Proudly present by - *Iseu Laelasari*


   …Fun with my
  smart resume…

SISTEM ENDOKRIN
• Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu
  karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk
  mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang
  diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam
  darah untuk ditranspor pada sel tubuh yang
  memerlukan.
• Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada
  sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan
  hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga
  walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar
  pada seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan
  bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel
  target.    Misalnya,     hormon       testosteron    yang
  mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan
  kumis, hanya akan menumbuhkan jenggot dan kumis
  pada bagian tertentu dari wajah.
• Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu:
  (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam
  tubuh       seperti     pertumbuhan,         metabolisme,
  perkembangan seksual, dll dan (2) menjaga
  keseimbangan tubuh (homeostasis).
Proudly present by - *Iseu Laelasari*



   Mari kita kelompokan hormon berdasarkan “waktu
   kerjanya”
 NO                    Kelompok Hormon
 1     Hormon yang bekerja pada waktu/ usia tertentu
       (contoh : hormon reproduksi)
 2     Hormon yang bekerja sampai batas waktu/usia
       tertentu (contoh : hormon pertumbuhan)
 3     Hormon yang bekerja sepanjang waktu (contoh :
       hormon metabolisme)

     Hubungan antara hypothalamus, hipofisis
             dan kelenjar endokrin lainnya
    Hypothalamus yang merupakan bagian dari otak depan
    berperan dalam mengontrol kerja dari kelenjar endokrin.
    Hypothalamus dapat menghasilkan suatu Regulating
    Hormon (Realising Faktor/RF  melepas/ on, dan
    Inhibiting Faktor/ IF  menghambat/ off) yang akan
    mempengaruhi kelenjar hipofisis/ pituitary untuk
    mengeluarkan atau menghambat sekresi hormon oleh
    kelenjar endokrin lain.
    Contohnya: ketika hormon yang diperlukan untuk
    metabolisme (contohnya hormon tiroksin) di dalam
    tubuh berkurang, maka hal ini akan menstimulus
    hypothalamus untuk mengeluarkan Realising Faktor
    berupa TSHRF (Thyroid Stimulating Hormon Realising
    Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk
    mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormon), TSH ini
    akan mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mensekresikan
    tiroksin ke dalam tubuh. Jika kadar hormon tiroksin di
    dalam tubuh sudah dirasa cukup, maka hal ini akan
    kembali menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan
    suatu Inhibiting Faktor berupa TSHIF (Thyroid Stimulating
Proudly present by - *Iseu Laelasari*


     Hormon Inhibiting Faktor) yang akan mempengaruhi
     hipofisis untuk menstop pengeluaran TSH, dengan
     dihambatnya pengeluaran TSH maka sekresi hormon
     tiroksin oleh kelenjar tiroid akan dihentikan…^_^

      Jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon
                  yang dihasilkannya
     .
     a.   hipothalamus

Hypothalamus             GHRF/ GHIF

                         TSHRF/ TSHIF

                         ACTHRF/ACTHIF

                         MSHRF/MSHIF

                         FSHRF/FSHIF

                         LHRF/LHIF

                         PRF/PIF

                         ADH             Disimpan di
                                         dalam Hypofisis/
                         OXYTOCIN        Pituitari posterior
Proudly present by - *Iseu Laelasari*



        b. hipofisis

                                                Cakram epifisis tulang 
                                   GH
                                                hormon pertumbuhan
                                   TSH
                                                Mempengaruhi Kelenjar
                                   ACTH         tiroid  hormon tiroksin
GHRF/ GHIF sampai dengan
PRF/ PIFMempengaruhi               MSH          Mempengaruhi adrenal
Hypofisis/ Pituitari anterior                   korteks  hormon
                                   FSH          kortisol/kortison

                                   LH           Pigmen kulit  melanin

                       PROLAKTIN                 Pematangan folikel

                                                 Ovulasi


                                   Kelenjar mamae  sekresi ASI
Proudly present by - *Iseu Laelasari*



Ket : ADH  berperan dalam meningkatkan permeabilitas
TKD dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga
meningkatkan kadar air dalam darah, sedangkan Oxytocin 
berperan dalam kontraksi otot rahim

•   Growth Hormon (GH)  mengeluarkan hormon
    pertumbuhan untuk mempengaruhi cakram epifisis
    tulang. Sewaktu cakram epifisis belum menutup, hormon
    pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan
    tulang ke arah atas-bawah, sedangkan setelah cakram
    epifisis menutup maka pertumbuhan tulang ke arah
    samping. Hormon pertumbuhan tidak mempengaruhi
    secara langsung terhadap tubuh, tetapi hormon ini akan
    merangsang sel-sel hati untuk menghasilkan sejenis
    peptida yang disebut dengan somatomedin.
    Somatomedin inilah yang akan mempengaruhi
    pertumbuhan pada epifisis tulang dan mempengaruhi
    mitosis sel-sel tulang dan otot. Kekurangan
    (hyposekresi) GH  dwarfisme (badan kerdil, mental
    normal), kelebihan (hypersekresi) GH pada waktu anak-
    anak  Gigantisme, jika pada waktu dewasa 
    akromegali.
•   Kelenjar Thyroid  menghasilkan hormon tiroksin yang
    berperan dalam metabolisme tubuh. hormon tiroksin ini
    dihasilkan oleh bagian sel folikel dari kelenjar thyroid.
    Kelebihan (hypersekresi) hormon tiroksin  basedow
    (tubuh kurus karena banyak glukosa, protein dan
    cadangan lemak terus dirombak, akibatnya cepat lapar,
    jumlah keringat berlebih bahkan berkeringat pada saat
    cuaca dingin) sedangkan kekurangan (hyposekresi)
    hormone tiroksin  kretinisme (badan kerdil dan mental
    abnormal/ gangguan mental). Selain itu, bagian
Proudly present by - *Iseu Laelasari*


    parafolikel dari kelenjar thyroid  menghasilkan
    hormone calsitonin  berperan ketika kadar kalsium
    dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah
    didepositkan ke dalam tulang.
    • Kelenjar parathyroid  menghasilkan parathormon
        yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin.
        Parathormon  berperan ketika kadar kalsium darah
        rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke
        dalam darah, sehingga kadar kalsium darah
        meningkat. Hyposekresi parathormon akan
        menyebabkan keadaan otot yang tetanic/ tetanus
        (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon
        akan menyebabkan osteoporosis, tulang mudah
        membengkok dan batu ginjal.


        Kelenjar Adrenal/ Suprarenal

   A. Adrenal Medula
      Terdiri dari: Hormon adrenalin dan Nor-adrenalin

       Berperan dalam keadaan darurat (butuh energi
       secepat mungkin). Kedua hormon ini berperan
       mengubah glycogen  glukosa



   B. Adrenal Korteks
Proudly present by - *Iseu Laelasari*




                                              Adrenal korteks



                Zona glomerulosa       Zona fasciculata      Zona retikulosa



             Hormon mineralocorticoid                      Hormon gonadocorticoid


                                   Hormon glucocorticoid
Mengatur volume darah dan
kadar mineral (Na, K) dalam
darah                                                      Hormon ini berupa
                                                           hormon androgen dan
                                                           estrogen 
                           Mengatur metabolisme            berhubungan dengan
                           glukosa                         perkembangan sex
                                                           seseorang
Proudly present by - *Iseu Laelasari*


Hormon Pencernaan

    a. Hormon Lambung  Gastrin “bekerja ketika
       makanan masuk ke dalam lambung dan akan
       merangsang sekresi getah lambung ”

    b. Hormon Duodenum  sekretin dan kolesistokinin
       “bekerja ketika makanan yang bersifat asam masuk
       dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan
       merangsang sekresi getah empedu dan getah
       pankreas”

    c. Hormon Pankreas  terdapat pada pulau
       Langerhans

Endokrin book

  • 1.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* …Fun with my smart resume… SISTEM ENDOKRIN • Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam darah untuk ditranspor pada sel tubuh yang memerlukan. • Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar pada seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel target. Misalnya, hormon testosteron yang mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan kumis, hanya akan menumbuhkan jenggot dan kumis pada bagian tertentu dari wajah. • Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, perkembangan seksual, dll dan (2) menjaga keseimbangan tubuh (homeostasis).
  • 2.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* Mari kita kelompokan hormon berdasarkan “waktu kerjanya” NO Kelompok Hormon 1 Hormon yang bekerja pada waktu/ usia tertentu (contoh : hormon reproduksi) 2 Hormon yang bekerja sampai batas waktu/usia tertentu (contoh : hormon pertumbuhan) 3 Hormon yang bekerja sepanjang waktu (contoh : hormon metabolisme) Hubungan antara hypothalamus, hipofisis dan kelenjar endokrin lainnya Hypothalamus yang merupakan bagian dari otak depan berperan dalam mengontrol kerja dari kelenjar endokrin. Hypothalamus dapat menghasilkan suatu Regulating Hormon (Realising Faktor/RF  melepas/ on, dan Inhibiting Faktor/ IF  menghambat/ off) yang akan mempengaruhi kelenjar hipofisis/ pituitary untuk mengeluarkan atau menghambat sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lain. Contohnya: ketika hormon yang diperlukan untuk metabolisme (contohnya hormon tiroksin) di dalam tubuh berkurang, maka hal ini akan menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan Realising Faktor berupa TSHRF (Thyroid Stimulating Hormon Realising Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormon), TSH ini akan mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mensekresikan tiroksin ke dalam tubuh. Jika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sudah dirasa cukup, maka hal ini akan kembali menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan suatu Inhibiting Faktor berupa TSHIF (Thyroid Stimulating
  • 3.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* Hormon Inhibiting Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk menstop pengeluaran TSH, dengan dihambatnya pengeluaran TSH maka sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid akan dihentikan…^_^ Jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya . a. hipothalamus Hypothalamus GHRF/ GHIF TSHRF/ TSHIF ACTHRF/ACTHIF MSHRF/MSHIF FSHRF/FSHIF LHRF/LHIF PRF/PIF ADH Disimpan di dalam Hypofisis/ OXYTOCIN Pituitari posterior
  • 4.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* b. hipofisis Cakram epifisis tulang  GH hormon pertumbuhan TSH Mempengaruhi Kelenjar ACTH tiroid  hormon tiroksin GHRF/ GHIF sampai dengan PRF/ PIFMempengaruhi MSH Mempengaruhi adrenal Hypofisis/ Pituitari anterior korteks  hormon FSH kortisol/kortison LH Pigmen kulit  melanin PROLAKTIN Pematangan folikel Ovulasi Kelenjar mamae  sekresi ASI
  • 5.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* Ket : ADH  berperan dalam meningkatkan permeabilitas TKD dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga meningkatkan kadar air dalam darah, sedangkan Oxytocin  berperan dalam kontraksi otot rahim • Growth Hormon (GH)  mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk mempengaruhi cakram epifisis tulang. Sewaktu cakram epifisis belum menutup, hormon pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang ke arah atas-bawah, sedangkan setelah cakram epifisis menutup maka pertumbuhan tulang ke arah samping. Hormon pertumbuhan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap tubuh, tetapi hormon ini akan merangsang sel-sel hati untuk menghasilkan sejenis peptida yang disebut dengan somatomedin. Somatomedin inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan pada epifisis tulang dan mempengaruhi mitosis sel-sel tulang dan otot. Kekurangan (hyposekresi) GH  dwarfisme (badan kerdil, mental normal), kelebihan (hypersekresi) GH pada waktu anak- anak  Gigantisme, jika pada waktu dewasa  akromegali. • Kelenjar Thyroid  menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. hormon tiroksin ini dihasilkan oleh bagian sel folikel dari kelenjar thyroid. Kelebihan (hypersekresi) hormon tiroksin  basedow (tubuh kurus karena banyak glukosa, protein dan cadangan lemak terus dirombak, akibatnya cepat lapar, jumlah keringat berlebih bahkan berkeringat pada saat cuaca dingin) sedangkan kekurangan (hyposekresi) hormone tiroksin  kretinisme (badan kerdil dan mental abnormal/ gangguan mental). Selain itu, bagian
  • 6.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* parafolikel dari kelenjar thyroid  menghasilkan hormone calsitonin  berperan ketika kadar kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang. • Kelenjar parathyroid  menghasilkan parathormon yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin. Parathormon  berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal. Kelenjar Adrenal/ Suprarenal A. Adrenal Medula Terdiri dari: Hormon adrenalin dan Nor-adrenalin Berperan dalam keadaan darurat (butuh energi secepat mungkin). Kedua hormon ini berperan mengubah glycogen  glukosa B. Adrenal Korteks
  • 7.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* Adrenal korteks Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosa Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid Hormon glucocorticoid Mengatur volume darah dan kadar mineral (Na, K) dalam darah Hormon ini berupa hormon androgen dan estrogen  Mengatur metabolisme berhubungan dengan glukosa perkembangan sex seseorang
  • 8.
    Proudly present by- *Iseu Laelasari* Hormon Pencernaan a. Hormon Lambung  Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang sekresi getah lambung ” b. Hormon Duodenum  sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makanan yang bersifat asam masuk dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah pankreas” c. Hormon Pankreas  terdapat pada pulau Langerhans