Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan berdasarkan peraturan pemerintah dan tujuan pendidikan kejuruan. Prinsip-prinsip pengembangannya meliputi pusatkan pada potensi peserta didik, relevansi dengan lingkungan, dan penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah, atau
karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan
adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. KTSP ini mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di
sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung
jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya
sekolah.
2. 2
1.2. Landasan Penyusunan KTSP
1.2.1.Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalutumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga
hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman.KurikulumSMK
disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif.Karena itu, kurikulum SMK harus
memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat
mendidik manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus
dilihat sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai
kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari
esok maupun masa depan yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk
menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di
kemudian hari. Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu
mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan
perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai
dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang
pendidikan, ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang
mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan
spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK, mereka memiliki
kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri. Pondasi kejiwaan
yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani menghadapi, mampu
beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan
3. 3
profesional maupun kehidupan
keseharian, yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu
meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat,dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan
keluarga(informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun
yang diperolehdari sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta
didik, menjadi satukesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan
dapat saling memperkayasecara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan
masyarakatyang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang
berbeda.Pendidikankejuruan mempertimbangkan kondisi
sosial.Karenanya, segala upaya yangdilakukan harus selalu berpegang
teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas
yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekertiyang luhur, serta
keharmonisan antar sistem pendidikan dengan sistem-sistemyang lain
(ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-
budaya,Kurikulum SMK dikembangkan dengan memperhatikan berbagai
dinamika,
kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program
keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima
dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia
1.2.2. Landasan Yuridis
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
SistemPendidikan Nasional.
4. 4
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat
(19);Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2);
Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentangStandar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat
(5),(13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2),
(3),(4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3);
Pasal11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1),
(2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3); Pasal 20.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
danPenyelenggaraan Pendidikan
d. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tetang Standar Isi
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapaikompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Termasukdalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada
setiap semesterdari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
e. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan
denganPermendiknas No. 23 Tahun 2006. Standar Kompetensi Lulusan terdiri
dari SKL satuan pendidikan (SMK), SKL Kelompok mata pelajaran
yangmencakup; Agama dan akhlak mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian,
Ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani dan kesehatan, serta
SKL mata pelajaran.
f. Surat Keputusan Dirjen Mandikdasmen Nomor 251/C/Kep/MN/2008
tanggal31 Juli 2008 tentang Spektrum Kompetensi Keahlian Pada SMK
g. Surat edaran Dirjen Mandikdasmen Nomor 3444/C.C5/PR/2009 tanggal
31Juli 2009 tentang penerapan SKKD dan Rincian Materi Pembelajaran
Adaptif SMK.
h. Keptusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992
5. 5
tentangSekolah Menengah Kejuruan
i. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997 tentang :
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah
Kejuruan.
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
:Standar Kompetensi Kejuruan.
1.2.3. Landasan Ekonomis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta
didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnyasetelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.Dengan
demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan
pasar kerja.Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia
semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan
kesadaran sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus
sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi
SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan
pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut.
Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya
saing tenaga kerja di pasar kerja global.Untuk mampu bersaing di pasar global,
sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
1.3. Tujuan Penyusunan KTSP SMK Negeri 2 Langsa
Kurikulum sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran
harus selalu dikembangkan. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa ini
untuk menyesuaikan isi/muatan kurikulum terhadap tuntutan peraturan perundangan dan
perkembangan sains dan teknologi.serta tuntutan steake holder.
Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa merujuk kepada visi, misi,dan
tujuan pendidikan menengah kejuruan.Pengembangan kurikulum meliputipengembangan
struktur, muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan silabuspembelajaran serta
pengembangan standar kompetenssi lulusan dan penilaian.
6. 6
1.4. Prinsip Pengembangan KTSP SMK Negeri 2 Langsa
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite/yayasan sekolah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten Langsa untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah. Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 2Langsa
untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi
Jawa Barat, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP.
Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan,
serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
7. 7
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
1.5. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK Negeri 2 Langsa
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa disusun dengan memperhatikan hal-halsebagai
berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh.Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa disusun untuk
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum SMK Negeri 2 Langsa
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
8. 8
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
SMK Negeri 2 Langsa memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh sebab itu,
kurikulum SMK Negeri 2 Langsa perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
7. Agama
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan untuk mendukung peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama.Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global.
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang
9. 9
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum SMK Negeri 2 Langsa
harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender.
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
10. 10
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 2 LANGSA
2.1 Struktur dan Muatan Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang
dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini.
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti
diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7
sebagai berikut ini.
KELOMPOK
MATA
PELAJARAN
CAKUPAN MELALUI
Agama dan Akhlak
Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kegiatan keagamaan,
pembelajaran kewarganegaraan
dan pembinaan
kepribadian/akhlak mulia,
pembelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika, jasmani,
olahraga dan kesehatan,dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara,serta
Kegiatan keagamaan,
pembinaan kepribadian/akhlak
mulia, pembelajaran
kewarganegaraan,bahasa,seni
dan budaya, dan pendidikan
jasmani, dan pengembangan
diri/ekstrakurikuler
11. 11
KELOMPOK
MATA
PELAJARAN
CAKUPAN MELALUI
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan,jiwa dan
patriotisme bela negara,penghargaan
terhadap hak-hak asasimanusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMK
NEGERI 2 Langsa dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kegiatan pembelajaran bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan/atau
teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal
yang relevan.
Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga
Kegiatan bahasa,seni dan
budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler
12. 12
KELOMPOK
MATA
PELAJARAN
CAKUPAN MELALUI
mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
Jasmani, Olah
Raga,dan
Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan pada SMK
NEGERI 2 Langsa dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan
kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
Kegiatan pendidikan jasmani,
olahraga, pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan
muatan lokal yang relevan, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler
2.2. Mata Pelajaran
Isi Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan.Di
samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah
mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu. Agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta
didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi
sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka
13. 13
struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini SMK Negeri 2 Langsa diarahkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa berisi mata pelajaran wajib,
mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. Menurut UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, kurikulum sekolah wajib memuat:
a. Pendidikan Agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
d. Matematika;
e. IPA;
f. Ilmu Pengetahuan Sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;
i. Keterampilan/kejuruan, dan
j. Muatan local
Menurut Permendiknas Nomor 20 Tahun 2006 tentang standar isi, Struktur kurikulum
SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Mata pelajaran beserta
alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel berikut.
NO. KOMPONEN
Durasi Waktu
(jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440
5. Matematika 516
6. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan 192
7. Seni Budaya 128
8. Ilmu Pengetahuan Alam 192
9. Kimia 192
14. 14
KOMPONEN
Durasi Waktu
(jam)
1. Fisika 276
2. Ilmu Pengetahuan Sosial 128
3. KKPI 202
4. Kewirausahaan 192
5. Dasar Kompetensi Kejuruan 110
6. Kompetensi Kejuruan 1044
B. Muatan lokal 192
C. Pengembangan Diri 192 *)
JUMLAH 4572
Keterangan notasi:
a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi
Keahlian. Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang
dicantumkan.
b. Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhansetiap
Kompetensi Keahlian.
c. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhanstandard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurangdari 1044 jam.
d. Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).Durasi jam yang tertulis pada struktur
kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka, dua jam pembelajaran praktik
di sekolah atau empat jam pembelajaranpraktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap
muka. Alokasi waktu untuk PraktikKerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu
mata pelajaran KompetensiKejuruan (1044 jam).
Implikasi dari struktur kurikulum diatas dijelaskan sebagai berikut:
1. Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke
dalamtiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program
produktif.Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan
secaratetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
BahasaIndonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa
15. 15
Inggris,Matematika, IPA ( Fisika, Kimia, Biologi ), IPS, Keterampilan Komputer
danPengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok program produktif
terdiriatas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar
KompetensiKejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok program adaptif dan
produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan
kebutuhanKompetensi Keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu.
2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi
standarkompetensi di dunia kerjaEvaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir
penyelesaian satu standarkompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi
dasar dari setiap mata pelajaran.
3. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
5. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik disekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36jam
pelajaran per minggu.
6. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam
satutahun pelajaran.Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya, maka
struktur kurikulum SMKNegeri 2 Langsa untuk Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan disusun seperti pada tabel berikut:
NO. KOMPONEN
Durasi
Waktu
(jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
7. Pendidikan Agama 192
8. Pendidikan Kewarganegaraan 192
9. Bahasa Indonesia 192
10. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan 192
11. Seni Budaya 128
16. 16
KOMPONEN
Durasi
Waktu
(jam)
2. Adaptif
12. Matematika 516
13. Bahasa Inggris 440
14. Ilmu Pengetahuan Alam 192
15. Kimia 192
16. Fisika 276
17. Ilmu Pengetahuan Sosial 128
18. KKPI 202
19. Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 110
3.1.1. Merakit PersonalComputer
3.1.2. Melakukan Instalasi Sistem OperasiDasar
3.1.3. Menerapkan Prosedur Kesehatan,Keselamatan dan
Keamanan Kerja
48
38
24
3.2. Kompetensi Kejuruan 1044
3.2.1. Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar
3.2.2. Menerapkan Fungsi Periferaldan Instalasi PC
3.2.3. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Periferal
3.2.4. Melakukan Perbaikan dan/ atau Setting Ulang Sistem PC
3.2.5. Melakukan Perbaikan Periferal
3.2.6. Melakukan Perawatan PC
3.2.7. Melakukan Instalasi Sistem OperasiBerbasis Graphical User
Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI)
3.2.8. Melakukan Instalasi Software
3.2.9. Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (Local Area
Network)
3.2.10. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC yang
tersambung Jaringan
80
32
32
64
36
60
48
40
64
40
17. 17
NO. KOMPONEN
Durasi
Waktu
(jam)
3.2.11. Melakukan Perbaikan dan/ atau Setting Ulang Koneksi
Jaringan
3.2.12. Melakukan Instalasi Sistem OperasiJaringan Berbasis GUI
(Graphical User Interface)
3.2.13. Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas
(Wide Area Network)
3.2.14. Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang tersambung
Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network )
3.2.15. Melakukan Perbaikan dan/atau Setting Ulang Koneksi
Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network )
3.2.16. Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan
3.2.17. Mengadministrasi Server dalam Jaringan
3.2.18. Merancang Bangun dan Menganalisa Wide Area Network
3.2.19. Merancang Web Data Base untuk Content Server
48
40
64
60
40
68
100
80
48
B. Muatan lokal 192
1.Menginstalasi Jaringan Tanpa Kabel(Wireless)
2.Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router
3.Web Desain
60
72
60
C. Pengembangan Diri 192 *)
JUMLAH 4572
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan
dalam Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis. Jika standar
kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak dijumpai pada SKK, maka Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis
kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah:
a. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;
b. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-
prinsip keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi
kejuruan;
c. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan.
18. 18
Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam DKK dan KK
dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang menjadi nama mata pelajaran sesuai
dengan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2009.
2.3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat diwadahi
pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu SMK Negeri 2 Langsa mengembangkan
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indicator dari mata pelajaran
muatan lokal.
SMK Negeri 2 Langsa dan komite sekolah mengembangkan mata pelajaran muatan
lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta arah pengembangan mata pelajaran muatan lokal.
Mata Pelajaran muatan lokal merupakan muatan kurikulum untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas keadaan daerah dan kebutuhan daerah,
termasuk keunggulan daerah.
Mata pelajaran muatan lokal dalam kurikulum SMK Negeri 2 Langsa meliputi mata
pelajaran :Menginstalasi Jaringan Tanpa Kabel (Wireless), Menginstalasi dan
Mengkonfigurasi Router, dan Web Desain.
Adapun Alasan dipilihnya mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan local karena
SMK Negeri 2 Langsa berada di wilayah provinsi Jawa Barat yang mayoritas
menggunakan bahasa daerahnya adalah bahasa Sunda, sedangkan pilihan bahasa Jepang
sebagai mata pelajaran muatan lokal dengan alasan untuk memenuhi obsesi sebagian
masyarakat Langsa yang sebagian besar agar anaknya bisa bekerja di Jepang. Pendidikan
lingkungan hidup, dimaksudkan agar peserta didik di SMK Negeri 2 Langsa mendapatkan
pengetahuan tentang perlunya lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman, khususnya bisa
menjadikan SMK Negeri 2 Langsamenjadi sekolah yang berwawasan lingkungan hijau,
bersih dan sehat dan umumnya dapat diterapkan pada lingkungan tempat tinggalnya.
2.4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
19. 19
kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri SMK Negeri 2 Langsa dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier. Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran.Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.Pengembangan diri pada SMK
Negeri 2 Langsa ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
a. Pengembangan kreativitas
Pengembangan kreativitas meliputi kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, Pramuka,
PMR, PKS, English Club, Karya Ilmiah Remaja, Pentas seni.
b. Pengembangan karir
Pengembangan karir dilakukan melalui pemberian informasi lapangan kerja dan
bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta
pengembangan kepribadian. SMK Negeri 2 Langsa juga melaksanakan
pengembangan diri secara tidak terprogram, yaitu:
1. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam,
ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
2. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri,
mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
3. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau
keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
2.5. Penjurusan
Penjurusan atau pemilihan kompetensi keahlian oleh peserta didik SMK Negeri 2
Langsa dilakukan pada saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru. Pada saat
pendaftaran calon Peserta didik baru sudang menentukan pilihan kompetensi keahlian
yang diminatinya, dan setelah dinyatakan diterima di kelas X peserta didik baru sudah
ditetapkan kompetensi keahliannya. Penjurusan ini berpedoman pada spektrum
kompetensi kejuruan berdasarkan Surat Keputusan Dirje Mandikdasmen Depdiknas dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2009 tentang kompetensi
kejuraan pada SMK.
20. 20
2.6. Beban Belajar
a. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam
mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka ( TM), praktik di
sekolah ( PS) dan praktik di industri ( PI ), penugasan terstruktur ( PT ) dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur ( KMTT ) untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang
pencapaian kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan,
pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian kompetensi yang
waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik SMKN 2 Langsa menggunakan
pengaturan beban belajar dalam system paket. Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum di atas.
Beban belajar SMKN 2 Langsa meliputi kegiatan pembelajaran teori, praktik di
sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri yang ekuivalen dengan 40
jam pelajaran per minggu.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket di SMKN 2 Langsa adalah maksimum 60 % dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.Pemanfaatan waktu tersebut
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
b. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 2 Langsa menggunakan Kurikulum SMKN 2
Langsa tahun 2008 untuk kelas XI dan kelas XII. Sedangkan kelas X menggunakan
kurikulum SMK Negeri 2 Langsa tahun 2010.
Struktur Program kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri
sebagai berikut ini.
21. 21
STRUKTURKURIKULUMDANJAMPEMBELAJARAN
KOMPONEN
Durasi
Waktu
KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
X XI XII
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
1.2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
1.3. Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2
1.4. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2
1.5. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
2. Adaptif
2.1. Matematika 6 6 6 6 6 6
2.2. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4
2.3. Fisika 2 2 2 2 - -
2.4. Kimia 3 3 3 3 3 3
2.5. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2 2 2
2.7. KKPI 2 2 2 2 2 2
2.8. Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
3. Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 8 8 8 8 8 8
3.2. Kompetensi Kejuruan 8 8 8 8 8 8
4. Muatan Lokal
4.1 Menginstalasi Jaringan Tanpa Kabel(Wireless) 8 8 8 8 8 8
4.2 Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router 8 8 8 8 8 8
4.3 Web Desain 8 8 8 8 8 8
5 Pengembangan Diri
1. Bimbingan Konseling
2. Kegiatan Ekstrakurikuler:
22. 22
2.7 Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal ( KKM )
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam suatu
kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif dan
adaptif adalah 70%.
a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai
berikut:
1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
KOMPONEN
Durasi
Waktu
KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
X XI XII
a. Kepramukaan
b. UKS, OP3,PKS dan PMR
c. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
d. Olahraga
e. Kerohanian
f. Seni budaya/Sanggar seni
g. Kebersihan
h. Peduli dan Bakti Sosial
Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu 24 24 24 24 24 24
23. 23
Dukungan tinggi, diberi skor 3
Dukungan sedang, diberi skor 2
Dukungan rendah, diberi skor 1
b. KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi
yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah
lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai
kompetensi minimal diberi skor 70. Penentuan nilai ketuntasan belajar program
produktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada
setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik
dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi.
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya
sesuaidengan bobot yang telah ditentukan.Peserta didik yang telah mencapai
standar minimal sesuai dengan indicator dinyatakan kompeten dan
memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai hanya diberikankepada peserta
didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70 telahdimiliki
peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja
melebihistandar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti :
Lebih cepat, lebihpresisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih
teliti, maka peserta didik dapatmemperoleh nilai lebih dari 70.Ketuntasan
belajar kompetensi keahlian ditetapkan mengacu kepada standarminimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja.
Ketuntasan belajar kompetensi keahlian ditetapkan mengacu kepada standar
24. 24
minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja. Berikut adalah
tabel Nilai Batas KKM tiap mata pelajaran tahun pelajaran 2011/2012 :
Tabel : Nilai Batas KKM Tiap Mata Pelajaran
NO MATA PELAJARAN
KKM
Rata-Rata
Rincian Semester
1 2 3 4 5 6
NORMATIF
1 Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 70 70
2 Pendidikan
Kewarganegaraan
70 70 70 70 70 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70
4 Penjas, Olahraga &
Kesehatan
70 70 70 70 70 70 70
5 Seni Budaya 70 70 70 70 70 70 70
ADAFTIF
6 Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70 70
7 Matematika 70 70 70 70 70 70 70
8 IPA 70 70 70 70 70 70 70
9 Fisika 70 70 70 70 70 70 70
10 Kimia 70 70 70 70 70 70 70
11 IPS 70 70 70 70 70 70 70
12 KKPI 70 70 70 70 70 70 70
13 Kewirausahaan 70 70 70 70 70 70 70
PRODUKTIF
14 Dasar Kejuruan 70 70 70 70 70 70 70
15 Kompetensi Kejuruan 70 70 70 70 70 70 70
MUATAN LOKAL
16
Menginstalasi Jaringan
Tanpa Kabel (Wireless) 70 70 70 70 70 70 70
17
Menginstalasi dan
Mengkonfigurasi Router 70 70 70 70 70 70 70
18 Web Desain 70 70 70 70 70 70 70
25. 25
No Kelompok Mata
Pelajaran
Mata Pelajaran Terkait KKM
1. Agama dan Akhlak
Mulia
Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Penjaskes,Seni Budaya, Bahasa Inggris,
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, IPS,
Kewirausahaan, KKPI, Kompetensi
Kejuruan, Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri
70
2. Kewarga-negaraan
dan Kepribadian
Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Penjaskes, Seni Budaya, Bahasa Inggris,
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, IPS,
Kewirausahaan, KKPI, Kompetensi
Kejuruan, Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri.
70
3. Ilmu Penge-tahuan
dan Teknologi
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, IPS,
Kejuruan, KKPI, dan Muatan Lokal.
70
4. Estetika Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni
Budaya, KKPI, Kejuruan dan Muatan
Lokal.
70
5. Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Penjaskes, Fisika, Kimia, Biologi, dan
Muatan Lokal.
70
c. KKM Kelompok Mata Pelajaran
Keriteria ketuntasan minimal kelompok mata pelajaran, ditentukan berdasarkan
perhitungan rata-rata kelopok mata pelajaran.Berikut adalah tabel Nilai Batas KKM
Kelompok pelajaran tahun pelajaran 2011/2012.
Tabel :Nilai Batas KKM Kelompok Mata Pelajaran
2.8. Penilaian Peserta Didik
2.8.1.Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada SMK Negeri 2 Langsa didasarkan pada
prinsip-prinsip :
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkankemampuan
yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektifitas penilai.
26. 26
3. Adil, bearti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didikkarena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku,budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponenyang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berati prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasarpengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidikmencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai tekinikpenilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan pesertadidik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara sistematis dengan
mengukutilangkah-langkah yang baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan padaukuran
pencapaiankompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segiteknik, prosedur, maupun hasilnya.
2.8.2.Teknik dan Instrumen Penilaian
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik
observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan
atau diluar kegiatan pembelajaran.
3. Teknik penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugasrumah dan/atau proyek.
4. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik
memenuhipersyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang
dinilai.(b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis seusai dengan
bentukinstrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa
yangbaik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan
pesertadidik.
27. 27
5. Instrumen penilaian yang digunakan oleh SMK Negeri 2 Langsa dalambentuk
ujian sekolah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, danbahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk
UNmemenuhi pesrsyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki
buktivaliditas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antar daerah, dan antar tahun.
2.8.3.Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengahdilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saatpenyusunan
silabus yang penjabarannnya merupakan bagian dari rencanapelaksanaan
pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikankelas
dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi SMK Negeri 2Langsa.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompokmata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan padaUN dan
aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok matapelajaran
agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan oleh SMK Negeri 2Langsa melalui ujian sekolah untuk
memperoleh pengakuan atasprestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari SMK Negeri 2 Langsa.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh SMK Negeri 2 Langsa untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani, olah raga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
ahlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh SMK Negeri 2 Langsa melalui rapat dewan pendidikan
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik denganmempertimbangkan hasil
ujian sekolah.
7. Kegiatan ujian sekolah dilakukan dengan langkah-langkah (a) menyusunkisi-
kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen (c) melaksanakan ujian (d)mengolah
28. 28
dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah, dan(e) melaporkan
dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian ahlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok
matapelajaran agama dan ahlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan
perilakuberiman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru
agamadengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain
dansumber lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan
tanggungjawab sebagai warga masyarakat dan warga negara yang baik sesuai
dengannorma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakatdan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata
pelajarankewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan
kewarganegaraandengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran
lain yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok
matapelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan
suratketerangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan Kepala SMK
Negeri 2 Langsa.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapaiKKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan (SMK Negeri 2 Langsa)
disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran,
disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-
langkah yang diatur dalam Prosedur Operasinal Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan standar Pendidikan (BSNP) bekerja sama
dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada SMK Negeri 2 Langsa untuk dijadikan salah
satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu
pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk pemetaan mutu program dan/atau SMK Negeri 2 Langsa dalam upaya
29. 29
peningkatan mutu pendidikan.
2.8.4 Penilaian Oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi
kegiatan sebagai :
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang didalamnya memuat rancangan
dan kriteria penilaian pada awal semester.
2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang
sesuai pada saat penyusunan silabus.
3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian yang dipilih.
4. Melaksanakantes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
kesulitan belajar peserta didik.
6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
7. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
Kepala SMK Negeri 2 Langsa dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta
didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh.
9. Melaporkan hasil penilaian ahlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester ahlak dan kepribadian
peserta didik dengan katagori sangat baik, baik, atau kurang baik.
2.8.5 Penilaian Oleh Sekolah
Penilaian hasil belajar oleh SMK Negeri 2 Langsa dilakukan untukmenilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.Penilaian tersebut
meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikankarakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi SMKNegeri 2 Langsa
melalui rapat dewan pendidik.
30. 30
2. Mengkoordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, danulangan
kenaikan kelas.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi SMK Negeri 2 Langsa
yangmenggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi SMK Negeri 2Langsa yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapatdewan pendidik.
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompokmata
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapatdewan
pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan ahlak muliadan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukanmelalui
rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaianoleh pendidik
dan hasil ujian sekolah.
7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusanpeserta
didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS UjianSekolah bagi
satuan pendidikan penyelenggara UN.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
matapelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta
didikdalam bentuk laporan pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat SMK Negeri 2 Langsakepada
dinas pendidikan kabupaten Langsa.
10. Menentukan kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 2 Langsamelalui rapat
dewan pendidik sesuai dengan kriteria :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran’
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruhmata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan ahlak
mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian;kelompok mata pelajaran estetika; daan kelompok mata
pelajaranjasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah.
d. Lulus UN.
11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiappeserta
didik yang mengikuti ujian nasional bagi SMK Negeri 2Langsa penyelenggara
UN.
31. 31
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari SMK Negeri 2Langsa
penyelenggara UN.
2.8.6 Penilaian Oleh Pemerintah
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN
yangbertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasionalpada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran
ilmupengetahuan dan teknologi.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soalserta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu programdan/atau
satuan pendidika, pemerintah menganalisis dan membuat peta dayaserap
berdasarkan hasil UN, dan menyampaikan ke pihak yangberkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan
pemberianbantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan
mutupendidikan.
5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam
menentukankelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan
berikutnya.
6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
2.9Kenaikan Kelas
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi
aspek : Akademik ( sesuai KKM ), dan Non-akademik ( Kehadiran ≥ 80% dan
Sikap/kepribadian minimal Baik ). Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui
pembagian buku rapor yang dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan
memperoleh buku rapor yang berisi laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah
kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dan peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila :
32. 32
a. Mata pelajaran yang belum mencapai nilai ketuntasan kriteria minimal (KKM)
paling banyak 3 mata pelajaran.
b. Mata Pelajaran Produktif harus 100 % mencapai KKM
c. Kehadiran Komulatif peserta didik minimal 95 %
d. Nilai kelompok mata pelajaran minimal baik ( B )
2.10Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi
Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan. Adapun Kriteria Kelulusan SMK Negeri 2
Langsa adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh
mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum SMK Negeri 2 Langsa.Pemenuhan
persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada
rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6.Ketentuan ini
menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.Penilaian ini
dilakukan oleh Satuan Pendidikan bersama pendidik.
2. Memperoleh nilai minimal baikpada penilaian akhir untuk seluruh
matapelajaran :
(a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b)
kelompokkewarganegaraan dan kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran
estetika, dan (d)kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran
dilakukan oleh SMKNegeri 2 Langsa dengan mempertimbangkan hasil penilaian
peserta didik olehpendidik.
a. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
dilakukanmelalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai aspekperkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan,
dan/atau penugasanuntuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama
danakhlak mulia dapat berdasarkan indikator :
1) kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut;
33. 33
2) kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;
3) jujur dalam perkataan dan perbuatan;
4) mematuhi aturan sekolah;
5) hormat terhadap pendidik;
6) ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain;
7) kriteria lainnya yang dapat dikembangkan SMK Negeri 2 Langsa.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan SMK Negeri 2 Langsa denganmateri
ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.Hasil penilaian akhir terdiri dari dua
aspek yang masing-masing harus minimum baik :
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik.
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.
b. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadiandilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan
sikap untukmenilai perkemabangan afeksi peserta didik dan kepribadian,
serta melaluiulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
perserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata
pelajarankewarganegaraan dan kepribadian dapat menggunakan indikator :
1) menunjukan kemampuan belajar;
2) ulet tidak mudah menyerah;
3) memenuhi aturan sosial;
4) tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif;
5) berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
6) kerjasama dengan teman dalam hal yang positif
7) mengikuti kegiatan ekstra kurikuler SMK Negeri 2 Langsa;
8) kriteria lainnya yang dikembangkan SMK Negeri 2 Langsa.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan SMK Negeri 2 Langsa
denganmateri ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.Hasil
penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus
minimumbaik :
1. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
2. hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan
melaluipengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
afeksi danekspresi psikomotorik peserta didik.Pengamatan yang dilakukan
34. 34
untuk menilai kelompok mata pelajaran estetikadapat menggunakan indikator
:
1) dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. apresiasi seni;
2) kreasi seni;
3) kriteria lainnya
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian
daribeberapa observasi ditentukan oleh SMK Negeri 2 Langsa.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dankesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap
untukmenilai perkembangan psikomotorik dan efeksi peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran
jasmani,olaraga dan kesehatan dapat menggunakan indikator :
1) aktifitas dalam kegiatan olahraga di SMK Negeri 2 Langsa;
2) kebiasaan hidup sehat dan bersih;
3) tidak merokok;
4) tidak menggunakan narkoba;
5) disiplin waktu;
6) keterampilan melakukan gerak olahraga;
7) kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh SMK Negeri 2 Langsa.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan SMK Negeri 2 Langsa dengan
materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.Hasil penilaian
akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik.
a. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
b. hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.
3. Lulus ujian sekolah
a. Ujian sekolah mencakup :
1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata
pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
danteknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional.
2) ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
b. Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
1) penentuan kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 2 Langsa;
2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
35. 35
sertapengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
4. Lulus Ujian Nasional
Sebagai mana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
KeputusanBadan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Prosedur
Operasional Standar(POS) Ujian Nasional, yang dikeluarkan setiap
tahunPenentuan kelulusan dilakukan dengan verifikasi data pada point 1 sampai
dengan 4 dandiputuskan melalui rapat dewan guru.
2.11Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
PSG adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersama-sama antara
SMK Negeri 2 Langsa dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP),
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang
merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternative
pelaksanaan, seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di
industri dilaksanakan selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada
industri dalam dan luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses
penyelenggaraan SMK Negeri 2 Langsa dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan
dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industri/usaha.
Ciri/ operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai berikut
:
a. Peserta didik yang mengikuti praktik di industri adalah mereka yang
memenuhipersyaratan minimal yang telah ditetapkan , baik pada saat
penerimaan maupun padasaat pemilihan program pendidikan.
b. Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan
pembekalankemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi
standar minimal sesuaidengan persyaratan kerja yang ada.
c. Kegiatan praktik di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama
yang telahdisepakati.
d. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada
pekerjaanyang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan
terstandar,sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai
denganpersyaratan tenaga kerja propesional pada bidangnya.
e. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu
36. 36
latihan yangdipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan
dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan sampai 12 bulan.
f. Pelaksanaan pembelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara
lain :jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta;
perangkatmonitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan);
asuransi kecelakaankerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu.
g. Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan
komponen-komponen/sarana pembelajaran dipastikan kesiapannya, untuk
mengantisipasiterjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pemelajaran.
Hasil pelaksanaan pembelajaran, baik di sekolah maupun di industri, adalah
dicapainya penguasaan sejumlah kompetensi yng telah direncanakan dalam
program pembelajaran oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal
penting yang terkait, terekam dalam data base pendidikan SMK Negeri 2
Langsa melaksanakan praktek industri dimulai sekitar bulan Januari sampai
dengan bulan Maret, sedangkan bulan Mei-Juni dipergunakan bagi peserta
didik yang akan mengurus keperluan ke industri dan apabila ada peserta
didik yang kurang masa prakerinnya. Jumlah institusi pasangan yang sudah
mengadakan kerja sama praktek kerja industri dandinyatakan
denganperjanjian kerja sama / memorandum ofunderstanding.
2.12Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum SMKN2 Langsa memasukkan pendidikan kecakapan hidup dimaksudkan
untuk memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri sesuai dengan penjelasan
Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003.
b. Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup yang dimasukan dalam Kurikulum SMK
Negeri 2 Langsa bertujuan untuk :
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang.
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran
yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasis luas.
37. 37
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
c. Pendidikan kecakapan hidup juga merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
d. Pendidikan kecakapan hidup yang diperoleh peserta didik dari SMKN 1 Langsa
meliputi kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa.
e. Materi kecakapan hidup di SMK Negeri 2 Langsa diintegrasikan dengan mata
pelajaran Kewirausahaan dan muatan lokal (Pengelasan) disusun dalam silabus yang
disisipkan.
2.13Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Oleh
karenanya, Kurikulum SMK Negeri 2 Langsa Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dimasukan dalam
kurikulum didasarkan pada kebutuhan di lingkungan sekitar peserta didik dan juga
dibutuhkan secara global. Penentuan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan
Global di SMK Negeri 2 Langsa dilakukan dalam bentuk Mata Pelajaran wajib dan
Muatan Lokal. Dalam bentuk mata pelajaran wajib, pendidikan berbasis lokal dan
global diimplementasikan dalam bentuk penambahan jam pelajaran bahasa inggris
berbasis IT yaitu “Dyned Coursware”.
2.14Kalender Pendidikan
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada SMK Negeri 2 Langsa.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada SMK Negeri 2 Langsa.
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
38. 38
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
6. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
kalender pendidikan sebagai berikut :
SMK Negeri 2 Langsa menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
Penetapan kalender pendidikan SMK Negeri 2 Langsa mempertimbangkan :
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1.
Minggu efektif
belajar
Minimum 34
minggu dan
maksimum 38
minggu
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan
pendidikan
2. Jeda tengah
semester
Maksimum 2
minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda
antarsemester
Maksimum 2
minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir
tahun pelajaran
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari libur
keagamaan
2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2
minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
7. Hari libur
khusus
Maksimum 1
minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-masing
8.
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
39. 39
1. Permulaan tahun pelajaran adalah adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal ini terkait dengan hari raya keagamaan, kepala
daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk SMK Negeri 2 Langsa disusun berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan
dari pemerintah/pemerintah daerah.
5. Tiap tahun pembelajaran kalender pendidikan SMK Negeri 2 Langsa akan dibuat
setelah ketentuan tersebut di atas ditetapkan pemerintah/pemerintah daerah, baik
provinsi, maupun pemerintah Kabupaten Langsa.
Kalender Pendidikan SMK Negeri 2 Langsa sebagai berikut :
BULAN
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
31
Juli 2011 1 2 3 4 1 2
L
U
7 8 9
1
0
2 3
L
U
1
3
1
4
1
5
1
6
3 4
L
U
Agustus
2011
LP
P
L
P
P
L
P
P
E
F
1
E
F
2
E
F
3
L
U
E
F
4
E
F
5
E
F
6
E
F
7
4
E
F
9
L
U
E
F
1
0
E
F
1
1
L
H
B
E
F
1
2
5
E
F
1
4
L
U
E
F
1
5
E
F
1
6
L
H
R
L
H
R
L
H
R
L
H
R
L
U
L
H
R
L
H
B
L
H
B
September
2011
LH
R
L
H
R
L
H
R
L
U
L
H
R
L
H
R
L
H
R
1
9
6 7
L
U
2
2
2
3
2
4
2
5
7 8
L
U
2
8
2
9
3
0
3
1
8 9
L
U
3
4
3
5
3
6
3
7
9
Oktober
2011
39
L
U
4
0
4
1
4
2
4
3
1
0
1
1
L
U
4
6
4
7
4
8
4
9
1
1
1
2
L
U
5
2
5
3
5
4
5
5
1
2
1
3
L
U
5
8
5
9
6
0
6
1
1
3
1
4
L
U
64
Nopember
2011
65
6
6
6
7
1
4
1
5
L
U
7
0
7
1
7
2
7
3
1
5
1
6
L
U
7
6
7
7
7
8
7
9
1
6
1
7
L
U
8
2
8
3
8
4
8
5
1
7
1
8
L
U
8
8
8
9
9
0
Desember
2011
91
1
8
1
9
L
U
9
4
9
5
9
6
9
7
1
9
2
0
L
U
1
0
0
1
0
1
1
0
2
1
0
3
1
0
4
1
0
5
L
U
1
0
6
1
0
7
1
0
8
1
0
9
1
1
0
1
1
1
L
U
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
Januari
2012
LU
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
S
1
L
U
1 2 3 4 5 6
L
U
7 8 9
1
0
1
1
1
2
L
U
L
H
B
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
L
U
1
8
19
Februari
2012
20
2
1
2
2
2
3
L
U
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
L
U
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
L
U
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
L
U
4
2
4
3
4
4
Maret
2012
45
4
6
4
7
L
U
4
8
4
9
5
0
5
1
5
2
5
3
L
U
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
L
U
6
0
6
1
6
2
6
3
L
H
B
6
4
L
U
6
5
6
6
6
7
6
8
6
9
70
April 2012 LU
7
1
7
2
7
3
7
4
L
H
B
7
5
L
U
7
6
7
7
7
8
7
9
8
0
8
1
L
U
8
2
8
3
8
4
8
5
8
6
8
7
L
U
8
8
8
9
9
0
9
1
9
2
9
3
L
U
9
4
Mei 2012 95
9
6
9
7
9
8
9
9
L
U
1
0
0
1
0
1
1
0
2
1
0
3
1
0
4
1
0
5
L
U
1
0
6
1
0
7
1
0
8
L
H
B
1
0
9
1
1
0
L
U
1
1
1
1
1
2
1
1
3
1
1
4
1
1
5
1
1
6
L
U
1
1
7
1
1
8
1
1
9
12
0
Juni 2012
12
1
1
2
2
L
U
1
2
3
1
2
4
1
2
5
1
2
6
1
2
7
1
2
8
L
U
1
2
9
1
3
0
1
3
1
1
3
2
1
3
3
1
3
4
L
U
1
3
5
1
3
6
1
3
7
1
3
8
1
3
9
1
4
0
L
U
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
Juli 2012 LU
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
U
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
S
2
L
U
40. 40
Keterangan:
LHB : LIBUR HARI BESAR
LU : LIBUR UMUM
LS1 : LIBUR SEMESTER 1
LS2 : LIBUR SEMESTER 2
LPP : LIBUR PERMULAAN PUASA
LHR : LIBUR SEKITAR HARI RAYA
EF : HARI BELAJAR EFEKTIF FAKULTATIF
HARI EFEKTIF SEKOLAH
SEMESTER 1 : 111 HARI
SEMESTER 2 : 140 HARI
HARI BELAJAR EFEKTIF FAKULTATIF : 16 HARI
Libur Hari Besar :
17-08-2011 : Proklamasi Kemerdekaan RI
30 s.d 31-08-2011 : Hari Raya Idul Fitri 1427 H
06-11-2011 : Hari Raya Idhul Adha 1430 H
27-11-2011 : Tahun Baru Hijriah 1431 H
25-12-2011 : Hari Raya Natal
01-01-2012 : Tahun Baru Masehi
23-11-2012 : Tahun Baru Imlek 2563
05-02-2012 : Maulid Nabi Muhammad SAW
23-03-2011 : Hari Raya Nyepi
06-04-2012 : Wafat Isa Almasih
06-05-2012 : Hari Raya Waisak
17-05-2012 : Kenaikan Isa al-Masih
Catatan :
1 Hari Libur Pemilu/ Pilkada Menyesuaikan
41. 41
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai
berikut :
a. Semester 1 (Gasal):
b. Semester 2 (Genap) :
Keterangan : Jumlah (Σ) minggu efektif riil = Σ minggu – Σ minggu tidakefektif.
HARI KEGIATAN WAKTU
Senin Upacara
Kegiatan belajar mengajar
07.00 – 07.30
07.30 – 14.25
Selasa Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 14.20
Rabu Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 14.20
Kamis Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 14.20
Jumat Kegiatan belajar mengajar
Shalat Jumat
07.00 – 11.45
11.45 -
Sabtu Ekstra kurikuler 08.00 – 12.00
No Nama
Bulan
Jumlah
Minggu
Minggu Tidak
Efektif
Minggu
Efektif
Keterangan
1. Juli 5 2 2 Awal/ Akhir
2. Agustus 4 2 3 Awal Puasa
3. September 4 1 3 Idul Fitri
4. Oktober 5 2 3
5. Nopember 4 0 5
6. Desember 4 2 2 Jeda Semester
Jumlah 26 9 18
No
Nama
Bulan
Jumlah
Minggu
Minggu Tidak
Efektif
Minggu
Efektif
Keterangan
1. Januari 5 2 3 Jeda Semester
2. Pebruari 4 1 3 Uji Kompetensi
3. Maret 4 1 3 UN / US
4. April 5 1 4
5. Mei 4 0 5
6. Juni 4 2 2
Ujian
Kenaikan
Kelas
Jumlah 26 7 20
42. 42
BAB III
ISI KURIKULUM SMK NEGERI 2 LANGSA
3.1 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Tujuan Pendidikan Menengah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
3.2 Visi dan Misi SMK Negeri 2 Langsa
3.2.1.Visi SMK Negeri 2 Langsa
Menjadi Lembaga Pendidikan dan Latihan yang mampu memberikan Keahlian
Kompetitif, Kreatif, Inovatif, Beretos Kerja, Berbudaya dan Bermartabat dengan Nilai
Islami serta siap mengisi Pasar Kerja Internasional.
3.2.2.Misi SMK Negeri 2 Langsa
1. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar sekolah.
2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama,
saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
tanpa takut salah, dan demokratis.
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, dan hidup demokratis.
7. Menghasilkan tamatan yang memiliki ketaqwaan yang tinggi kepada tuhan yang maha
esa dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap keharmonisan lingkungannya.
8. Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tinggi, mampu bersaing di pasar
tenaga kerja nasional dan internasional.
9. Menghasilkan tamatan yang mampu memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai bekal untuk mengembangkan dirinya.
10. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi bagi
masyarakat
43. 43
3.3. Tujuan SMK Negeri 2 Langsa
a. Tujuan Umum:
1. Membentuk peserta didik menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur.
2. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan
inovatif.
3. Membentuk peserta didik menjadi insan yang sehat, mandiri, dan percaya diri.
4. Membentuk peserta didik menjadi insan yang toleran, peka sosial, demokratis,
dan bertanggung jawab.
b. Tujuan Khusus:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerjamandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya;
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan
sikapprofesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
3.4. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Tujuan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan adalah membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar kompeten dalam:
1. Instalasi jaringan lokal (Local Area Network)
2. Konfigurasi Jaringan Komputer Lokal
3. Sistem Operasi Jaringan
4. Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network)
5. Konfigurasi Jaringan berbasis Luas (Wide Area Network)
6. Operating Sistem Server
7. Administrasi Server dalam Jaringan
8. Web data base
44. 44
9. Perancangan Wide Area network.
3.5. Standar Kompetensi Lulusan SMK Negeri 2 Langsa ( SKL-SP )
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi
LulusanKelompok Mata Pelajaran dan Standar Kompetensi Lulusan Mata
Pelajarandikembangkan perdasrkan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang
StandarKompetensi Lulusan Minimum.Adapun Standar Kompetensi Lulusan SMK
Negeri 2 Langsa, sebagai berikut :
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembanganremaja.
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
sertamemperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan,dan pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan social
ekonomi dalam lingkup global.
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalampengambilan keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaandiri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan social
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secarademokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
45. 45
kebersihanlingkungan.
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis.
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalambahasa Indonesia dan Inggris.
23. Menunjukan keterampilan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasiuntuk mengembangkan diri serta mendukung karier.
24. Menguasai kompetensi Kompetensi keahlian dan kewirausahaan baik
untukmemenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan
tinggi sesuai dengan kejuruannya.
3.6. Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran ( SKL-KMP ).
3.6.1.SKL-KMP Agama dan Akhlak Mulia
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan social ekonomi,
dan budaya dalam tatanan global.
3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social
4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagaicara
termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkatdan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani
dalamkehidupan sesuai dengan tuntunan agama.
8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secarabertanggung
jawab.
46. 46
3.6.2.SKL-KMP Kewarganegaraan dan Kepribadian
1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegarasecara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum danperundangan.
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan social ekonomi,
dan budaya dalam tatanan global.
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diriserta
memperbaiki kekurangannya.
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagaicara
termasuk pemanfaatan teknologi informasi.
7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku,perbuatan, dan pekerjaannya
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar
untukpemberdayaan diri.
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
11. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan
memperkuat kepribadian.
13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
15. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
3.6.3.SKL-KMP Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi
secaralogis, kritis, kreatif, dan inovatif
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
secaramandiri.
3. Menunjukkankemampuanmengembangkanbudayabelajaruntukpemberdayaan
diri.
4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan hasil
47. 47
yang terbaik dalam bidang iptek.
5. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalahkompleks
6. Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial
sesuaidengan kekhasan daerah masing-masing.
7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagaicara
termasuk pemanfaatan teknologi informasi.
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicaradalam
bahasa Indonesia dan Inggris.
11. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik
untukmemenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan
tinggisesuai dengan kejuruannya.
3.6.4.SKL-KMP Estetika
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni
3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
4. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
3.6.5.SKL-KMP Jasmani, Kesehatan dan Olahraga
1. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi local.
3. untuk menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
4. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.
3.7. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran ( SKL-MP )
3.7.1.SKL-MP Pendidikan Agama Islam
1. Pendidikan Agama Islam
a. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar
48. 48
melaluipemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
c. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza danmeninggalkan
perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah.
d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskanhukum
muamalah dan hukum keluarga dalam Islam.
e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan
periodeMadinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia.
3.7.2.SKL-MP Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional,dan
tindakan anti korupsi.
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatanserta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri.
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia.
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional.
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai
denganPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan
internasional,regional, dan kerja sama global lainnya.
9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional,dan
mahkamah internasional.
3.7.3.SKL-MP Bahasa Indonesia
1. Tingkat Semenjana
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
c. Membaca
49. 49
berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulisberupa teks,
grafik,dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Tingkat Madya
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa
teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table
yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Tingkat Unggul
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa
teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table
yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
50. 50
3.7.4. SKL-MP Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga denganmenggunakan
peraturan
2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai
yangterkandung di dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnaniserta
aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik,
danaktivitas lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air
dankeselamatan di air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukanperkemahan,
penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sepertiperawatan
tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakitdan cara
mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV.
3.7.5.SKL-MP Seni Budaya
1. Seni Rupa
a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam
kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
2. Seni Musik
a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni music dalam
kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
3. Seni Tari
a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari
dalamkehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
4. Teater
a. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater.
51. 51
3.7.6.SKL-MP Bahasa Inggris
1. Level Novice
- Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaandan
perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal
dantransaksional, secara formal maupun informal, dalam
bentukmenyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupansehari-hari.
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional,secara formal maupuninformal,dalam bentukmenyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Level Elementary
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal
dantransaksional,secara formal maupuninformal,dalam
bentukmenyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan.
- Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
52. 52
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal
dantransaksional,secara formal maupuninformal,dalam
bentukmenyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang
berkaitandengan pekerjaan.
3.Level Intermediate
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian.
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan keprofesian.
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.
3.7.7. SKL-MP Matematika
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan
masalah.
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalampemecahan
masalah.
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan
kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah.
4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah.
5. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang
53. 53
terkait dengan matriks.
6. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri
dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
7. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat danpenerapannya
dalam pemecahan masalah.
8. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
9. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensidua
dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
10. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
11. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
12. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
13. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah
14. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam
pemecahan masalah.
15. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
16. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
17. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan
masalah serta mengkomunikasikan ide.
18. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri.
3.7.8.SKL-MP Fisika
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran
fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif.
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda
titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum.
3. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan.
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan
perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya
dalam mesin kalor.
54. 54
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah.
6. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya untuk
pemecahan masalah.
7. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
masalah.
8. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian
kompetensi program keahliannya.
9. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi
program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari.
10. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program
keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.
3.7.9.SKL-MP Kimia
1. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang
terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energy.
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-
non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya.
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya
dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan
bahan (elektrolisis).
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena
dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga
merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari
pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan
masyarakat.
6. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta salingketerkaitannya
dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
dan teknologi
7. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari,
danmemiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan
kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
55. 55
3.7.10. SKL-MP Biologi
1. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan
keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
2. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
3. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi
organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta
implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4. Memahami faktor-faktoryangmempengaruhipertumbuhandanperkembangan,
proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinyadengan sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada
sains,lingkungan, teknologi dan masyarakat.
6. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi, serta
keterkaitannyadengan IPA lainnya.
7. Meningkatnya kesadaran dan peran-serta dalam menjaga kelestarianlingkungan.
8. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan menganalisis lingkungan dan
alamsekitar dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang
kompetensiproduktif dan pengembangan diri.
3.7.11. SKL-MP Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Memahami konsep-konsep interaksi antar individu serta interaksi dengan
lingkungan masyarakat sekitar.
2. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga
terjadinya kebangkitan nasional.
3. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-
proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
4. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi.
5. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan.
6. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
56. 56
3.7.12. SKL –MP Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
1. Mampu mengoperasikan komputer PC.
2. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware.
3. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan
sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja.
4. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web
design.
3.7.13. SKL-MP Kewirausahaan
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-
hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakatnya.
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam
kehidupannya.
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya.
3.7.14. SKL- Mata Pelajaran Kejuruan
Dasar Kompetensi Kejuruan :
1. Merakit Personal Computer.
2. Melakukan Instalasi Sistem Operasi Dasar.
3. Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja.
Kompetensi Kejuruan
1. Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar
2. Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC
3. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Periferal
4. Melakukan Perbaikan dan/ atau Setting Ulang Sistem PC
5. Melakukan Perbaikan Periferal
6. Melakukan Perawatan PC
7. Melakukan Instalasi Sistem Operasi Berbasis Graphical User Interface (GUI) dan
Command Line Interface (CLI)
8. Melakukan Instalasi Software