Dokumen tersebut membahas mengenai masalah disiplin dan tingkah laku bermasalah di dalam kelas, termasuk jenis-jenis masalah disiplin, sebab-sebabnya, dan implikasinya. Masalah disiplin dapat mengganggu hak murid dan guru untuk belajar dan mengajar, serta berdampak buruk pada pencapaian akademik dan iklim kelas.
Tingkah laku bermasalah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu tingkah laku bermasalah negatif dan positif. Tingkah laku bermasalah negatif meliputi tingkah laku destruktif dan mengganggu, sedangkan tingkah laku bermasalah positif meliputi rasa ingin tahu yang mendalam dan kecerdasan. Faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan pengalaman pribadi dapat mempengaruhi m
Teks tersebut berisi soal-soal untuk mengetahui sikap dan tanggapan seseorang dalam berbagai situasi. Soal-soal tersebut meliputi berbagai topik seperti tanggung jawab sebagai PNS, tanggapan terhadap kesalahan, kerjasama tim, dan kerahasiaan informasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah disiplin dan tingkah laku bermasalah di dalam kelas, termasuk jenis-jenis masalah disiplin, sebab-sebabnya, dan implikasinya. Masalah disiplin dapat mengganggu hak murid dan guru untuk belajar dan mengajar, serta berdampak buruk pada pencapaian akademik dan iklim kelas.
Tingkah laku bermasalah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu tingkah laku bermasalah negatif dan positif. Tingkah laku bermasalah negatif meliputi tingkah laku destruktif dan mengganggu, sedangkan tingkah laku bermasalah positif meliputi rasa ingin tahu yang mendalam dan kecerdasan. Faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan pengalaman pribadi dapat mempengaruhi m
Teks tersebut berisi soal-soal untuk mengetahui sikap dan tanggapan seseorang dalam berbagai situasi. Soal-soal tersebut meliputi berbagai topik seperti tanggung jawab sebagai PNS, tanggapan terhadap kesalahan, kerjasama tim, dan kerahasiaan informasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan kognitif peserta didik, perkembangan sosial-emosional, perkembangan moral, kesulitan belajar siswa, teori belajar, dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek perkembangan peserta didik dan prinsip-prinsip dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingSiti Nur Aeni
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah yang dialami siswa di sekolah seperti masalah belajar, perkembangan individu, perbedaan individu, dan kebutuhan individu. Juga membahas pendekatan umum dalam bimbingan konseling seperti pendekatan krisis, remedial, perkembangan, dan preventif.
Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
1. Menggali informasi dari guru dan peserta didik secara terpisah. Kemudian, dengan kesepakatan bersama mengajak dialog keduanya agar keduanya dapat saling memahami.
2. Semua peserta didik dengan prestasi tinggi maupun rendah sama-sama memiliki kebutuhan untuk memelihara motivasi belajar mereka, tetapi bentuk dan strateginya yang berbeda.
3. Sudah menjadi kewajiban guru untuk mengatasi masalah belajar
Teks tersebut berisi 17 pertanyaan mengenai situasi dan tanggapan yang tepat bagi seorang guru dalam berbagai kondisi. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memberikan opsi-opsi tanggapan yang tepat bagi seorang guru dalam menghadapi berbagai situasi sehari-hari di sekolah seperti menangani konflik antar siswa, menilai prestasi belajar siswa, serta menjalankan tugas sebagai guru dan petugas tata tertib
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan UKG kompetensi pedagogik yang mencakup berbagai aspek perkembangan anak dan pembelajaran, seperti tahapan perkembangan kognitif, sosial, dan moral anak, karakteristik kepribadian, gaya belajar, teori pembelajaran, serta model dan strategi pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian yang harus dimiliki seorang guru. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain terlibat aktif dalam perencanaan program sekolah, membantu peserta didik yang kurang mampu, serta mengutamakan keselamatan diri dan orang lain dalam menjalankan tugas.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis flipped classroom. Metode ini melibatkan mahasiswa belajar materi secara online di luar kelas, seperti menonton video kuliah, sedangkan tugas dikerjakan di kelas dengan bimbingan dosen. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah merancang aktivitas daring dan luring serta menyesuaikan materi pembelajaran agar mendukung metode flipped classroom.
Bab ini membincangkan isu-isu sahsiah guru termasuk penyesuaian diri, kecekapan kerjaya, kecekapan pelbagai budaya, daya tahan, dan tingkah laku. Pelajar perlu memahami strategi untuk membentuk dan memelihara sahsiah positif, seperti strategi perkembangan, pencegahan dan pemulihan. Mereka juga perlu merefleksi bagaimana untuk terus memperbaiki diri sebagai guru.
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan kognitif peserta didik, perkembangan sosial-emosional, perkembangan moral, kesulitan belajar siswa, teori belajar, dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek perkembangan peserta didik dan prinsip-prinsip dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingSiti Nur Aeni
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah yang dialami siswa di sekolah seperti masalah belajar, perkembangan individu, perbedaan individu, dan kebutuhan individu. Juga membahas pendekatan umum dalam bimbingan konseling seperti pendekatan krisis, remedial, perkembangan, dan preventif.
Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
1. Menggali informasi dari guru dan peserta didik secara terpisah. Kemudian, dengan kesepakatan bersama mengajak dialog keduanya agar keduanya dapat saling memahami.
2. Semua peserta didik dengan prestasi tinggi maupun rendah sama-sama memiliki kebutuhan untuk memelihara motivasi belajar mereka, tetapi bentuk dan strateginya yang berbeda.
3. Sudah menjadi kewajiban guru untuk mengatasi masalah belajar
Teks tersebut berisi 17 pertanyaan mengenai situasi dan tanggapan yang tepat bagi seorang guru dalam berbagai kondisi. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memberikan opsi-opsi tanggapan yang tepat bagi seorang guru dalam menghadapi berbagai situasi sehari-hari di sekolah seperti menangani konflik antar siswa, menilai prestasi belajar siswa, serta menjalankan tugas sebagai guru dan petugas tata tertib
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan UKG kompetensi pedagogik yang mencakup berbagai aspek perkembangan anak dan pembelajaran, seperti tahapan perkembangan kognitif, sosial, dan moral anak, karakteristik kepribadian, gaya belajar, teori pembelajaran, serta model dan strategi pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian yang harus dimiliki seorang guru. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain terlibat aktif dalam perencanaan program sekolah, membantu peserta didik yang kurang mampu, serta mengutamakan keselamatan diri dan orang lain dalam menjalankan tugas.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis flipped classroom. Metode ini melibatkan mahasiswa belajar materi secara online di luar kelas, seperti menonton video kuliah, sedangkan tugas dikerjakan di kelas dengan bimbingan dosen. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah merancang aktivitas daring dan luring serta menyesuaikan materi pembelajaran agar mendukung metode flipped classroom.
Bab ini membincangkan isu-isu sahsiah guru termasuk penyesuaian diri, kecekapan kerjaya, kecekapan pelbagai budaya, daya tahan, dan tingkah laku. Pelajar perlu memahami strategi untuk membentuk dan memelihara sahsiah positif, seperti strategi perkembangan, pencegahan dan pemulihan. Mereka juga perlu merefleksi bagaimana untuk terus memperbaiki diri sebagai guru.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar bertujuan untuk membantu perkembangan optimal peserta didik dengan membantu mereka memahami diri sendiri dan lingkungan serta mengatasi masalah belajar. Guru bertanggung jawab untuk memberikan layanan ini secara langsung kepada seluruh siswa dengan kerja sama orang tua, meskipun tenaga konselor profesional dianggap lebih efektif namun kurang praktis diimplementasikan di sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar siswa khususnya mata pelajaran bahasa Inggris. Beberapa penyebab yang diidentifikasi adalah kemampuan membaca, berkonsentrasi, dan memahami konsep secara abstrak. Dalam praktek mengajar di kelas, guru menemukan beberapa kasus seperti siswa yang kurang merespon, kesulitan memahami teks, serta mengumpulkan tugas dengan kualitas rendah
Kasus yang dihadapi guru SD Pa Dani membahas tentang murid bermasalah yang suka mencari perhatian dengan cara yang salah sehingga mengganggu teman-temannya. Pa Dani mencoba berbagai pendekatan untuk menangani murid tersebut, termasuk dengan melakukan home visit dan memindahkan tempat duduk murid di dekat mejanya. Analisis kasus menggunakan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengamb
Preschool is a program designed for young children to play, learn, and grow together. It provides an environment for kids to develop social skills through interactions with other children and teachers, while also teaching early academic concepts to help prepare them for kindergarten. The goal is for preschoolers to have fun exploring their world through hands-on activities and play, which supports their cognitive, physical, social, and emotional development at this early stage.
Kajian ini bertujuan menilai keberkesanan Kits Set Kereta Api Chuggington dalam meningkatkan pemahaman pelajar terhadap konsep asas pecahan. Hasil ujian pra dan pasca menunjukkan peningkatan purata 24% dalam skor ujian pasca. Analisis ini menunjukkan kits berjaya meningkatkan pemahaman pelajar terhadap pecahan.
Jalinan dibagi menjadi empat kategori yaitu jalinan sentuh, jalinan tampak, bentuk konkrit, dan bentuk ilusi. Jalinan sentuh dan konkrit dapat disentuh dan dirasai secara fisik, sedangkan jalinan tampak dan ilusi hanya dapat dilihat saja.
Dokumen ini membahas penggunaan Teori Keterbatasan (Theory of Constraints atau TOC) dalam proses penyelesaian masalah. TOC membantu murid menggunakan kemahiran berfikir dan komunikasi secara sistematik, berlogik, tepat dan mudah dalam mengenal pasti masalah, menentukan cara penyelesaian, dan melaksanakan proses perubahan. Contoh aplikasi TOC dalam pengajaran sejarah juga diberikan di mana murid
Dokumen tersebut membahas pandangan tiga tokoh psikologi tentang teori belajar, yaitu Ivan Pavlov dengan teori klasik, Edward Thorndike dengan teori koneksionisme, dan B.F. Skinner dengan teori operant conditioning. Ketiganya melakukan eksperimen pada hewan untuk menguji teori masing-masing.
Plot sebaran menunjukkan hubungan antara dua pemboleh ubah dengan menggunakan graf garis. Ia menentukan sama ada hubungan antara pemboleh ubah tersebut positif, negatif, atau tiada kaitan, bergantung pada taburan titik data. Plot sebaran berguna untuk menganalisis korelasi antara masa belajar pelajar dengan keputusan peperiksaan mereka.
2. Sinopsis
• Kajian kes ini mengisahkan tentang Robert merupakan seorang guru yang
telah mengajar hampir 7 tahun dan mengajar kelas Gred 4.
• Dia percaya jika dia bersikap adil dan baik terhadap pelajar, pelajar pun akan
berbuat sedemikian rupa kepada beliau.
• Robert mendapati pelajarnya yang selama ini bermasalah akan berubah
sikap hasil daripada pengurusan bilik darjahnya yang berkesan.
• Dia bangga dengan pelajar seperti Andy dan Martin yang mempunyai latar
belakang keluarga yang bermasalah dan mempunyai masalah pembelajaran.
• Tetapi mereka mampu berubah. Begitu juga dengan David yang bermula
dari kelas bermasalah pembelajaran.
• David bersikap baik dan menyertai semua aktiviti dan pelajar lain mampu
menerimanya seperti pelajar biasa.
3. • Beberapa hari seterusnya, David tidak menghantar tugasan dan jauh
ketinggalan dalam tugasan dan mengganggu perhatian pelajar lain
semasa di dalam kelas.
• Robert beranggapan bahawa David sengaja bertingkah laku buruk
dan menimbulkan masalah kerana cuba untuk mendapatkan
perhatian seperti dalam kelas pemulihan khas.
• Rakan sekelasnya mula mengadu tentang sikap David kepada
Robert. David mahu kembali ke kelas asalnya kerana dia tidak suka
cara pelajar lain memandangnya.
• Apabila semua pelajar lain menghadiri kelas Pendidikan Jasmani,
Robert telah berbincang dengan David dan David telah meminta
maaf dengan Robert atas tindakannya selama ini.
4. • Selepas perbincangan tersebut, sikap David bertambah baik dan
prestasi kerja sekolah meningkat selama beberapa hari. Pada minggu
yang seterusnya, keadaan dan sikap lama David kembali seperti
sebelumnya.
• Pada suatu petang, ketika David menyiapkan tugasan dalam kelas
yang kosong, Robert keluar seketika untuk membuat salinan lembaran
kerja yang harus disiapkan oleh David.
• Apabila Robert kembali semula ke dalam kelas, Bob, melaporkan
bahawa jam tangannya hilang.
• Pada keesokan pagi, David bergegas ke meja Robert dan memberitahu
bahawa ayahnya telah memberikannya seutas jam tangan yang baru.
Setelah Robert meneliti jam tangan tersebut, dia berasa marah kerana
itu merupakan jam tangan Bob yang hilang.
7. a) Huraikan apakah yang anda faham
tentang kes yang dikaji.
Masalah yang dihadapi
• David, iaitu pelajar kepada Robert merupakan pelajar
berkeperluan khas yang mempunyai masalah emosi
dan tingkah laku. Setelah sikapnya bertambah baik, dia
diserap masuk ke kelas biasa sama seperti pelajar yang
lain.
• David mempunyai masalah kelakuan seperti disruptif dan
bersikap ingkar terhadap arahan.
• Dia juga melanggar peraturan sebagai salah satu cara
untuk mendapatkan perhatian daripada rakan dan guru.
• David memiliki pola persahabatan pencilan, iaitu tidak
memilih sesiapa sebagai sahabat dan orang lain juga
tidak memilih dia sebagai sahabat.
8. • Walaupun pada mulanya David bersikap normal seperti
kanak-kanak lain di dalam kelas, namun dia juga
menghadapi masalah emosi. Masalah ini bersifat
dalaman dan mungkin tidak jelas kepada guru.
• Ini telah menyebabkan David bertindak agresif, tidak
mengendahkan amaran guru, tidak menyiapkan
tugasan yang diberikan oleh guru dan mudah marah.
• Hal ini adalah sebab dia merasakan dirinya tidak lagi
diberikan perhatian seperti di dalam kelas pemulihan
khas dahulu, di mana seorang guru hanya akan
mengajar 4 orang pelajar sahaja.
• Tindakan David juga diklasifikasikan sebagai masalah
disiplin iaitu, keadaan yang tidak terkawal misalnya
keadaan bising dan tidak terurus di dalam kelas.
9. Faktor-faktor
1. Diri murid
• David yang berasal dari kelas pemulihan khas
merasakan dirinya tidak lagi diberikan perhatian seperti
sebelumnya setelah dia mengikuti kelas biasa seperti
pelajar lain.
• Oleh itu, dia menunjukkan sikap disruptif semata-mata
untuk mendapatkan perhatian guru.
2. Guru
• Guru juga perlu menunjukkan minat dan mengambil
berat tentang muridnya.
• Jika guru menunjukkan sikap tidak peduli, murid akan
merasakan diri mereka tidak penting dan kehadiran
mereka di dalam kelas tidak bermakna kepada guru
tersebut.
12. 2. Model
Disiplin
Asertif
Canter
Satu set
peraturan
yang digubal
oleh guru.
Membentuk
satu
perhubungan
yang positif
antara guru dan
murid.
Guru menyatakan
dengan jelas
tentang kehendak
dan perasaannya
kepada pelajar.
Sesiapa yang
mengikut
peraturan akan
menerima
peneguhan
positif.
Sesiapa yang
ingkar akan
menerima
akibatnya.
13. 3. Konsep
Pembelajaran
Koperatif
Pelajar-pelajar
berinteraksi dan
bekerjasama
dalam aktiviti
pembelajaran.
Pelajar mengajar
dan berbincang
sesama sendiri
untuk mencapai
satu tahap yang
sama tinggi.
Setiap individu
bertanggungjawab
dalam kumpulan
masing-masing.
Murid-murid
melibatkan diri
secara aktif dan
koperatif dalam
pembelajaran
kumpulan.
14. 4. Model
Akibat
Logikal
Dreikurs
Dreikurs
menekankan guru
perlu mengenal
pasti punca salah
laku. Murid perlu
dibimbing untuk
memahami
peraturan dalam
bilik darjah.
Tingkah laku
bermasalah adalah
kerana murid
inginkan perhatian,
inginkan kuasa,
membalas dendam,
dan ingin
menonjolkan
kekurangan.
Murid
menunjukkan
perlakuan tak
diingini untuk
mendapatkan
perhatian rakan
dan guru.
15. Murid yang bermasalah dalam kes ini ialah
David.
Teori ini menekankan kepentingan hubungan
sosial dengan individu
5. Teori Psikososial Erik Erikson
Kejayaan atau kegagalan menyelesaian krisis
perkembangan akan membawa akibat kepada
imej kendiri seseorang individu.
Personaliti seseorang kanak-kanak dibentuk
hasil daripada perkembagan psikososial ini.
16. Pada tahap 4th Standard David berada dalam
peringkat Industri lawan rasa rendah diri.
Kegagalan David untuk menyiapkan kerja rumah dan
menyusahkan pelajar lain menyebabkan David tidak
disenangi oleh rakan sekelas dan gurunya Cikgu
Robert.
Walaupun masalah rendah diri tidak begitu menonjol
dalam situasi ini namun kita boleh lihat bahawa
ketidakupayaann David dalam membentuk hubungan
psikososial yang baik dengan rakan sekelas.
Ini sekaligus membawa kepada masalah tingkah laku
dalam diri David.
17. 6. Model Terapi Realiti William Glasser
• Keperluan-keperluan psikologi asas murid termasuklah
rasa dipunyai dan disayangi, mempunyai kuasa dan
kawalan, kebebasan dan keperluan untuk bersuka ria.
Kurikulum dan pengajaran mesti berfokuskan keperluan
asas ini.
7. Konsep Pengurusan Masalah Disiplin Bilik Darjah
• Sebarang bentuk mendisiplinkan murid mestilah ke arah
mendatangkan manfaat kepada murid.
18. c) Apakah strategi yang mungkin boleh
diambil untuk membantu menyelesaikan
kes yang dianalisis?
1. Peneguhan positif
• Berfungsi sebagai ganjaran yang mendorong
individu mengulangi tindakan yang dikehendaki.
• Tingkah laku berlaku hasil daripada rangsangan
atau peneguhan.
• Jenis ganjaran yang sesuai diberikan ialah
dalam bentuk material atau pujian.
19. Contoh masalah Penyelesaian
• Robert tidak membenarkan
David rehat sehingga
menyiapkan tugasannya,
namun tidak berkesan.
(P6, B68)
• Memberikan ganjaran sekiranya
David menyiapkan tugasan.
• Namun, Robert harus
mengelakkan memberi
peneguhan secara berterusan
kerana ia akan mengurangkan
kualiti keberkesanannya.
20. 2. Motivasi
• Motivasi terbahagi kepada dua iaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
• Robert boleh menggunakan motivasi ekstrinsik
untuk memberikan kesedaran kepada Robert.
• Sebagai contoh, memberi sokongan, memberi
peneguhan positif yang terdiri daripada pujian,
hadiah, gred dan suasana pembelajaran yang
kondusif.
21. Contoh masalah Penyelesaian
1. David tidak menghantar tugasan
Matematik.
2. David mengganggu pelajaran
dengan mengatakan”Saya tahu
itu” dan “Biar saya buat”.
Robert boleh memberikan
bimbingan kaunseling kepada
David secara individu.
Robert harus memberikan peluang
kepada David untuk cuba
menjawab soalan.
22. 3. Disiplin Bilik Darjah
• Menurut Laporan Jawatankuasa Kabinet (1979), disiplin ialah kesanggupan
seseorang individu menghormati dan mematuhi peraturan sama ada disiplin
itu dikenakan dari luar atau kerelaan sendiri.
• Turney dan Cairns (1976) meletakkan guru sebagai pusat tumpuan bilik
darjah sekaligus bertanggungjawab dalam melaksanakan disiplin.
Contoh masalah Penyelesaian
1. Robert menyuruh David berada
di belakang kelas supaya tidak
mengganggu murid yang lain
kerana dia telah berbuat bising.
• Robert harus bersikap adil dan
tegas terhadap hukuman dan
tindakan yang telah dikenakan.
• Elakkan menggunakan ugutan
sebaliknya menggunakan
kaedah kaunseling.
• Robert juga harus menyediakan
aktiviti mengikut kebolehan
murid.
23. 4. Membuat kontrak lisan dan bertulis
• Kontrak bertulis adalah lebih sesuai digunakan kerana setiap perkara dispesifikasikan
dengan betul.
• Antara komponen yang ada dalam kontrak ialah:
Sasaran tingkah laku
Peneguhan yang akan diterima
Syarat-syarat yang harus diketengahkan dengan jelas.
Contoh masalah Penyelesaian
1. Selepas waktu rehat, perangai
David semakin menjadi-jadi
dengan membuat bising dan
marah kepada kawan-kawannya.
• Robert boleh menggunakan
kontrak bertulis untuk
mengawal sikap Robert yang
bertindak agresif.
• Walaupun pembinaan kontrak
ini mungkin mengambil masa
yang banyak, namun jika dibuat
dengan teliti, hasilnya adalah
sangat memuaskan.
24. 5. Komunikasi
• Komunikasi sesama murid di dalam kelas adalah sangat
penting supaya mereka berasa dihargai dan diterima
dalam sesuatu kumpulan.
Contoh masalah Penyelesaian
1. David menyatakan bahawa dia
mahu kembali ke kelas asalnya
dan tidak suka cara murid lain
memandangnya.
2. Dia berasa tidak selesa dengan
keadaan dan komuniti kelasnya
kerana tiada komunikasi yang
baik berlaku antara dia dan
murid lain.
• Komunikasi dua hala antara ahli
komuniti amat penting.
• Oleh itu, Robert harus bijak
mewujudkan komunikasi antara
murid dengan membuat aktiviti
berkumpulan.
25. 6. Membuat perbincangan
• Perbincangan terbahagi kepada dua iaitu
perbincangan keseluruhan kelas dan perbincangan
kumpulan kecil.
Contoh masalah Penyelesaian
1. Robert membuat perbincangan
dengan murid-murid yang lain
sewaktu David tiada di kelas.
• Robert sepatutnya melibatkan
kesemua murid-murid di dalam
kelas ketika membuat
perbincangan supaya masalah
dapat diselesaikan dan kata
sepakat dapat dicapai.
• Robert juga boleh mengadakan
perbincangan dengan ibu bapa
David mengenai sikapnya
ketika di kelas.
26. 7. Pengurusan Tingkah Laku
• Terdapat dua jenis tingkah laku iaitu disruptif dan
destruktif.
Contoh masalah Penyelesaian
1. Robert mengganggu pelajaran
dengan berkata „Saya tahu buat itu”
dan” Biar saya buat”. Ini adalah
tingkah laku disruptif.
• Aspek mencegah
-menyediakan RPH yang melibatkan
semua murid.
-peka terhadap keperluan murid.
-menjelaskan peraturan dengan tegas
dan adil.
• Aspek memupuk
-memberikan motivasi
-memberikan ganjaran
-mengambil berat murid
• Aspek memulih
-pelajar perlu mengenalpasti kesilapan
yang dilakukan.
-berdamai dan sedia meminta maaf
-Fokus kepada penyelesaian masalah.