Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai satuan berat dan volume yang digunakan dalam dosis obat, perhitungan persentase konsentrasi obat, dan cara menghitung jumlah dosis tablet, larutan, atau suntikan yang dibutuhkan berdasarkan dosis yang diinstruksikan. Termasuk di dalamnya adalah rumus-rumus untuk menghitung dosis obat untuk anak-anak.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat dalam sediaan tertentu, serta kecepatan peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik. Sedangkan studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat dalam sediaan tertentu, serta kecepatan peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik. Sedangkan studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Satuan berat yang digunakan dalam
dosis obat adalah : gr, mg, mcg.
1 gram : 1000mg
1 miligram : 1000 mcg
Dalam bentuk larutan : Mililiter (ml)
1 liter : 1000 ml
3. • Persentase :
Tablet / Salep 1 % = 1gram / 100gram = 0,01
gram / gram atau 10 mg / gram
Larutan 1 % = 10 mg / ml
Latihan :
Ubahlah persentase berikut menjadi istilah
kuantitatif:
1. Salep mata 0,5%
3. Larutan Betadin 0,05%
2. Tetea telinga 0,1 % 4. Tetes mata 10 %
4. • Perhitungan dosis tablet, kapsul, obat cair suntikan
Contoh 1:
Berapa tablet digoksin diperlukan untuk mendapat
dosis 0,125 mg?
1 tablet mengandung 62,5 mcg digoxin.
Jawab:
0,125mg = (0,125 x 1000)mcg = 125 mcg
Jika satu tablet mengandung 62,5 mcg dan diperlukan X
tablet untuk mencapai dosis 125 mcg maka:
x. 62,5 = 125
Atau 125 / 62,5 x 1 Tablet = 2 Tablet
X = 125 / 62,5
=2
5. Latihan :
berapa banyak tablet
levodopa 250 mg harus
diberikan untuk memperoleh
dosis 375 mg?
6. • Pasien di instruksikan diberi 75 mg pethidin.
Tersedia ampul berisi 100 mg dalam 2 ml. berapa ml
kah yang disuntikkan?
Jawab :
Jika 2 ml larutan mengandung 100 mg pethidin, dan x
ml larutan mengandung 75 mg pethidin, maka :
X = 75 / 100 x 2 ml
=150 / 100
= 1,5 ml
Atau pakai rumus :
X = dosis yang diminta / dosis yg tersedia x volume
dosis yang tersedia
7. Di instruksikan untuk menyuntik 150 mg
penisilin V. tersedia flakon dengan label 125 mg /
5 ml. berapa ml harus diberikan?
jawab:
jika 5 ml larutan mengandung 125 mg penisilin V
dan x ml mengandung 150 mg maka:
X = 150 / 125 x 5 ml
= 6 ml
8. Diperlukan larutan betadin 1 : 2000 dan tersedia
larutan 20 %, berapa banyak larutan betadin 20 %
ini diperlukan untuk membuat 5 liter betadin 1 :
2000
20 % = 20 : 100 = 1:5
X = konsentrasi yang diminta / konsentrasi yang
tersedia x jumlah yang diminta
= 1 : 2000 / 1 : 5 x 5000 ml
= 1 / 2000 x 5 / 1 x 5000
= 12,5 ml
Jadi diperlukan 12,5 ml larutan betadin 20% untuk
membuat 5 liter larutan 1 : 2000.
9. • Latihan :
1. Berapa banyak PK 10 % dibutuhkan untuk
membuat 2 liter larutan 1 : 4000
2. Telah dipesan eritromisin dengan dosis 100mg.
Tersedia suspensi eritromisin yang mengandung
125 mg / 5 ml. berapa banyak yang harus
diberikan?
3. Berapa tablet furosemid 40 mg harus diberikan
untuk memperoleh dosis 10 mg?
10. Kecepatan pemberian infus
Berapa kecepatan aliran diperlukan untuk
memasukkan 500 ml dextrosa 5% dalam air selama 8
jam. Larutan tersebut memberi 15 tetes / ml
jawab:
langkah I : 8 jam = 480 menit
Langkah 2 : hitung x ml dalam 1 menit dibutuhkan
x = 500 / 1 x 1 / 480
= 1 ml (pembulatan)
langkah 3: konversi ke tetes per menit
dimana kecepatan pemberian 1ml / menit dan dimana
larutan tsb mengandung 15 tetes / ml, jadi jumlah
tetes per menit adalah 1 x 15 tetes per menit
atau
15 tetes per menit
11. Latihan :
berapa cepat harus kita
berikan larutan yang
mengandung 1000mg NaCl
dalam 500 ml larutan agar
pasien mendapatkan 3 mg /
menit, bila 1 ml larutan itu
mengandung 60 tetes.
12. X =
=
X =
=
500ml / 1 ml x 3 mg / 1000mg
1,5 ml
60 / 1 x 1,5 / 1
90 tetes per menit
13. Dosis obat berdasar BB
1 mg / kg BB
misal BB = 60 kg
= 60 x 1 mg
= 60 mg untuk sekali minum
misalkan diminta
1 mg / kg BB per hari
jika diminta pemakaian 3 x sehari maka
:
60 x 1 mg = 60 mg : 3
= 20 mg untuk 1 x minum
14. Beberapa rumus untuk perhitungan dosis obat
untuk anak-anak :
Rumus Clark
Dosis pediatrik :berat anak / 70 x dosis dewasa
Rumus Young :
1. Untuk anak kurang dari 8 tahun
Dosis pediatrik = umur Anak / umur anak +
12
x Dosis dewasa
2. Untuk anak lebih dari 8 tahun
Dosis Pediatrik = umur anak / 20
x Dosis dewasa