Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Phaeophyta (ganggang coklat) yang meliputi ciri-ciri morfologi, klasifikasi, pigmen dan kandungan, habitat, reproduksi, manfaat, dan contoh jenis Phaeophyta. Phaeophyta memiliki ciri berwarna coklat, berbentuk talus multiseluler, mengandung pigmen fukoxantin, dan dapat tumbuh di perairan laut maupun air tawar.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Dokumen ini berisi deskripsi tentang spesies Meandrina meandrites dari phylum Coelenterata. Meandrina meandrites adalah hewan koloni berbentuk seperti bunga yang hidup menempel pada substrat. Hewan ini memiliki satu rongga tubuh dan tentakel di sekitar mulutnya. Meandrina meandrites berkembangbiak secara aseksual dan seksual untuk membentuk koloni baru. Hewan ini bermanfaat sebagai pembentuk ekosistem terumbu karang.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Phaeophyta (ganggang coklat) yang meliputi ciri-ciri morfologi, klasifikasi, pigmen dan kandungan, habitat, reproduksi, manfaat, dan contoh jenis Phaeophyta. Phaeophyta memiliki ciri berwarna coklat, berbentuk talus multiseluler, mengandung pigmen fukoxantin, dan dapat tumbuh di perairan laut maupun air tawar.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Dokumen ini berisi deskripsi tentang spesies Meandrina meandrites dari phylum Coelenterata. Meandrina meandrites adalah hewan koloni berbentuk seperti bunga yang hidup menempel pada substrat. Hewan ini memiliki satu rongga tubuh dan tentakel di sekitar mulutnya. Meandrina meandrites berkembangbiak secara aseksual dan seksual untuk membentuk koloni baru. Hewan ini bermanfaat sebagai pembentuk ekosistem terumbu karang.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen ini menjelaskan diagram dan rumus bunga, termasuk pengertian diagram bunga, bagian-bagiannya, cara membuat diagram bunga, dan simbol-simbolnya. Juga dijelaskan pengertian rumus bunga, unsur-unsurnya seperti kelamin, simetri, jumlah dan susunan bagian-bagian bunga, serta contoh rumus bunga pada dua spesies tumbuhan.
Bagian-bagian lain pada tumbuhan seperti kuncup, rimpang, umbi, sulur, duri, dan alat-alat tambahan seperti piala dan gelembung dapat berfungsi sebagai pelindung, alat pemencaran biji, atau alat pernapasan tumbuhan. Mereka dapat berasal dari modifikasi batang, akar, daun, atau bagian lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh turgor terhadap pembukaan dan penutupan stomata pada daun adam hawa. Hasilnya menunjukkan bahwa stomata akan terbuka ketika turgor tinggi akibat larutan air, tetapi akan menutup ketika turgor rendah akibat larutan sukrosa hipertonik. Turgor yang tinggi menyebabkan stomata terbuka, sebaliknya turgor rendah menyebabkan penutupan stomata.
Thallophytes are primitive, non-vascular plants that lack true roots, stems, and leaves. They include algae, fungi, lichens, and bacteria. Algae are mainly aquatic and photosynthetic. Fungi are heterotrophic and their structures include hyphae and spores. Bacteria are unicellular and can reproduce sexually through conjugation. Lichens are a symbiotic partnership between algae or cyanobacteria and fungi. Thallophytes reproduce mainly asexually through structures like spores, though some exhibit sexual reproduction.
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen ini menjelaskan diagram dan rumus bunga, termasuk pengertian diagram bunga, bagian-bagiannya, cara membuat diagram bunga, dan simbol-simbolnya. Juga dijelaskan pengertian rumus bunga, unsur-unsurnya seperti kelamin, simetri, jumlah dan susunan bagian-bagian bunga, serta contoh rumus bunga pada dua spesies tumbuhan.
Bagian-bagian lain pada tumbuhan seperti kuncup, rimpang, umbi, sulur, duri, dan alat-alat tambahan seperti piala dan gelembung dapat berfungsi sebagai pelindung, alat pemencaran biji, atau alat pernapasan tumbuhan. Mereka dapat berasal dari modifikasi batang, akar, daun, atau bagian lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh turgor terhadap pembukaan dan penutupan stomata pada daun adam hawa. Hasilnya menunjukkan bahwa stomata akan terbuka ketika turgor tinggi akibat larutan air, tetapi akan menutup ketika turgor rendah akibat larutan sukrosa hipertonik. Turgor yang tinggi menyebabkan stomata terbuka, sebaliknya turgor rendah menyebabkan penutupan stomata.
Thallophytes are primitive, non-vascular plants that lack true roots, stems, and leaves. They include algae, fungi, lichens, and bacteria. Algae are mainly aquatic and photosynthetic. Fungi are heterotrophic and their structures include hyphae and spores. Bacteria are unicellular and can reproduce sexually through conjugation. Lichens are a symbiotic partnership between algae or cyanobacteria and fungi. Thallophytes reproduce mainly asexually through structures like spores, though some exhibit sexual reproduction.
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
1. The document divides plants into 5 divisions based on their characteristics and complexity. These include thallophyta (algae), bryophyta (mosses and liverworts), pteridophyta (ferns), gymnosperms (cone-bearing plants), and angiosperms (flowering plants).
2. Angiosperms are further divided into monocots and dicots based on whether their seeds contain one cotyledon or two. Monocots and dicots differ in features such as their root structure, vascular bundles, leaf and flower structure.
3. The five divisions of plants progress from the simplest thallophyta to the most advanced and complex flowering plants of the ang
The document classifies plants into six major groups - thallophyta, bryophyta, pteridophyta, gymnosperms, and angiosperms - based on the level of differentiation of their body structures and reproductive organs. It notes that thallophyta lack differentiated bodies, bryophyta have partially differentiated structures but no transport tissues, pteridophyta have fully differentiated roots, stems, and leaves as well as transport tissues, gymnosperms bear naked seeds, and angiosperms bear seeds within fruits that can be monocots or dicots.
This document provides information on the classification and diversity of living organisms. It discusses how organisms are classified into a hierarchy of taxonomic ranks including kingdom, phylum, class, order, family, genus and species. The five kingdom system is described, including Monera, Protista, Fungi, Plantae and Animalia. Each kingdom is further broken down with examples provided of characteristic phyla. The key characteristics used to classify organisms are also summarized such as cellular structure, mode of nutrition, and level of organization.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis alga yaitu Rodophyta, Phaeophyta, dan Chlorophyta. Rodophyta adalah alga merah yang berwarna merah dan mengandung pigmen fikobilin. Phaeophyta adalah alga coklat yang mengandung pigmen fukosantin. Chlorophyta adalah alga hijau yang mengandung klorofil. Ketiga jenis alga ini hidup di perairan laut dan melakukan fotosintesis. Mereka juga dapat
This document discusses the diversity of living organisms and their classification. It begins by explaining that all organisms are unique and diversity has arisen through evolution over millions of years. Organisms are classified based on their characteristics into hierarchical groups like domains, kingdoms, phyla etc. The major kingdoms discussed are Monera, Protista, Fungi, Plantae and Animalia. Within these, organisms are further classified into phyla, classes, orders, families, genera and species based on traits like cell structure, nutrition, body organization and complexity. This classification system helps to study and understand the immense biodiversity that exists.
Cryptogams are plant groups that reproduce via spores rather than seeds, including algae, lichens, mosses and ferns. They have hidden reproductive organs and represent non-seed bearing plants. The main cryptogam groups are thallophytes, bryophytes and pteridophytes. Examples include mosses, liverworts, and ferns.
brief description about the diversity of living organisms present on earth... this is actually based on a chapter included in NCERT curriculum in class 9th. may be helpful for the students...
The document provides information on the kingdom Plantae, specifically focusing on algae and bryophytes.
[1] It describes the characteristics of algae, including their sizes, shapes, pigments, food storage, and modes of reproduction. [2] Bryophytes are described as the first land plants and having a thalloid plant body without roots or leaves. They reproduce sexually through gametophytes and sporophytes. [3] Pteridophytes are vascular plants that exhibit alternation of generations between free-living gametophytes and sporophytes.
Protista mirip tumbuhan memiliki ciri-ciri seperti struktur sel eukariotik, kemampuan berfotosintesis, dan habitat air atau tempat lembab. Reproduksinya melalui pembelahan sel, pembentukan spora, atau penyatuan gamet. Beberapa contohnya adalah ganggang hijau, ganggang api, dan diatom.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan siklus hidup lumut (Bryophyta). Lumut adalah tumbuhan kecil yang hidup di tempat lembab, memiliki gametofit dominan, dan sporofit yang melekat pada gametofit. Lumut diklasifikasikan ke dalam 3 kelas berdasarkan struktur tubuh dan alat reproduksi, yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthocerotopsida. Siklus hidup lumut melibatkan fase gametofit
Teks tersebut membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan siklus hidup lumut (Bryophyta). Lumut adalah tumbuhan kecil yang terdiri dari gametofit dan sporofit. Gametofit berbentuk daun dan menghasilkan gametangia, sedangkan sporofit tumbuh di atas gametofit dan menghasilkan spora melalui meiosis. Terdapat tiga kelas lumut yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Lumut dapat ditemuk
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut, termasuk klasifikasi, ciri-ciri, cara hidup, dan reproduksinya. Terdapat tiga kelas tumbuhan lumut yaitu lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun. Lumut merupakan tumbuhan non vaskular yang paling sederhana, berkembang biak secara generatif dan vegetatif, serta tidak memiliki jaringan pembuluh.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) yang memiliki 4 bangsa yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri-ciri seperti gametofit berbentuk talus dan memiliki organ seksual serta sporofit.
Protista adalah makhluk hidup eukariotik yang tidak termasuk hewan maupun tumbuhan. Terdiri dari protozoa, alga, dan jamur lendir. Mereka dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner atau secara seksual melalui penyatuan gamet.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
WA 081388333722 Jual Dildo Penis IKat Pinggang Di Surabaya Codajongshopp
WA 081–388–333–722 JUAL VAGINA SENTER ELEKTRIK ALAT BANTU SEKS PRIA DI SURABAYA COD
SIAP ANTAR / COD : SURABAYA, SIDOARJO, MOJOKERTO
KUNJUNGI TOKO KAMI DI : TOKO AJONG VITALITASS JL. RAYA KLETEK NO.112 TAMAN SIDOARJO ( sebrang BRI kletek / sebelah jualan bambu )
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Divisi thallophyta
1. Divisi Thallophyta
( Kelas Phaeophyceae dan Rhodophyceae)
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Annisaa Desanti : 1111060156
Karmah Lianingrum : 1111060196
Yosie Ardila Saputri : 1111060140
Jurusan/kelas : Biologi/A
Dosen : Munawaroh S.Pd
2. Kelas Phaeophyceae/Ganggang Pirang
Ciri-ciri umum Phaeophyceae
1. Berwarna pirang atau cokelat
2. Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam.
3. Dinding sel tersusun dari tiga macam polimer yaitu selulosa,
asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari fukoidin lebih
kompleks dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari selulose
dan gabungan dan keduanya membentuk fukokoloid.
4. Hasil asimilasi berupa laminarin, manit, minyak dan zat-zat lain.
5. Reproduksi aseksual dengan zoospora, sedang seksual dengan
anisogami.
6. Bentuk tubuhnya tampak menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
karena ada bagian yang menyerupai akar, batang, dan daun,
dengan tinggi dapat mencapai 50-100 m.
7. Memiliki pigmen fikosantin yang dominan.
8. Memiliki gelembung udara (air bladder).
3. Ciri-ciridari alatgerak phaeophyta,yaitu:
Berupa flagel, terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan
letaknya lateral.
Berjumlah 2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping
badannya yang berbentuk pir atau sekoci.
Pada waktu bergerak ada yang panjang, mempunyai rambut-
rambut menghadap ke muka dan yang pendek menghadap ke
belakang.
Dekat dengan keluarnya flagel terdapat bintik mata yang
berwarna kemerah-merahan,
4. BERDASARKANTIPE PERGILIRANKETURUNAN, TERBAGI ATAS
1. Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya
berbeda. Contoh: Ectocarpus
2. Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya
berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
3. Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak
memiliki pergiliran keturunan. Contoh: Fucus
5. Reproduksi Phaeoceae terbagi atas 2, yaitu :
1. Secara Vegetatif (Aseksual)
a. Fragmentasi
b. Pembentukan Spora, baik zoospora maupun
aplanospora
2. Secara Generatif (Seksual)
a. Isogami
b. Anisogami
c. Oogami
6. Phaeophyceae terbagi atas 4 bangsa, yaitu:
• Bangsa Phaeosporales
• Bangsa Laminarales
• Bangsa Dictyotales
• Bangsa Fucales
7. Bangsa Phaeosporales (Ectophorales)
Ciri-ciri umum phaeosporales yaitu:
Suku/familia Ectoporaceae memiliki gametofit = sporofit, sedangkan
Cutheriaceae gametofit lebih besar dari spoofitnya.
Gametofit bertalus tegak, Sedangkan sporofitnya berupa talus pipih.
Jenis yang termasuk Ectocarpus dan Pleurocladia ada yang berupa epifit
pada ganggang yang lain, sporofit dan gametofit.
Terdapat pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit.
Reproduksi aseksual dengan zoospora,.
Reproduksi seksual dengan isogami atau anisogami.
Gametangium bersel banyak dan berkotak-kotak.
Contoh : Ectocarpus lacustris, Cutleria multifida, Heterochordia abietina.
9. Bangsa Laminariales
Ciri-ciri umum laminariales yaitu:
Familia : Laminariaceae, Genus : Macrocystis, Sargassum,
Turbinaria, Fucus dan Laminaria.
Menghasilkan asam alginat (algin).
Na-alginat dapat dijadikan permen agar, stabilisator bir,
produk makanan untuk pelangsing, atau digunakan dalam
industri farmasi dan kosmetik, tekstil (suspensi, sabun, krim,
shampo dan tablet).
Contoh spesies : Macrocystis pyrifera
10. Daur hidup dan pegiliran keturunan pada Laminaria cloustoni
11. Ciri-Ciri Umum Bangsa Dictyotales
Familia : Dictyotaceae, contoh : Dictyota
dichotoma, Dicttopteris polypoides, Padina
pavonia.
Spora tidak berflagel, sporangium beruang 1
dan mengeluarkan 4 tetraspora.
Pembiakan seksual dengan oogami.
Anteridium dan oogonium terdapat pada
tumbuhan yang berlainan. Tiap ooginium
punya 1 sel telur, sperma berflagel 1.
Sporofit dan gametofit sama-sama berupa
talus berbentuk pipa bercabang menggarpu.
13. BangsaFucales
Ciri-ciri umumnya:
Familia : Fucaceae, contoh : Fucus serratus, F. Vesiculosus, Turbinaria deccurens
Penyusun utama lautan di daerah dingin, bersama-sama dengan Laminariales.
Talus berbentuk pipa bercabang menggarpu, melekat pada batu dengan cakram
pelekat
Ujung cabang talus membesar dan mempunyai lekukan-lekukan yang disebut
konseptakel, di dalamnya terdapat oogonium, anteridium dan parafisis.
Tidak mmeiliki reproduksi aseksual, hanya seksual dengan oogami.
Anteridium berupa sel berbentuk jorong, duduk rapat pada benang-benang pendek
dengan 64 spermatozoid. Satu spermatozoid terdiri dari 1 inti, 1 bintik mata.
Oogonium duduk di atas tangki, terdiri dari 1 sel saja dengan 8 sel telur.
Zigot membentuk dinding selulosa dan pektin, melekat pada substrat, menjadi
individu diploid.
15. KelasRhodophyceae/Ganggang Merah
Adapun cici-ciri rhodophyta secara spesifik dipaparkan sebagai berikut
Mengandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan
klorofil, ada karotenoid, sedikit fikosianin.
Kebanyakan hidup di air laut.
Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof.
Hasil asimilasi berupa tepung floridae dan floridosida serta tetes minyak.
Kadang terdapat pirenoid.
Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa dan pektin berlendir .
Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat
parenkim tetapi hanya berupa plektenkim.
Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora
16. Rhodophyceae dibagi menjadi dua anak kelas, yaitu:
1. Anak kelas Bangieae (Protofloridae)
Bentuk talus berupa benang, pita atau cakram tidak bercabang
Reproduksi aseksual dengan monospora yang bergerak amoeboid
Reproduksi seksual dengan oogami
Oogonium sama bentuknya dengan sel-sel talus, kadang ada yang
memiliki trikogen/ alat tambahan
Anteridium menghasilkan spermatium (sperma yang tidak bergerak).
Zigot dapat langsung menghasilkan spora atau setelah membelah terlebih
dahulu.
Familia Bangiaceae, contoh : Porphyridium cruentum, Bangia
artropurpurea.
17. AnakkelasFloridae
Talus beragam bentuknya, berupa benang atau lembaran yang
bercabang menyirip atau menggarpu
Reproduksi seksual.
Gamet betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung
cabang yang lain, terdiri atas 1 sel panjang.
Ovum terdapat pada bagian bawah.
Spermatium melekat pada trikogin, protoplasnya masuk ke
karpogonium, setelah itu terjadilah pembuahan
Zigot membelah reduksi membentuk sel-sel penyusun benang
sporogen berisi karpospora (terdiri dari 1 inti dan 1 pastida)
Karpospora keluar dari sel-sel terminal benang sporogen,
18. Gambar daur hidup dan pergiliran keturunan pada Batrachospermum moniliforme
19. Anggota Floridae mencakup sejumlah bangsa, diantaranya:
BangsaGigartinales
Familia Gigartinaceae
Kebanyakan terdiri atas ganggang laut.
Chondrus cripus dan Gigartina mammilosa menghasilkan karagen
atau lumut Islandia yang berguna sebagai bahan obat
Euchema spinosum. Talus lebih lebar percabangannya, merupakan
penghasil karagen
Hypnea chorides. Talus lunak seperti gel, tegak, percabangan
beragam dan berwarna merah coklat. Hidup menempel pada
batuan/karang, pasir atau pada tumbuhan tingkat tinggi laut.
20. BangsaNemalionales
Familia: Nemalionales, Genus: Nemalion, Batrashorpermun,
Bonnemaisonia
Famila 1: Gelideaceae. Spesies : gelidium rigidium, G. latifolium, G
erinale
Gelidium di Indonesia banyak dijumpai di laut berbatu dan
terbuka. Variasi strukturnya tergantung substrat, salinitas, ombak,
dan arus pasang surut.
Familia 2 : Gracilariaceae, Spesies : Gracilaria lichenoides, G.
taenoides ditemui berlimpah pada wilayah Indonesia bagian
Timur.