Dokumen tersebut membahas alat-alat yang digunakan dalam pertambangan batubara, termasuk pengangkutan batubara dari tambang ke pelabuhan dan metode penambangan seperti room and pillar, longwall, dan shortwall. Juga dijelaskan tahapan reklamasi lahan bekas tambang seperti penimbunan kembali, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman lahan.
Dokumen tersebut membahas beberapa aspek teknis yang mempengaruhi perhitungan cadangan pada penambangan, yaitu batas penambangan, geometri penambangan, dan kontrol lingkungan. Batas penambangan menunjukkan jumlah bahan galian yang dapat ditambang berdasarkan parameter fisik dan ekonomi. Geometri penambangan meliputi geometri jenjang, jalan tambang, dan nisbah pengupasan. Kontrol lingkungan seperti subsidence dan struktur geologi dapat
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan-tahapan kegiatan pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan, hingga eksploitasi dan penjualan. Juga dibahas mengenai izin pertambangan dan metode-metode yang digunakan dalam kegiatan prospeksi seperti sumur uji, parit uji, serta metode geofisika dan geokimia.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Dokumen tersebut membahas alat-alat yang digunakan dalam pertambangan batubara, termasuk pengangkutan batubara dari tambang ke pelabuhan dan metode penambangan seperti room and pillar, longwall, dan shortwall. Juga dijelaskan tahapan reklamasi lahan bekas tambang seperti penimbunan kembali, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman lahan.
Dokumen tersebut membahas beberapa aspek teknis yang mempengaruhi perhitungan cadangan pada penambangan, yaitu batas penambangan, geometri penambangan, dan kontrol lingkungan. Batas penambangan menunjukkan jumlah bahan galian yang dapat ditambang berdasarkan parameter fisik dan ekonomi. Geometri penambangan meliputi geometri jenjang, jalan tambang, dan nisbah pengupasan. Kontrol lingkungan seperti subsidence dan struktur geologi dapat
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan-tahapan kegiatan pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan, hingga eksploitasi dan penjualan. Juga dibahas mengenai izin pertambangan dan metode-metode yang digunakan dalam kegiatan prospeksi seperti sumur uji, parit uji, serta metode geofisika dan geokimia.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen ini membahas tentang batu bara sebagai sumber daya energi penting di Indonesia. Batu bara memainkan peran besar dalam pembangkit listrik dan industri, namun pertambangannya dapat mencemari lingkungan dengan pencemaran udara dan air. Dokumen ini juga menjelaskan metode penambangan batu bara, cadangan, dan negara-negara penghasil batu bara utama.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan alat bor dan komponennya. Menguraikan tujuan dan prosedur praktikum pemboran, serta menjelaskan jenis-jenis alat bor, komponen utamanya seperti mesin bor, pompa, stang bor, pipa casing, dan mata bor beserta fungsi masing-masing.
Batuan diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan asalnya: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Sifat teknis batuan meliputi kekerasan, abrasivitas, tekstur, struktur, karakteristik pecahan, dan drillability yang mempengaruhi kinerja pemboran. Faktor lainnya seperti sifat batuan, kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator juga berpengaruh. Pola dan geometri pemboran seperti diameter, kemiringan, dan
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
This document summarizes the stratigraphy of South Sulawesi, Indonesia. It divides the stratigraphy into several periods:
1. Pre-rift deposits from the Paleocene to upper Eocene including the Langi Volcanic Formation and Manunggul Formation.
2. Syn-rift deposits from the Eocene to Oligocene including the Mallawa Formation, Ngimbang Formation, and Toraja Formation composed of tuffaceous sandstones, quartz sands, and non-tuffaceous units.
3. Post-rift deposits from the upper Eocene to lower Miocene including the Tonasa/Makale Limestone Formations and Ngimbang-K
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen ini membahas tentang batu bara sebagai sumber daya energi penting di Indonesia. Batu bara memainkan peran besar dalam pembangkit listrik dan industri, namun pertambangannya dapat mencemari lingkungan dengan pencemaran udara dan air. Dokumen ini juga menjelaskan metode penambangan batu bara, cadangan, dan negara-negara penghasil batu bara utama.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan alat bor dan komponennya. Menguraikan tujuan dan prosedur praktikum pemboran, serta menjelaskan jenis-jenis alat bor, komponen utamanya seperti mesin bor, pompa, stang bor, pipa casing, dan mata bor beserta fungsi masing-masing.
Batuan diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan asalnya: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Sifat teknis batuan meliputi kekerasan, abrasivitas, tekstur, struktur, karakteristik pecahan, dan drillability yang mempengaruhi kinerja pemboran. Faktor lainnya seperti sifat batuan, kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator juga berpengaruh. Pola dan geometri pemboran seperti diameter, kemiringan, dan
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
This document summarizes the stratigraphy of South Sulawesi, Indonesia. It divides the stratigraphy into several periods:
1. Pre-rift deposits from the Paleocene to upper Eocene including the Langi Volcanic Formation and Manunggul Formation.
2. Syn-rift deposits from the Eocene to Oligocene including the Mallawa Formation, Ngimbang Formation, and Toraja Formation composed of tuffaceous sandstones, quartz sands, and non-tuffaceous units.
3. Post-rift deposits from the upper Eocene to lower Miocene including the Tonasa/Makale Limestone Formations and Ngimbang-K
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaIpung Noor
Tiga fasies utama gunung api yaitu fasies sentral, proksimal, dan distal dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk bentang alam, asosiasi batuan, dan proses geomorfologi. Fasies sentral terletak di puncak gunung dan dicirikan oleh batuan beku dan ubahan hidrotermal, sedangkan fasies proksimal dan distal secara berturutan terletak di lereng dan kaki gunung api yang dibedakan oleh jenis batuan gunung apinya.
Batuan beku terbentuk dari pembekuan magma di dalam maupun permukaan bumi dan dibedakan menjadi batuan beku dalam, luar, dan korok berdasarkan lokasi pembentukannya. Batuan plutonis pula terbentuk jauh di dalam bumi dengan tekstur holokristalin.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem penyaliran tambang, termasuk pengendalian sumber air tambang, perencanaan saluran terbuka, kolam penampung, dan kolam pengendap lumpur. Tujuan penyaliran adalah menjaga lokasi kerja kering untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Dokumen tersebut membahas dampak aktivitas pembangunan terhadap ekosistem perairan. Aktivitas seperti pembangunan bendungan, pembabatan hutan bakau, dan penangkapan ikan berlebihan dapat mengganggu siklus hidup biota air dan merusak habitatnya. Pembangunan industri dan pertanian juga dapat mencemari perairan melalui limbah yang mengandung zat kimia beracun, nutrien, dan mikroorganisma patogen. Hal ini
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
The document discusses how climate can trigger flash floods. It provides examples of indigenous communities in India and Tanzania using observations of clouds, wildlife behavior, wind patterns and other environmental indicators to predict weather events like droughts or heavy rains. Traditional knowledge is an important form of early warning for floods and seasonal rainfall that is passed down between community elders.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Sumber panas pembentuk magma berasal dari dalam bumi akibat peluruhan unsur radioaktif dan gradien geotermal, serta dari luar bumi seperti radiasi matahari. Sumber panas sekunder meliputi akibat kontraksi tektonik dan gesekan lipatan batuan. Temperatur magma ditentukan melalui pengukuran langsung, mempelajari mineral hasil, dan keberadaan inklusi gas atau larutan. Proses magmatik membentuk batuan igneus ekstr
Proses metamorfisme adalah perubahan batuan akibat tekanan dan panas yang tinggi. Hal ini mengakibatkan perubahan tekstur dan komposisi mineral batuan serta pembentukan batuan metamorf baru. Agen utama metamorfisme adalah panas, tekanan, dan larutan kimia. Proses ini dapat membentuk berbagai jenis batuan metamorf seperti batusabak, sekis, dan genes.
Ringkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang program studi Teknik Pertambangan dengan jalur pilihan Tambang Eksplorasi di Institut Teknologi Bandung.
2) Jalur pilihan Tambang Eksplorasi memberikan penekanan pada ilmu-ilmu terkait eksplorasi tambang seperti genesa bahan galian, teknik eksplorasi, dan metode perhitungan cadangan.
3) Kurikulum jalur pilihan Tambang Ekspl
2. LATAR BELAKANG
FAKTOR RESIKO YANG DAPAT MEMPENGARUHI
USAHA PERTAMBANGAN :
PERUBAHAN DALAM SISTEM PERPAJAKAN
KEBIJAKSANAAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP
KEADAAN EKONOMI YANG BURUK
HARGA ENDAPAN/LOGAM YANG RENDAH
KEADAAN POLITIK YANG TIDAK STABIL
AKAN MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN PEMILIK MODAL
UNTUK MELAKUKAN INVESTASI DI BIDANG PERTAMBANGAN
3. KLASIFIKASI METODE PENAMBANGAN YANG
MEMPUNYAI CIRI : (H.L. HARTMAN, 1987)
UMUM (DAPAT DIAPLIKASI KESEMUA KOMODITI
TAMBANG, BATUBARA DAN NON BATUBARA).
TERMASUK PADA METODE YANG SEDANG BERJALAN DAN MENJANJIKAN SEBUAH METODE BARU
YANG SEDANG DIKEMBANGKAN TETAPI BELUM
DAPAT DIBUKTIKAN SECARA KESELURUHAN.
MENGENAI PERBEDAAN KELAS METODE YANG
BESAR DAN BIAYA RELATIF.
4. KATEGORI YANG DIGUNAKAN OLEH HARTMAN :
DAPAT DITERIMA (ACCEPTABLE) : TRADISIONAL
ATAU BARU
LOKAL UNTUK TAMBANG TERBUKA (ATAU
TAMBANG BAWAH TANAH)
KELAS DAN SUB KELAS
METODE PENAMBANGANNYA
5. PENGELOMPOKKAN METODE TAMBANG TERBUKA
BERDASARKAN JENIS ENDAPAN.
SECARA UMUM DAPAT DIKELOMPOKKAN KE
DALAM 4 (EMPAT) METODE :
OPEN PIT/OPEN CAST/OPEN CUT/OPEN MINE
QUARRY
STRIP MINE
ALLUVIAL MINE
6. PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN PADA PROSES
PENAMBANGANNYA, BERHUBUNGAN DENGAN AIR
ATAU TIDAK, YAITU :
1) METODE EKSTRAKSI SECARA MEKANIK
2) METODE EKSTRAKSI DENGAN AIR
7. 1) METODE EKSTRAKSI SECARA MEKANIK
PENAMBANGAN ENDAPAN BIJIH, BATUBARA ATAU
BATUAN YANG DILAKUKAN DI PERMUKAAN
DIKENAL SEBAGAI TAMBANG TERBUKA.
METODA INI PRINSIPNYA BERDASARKAN PADA
“PERMUKAAN”.
8. METODA EKSTRAKSI MEKANIK YANG MENGGUNAKAN PROSES MEKANIK PADA LINGKUNGAN YANG
KERING DAPAT DIBEDAKAN ATAS :
OPEN PIT MINING
QUARRY
OPEN CAST MINING
AUGER MINING
KEEMPAT METODA INI ADALAH PENANGGUNG
JAWAB 90% DARI PRODUKSI PERMUKAAN.
9. 2) METODE EKSTRAKSI DENGAN AIR
METODA INI BERHUBUNGAN DENGAN AIR ATAU
CAIRAN UNTUK MEMPEROLEH MINERAL DARI
DALAM BUMI, BAIK DENGAN AKSI HIDROLIK
MAUPUN DENGAN SERANGAN CAIRAN.
MASIH SANGAT KURANG PEMAKAIANNYA PADA
TAMBANG TERBUKA.
10. ADA 2 (DUA) JENIS PENAMBANGAN DI DALAM
METODA INI YAITU :
PLACER MINING
MENGGUNAKAN AIR UNTUK MENGGALI,
MENGTRANSPORTASI DAN MENGKONSENTRASIKAN MINERAL-MINERAL BERAT
SOLUTION MINING
METODA YANG MEMBUAT CAIR MINERALMINERAL SEHINGGA DAPAT DITRANSPORTASIKAN DENGAN MENGGUNAKAN AIR
ATAU CAIRAN PELARUT
11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN
KARAKTERISTIK SPASIAL DARI ENDAPAN
KONDISI GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
SIFAT-SIFAT GEOTEKNIK
KONSIDERASI EKONOMI
FAKTOR TEKNOLOGI
FAKTOR LINGKUNGAN
12. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
TAMBANG TERBUKA
KEUNTUNGAN :
ONGKOS PENAMBANGAN PER TON ATAU PER
BCM BIJIH LEBIH MURAH KARENA TIDAK
PERLU ADANYA PENYANGGAAN, VENTILASI
DAN PENERANGAN.
KONDISI KERJANYA BAIK, KARENA BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN UDARA LUAR
DAN SINAR MATAHARI.
PENGGUNAAN ALAT-ALAT MEKANIS DENGAN
UKURAN BESAR DAPAT LEBIH LELUASA,
SEHINGGA PRODUKSI BISA LEBIH BESAR.
13. PEMAKAIAN BAHAN PELEDAK BISA LEBIH
EFISIEN, LELUASA DAN HASILNYA LEBIH BAIK
PEROLEHAN TAMBANG (MINING RECOVERY)
LEBIH BESAR, KARENA BATAS ENDAPAN DAPAT
DILIHAT DENGAN JELAS.
RELATIF LEBIH AMAN, KARENA ADANYA YANG
MUNGKIN TIMBUL TERUTAMA AKIBAT
KELONGSORAN.
PENGAWASAN DAN PENGAMATAN MUTU BIJIH
(GRADE CONTROL) LEBIH MUDAH.
14. KERUGIAN :
PARA PEKERJA LANGSUNG DIPENGARUHI OLEH
KEADAAN CUACA, DIMANA HUJAN YANG LEBAT
ATAU SUHU YANG TINGGI MENGAKIBATKAN
EFISIENSI KERJA MENURUN, SEHINGGA HASIL
KERJA JUGA MENURUN.
KEDALAMAN PENGGALIAN TERBATAS, KARENA
SEMAKIN DALAM PENGGALIAN AKAN SEMAKIN
BANYAK TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) YANG
HARUS DIGALI.
15. TIMBUL MASALAH DALAM MENCARI TEMPAT
PEMBUANGAN TANAH YANG JUMLAHNYA
CUKUP BANYAK.
ALAT-ALAT MEKANIS LETAKNYA MENYEBAR.
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP RELATIF
LEBIH BESAR.
16. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERALATAN
DAN LINGKUNGAN
BULLDOZER
UKURAN/BERAT, KENYAMANAN, KAPASITAS/
UKURAN BLADE, SUKU CADANG, HARGA, DLL.
HYDRAULIC EXCAVATOR
PENGONTROLAN YANG DIPERBAHARUI,
PEMILIHAN PENGGUNAAN BOOM, DLL.
WHEEL LOADER
PENGENDALIAN SECARA ELEKTRONIK,
MAMPU BEKERJA DI SEGALA JENJANG, DLL.
17. ROPE EXCAVATOR
SISTEM ELEKTRONIK YANG CANGGIH,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMUATAN.
TRUK
PENGATURAN KEMIRINGAN DAN LETAK
TITIK BERAT UNTUK KESTABILAN,
PENAMBAHANKEMAMPUAN, DLL.
IN-PIT CRUSHING
MENGURANGI BIAYA PEMINDAHAN MATERIAL DARI LOKASI KE PABRIK PENGOLAHAN
18. CONVEYING
SISTEM CONVEYOR BERGERAK, UNTUK
PEMINDAHAN MATERIAL DALAM KUARI
DAN TAMBANG OPEN CAST, SISTEM
NORDBERG’S LOKO LINK MERUPAKAN
SISTEM YANG TERDIRI DARI SERANGKAIAN
KONVEYOR
ANCHILLARY EQUIPMENT
MENERAPKAN METODE PENGHANCURAN
SEKUNDER, SEHINGGA SECARA BERTURUTTURUT BIAYA PENGHANCURAN DARI ATAS
KE BAWAH MAKIN MURAH
19. PERANCANGAN TAMBANG TERBUKA
DALAM MELAKUKAN SUATU PERANCANGAN
TAMBANG TERBUKA, HARUS DIPERHATIKAN :
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PERANCANGAN TAMBANG TERBUKA
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM
PERANCANGAN TAMBANG TERBUKA
20. DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PERANCANGAN
TAMBANG TERBUKA
PETA TOPOGRAFI DAN PETA GEOLOGI DENGAN
SKALA 1 : 1000 ATAU 1 : 2000.
DATA GEOLOGI DAN EKSPLORASI RINCI
ENDAPAN BAHAN GALIAN
DATA GEOTEKNIK.
DATA HIDROLOGI DAN GEOHIDROLOGI.
DATA KEGEMPAAN.
DATA KEEKONOMIAN
22. 1) PERTIMBANGAN EKONOMIS
CUT OFF GRADE, MENENTUKAN BATASBATAS ATAU BESARNYA CADANGAN,
SERTA MENENTUKAN PERLU TIDAKNYA
DILAKUKAN MIXING/BLENDING.
BREAK EVEN STRIPPING RATIO (BESR),
MENGANALISIS KEMUNGKINAN SISTEM
PENAMBANGAN YANG AKAN DIGUNAKAN,
APAKAH TAMBANG TERBUKA ATAUKAH
TAMBANG BAWAH TANAH
23. BESR (BREAK EVEN STRIPPING RATIO)
YAITU PERBANDINGAN ANTARA BIAYA PENGGALIAN
ENDAPAN BIJIH (ORE) DENGAN BIAYA PENGUPASAN
TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) ATAU MERUPAKAN
PERBANDINGAN SELISIH BIAYA PENAMBANGAN
BAWAH TANAH & PENAMBANGAN TERBUKA DENGAN
BIAYA PENGUPASAN SECARA TAMBANG TERBUKA.
DISEBUT JUGA OVER ALL STRIPPING RATIO.
BESR(1) =
Biaya tambang bawah tanah – Biaya tambang terbuka
ton bijih
ton bijih
Biaya pengupasan waste/ton waste
24. MISALNYA BIAYA PENAMBANGAN SECARA TAMBANG
BAWAH TANAH = 2,00/TON ORE, BIAYA PENAMBANGAN SECARA TAMBANG TERBUKA = 0,30/TON
ORE DAN ONGKOS PENGUPASAN TANAH PENUTUP =
0,35/TON WASTE. MAKA UNTUK MEMILIH SALAH
SATU SISTEM PENAMBANGAN DIGUNAKAN RUMUS
BESR(1).
BESR(1) =
$ 2,00 - $ 0,30
$ 0,35
= 4,86
25. INI BERARTI BAHWA HANYA BAGIAN ENDAPAN
YANG MEMPUNYAI BESR YANG LEBIH RENDAH
DARI 4,86 YANG DAPAT DITAMBANG SECARA
TAMBANG TERBUKA DENGAN MENGUNTUNGKAN.
JADI 4,86 ADALAH BESR (1) TERTINGGI YANG
MASIH DIBOLEHKAN UNTUK OPERASI TAMBANG
TERBUKA DENGAN KONDISI TERSEBUT DI ATAS.
26. SETELAH DITENTUKAN BAHWA AKAN DIGUNAKAN
SISTEM TAMBANG TERBUKA, MAKA DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN RENCANA PENAMBANGAN DIGUNAKAN BESR (2) DENGAN RUMUS SEBAGAI BERIKUT :
BESR(2) =
Nilai yang diperoleh – Ongkos produksi
ton bijih
ton bijih
Biaya pengupasan waste/ton waste
BESR (2) INI JUGA DISEBUT ECONOMIC STRIPPING
RATIO YANG ARTINYA BERAPA BESAR KEUNTUNGAN
YANG DAPAT DIPEROLEH BILA ENDAPAN BIJIH ITU
DITAMBANG SECARA TAMBANG TERBUKA
27. SECARA UMUM PERTIMBANGAN EKONOMIS
MELIPUTI :
1. NILAI (VALUE) ENDAPAN BIJIH (BERAPA HARGA
DARI PRODUK YANG DIHASILKAN) DINYATAKAN
DALAM US $/TON ORE.
2. ONGKOS PRODUKSI SAMPAI DENGAN BARANG
TAMBANG SIAP DIJUAL (US $/TON ORE).
3. ONGKOS PENGUPASAN OVER BURDEN (STRIPPING COST), DINYATAKAN DALAM US $/TON ORE.
28. ONGKOS PRODUKSI : BANDINGKAN DENGAN
ONGKOS PRODUKSI BAHAN GALIAN YANG SAMA.
CONTOH LAIN PERHITUNGAN BESR :
BESR =
Nilai (per ton ore) – Ongkos produksi (per ton ore)
Stripping cost (per ton OB)
29. 2) PERTIMBANGAN TEKNIS
PENENTUAN ULTIMATE PIT SLOPE
PEMILIHAN SISTEM PENYALIRAN
(DRAINAGE SYSTEM)
MEMPERHATIKAN STRUKTUR GEOLOGI
YANG DOMINAN
PENENTUAN GEOMETRI JENJANG
30. PENENTUAN ULTIMATE PIT SLOPE
DALAM MERANCANG ULTIMATE PIT, SEORANG
ENGINEER AKAN MEMBERI NILAI PADA PARAMETER TEKNIS DAN PARAMETER EKONOMI.
BATAS PIT UTAMA MERUPAKAN BATAS MAKSIMUM SELURUH MATERIAL YANG MEMENUHI
KRITERIA TEKNIS DAN EKONOMI.
31. MATERIAL YANG TERKANDUNG DALAM PIT AKAN
MEMPUNYAI 2 (DUA) SASARAN :
1. SEBUAH BLOK TIDAK AKAN DITAMBANG KECUALI
BLOK TERSEBUT DAPAT MEMBAYAR SELURUH
BIAYA UNTUK PENAMBANGAN, PROSES,
PEMASARAN, MAUPUN PENGUPASAN MATERIAL
DI ATAS BLOK TERSEBUT.
2. UNTUK KONSERVASI DARI SUMBER DAYA ALAM.
BLOK YANG MEMENUHI PERSYARATAN SASARAN
PERTAMA MERUPAKAN BAGIAN DARI PIT.