SlideShare a Scribd company logo
ETIKA SAINS
A. Etika, Kesadaran dan nilai
Etika adalah ilmu pengetahuan tenteng kesusilaan atau moral. Sebagaimana lazimnya
ilmu pengetahuan, etika memiliki objek, permasalahan dan metode keilmuan.perkataan etika
atau moral menunjukkan cara berbuat yang menjadi adat karena persetujuan atu praktek
sekelompok manusia. Objek material etika ialah manusia dan objek formalnya
adalahtindakan manusia ynag dilakukan dengan sengaja (poedjawiatna 1982 :13-15).
Setiap tinadakan yang dilakukan dengan sengaja mempunyai arti bahwa tindakan itu
dilakukan dengan penuh kesadaran. Sesorang yang melakukan tindakan sadar terlebih dahulu
pasti dihadapkan pada suatu pilihan. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara unsur-
unsur pengetahuan, nilai, kesadaran, sikap, etika dan tindakan ( perbuatan, perilaku).
Sains & teknologi
Pengetahuan
Nilai
Sikap
Perilaku
B. Apakah sains itu bebas nilai?
Bebas nilai berarti ilmu harus lepas dari tuntutan atu tidak dapat dikenai tuntutan atau
sanksi atas kegiatan-kegiatan keilmuan yang dilakukan.di dalam proses penemuan
konsep-konsepnya, ilmu pengetahuan selalu menjujung tinggi kebenaran, maka
kebenaran itu dijunjung tinggi dengan nilai. Dengan demikian ilmu pengetahuan harus
bebas nilai, dan pengertian ini sejalan dengan ilmu pengetahuan itu tanpa pamrih.
C. Etika keilmuan(etika ilmiah)
Dengan ungkapan ilmu itu bebas nilai dapat pula diartikan bahwa ilmu itu memiliki
otonomi. Otonomi ilmu pengetahuan tentu tidak bisa dan tidak boleh diartikan bahwa
penelitian ilmiah tidak perlu menghiraukan nilai luar-ilmiah apapun ( melsen, 1985 :89).
Mempraktekkan atau menerapkan ilmu pengetahuan haruslah disadari oleh kesadaran
bahwa sejak semula hal itu sebagai tanggung jawab manusia terhadap masyarakat.
Mengartikan tanggung jawab etis ilmu penetahuan tidaklah mudah.namun disisi lain
tanggung jawab tersebeu dapat dijabarkan menjadi keinsyafan dan kewajiban etis.
D. Generasi Melek Sains
Sund (1989 : 52-53) menyebutkan ciri-ciri orang melek sains, sebagai berikut :
1. Menggunakan konsep-konsep sains, ketrampilan proses, dan nilai-nilai dalam
membuat keputusan ynag dapat dipertanggungjawabkan.
2. Mengerti tentang bagaimana masyarakat mempengaruhi iptek dan sebaliknya, iptek
mempengaruhi masyarakat.
3. Mengerti bahwa masyarakat melakukan pengawasan terhadap iptek dalam
penggunaan sumber daya.
4. Memahami akan keterbatasan iptek dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
manusia.
5. Mengatahui konsep umum, hipotesis, dan teori dalam sains dan mampu
menggunakannya.
6. Menghargai iptek untuk merangsang peningkatan intelektual.
7. Mengerti bahwa pembentukan generasi sains sangat tergantung pada proses inkuiri
dan proses konseptual.
8. Mampu membedakan antara bukt ilmiah dengan opini.
9. Memahami asal-usul sains dan mengerti bahwa pengetahuan sains itu tentatif
(sementara), dan berubah sebagai pengakumulasian bukti.
10. Memahami penerapan teknologi dan keputusan yang melatari peneraan itu.
11. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang adekuat (memadai) untuk menghargai
pentingnya penelitian dan pengembangan sains.
12. Memiliki pandangan yang luas dan merangsang tentang dunia, sebagai hasil
pendidikan sains.
13. Mengetahui sumber yang sahih tentang informasi iptek dan menggunakan sumber
tadi untuk pengambilan keputusan.
E. Beberapa kesalahan persepsi tentang Alam
Sikap yang tumbuh pada kebanyakan bangsa yang telah mampu menguasai iptek dan
industri, dikemukakan oleh Miller (1982 : 489) sebagai berikut:
1. Manusia adalah sumber segala nilai.
2. Keberadaan alam hanya diperuntukkan bagi manusia agar dimanfaatkan.
3. Tujuan kita yang paling utama adalah memproduksi dan mengkonsumsi.
4. Produksi dan konsumsi harus ditangkatkan tanpa batas akhir, karena kita mempunyai
hak untuk selalu meningkatkan aras (level) materi dalam kehidupan.
5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak terbatas.
6. Kita tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap lingkungan alam, selama kita
mampu membuat kembali kenyamanan hidup melaui sains dan teknologi.
7. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah menolong perorangan atau
kelompok-kelompok yang dapat memanfaatkan alam untuk meningkatkan
kesejahteraan dan daya bagi umat.
8. Sosok yang dicita-citakan adalah perorangan yang mampu menciptakan dirinya
sendiri tanpa merugikan atau melukai orang lain.
Etika alam yang mendukung keterlanjutan kehidupan:
1. Manusia bukanlah sumber dari segala nilai
2. Alam tidak hanya diperuntukkan bagi manusia, namun unutk semua spesies makhluk
hidup.
3. Tujuan kita yang paling utama adalah bukan untuk memproduksi dan mengkonsumsi,
tetapi untuk membantu mengkinservasi dan memperbaharui sumber daya alam
memelihara dan tidak merusak alam.
4. Meningkatkan kualitas hidup, tanpa harus menambah produksi dan konsumsi, harus
selalu menjadi acuan utama dalam hidup kita.
5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak tak terbatas, dan harus selalu dalam
keadaan segar dan terbaharui, bukannya sebagai sampah.
6. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam adalah dalam bentuk saling
kerjasama dan kemitraan dengan semua spesies makhluk hidup yang dilandasi oleh
pengetahuan ekologi.
7. Kita harus selalu menjaga stabilitas dan integritas ekosistem, dengan cara
melestarikan keenekaragaman faktor fisik, biologik, dan budaya.
8. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah melakukan supervisi
perencanaan jangka panjang, untuk mencegah perorangan atau kelompok-kelompok
yang melakukan eksploitasi atau menghancurkan alam, dan memelihara kemerdekaan
serta kedaulatan manusia.
9. Tujuan yang dicita-citakan adalah manusia yang saling bekerjasama dan tolong
menolong, bukannya manusia yang mengutamakan individualise dan ingin berkuasa.
10. Setiap orang di bumi kita ini adalah unik, dan memiliki hak yang sama untuk
menggunakan sumber daya alam.
11. Tidak ada satupun perorangan, kelompok, atau bangsa yang memiliki hak tanpa batas
untuk menggunakan sumber daya alam yang ada di bumi.

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Rezki Amaliah
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Agnescia Sera
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
Indana Mufidah
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
Saya Kamu
 
Komponen moral
Komponen moralKomponen moral
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Ernalia Rosita
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Aris Wibowo
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
PT. SASA
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
Lola Nurhidayaty
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
umammuhammad27
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaBughis Berkata
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
Inoy Trisnaini
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
panal1
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
Fitria Anwarawati
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Komponen moral
Komponen moralKomponen moral
Komponen moral
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamika
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 

Viewers also liked

Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-ii
Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-iiEtika dalam-sains-dan-teknologi-islam-ii
Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-iiIman Zahid
 
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN  PERKEMBANGAN KONTEMPORARIETIKA DALAM SAINS DAN KESAN  PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
Nur Khairunnisa
 
Adab etika sains
Adab etika sainsAdab etika sains
Adab etika sains
Krystie Kriss
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradabanKuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradabanJaxy Peilun
 
Nota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newNota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newKero Nuex
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
 
Tamadun islam dan tamadun melayu
Tamadun islam dan tamadun melayuTamadun islam dan tamadun melayu
Tamadun islam dan tamadun melayu
Dhani Ahmad
 
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAyat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAsrar Mabrur Faza New
 
pengenalan seni dalam pendidikan
pengenalan seni dalam pendidikanpengenalan seni dalam pendidikan
pengenalan seni dalam pendidikan
Nur Dalila
 
Kajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & LiberalismeKajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & Liberalisme
Altfa Technologies Sdn Bhd
 
02 isu-isu kontemporari
02 isu-isu kontemporari02 isu-isu kontemporari
02 isu-isu kontemporarivia_86
 
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKANTAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
Nadirah Husna
 
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAH
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAHMASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAH
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAHIzny Atikah
 

Viewers also liked (20)

Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-ii
Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-iiEtika dalam-sains-dan-teknologi-islam-ii
Etika dalam-sains-dan-teknologi-islam-ii
 
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN  PERKEMBANGAN KONTEMPORARIETIKA DALAM SAINS DAN KESAN  PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
ETIKA DALAM SAINS DAN KESAN PERKEMBANGAN KONTEMPORARI
 
Adab etika sains
Adab etika sainsAdab etika sains
Adab etika sains
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradabanKuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
 
Peranan seni dalam pendidikan
Peranan seni dalam pendidikanPeranan seni dalam pendidikan
Peranan seni dalam pendidikan
 
Nota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newNota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.new
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
 
Tamadun islam dan tamadun melayu
Tamadun islam dan tamadun melayuTamadun islam dan tamadun melayu
Tamadun islam dan tamadun melayu
 
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAyat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
 
pengenalan seni dalam pendidikan
pengenalan seni dalam pendidikanpengenalan seni dalam pendidikan
pengenalan seni dalam pendidikan
 
Titas pismp 1.02
Titas pismp 1.02Titas pismp 1.02
Titas pismp 1.02
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
Kajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & LiberalismeKajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & Liberalisme
 
Pluralisme
PluralismePluralisme
Pluralisme
 
02 isu-isu kontemporari
02 isu-isu kontemporari02 isu-isu kontemporari
02 isu-isu kontemporari
 
Titas ppg
Titas ppgTitas ppg
Titas ppg
 
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKANTAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
 
Seni dalam pendidikan
Seni dalam pendidikanSeni dalam pendidikan
Seni dalam pendidikan
 
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAH
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAHMASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAH
MASALAH PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI DALAM BILIK DARJAH
 

Similar to Etika sains

Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanAze Aze
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
META GUNAWAN
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Yuliana Aminulloh
 
Makalah filsafat pendidikan yeni
Makalah filsafat pendidikan yeni Makalah filsafat pendidikan yeni
Makalah filsafat pendidikan yeni Yeni Purwati
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
YolandaSumarjo
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
heldanurmala
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
JendelaIPA
 
P.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptxP.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptx
AuliaZikra2
 
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.pptPERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
valentinoromli
 
tantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmutantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmu
karlina apriliani
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
ssuser50bfe71
 
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.pptfdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
AslamAslamprdana
 
Chemistry in Daily
Chemistry in DailyChemistry in Daily
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
AstriYuliaSariLubis1
 
Home
HomeHome
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptx
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptxEtika Keilmuan dan Teknologi.pptx
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptx
22B043CallistaMahira
 
Rainbow
RainbowRainbow
Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganPembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganliswa
 

Similar to Etika sains (20)

Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Makalah filsafat pendidikan yeni
Makalah filsafat pendidikan yeni Makalah filsafat pendidikan yeni
Makalah filsafat pendidikan yeni
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
P.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptxP.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptx
 
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.pptPERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
tantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmutantangan dan masa depan ilmu
tantangan dan masa depan ilmu
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
 
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.pptfdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
fdokumen.com_aksiologi-568cfa3d606de.ppt
 
Chemistry in Daily
Chemistry in DailyChemistry in Daily
Chemistry in Daily
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
 
Home
HomeHome
Home
 
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptx
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptxEtika Keilmuan dan Teknologi.pptx
Etika Keilmuan dan Teknologi.pptx
 
Rainbow
RainbowRainbow
Rainbow
 
Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganPembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan
 

Etika sains

  • 1. ETIKA SAINS A. Etika, Kesadaran dan nilai Etika adalah ilmu pengetahuan tenteng kesusilaan atau moral. Sebagaimana lazimnya ilmu pengetahuan, etika memiliki objek, permasalahan dan metode keilmuan.perkataan etika atau moral menunjukkan cara berbuat yang menjadi adat karena persetujuan atu praktek sekelompok manusia. Objek material etika ialah manusia dan objek formalnya adalahtindakan manusia ynag dilakukan dengan sengaja (poedjawiatna 1982 :13-15). Setiap tinadakan yang dilakukan dengan sengaja mempunyai arti bahwa tindakan itu dilakukan dengan penuh kesadaran. Sesorang yang melakukan tindakan sadar terlebih dahulu pasti dihadapkan pada suatu pilihan. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara unsur- unsur pengetahuan, nilai, kesadaran, sikap, etika dan tindakan ( perbuatan, perilaku). Sains & teknologi Pengetahuan Nilai Sikap Perilaku B. Apakah sains itu bebas nilai? Bebas nilai berarti ilmu harus lepas dari tuntutan atu tidak dapat dikenai tuntutan atau sanksi atas kegiatan-kegiatan keilmuan yang dilakukan.di dalam proses penemuan konsep-konsepnya, ilmu pengetahuan selalu menjujung tinggi kebenaran, maka kebenaran itu dijunjung tinggi dengan nilai. Dengan demikian ilmu pengetahuan harus bebas nilai, dan pengertian ini sejalan dengan ilmu pengetahuan itu tanpa pamrih. C. Etika keilmuan(etika ilmiah) Dengan ungkapan ilmu itu bebas nilai dapat pula diartikan bahwa ilmu itu memiliki otonomi. Otonomi ilmu pengetahuan tentu tidak bisa dan tidak boleh diartikan bahwa penelitian ilmiah tidak perlu menghiraukan nilai luar-ilmiah apapun ( melsen, 1985 :89). Mempraktekkan atau menerapkan ilmu pengetahuan haruslah disadari oleh kesadaran bahwa sejak semula hal itu sebagai tanggung jawab manusia terhadap masyarakat.
  • 2. Mengartikan tanggung jawab etis ilmu penetahuan tidaklah mudah.namun disisi lain tanggung jawab tersebeu dapat dijabarkan menjadi keinsyafan dan kewajiban etis. D. Generasi Melek Sains Sund (1989 : 52-53) menyebutkan ciri-ciri orang melek sains, sebagai berikut : 1. Menggunakan konsep-konsep sains, ketrampilan proses, dan nilai-nilai dalam membuat keputusan ynag dapat dipertanggungjawabkan. 2. Mengerti tentang bagaimana masyarakat mempengaruhi iptek dan sebaliknya, iptek mempengaruhi masyarakat. 3. Mengerti bahwa masyarakat melakukan pengawasan terhadap iptek dalam penggunaan sumber daya. 4. Memahami akan keterbatasan iptek dalam upaya meningkatkan kesejahteraan manusia. 5. Mengatahui konsep umum, hipotesis, dan teori dalam sains dan mampu menggunakannya. 6. Menghargai iptek untuk merangsang peningkatan intelektual. 7. Mengerti bahwa pembentukan generasi sains sangat tergantung pada proses inkuiri dan proses konseptual. 8. Mampu membedakan antara bukt ilmiah dengan opini. 9. Memahami asal-usul sains dan mengerti bahwa pengetahuan sains itu tentatif (sementara), dan berubah sebagai pengakumulasian bukti. 10. Memahami penerapan teknologi dan keputusan yang melatari peneraan itu. 11. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang adekuat (memadai) untuk menghargai pentingnya penelitian dan pengembangan sains. 12. Memiliki pandangan yang luas dan merangsang tentang dunia, sebagai hasil pendidikan sains. 13. Mengetahui sumber yang sahih tentang informasi iptek dan menggunakan sumber tadi untuk pengambilan keputusan. E. Beberapa kesalahan persepsi tentang Alam Sikap yang tumbuh pada kebanyakan bangsa yang telah mampu menguasai iptek dan industri, dikemukakan oleh Miller (1982 : 489) sebagai berikut: 1. Manusia adalah sumber segala nilai. 2. Keberadaan alam hanya diperuntukkan bagi manusia agar dimanfaatkan. 3. Tujuan kita yang paling utama adalah memproduksi dan mengkonsumsi. 4. Produksi dan konsumsi harus ditangkatkan tanpa batas akhir, karena kita mempunyai hak untuk selalu meningkatkan aras (level) materi dalam kehidupan. 5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak terbatas. 6. Kita tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap lingkungan alam, selama kita mampu membuat kembali kenyamanan hidup melaui sains dan teknologi.
  • 3. 7. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah menolong perorangan atau kelompok-kelompok yang dapat memanfaatkan alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya bagi umat. 8. Sosok yang dicita-citakan adalah perorangan yang mampu menciptakan dirinya sendiri tanpa merugikan atau melukai orang lain. Etika alam yang mendukung keterlanjutan kehidupan: 1. Manusia bukanlah sumber dari segala nilai 2. Alam tidak hanya diperuntukkan bagi manusia, namun unutk semua spesies makhluk hidup. 3. Tujuan kita yang paling utama adalah bukan untuk memproduksi dan mengkonsumsi, tetapi untuk membantu mengkinservasi dan memperbaharui sumber daya alam memelihara dan tidak merusak alam. 4. Meningkatkan kualitas hidup, tanpa harus menambah produksi dan konsumsi, harus selalu menjadi acuan utama dalam hidup kita. 5. Sumber materi dan energi di alam itu tidak tak terbatas, dan harus selalu dalam keadaan segar dan terbaharui, bukannya sebagai sampah. 6. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam adalah dalam bentuk saling kerjasama dan kemitraan dengan semua spesies makhluk hidup yang dilandasi oleh pengetahuan ekologi. 7. Kita harus selalu menjaga stabilitas dan integritas ekosistem, dengan cara melestarikan keenekaragaman faktor fisik, biologik, dan budaya. 8. Tugas utama suatu negara dan pemerintahannya adalah melakukan supervisi perencanaan jangka panjang, untuk mencegah perorangan atau kelompok-kelompok yang melakukan eksploitasi atau menghancurkan alam, dan memelihara kemerdekaan serta kedaulatan manusia. 9. Tujuan yang dicita-citakan adalah manusia yang saling bekerjasama dan tolong menolong, bukannya manusia yang mengutamakan individualise dan ingin berkuasa. 10. Setiap orang di bumi kita ini adalah unik, dan memiliki hak yang sama untuk menggunakan sumber daya alam. 11. Tidak ada satupun perorangan, kelompok, atau bangsa yang memiliki hak tanpa batas untuk menggunakan sumber daya alam yang ada di bumi.