar
(tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu deretan)
3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu
4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda
tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak dipakai jika
tidak menunjukkan jumlah)
6. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya
7. Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama
dan alamat penerima surat
B. Tanda koma(,)
1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan
3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat itu mengiringi
induk kalimatnya)
4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat
pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi
5. Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang
lain yang terdapat di dalam kalimat
6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
(tidak dipakai jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru)
7. Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
8. Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka
9. Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki
10. Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
11. Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka
12. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
13. Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca
C. Tanda titik koma(;)
1. Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
2. Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat
yang setara di dalam kalimat majemuk
3. Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang kompleks
D. Tanda titik dua(:)
1. Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan)
2. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
3. Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan
4. Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat
dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
E. Tanda hubung(-)
1. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian
baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
pangkal baris)
2. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau
akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris (Akhiran -i tidak
dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris)
3. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang
4. Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal
5. Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
6. Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap
7. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
F. Tanda pisah(_)
1. Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat
2. Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas
3. Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai
dengan'
4. Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa
spasi sebelum dan sesudahnya
G. Tanda tanya(?)
1. Dipakai pada akhir kalimat tanya
2. Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya
H. Tanda seru(!)
1. Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang
kuat
I. Tanda elipsis(....)
1. Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus
2. Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
yang dihilangkan
3. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat
buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai
akhir kalimat
J. Tanda petik(“....”)
1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lain
2. Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
3. Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda
petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada
ujung kalimat atau bagian kalimat
6. Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu
ditulis sama tinggi di sebelah atas baris
K. Tanda petik tunggal(„....‟)
1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing
L. Tanda kurung((....))
1. Mengapit keterangan atau penjelasan
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan
4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan
M. Tanda kurung siku([...])
1. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
Kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
N. Tanda garis miring(/)
1. Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim
2. Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap
O. Tanda penyingkat(„)
1. Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun

More Related Content

What's hot

Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Noni1225
 
Eyd bahasa
Eyd bahasaEyd bahasa
Eyd bahasa
tarmizitaher
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
Yunisa Nurfitriantiwi
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
Ratih Tri Wijayanti
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
atalyataqwa
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Adiwidjadja
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Oki Endrata Wijaya
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Rajaf Aratnasun
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakanpsikologi klas a
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
Yuyu Fitriani
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
bbawor aji
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Jesika Amanda
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
Amsori Saari
 
Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2
University of Andalas
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
Qurrati A'yun
 
Tata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsiTata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsi
Dipta R Freelancer
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
Julis Syofian Syofian
 
2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata
Simon Patabang
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
Sofyan Argi
 

What's hot (20)

Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Eyd bahasa
Eyd bahasaEyd bahasa
Eyd bahasa
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2
 
Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
Tata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsiTata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsi
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
 
2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
 

Similar to Eyd (Format word)

Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frgMakalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
RahayuRhy28-1
 
ejaan (1).ppt
ejaan (1).pptejaan (1).ppt
ejaan (1).ppt
Hayati71
 
4.Pemakaian Huruf.pdf
4.Pemakaian Huruf.pdf4.Pemakaian Huruf.pdf
4.Pemakaian Huruf.pdf
EndahWahyu12
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Nur Arasyi
 
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benarEJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EuisKomaracilvi
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
PutriNovitaSari46
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
IlhamMaulana70946
 
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdfLK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
qqmas1
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
PT serba gratiz
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
SriHidayatiL
 
Eyd
EydEyd
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Zukét Printing
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Zukét Printing
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
SriHidayatiL
 
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptxPPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
AfiqPraditio
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
Titikbudiarti
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
IfanTiyo
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Muhammad Irwan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Muhammad Irwan
 

Similar to Eyd (Format word) (20)

Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frgMakalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
Makalah%20 bahasa%20indonesia%20x4%20#130815 (2)frg
 
ejaan (1).ppt
ejaan (1).pptejaan (1).ppt
ejaan (1).ppt
 
4.Pemakaian Huruf.pdf
4.Pemakaian Huruf.pdf4.Pemakaian Huruf.pdf
4.Pemakaian Huruf.pdf
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benarEJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
EJAAN 2022 dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdfLK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
LK 1 Lembar Kerja Belajar Mandiri.pdf
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
 
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptxPPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
PPT Bahasa Indonesia Afiq.pptx
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

More from Alex Adipati

Pretty Good Privacy
Pretty Good PrivacyPretty Good Privacy
Pretty Good Privacy
Alex Adipati
 
Pretty good privacy
Pretty good privacyPretty good privacy
Pretty good privacy
Alex Adipati
 
Looping (Perulangan) on Turbo Pascal
Looping (Perulangan) on Turbo PascalLooping (Perulangan) on Turbo Pascal
Looping (Perulangan) on Turbo Pascal
Alex Adipati
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Alex Adipati
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
Alex Adipati
 
Tugas pancasila sebagai etika politik
Tugas  pancasila sebagai etika politikTugas  pancasila sebagai etika politik
Tugas pancasila sebagai etika politik
Alex Adipati
 

More from Alex Adipati (6)

Pretty Good Privacy
Pretty Good PrivacyPretty Good Privacy
Pretty Good Privacy
 
Pretty good privacy
Pretty good privacyPretty good privacy
Pretty good privacy
 
Looping (Perulangan) on Turbo Pascal
Looping (Perulangan) on Turbo PascalLooping (Perulangan) on Turbo Pascal
Looping (Perulangan) on Turbo Pascal
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Tugas pancasila sebagai etika politik
Tugas  pancasila sebagai etika politikTugas  pancasila sebagai etika politik
Tugas pancasila sebagai etika politik
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Eyd (Format word)

  • 1. I. Pemakaian huruf A. AbjadIndonesia menggunakan 26 huruf yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil. B. Didalam huruf abjad itu terdapat lima huruf vokal, yaitu a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Sisanya adalah konsonan sebanyak dua puluh satu, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. 1. Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata. 2. Huruf x tidak punya contoh di tengah kata. 3. Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu. C. Huruf diftong ada 3, yaitu ai, au, dan oi. D. Gabungan huruf konsonan ada 4, yaitu kh, ng, ny, dan sy. II. Penulisan huruf A. Huruf kapital 1. Huruf pertama kata pada awal kalimat 2. Huruf pertama petikan langsung 3. Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan 4. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang) 5. Huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, instansi, atau tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang (tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat) huruf pertama nama jabatan atau instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya 6. Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak dipakai pada de, van, der, von, da, bin, atau binti) huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran (tidak dipakai untuk nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran)
  • 2. 7. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (tidak dipakai untuk nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan) 8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan unsur-unsur nama peristiwa sejarah (tidak dipakai untuk peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama) 9. Huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi dan unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi (tidak dipakai untuk unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi dan nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis) nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya 10. Huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk(tidak dipakai untuk kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi) 11. Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan 12. Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal 13. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. 14. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan(tidak dipakai jika tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan) 15. Huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan
  • 3. 16. Huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. B. Huruf miring 1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan 2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata 3. Menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia (Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi) Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia C. Huruf tebal 1. Menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran 2. Tidak dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. 3. Menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi dalam cetakan kamus III. Penulisan kata A. Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan B. Kata turunan 1. Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan 2. Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis bawahi 3. Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus: pertanggungjawaban
  • 4. 4. Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi: adipati, narapidana 5. Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital: non-Indonesia 6. Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih C. Kata ulang. Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur-mayur D. Gabungan kata 1. Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam 2. Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri saya 3. Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam E. Suku kata - Pemenggalan kata 1. Kata dasar 1. Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan): ma-in. 2. Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak. 3. Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di. 4. Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata: ul-tra.
  • 5. 2. Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan. 3. Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi F. Kata depandi, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka G. Partikel 1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: betulkah, bacalah 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu kali pun 3. Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun H. Singkatan dan akronim 1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A. 2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR, SMA 3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik: dst., hlm. 4. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf: a.n., s.d. 5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik: cm, Cu 6. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI, PASI 7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi
  • 6. 8. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil: pemilu, tilang I. Angka dan lambang bilangan. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi. 1. Fungsi 1. Menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas, 2. Melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat, 3. Menomori bagian karangan dan ayat kitab suci, 2. Penulisan 1. Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf 2. Lambang bilangan tingkat 3. Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an 4. Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan 5. Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat 6. Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh yang besar 7. Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi 8. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat J. Kata ganti 1. Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi
  • 7. 2. Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: bukuku, miliknya K. Kata sandang. si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya: sang Kancil, si pengirim IV. Penulisan unsur serapan 1. Serapan kata dari bahasa asing ke bahasa Indonesia 2. Serapan akhiran bahasa asing ke bahasa Indonesia V. Pemakaian tanda baca A. Tanda titik(.) 1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan 2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu deretan) 3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu 4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka 5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak dipakai jika tidak menunjukkan jumlah) 6. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya 7. Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat B. Tanda koma(,) 1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan 2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan 3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya)
  • 8. 4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi 5. Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat 6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat (tidak dipakai jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru) 7. Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan 8. Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka 9. Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki 10. Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga 11. Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka 12. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi 13. Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca C. Tanda titik koma(;) 1. Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara 2. Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk 3. Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang kompleks D. Tanda titik dua(:)
  • 9. 1. Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan) 2. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian 3. Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan 4. Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan E. Tanda hubung(-) 1. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris) 2. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris (Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris) 3. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang 4. Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal 5. Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata 6. Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap 7. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing F. Tanda pisah(_)
  • 10. 1. Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat 2. Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas 3. Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan' 4. Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya G. Tanda tanya(?) 1. Dipakai pada akhir kalimat tanya 2. Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya H. Tanda seru(!) 1. Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat I. Tanda elipsis(....) 1. Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus 2. Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan 3. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat J. Tanda petik(“....”) 1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain 2. Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
  • 11. 3. Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus 4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. 5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat 6. Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris K. Tanda petik tunggal(„....‟) 1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain 2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing L. Tanda kurung((....)) 1. Mengapit keterangan atau penjelasan 2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan 3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan 4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan M. Tanda kurung siku([...]) 1. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada Kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli 2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung N. Tanda garis miring(/) 1. Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim
  • 12. 2. Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap O. Tanda penyingkat(„) 1. Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun