SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Etika dalam Praktik
Kebidanan (Etika Profesi
BIDAN)
Oleh :
INDRA SUPRADEWI
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
TUJUAN SESI
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
mampu :
 Menerapkan prinsip etik dan kode etik
profesi bidan
 Menunjukkan perilaku etis terhadap klien,
teman sejawat dan masyarakat sesuai
dengan norma yang berlaku
 Mengembangkan profesionalitas dalam
menyikapi masalah/isu etik
Bidan sebagai profesi
luhur
• Dalam bahasa Sansekerta
kata ”Bidan” atau
”Widwan” berarti ”Wise
Woman” (perempuan
bijak),
• dalam bahasa Inggris
”Midwife” berarti ”With
Woman” (pendamping
perempuan),
• dalam bahasa Belanda
”Verloskundige” berarti
penolong persalinan yang
terampil
Profesi :
Orang yang melakukan
pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan
keahlian yang tinggi
Profesi Luhur :
Menekankan pengabdian atau
pelayanan utk kepentingan
orang lain ( Altruistik )
Memperoleh nafkah hidup
sebagai sekadar sebuah
imbalan dari menjalankan
profesi
3
BIDAN PROFESI LUHUR
 Motivasi utama/niat mengabdi untuk
kepentingan masyarakat 
Didasari “panggilan jiwa”, “SUARA HATI”
 KETULUSAN HATI
4
TUGAS SUCIMU SEBAGAI
PENYELAMAT SELURUH
WANITA DI MAYAPADA
(IBI)
BIDAN PENDAMPING
PEREMPUAN SEPANJANG
PROSES MENJADI IBU
FILOSOFI KEBIDANAN
• Kehamilan dan Persalinan merupakan suatu proses
alamiah dan bukan penyakit, namun dapat tiba-tiba
muncul komplikasi, saat itulah diperlukan intervensi
kebidanan
• Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai
hak, kebutuhan, keinginan masing-masing
• Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya, menghargai proses
fisiologis, untuk didukung dan dipertahankan. Bila
timbul penyulit dapat menggunakan teknologi tepat
guna dan rujukan yang efektif
• Tujuan utama asuhan kebidanan adalah tercapainya
keselamatan ibu dan bayinya
BENTUK Pelayanan Kesehatan
Promotif
Perlindungan
Khusus
Deteksi Dini
& Tindakan
Segera
Pembatasan
Kecacatan
Rehabilitasi
Mandiri Konsultasi Kolaborasi Rujukan
BENTUK Asuhan Kebidanan
Ruang lingkup Asuhan Kebidanan
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
No. Lingkup Asuhan Kebidanan Jenis Tindakan
1. Promotif (Upaya Pemeliharaan
dan Peningkatan Kesehatan)
kecukupan asupan gizi, personal hygiene, Perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Perlindungan Khusus Asuhan Kehamilan, Asuhan Persalinan, Asuhan Nifas,
Asuhan Bayi, Asuhan Balita, Asuhan Anak, Asuhan
Akseptor KB, Asuhan Kesehatan Reproduksi,
3. Deteksi Dini & Tindakan
Segera
Pemeriksaan & Pengawasan berkala kehamilan,
Persalinan, Nifas, Masa kesuburan, Penggunaan
Kontrasepsi, masa klimakterium, Tumbuh Kembang
Bayi dan Anak, Pertolongan Pertama pada kegawat
daruratan ibu, bayi dan anak, Kolaborasi, Rujukan,
P4K, dll
4. Pencegahan Trauma /
Kecacatan thd ibu dan bayi
Tindakan-tindakan intervensi dalam asuhan
kebidanan
5. Rehabilitasi (Upaya Pemulihan
Kesehatan)
Latihan Fisik, mental, sosial
PENGERTIAN ETIKA
Etika : ilmu yang mempelajari
tentang moralitas
Baik – buruk dilihat dari segi
moralitas
Benar – salah dilihat dari segi
moralitas
Etika  mengatur hubungan
sosial antar individu
 Prinsip menghormati hak orang lain 
RESPECT TO OTHERS
 Terjalin hubungan saling percaya
10
ETIKA
Perilaku Manusia
HUKUM
PEDOMAN MORAL SCR
UNIVERSAL
Setiap orang dilarang :
 Membunuh
 Menyakiti/berbuat jahat kpd orang lain
 Menganggu orang lain
 Menguasai orang lain
 Membuat orang lain tak berdaya/cacat
 Membuat orang lain bermasalah
 Menghalangi orang lain hidup layak,
tenang
11
MEMENUHI HAK KESPRO PEREMPUA
Perempuan bukan
rahim: Perempuan
= manusia yang
mempunyai
rahim/sistem
reproduksi
Memenuhi hak u
memilih/ menen
bagi diri sendiri
Dikontrol orang l
• Suami
• Dokter
• Petugas KB
• Negara/budaya
Rentan terhadap
pelanggaran HAP
Perempuan = manusia utuh yang mempunyai rasa takut, malu, dosa, khawat
Tantangan tetapi keharusan ditinjau dari HAP - HAM
Kerangka pikir
Dr. Mahmoud Fathala
PEDOMAN MORAL SCR
UNIVERSAL
Setiap individu hendaknya :
Advokasi hak asasi manusia
Berlaku jujur
Menjaga keamanan orang lain
Menjaga privasi orang lain
Membantu orang yang mengalami
keterbatasan/kebutuhan khusus
12
Prinsip MORAL
(Beauchamp, Childress, 1983)
1. Beneficience (Berbuat yang terbaik)
2. Non maleficence (Tidak merugikan)
3. Autonomy (Menghormati hak individu)
 Hormat pada Hak pasien, berkata
benar, confidentiality, privacy 
CAKAP
4. Justice ( Berlaku adil)
13
HAK-HAK REPRODUKSI dan SEKSUAL (IPPF)
1. HAK UNTUK HIDUP
2. HAK UNTUK
MENDAPATKAN
KEBEBASAN DAN
KEAMANAN
3. HAK ATAS KESETARAAN
DAN TERBEBAS DARI
SEGALA BENTUK
DISKRIMINASI
4. HAK PRIVASI
5. HAK KEBEBASAN
BERPIKIR
6. HAK ATAS INFORMASI
DAN EDUKASI
7. HAK UNTUK MEMILIH UNTUK
MENIKAH ATAU TIDAK DAN
UNTUK MEMBENTUK DAN
MERENCANAKAN SEBUAH
KELUARGA
8. HAK UNTUK MEMUTUSKAN
APAKAH INGIN DAN KAPAN
PUNYA ANAK
9. HAK ATAS PELAYANAN DAN
PROTEKSI KESEHATAN
10. HAK UNTUK MENIKMATI
KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN
11. HAK ATAS KEBEBASAN
BERSERIKAT DAN
BERPARTISIPASI DALAM ARENA
POLITIK
12. HAK UNTUK TERBEBAS DARI
KESAKITAN DAN SALAH DALAM
PENGOBATAN
14
15
DECLARATION OF HUMAN RIGHT
(PBB, 1948)
• Setiap orang dilahirkan merdeka dan mempunyai hak-hak
yang sama  Mereka dikaruniai akal dan budi, hendaknya
bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
• Manusia dihormati sebagai manusia tanpa memperhatikan
wilayah asal dan keturunannya
• Setiap orang tidak boleh diperlakukan secara kejam
• Setiap orang diperlakukan sama di depan hukum dan tidak
boleh dianggap bersalah, kecuali bila pengadilan telah
menyalahkannya
• Setiap orang berhak mendapat pendidikan, pekerjaan dan
jaminan sosial
• Setiap orang berhak memberikan pendapat
• Setiap orang berhak mendapat pelayanan dan perawatan
kesehatan bagi dirinya dan keluarganya, juga jaminan ketika
menganggur,sakit, cacat, menjadi janda, usila atau kekurangan
nafkah yang disebabkan oleh hal-hal diluar kekusaannya
HAK ASASI MANUSIA
( UU HAM no 39 tahun 1999) Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat
dan martabat manusia yang sama dan sederajat
serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dalam semangat persaudaraan.
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan perlakuan hukum yang adil
serta mendapat kepastian hukum dalam
semangat di depan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi
manusia dan kebebasan manusia, tanpa
diskriminasi.
16
HAK PASIEN
( UU KESEHATAN no 36 BAB III 4 -8)
 Setiap orang berhak atas kesehatan.
 Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan.
 Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.
 Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan
sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
 Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian
derajat kesehatan.
 Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi
dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab
 Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang
data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga kesehatan
APA FUNGSI ETIKA DAN
MORALITAS DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN?
1. Melindungi hak pasien
2. Menjaga otonomi setiap individu
3. Melakukan tindakan kebaikan/mencegah tindakan
yang merugikan/membahayakan orang lain
4. Menjaga privacy setiap individu
5. Berlaku adil dan bijaksana
6. Menjaga ketertiban dalam berperilaku
7. Pedoman dalam memberikan informasi
8. Pedoman pemecahan masalah etik
9. Pedoman dalam bertindak/perilaku
18
PRINSIP KODE ETIK
(Salam, 1997 IBI, 2003)
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan yg benar
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan
4. Memberlakukan manusia secara adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yg telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
KODE ETIK PROFESI BIDAN
a. Kewajiban bidan terhdp klien dan masy
b. Kewajiban bidan terhdp tugasnya
c. Kewajiban bidan terhdp sejawat & nakes
d. Kewajiban bidan terhdp profesinya
e. Kewajiban bidan terhdp diri sendiri
f. Kewajiban bidan terhdp pemerintah, bangsa
dan tanah air
Pedoman Etika & Moral Profesi Bidan
1. Lafal Sumpah Bidan
2. Falsafah Kebidanan
3. AD/ART IBI
4. Kode Etik Profesi Bidan
5. Standar Profesi Bidan ( Permenkes 369)
6. Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan
(Permenkes 1464)
7. Standar Asuhan Kebidanan (Kepmenkes 938)
8. Hak dan Kewajiban dalam Pelayanan
Kesehatan (UU Kesehatan no 36 tahun 2006,
UU Tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014)
Lafal Sumpah/Janji Bidan
Saya bersumpah/berjanji bahwa saya :
 Akan mengabdikan ilmu saya dengan jujur dan sejalan dengan
profesi kebidanan
 Akan mengabdikan diri saya dalam pelayanan kebidanan dan
kesehatan tanpa membedakan agama, pangkat, suku dan bangsa
 Akan menghormati kehidupan manusia sejak pembuahan
 Akan membela hak dan menghargai tradisi budaya dan spiritual
pasien yang dilayani
 Tidak akan menceriterakan kepada siapapun dan menjaga segala
rahasia yang berhubungan dengan tugas saya kecuali jika diminta
pengadilan untuk keperluan kesaksian
 Akan menghormati, membina kerjasama, keutuhan dan
kesetiakawanan dengan teman sejawat
 Akan menjaga martabat dan menghormati keluhuran profesi
dengan terus menerus mengembangkan ilmu kebidanan
KEWAJIBAN DAN HAK BIDAN
a. Menghormati pasien
b. Memberikan informasi
c. Merujuk pasien yang bukan kewenangan / tidak
dapat ditangani tepat waktu
d. Minta persetujuan tindakan yang dilakukan
e. Menyimpan rahasia pasien
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan
penyelenggaraan praktek termasuk kelahiran
1. Kewajiban Bidan ( PERMENKES 1464 pasal 18)
2. Hak Bidan (pasal 19)
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan praktik/ kerja sepanjang sesuai
dengan standar
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari
pasien/ keluarganya
c. Melaksanakan tugas sesuai kewenangan dan standar
d. Menerima imbalan jasa profesi
ISU KONFLIK ETIK DAN DILEMA
MORAL
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
25
KONFLIK ETIK DAN DILEMA
MORAL
 Konflik Etik :
 Pertentangan antara dua atau lebih prinsip moral profesional
Contoh : dalam pemeriksaan ditemukan Down Syndrome?
Perlu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan? Diberitahu?
 Dilema Moral:
 Pertentangan antara dua pilihan alternatif, kedua pilihan
tersebut seakan-akan sama
Contoh : primipara akan melahirkan bayi, tampak perineum
tipis dan kaku  perlu episiotomi, namun belum ada
persetujuan dari klien, demi keselamatan terpaksa dilakukan
episiotomi tanpa meminta persetujuan
26
DISKUSIKAN : Identifikasi masalah
Tindakan IPTEK Sosial Budaya, Agama,
Kepercayaan
Intervensi/
Asuhan
Bayi tabung
Skrining bayi, USG
Donor Sperma
Penelitian menggunakan
klien
Transfusi Darah
Penggunaan Alkon
Adopsi anak
Aborsi
Tindik Sunat
MAK III
SC, Episiotomi, Vakum
Ekstraksi
Akselerasi Persalinan 27
28
KONFLIK & DILEMA
MORAL
CONTOH MASALAH PEMECAHAN
MASALAH
Berkaitan
dengan IPTEK
Bayi Tabung, Skrining Bayi,
Donor Sperma, Penelitian dg
mengg.klien, transplantasi
cari landasan
hukum dan
peraturannya
Berkaitan
dengan Sosial-
Budaya,Agama
atau
Kepercayaan
Transfusi darah, Penggunaan
Alat Kontrasepsi, Adopsi
anak, Aborsi, Larangan-
larangan, Tindik, Sunat
Perempuan
perlu advokasi &
konseling yang
tepat
Berkaitan
dengan
Tindakan
Medis/Intervens
i Kebidanan
Managemen Aktif Kala III,
SC, Episiotomi,Penggunaan
USG, Vakum
Ekstrasi/Forsep, Pengawasan
persalinan, Percepatan
Proses Persalinan, Rujukan
informed choice &
informed Concent
BEBERAPA CONTOH MASALAH
KONFLIK DAN DILEMA MORAL DALAM KEBIDANAN &
KESEHATAN REPRODUKSI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ETIS
29
Pertimbangan dalam
Pengambilan Keputusan Etis
1. Utilitarianisme
 Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan manfaat,
keuntungan atau kebaikan, semakin dinilai
benar/tepat, mengutamakan efisiensi dari tindakan.
 Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik yang
menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan
benar jika berada dibawah aturan yang benar.
2. Deontologi
 memprioritaskan “tugas” atau “kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya, dimanapun
tempatnya dan kemampuan yang dimilikinya
•Judgment benar-salah diambil dari agama, hukum alam,
hukum benar-salah (penalaran manusia)
1. Tindakan
utilitarianisme
promosi penggunaan
kondom, penggunaan alat
kontrasepsi
2. Aturan
utilitarianisme,
promosi penggunaan
kondom di tempat lokalisasi
sesuai dengan PP no 61
tentang Kesehatan
Reproduksi
3. Deontologi melakukan penanganan
kasus kegawatdaruratan
untuk penyelamatan hidup
31
Judgment benar-salah diambil dari hukum
agama, hukum alam, hukum benar-salah
(penalaran manusia)
32
TANTANGAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
MEMENUHI HAK KESPRO PEREMPUAN
Perempuan bukan
rahim: Perempuan
= manusia yang
mempunyai
rahim/sistem
reproduksi
Memenuhi hak utk dapat
memilih/ menentukan
bagi diri sendiri
Dikontrol orang lain:
• Suami
• Dokter
• Petugas KB
• Negara/budaya
Rentan terhadap
pelanggaran HAP
Perempuan = manusia utuh yang mempunyai rasa takut, malu, dosa, khawatir, dsb.
Tantangan tetapi keharusan ditinjau dari HAP - HAM
Kerangka pikir
Dr. Mahmoud Fathala
Refleksi............
Bagaimanakah praktik selama ini........
 Sebelum melakukan tindakan telah
memberikan informasi???
Informasi apa saja yang telah
diberikan???
Apakah pasien telah merasa puas
tentang informasi yang diberikan???
33
Undang-Undang Tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014
Pasal 68
1) Setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan harus mendapat persetujuan.
2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah
mendapat penjelasan secara cukup dan patut.
3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sekurang-kurangnya mencakup :
a. tata cara tindakan pelayanan;
b. tujuan tindakan pelayanan yang dilakukan;
c. alternatif tindakan lain;
d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan, baik secara tertulis maupun lisan.
5) Setiap tindakan Tenaga Kesehatan yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan.
34
INFORMASI YANG HARUS DIBERIKAN
( Kode Etik Profesi Bidan)
Kondisi kesehatan pasien
Maksud dan tujuan tindakan
Tindakan/asuhan yang akan dilakukan
Alternatif tindakan/asuhan
Prosedur tindakan/asuhan
Risiko tindakan/asuhan
Biaya yang diperlukan
36
KOMUNIKASI YANG PENTING DILAKUKAN
• Memberi salam dan perkenalkan diri Anda
• Menyebut nama seseorang dengan benar
• Lakukan kontak mata
• Tidak merendahkan harkat dan martabat manusia
• Membudayakan perilaku positif
• Gunakan tehnik mendengar aktif, tidak
menyela/memotong pembicaraan
• Menunjukkan perhatian dg mendengar dan mencoba
mengerti apa yang telah dikatakan oleh orang lain
dengan bahasa verbal maupun non verbal
• Menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin
diketahuinya
• Memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan ringkas
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MELAKUKAN PEMERIKSAAN PASIEN
1. Dengan segala upaya selalu berusaha menjaga keamanan
pasien dan keluarganya
2. Mengutamakan kepentingan pasien dari kepentingan pribadi
3. Menjamin kerahasiaan pasien baik dalam pemeriksaan
maupun informasi tentang pasien. Ketika memeriksa pasien
harus dalam ruangan tertutup, tidak mengijinkan orang yang
tidak berkepentingan berada dalam ruang pemeriksaan
4. Bidan harus selalu mendampingi pasien, pasien harus selalu
ditemani, tidak diperkenankan meninggalkan pasien sendiri
5. Pasien harus selau diberi penjelasan dan mengetahui orang
yang melakukan pemeriksaan pada dirinya, pemeriksa
harus memperkenalkan nama dan statusnya atau
kedudukan pemeriksa, perlu diberi penjelasan atasan
langsung dari pemeriksa. Khususnya jika di RS/Institusi
yang banyak petugas/mahasiswa
37
PEDOMAN MELAYANI PASIEN
• Menggali informasi tentang riwayat kesehatan pasien dengan
cara yang sebaik-baiknya
• Selalu melakukan pemeriksaan fisik pasien
• Memanfaatkan alat bantu diagnostik yang ada
• Merumuskan masalah pasien
• Merencanakan asuhan sesuai kondisi pasien
• Selalu membuat catatan/dokumentasi asuhan dengan jelas,
rapih, mudah diakses
• Memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada
• Memantau,meningkatkan kesehatan pasien
• Rela menerima tanggung jawab sosial dan profesional
sebagai “Pemimpin” dan “Bidan”
• Senantiasa memelihara kemampuan profesional
Refleksi kritis......
 Bagaimana tindakan tersebut dilakukan?
 Apa tujuan dilakukan tindakan tersebut?
 Apa manfaat tindakan tersebut dilakukan? Siapa
yang memperoleh manfaat?
 Apa keuntungan/keunggulan tindakan tersebut
dilakukan?
 Apa kelemahan/kerugian/risiko tindakan tersebut
dilakukan?
 Bagaimana upaya mengatasi/meminimalisir risiko
tindakan tersebut?
 Alasan apa yang digunakan dalam melakukan
tindakan (Landasan ilmiah, Filosofis, Hukum, Religi, Sosial Budaya) 39
Langkah Pengambilan Keputusan Etis
1. Berpedoman pada Filosofi Asuhan
2. Pastikan apakah keputusan penting dibuat
3. Kaji semua pihak yang terkait
4. Kaji dan nilai semua kondisi
(pasien,lingkungan, alat, fasilitas,tenaga)
5. Pilih tindakan yang tepat, dan minta
persetujuan
6. Implementasikan
7. Evaluasi ( proses dan hasil tindakan)
PERLU DIINGAT DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. ETIKA & KODE ETIK PROFESI
2. LANDASAN HUKUM/ PERATURAN
YANG BERLAKU
PENCEGAHAN
TINDAKAN MALPRAKTIK
42
PENYEBAB DUGAAN MALPRAKTIK/LALAI
a. Gagal melakukan tugas/kewajiban terhadap klien
b. Tidak melaksanakan tugas sesuai standar
c. Melakukan tindakan yg mencederai klien
d. Klien cidera
Perilaku yang dpt menimbulkan malpraktik
a. Kecerobohan
b. Lupa
c. Gagal mengkomunikasikan
Beberapa Contoh Perilaku Tidak Profesional
 pelanggaran ketentuan etik, disiplin profesi, hukum
administratif, serta hukum pidana dan perdata, seperti :
 melakukan kesengajaan yang merugikan pasien seperti
penipuan, penahanan pasien,
 pelanggaran wajib simpan rahasia,
 aborsi ilegal,
 euthanasia,
 penyerangan seksual,
 misrepresentasi (tanpa kewenangan),
 keterangan palsu,
 menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yang belum teruji,
 berpraktik tanpa SIB,
 berpraktik diluar kompetensinya, dan lain-lain.
Kelalaian/negligence
 Dalam arti umum bukanlah suatu pelanggaran hukum
atau kejahatan.
 Seseorang dikatakan lalai apabila ia bertindak acuh,
tidak peduli. tidak memperhatikan kepentingan orang
lain sebagaimana lazimnya didalam tata pergaulan hidup
masyarakat.
 Selama akibat dari kelalaian itu tidak sampai membawa
kerugian atau cedera kepada orang lain, atau karena hal-hal
yang menyangkut sepele, maka tidak ada akibat hukum apa-
apa
 Namun, apabila kelalaian itu sudah mencapai suatu tingkat
tertentu dan tidak mempedulikan benda atau keselamatan
jiwa atau benda orang lain, maka sifat kelalaian itu bisa
berubah serius dan kriminil.
UPAYA MENGHINDARI DUGAAN
MALPRAKTIK
 MEMEGANG TEGUH NILAI-NILAI KELUHURAN ETIKA
 MENERAPKAN SIKAP – SIKAP PROFESIONAL
 Disiplin dalam menjalankan praktiknya,
 Didasari keilmuan dan pengetahuan setinggi-tingginya
 Kompetensinya terus terpelihara dan terasah/teruji
 Melakukan setiap tindakan dengan baik dan benar
 Bekerja secara tulus ikhlas
 Rasional dalam berfikir dan mengambil keputusan
Pencegahan Konflik Etik
1. Informed Choice
2. Informed Concent
3. Negosiasi
4. Persuasi
5. Komite etik
LISENSI BIDAN :
SIKB DAN SIPB (Permenkes 1464/2010)
BIDAN TELAH
MEMILIKI
STR
KERJA
DI INSTITUSI
PRAKTEK
MANDIRI
Alur Regulasi melalui Uji Kompetensi
Alur Re-Registrasi melalui portopolio
Sertifikat Kompetensi & STR
Sertifikat Kompetensi :
 Valid selama 5 tahun dan akan diperpanjang setiap 5
tahun
 Sertifikat Kompetensi adalah dasar untuk mendapat STR
 Sertifikat Kompetensi diperoleh bagi peserta yang
dinyatakan lulus uji kompetensi.
 Surat Tanda Registrasi akan berlaku sepanjang Sertifikat
Kompetensi masih berlaku.
Persyaratan Perpanjangan STR/ Re-registrasi:
 Memenuhi jumlah SKP Minimal 25 SKP dalam 5 tahun
 Perolehan SKP didapatkan dari hasil penilaian
portofolio kegiatan pengembangan keprofesian
PERHITUNGAN PEROLEHAN SATUAN KREDIT
PROFESI (SKP)
53

More Related Content

What's hot

EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananbayu agustina
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanrisdiana21
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamilLudse Intan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Operator Warnet Vast Raha
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kotaieffaa
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 

What's hot (20)

EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
Kia
KiaKia
Kia
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidan
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 

Similar to ETIKA BIDAN

Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2tarmizitaher
 
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Catatan Medis
 
Aspek legal perioperatif
Aspek legal perioperatifAspek legal perioperatif
Aspek legal perioperatifFredy Akbar K
 
Perspektif global dalam pelayanan kebidanan
Perspektif global dalam pelayanan kebidananPerspektif global dalam pelayanan kebidanan
Perspektif global dalam pelayanan kebidananRitaAfni
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariCharlie Windri
 
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptx
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptxASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptx
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptxReihanChaskaAryaGhif
 
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes Carlo Prawira
 
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docx
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docxRPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docx
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docxDiegoSiahaan
 
PPT SRA.pptx
PPT SRA.pptxPPT SRA.pptx
PPT SRA.pptxdiny5
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananDian Arifah
 
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxDlacxNy
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.pptcuthafriska1
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanpjj_kemenkes
 
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokJawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokRefriani Full
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Konsep dasar etika keperawatan
Konsep dasar etika keperawatanKonsep dasar etika keperawatan
Konsep dasar etika keperawatanCahya
 

Similar to ETIKA BIDAN (20)

Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
 
Aspek legal perioperatif
Aspek legal perioperatifAspek legal perioperatif
Aspek legal perioperatif
 
Perspektif global dalam pelayanan kebidanan
Perspektif global dalam pelayanan kebidananPerspektif global dalam pelayanan kebidanan
Perspektif global dalam pelayanan kebidanan
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
 
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptx
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptxASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptx
ASPEK HUKUM DALAM HUKUM KESEHATAN.pptx
 
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
 
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docx
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docxRPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docx
RPS Ilmu Kesehatan Masyarakat.docx
 
PPT SRA.pptx
PPT SRA.pptxPPT SRA.pptx
PPT SRA.pptx
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
 
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatan
 
etik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptxetik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptx
 
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokJawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Etika keps i 2
Etika keps i 2Etika keps i 2
Etika keps i 2
 
Konsep dasar etika keperawatan
Konsep dasar etika keperawatanKonsep dasar etika keperawatan
Konsep dasar etika keperawatan
 

Recently uploaded

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 

Recently uploaded (12)

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 

ETIKA BIDAN

  • 1. Etika dalam Praktik Kebidanan (Etika Profesi BIDAN) Oleh : INDRA SUPRADEWI Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
  • 2. TUJUAN SESI Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu :  Menerapkan prinsip etik dan kode etik profesi bidan  Menunjukkan perilaku etis terhadap klien, teman sejawat dan masyarakat sesuai dengan norma yang berlaku  Mengembangkan profesionalitas dalam menyikapi masalah/isu etik
  • 3. Bidan sebagai profesi luhur • Dalam bahasa Sansekerta kata ”Bidan” atau ”Widwan” berarti ”Wise Woman” (perempuan bijak), • dalam bahasa Inggris ”Midwife” berarti ”With Woman” (pendamping perempuan), • dalam bahasa Belanda ”Verloskundige” berarti penolong persalinan yang terampil Profesi : Orang yang melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian yang tinggi Profesi Luhur : Menekankan pengabdian atau pelayanan utk kepentingan orang lain ( Altruistik ) Memperoleh nafkah hidup sebagai sekadar sebuah imbalan dari menjalankan profesi 3
  • 4. BIDAN PROFESI LUHUR  Motivasi utama/niat mengabdi untuk kepentingan masyarakat  Didasari “panggilan jiwa”, “SUARA HATI”  KETULUSAN HATI 4 TUGAS SUCIMU SEBAGAI PENYELAMAT SELURUH WANITA DI MAYAPADA (IBI)
  • 6. FILOSOFI KEBIDANAN • Kehamilan dan Persalinan merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit, namun dapat tiba-tiba muncul komplikasi, saat itulah diperlukan intervensi kebidanan • Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing • Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, menghargai proses fisiologis, untuk didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif • Tujuan utama asuhan kebidanan adalah tercapainya keselamatan ibu dan bayinya
  • 7. BENTUK Pelayanan Kesehatan Promotif Perlindungan Khusus Deteksi Dini & Tindakan Segera Pembatasan Kecacatan Rehabilitasi Mandiri Konsultasi Kolaborasi Rujukan BENTUK Asuhan Kebidanan Ruang lingkup Asuhan Kebidanan Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
  • 8. No. Lingkup Asuhan Kebidanan Jenis Tindakan 1. Promotif (Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan) kecukupan asupan gizi, personal hygiene, Perilaku hidup bersih dan sehat 2. Perlindungan Khusus Asuhan Kehamilan, Asuhan Persalinan, Asuhan Nifas, Asuhan Bayi, Asuhan Balita, Asuhan Anak, Asuhan Akseptor KB, Asuhan Kesehatan Reproduksi, 3. Deteksi Dini & Tindakan Segera Pemeriksaan & Pengawasan berkala kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa kesuburan, Penggunaan Kontrasepsi, masa klimakterium, Tumbuh Kembang Bayi dan Anak, Pertolongan Pertama pada kegawat daruratan ibu, bayi dan anak, Kolaborasi, Rujukan, P4K, dll 4. Pencegahan Trauma / Kecacatan thd ibu dan bayi Tindakan-tindakan intervensi dalam asuhan kebidanan 5. Rehabilitasi (Upaya Pemulihan Kesehatan) Latihan Fisik, mental, sosial
  • 9. PENGERTIAN ETIKA Etika : ilmu yang mempelajari tentang moralitas Baik – buruk dilihat dari segi moralitas Benar – salah dilihat dari segi moralitas
  • 10. Etika  mengatur hubungan sosial antar individu  Prinsip menghormati hak orang lain  RESPECT TO OTHERS  Terjalin hubungan saling percaya 10 ETIKA Perilaku Manusia HUKUM
  • 11. PEDOMAN MORAL SCR UNIVERSAL Setiap orang dilarang :  Membunuh  Menyakiti/berbuat jahat kpd orang lain  Menganggu orang lain  Menguasai orang lain  Membuat orang lain tak berdaya/cacat  Membuat orang lain bermasalah  Menghalangi orang lain hidup layak, tenang 11 MEMENUHI HAK KESPRO PEREMPUA Perempuan bukan rahim: Perempuan = manusia yang mempunyai rahim/sistem reproduksi Memenuhi hak u memilih/ menen bagi diri sendiri Dikontrol orang l • Suami • Dokter • Petugas KB • Negara/budaya Rentan terhadap pelanggaran HAP Perempuan = manusia utuh yang mempunyai rasa takut, malu, dosa, khawat Tantangan tetapi keharusan ditinjau dari HAP - HAM Kerangka pikir Dr. Mahmoud Fathala
  • 12. PEDOMAN MORAL SCR UNIVERSAL Setiap individu hendaknya : Advokasi hak asasi manusia Berlaku jujur Menjaga keamanan orang lain Menjaga privasi orang lain Membantu orang yang mengalami keterbatasan/kebutuhan khusus 12
  • 13. Prinsip MORAL (Beauchamp, Childress, 1983) 1. Beneficience (Berbuat yang terbaik) 2. Non maleficence (Tidak merugikan) 3. Autonomy (Menghormati hak individu)  Hormat pada Hak pasien, berkata benar, confidentiality, privacy  CAKAP 4. Justice ( Berlaku adil) 13
  • 14. HAK-HAK REPRODUKSI dan SEKSUAL (IPPF) 1. HAK UNTUK HIDUP 2. HAK UNTUK MENDAPATKAN KEBEBASAN DAN KEAMANAN 3. HAK ATAS KESETARAAN DAN TERBEBAS DARI SEGALA BENTUK DISKRIMINASI 4. HAK PRIVASI 5. HAK KEBEBASAN BERPIKIR 6. HAK ATAS INFORMASI DAN EDUKASI 7. HAK UNTUK MEMILIH UNTUK MENIKAH ATAU TIDAK DAN UNTUK MEMBENTUK DAN MERENCANAKAN SEBUAH KELUARGA 8. HAK UNTUK MEMUTUSKAN APAKAH INGIN DAN KAPAN PUNYA ANAK 9. HAK ATAS PELAYANAN DAN PROTEKSI KESEHATAN 10. HAK UNTUK MENIKMATI KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN 11. HAK ATAS KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BERPARTISIPASI DALAM ARENA POLITIK 12. HAK UNTUK TERBEBAS DARI KESAKITAN DAN SALAH DALAM PENGOBATAN 14
  • 15. 15 DECLARATION OF HUMAN RIGHT (PBB, 1948) • Setiap orang dilahirkan merdeka dan mempunyai hak-hak yang sama  Mereka dikaruniai akal dan budi, hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. • Manusia dihormati sebagai manusia tanpa memperhatikan wilayah asal dan keturunannya • Setiap orang tidak boleh diperlakukan secara kejam • Setiap orang diperlakukan sama di depan hukum dan tidak boleh dianggap bersalah, kecuali bila pengadilan telah menyalahkannya • Setiap orang berhak mendapat pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial • Setiap orang berhak memberikan pendapat • Setiap orang berhak mendapat pelayanan dan perawatan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya, juga jaminan ketika menganggur,sakit, cacat, menjadi janda, usila atau kekurangan nafkah yang disebabkan oleh hal-hal diluar kekusaannya
  • 16. HAK ASASI MANUSIA ( UU HAM no 39 tahun 1999) Pasal 3 (1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan. (2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dalam semangat di depan hukum. (3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan manusia, tanpa diskriminasi. 16
  • 17. HAK PASIEN ( UU KESEHATAN no 36 BAB III 4 -8)  Setiap orang berhak atas kesehatan.  Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.  Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.  Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.  Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.  Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab  Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan
  • 18. APA FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN? 1. Melindungi hak pasien 2. Menjaga otonomi setiap individu 3. Melakukan tindakan kebaikan/mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan orang lain 4. Menjaga privacy setiap individu 5. Berlaku adil dan bijaksana 6. Menjaga ketertiban dalam berperilaku 7. Pedoman dalam memberikan informasi 8. Pedoman pemecahan masalah etik 9. Pedoman dalam bertindak/perilaku 18
  • 19. PRINSIP KODE ETIK (Salam, 1997 IBI, 2003) 1. Menghargai otonomi 2. Melakukan tindakan yg benar 3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan 4. Memberlakukan manusia secara adil 5. Menjelaskan dengan benar 6. Menepati janji yg telah disepakati 7. Menjaga kerahasiaan
  • 20. KODE ETIK PROFESI BIDAN a. Kewajiban bidan terhdp klien dan masy b. Kewajiban bidan terhdp tugasnya c. Kewajiban bidan terhdp sejawat & nakes d. Kewajiban bidan terhdp profesinya e. Kewajiban bidan terhdp diri sendiri f. Kewajiban bidan terhdp pemerintah, bangsa dan tanah air
  • 21. Pedoman Etika & Moral Profesi Bidan 1. Lafal Sumpah Bidan 2. Falsafah Kebidanan 3. AD/ART IBI 4. Kode Etik Profesi Bidan 5. Standar Profesi Bidan ( Permenkes 369) 6. Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan (Permenkes 1464) 7. Standar Asuhan Kebidanan (Kepmenkes 938) 8. Hak dan Kewajiban dalam Pelayanan Kesehatan (UU Kesehatan no 36 tahun 2006, UU Tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014)
  • 22. Lafal Sumpah/Janji Bidan Saya bersumpah/berjanji bahwa saya :  Akan mengabdikan ilmu saya dengan jujur dan sejalan dengan profesi kebidanan  Akan mengabdikan diri saya dalam pelayanan kebidanan dan kesehatan tanpa membedakan agama, pangkat, suku dan bangsa  Akan menghormati kehidupan manusia sejak pembuahan  Akan membela hak dan menghargai tradisi budaya dan spiritual pasien yang dilayani  Tidak akan menceriterakan kepada siapapun dan menjaga segala rahasia yang berhubungan dengan tugas saya kecuali jika diminta pengadilan untuk keperluan kesaksian  Akan menghormati, membina kerjasama, keutuhan dan kesetiakawanan dengan teman sejawat  Akan menjaga martabat dan menghormati keluhuran profesi dengan terus menerus mengembangkan ilmu kebidanan
  • 23. KEWAJIBAN DAN HAK BIDAN a. Menghormati pasien b. Memberikan informasi c. Merujuk pasien yang bukan kewenangan / tidak dapat ditangani tepat waktu d. Minta persetujuan tindakan yang dilakukan e. Menyimpan rahasia pasien f. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan praktek termasuk kelahiran 1. Kewajiban Bidan ( PERMENKES 1464 pasal 18)
  • 24. 2. Hak Bidan (pasal 19) a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik/ kerja sepanjang sesuai dengan standar b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien/ keluarganya c. Melaksanakan tugas sesuai kewenangan dan standar d. Menerima imbalan jasa profesi
  • 25. ISU KONFLIK ETIK DAN DILEMA MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN 25
  • 26. KONFLIK ETIK DAN DILEMA MORAL  Konflik Etik :  Pertentangan antara dua atau lebih prinsip moral profesional Contoh : dalam pemeriksaan ditemukan Down Syndrome? Perlu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan? Diberitahu?  Dilema Moral:  Pertentangan antara dua pilihan alternatif, kedua pilihan tersebut seakan-akan sama Contoh : primipara akan melahirkan bayi, tampak perineum tipis dan kaku  perlu episiotomi, namun belum ada persetujuan dari klien, demi keselamatan terpaksa dilakukan episiotomi tanpa meminta persetujuan 26
  • 27. DISKUSIKAN : Identifikasi masalah Tindakan IPTEK Sosial Budaya, Agama, Kepercayaan Intervensi/ Asuhan Bayi tabung Skrining bayi, USG Donor Sperma Penelitian menggunakan klien Transfusi Darah Penggunaan Alkon Adopsi anak Aborsi Tindik Sunat MAK III SC, Episiotomi, Vakum Ekstraksi Akselerasi Persalinan 27
  • 28. 28 KONFLIK & DILEMA MORAL CONTOH MASALAH PEMECAHAN MASALAH Berkaitan dengan IPTEK Bayi Tabung, Skrining Bayi, Donor Sperma, Penelitian dg mengg.klien, transplantasi cari landasan hukum dan peraturannya Berkaitan dengan Sosial- Budaya,Agama atau Kepercayaan Transfusi darah, Penggunaan Alat Kontrasepsi, Adopsi anak, Aborsi, Larangan- larangan, Tindik, Sunat Perempuan perlu advokasi & konseling yang tepat Berkaitan dengan Tindakan Medis/Intervens i Kebidanan Managemen Aktif Kala III, SC, Episiotomi,Penggunaan USG, Vakum Ekstrasi/Forsep, Pengawasan persalinan, Percepatan Proses Persalinan, Rujukan informed choice & informed Concent BEBERAPA CONTOH MASALAH KONFLIK DAN DILEMA MORAL DALAM KEBIDANAN & KESEHATAN REPRODUKSI
  • 30. Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Etis 1. Utilitarianisme  Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan manfaat, keuntungan atau kebaikan, semakin dinilai benar/tepat, mengutamakan efisiensi dari tindakan.  Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan menurut aturan moral, aturan yang baik yang menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan benar jika berada dibawah aturan yang benar. 2. Deontologi  memprioritaskan “tugas” atau “kewajiban”, tanpa mengindahkan konsekuensinya, dimanapun tempatnya dan kemampuan yang dimilikinya •Judgment benar-salah diambil dari agama, hukum alam, hukum benar-salah (penalaran manusia)
  • 31. 1. Tindakan utilitarianisme promosi penggunaan kondom, penggunaan alat kontrasepsi 2. Aturan utilitarianisme, promosi penggunaan kondom di tempat lokalisasi sesuai dengan PP no 61 tentang Kesehatan Reproduksi 3. Deontologi melakukan penanganan kasus kegawatdaruratan untuk penyelamatan hidup 31 Judgment benar-salah diambil dari hukum agama, hukum alam, hukum benar-salah (penalaran manusia)
  • 32. 32 TANTANGAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN MEMENUHI HAK KESPRO PEREMPUAN Perempuan bukan rahim: Perempuan = manusia yang mempunyai rahim/sistem reproduksi Memenuhi hak utk dapat memilih/ menentukan bagi diri sendiri Dikontrol orang lain: • Suami • Dokter • Petugas KB • Negara/budaya Rentan terhadap pelanggaran HAP Perempuan = manusia utuh yang mempunyai rasa takut, malu, dosa, khawatir, dsb. Tantangan tetapi keharusan ditinjau dari HAP - HAM Kerangka pikir Dr. Mahmoud Fathala
  • 33. Refleksi............ Bagaimanakah praktik selama ini........  Sebelum melakukan tindakan telah memberikan informasi??? Informasi apa saja yang telah diberikan??? Apakah pasien telah merasa puas tentang informasi yang diberikan??? 33
  • 34. Undang-Undang Tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014 Pasal 68 1) Setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan harus mendapat persetujuan. 2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapat penjelasan secara cukup dan patut. 3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup : a. tata cara tindakan pelayanan; b. tujuan tindakan pelayanan yang dilakukan; c. alternatif tindakan lain; d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. 4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan, baik secara tertulis maupun lisan. 5) Setiap tindakan Tenaga Kesehatan yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan. 34
  • 35. INFORMASI YANG HARUS DIBERIKAN ( Kode Etik Profesi Bidan) Kondisi kesehatan pasien Maksud dan tujuan tindakan Tindakan/asuhan yang akan dilakukan Alternatif tindakan/asuhan Prosedur tindakan/asuhan Risiko tindakan/asuhan Biaya yang diperlukan
  • 36. 36 KOMUNIKASI YANG PENTING DILAKUKAN • Memberi salam dan perkenalkan diri Anda • Menyebut nama seseorang dengan benar • Lakukan kontak mata • Tidak merendahkan harkat dan martabat manusia • Membudayakan perilaku positif • Gunakan tehnik mendengar aktif, tidak menyela/memotong pembicaraan • Menunjukkan perhatian dg mendengar dan mencoba mengerti apa yang telah dikatakan oleh orang lain dengan bahasa verbal maupun non verbal • Menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya • Memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas
  • 37. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PASIEN 1. Dengan segala upaya selalu berusaha menjaga keamanan pasien dan keluarganya 2. Mengutamakan kepentingan pasien dari kepentingan pribadi 3. Menjamin kerahasiaan pasien baik dalam pemeriksaan maupun informasi tentang pasien. Ketika memeriksa pasien harus dalam ruangan tertutup, tidak mengijinkan orang yang tidak berkepentingan berada dalam ruang pemeriksaan 4. Bidan harus selalu mendampingi pasien, pasien harus selalu ditemani, tidak diperkenankan meninggalkan pasien sendiri 5. Pasien harus selau diberi penjelasan dan mengetahui orang yang melakukan pemeriksaan pada dirinya, pemeriksa harus memperkenalkan nama dan statusnya atau kedudukan pemeriksa, perlu diberi penjelasan atasan langsung dari pemeriksa. Khususnya jika di RS/Institusi yang banyak petugas/mahasiswa 37
  • 38. PEDOMAN MELAYANI PASIEN • Menggali informasi tentang riwayat kesehatan pasien dengan cara yang sebaik-baiknya • Selalu melakukan pemeriksaan fisik pasien • Memanfaatkan alat bantu diagnostik yang ada • Merumuskan masalah pasien • Merencanakan asuhan sesuai kondisi pasien • Selalu membuat catatan/dokumentasi asuhan dengan jelas, rapih, mudah diakses • Memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada • Memantau,meningkatkan kesehatan pasien • Rela menerima tanggung jawab sosial dan profesional sebagai “Pemimpin” dan “Bidan” • Senantiasa memelihara kemampuan profesional
  • 39. Refleksi kritis......  Bagaimana tindakan tersebut dilakukan?  Apa tujuan dilakukan tindakan tersebut?  Apa manfaat tindakan tersebut dilakukan? Siapa yang memperoleh manfaat?  Apa keuntungan/keunggulan tindakan tersebut dilakukan?  Apa kelemahan/kerugian/risiko tindakan tersebut dilakukan?  Bagaimana upaya mengatasi/meminimalisir risiko tindakan tersebut?  Alasan apa yang digunakan dalam melakukan tindakan (Landasan ilmiah, Filosofis, Hukum, Religi, Sosial Budaya) 39
  • 40. Langkah Pengambilan Keputusan Etis 1. Berpedoman pada Filosofi Asuhan 2. Pastikan apakah keputusan penting dibuat 3. Kaji semua pihak yang terkait 4. Kaji dan nilai semua kondisi (pasien,lingkungan, alat, fasilitas,tenaga) 5. Pilih tindakan yang tepat, dan minta persetujuan 6. Implementasikan 7. Evaluasi ( proses dan hasil tindakan)
  • 41. PERLU DIINGAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. ETIKA & KODE ETIK PROFESI 2. LANDASAN HUKUM/ PERATURAN YANG BERLAKU
  • 43. PENYEBAB DUGAAN MALPRAKTIK/LALAI a. Gagal melakukan tugas/kewajiban terhadap klien b. Tidak melaksanakan tugas sesuai standar c. Melakukan tindakan yg mencederai klien d. Klien cidera Perilaku yang dpt menimbulkan malpraktik a. Kecerobohan b. Lupa c. Gagal mengkomunikasikan
  • 44. Beberapa Contoh Perilaku Tidak Profesional  pelanggaran ketentuan etik, disiplin profesi, hukum administratif, serta hukum pidana dan perdata, seperti :  melakukan kesengajaan yang merugikan pasien seperti penipuan, penahanan pasien,  pelanggaran wajib simpan rahasia,  aborsi ilegal,  euthanasia,  penyerangan seksual,  misrepresentasi (tanpa kewenangan),  keterangan palsu,  menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang belum teruji,  berpraktik tanpa SIB,  berpraktik diluar kompetensinya, dan lain-lain.
  • 45. Kelalaian/negligence  Dalam arti umum bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan.  Seseorang dikatakan lalai apabila ia bertindak acuh, tidak peduli. tidak memperhatikan kepentingan orang lain sebagaimana lazimnya didalam tata pergaulan hidup masyarakat.  Selama akibat dari kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain, atau karena hal-hal yang menyangkut sepele, maka tidak ada akibat hukum apa- apa  Namun, apabila kelalaian itu sudah mencapai suatu tingkat tertentu dan tidak mempedulikan benda atau keselamatan jiwa atau benda orang lain, maka sifat kelalaian itu bisa berubah serius dan kriminil.
  • 46. UPAYA MENGHINDARI DUGAAN MALPRAKTIK  MEMEGANG TEGUH NILAI-NILAI KELUHURAN ETIKA  MENERAPKAN SIKAP – SIKAP PROFESIONAL  Disiplin dalam menjalankan praktiknya,  Didasari keilmuan dan pengetahuan setinggi-tingginya  Kompetensinya terus terpelihara dan terasah/teruji  Melakukan setiap tindakan dengan baik dan benar  Bekerja secara tulus ikhlas  Rasional dalam berfikir dan mengambil keputusan
  • 47. Pencegahan Konflik Etik 1. Informed Choice 2. Informed Concent 3. Negosiasi 4. Persuasi 5. Komite etik
  • 48. LISENSI BIDAN : SIKB DAN SIPB (Permenkes 1464/2010) BIDAN TELAH MEMILIKI STR KERJA DI INSTITUSI PRAKTEK MANDIRI
  • 49. Alur Regulasi melalui Uji Kompetensi
  • 51. Sertifikat Kompetensi & STR Sertifikat Kompetensi :  Valid selama 5 tahun dan akan diperpanjang setiap 5 tahun  Sertifikat Kompetensi adalah dasar untuk mendapat STR  Sertifikat Kompetensi diperoleh bagi peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi.  Surat Tanda Registrasi akan berlaku sepanjang Sertifikat Kompetensi masih berlaku. Persyaratan Perpanjangan STR/ Re-registrasi:  Memenuhi jumlah SKP Minimal 25 SKP dalam 5 tahun  Perolehan SKP didapatkan dari hasil penilaian portofolio kegiatan pengembangan keprofesian
  • 52. PERHITUNGAN PEROLEHAN SATUAN KREDIT PROFESI (SKP)
  • 53. 53