Dokumen tersebut membahas teori perkembangan kognitif anak menurut Piaget yang terbagi atas empat tahap, dan teori perkembangan psikososial menurut Erikson yang terdiri atas delapan tahap dengan lima tahap pertama terkait dengan masa kanak-kanak.
teori perkembangan anak
teori menurut beberapa tokoh yang di satukan dalam file untuk mempermudah mahasiswa pendidikan guru pendidikan anak usia dini untuk mengikuti pembelajaran di universitas
teori perkembangan anak
teori menurut beberapa tokoh yang di satukan dalam file untuk mempermudah mahasiswa pendidikan guru pendidikan anak usia dini untuk mengikuti pembelajaran di universitas
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
Kata Pengantar ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Emosi 3
B. Bentuk- Bentuk Emosi 4
C. Perkembangan Emosi Remaja 4
D. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Emosi pada Remaja 6
E. Perbedaan individu dalam perkembangan emosi 9
F. Usaha Guru Dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Emosi Remaja 10
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Simpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunian Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Perkembangan Emosi Remaja. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik. Selain itu makalah juga dapat kita gunakan untuk menambah wawasan pengetahuan kita tentang perkembangan emosi remaja.
Namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Banjarmasin, 14 Februari 2014
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang akam mengalami perkembangan hingga mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Dalam perkembangannya remaja akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan serta orang dewasa.
Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan pengandalian diri belum sempurna. Gejala- gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal tanpa ada mengalami gangguan.
Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas maka kita dapat mengidentifikasikan permasalahan yaitu :
1. Apa pengertian emosi?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari emosi?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi pada remaja?
4. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada remaja?
5. Bagaimana perbedaan individual dalam perkembangan emosi?
6. Apa upaya yang diperlukan dalam mengembangkan emosi remaja?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca khususnya calon pendidik tentang perkembangan emosi pada remaja.
2. Sebagai tugas kelompok untuk salah satu penilaian semester II mata kul
Presentasi ini membahas mengenai psikologi anak pada periode bayi usia 0-2 tahun yang mana pada periode itu tingkat perkembangan psikologinya sangat penting & akan menentukan psikologi anak pada perkembangan berikutnya
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
Kata Pengantar ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Emosi 3
B. Bentuk- Bentuk Emosi 4
C. Perkembangan Emosi Remaja 4
D. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Emosi pada Remaja 6
E. Perbedaan individu dalam perkembangan emosi 9
F. Usaha Guru Dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Emosi Remaja 10
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Simpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunian Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Perkembangan Emosi Remaja. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik. Selain itu makalah juga dapat kita gunakan untuk menambah wawasan pengetahuan kita tentang perkembangan emosi remaja.
Namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Banjarmasin, 14 Februari 2014
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang akam mengalami perkembangan hingga mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Dalam perkembangannya remaja akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan serta orang dewasa.
Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan pengandalian diri belum sempurna. Gejala- gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal tanpa ada mengalami gangguan.
Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas maka kita dapat mengidentifikasikan permasalahan yaitu :
1. Apa pengertian emosi?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari emosi?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi pada remaja?
4. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada remaja?
5. Bagaimana perbedaan individual dalam perkembangan emosi?
6. Apa upaya yang diperlukan dalam mengembangkan emosi remaja?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca khususnya calon pendidik tentang perkembangan emosi pada remaja.
2. Sebagai tugas kelompok untuk salah satu penilaian semester II mata kul
Presentasi ini membahas mengenai psikologi anak pada periode bayi usia 0-2 tahun yang mana pada periode itu tingkat perkembangan psikologinya sangat penting & akan menentukan psikologi anak pada perkembangan berikutnya
Zimbabwe: Results-Based Financing Improves Coverage, Quality and Financial Pr...RBFHealth
A presentation by Dr. Gwinji, Permanent Secretary, Ministry of Health, Zimbabwe and Dr. Tafadzwa Goverwa- Sibanda, delivered during "Transforming Health Systems Through Results-Based Financing," an event held during the Third Global Symposium on Health Systems Research in Cape Town on September 30, 2014. This event was hosted by the Health Results Innovation Trust Fund at The World Bank, in partnership with the PBF Community of Practice in Africa.
Our favorite data points on higher education, enrollment, online strategy, ad...Eduventures
Here are 14 of our favorite data points on higher education, enrollment, online strategy, adult learners, and fundraising from the 2013 Eduventures Annual Conference.
For more information, visit www.eduventures.com
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget
(dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu
tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan
tahap bedah formal.
Teori,mengenai perkembangan psikososial
dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang
menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu
dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial
memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak
baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya
bergantung pada resolusi atas konflik tersebut.
3. 1. Tahap Sensorimotor
Pada tahap sensorimotor (0-2 tahun), anak
mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar, dan
menyentuh. Sebagian besar gerakan pada masa ini
diarahkan ke mulut.
2.Tahap Praoperasional
Pada tahap operasional (2-7 tahun), anak
belum mampu mengoperasikan apa yang dipikirkan
melalui tindakan, perkembangannya masih bersifat
egosentris
4. 3. Tahap Bedah Konkret
Pada tahap bedah konkret (7-11 tahun), anak
sudah memandang dunianya secara realistis, jalan
pikiran sudah mulai logis dan koheren. Sifat egosentris
mulai hilang melalui perubahan progresif dalam
proses berpikir dan hubungan dengan orang lain.
4. Tahap Bedah Formal
Pada tahap bedah formal (11-15 tahun), anak
sudah mengalami perkembangan pikiran, mampu
membentuk gambaran mental dan menyelesaikan
aktivitas dalam berpikir, mampu menduga dan
memperkirakan dengan pikiran yang abstrak.
5. Perkembangan Psikososial
1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)
Atribut paling penting bagi perkembangan kepribadian yang
sehat adalah kepercayaan (trust). Pada tahap ini bayi sudah
membangun rasa percaya kepada seseorang, baik orang tua maupun
orang yang mengasuhnya. Kesalahan dalam mengasuh atau merawat
pada tahap ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya.
2. Tahap kemandirian versus rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mulai mencoba mandiri dalam tugas
tumbuh kembang. Misalnya dalam hal motorik dan bahasa, anak
sudah mulai latihan jalan sendiri, dan berbicara. Perasaan negatif
seperti ragu dan malu muncul ketika membuat pilihan yang salah,
dipermalukan oleh orang lain, ketika orang tua terlalu melindungi dan
tidak memberikan kemandirian,
6. 3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6 tahun)
Pada tahap ini anak mulai berinisiatif dalam belajar mencari
pengalaman baru secara aktif, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau
dicegah, akan muncul perasaan bersalah.
4. Tahap rajin versus rasa rendah diri (6-12 tahun atau masa sekolah)
Pada tahap ini anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan atau berprestasi sehingga cenderung rajin dalam melakukan
sesuatu. Namun apabila harapan atau keinginan tersebut tidak tercapai, atau
merasa bahwa standar yang ditetapkan oleh orang lain terlalu tinggi
untuknya, kemungkinan besar anak akan merasa rendah diri.
5. Tahap identitas versus kebingungan peran (12-18 tahun atau masa remaja)
Pada tahap ini terjadi perubahan dalam diri anak, khususnya dalam
fisik dan kematangan usia serta perubahan hormonal. Anak akan
menunjukkan identitas dirinya dan sangat peduli mengenai pandangan orang
lain tentang dirinya.
7. 6. Tahap keintiman versus pemisahan (masa dewasa muda)
Pada tahap ini anak mencoba melakukan hubungan dengan
teman sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial
untuk menjalin keakraban. Apabila anak tidak mampu bergabung atau
membina hubungan dengan orang lain, maka kemungkinan dapat
memisahkan diri dari anggota atau kelompok orang.
7. Tahap generasi versus penghentian (masa dewasa pertengahan)
Pada tahap ini individu ingin mencoab memperhatikan generasi
berikutnya dalam aktivitas di masyarakat dan keinginannya adalah
membuat dunia menerimanya. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan,
akan terjadi pengehtnian dalam kegiatan atau aktivitasnya.
8. Tahap integritas versus keputusasaan (masa dewasa lanjut) Pada
tahap ini individu memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri
kehidupan, perasaan putus asa akan mudah timbul karena kegagalan
pada dirinya untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan.
8. KESIMPULAN
Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam
Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap
sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap
bedah formal. Teori mengenai perkembangan psikososial
dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang
menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu
dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial
memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak
baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya
bergantung pada resolusi atas konflik tersebut.
Pendapatan rentang kehidupan yang digunakan oleh
Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima
tahap pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.