SlideShare a Scribd company logo
Ihwan Rosadi, M.Pd.
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAARIF MAGETAN
2022
HAKEKAT SAINS
HAKEKAT SAINS
SCIENCE (SAINS)
ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU ALAMIAH
INTEGRASI DARI BIOLOGI, FISIKA, KIMIA DAN IPBA
BUKAN MERUPAKAN JUMLAH DARI KE 4 NYA
MERUPAKAN DISIPLIN ILMU YANG INTEGRAL
ORIENTASI DAN TUJUAN
1. ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN
2. ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA
3. ALAM MEMPENGARUHI CARA BERPIKIR DAN BEKERJA MANUSIA
4. ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN
PENDAYAGUNAANNYA
5. ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA
6. MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
BAGI MAHASISWA
1. BERTAMBAHNYA WAWASAN MAHASISWA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN
ALAM (IPA)
2. DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPA
3. MEMAHAMI MAKNA IPA BAGI KEHIDUPAN
4. MEMAHAMI PERLUNYA ALAM DIKELOLA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
ORIENTASI KEHIDUPAN
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(QS. Al-Qashash: 77)
Apakah sebenarnya IPA itu?
Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan dari jaman ke jaman.
Pada mulanya sains merupakan pengetahuan biasa, lambat laun
pengertiannya berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari
takhayul dan kepercayaan, kemudian berkembang menjadi pengetahuan
yg didapat dari metode ilmiah
IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode
ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan apakah
pengetahuan itu ilmiah atau tidak.
Alam semesta terbentuk dari objek dan interaksinya yang menimbulkan
fenomena.
Fenomena tersebut tidak terkotak-kotak seperti ilmu-ilmu dasar dan
terapan
Hanya keterbatasan kompetensi manusialah menyebabkan ilmu
mengenai alam terkotak-kotak ( kimia, biologi, fisika, IPBA)
IPA sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang
memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan
mengendalikan tingkah laku alam.
Ilmu Pengetahuan Alam
 Ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat ilmiah dan
diperoleh dengan metode ilmiah.
 Sifat Ilmu adalah : rasional (masuk akal, logis, dapat
diterima akal sehat dan objektif).
 Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia
 Alam artinya alamiah, berasal dari pencipta.
Definisi IPA
 Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang
tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-
hukum umum.
 Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.
 Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan observasi dan
klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya hukum umum
dengan induksi dan hipotesis.
 Cara berpikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia alam,
sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam, dan sebagai
batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri (Gagne,
2010)
lanjutan
 Pengetahuan yang sistematis tersusun secara teratur, berlaku
umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen (Carin Sund,1993).
 IPA memiliki 4 unsur utama :
a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.
b. Proses : Proses pemecahan masalah adanya prosedur yang runtut
dan sistematis melalui metode ilmiah.
c. Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum.
d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Cara Berpikir IPA
 Percaya (believe); masalah gejala alam dimotivasi kepercayaan
bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan
diterangkan dengan penalaran.
 Rasa ingin tahu (curiousity), alam dapat dimengerti dan didorong
rasa ingin tahu untuk menemukannya.
 Imaginasi (imagination); memiliki imajinasi untuk memecahkan
masalah gejala alam.
 Penalaran (Reasoning); mengandalkan penalaran dalam
memecahkan masalah gejala alam.
 Koreksi diri (self examination); sebagai sarana untuk memahami
diri seberapa jauh para ahli memahami tentang alam.
Cara penyelidikan ipa
1. Observasi (observation); diperoleh fakta dan diolag menjadi hsil
observasi.
2. Eksperimen (eksperimentation); harus diikuti observasi dengan
teliti dan cermat agar diperoleh data yang akurat.
3. Matematika (Mathematic); diperlukan untuk menyatakan
hubungan antar variabel dalam hukum dan teori, serta penting
untuk membuat model.
Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam
adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan
teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri
yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus;
merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental,
keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat
diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keinginan
(curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence) yang
dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta.
Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 18
Hakikat IPA
Konsep  suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari pengalaman yang
relevan
Prinsip  generalisasi meliputi konsep-konsep yang bertautan atau adanya
hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya
Teori  generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan dapat digunakan untuk
menjelaskan gejala-gejala alam
Hukum  pemikiran yang lebih umum dan telah terbukti kebenarannya melalui
percobaan
Hakikat Pembelajaran IPA
 Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.
 Proses pembelajaran IPA terdiri dari 3 tahap :
a. Perencanaan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
c. Penilaian proses pembelajaran.
Perlunya IPA di SD
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis.
 IPA merupakan dasar teknologi dalam membangun kesejahteraan
materil suatu bangsa.
 Dibelajarkan dengan percobaan untuk melatih melihat fakta.
 Melatih untuk bersifat rasional dan objektif melalui pengamatan
panca indra.
Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan siswa untuk memahami hakikat IPA
sebagai produk, proses, dan mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-
nilai yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan tindakan berupa
aplikasi yang positif
Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 27-28
1. Nilai Praktis  hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung atau
tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari
2. Nilai Intelektual  IPA dengan metode ilmiahnya banyak sekali
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan saja masalah
yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-masalah lain yang berkaitan
dengan sosial dan ekonomi
3. Nilai sosial politik-ekonomi  negara yang IPA dan teknologinya maju
akan mendapat tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik, dan
ekonominya
4. Nilai keagamaan  sadar bahwa ada yang menciptakan dan mengatur
segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini.
5. Nilai Pendidikan  menciptakan warganegara yang sadar akan IPA dan
teknologi
www.ayahalby.wordpress.com
STRUKTURISASI IPA
1. OBYEK:
» Mulai dari Bumi s.d Ruang angkasa
2. KEJADIAN:
» Mulai dari perkembangan metodologi – konsepsi – kejadian-kejadian
alaminya
3. METODOLOGI:
» Mulai dari trial & error – filosofik - ilmiah
IPA DASAR, IPA TERAPAN, DAN TEKNOLOGI
Teknologi
Alam
IPA
Terapan
IPA
Dasar
Digunakan Digunakan
Digunakan
Membuat
alat
Menjelaskan Mengendalikan
IPA Dasar:
Mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja
IPA Terapan:
Mencoba mencari cara untuk mengendalikan bagaimana alam bekerja
Teknologi:
Mencoba memanfaatkan penemuan IPA Dasar dan
IPA Terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja
Perkembangan Pengertian Sains atau IPA :
 Nash : sains dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat
mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia, cara memandang IPA
bersifat analitis (pola berpikir terhadap sasaran dengan seksama,
cermat dan lengkap)
 Einstein : sains merupakan suatu pola pikir logis dan uniform
 Bernal (Science in History) : sains adalah pengetahuan, atau
pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia, atau
pengetahuan yang benar secara rasional artinya bebas dari takhayul
atau kepercayaan, atau pengetahuan yang ilmiah yang rasional dan
objektif.
Latar belakang pekerjaan manusia dapat mempengaruhi cara pandangnya
terhadap sesuatu. Suatu objek yang sama akan diartikan sangat
berlainan oleh orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan
berbeda. Misal objeknya adalah sapi, Sapi itu apa? maka jawaban yg
diberikan akan bervariasi tatkala kita menanyakan pada petani, dokter,
ahli gizi, seorang biolog, seorang usahawan dll.
 Bernal menyarankan untuk memahami IPA haruslah melalui
pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu (tidak dari
satu segi saja), ada 5 aspek yaitu:
-IPA sebagai suatu institusi, artinya suatu kelembagaan imaginer
(tidak nyata), kelembagaan bidang profesi tertentu seperti hukum,
kedokteran, pendidikan, dsb.
-IPA sebagai suatu metode. Metode IPA terdiri dari sejumlah
kegiatan baik mental maupun moral, termasuk di dalamnya adalah
observasi, eksperimental, klasifikasi, pengukuran, dsb. Metode IPA
melibatkan teori-teori hipotesis serta hukum
-IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA dipandang sebagai suatu
body of knowledge yg terus tumbuh, tidak statis.
-IPA sebagai alat untuk menguasai dan memelihara alam semesta
serta untuk mengembangkan produksi guna kesejahteraan manusia
-IPA sebagai salah satu faktor utama yg mempengaruhi
kepercayaan, pola berfikir dan sikap manusia terhadap alam
semesta
NILAI-NILAI IPA
 Nilai-nilai sosial dari IPA
 Nilai etik dan estetika dari IPA
nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan
kebenaran yg ojektif pada tempat yang utama, terdapat hubungan
saling percaya diantara ilmuwan, penemu suatu konsep atau teori
yg terdahulu tetap dihormati
 Nilai moral humaniora dari IPA
terdapat dua sisi nilai yg berlawanan, IPA sendiri adalah suci, yang
tidak suci adalah manusianya
 Nilai ekonomi IPA
apabila seorang ilmuwan menemukan suatu kaidah dari suatu
fenomena tertentu, lalu apakah temuannya itu mempunyai nilai
ekonomi secara langsung? bisa ya bisa tidak
Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA
 Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia
untuk berlaku jujur dan objektif
 Sikap tidak purbasangka
 Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan
manusia itu tidak pernah mutlak
 Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur
dalam alam semesta ini
 Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat
orang lain
 Bersikap tidak putus asa
 Sikap teliti dan hati-hati
 Sikap corious atau ingin tahu
 Sikap optimis
Keterbatasan IPA
 IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan
 IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya
 IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg mempermasalahkan
tingkah laku yg baik atau buruk, tidak menjangkau masalah estetika yg
berhubungan dengan keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu karena
tolok ukur IPA adalah objektifitas bukan subjektifitas
SIKAP, METODE, DAN PRODUK ILMIAH
Sund (1975):
1. SCIENTIFIC ATTITUDES :
kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, pendapat, obyektif, jujur
dsb.
Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yg
berkaitan dengan problemanya.
2. SCIENTIFIC PROCESSES :
Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema.
Misalnya: membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan
eksperimen, mengumpulkan dan menyusun data, menganalisis
data dsb.
3. SCIENTIFIC PRODUCTS :
Fakta, prinsip, hukum, teori dsb.
Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi akan memuai.
PROSES-PROSES ILMIAH
Sikap ilmiah: -hasrat ingin tahu
-rendah hati
-jujur
-obyektif
Penelitian thd Proses ilmiah Produk ilmiah
Fenomena di alam -mengidentifikasi -fakta, konsep,
-obyek-obyek -mengamati prinsip,teori,hukum
-hub-hub dsb -merumuskan hipot
-menganalisis
-membuat sintesis
-mengevaluasi dsb
Penelitian2 baru thd
fenomena2 di alam
Proses-proses
ilmiah
Produk-produk
ilmiah baru
Tujuan Pelajaran IPA SD
Agar siswa :
1. memahami konsep-konsep IPA,
2. memiliki keterampilan proses,
3. mempunyai minat mempelajari alam sekitar,
4. bersikap ilmiah,
5. mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala
alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
6. mencintai alam sekitar, serta
7. menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics)
 Di zaman kontemporer ini STEM merupakan salah satu
terobosan utama dalam perkembangan teknologi di
abad 21 dan kemajuan dalam pendekatan interdisipliner
yang menggali konsep-konsep akademik yang relevan
dengan dunia nyata serta mengimplementasikan prinsip-
prinsip sains, matematika, teknik, dan teknologi.
(Thibaut et al., 2018). Pendekatan pengajaran yang
terkait dengan STEM sekarang dianggap sebagai salah
satu bidang yang paling muncul dalam konteks
pendidikan baik di negara maju maupun berkembang
(Madani, 2020). Negara-negara maju secara ekonomi
seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang merasa
perlu untuk berinvestasi di bidang terkait pendidikan
STEM untuk masa depan.
Pentingnya STEM
 Pendidikan STEM modern tidak hanya mempromosikan
keterampilan seperti berpikir kritis, pemecahan
masalah, berpikir tingkat tinggi, desain, dan inferensi,
tetapi juga kompetensi perilaku seperti ketekunan,
kemampuan beradaptasi, kerjasama, organisasi, dan
tanggung jawab (NSTC 2018).
Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan STEM
Kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan program STEM adalah
analisis, interpretasi, inferensi, evaluasi, penjelasan, dan refleksi diri .
Keterampilan inti ini serta berhitung sangat penting untuk memecahkan
masalah kompleks saat ini. Pola pikir berpikir kritis yang memotivasi siswa
untuk menerapkan keterampilan ini didasarkan pada nilai-nilai ilmiah utama
seperti pencarian kebenaran, rasa ingin tahu, keterbukaan pikiran, dan
kedewasaan penilaian. Program STEM menantang siswa untuk menilai,
menafsirkan, dan menerapkan informasi yang relevan untuk
mengidentifikasi dan menerapkan solusi inovatif. Pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kuat merupakan
hasil pembelajaran STEM yang penting.
Tujuan Pendidikan Sains
dengan STEM
 Secara khusus, tujuan dari program Pendidikan Sains
dengan pendekatan STEM adalah untuk:
 1. Meningkatkan pembangunan pengetahuan guru
dan pengembangan ide-ide inti disiplin ilmu (yaitu fisik,
sistem Bumi, kehidupan, lingkungan).
 2. Mengembangkan pengetahuan pedagogis guru
dalam mengajar agar terintegrasi dengan koneksi ke
literasi (membaca dan menulis) serta mencakup
penilaian guru terhadap pembelajaran siswa, orientasi
mengajar, pengetahuan dan penggunaan sumber daya
dan kurikulum yang sesuai.
Lanjutan
 3. Meningkatkan kemampuan guru untuk menggabungkan,
mengembangkan dan menerapkan instruksi, unit studi, dan kurikulum
dengan praktik STEM berikut: (a) penggunaan pengetahuan awal siswa
untuk mengajukan pertanyaan atau mendefinisikan masalah, (b)
mengembangkan model konseptual atau fisik, ( c) menggunakan model
untuk merancang eksperimen atau prototipe, (d) melakukan eksperimen
untuk menguji model tersebut, (e) membangun penjelasan dan solusi,
(f) menggunakan dan menerapkan matematika dan teknologi, (g)
merevisi model atau prototipe, dan (h) berdebat dalam terang bukti
baru (NRC, 2012).
 4. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis kemampuan ilmiah,
matematika, dan teknologi guru.
 5. Mempromosikan kemampuan abad ke-21 siswa seperti
kreativitas, inovasi, pemikiran kritis, pemecahan masalah, kolaborasi,
dan komunikasi melalui praktik STEM.
SELAMAT BELAJAR !!
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt

Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
rennijuliyanna
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
ArdiansyahArdiansyah78
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARtriewuland
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
ssuserc12fc21
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer PointTrisna2013
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
muhammadfaridfaizal
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPAMateri Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
Dasrieny Pratiwi
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
herdisaksul
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
yuliati chan
 
Bab 4 sugianto
Bab 4 sugiantoBab 4 sugianto
Bab 4 sugiantocangkem
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
VinaAnastasya
 
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptxPPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
BayuEfendi1
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
Iska Nangin
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 

Similar to PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt (20)

Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1) (1).docx
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer Point
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPAMateri Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
Materi Kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA tentang Hakekat Pendidikan MIPA
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Tugasku
TugaskuTugasku
Tugasku
 
Tugasku
TugaskuTugasku
Tugasku
 
Hakekat sains
Hakekat sainsHakekat sains
Hakekat sains
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
Bab 4 sugianto
Bab 4 sugiantoBab 4 sugianto
Bab 4 sugianto
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptxPPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
PPT prosedur berfikir ilmiah dan eksplanasi ilmiah.pptx
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Recently uploaded

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 

Recently uploaded (8)

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 

PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt

  • 1. Ihwan Rosadi, M.Pd. PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAARIF MAGETAN 2022
  • 3. HAKEKAT SAINS SCIENCE (SAINS) ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU ALAMIAH INTEGRASI DARI BIOLOGI, FISIKA, KIMIA DAN IPBA BUKAN MERUPAKAN JUMLAH DARI KE 4 NYA MERUPAKAN DISIPLIN ILMU YANG INTEGRAL
  • 4. ORIENTASI DAN TUJUAN 1. ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN 2. ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA 3. ALAM MEMPENGARUHI CARA BERPIKIR DAN BEKERJA MANUSIA 4. ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENDAYAGUNAANNYA 5. ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA 6. MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
  • 5. BAGI MAHASISWA 1. BERTAMBAHNYA WAWASAN MAHASISWA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) 2. DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPA 3. MEMAHAMI MAKNA IPA BAGI KEHIDUPAN 4. MEMAHAMI PERLUNYA ALAM DIKELOLA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
  • 6. ORIENTASI KEHIDUPAN “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash: 77)
  • 7. Apakah sebenarnya IPA itu? Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Pada mulanya sains merupakan pengetahuan biasa, lambat laun pengertiannya berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari takhayul dan kepercayaan, kemudian berkembang menjadi pengetahuan yg didapat dari metode ilmiah
  • 8. IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan apakah pengetahuan itu ilmiah atau tidak. Alam semesta terbentuk dari objek dan interaksinya yang menimbulkan fenomena. Fenomena tersebut tidak terkotak-kotak seperti ilmu-ilmu dasar dan terapan Hanya keterbatasan kompetensi manusialah menyebabkan ilmu mengenai alam terkotak-kotak ( kimia, biologi, fisika, IPBA) IPA sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
  • 9. Ilmu Pengetahuan Alam  Ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat ilmiah dan diperoleh dengan metode ilmiah.  Sifat Ilmu adalah : rasional (masuk akal, logis, dapat diterima akal sehat dan objektif).  Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia  Alam artinya alamiah, berasal dari pencipta.
  • 10. Definisi IPA  Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum- hukum umum.  Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.  Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis.  Cara berpikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam, dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri (Gagne, 2010)
  • 11. lanjutan  Pengetahuan yang sistematis tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin Sund,1993).  IPA memiliki 4 unsur utama : a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. b. Proses : Proses pemecahan masalah adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. c. Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
  • 12. Cara Berpikir IPA  Percaya (believe); masalah gejala alam dimotivasi kepercayaan bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan penalaran.  Rasa ingin tahu (curiousity), alam dapat dimengerti dan didorong rasa ingin tahu untuk menemukannya.  Imaginasi (imagination); memiliki imajinasi untuk memecahkan masalah gejala alam.  Penalaran (Reasoning); mengandalkan penalaran dalam memecahkan masalah gejala alam.  Koreksi diri (self examination); sebagai sarana untuk memahami diri seberapa jauh para ahli memahami tentang alam.
  • 13. Cara penyelidikan ipa 1. Observasi (observation); diperoleh fakta dan diolag menjadi hsil observasi. 2. Eksperimen (eksperimentation); harus diikuti observasi dengan teliti dan cermat agar diperoleh data yang akurat. 3. Matematika (Mathematic); diperlukan untuk menyatakan hubungan antar variabel dalam hukum dan teori, serta penting untuk membuat model.
  • 14. Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keinginan (curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence) yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta. Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 18
  • 15. Hakikat IPA Konsep  suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari pengalaman yang relevan Prinsip  generalisasi meliputi konsep-konsep yang bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya Teori  generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala alam Hukum  pemikiran yang lebih umum dan telah terbukti kebenarannya melalui percobaan
  • 16. Hakikat Pembelajaran IPA  Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.  Proses pembelajaran IPA terdiri dari 3 tahap : a. Perencanaan proses pembelajaran b. Pelaksanaan proses pembelajaran c. Penilaian proses pembelajaran.
  • 17. Perlunya IPA di SD  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis.  IPA merupakan dasar teknologi dalam membangun kesejahteraan materil suatu bangsa.  Dibelajarkan dengan percobaan untuk melatih melihat fakta.  Melatih untuk bersifat rasional dan objektif melalui pengamatan panca indra.
  • 18. Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan siswa untuk memahami hakikat IPA sebagai produk, proses, dan mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai- nilai yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan tindakan berupa aplikasi yang positif Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 27-28
  • 19. 1. Nilai Praktis  hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari 2. Nilai Intelektual  IPA dengan metode ilmiahnya banyak sekali digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan saja masalah yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-masalah lain yang berkaitan dengan sosial dan ekonomi 3. Nilai sosial politik-ekonomi  negara yang IPA dan teknologinya maju akan mendapat tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik, dan ekonominya 4. Nilai keagamaan  sadar bahwa ada yang menciptakan dan mengatur segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini. 5. Nilai Pendidikan  menciptakan warganegara yang sadar akan IPA dan teknologi www.ayahalby.wordpress.com
  • 20. STRUKTURISASI IPA 1. OBYEK: » Mulai dari Bumi s.d Ruang angkasa 2. KEJADIAN: » Mulai dari perkembangan metodologi – konsepsi – kejadian-kejadian alaminya 3. METODOLOGI: » Mulai dari trial & error – filosofik - ilmiah
  • 21. IPA DASAR, IPA TERAPAN, DAN TEKNOLOGI Teknologi Alam IPA Terapan IPA Dasar Digunakan Digunakan Digunakan Membuat alat Menjelaskan Mengendalikan
  • 22. IPA Dasar: Mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja IPA Terapan: Mencoba mencari cara untuk mengendalikan bagaimana alam bekerja Teknologi: Mencoba memanfaatkan penemuan IPA Dasar dan IPA Terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja
  • 23. Perkembangan Pengertian Sains atau IPA :  Nash : sains dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia, cara memandang IPA bersifat analitis (pola berpikir terhadap sasaran dengan seksama, cermat dan lengkap)  Einstein : sains merupakan suatu pola pikir logis dan uniform  Bernal (Science in History) : sains adalah pengetahuan, atau pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia, atau pengetahuan yang benar secara rasional artinya bebas dari takhayul atau kepercayaan, atau pengetahuan yang ilmiah yang rasional dan objektif. Latar belakang pekerjaan manusia dapat mempengaruhi cara pandangnya terhadap sesuatu. Suatu objek yang sama akan diartikan sangat berlainan oleh orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan berbeda. Misal objeknya adalah sapi, Sapi itu apa? maka jawaban yg diberikan akan bervariasi tatkala kita menanyakan pada petani, dokter, ahli gizi, seorang biolog, seorang usahawan dll.
  • 24.  Bernal menyarankan untuk memahami IPA haruslah melalui pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu (tidak dari satu segi saja), ada 5 aspek yaitu: -IPA sebagai suatu institusi, artinya suatu kelembagaan imaginer (tidak nyata), kelembagaan bidang profesi tertentu seperti hukum, kedokteran, pendidikan, dsb. -IPA sebagai suatu metode. Metode IPA terdiri dari sejumlah kegiatan baik mental maupun moral, termasuk di dalamnya adalah observasi, eksperimental, klasifikasi, pengukuran, dsb. Metode IPA melibatkan teori-teori hipotesis serta hukum -IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA dipandang sebagai suatu body of knowledge yg terus tumbuh, tidak statis. -IPA sebagai alat untuk menguasai dan memelihara alam semesta serta untuk mengembangkan produksi guna kesejahteraan manusia -IPA sebagai salah satu faktor utama yg mempengaruhi kepercayaan, pola berfikir dan sikap manusia terhadap alam semesta
  • 25. NILAI-NILAI IPA  Nilai-nilai sosial dari IPA  Nilai etik dan estetika dari IPA nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan kebenaran yg ojektif pada tempat yang utama, terdapat hubungan saling percaya diantara ilmuwan, penemu suatu konsep atau teori yg terdahulu tetap dihormati  Nilai moral humaniora dari IPA terdapat dua sisi nilai yg berlawanan, IPA sendiri adalah suci, yang tidak suci adalah manusianya  Nilai ekonomi IPA apabila seorang ilmuwan menemukan suatu kaidah dari suatu fenomena tertentu, lalu apakah temuannya itu mempunyai nilai ekonomi secara langsung? bisa ya bisa tidak
  • 26. Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA  Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia untuk berlaku jujur dan objektif  Sikap tidak purbasangka  Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak  Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini  Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain  Bersikap tidak putus asa  Sikap teliti dan hati-hati  Sikap corious atau ingin tahu  Sikap optimis
  • 27. Keterbatasan IPA  IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan  IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya  IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg mempermasalahkan tingkah laku yg baik atau buruk, tidak menjangkau masalah estetika yg berhubungan dengan keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu karena tolok ukur IPA adalah objektifitas bukan subjektifitas
  • 28. SIKAP, METODE, DAN PRODUK ILMIAH Sund (1975): 1. SCIENTIFIC ATTITUDES : kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, pendapat, obyektif, jujur dsb. Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yg berkaitan dengan problemanya. 2. SCIENTIFIC PROCESSES : Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema. Misalnya: membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menyusun data, menganalisis data dsb. 3. SCIENTIFIC PRODUCTS : Fakta, prinsip, hukum, teori dsb. Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi akan memuai.
  • 29. PROSES-PROSES ILMIAH Sikap ilmiah: -hasrat ingin tahu -rendah hati -jujur -obyektif Penelitian thd Proses ilmiah Produk ilmiah Fenomena di alam -mengidentifikasi -fakta, konsep, -obyek-obyek -mengamati prinsip,teori,hukum -hub-hub dsb -merumuskan hipot -menganalisis -membuat sintesis -mengevaluasi dsb Penelitian2 baru thd fenomena2 di alam Proses-proses ilmiah Produk-produk ilmiah baru
  • 30. Tujuan Pelajaran IPA SD Agar siswa : 1. memahami konsep-konsep IPA, 2. memiliki keterampilan proses, 3. mempunyai minat mempelajari alam sekitar, 4. bersikap ilmiah, 5. mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, 6. mencintai alam sekitar, serta 7. menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
  • 31. STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)  Di zaman kontemporer ini STEM merupakan salah satu terobosan utama dalam perkembangan teknologi di abad 21 dan kemajuan dalam pendekatan interdisipliner yang menggali konsep-konsep akademik yang relevan dengan dunia nyata serta mengimplementasikan prinsip- prinsip sains, matematika, teknik, dan teknologi. (Thibaut et al., 2018). Pendekatan pengajaran yang terkait dengan STEM sekarang dianggap sebagai salah satu bidang yang paling muncul dalam konteks pendidikan baik di negara maju maupun berkembang (Madani, 2020). Negara-negara maju secara ekonomi seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang merasa perlu untuk berinvestasi di bidang terkait pendidikan STEM untuk masa depan.
  • 32. Pentingnya STEM  Pendidikan STEM modern tidak hanya mempromosikan keterampilan seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir tingkat tinggi, desain, dan inferensi, tetapi juga kompetensi perilaku seperti ketekunan, kemampuan beradaptasi, kerjasama, organisasi, dan tanggung jawab (NSTC 2018).
  • 33. Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan STEM Kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan program STEM adalah analisis, interpretasi, inferensi, evaluasi, penjelasan, dan refleksi diri . Keterampilan inti ini serta berhitung sangat penting untuk memecahkan masalah kompleks saat ini. Pola pikir berpikir kritis yang memotivasi siswa untuk menerapkan keterampilan ini didasarkan pada nilai-nilai ilmiah utama seperti pencarian kebenaran, rasa ingin tahu, keterbukaan pikiran, dan kedewasaan penilaian. Program STEM menantang siswa untuk menilai, menafsirkan, dan menerapkan informasi yang relevan untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi inovatif. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kuat merupakan hasil pembelajaran STEM yang penting.
  • 34. Tujuan Pendidikan Sains dengan STEM  Secara khusus, tujuan dari program Pendidikan Sains dengan pendekatan STEM adalah untuk:  1. Meningkatkan pembangunan pengetahuan guru dan pengembangan ide-ide inti disiplin ilmu (yaitu fisik, sistem Bumi, kehidupan, lingkungan).  2. Mengembangkan pengetahuan pedagogis guru dalam mengajar agar terintegrasi dengan koneksi ke literasi (membaca dan menulis) serta mencakup penilaian guru terhadap pembelajaran siswa, orientasi mengajar, pengetahuan dan penggunaan sumber daya dan kurikulum yang sesuai.
  • 35. Lanjutan  3. Meningkatkan kemampuan guru untuk menggabungkan, mengembangkan dan menerapkan instruksi, unit studi, dan kurikulum dengan praktik STEM berikut: (a) penggunaan pengetahuan awal siswa untuk mengajukan pertanyaan atau mendefinisikan masalah, (b) mengembangkan model konseptual atau fisik, ( c) menggunakan model untuk merancang eksperimen atau prototipe, (d) melakukan eksperimen untuk menguji model tersebut, (e) membangun penjelasan dan solusi, (f) menggunakan dan menerapkan matematika dan teknologi, (g) merevisi model atau prototipe, dan (h) berdebat dalam terang bukti baru (NRC, 2012).  4. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis kemampuan ilmiah, matematika, dan teknologi guru.  5. Mempromosikan kemampuan abad ke-21 siswa seperti kreativitas, inovasi, pemikiran kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi melalui praktik STEM.

Editor's Notes

  1. inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.