SlideShare a Scribd company logo
CLINICAL PATHOLOGY STUDY PROGRAM
SPECIALIST DOCTOR EDUCATION PROGRAM
FACULTY OF MEDICINE, HASANUDDIN UNIVERSITY/D r. W A H I D I N S U D I R O H U S O D O
Diskrepansi golongan darah B Rh (+)
dengan ekstra antibodi B Pada pasien
Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA)
Expertise 2
Bank Darah dan Kedoteran Transfusi
Rika Adriati Datu Adam
DPJP : Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D, Sp.PK(K), M.Kes
Expert : Dr. dr. Rachmawati A. Muhiddin, Sp.PK(K)
DATA PASIEN
1
Nama Pasien : An. N
No. RM : 1008***
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 07 Agustus 2008/ 14 tahun 8 bulan
Masuk Rumah Sakit : 11 Februari 2023
Keluhan Utama : Pucat
ANAMNESIS
2
KU  pucat diperhatikan sejak 2
minggu sebelum masuk Rumah
sakit, pasien tidak demam, ada
riwayat demam 1 minggu sebelum
masuk Rumah sakit, tidak kejang,
tidak batuk, tidak sesak, dan tidak
muntah.
BAK : lancar, warna kuning
BAB : biasa, warna kuning
 Riwayat sering demam tidak ada
 Riwayat lebam-lebam tidak ada
 Riwayat sering nyeri sendi tidak ada
 Riwayat ikterus ada
 Riwayat transfusi tidak ada
 Riwayat mimisan, buang air kecil kemerahan, buang air besar
kehitaman tidak ada.
 Riwayat berat badan turun tidak ada
 Riwayat rambut rontok tidak ada
 Riwayat pipi kemerahan jika terkena sinar matahari tidak ada
 Riwayat tinggal di daerah dekat pabrik dan persawahan tidak ada
 Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada
• Riwayat dirawat di Rumah sakit umum daerah Tarakan sejak 2 minggu
sebelum masuk Rumah sakit Wahidin dengan keluhan pucat dan
tampak kuning dan dirawat selama 1 minggu dengan diagnosa
bacterial infection, dehidrasi, low intake, suspek anemia hemolitik,
kolestasis e.c sepsis, decompensation cordis e.c anemia
• Mendapat terapi cefotaxime per intravena, tremenza syrup per oral,
paracetamol per oral, cefixime per oral.
• Riwayat diperiksakan di Rumah sakit umum daerah Tarakan screening
hepatitis A, B, C hasil negatif dan direncanakan transfusi namun hasil
crossmatch menunjukkan inkompabilitas mayor +2, minor 1+.
3
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
4
Keadaan Umum : Sakit sedang/ Gizi kurang/ GCS 15
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 98 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 36,9 °C
Tanda – tanda vital :
BB : 40 kg
TB : 147 cm
5
PEMERIKSAAN FISIK
Mata
• Konjungtiva anemis (+)
• Sklera ikterik (+)
Thorax
• Vesikuler
• Ronkhi (-)
• Wheezing (-)
Jantung
• Bunyi jantung I/II normal,
• Bising jantung (-)
Abdomen
• Peristaltik ada, kesan
normal
• Hepar tidak teraba
• Lien teraba schuffner II,
kenyal
Manifestasi perdarahan spontan: tidak ada
6
DATA LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan Hematologi tanggal 10 Februari 2023
Kesan : - Anemia Normositik Normokrom
- Peningkatan Laju Endap Darah
- Retikolositosis
7
DATA LABORATORIUM
Pemeriksaan Imunoserologi tanggal 10 Februari 2023
Kesan : Post infeksi Rubela dan Cytomegalovirus
Pemeriksaan Kimia Darah tanggal 10 Februari 2023
Kesan : Hiperbilirubinemia
8
DATA LABORATORIUM
Pemeriksaan Analisa Darah Tepi (ADT) tanggal 10/02/2023
9
DATA LABORATORIUM
Pemeriksaan Coombs Test tanggal 10/02/2023
Kesan : Positif Coombs Test
10
INTERPRETASI
Anemia normositik normokrom
Peningkatan laju endap darah
Retikolositosis
Post infeksi Rubella dan Cytomegalovirus
Hiperbilirubinemia
Positif coombs test
DIAGNOSIS KLINIS
Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA)
RENCANA TINDAKAN
Transfusi packed red cell (PRC) 1 kantong
11
HASIL PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Hasil pemeriksaan Golongan Darah Tanggal 11/02/2023
Forward grouping : Golongan darah B
Reverse grouping : Golongan darah O
Rhesus : Positif
Kesimpulan : Diskrepansi golongan darah B Rh positif
dengan ekstra antibodi B
Riwayat pemeriksaan golongan darah : golongan darah B
rhesus positif
Golongan darah ibu : tidak diketahui
Golongan darah ayah : tidak diketahui
Riwayat transfusi PRC tidak ada
12
HASIL UJI SILANG SERASI (CROSSMATCH)
Hasil uji silang serasi dengan golongan darah B rhesus positif tanggal 11/02/2023
Mayor Minor Autokontrol DAT IAT
+1 +3 +2 +3 +1
Kesimpulan :
Inkompatibel mayor +1, minor +3,
autokontrol +2, DAT +3, IAT +1
Saran :
- Darah tidak dapat disalurkan
- Pemberian terapi immunosupresan
• Inkubasi pada suhu 37°C
• Cuci eritrosit dengan salin
• Ganti darah donor sampai ditemukan mayor negatif.
13
REKOMENDASI
14
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
15
AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA)
Autoimun Hemolitik Anemia
Antibodi yang
menyerang diri
sendiri Proses pecahnya
eritrosit
Berkurangnya sel
darah merah di
dalam tubuh
16
AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA)
Kelainan autoimun yang timbul karena adanya autoantibodi terhadap eritrosit
sendiri terbentuk, sehingga menimbulkan kehancuran (hemolisis) dan
memperpendek usia eritrosit (normal 100–120 hari) melalui aktivasi sistem
komplemen dan proses fagositosis di sistem retikuloendotel
Selain faktor genetik AIHA dapat dipicu oleh beberapa faktor antara lain
paparan racun atau bahan kimia tertentu, misalnya dalam
pengobatan,komplikasi infeksi, menerima transfusi darah dengan golongan
darah yang tidak cocok, dan beberapa jenis penyakit keganasan.
 Relatif jarang (diperkirakan kejadian 1-3 kasus per
100.000/tahun)
 Lebih sering setelah usia 40 tahun, tetapi juga pada anak
usia dini
 Penyakit umumnya akut terutama terkait dengan infeksi
virus
 Pada orang dewasa, kasus kronis/kambuh lebih sering
terjadi, terutama jika dikaitkan dengan gangguan autoimun
atau limfoproliferatif.
17
EPIDEMIOLOGI
18
KLASIFIKASI AIHA
19
ETIOLOGI
20
AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA)
Warm Autoimmune Hemolytic Anemia
 Terjadi akibat adanya autoantibodi IgG yang
bereaksi paling kuat pada suhu 37ͦC dan
menunjukkan penurunan afinitas pada temperatur
yang lebih rendah.
 Sangat sukar menemukan darah kompatibel pada
AIHA tipe hangat.
 Dipilih donor yang paling lemah reaksi positifnya
dan lebih lemah dari autokontrol.
 Pemberian transfusi harus hati-hati, karena reaksi
alloantibodi tidak terdeteksi dalam skrining/
identifikasi antibodi dan harus dibawah
pengawasan dokter.
 Washed red cells tidak dianjurkan
Cold autoimmune hemolytic anemia
 Diperantarai oleh antibodi dingin yang secara
karakteristik memiliki agglutinin dingin (Cold
agglutinins) IgM monoklonal.
 Cold aglutinin yang berikatan dengan antibodi IgM
pada permukaan eritrosit akan memulai aktivasi
komplemen jalur klasik yang mengakibatkan
terjadinya fagositosis dan lisisnya eritrosit secara
langsung. (intravaskuler)
 Bila perlu diberikan transfusi dengan dihangatkan
terlebih dahulu, agar eritrosit donor tidak
disensitisasi atau dirusak autoantibodi resipien.
 Pemberian transfusi harus dibawah pengawasan
dokter.
 Washed red cells tidak dianjurkan.
21
PATOMEKANISME AIHA
• gejala umum anemia (pucat, lemah, letih, lesu), seringkali disertai
demam dan jaundice (sakit kuning). Urin berwarna gelap sering
ditemukan.
Anamnesis
• Konjungtiva anemis, sklera ikterik, pembesaran limpa, pembesaran
hati, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Pemeriksaan Fisik
• Darah lengkap  Penurunan Hb (anemia), Penurunan hematokrit, peningkatan
jumlah retikulosit.
• Analisa Darah Tepi  dapat ditemukan bentukan eritrosit yang bervariasi
(poikilositosis), sferosit, polikromasi dan kadang autoaglutinasi.
• Kimia darah  peningkatan bilirubin indirek dan peningkatan kadar LDH,
penurunan serum haptoglobin
• Urinalisis  bisa ditemukan hemoglobinuria.
• Serologi  Direct Antiglobulin Test (DAT, Direct Coombs Test) positif  Gold
standar diagnosa AIHA
Pemeriksaan
Laboratorium
23
DIAGNOSIS
24
25
UJI IMUNOHEMATOLOGIS AIHA
26
PENATALAKSANAAN AIHA
1. Kortikosteroid  diindikasikan pada anemia hemolitik yang disebabkan oleh faktor
imunitas  terapi lini pertama
2. Erythropoietin  mengurangi kebutuhan transfusi.
3. Transfusi Darah  anemia berat yang mengancam jiwa
4. Intravenous Immunoglobulin G (IVIG)  terapi untuk warm antibody hemolytic anemia
5. Asam folat  diindikasikan karena hemolisis aktif dapat menurunkan kadar folat serum
dan menyebabkan megaloblastosis.
6. Rituximab refrakter terhadap kortikosteroid, rituximab biasanya digunakan sebagai
obat lini kedua
7. Terapi bedah  splenektomi  pilihan utama terapi pada anemia hemolitik akibat
keadaan tertentu, seperti hereditary spherocytosis.
27
INDIKASI TRANSFUSI
Pasien AIHA yang menunjukkan tanda-tanda hipoksemia seperti angina, jantung,
atau gejala neurologis  kelesuan, kelemahan, kantuk, dan / atau kebingungan
mental.
terjadi pada penderita yang sangat anemia berat yang menunjukkan kadar
hemoglobin di bawah 5 g/dL
pasien yang menunjukkan kadar Hb antara 5 dan 8 g/dL keputusan klinis untuk transfusi
lebih sulit  pasien harus di bawah pengawasan klinis dan laboratorium yang ketat
sampai gejala kritis anemia terkontrol dan hemolisis tidak berkembang
Jika terjadi hipoksia maka pasien segera ditransfusi  tidak bisa ditunda karena dapat
menyebabkan kematian
Pasien WAIHA yang terkait dengan penyakit jantung
28
DISKREPANSI GOLONGAN DARAH ABO
Ketidaksesuaian pemeriksaan golongan darah antara hasil forward grouping (cell
typing) dan reverse grouping (serum typing).
Forward grouping  pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di
permukaan membran eritrosit dengan cara mereaksikan eritrosit tersebut dengan antisera (anti-
A dan anti-B),
reverse grouping  pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi antibodi di serum atau
plasma yang direaksikan dengan suspensi eritrosit golongan A, B dan O dari individu sehat yang
telah diketahui jenis golongan darahnya, serta autokontrol dengan menggunakan eritrosit dan
plasma pasien sendiri
KESALAHAN
TEKNIK
Kesalahan
Klerikal
Disfungsi
reagen & alat
Kesalahan
prosedur
NON TEKNIK
Weak-reacting or
missing Ag
Weak-reacting or
missing Ab
Unexpected Ag
reaction
Unexpected Ab
reaction
29
ETIOLOGI DISKREPANSI
30
ETIOLOGI
Penyebab diskrepansi golongan darah ABO
Alloantibodi & Autoantibodi
Hemolisis eritrosit
Diskrepansi golda ABO
Inkompatibel
Reaksi transfusi
31
DISKREPANSI PADAAIHA
32
UJI SILANG SERASI (CROSSMATCH)
• Antibodi (serum pasien) + Antigen (Eritrosit
donor)
Mayor
• Antigen (eritrosit pasien) + Antibodi (serum
donor)
Minor
• Antigen (eritrosit pasien) + antibodi (serum
pasien)
Autokontrol
Inkompatibilitas  ketidakcocokan antara darah donor dan pasien
33
INKOMPATIBILITAS & SOLUSI
Uji silang mayor : (+)
Uji silang minor: (+)
Uji silang autokontrol : (+)
Kemungkinan disebabkan oleh Kemungkinan
terdapat autoantibodi dan aloantibodi dalam serum
atau plasma pasien
Tindakan yang harus dilakukan adalah :
Lakukan autoadsorpsi pada serum pasien →
membuang autoantibodi → lakukan uji silang serasi
ulang dengan serum pasien yang sudah di
autoadsopsi.
 Lakukan DCT pada pasien, bila positif, bandingkan derajat positif dengan minor.
• Bila minor =/< DCT, maka positif pada minor dapat diabaikan → positif berasal dari autoantibodi.
✓ Mayor (+) → disebabkan antibodi ireguler pada serum pasien → Skrining dan identifikasi antibodi,
ganti darah donor sampai ditemukan mayor negatif
34
INKOMPATIBILITAS & SOLUSI
THANKYOU
22
23

More Related Content

Similar to EXPERT BDKT.pptx

Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Syafira66
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
SelfiAsmr
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
Muhammad Nasrullah
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Hanun15
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
SarahShadiqa
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
SaphiraMiradalita
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
michelahengrawi2
 
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptxkasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
PutriAzzahra47
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
andalizah
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
SitiNurAsiahmuminin
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
aishadhiyas
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
rendra33
 
Bab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahBab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahMilka Betaubun
 
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfINTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
DebiAriSakhi
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
Arief hidayad
 

Similar to EXPERT BDKT.pptx (20)

Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
Rh5
Rh5Rh5
Rh5
 
Rh5
Rh5Rh5
Rh5
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptxkasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
 
Anemia hemolitik
Anemia hemolitikAnemia hemolitik
Anemia hemolitik
 
Bab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahBab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darah
 
Hepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imamHepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imam
 
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfINTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 

EXPERT BDKT.pptx

  • 1. CLINICAL PATHOLOGY STUDY PROGRAM SPECIALIST DOCTOR EDUCATION PROGRAM FACULTY OF MEDICINE, HASANUDDIN UNIVERSITY/D r. W A H I D I N S U D I R O H U S O D O Diskrepansi golongan darah B Rh (+) dengan ekstra antibodi B Pada pasien Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) Expertise 2 Bank Darah dan Kedoteran Transfusi Rika Adriati Datu Adam DPJP : Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D, Sp.PK(K), M.Kes Expert : Dr. dr. Rachmawati A. Muhiddin, Sp.PK(K)
  • 2. DATA PASIEN 1 Nama Pasien : An. N No. RM : 1008*** Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir/Umur : 07 Agustus 2008/ 14 tahun 8 bulan Masuk Rumah Sakit : 11 Februari 2023 Keluhan Utama : Pucat
  • 3. ANAMNESIS 2 KU  pucat diperhatikan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah sakit, pasien tidak demam, ada riwayat demam 1 minggu sebelum masuk Rumah sakit, tidak kejang, tidak batuk, tidak sesak, dan tidak muntah. BAK : lancar, warna kuning BAB : biasa, warna kuning  Riwayat sering demam tidak ada  Riwayat lebam-lebam tidak ada  Riwayat sering nyeri sendi tidak ada  Riwayat ikterus ada  Riwayat transfusi tidak ada  Riwayat mimisan, buang air kecil kemerahan, buang air besar kehitaman tidak ada.  Riwayat berat badan turun tidak ada  Riwayat rambut rontok tidak ada  Riwayat pipi kemerahan jika terkena sinar matahari tidak ada  Riwayat tinggal di daerah dekat pabrik dan persawahan tidak ada  Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada
  • 4. • Riwayat dirawat di Rumah sakit umum daerah Tarakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah sakit Wahidin dengan keluhan pucat dan tampak kuning dan dirawat selama 1 minggu dengan diagnosa bacterial infection, dehidrasi, low intake, suspek anemia hemolitik, kolestasis e.c sepsis, decompensation cordis e.c anemia • Mendapat terapi cefotaxime per intravena, tremenza syrup per oral, paracetamol per oral, cefixime per oral. • Riwayat diperiksakan di Rumah sakit umum daerah Tarakan screening hepatitis A, B, C hasil negatif dan direncanakan transfusi namun hasil crossmatch menunjukkan inkompabilitas mayor +2, minor 1+. 3 ANAMNESIS
  • 5. PEMERIKSAAN FISIK 4 Keadaan Umum : Sakit sedang/ Gizi kurang/ GCS 15 Tekanan Darah : 90/60 mmHg Nadi : 98 kali/menit Pernapasan : 22 kali/menit Suhu : 36,9 °C Tanda – tanda vital : BB : 40 kg TB : 147 cm
  • 6. 5 PEMERIKSAAN FISIK Mata • Konjungtiva anemis (+) • Sklera ikterik (+) Thorax • Vesikuler • Ronkhi (-) • Wheezing (-) Jantung • Bunyi jantung I/II normal, • Bising jantung (-) Abdomen • Peristaltik ada, kesan normal • Hepar tidak teraba • Lien teraba schuffner II, kenyal Manifestasi perdarahan spontan: tidak ada
  • 7. 6 DATA LABORATORIUM Hasil pemeriksaan Hematologi tanggal 10 Februari 2023 Kesan : - Anemia Normositik Normokrom - Peningkatan Laju Endap Darah - Retikolositosis
  • 8. 7 DATA LABORATORIUM Pemeriksaan Imunoserologi tanggal 10 Februari 2023 Kesan : Post infeksi Rubela dan Cytomegalovirus Pemeriksaan Kimia Darah tanggal 10 Februari 2023 Kesan : Hiperbilirubinemia
  • 9. 8 DATA LABORATORIUM Pemeriksaan Analisa Darah Tepi (ADT) tanggal 10/02/2023
  • 10. 9 DATA LABORATORIUM Pemeriksaan Coombs Test tanggal 10/02/2023 Kesan : Positif Coombs Test
  • 11. 10 INTERPRETASI Anemia normositik normokrom Peningkatan laju endap darah Retikolositosis Post infeksi Rubella dan Cytomegalovirus Hiperbilirubinemia Positif coombs test DIAGNOSIS KLINIS Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) RENCANA TINDAKAN Transfusi packed red cell (PRC) 1 kantong
  • 12. 11 HASIL PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Hasil pemeriksaan Golongan Darah Tanggal 11/02/2023 Forward grouping : Golongan darah B Reverse grouping : Golongan darah O Rhesus : Positif Kesimpulan : Diskrepansi golongan darah B Rh positif dengan ekstra antibodi B Riwayat pemeriksaan golongan darah : golongan darah B rhesus positif Golongan darah ibu : tidak diketahui Golongan darah ayah : tidak diketahui Riwayat transfusi PRC tidak ada
  • 13. 12 HASIL UJI SILANG SERASI (CROSSMATCH) Hasil uji silang serasi dengan golongan darah B rhesus positif tanggal 11/02/2023 Mayor Minor Autokontrol DAT IAT +1 +3 +2 +3 +1 Kesimpulan : Inkompatibel mayor +1, minor +3, autokontrol +2, DAT +3, IAT +1 Saran : - Darah tidak dapat disalurkan - Pemberian terapi immunosupresan
  • 14. • Inkubasi pada suhu 37°C • Cuci eritrosit dengan salin • Ganti darah donor sampai ditemukan mayor negatif. 13 REKOMENDASI
  • 16. 15 AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA) Autoimun Hemolitik Anemia Antibodi yang menyerang diri sendiri Proses pecahnya eritrosit Berkurangnya sel darah merah di dalam tubuh
  • 17. 16 AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA) Kelainan autoimun yang timbul karena adanya autoantibodi terhadap eritrosit sendiri terbentuk, sehingga menimbulkan kehancuran (hemolisis) dan memperpendek usia eritrosit (normal 100–120 hari) melalui aktivasi sistem komplemen dan proses fagositosis di sistem retikuloendotel Selain faktor genetik AIHA dapat dipicu oleh beberapa faktor antara lain paparan racun atau bahan kimia tertentu, misalnya dalam pengobatan,komplikasi infeksi, menerima transfusi darah dengan golongan darah yang tidak cocok, dan beberapa jenis penyakit keganasan.
  • 18.  Relatif jarang (diperkirakan kejadian 1-3 kasus per 100.000/tahun)  Lebih sering setelah usia 40 tahun, tetapi juga pada anak usia dini  Penyakit umumnya akut terutama terkait dengan infeksi virus  Pada orang dewasa, kasus kronis/kambuh lebih sering terjadi, terutama jika dikaitkan dengan gangguan autoimun atau limfoproliferatif. 17 EPIDEMIOLOGI
  • 21. 20 AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA (AIHA) Warm Autoimmune Hemolytic Anemia  Terjadi akibat adanya autoantibodi IgG yang bereaksi paling kuat pada suhu 37ͦC dan menunjukkan penurunan afinitas pada temperatur yang lebih rendah.  Sangat sukar menemukan darah kompatibel pada AIHA tipe hangat.  Dipilih donor yang paling lemah reaksi positifnya dan lebih lemah dari autokontrol.  Pemberian transfusi harus hati-hati, karena reaksi alloantibodi tidak terdeteksi dalam skrining/ identifikasi antibodi dan harus dibawah pengawasan dokter.  Washed red cells tidak dianjurkan Cold autoimmune hemolytic anemia  Diperantarai oleh antibodi dingin yang secara karakteristik memiliki agglutinin dingin (Cold agglutinins) IgM monoklonal.  Cold aglutinin yang berikatan dengan antibodi IgM pada permukaan eritrosit akan memulai aktivasi komplemen jalur klasik yang mengakibatkan terjadinya fagositosis dan lisisnya eritrosit secara langsung. (intravaskuler)  Bila perlu diberikan transfusi dengan dihangatkan terlebih dahulu, agar eritrosit donor tidak disensitisasi atau dirusak autoantibodi resipien.  Pemberian transfusi harus dibawah pengawasan dokter.  Washed red cells tidak dianjurkan.
  • 23. • gejala umum anemia (pucat, lemah, letih, lesu), seringkali disertai demam dan jaundice (sakit kuning). Urin berwarna gelap sering ditemukan. Anamnesis • Konjungtiva anemis, sklera ikterik, pembesaran limpa, pembesaran hati, dan pembesaran kelenjar getah bening. Pemeriksaan Fisik • Darah lengkap  Penurunan Hb (anemia), Penurunan hematokrit, peningkatan jumlah retikulosit. • Analisa Darah Tepi  dapat ditemukan bentukan eritrosit yang bervariasi (poikilositosis), sferosit, polikromasi dan kadang autoaglutinasi. • Kimia darah  peningkatan bilirubin indirek dan peningkatan kadar LDH, penurunan serum haptoglobin • Urinalisis  bisa ditemukan hemoglobinuria. • Serologi  Direct Antiglobulin Test (DAT, Direct Coombs Test) positif  Gold standar diagnosa AIHA Pemeriksaan Laboratorium 23 DIAGNOSIS
  • 24. 24
  • 26. 26 PENATALAKSANAAN AIHA 1. Kortikosteroid  diindikasikan pada anemia hemolitik yang disebabkan oleh faktor imunitas  terapi lini pertama 2. Erythropoietin  mengurangi kebutuhan transfusi. 3. Transfusi Darah  anemia berat yang mengancam jiwa 4. Intravenous Immunoglobulin G (IVIG)  terapi untuk warm antibody hemolytic anemia 5. Asam folat  diindikasikan karena hemolisis aktif dapat menurunkan kadar folat serum dan menyebabkan megaloblastosis. 6. Rituximab refrakter terhadap kortikosteroid, rituximab biasanya digunakan sebagai obat lini kedua 7. Terapi bedah  splenektomi  pilihan utama terapi pada anemia hemolitik akibat keadaan tertentu, seperti hereditary spherocytosis.
  • 27. 27 INDIKASI TRANSFUSI Pasien AIHA yang menunjukkan tanda-tanda hipoksemia seperti angina, jantung, atau gejala neurologis  kelesuan, kelemahan, kantuk, dan / atau kebingungan mental. terjadi pada penderita yang sangat anemia berat yang menunjukkan kadar hemoglobin di bawah 5 g/dL pasien yang menunjukkan kadar Hb antara 5 dan 8 g/dL keputusan klinis untuk transfusi lebih sulit  pasien harus di bawah pengawasan klinis dan laboratorium yang ketat sampai gejala kritis anemia terkontrol dan hemolisis tidak berkembang Jika terjadi hipoksia maka pasien segera ditransfusi  tidak bisa ditunda karena dapat menyebabkan kematian Pasien WAIHA yang terkait dengan penyakit jantung
  • 28. 28 DISKREPANSI GOLONGAN DARAH ABO Ketidaksesuaian pemeriksaan golongan darah antara hasil forward grouping (cell typing) dan reverse grouping (serum typing). Forward grouping  pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di permukaan membran eritrosit dengan cara mereaksikan eritrosit tersebut dengan antisera (anti- A dan anti-B), reverse grouping  pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi antibodi di serum atau plasma yang direaksikan dengan suspensi eritrosit golongan A, B dan O dari individu sehat yang telah diketahui jenis golongan darahnya, serta autokontrol dengan menggunakan eritrosit dan plasma pasien sendiri
  • 29. KESALAHAN TEKNIK Kesalahan Klerikal Disfungsi reagen & alat Kesalahan prosedur NON TEKNIK Weak-reacting or missing Ag Weak-reacting or missing Ab Unexpected Ag reaction Unexpected Ab reaction 29 ETIOLOGI DISKREPANSI
  • 31. Alloantibodi & Autoantibodi Hemolisis eritrosit Diskrepansi golda ABO Inkompatibel Reaksi transfusi 31 DISKREPANSI PADAAIHA
  • 32. 32 UJI SILANG SERASI (CROSSMATCH) • Antibodi (serum pasien) + Antigen (Eritrosit donor) Mayor • Antigen (eritrosit pasien) + Antibodi (serum donor) Minor • Antigen (eritrosit pasien) + antibodi (serum pasien) Autokontrol Inkompatibilitas  ketidakcocokan antara darah donor dan pasien
  • 33. 33 INKOMPATIBILITAS & SOLUSI Uji silang mayor : (+) Uji silang minor: (+) Uji silang autokontrol : (+) Kemungkinan disebabkan oleh Kemungkinan terdapat autoantibodi dan aloantibodi dalam serum atau plasma pasien Tindakan yang harus dilakukan adalah : Lakukan autoadsorpsi pada serum pasien → membuang autoantibodi → lakukan uji silang serasi ulang dengan serum pasien yang sudah di autoadsopsi.  Lakukan DCT pada pasien, bila positif, bandingkan derajat positif dengan minor. • Bila minor =/< DCT, maka positif pada minor dapat diabaikan → positif berasal dari autoantibodi. ✓ Mayor (+) → disebabkan antibodi ireguler pada serum pasien → Skrining dan identifikasi antibodi, ganti darah donor sampai ditemukan mayor negatif
  • 36. 22
  • 37. 23