Dokumen tersebut berisi ringkasan dosis obat untuk penyakit pediatri pada berbagai spesialisasi kedokteran seperti hematologi, infeksi, gastroenterologi, imunisasi dan lainnya.
Dokumen tersebut merupakan daftar obat-obatan yang dikelompokkan berdasarkan kelas terapi, termasuk nama obat, bentuk sediaan, dosis, dan catatan khusus. Beberapa kelompok obat yang disebutkan antara lain analgetik, anestetik lokal dan umum, anti alergi, serta antidot untuk keracunan khusus.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi tentang pemberian antibiotika untuk pneumonia pada anak, meliputi berbagai faktor seperti usia anak, keparahan gejala, dan bakteri penyebab yang mungkin. Rekomendasi tersebut didasarkan pada pedoman dari berbagai lembaga kesehatan internasional.
Dokumen tersebut merupakan daftar obat-obatan yang dikelompokkan berdasarkan kelas terapi, termasuk nama obat, bentuk sediaan, dosis, dan catatan khusus. Beberapa kelompok obat yang disebutkan antara lain analgetik, anestetik lokal dan umum, anti alergi, serta antidot untuk keracunan khusus.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi tentang pemberian antibiotika untuk pneumonia pada anak, meliputi berbagai faktor seperti usia anak, keparahan gejala, dan bakteri penyebab yang mungkin. Rekomendasi tersebut didasarkan pada pedoman dari berbagai lembaga kesehatan internasional.
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Ulfah Hanum
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang berisi daftar obat paling dibutuhkan yang harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN mencakup berbagai kelas obat untuk berbagai penyakit seperti analgesik, antialergi, antiinfeksi, dan antituberkulosis. Keputusan ini menggantikan keputusan sebelumnya dan berlaku untuk mening
Dokumen tersebut berisi pedoman pengobatan dan tindakan medis untuk beberapa kondisi pasien anak, termasuk pneumonia, diare, kejang demam, epilepsi, dehidrasi, tifoid, infeksi saluran kemih, intubasi, dan tips intubasi. Pedoman tersebut mencakup rekomendasi obat, dosis, dan cara pengolosan obat.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Ringkasan dari 13 obat dan informasi yang diberikan:
1. Dokumen memberikan informasi tentang 13 obat termasuk nama, komposisi, dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat. Obat-obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti flu, maag, alergi, asma, dan nyeri.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
1. Dokumen tersebut merupakan daftar obat-obatan analgetik, antipiretik, antirematik dan antineuralgik beserta bentuk sediaan dan keterangan/restriksi penggunaannya.
2. Terdapat obat-obatan narkotik dan non-narkotik untuk mengatasi berbagai tingkat nyeri.
3. Ada pula obat-obatan untuk mengatasi demam dan rematik serta nyeri neuropatik.
Keputusan Menteri Kesehatan mengubah beberapa ketentuan dalam Formularium Nasional terkait analgetik narkotik dan non-narkotik, termasuk menambahkan dan membatasi penggunaan beberapa obat.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Penggunaan unit dosis obat dan perhitungan dosis obat merupakan hal penting untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan serta menghindari efek samping. Dosis ditentukan berdasarkan berat badan, usia, luas permukaan tubuh, dan konsentrasi obat. Tablet dan kapsul sering digunakan sebagai sumber bahan dalam peracikan.
Protokol ini memberikan panduan lengkap untuk manajemen kejang pada anak, mulai dari tindakan darurat untuk menstabilkan kondisi sampai pemberian obat-obatan seperti diazepam, phenytoin, dan phenobarbital untuk menghentikan kejang dan mencegah kejang berulang. Protokol ini juga memberikan dosis obat yang sesuai untuk berbagai kelompok berat badan anak.
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
Obat-obat darurat digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya. Pemberian obat harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih sesuai dengan kasus pasien untuk mencegah efek samping berbahaya.
Pasien wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas berat akibat asma yang memburuk. Pemeriksaan menunjukkan eksaserbasi berat dengan FEV1 45%. Terapi yang diberikan meliputi salbutamol nebulizer, oksigen, dan aminofilin IV. Namun, aminofilin tidak tepat obat dan dosis. Rekomendasi penambahan antikolinergik dan kortikosteroid serta penghentian aminofilin."
Dokumen tersebut membahas 10 langkah tatalaksana anak gizi buruk, termasuk mengatasi hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi, dan pemberian zat besi, vitamin A, serta antibiotika."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Ulfah Hanum
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang berisi daftar obat paling dibutuhkan yang harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN mencakup berbagai kelas obat untuk berbagai penyakit seperti analgesik, antialergi, antiinfeksi, dan antituberkulosis. Keputusan ini menggantikan keputusan sebelumnya dan berlaku untuk mening
Dokumen tersebut berisi pedoman pengobatan dan tindakan medis untuk beberapa kondisi pasien anak, termasuk pneumonia, diare, kejang demam, epilepsi, dehidrasi, tifoid, infeksi saluran kemih, intubasi, dan tips intubasi. Pedoman tersebut mencakup rekomendasi obat, dosis, dan cara pengolosan obat.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Ringkasan dari 13 obat dan informasi yang diberikan:
1. Dokumen memberikan informasi tentang 13 obat termasuk nama, komposisi, dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat. Obat-obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti flu, maag, alergi, asma, dan nyeri.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
1. Dokumen tersebut merupakan daftar obat-obatan analgetik, antipiretik, antirematik dan antineuralgik beserta bentuk sediaan dan keterangan/restriksi penggunaannya.
2. Terdapat obat-obatan narkotik dan non-narkotik untuk mengatasi berbagai tingkat nyeri.
3. Ada pula obat-obatan untuk mengatasi demam dan rematik serta nyeri neuropatik.
Keputusan Menteri Kesehatan mengubah beberapa ketentuan dalam Formularium Nasional terkait analgetik narkotik dan non-narkotik, termasuk menambahkan dan membatasi penggunaan beberapa obat.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Penggunaan unit dosis obat dan perhitungan dosis obat merupakan hal penting untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan serta menghindari efek samping. Dosis ditentukan berdasarkan berat badan, usia, luas permukaan tubuh, dan konsentrasi obat. Tablet dan kapsul sering digunakan sebagai sumber bahan dalam peracikan.
Protokol ini memberikan panduan lengkap untuk manajemen kejang pada anak, mulai dari tindakan darurat untuk menstabilkan kondisi sampai pemberian obat-obatan seperti diazepam, phenytoin, dan phenobarbital untuk menghentikan kejang dan mencegah kejang berulang. Protokol ini juga memberikan dosis obat yang sesuai untuk berbagai kelompok berat badan anak.
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
Obat-obat darurat digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya. Pemberian obat harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih sesuai dengan kasus pasien untuk mencegah efek samping berbahaya.
Pasien wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas berat akibat asma yang memburuk. Pemeriksaan menunjukkan eksaserbasi berat dengan FEV1 45%. Terapi yang diberikan meliputi salbutamol nebulizer, oksigen, dan aminofilin IV. Namun, aminofilin tidak tepat obat dan dosis. Rekomendasi penambahan antikolinergik dan kortikosteroid serta penghentian aminofilin."
Dokumen tersebut membahas 10 langkah tatalaksana anak gizi buruk, termasuk mengatasi hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi, dan pemberian zat besi, vitamin A, serta antibiotika."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
DOSIS PEDIATRI
HEMATOLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Anemia e.c. def. Fe Ferrous Sulphate 4-6 mg/kgbb/hari. Diberikan
hingga Hb normal + 2 bulan
setelahnya.
Elemental Fe 15 mg/5 ml
Elemental Fe 30 mg/5 ml
Anemia megaloblastic Def. Vitamin B12 Gejala Hematologi:
- 10-15 microgram/hari
selama 10-15 hari,
dilanjutkan dengan 100-250
microgram/hari tiap 2-4
minggu.
Gejala Neurologis:
- 100 microgram/kgbb untuk
10-15 hari, lalu dilanjutkan
selama 1-2 minggu (lalu
tapering off)
Def. Asam Folat Infant: 50 microgram/hari
1-10 tahun: 1 mg/hari,
dilanjutkan dengan 0.1-0.4
mg/hari sebagai
maintenance.
>10 thn: 1 mg/hari,
dilanjutkan dengan 0.5
mg/hari sebagai
maintenance.
TROPIK INFEKSI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
DHF Gr.1 dan 2 Kristaloid IV 10-7-5-3 ml/kgbb/jam
DHF Gr.3 dan 4 Kristaloid IV
Perbaikan(+) Ht
turun:
Kristaloid IV
Perbaikan(-) Ht
naik:
Ulangi kristaloid
(tidak boleh ada
bendungan paru)
Jika ada bendungan
paru:
Koloid
Perbaikan(-) Ht
turun:
Transfusi WB
20 ml/kgbb dalam 30 menit
10-7-5-3 ml/kgbb/jam
20 ml/kgbb dalam 30 menit
20 ml/kgbb/jam
10 ml/kgbb
2. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Demam Tifoid DOC:
Kloramfenikol
Alternatif untuk
tifoid berat:
Ceftriaxone
Cefixime oral
100 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 4 dosis, untuk 10-14
hari.
80 mg/kgbb IV, sehari sekali
selama 5-7 hari.
20 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 2 dosis selama 10
hari.
Kloramfenikol sirup
125mg/5 ml
Cefixime Dry Syrup
100mg/5ml
Viral Exanthema
(Tidak butuh
antibiotic)
Vitamin A < 6 bulan: 50.000 IU
(Setengah kapsul biru)
6-11 bulan: 100.000 IU (1
kapsul biru)
> 12 bulan: 200.000 IU (1
kapsul merah)
Diberikan: Hari ke 1 dan
Hari ke 2. Jika pada anak
terdapat gejala xeroftalmia,
dapat diberikan 1 dosis lagi
di minggu ke 2-4.
100.000 IU (kapsul biru)
200.000 IU (kapsul
merah)
Scarlet Fever DOC:
Amoxicillin
Alternatif:
Benzatin Penicilin G
IM
50 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 2 dosis selama 10 hari
<27 kg 600.000 U single
dose
27 kg dan lebih: 1.200.000 U
single dose
Amoxicilin sirup
125mg/5ml dan 250
mg/5 ml.
INFEKSI CACING
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
NEMATODA
Ascariasis DOC:
Albendazole
Alternatif:
Mebendazole
1-2 tahun: 200 mg single
dose
2 tahun keatas: 400 mg
single dose
500 mg Single dose
Sirup 200 mg/5 ml
Tablet 400 mg
Mebendazole sirup 100
mg/5ml, tablet 100 mg,
tablet kunyah 500 mg.
Enterobiasis DOC:
Pirantel Pamoat
Alternatif:
Albendazole
10 mg/kgbb single dose
400 mg single dose
Pirantel pamoat sirup
125mg/5ml
Pirantel pamoat tablet
125 mg dan 250 mg
Sirup 200 mg/5 ml
Tablet 400 mg
3. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Trikuriasis DOC:
Albendazole
Alternatif:
Mebendazole
1-2 tahun: 200 mg single
dose
2 tahun keatas: 400 mg
single dose
2x100 mg selama 3 hari
Sirup 200 mg/5 ml
Tablet 400 mg
Mebendazole sirup 100
mg/5ml, tablet 100 mg,
tablet kunyah 500 mg.
Infeksi Hookworm Necator dan
ancylostoma:
Albendazole
Strongiloides:
Albendazole
1-2 tahun: 200 mg single
dose
2 tahun keatas: 400 mg
single dose
400 mg, 2 kali sehari selama
3-7 hari
Sirup 200 mg/5 ml
Tablet 400 mg
FILARIASIS
Filariasis Dosis terapi:
DEC
Dosis profilaksis:
DEC
6 mg/kgbb/hari selama 12
hari
6 mg/kgbb Single dose +
Albendazole 400 mg Single
dose, diberikan setiap tahun
selama minimal 5-10 tahun.
DEC tablet 100 mg
TAENIASIS
Taeniasis
(saginata/solium)
Prazikuantel 10-20 mg/kgbb single dose Tablet 600 mg
SCHISTOSOMIASIS
Schistosomiasis
japonicum
Prazikuantel 60 mg/kgbb dalam 2-3 dosis
terbagi (selesai dalam 1 hari)
Tablet 600 mg
Schistosomiasis
mansoni dan
haematobium
Prazikuantel 40 mg/kgbb dalam 2-3 dosis
(selesai dalam 1 hari)
Tablet 600 mg
NEFROLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Sindrom Nefrotik Terapi Definitif:
Prednison Full dose (4 mgg pertama):
60 mg/m2
LPB/hari ATAU 2
mg/kgbb/hari
Alternating dose (4 mgg
selanjutnya):
4. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Terapi awal pada
krisis SN:
- Furosemid
Boleh kombinasi
dgn:
- Spironolacton
Pada Edema
Refrakter:
- IV Albumin 20-
25%
40 mg/m2
LPB/hari ATAU
1.5 mg/kgbb/hari
1-3 mg/kgbb/hari
2-4 mg/kgbb/hari
1 gram/kgbb selama 2-4 jam,
setelah itu, lanjutkan dengan
furosemide.
Sindrom Nefritik
(GNAPS)
DOC:
Amoxicilin
Alternatif alergi:
Eritromisin
50 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 2 dosis selama 10
hari.
30 mg/kgbb/hari.
Dry syrup 125 mg/5 ml,
250 mg/5 ml.
Tablet/kapsul 250 mg
dan 500 mg.
Syrup 200 mg/5 ml
Tablet 250 mg dan 500
mg.
Infeksi Saluran Kemih Neonatus:
Ampisilin
DAN
Gentamisin
Sistitis:
Amoksisilin
Alternatif sistitis:
Sefiksim
Pyelonefritis:
Ceftriaxone
100 mg/kgbb/hari, dibagi 4
dosis
7.5 mg/kgbb/hari, dibagi 4
dosis
20-40 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 3 dosis untuk 7 hari
8 mg/kgbb/hari dibagi dalam
2 dosis untuk 7 hari
75 mg/kgbb/hari
Dry syrup 125 mg/5 ml,
250 mg/5 ml.
Tablet/kapsul 250 mg
dan 500 mg.
Sefiksim sirup 100 mg/5
ml, sefiksim kapsul 100
mg dan 200 mg
GASTROENTEROLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Diare dan Dehidrasi Zinc (Wajib untuk
semua anak dengan
diare)
< 6 bulan: 10 mg
6 bulan keatas: 20 mg
(Diberikan selama 10 hari)
Zinc tablet 20 mg
Zinc syrup 10 mg/5ml
5. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Diare tanpa
dehidrasi:
Oralit
Diare dehidrasi
ringan-sedang:
Oralit
Diare dehidrasi
berat:
Kristaloid IV
Alternatif jika IV
gagal:
Oralit lewat NGT
< 1 tahun: 50-100ml /diare
1-5 tahun: 100-200 ml/diare
>5 tahun: semaunya
Oral 75 ml/kgbb dalam 3
jam.
Bayi < 12 bulan: 1 jam
pertama 30cc/kgbb, 5 jam
selanjutnya 70cc/kgbb
> 12 bulan: 30 menit
pertama 30cc/kgbb, 2,5 jam
selanjutnya 70cc/kgbb
20 ml/kgbb/jam, diberikan
selama 6 jam.
DIARE LENDIR DARAH DAN DIARE CAIR
Shigella disentri
(Disentri Basiler)
DOC:
Kotrimoksazol
Alternatif:
Ciprofloxacin
Ceftriaxone IV
6 minggu – 6 bulan: 120 mg,
sehari 2 kali
6 bulan – 6 tahun: 240 mg,
sehari 2 kali
6 tahun – 12 tahun: 480 mg,
sehari 2 kali
15 mg/kgbb/kali, 2 kali
sehari selama 3 hari
50-100 mg/kgbb/ hari
selama 2-5 hari
Kotrimoksazole sirup
240 mg/5 ml
Tablet 480 mg
Sirup 250 mg/5 ml, tablet
500 mg.
Entamoeba hystolytica
(Disenteri Amuba),
balantidiasis,
Giardiasis
Metronidazole 50 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 3 dosis selama 5 hari
Sirup 125 mg/5 ml
Escherichia coli
(EHEC, EIEC, ETEC)
DOC:
Kotrimoksazol
6 minggu – 6 bulan: 120 mg,
sehari 2 kali
6 bulan – 6 tahun: 240 mg,
sehari 2 kali
6 tahun – 12 tahun: 480 mg,
sehari 2 kali
Kotrimoksazole sirup
240 mg/5 ml
Tablet 480 mg
6. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Vibrio Cholerae DOC:
Tetrasiklin (usia > 8
tahun)
Alternatif:
Eritromisin
12.5 mg/kgbb, 4 kali sehari
selama 3 hari
12.5 mg/kgbb, 4 kali sehari
selama 3 hari
Kapsul 250 mg dan 500
mg.
Syrup 200 mg/5 ml
Tablet 250 mg dan 500
mg.
NEUROLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Kejang Demam Diazepam Rectal < 12 kg: 5 mg
12 kg keatas: 10 mg
Rectal tube 5 mg dan 10
mg
Diazepam IV 0.2-0.5 mg/kgbb bolus
pelan, kecepatan 2 mg/menit
(max dose 10 mg)
Ampul 2 ml (1 cc = 5
mg)
Fenitoin IV 20 mg/kgbb diencerkan ke
NaCl 0.9% 50cc, diberikan
dalam 20 menit
(max dose 1000 mg)
Ampul 2 ml (1 cc = 50
mg)
Fenobarbital IV 20 mg/kgbb, dengan
kecepatan 10-20 mg/menit
(max dose 1000 mg)
Ampul 2 mg (1 cc = 50
mg)
GIZI BURUK
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Gizi buruk Anak Sadar:
Larutan gula 10%
Anak tidak sadar:
D10% IV
Anak syok:
D10% IV
RLD5%
Anak
diare/dehidrasi:
Ditambah Resomal
50 cc oral
5 cc/kgbb, bolus
5 cc/kgbb bolus IV
ditambah,
15 cc/kgbb dalam 1 jam
5 ml/kgbb bolus oral/NGT
IMUNISASI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Baru lahir Hep B 0 0.5 ml IM
Usia 1 bulan Polio OPV
BCG
2 tetes
0.05 ml Intrakutan BCG vaccine (freeze-
dried) Recombinant 1 ml
( 1 vial = 20 kali pakai)
Usia 2 bulan DPT-Hb-Hib 0.5 ml IM DPT-Hb-Hib/Pentabio
vial 2.5 ml
7. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
Polio OPV2 2 tetes
Usia 3 bulan DPT-Hb-Hib 2
Polio OPV3
0.5 ml IM
2 tetes
DPT-Hb-Hib/Pentabio
vial 2.5 ml
Usia 4 bulan DPT-Hb-Hib 3
Polio OPV4
Polio IPV
0.5 ml IM
2 tetes
0.5 ml IM
DPT-Hb-Hib/Pentabio
vial 2.5 ml
IPV vial 2.5 ml
Usia 9 bulan MR/campak 0.5 ml Subkutan MR vial 2.5 ml
NEONATOLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Resusitasi Neonatus Epinefrin 1:10.000
IV
0.1-0.3 ml/kgbb
- Epinefrin 1 : 1000
diencerkan dalam spuit 1cc
(0.1 cc epinefrin + 0.9 cc
NaCl 0.9%)
Epinefrin ampul 1 : 1000
1 ml.
Tetanus Neonatorum Terapi Definitif:
Metronidazole
Penicillin Procaine
Terapi Awal:
Diazepam IV
ATS
Atau
HTIG
30 mg/kg/hari dibagi dalam
4 dosis, selama 7-10 hari
100.000 U/kgbb IV selama
7-10 hari
10 mg/kgbb/hari
500 IU IM
5000 IU IM
Metronidazole infus
botol 500 mg/100 ml.
1 ml = 5 mg
Sepsis Neonatorum Ampisilin IV
DAN
Gentamisin IV
50 mg/kgbb setiap 12 jam,
selama 7 hari
5 mg/kgbb sekali sehari,
selama 7 hari
Hipoglikemia neonatus GDS 26 – 44 dan
tanpa gejala:
- Bisa menyusu:
- Tidak bisa
menyusu:
Hipoglikemia
dengan gejala
ATAU GDS 25
kebawah:
Tingkatkan frekuensi ASI
IV D10% 6 mg/kgbb/menit
sebagai maintenance
D10% 2cc/kgbb bolus IV,
lalu lanjutkan 6
mg/kgbb/menit untuk
maintenance
8. CONFIDENTIAL. DO NOT COPY.
RESPIROLOGI
Penyakit Nama Obat Dosis Sediaan
Croup syndrome Racemic epinefrin
Deksametason
0.5 ml dilarutkan dalam 3
ml normal salin
0.6 – 1 mg/kgbb single
dose IM atau oral
Pertusis Eritromisin 40 – 50 mg/kgbb/hari Syrup 200 mg/5 ml
Tablet 250 mg dan 500 mg.
Pneumonia DOC:
Amoksisilin oral
Alternatif:
Ampisilin IV
Neonatus:
Ampisilin IV
DAN
Gentamisin IV
80 mg/kgbb/hari dibagi
dalam 2 dosis, diberikan
selama 5 hari
50 mg/kgbb, setiap 6 jam,
selama 5 hari
50 mg/kgbb, setiap 6 jam,
selama 5 hari
7.5 mg/kgbb/hari, sehari
sekali, selama 5 hari
Dry syrup 125 mg/5 ml, 250
mg/5 ml.
Tablet/kapsul 250 mg dan
500 mg.
TB anak Isoniazid
Rifampisin
Pirazinamid
Etambutol
10 mg/kgbb/hari
15 mg/kgbb/hari
35 mg/kgbb/hari
25 mg/kgbb/hari
Isoniazid tablet 300 mg
Rifampisin 450 mg dan 600
mg
Pirazinamid 500 mg
Etambutol 500 mg