SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
“SDA YANG DAPAT DI PERBAHARUI”
‘’EKONOMI SDA’’
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
#RESKY SUPRIANTO #LUCKY NURHALIM #LILY RAHMASARI
FAKULTAS KEHUTANAN
Universitas ANDI DJEMMA
PALOPO
ii
2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas
rahmat dan hidayahnya jualah sehingga makalah yang berjudul
“SDA YANG TIDAK DAPAT DI PERBAHARUI ” dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui apa sebenarnya hutan pegunungan itu sehingga
kedepannya diharapkan mahasiwa dapat mengetahui dan mampu
menjelaskan hutan pegunungan baik dari segi definisi, jenis dan
vegetasi yang ada didalamnya.
Selanjutnya, kami berharap agar makalah ini dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat memberikan manfaat
bagi seluruh pembaca khususnya kalangan mahasiswa.
Akhir kata, kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah
yang berjudul “SDA YANG TIDAK DAPAT DI PERBAHARUI” ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
masukan, kritikan, maupun tanggapan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Palopo, 28 November 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………….....
Daftar isi …………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………..
B. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SDA yang didak dapat di perbaharui….
B. JENIS – JENIS SDA yang tidak dapat di perbaharui…..
C. Perbedaan SDA …………………………………...………………..
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui, Pengertian dan Contohnya
pembahasan tentang sumber daya alam tidak luput dari mata pelajaran sains kita. Dari
awal kamu akan dikenalkan dengan yang namanya sumber daya alam, setelah
sebelumnya kamu juga sudah mengetahui berbagai sumber daya alam yang ada dan
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebelumnya kita sudah
sering bukan, mendengar kata SUMBER DAYA ALAM atau yang lebih sering disingkat
dengan SDA. SDA atau Sumber Daya Alam terbagi menjadi 2 macam yaitu sumber
daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbaharui. Fokus kita kali ini adalah
mengenai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, contohnya dan
pengertiannya. Namun sebelum itu, mari review kembali apa itu pengertian SUMBER
DAYA ALAM, berikut uraian selengkapnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian SDAyang tidak dapat di perbaharui
2. Agar mahasiwa dapat mengetahui jenis – jenis SDA yang tidak dapat diperbaharui
3. Agar mahasiswa dapat membedakan SDA yang dapat di perbaharui dan SDA
Yang tidak dapat di perbaharui
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Apa sebenarnya defenisi atau pengertian dari SUMBER DAYA ALAM itu sendiri
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari ALAM ini dan
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa adanya
sumber daya alam, manusia akan kesulitan dan bahkan tidak dapat bertahan
hidup. Kalau kita berbicara mengenai contoh sumber daya alam, baik itu yang
dapat diperbaharui, atau yang tidak dapat diperbarui maka contohnya sangat
banyak sekali. Ada udara, air, hutan, hewan, tumbuhan, sinar matahari, minyak
bumi dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan kali ini, kita akan dapat
membedakannya menjadi 2 bagian, pengertian dan contoh dari masing-masing
sumber daya alam tersebut. Kali ini, seperti judul “SUMBER DAYA ALAM YANG
TIDAK DAPAT DIPERBARUI,
B. JENIS – JENIS HUTAN PEGUNUNGAN
3
Hutan pegunungan terdiri dari komposisi jenis dan tinggi tumbuhan yang bervariasi
sehingga membentuk strata kanopi (lapisan tudung) yang jelas. Terbagi atas:
a. Hutan Datara Rendah
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan
ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di
Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah. Hutan dataran
rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia. Sebanyak
425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di hutan dataran
rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang madu dan satwa
lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di
dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi).
Hutan tropika dataran rendah di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hutan
tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia dan hutan tropika dataran rendah di
kawasan timur Indonesia. Hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia
didominasi oleh suku keruing dengan banyak jenis dari marga mersawa, pohon kapur,
balau, damar, meranti, dan giam. Sebanyak 70% dari jenis-jenis pohon tersebut
berdiameter 40–80 cm, 25% berdiameter 80–120 cm, dan 4% berdiameter lebih dari
120 cm.
b. Hutan Pegunungan Rendah (sub-mountaine forest)
Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500
m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat
yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan
sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan
hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain
sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan
pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air. Terletak pada
ketinggian 1000-2500 meter di atas permukaan laut. Dominasi vegetasi di hutan ini
berbeda-beda, tergantung pada ketinggiannya. Ketinggian 1000-1500 meter
didominansi oleh tumbuhan semak, sedangkan pada ketinggian lebih dari 1500 meter
didominansi oleh lumut, anggrek, dan tumbuhan paku efifit.
Ciri-ciri hutan hujan pegunungan rendah sebagai berikut.
1. Terdapat pada ketinggian 500–1.500 m dpl.
2. Pohon-pohon riung/meranak dan petir membentuk atap hutan, sedang pohon-
pohon rasamala serta cemara gunung merupakan pohon-pohon tertinggi yang
menyeruak keluar dari atap hutan.
3. Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat kuat yang terdiri atas tiga tingkat,
yaitu:
Tingkat pertama mencapai tinggi 30–40 m dan ada yang tingginya 50–60 m,
4
Tingkat kedua mencapai tinggi 15–20 m, serta
Tingkat ketiga mencapai tinggi 5–10 m.
c. Hutan Pegunungan Atas (mountaine forest)
Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di
atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam.
Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam
termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari jenis-jenis
pohon dan liana serta epiphyte. Meliputi daerah dengan ketinggian 2500-3300 meter di
atas permukaan laut. Hutan ini memiliki pohon-pohon dengan tinggi hingga 25 meter
dan sangat lebat, tetapi keanekaragaman jenisnya sangat sedikit dibandingkan dengan
hutan dibawahnya.
Jenis-jenis satwaliar yang dapat ditemui pada tipe hutan pegunungan atas adalah dari
kelompok aves dan mamalia. Dari kelompok aves terdiri dari Percit (Dicaeum
trochileum), Pacetan (Prinia familiaris), Cucak gunung (Pycnonotus bimaculatus), Cipoh
(Aegithina tiphia), Kipasan (Rhipidura javanica), Prenjak (Prinia familiaris), Krit gantil,
Tangkur tohtor (Megalaima armillaris), Puyuh (Arborophilajavanica), Kacamata
(Zosterops palpebrosus), Madu (Aethopygaeximia), Merbah belikar (Pycnonotus
plumosus),Bubut jawa (Centropus nigrorufus), Petutut (Megalaima cerunia), Cabai
gunung (Dicaeum sanguinolentum),
Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat di sebagian wilayah Sumatra, Sulawesi,
Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ciri-ciri hutan hujan pegunungan tinggi sebagai
berikut.
1. Terdapat pada ketinggian 1.500–2.400 m dpl (meter di atas permukaan laut).
2. Jenis tumbuhannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan
pegunungan rendah.
3. Biasanya pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun-daunnya lebih kecil,
dan tidak berakar papan.
4. Pohon-pohon yang paling umum dijumpai antara lain berangan/riung, waru
batu/waru teja, dan cemara.
d. Hutan subalpin
Hutan sub alpin juga disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini banyak
terdapat di Papua di mana terdapat pegunungan yang tinggi. Ciri-ciri hutan subalpin
sebagai berikut.
5
1. Terdapat pada ketinggian 2.400–4.000 meter di atas permukaan laut.
2. Pohon-pohonnya rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon berkisar antara 8–20 meter.
3. Jumlah jenis pohon sedikit dengan batang-batang yang membengkok dan
diselimuti berjenis-jenis lumut.
C. KARAKTERISTIK HUTAN PEGUNUNGAN
Tabel perbandingan karakter empat formasi hutan tropika basah.
6
Karakter
Hutan dataran
rendah
Hutan submontana Hutan montana
Hutan
subalpin
Tinggi tajuk 25—45 m 15—33 m 1,5—18 m 1,5—9 m
Tinggi pohon
sembulan
67 m 45 m 26 m 15 m
Kelas ukuran daun mesofil notofil atau mesofil mikrofil nanofil
Banir (akar
penopang)
umum dijumpai,
besar
tidak umum atau
kecil
biasanya tak
ada
tidak ada
Kauliflori umum jarang tidak ada tidak ada
Daun majemuk berlimpah dijumpai jarang tidak ada
Daun berujung
penetes
berlimpah
dijumpai atau
umum
jarang atau tak
ada
tidak ada
Liana berkayu berlimpah biasanya tak ada tidak ada tidak ada
Tumbuhan merayap
biasanya
berlimpah
umum atau
berlimpah
sangat jarang tidak ada
Anggrek-anggrekan umum berlimpah umum
sangat
jarang
Lumut dan liken dijumpai
dijumpai atau
berlimpah
biasanya
berlimpah
berlimpah
D. FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA HUTAN PEGUNUNGAN
7
Perbedaan fisik dan biologi antara hutan dataran rendah yang lembab dan panas
dengan habitat pegunungan yang terbuka menentukan jenis-jenis yang terdapat disana.
Semakin tinggi suatu tempat, iklim semakin sejuk dan lebih lembab (MacKinnon et al.,
2000). Hutan yang tumbuh dan berkembang, tidak terlepas dari faktor-faktor
yangmempengaruhinya, terutama lingkungan.
Faktor-faktor tersebut menentukan variasi tumbuhan hutan, di mana hal ini juga
berhubungan dengan keadaan atmosfer yang ditentukan oleh sinar matahari, suhu,
angin dan kelembaban. Di samping itu, suhu akan menurun mengikuti ketinggian
tempat. Di daerah tropika misalnya suhu akan turun 0.40°C setiap kenaikan ketinggian
tempat 100 meter, hal ini menyebabkan terjadi pembagian zona dan spesies yang
berubah seperti pada daerah iklim sedang (Arief, 1994).
Indonesia berdasarkan letak garis lintangnya termasuk daerah beriklim tropis. Namun,
posisinya di antara dua benua dan di antara dua samudera membuat iklim kepulauan
ini lebih beragam (Irwanto, 2006). Berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering
terhadap jumlah bulan basah per tahun, Indonesia mencakup tiga daerah iklim, yaitu:
Daerah tipe iklim A (sangat basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara
Oktober dan Januari, kadang hingga Februari. Daerah ini mencakup Pulau Sumatera;
Kalimantan; bagian barat dan tengah Pulau Jawa; sisi barat Pulau Sulawesi.
Daerah tipe iklim B (basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Mei dan
Juli, serta Agustus atau September sebagai bulan terkering. Daerah ini mencakup
bagian timur Pulau Sulawesi; Maluku; sebagian besar Papua.
Daerah tipe iklim C (agak kering) yang lebih sedikit jumlah curah hujannya,
sedangkan bulan terkeringnya lebih panjang. Daerah ini mencakup Jawa Timur;
sebagian Pulau Madura; Pulau Bali; Nusa Tenggara; bagian paling ujung selatan
Papua.
Selain faktor suhu di atas hutan pegungan juga dipengaruhi oleh oleh keawanan,
kelembapan nisbi, embun beku, dan radiasi ultra violet. Telah diduga bahwa radiasi
ultra violet pada gunung-gunung di daerah tropik adalah yang paling kuat dibandingkan
dengan daerah manapun di atas permukaan bumi. Hal tersebut disebabkan oleh
rendahnya kadar lapisan ozon pada lapisan stratosfer (yang menyerap sinar ultra violet)
dekat khatulistiwa, dan atmosfer pada ketinggian rendah yang lebih keruh dan lebih
padat sehingga lebih mampu untuk menyerap dan memantulkan radiasi (Damanik et
al.,
BAB III
PENUTUP
8
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam makalah ini antara lain:
1. Hutan pegunungan terbagi atas 3 yaitu :
a. Hutan pegunungan bawah
b. Hutan pegunungan atas
c. Hutan sub alpin
2. Hutan pegunungan atau hutan motana (montane forest) adalah salah
satu formasihutan tropika basah yang terbentuk di wilayah pegunungan. Salah satu
cirinya, hutan ini kerap diselimuti awan, biasanya pada ketinggian atap tajuk (kanopi)
nya. Pepohonan dan tanah di hutan ini acapkali tertutupi oleh lumut, yang tumbuh
berlimpah-limpah.
B. SARAN
Kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terimah kasih dan kami mengharapkan
saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan maklah ini ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_pegunungan di akses kamis,23 November 2017
9
http://herodigeo.blogspot.com/2010/08/geo-tipe-hutan-pegunungan.html di akses kamis,
23 November 2017
http://coridamayanti.blogspot.com/2011/02/hutan-pegunungan-hutan-dataran-
rendah.html di akses kamis, 23 November 2017
http://warok.web.id/hutan-hujan-tropis-2/ di akses kamis, 23 November 2017

More Related Content

What's hot

Persebaran Flora dan Fauna di muka bumi
Persebaran Flora dan Fauna di muka bumiPersebaran Flora dan Fauna di muka bumi
Persebaran Flora dan Fauna di muka bumi
Dwyce Munthe
 
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di duniaGeo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
alfatihraihan
 
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan faunaMengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
darma wati
 
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumiLingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Prasetya Prasetya
 
Persebaran flora di indonesia
Persebaran flora di indonesiaPersebaran flora di indonesia
Persebaran flora di indonesia
Fitri Yani
 
Persebaran flora dan fauna di dunia
Persebaran flora dan fauna di duniaPersebaran flora dan fauna di dunia
Persebaran flora dan fauna di dunia
niarohania1
 

What's hot (20)

Persebaran flora dan fauna diindoneia
Persebaran flora dan fauna diindoneiaPersebaran flora dan fauna diindoneia
Persebaran flora dan fauna diindoneia
 
Tugas Geografi - Wilayah Persebaran Flora di Dunia
Tugas Geografi - Wilayah Persebaran Flora di DuniaTugas Geografi - Wilayah Persebaran Flora di Dunia
Tugas Geografi - Wilayah Persebaran Flora di Dunia
 
Persebaran flora dan fauna 2
Persebaran flora dan fauna 2Persebaran flora dan fauna 2
Persebaran flora dan fauna 2
 
Sebaran Flora dan Fauna di dunia
Sebaran Flora dan Fauna di duniaSebaran Flora dan Fauna di dunia
Sebaran Flora dan Fauna di dunia
 
Bioma
BiomaBioma
Bioma
 
Ulangan harian geografi kelas xi –ips
Ulangan harian geografi kelas xi –ipsUlangan harian geografi kelas xi –ips
Ulangan harian geografi kelas xi –ips
 
Persebaran Flora dan Fauna di muka bumi
Persebaran Flora dan Fauna di muka bumiPersebaran Flora dan Fauna di muka bumi
Persebaran Flora dan Fauna di muka bumi
 
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di duniaGeo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
Geo 2010 1001781_fifi_persebaran flora di dunia
 
Dipterocarpaceae
DipterocarpaceaeDipterocarpaceae
Dipterocarpaceae
 
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan faunaMengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
 
Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Tengah
Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Bagian TengahPeta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Tengah
Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Tengah
 
Biosfer aspek-sebaran-hewan-tumbuhan cepi nugraha 1001960
Biosfer aspek-sebaran-hewan-tumbuhan cepi nugraha 1001960Biosfer aspek-sebaran-hewan-tumbuhan cepi nugraha 1001960
Biosfer aspek-sebaran-hewan-tumbuhan cepi nugraha 1001960
 
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumiLingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
 
Jenis jenis hutan
Jenis jenis hutanJenis jenis hutan
Jenis jenis hutan
 
Florafaunadunia
FlorafaunaduniaFlorafaunadunia
Florafaunadunia
 
Persebaran flora di indonesia
Persebaran flora di indonesiaPersebaran flora di indonesia
Persebaran flora di indonesia
 
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850
 
Persebaran flora dan fauna di dunia
Persebaran flora dan fauna di duniaPersebaran flora dan fauna di dunia
Persebaran flora dan fauna di dunia
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Penyebaran flora dan fauna di indonesia
Penyebaran flora dan fauna di indonesiaPenyebaran flora dan fauna di indonesia
Penyebaran flora dan fauna di indonesia
 

Similar to Ekonomi sda

Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdfKelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
alhaerik
 
Keanekargaman hayati
Keanekargaman hayatiKeanekargaman hayati
Keanekargaman hayati
Lili Noville
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 

Similar to Ekonomi sda (20)

Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdfKelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
Kelas XI_Geografi_KD 3.2 (4).pdf
 
Tumbuhan semulajadi
Tumbuhan semulajadiTumbuhan semulajadi
Tumbuhan semulajadi
 
Hutan Musim Tropis
Hutan Musim TropisHutan Musim Tropis
Hutan Musim Tropis
 
BIOMA DUNIA.pptx
BIOMA DUNIA.pptxBIOMA DUNIA.pptx
BIOMA DUNIA.pptx
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Ekosistem bioma
Ekosistem biomaEkosistem bioma
Ekosistem bioma
 
geografi flora di indonesia
 geografi flora di indonesia geografi flora di indonesia
geografi flora di indonesia
 
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
 
Belajar tentang mengenal profil hutan
Belajar  tentang mengenal profil  hutanBelajar  tentang mengenal profil  hutan
Belajar tentang mengenal profil hutan
 
Kelompok 4 'fisiografis'
Kelompok 4 'fisiografis'Kelompok 4 'fisiografis'
Kelompok 4 'fisiografis'
 
Sumber daya hutan
Sumber daya hutanSumber daya hutan
Sumber daya hutan
 
Kelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosferKelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosfer
 
Keanekargaman hayati
Keanekargaman hayatiKeanekargaman hayati
Keanekargaman hayati
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
Sda hutan maturidi
Sda hutan maturidiSda hutan maturidi
Sda hutan maturidi
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
arbidu2022
 

Recently uploaded (20)

PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
 

Ekonomi sda

  • 1. “SDA YANG DAPAT DI PERBAHARUI” ‘’EKONOMI SDA’’ Disusun Oleh : KELOMPOK 1 #RESKY SUPRIANTO #LUCKY NURHALIM #LILY RAHMASARI FAKULTAS KEHUTANAN Universitas ANDI DJEMMA PALOPO
  • 3. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas rahmat dan hidayahnya jualah sehingga makalah yang berjudul “SDA YANG TIDAK DAPAT DI PERBAHARUI ” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa sebenarnya hutan pegunungan itu sehingga kedepannya diharapkan mahasiwa dapat mengetahui dan mampu menjelaskan hutan pegunungan baik dari segi definisi, jenis dan vegetasi yang ada didalamnya. Selanjutnya, kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca khususnya kalangan mahasiswa. Akhir kata, kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah yang berjudul “SDA YANG TIDAK DAPAT DI PERBAHARUI” ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan, kritikan, maupun tanggapan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Palopo, 28 November 2017 Penyusun
  • 4. ii DAFTAR ISI Kata pengantar ………………………………………………..... Daftar isi ………………………………………………………… BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………….. B. Tujuan……………………………………………………………………. BAB II. PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SDA yang didak dapat di perbaharui…. B. JENIS – JENIS SDA yang tidak dapat di perbaharui….. C. Perbedaan SDA …………………………………...……………….. BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………….. B. Saran………………………………………………………………………. BAB IV. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui, Pengertian dan Contohnya pembahasan tentang sumber daya alam tidak luput dari mata pelajaran sains kita. Dari awal kamu akan dikenalkan dengan yang namanya sumber daya alam, setelah sebelumnya kamu juga sudah mengetahui berbagai sumber daya alam yang ada dan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebelumnya kita sudah sering bukan, mendengar kata SUMBER DAYA ALAM atau yang lebih sering disingkat dengan SDA. SDA atau Sumber Daya Alam terbagi menjadi 2 macam yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbaharui. Fokus kita kali ini adalah mengenai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, contohnya dan pengertiannya. Namun sebelum itu, mari review kembali apa itu pengertian SUMBER DAYA ALAM, berikut uraian selengkapnya. B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian SDAyang tidak dapat di perbaharui 2. Agar mahasiwa dapat mengetahui jenis – jenis SDA yang tidak dapat diperbaharui 3. Agar mahasiswa dapat membedakan SDA yang dapat di perbaharui dan SDA Yang tidak dapat di perbaharui
  • 6. 2 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM Apa sebenarnya defenisi atau pengertian dari SUMBER DAYA ALAM itu sendiri Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari ALAM ini dan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa adanya sumber daya alam, manusia akan kesulitan dan bahkan tidak dapat bertahan hidup. Kalau kita berbicara mengenai contoh sumber daya alam, baik itu yang dapat diperbaharui, atau yang tidak dapat diperbarui maka contohnya sangat banyak sekali. Ada udara, air, hutan, hewan, tumbuhan, sinar matahari, minyak bumi dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan kali ini, kita akan dapat membedakannya menjadi 2 bagian, pengertian dan contoh dari masing-masing sumber daya alam tersebut. Kali ini, seperti judul “SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI, B. JENIS – JENIS HUTAN PEGUNUNGAN
  • 7. 3 Hutan pegunungan terdiri dari komposisi jenis dan tinggi tumbuhan yang bervariasi sehingga membentuk strata kanopi (lapisan tudung) yang jelas. Terbagi atas: a. Hutan Datara Rendah Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah. Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi). Hutan tropika dataran rendah di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia dan hutan tropika dataran rendah di kawasan timur Indonesia. Hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia didominasi oleh suku keruing dengan banyak jenis dari marga mersawa, pohon kapur, balau, damar, meranti, dan giam. Sebanyak 70% dari jenis-jenis pohon tersebut berdiameter 40–80 cm, 25% berdiameter 80–120 cm, dan 4% berdiameter lebih dari 120 cm. b. Hutan Pegunungan Rendah (sub-mountaine forest) Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air. Terletak pada ketinggian 1000-2500 meter di atas permukaan laut. Dominasi vegetasi di hutan ini berbeda-beda, tergantung pada ketinggiannya. Ketinggian 1000-1500 meter didominansi oleh tumbuhan semak, sedangkan pada ketinggian lebih dari 1500 meter didominansi oleh lumut, anggrek, dan tumbuhan paku efifit. Ciri-ciri hutan hujan pegunungan rendah sebagai berikut. 1. Terdapat pada ketinggian 500–1.500 m dpl. 2. Pohon-pohon riung/meranak dan petir membentuk atap hutan, sedang pohon- pohon rasamala serta cemara gunung merupakan pohon-pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari atap hutan. 3. Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat kuat yang terdiri atas tiga tingkat, yaitu: Tingkat pertama mencapai tinggi 30–40 m dan ada yang tingginya 50–60 m,
  • 8. 4 Tingkat kedua mencapai tinggi 15–20 m, serta Tingkat ketiga mencapai tinggi 5–10 m. c. Hutan Pegunungan Atas (mountaine forest) Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam. Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte. Meliputi daerah dengan ketinggian 2500-3300 meter di atas permukaan laut. Hutan ini memiliki pohon-pohon dengan tinggi hingga 25 meter dan sangat lebat, tetapi keanekaragaman jenisnya sangat sedikit dibandingkan dengan hutan dibawahnya. Jenis-jenis satwaliar yang dapat ditemui pada tipe hutan pegunungan atas adalah dari kelompok aves dan mamalia. Dari kelompok aves terdiri dari Percit (Dicaeum trochileum), Pacetan (Prinia familiaris), Cucak gunung (Pycnonotus bimaculatus), Cipoh (Aegithina tiphia), Kipasan (Rhipidura javanica), Prenjak (Prinia familiaris), Krit gantil, Tangkur tohtor (Megalaima armillaris), Puyuh (Arborophilajavanica), Kacamata (Zosterops palpebrosus), Madu (Aethopygaeximia), Merbah belikar (Pycnonotus plumosus),Bubut jawa (Centropus nigrorufus), Petutut (Megalaima cerunia), Cabai gunung (Dicaeum sanguinolentum), Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat di sebagian wilayah Sumatra, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ciri-ciri hutan hujan pegunungan tinggi sebagai berikut. 1. Terdapat pada ketinggian 1.500–2.400 m dpl (meter di atas permukaan laut). 2. Jenis tumbuhannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan pegunungan rendah. 3. Biasanya pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun-daunnya lebih kecil, dan tidak berakar papan. 4. Pohon-pohon yang paling umum dijumpai antara lain berangan/riung, waru batu/waru teja, dan cemara. d. Hutan subalpin Hutan sub alpin juga disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini banyak terdapat di Papua di mana terdapat pegunungan yang tinggi. Ciri-ciri hutan subalpin sebagai berikut.
  • 9. 5 1. Terdapat pada ketinggian 2.400–4.000 meter di atas permukaan laut. 2. Pohon-pohonnya rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon berkisar antara 8–20 meter. 3. Jumlah jenis pohon sedikit dengan batang-batang yang membengkok dan diselimuti berjenis-jenis lumut. C. KARAKTERISTIK HUTAN PEGUNUNGAN Tabel perbandingan karakter empat formasi hutan tropika basah.
  • 10. 6 Karakter Hutan dataran rendah Hutan submontana Hutan montana Hutan subalpin Tinggi tajuk 25—45 m 15—33 m 1,5—18 m 1,5—9 m Tinggi pohon sembulan 67 m 45 m 26 m 15 m Kelas ukuran daun mesofil notofil atau mesofil mikrofil nanofil Banir (akar penopang) umum dijumpai, besar tidak umum atau kecil biasanya tak ada tidak ada Kauliflori umum jarang tidak ada tidak ada Daun majemuk berlimpah dijumpai jarang tidak ada Daun berujung penetes berlimpah dijumpai atau umum jarang atau tak ada tidak ada Liana berkayu berlimpah biasanya tak ada tidak ada tidak ada Tumbuhan merayap biasanya berlimpah umum atau berlimpah sangat jarang tidak ada Anggrek-anggrekan umum berlimpah umum sangat jarang Lumut dan liken dijumpai dijumpai atau berlimpah biasanya berlimpah berlimpah D. FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA HUTAN PEGUNUNGAN
  • 11. 7 Perbedaan fisik dan biologi antara hutan dataran rendah yang lembab dan panas dengan habitat pegunungan yang terbuka menentukan jenis-jenis yang terdapat disana. Semakin tinggi suatu tempat, iklim semakin sejuk dan lebih lembab (MacKinnon et al., 2000). Hutan yang tumbuh dan berkembang, tidak terlepas dari faktor-faktor yangmempengaruhinya, terutama lingkungan. Faktor-faktor tersebut menentukan variasi tumbuhan hutan, di mana hal ini juga berhubungan dengan keadaan atmosfer yang ditentukan oleh sinar matahari, suhu, angin dan kelembaban. Di samping itu, suhu akan menurun mengikuti ketinggian tempat. Di daerah tropika misalnya suhu akan turun 0.40°C setiap kenaikan ketinggian tempat 100 meter, hal ini menyebabkan terjadi pembagian zona dan spesies yang berubah seperti pada daerah iklim sedang (Arief, 1994). Indonesia berdasarkan letak garis lintangnya termasuk daerah beriklim tropis. Namun, posisinya di antara dua benua dan di antara dua samudera membuat iklim kepulauan ini lebih beragam (Irwanto, 2006). Berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering terhadap jumlah bulan basah per tahun, Indonesia mencakup tiga daerah iklim, yaitu: Daerah tipe iklim A (sangat basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Oktober dan Januari, kadang hingga Februari. Daerah ini mencakup Pulau Sumatera; Kalimantan; bagian barat dan tengah Pulau Jawa; sisi barat Pulau Sulawesi. Daerah tipe iklim B (basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Mei dan Juli, serta Agustus atau September sebagai bulan terkering. Daerah ini mencakup bagian timur Pulau Sulawesi; Maluku; sebagian besar Papua. Daerah tipe iklim C (agak kering) yang lebih sedikit jumlah curah hujannya, sedangkan bulan terkeringnya lebih panjang. Daerah ini mencakup Jawa Timur; sebagian Pulau Madura; Pulau Bali; Nusa Tenggara; bagian paling ujung selatan Papua. Selain faktor suhu di atas hutan pegungan juga dipengaruhi oleh oleh keawanan, kelembapan nisbi, embun beku, dan radiasi ultra violet. Telah diduga bahwa radiasi ultra violet pada gunung-gunung di daerah tropik adalah yang paling kuat dibandingkan dengan daerah manapun di atas permukaan bumi. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya kadar lapisan ozon pada lapisan stratosfer (yang menyerap sinar ultra violet) dekat khatulistiwa, dan atmosfer pada ketinggian rendah yang lebih keruh dan lebih padat sehingga lebih mampu untuk menyerap dan memantulkan radiasi (Damanik et al., BAB III PENUTUP
  • 12. 8 A. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam makalah ini antara lain: 1. Hutan pegunungan terbagi atas 3 yaitu : a. Hutan pegunungan bawah b. Hutan pegunungan atas c. Hutan sub alpin 2. Hutan pegunungan atau hutan motana (montane forest) adalah salah satu formasihutan tropika basah yang terbentuk di wilayah pegunungan. Salah satu cirinya, hutan ini kerap diselimuti awan, biasanya pada ketinggian atap tajuk (kanopi) nya. Pepohonan dan tanah di hutan ini acapkali tertutupi oleh lumut, yang tumbuh berlimpah-limpah. B. SARAN Kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terimah kasih dan kami mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan maklah ini ke depannya. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_pegunungan di akses kamis,23 November 2017
  • 13. 9 http://herodigeo.blogspot.com/2010/08/geo-tipe-hutan-pegunungan.html di akses kamis, 23 November 2017 http://coridamayanti.blogspot.com/2011/02/hutan-pegunungan-hutan-dataran- rendah.html di akses kamis, 23 November 2017 http://warok.web.id/hutan-hujan-tropis-2/ di akses kamis, 23 November 2017