Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen ini menjelaskan berbagai tekstur khusus yang dapat diamati secara mikroskopis pada batuan beku, diantaranya tekstur myrmekitic, subophitic, coronas, intergranular, intersertal, hyalopilitic, trachytic, poikilitik, porfiritik, mikroporfiritik, ofitik, serta perthite dan antiperthite.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Ada berbagai jenis alat bor yang telah dikembangkan, termasuk bor tangan, bor mesin putar, dan bor mesin tumbuk. Bor tangan digunakan untuk eksplorasi dangkal dan terdiri dari bor spiral dan bor bangka. Bor mesin putar mampu mencapai kedalaman lebih dalam dan terdiri dari bor ringan, bor inti, bor putar biasa, dan bor alir balik. Bor mesin tumbuk menggunakan palu dan terdiri dari bor kabel, bor biasa, bor pal
Makalah ini membahas tentang aplikasi remote sensing dalam kegiatan eksplorasi batubara. Citra satelit Landsat 7 ETM+ dan data DEM SRTM digunakan untuk mengidentifikasi lokasi potensi tambang batubara secara visual berdasarkan unsur-unsur interpretasi seperti pola, bentuk, dan tekstur permukaan tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
Tambang terbuka adalah metode penambangan di mana pekerja berhubungan langsung dengan udara luar untuk menggali mineral seperti batubara yang berada dekat permukaan tanah. Metode ini memberikan hasil tambang lebih besar dengan biaya rendah dibanding tambang bawah tanah. Survey dan pemetaan memainkan peran penting dalam menentukan lokasi tambang, perencanaan desain, dan monitoring lingkungan.
Dokumen ini membahas mengenai penggunaan metode geolistrik tahanan jenis untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Secara garis besar dijelaskan mengenai instrumentasi resistivity meter, prosedur pengukuran di lapangan menggunakan berbagai konfigurasi elektroda, serta interpretasi hasil pengukuran untuk mengetahui sifat litologi bawah tanah.
Dokumen ini membahas tentang aliran air tanah, termasuk proses terjadinya, sifat batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dan metode pendugaan lokasi air tanah secara permukaan dan bawah tanah melalui pemboran uji.
Dokumen ini menjelaskan berbagai tekstur khusus yang dapat diamati secara mikroskopis pada batuan beku, diantaranya tekstur myrmekitic, subophitic, coronas, intergranular, intersertal, hyalopilitic, trachytic, poikilitik, porfiritik, mikroporfiritik, ofitik, serta perthite dan antiperthite.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Ada berbagai jenis alat bor yang telah dikembangkan, termasuk bor tangan, bor mesin putar, dan bor mesin tumbuk. Bor tangan digunakan untuk eksplorasi dangkal dan terdiri dari bor spiral dan bor bangka. Bor mesin putar mampu mencapai kedalaman lebih dalam dan terdiri dari bor ringan, bor inti, bor putar biasa, dan bor alir balik. Bor mesin tumbuk menggunakan palu dan terdiri dari bor kabel, bor biasa, bor pal
Makalah ini membahas tentang aplikasi remote sensing dalam kegiatan eksplorasi batubara. Citra satelit Landsat 7 ETM+ dan data DEM SRTM digunakan untuk mengidentifikasi lokasi potensi tambang batubara secara visual berdasarkan unsur-unsur interpretasi seperti pola, bentuk, dan tekstur permukaan tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
Tambang terbuka adalah metode penambangan di mana pekerja berhubungan langsung dengan udara luar untuk menggali mineral seperti batubara yang berada dekat permukaan tanah. Metode ini memberikan hasil tambang lebih besar dengan biaya rendah dibanding tambang bawah tanah. Survey dan pemetaan memainkan peran penting dalam menentukan lokasi tambang, perencanaan desain, dan monitoring lingkungan.
Dokumen ini membahas mengenai penggunaan metode geolistrik tahanan jenis untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Secara garis besar dijelaskan mengenai instrumentasi resistivity meter, prosedur pengukuran di lapangan menggunakan berbagai konfigurasi elektroda, serta interpretasi hasil pengukuran untuk mengetahui sifat litologi bawah tanah.
Dokumen ini membahas tentang aliran air tanah, termasuk proses terjadinya, sifat batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dan metode pendugaan lokasi air tanah secara permukaan dan bawah tanah melalui pemboran uji.
Dokumen tersebut membahas 3 topik utama:
1) Pengertian dan metode seismik gravity, seismik magnetik, dan logging untuk eksplorasi sumber daya bawah tanah termasuk air tanah dan minyak.
2) Metode logging khususnya untuk mengambil data formasi dan kondisi sumur minyak serta air tanah.
3) Proses pembentukan minyak dan gas alam, serta metode eksplorasi minyak meliputi pemetaan, eksplor
Sedimen merupakan bahan penting dalam membentuk morfologi pesisir. Sampel sedimen diambil untuk menganalisis komposisi dan sumbernya, serta mempelajari perubahan morfologi pesisir akibat proses erosi, transportasi, dan deposisi sedimen."
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Video tidak dapat ditampilkan karena file terlalu besar, silahkan email ke : noussevarenna@gmail.com atau dm ke instagram : noussevarenna
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
1. Penelitian menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui litologi dan keberadaan akuifer di Desa Kurau Barat. Data geolistrik diolah menggunakan software untuk mengidentifikasi dua jenis akuifer.
2. Ditemukan akuifer bebas pada kedalaman 1,5-6,33 m dengan litologi endapan alluvial dan akuifer bebas pada kedalaman >77,71 m dengan litologi kerikil.
3. Hasil ini bermanfaat unt
Agar bisa [1] mendapatkan informasi tentang kedalaman laut (Bathimetri), [2] struktur dan lingkungan pengendapan sedimen di bawah permukaan dasar laut (seabed), [3] mengidentifikasi informasi abiotik ukuran sedimen (grain size) dan sebarannya maka digunakanlah Sistem BATHY-2010 Chirp Sub Bottom Profile and Bathymetric Echo Sounder terpasang di lambung kapal dan Gravity core . Transduser dari sub-bottom profiler jenis pinger ini terdiri dari elemen piezoelektrik kecil yang memancarkan gelombang pendek, tunggal dan frekuensi tinggi (frekuensi bandwidth yang sempit 3.5 kHz) ketika diaktifkan oleh dorongan listrik.
Data batimetri, data rekaman akustik dan sampel contoh inti sedimen diperoleh dari hasil survey pada tanggal 10-24 Juni 2014 di Perairan Utara Kepulauan Aru menggunakan KR GEOMARIN III Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL). Secara morfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua lokasi, yaitu daerah Dataran pada bagian Timur dan daerah Rendahan sangat dalam pada bagian Barat. Pada bagian Timur morfologi yang terbentuk terdiri dari closure atau punggungan, kisaran kedalaman -1.5 hingga -100 meter dibawah permukaan air laut, sedangkan morfologi pada bagian Barat merupakan morfologi rendahan dengan kedalaman kisaran -101 hingga -3735.5 meter dibawah permukaan air laut (Palung Aru).
Analisis tekstur yang dilakukan terhadap sampel sedimen di lokasi penelitian menunjukan adanya empat tipe sedimen, yaitu kerikilan, pasiran, lanauan dan lempungan. Secara keseluruhan dari empat lokasi pengambilan contoh didominasi oleh lanauan 53.1 %, pasiran 39.3 %, kerikilan 5.7 % dan lempungan 1.95 %. Berdasarkan hasil analisa fraksinasi sedimen pada empat titik pengambilan core, teridentifikasi adanya dua tipe substrat, yaitu lanau pasiran (tiga core), pasiran (satu core). Hasil identifikasi fasies ditemukan dua belas jenis yaitu: Subparallel, Sigmoid, Chaotic Fill, Downlap, Erosional Truncation, Prograded Fill, Divergent, Complex, Hummocky, Wavy parallel Subparallel between parallel, Divergent fill. Fasise dominan yakni Subparallel, Sigmoid, Chaotic Fill sedimentasi pada channel dengan energi yang sangat tinggi. Hasil identifikasi pola refeksi akustik ditemukan pola refleksi discontinuity (tidak adanya keberlanjutan/putus-putus) dan pola continuity (kemenerusan) sinyal akustik pada endapan sedimen. Pola discontinuity menandakan bahwa frekuensi yang diterima endapan rendah, sedangkan continuity menandakan frekuensi yang diterima tinggi.
jika terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan silahkan tinggalkan pesan di email amriuspi@gmail.com.
Semoga Bermanfaat, sekian dan terima kasih
Metode penelitian dan pengujian tanah meliputi penyelidikan lapangan untuk mengambil contoh tanah dan mengetahui sifat mekanik tanah secara in-situ, pengujian laboratorium untuk menentukan parameter fisik dan mekanik tanah, serta korelasi empiris antar hasil uji lapangan dan parameter tanah untuk memperkirakan sifat tanah.
Danu mirza rezky (212190012) monitoring pada tambang bawah tanahDANUREZKY
Dokumen ini membahas tentang pentingnya monitoring pada tambang bawah tanah untuk mendeteksi pergerakan massa batuan secara dini sehingga dapat mencegah kemungkinan runtuhnya terowongan tambang. Metode monitoring yang disebutkan meliputi pengukuran konvergensi, tegangan batuan, dan getaran ledakan menggunakan alat seperti konvergensimeter, ekstensometer, dan inklinometer. Studi kasus di PT Cibaliung Sumberdaya menunjukkan
Dokumen ini menjelaskan prosedur deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan untuk mengumpulkan data tentang kondisi batuan. Data diperlukan untuk mengklasifikasikan kualitas batuan menggunakan sistem Rock Mass Rating dan menentukan parameter seperti kekuatan, RQD, spasi joint, kondisi joint, dan kondisi air tanah. Prosedur mencakup pengamatan inti bor, pengambilan sampel, fotografi, dan dokumentasi.
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan dan analisis kemantapan lereng tambang dengan 3 poin utama:
1) Pemodelan lereng untuk mewakili kondisi sebenarnya dengan input seperti geometri, batuan, dan sifat fisik/mekaniknya.
2) Sampling dan uji geoteknik untuk mendapatkan sifat batuan yang akan diinput ke model.
3) Analisis kemantapan lereng keseluruhan untuk merekomendasikan kedalaman lereng maksimum
Similar to Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx (20)
This document summarizes the stratigraphy of South Sulawesi, Indonesia. It divides the stratigraphy into several periods:
1. Pre-rift deposits from the Paleocene to upper Eocene including the Langi Volcanic Formation and Manunggul Formation.
2. Syn-rift deposits from the Eocene to Oligocene including the Mallawa Formation, Ngimbang Formation, and Toraja Formation composed of tuffaceous sandstones, quartz sands, and non-tuffaceous units.
3. Post-rift deposits from the upper Eocene to lower Miocene including the Tonasa/Makale Limestone Formations and Ngimbang-K
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaIpung Noor
Tiga fasies utama gunung api yaitu fasies sentral, proksimal, dan distal dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk bentang alam, asosiasi batuan, dan proses geomorfologi. Fasies sentral terletak di puncak gunung dan dicirikan oleh batuan beku dan ubahan hidrotermal, sedangkan fasies proksimal dan distal secara berturutan terletak di lereng dan kaki gunung api yang dibedakan oleh jenis batuan gunung apinya.
Batuan beku terbentuk dari pembekuan magma di dalam maupun permukaan bumi dan dibedakan menjadi batuan beku dalam, luar, dan korok berdasarkan lokasi pembentukannya. Batuan plutonis pula terbentuk jauh di dalam bumi dengan tekstur holokristalin.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem penyaliran tambang, termasuk pengendalian sumber air tambang, perencanaan saluran terbuka, kolam penampung, dan kolam pengendap lumpur. Tujuan penyaliran adalah menjaga lokasi kerja kering untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Dokumen tersebut membahas dampak aktivitas pembangunan terhadap ekosistem perairan. Aktivitas seperti pembangunan bendungan, pembabatan hutan bakau, dan penangkapan ikan berlebihan dapat mengganggu siklus hidup biota air dan merusak habitatnya. Pembangunan industri dan pertanian juga dapat mencemari perairan melalui limbah yang mengandung zat kimia beracun, nutrien, dan mikroorganisma patogen. Hal ini
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
The document discusses how climate can trigger flash floods. It provides examples of indigenous communities in India and Tanzania using observations of clouds, wildlife behavior, wind patterns and other environmental indicators to predict weather events like droughts or heavy rains. Traditional knowledge is an important form of early warning for floods and seasonal rainfall that is passed down between community elders.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Sumber panas pembentuk magma berasal dari dalam bumi akibat peluruhan unsur radioaktif dan gradien geotermal, serta dari luar bumi seperti radiasi matahari. Sumber panas sekunder meliputi akibat kontraksi tektonik dan gesekan lipatan batuan. Temperatur magma ditentukan melalui pengukuran langsung, mempelajari mineral hasil, dan keberadaan inklusi gas atau larutan. Proses magmatik membentuk batuan igneus ekstr
Proses metamorfisme adalah perubahan batuan akibat tekanan dan panas yang tinggi. Hal ini mengakibatkan perubahan tekstur dan komposisi mineral batuan serta pembentukan batuan metamorf baru. Agen utama metamorfisme adalah panas, tekanan, dan larutan kimia. Proses ini dapat membentuk berbagai jenis batuan metamorf seperti batusabak, sekis, dan genes.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. SN - Hidrogeologi => UNP 2
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
Memanfaatkan sifat fisik batuan/tanah dan air yang berada di
dalam pori-pori atau rekahan
Sifat fisik tersebut (untuk aiirtanah):
• Sifat meneruskan/menahan arus listrik resistivity (ρ):
(ρ) < = mengandung airtanah;
(ρ) << = mengandung airtanah dengan TDS tinggi
(asin/payau/tercemar?);
(ρ) >> = bukan akuifer
3. SN - Hidrogeologi => UNP
3
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
• Sifat meneruskan gelombang seismik (kerapatan/
kepadatannya) density (γ):
(γ) >> padat = non akuifer;
(γ) << berongga = mungkin akuifer
• Sifat radioaktif sinar gamma
Sinar gamma alami >> batu lempung (mengandung
K)
4. SN - Hidrogeologi => UNP 4
Metoda Geolistrik Tahanan Jenis (resistivity)
Resistivity :
1. Wenner
2. Schlumberger
3. Dipole-dipole
4. Mess ala Masse
6. Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner
SN - Hidrogeologi => UNP 6
Konfigurasi Werner:
• CP = PP = PC = a
• C = elektrode arus
• P = elektrode potensial
• I = arus (ampere)
• V = voltage (volt)
R = 2 π a ΔV / I
7. Metode Geolistrik Tahanan Jenis
SN - Hidrogeologi => UNP 7
Konfigurasi Schlumberger:
• PP (tetap) = b
• CC (berubah) = L
• C = elektrode arus
• P = elektrode potensial
• I = arus (ampere)
• V = voltage (volt)
R = π [{ AB/2)2 – (MN/2)2} /MN] ΔV / I
8. Pola arus di dalam tanah/ batuan
(Susunan Schlumberger)
SN - Hidrogeologi => UNP 8
10. SN - Hidrogeologi => UNP 10
Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai
untuk menetahui (menduga) sebaran batuan
(berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah :
• horisontal (electric profiling) peta, dan
• pada arah vertikal (electrik sounding)
penampang
11. Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile
SN - Hidrogeologi => UNP 11
21. Pemboran:
Pemboran eksplorasi diperlukan untuk mendapatkan data
geologi maupun parameter hidrogeologi yang ada di bawah
permukaan tanah
Dengan didapatkannya data tersebut maka dapat dibuat
penampang geologi lubang bor (geological bor hole log);
sehingga jika pada satu cekungan dibuat beberapa lubang
bor (dengan pola tertentu), dapat digambarkan kondisi
hidrostratigrafi cekungan tersebut.
SN - Hidrogeologi => UNP 21
22. Pada sumur-sumur tersebut juga (da[at) dilakukan test
akuifer (slug test, pumping test, flowing test, serta
pemantauan m.a.t atau tekanan pisometrik).
Dari test tersebut bisa didapatkan nilai K, T, S, serta
fluktuasi m.a.t. atau tekanan pisometriknya.
Jika bisa dibuat (mininal 3 lobang bor eksplorasi (dalam satu
sistem cekungan airtanah yang sama) konfigurasi
geologi 3 dimensi (3-D) (blok diagram/ fench diagram) dapat
dibuat arah aliran airtanah dapat diduga dan dibuat
modelnya
Diagram hidrostratigrafi bisa dibuat penentuan lokasi
sumur produksi bisa lebig akurat
SN - Hidrogeologi => UNP 22
23. SN - Hidrogeologi => UNP 23
Pemboran (core sampling)
Salah satu kegiatan penting dalam eksplorasi airtanah adalah
pemboran. Kegiatan pemboran (inti/ coring) dilakukan untuk
memperoleh gambaran sebaran vertikal maupun horisontal (jika
ada beberapa lobang bor) batuan (stratigrafi) sebaik mungkin.
25. Pemboran Airtanah (direct circulation)
SN - Hidrogeologi => UNP 25
Selang air pembilas
Waterswivel
Pipa bor/ rod/ (kelly)
Mud pit
Fluida bor (mud)
Lubang bor
Anulus
Mata bor (bit)
Casing
Mesin bor
26. Pemboran Airtanah
SN - Hidrogeologi => UNP 26
Rig/ mast
Katrol
Wire rope/ seling
Mesin penggerak
Lubang bor
Mesin bor
27. Ada beberapa metode pemboran sumur produksi
airtanah:
Percussive drilling (cable tools )
• bit dan pemberat dijatuhkan (bebas) dan diangkat
dengan string (kabel)
• tidak ada core, hanya cuttings
• cuttings hasil pemboran diangkat dengan bailer
• hanya pada batuan yang kuat (tidak perlu casing)
SN - Hidrogeologi => UNP 27
28. Percussive drilling (down the hole)
• bit/ piston digerakkan oleh udara tekan (dihasilkan oleh
kompressor) yang disalurkan melalui pipa
• tidak ada core, hanya cuttings
• cuttings terbawa keatas oleh udara
SN - Hidrogeologi => UNP 28
29. Rotary drilling
• energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/
permukaan
• bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang
dipakai
• core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line
• cuttings diangkut oleh fluida bor
• ada 2 metode:
rotary table + kelly
rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa)
SN - Hidrogeologi => UNP 29
30. SN - Hidrogeologi => UNP 30
Bit dan Bailer untuk alat Bor
“tumbuk” (cable tools)
Bit (mata bor) untuk alat Bor “putar”
(rotary table/ spindle)
31. SN - Hidrogeologi => UNP 31
Data yang diambil pada pemboran eksplorasi:
Jenis batuan (litologi) : sampling – deskripsi – penamaan
batuan !
Ketebalan masing-masing lapisan log litologi
Harga K masing-masing lapisan akuifer/non akuifer ?
Muka airtanah statik dan piezometric level
Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?)
Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?)
Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia)
Data log geofisika :
short dan long normal resistivity,
natural gamma ray,
kaliper,
32. SN - Hidrogeologi => UNP 32
Contoh “cuttings”
Rekaman kecepatan
pemboran
Log litologi (dari core
dan cuttings
33. SN - Hidrogeologi => UNP 33
Metoda penampangan lobang bor (bore hole logging):
Penampangan litologi :
• dari cuttings/ potongan batuan
• dari inti bor/ core
Penampangan dimensi :
• caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non
akuifer
Penampangan geofisika:
• short dan long normal resistivity,
• natural gamma ray,
• netron
Penampangan Geofisika Lobang Bor
40. SN - Hidrogeologi => UNP 40
Sumur Produksi :
pemilihan jenis dan ukuran bukaan screen :
• tergantung kualitas air
• tergantung ukuran butiran akuifer
pemilihan ukuran gravel pack :
• tergantung ukuran butiran akuifer
• tergantung ukuran bukaan screen (3-6 mm)
43. Bukaan dan panjang screen harus sesuai dengan ukuran butir
akuifer
SN - Hidrogeologi => UNP 43
Butir halus
Butir kasar
Bukaan kecil
Bukaan besar
Pasir halus masuk
ke screen kasar
44. Gravel pack (filter pack) mencegah masuknya pasir ke dalam
pipa sumur
SN - Hidrogeologi => UNP 44
Gravel pack ~ 3
– 6 mm