Dokumen tersebut membahas tentang etika sains dan lingkungan. Ia menjelaskan bahwa etika sains berkaitan erat dengan pengetahuan, nilai, kesadaran dan perilaku. Dokumen juga membedakan persepsi yang keliru terhadap alam, seperti anggapan bahwa sumber daya alam tak terbatas, dengan etika lingkungan yang mendukung keberlanjutan ekosistem.
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
Jenis-jenis Penelitian pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Makalah ini akan menjelaskan jenis-jenis penelitian yang dapat ditempuh oleh para peneliti, serta sistematika rancangan penelitian.
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
Jenis-jenis Penelitian pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Makalah ini akan menjelaskan jenis-jenis penelitian yang dapat ditempuh oleh para peneliti, serta sistematika rancangan penelitian.
ISLAM DI ANTARA KONSERVATISME DAN LIBERALISME : PENGALAMAN KAJIAN DAN PERTEMUAN DENGAN TOKOH LIBERAL DI MESIR DAN PENILAIAN PEMIKIR ISLAM
OLEH:
PROF MADYA MOHAMAD KAMIL BIN HJ AB MAJID
AKADEMI PENGAJIAN ISLAM, UNIVERSITI MALAYA
aksiologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai atau norma-norma terhadap sesuatu ilmu.4 Mengenai nilai itu sendiri dapat jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti kata- kata adil dan tidak adil, jujur dan curang, benar dan salah, baik dan tidak baik.
a little information about relations between food and the chemical stuffs. it was from my presentation in Philosophy Subject. (wrote in Bahasa Indonesia)
1. ETIKA SAINS
A. Etika, Kesadaran dan nilai
Etika adalah ilmu pengetahuan tenteng kesusilaan atau moral. Sebagaimana lazimnya
ilmu pengetahuan, etika memiliki objek, permasalahan dan metode keilmuan.perkataan etika
atau moral menunjukkan cara berbuat yang menjadi adat karena persetujuan atu praktek
sekelompok manusia. Objek material etika ialah manusia dan objek formalnya
adalahtindakan manusia ynag dilakukan dengan sengaja (poedjawiatna 1982 :13-15).
Setiap tinadakan yang dilakukan dengan sengaja mempunyai arti bahwa tindakan itu
dilakukan dengan penuh kesadaran. Sesorang yang melakukan tindakan sadar terlebih dahulu
pasti dihadapkan pada suatu pilihan. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara unsur-
unsur pengetahuan, nilai, kesadaran, sikap, etika dan tindakan ( perbuatan, perilaku).
Sains & teknologi
Pengetahuan
Nilai
Sikap
Perilaku
B. Apakah sains itu bebas nilai?
Bebas nilai berarti ilmu harus lepas dari tuntutan atu tidak dapat dikenai tuntutan atau
sanksi atas kegiatan-kegiatan keilmuan yang dilakukan.di dalam proses penemuan
konsep-konsepnya, ilmu pengetahuan selalu menjujung tinggi kebenaran, maka
kebenaran itu dijunjung tinggi dengan nilai. Dengan demikian ilmu pengetahuan harus
bebas nilai, dan pengertian ini sejalan dengan ilmu pengetahuan itu tanpa pamrih.
C. Etika keilmuan(etika ilmiah)
Dengan ungkapan ilmu itu bebas nilai dapat pula diartikan bahwa ilmu itu memiliki
otonomi. Otonomi ilmu pengetahuan tentu tidak bisa dan tidak boleh diartikan bahwa
penelitian ilmiah tidak perlu menghiraukan nilai luar-ilmiah apapun ( melsen, 1985 :89).
Mempraktekkan atau menerapkan ilmu pengetahuan haruslah disadari oleh kesadaran
bahwa sejak semula hal itu sebagai tanggung jawab manusia terhadap masyarakat.
2. Mengartikan tanggung jawab etis ilmu penetahuan tidaklah mudah.namun disisi lain
tanggung jawab tersebeu dapat dijabarkan menjadi keinsyafan dan kewajiban etis.
D. Generasi Melek Sains
Sund (1989 : 52-53) menyebutkan ciri-ciri orang melek sains, sebagai berikut :
1. Menggunakan konsep-konsep sains, ketrampilan proses, dan nilai-nilai dalam
membuat keputusan ynag dapat dipertanggungjawabkan.
2. Mengerti tentang bagaimana masyarakat mempengaruhi iptek dan sebaliknya, iptek
mempengaruhi masyarakat.
3. Mengerti bahwa masyarakat melakukan pengawasan terhadap iptek dalam
penggunaan sumber daya.
4. Memahami akan keterbatasan iptek dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
manusia.
5. Mengatahui konsep umum, hipotesis, dan teori dalam sains dan mampu
menggunakannya.
6. Menghargai iptek untuk merangsang peningkatan intelektual.
7. Mengerti bahwa pembentukan generasi sains sangat tergantung pada proses inkuiri
dan proses konseptual.
8. Mampu membedakan antara bukt ilmiah dengan opini.
9. Memahami asal-usul sains dan mengerti bahwa pengetahuan sains itu tentatif
(sementara), dan berubah sebagai pengakumulasian bukti.
10. Memahami penerapan teknologi dan keputusan yang melatari peneraan itu.
11. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang adekuat (memadai) untuk menghargai
pentingnya penelitian dan pengembangan sains.
12. Memiliki pandangan yang luas dan merangsang tentang dunia, sebagai hasil
pendidikan sains.
13. Mengetahui sumber yang sahih tentang informasi iptek dan menggunakan sumber
tadi untuk pengambilan keputusan.
E. Beberapa kesalahan persepsi tentang Alam
Sikap yang tumbuh pada kebanyakan bangsa yang telah mampu menguasai iptek dan
industri, dikemukakan oleh Miller (1982 : 489) sebagai berikut:
1. Manusia adalah sumber segala nilai.
2. Keberadaan alam hanya diperuntukkan bagi manusia agar dimanfaatkan.
3. Tujuan kita yang paling utama adalah memproduksi dan mengkonsumsi.
4. Produksi dan konsumsi harus ditangkatkan tanpa batas akhir, karena kita mempunyai
hak untuk selalu meningkatkan aras (level) materi dalam kehidupan.
5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak terbatas.
6. Kita tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap lingkungan alam, selama kita
mampu membuat kembali kenyamanan hidup melaui sains dan teknologi.
3. 7. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah menolong perorangan atau
kelompok-kelompok yang dapat memanfaatkan alam untuk meningkatkan
kesejahteraan dan daya bagi umat.
8. Sosok yang dicita-citakan adalah perorangan yang mampu menciptakan dirinya
sendiri tanpa merugikan atau melukai orang lain.
Etika alam yang mendukung keterlanjutan kehidupan:
1. Manusia bukanlah sumber dari segala nilai
2. Alam tidak hanya diperuntukkan bagi manusia, namun unutk semua spesies makhluk
hidup.
3. Tujuan kita yang paling utama adalah bukan untuk memproduksi dan mengkonsumsi,
tetapi untuk membantu mengkinservasi dan memperbaharui sumber daya alam
memelihara dan tidak merusak alam.
4. Meningkatkan kualitas hidup, tanpa harus menambah produksi dan konsumsi, harus
selalu menjadi acuan utama dalam hidup kita.
5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak tak terbatas, dan harus selalu dalam
keadaan segar dan terbaharui, bukannya sebagai sampah.
6. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam adalah dalam bentuk saling
kerjasama dan kemitraan dengan semua spesies makhluk hidup yang dilandasi oleh
pengetahuan ekologi.
7. Kita harus selalu menjaga stabilitas dan integritas ekosistem, dengan cara
melestarikan keenekaragaman faktor fisik, biologik, dan budaya.
8. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah melakukan supervisi
perencanaan jangka panjang, untuk mencegah perorangan atau kelompok-kelompok
yang melakukan eksploitasi atau menghancurkan alam, dan memelihara kemerdekaan
serta kedaulatan manusia.
9. Tujuan yang dicita-citakan adalah manusia yang saling bekerjasama dan tolong
menolong, bukannya manusia yang mengutamakan individualise dan ingin berkuasa.
10. Setiap orang di bumi kita ini adalah unik, dan memiliki hak yang sama untuk
menggunakan sumber daya alam.
11. Tidak ada satupun perorangan, kelompok, atau bangsa yang memiliki hak tanpa batas
untuk menggunakan sumber daya alam yang ada di bumi.