Sebuah penelitian yang menguji efek daun Kesum (Polygonum minus Huds.) dalam memberikan perlindungan pada ginjal (Nefroprotector) memberikan hasil positif dalam melindungi ginjal. Studi yang dilakukan mahasiswa farmasi Universitas Tanjungpura, Arlia Wigawati (2013) menggunakan tikus jantan sebagai hewan penelitian yang sudah diinjeksikan sisplatin.
Efektivitas daun kesum sebagai perlindungan ginjal oleh Apoteker Anda
1. EFEKTIVITAS DAUN KESUM SEBAGAI PERLINDUNGAN GINJAL
(NEFROPROTEKTOR)
Sebuah penelitian yang menguji efek daun Kesum (Polygonum minus Huds.) dalam
memberikan perlindungan pada ginjal (Nefroprotector) memberikan hasil positif dalam
melindungi ginjal. Studi yang dilakukan mahasiswa farmasi Universitas Tanjungpura, Arlia
Wigawati (2013) menggunakan tikus jantan sebagai hewan penelitian yang sudah
diinjeksikan sisplatin.
Penelitian tersebut diawali atas dasar penelitian sebelumnya terkait aktivitas antioksidan daun
kesum sebagai peredam radikal bebas cukup tinggi, daun kesum (Polygonum minus Huds.)
memiliki total kandungan fenolik yang lebih tinggi serta mampu meredam diphenyl-1-
picrylhydrazil free radical (DPPH) yang lebih baik dibandingkan tanaman lain seperti jahe
dan kunyit.
Sekilas tentang sisplatin adalah obat anti-kanker yang memiliki efek samping nefrotoksik,
neurotoksik, dan ototoksik. Penelitian telah banyak dilakukan untuk mencegah nefrotoksisitas
yang diakibatkan sisplatin, diantaranya penggunaan antioksidan dan juga melalui mekanisme
penghambatan jalur inflamasi. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh melawan
kerusakan yang disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif dan radikal bebas lainnya.
Grafik hasil penelitian daun kesum untuk nefroprotektor
2. Dalam penelitian tresebut, perlakuan nefroktoksik dengan pemberian cisplatin dosis tunggal
pada hari ke 5 penelitian. Dosis cisplatin 5 mg/kg BB berhasil menyebabkan nefroktoksik
dengan kolerasi pembentukan lesi pada tubulus ginjal.
Pada studi eksperimental menggunakan hewan, sisplatin merusak tubulus proksimal pada
segmen S3 pada membrane terluar medulla ginjal. Tiap preparat diamati kerusakannya secara
kualitatif, dan dihitung secara semi-kuantitatif dengan cara menghitung 100 tubulus
proksimal perbesaran 40 kali. Berdasarkan hasil pembacaan histopatologi, data kerusakan
tubulus kontortus proksimal kontrol sebesar 1% dan tergolong pada derajat kerusakan tingkat
1. Kerusakan tubulus kontortus proksimal kontrol sisplatin sebesar 88% dan tergolong pada
derajat kerusakan tingkat 5.
Hasil penelitian tersebut ditemukan golongan senyawa didalam ekstrak metanol daun kesum
adalah alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, triterpenoid, dan polifenol. Sementara kemampuan
dalam menurunkan kerusakan tubulus ginjal tikus ada pada dosis I (8,664 mg/200gBB), dosis
II (17,328 mg/200gBB) dan dosis III (34,656 mg/200gBB).
Kandungan senyawa fenolik daun kesum memiliki kadar yang tinggi (2800,6 mg/100g) dan
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Mekanisme senyawa polifenol memberikan
perlindungan ginjal dengan menurunkan kadar indoxyl sulfate (IS), yang merupakan senyawa
toksin bagi ginjal hasil metabolisme dari hati yang dapat meningkatkan luka ginjal akut.
Sekilas tentang Universitas Tanjungpura (Untan) merupakan perguruan tinggi negeri kota
pontianak, kalimantan barat. Dalam tekadnya bersama UNTAN membangun negeri, sudah
ribuan karya ilmiah yang telah diterbitkan di portal jurnal untan.
Artikel ini telah diterbitkan di situs ApotekerAnda.com dengan judul ‘Daun Kesum Efektif
Melindungi Ginjal’, https://apotekeranda.com/daun-kesum-efektif-melindungi-ginjal/
Sumber: Arlia Wigati, 2013. UJI AKTIVITAS NEFROPROTEKTOR EKSTRAK
METANOL DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.) PADA TIKUS JANTAN
GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI SISPLATIN. Naskah
Publikasi Ilmiah. Universitas Tanjungpura