distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktifnamakuBENTO2
Tekanan tanah pasif pada dasar dinding penahan tanah : Pp = H. γ.Kp
Tekanan tanah pasif total nya (Pp) ialah,
Pp = ½.H².γ.Kp
Tekanan Tanah Lateral pada Dinding dengan Permukaan Horisontal
Ahmad Ramadhoni
Annisa Khanza
Naufal Haryandi A.
Rizky Hidayatullah
Vina Malinda
Untuk kedudukan aktif Rankine, tekanan tanah aktif (pa) pada dinding penahan tanah pada sembarang kedalaman dapat dinyatakan oleh,
Pa = z.γ.Ka ; untuk c = 0
Tekanan tanah aktif total nya (Pa) ialah,
pa = ½.H². γ.Ka
Untuk kedudukan aktif Rankine, tekanan tanah pasif (pp) pada dinding penahan tanah pada sembarang kedalaman dapat dinyatakan oleh,
Pp = z. γ.Kp ; untuk c = 0
KONDISI TEKANAN TANAH PASIF
Kondisi tekanan tanah aktif yaitu kondisi dimana dinding bergerak menjauhi bagian tanah timbunan / timbul apabila dinding penahan tanah bagian atas bergerak relatif ke depan terhadap dasarnya, hal ini disebabkan oleh adanya momen yang terjadi atau bekerja pada dinding tersebut. Sedangkan nilai banding tekanan horisontal dan tekanan vertikal yang terjadi, didefinisikan sebagai koefisien tekanan tanah aktif (Ka).
Tekanan Tanah
Lateral
rankine untuk permukaan tanah horizontal
TEORI RANKINE
KONDISI TEKANAN TANAH AKTIF
Kondisi tekanan tanah pasif yaitu gaya yang mendorong dinding penahan ke arah tanah urug sampai tanah urug dalam kondisi runtuh. Sedangkan nilai banding tekanan horisontal dan tekanan vertikal yang terjadi, didefinisikan sebagai koefisien tekanan tanah pasif (Kp). Nilai tekanan tanah pasif sangat lebih besar dari nilai koefisien tekanan tanah saat diam dan koefisien tekan tanah aktif, atau persisnya Kp>Ko>Ka.
KONDISI TEKANAN TANAH PADA KEADAAN DIAM
Untuk kedalaman z < h1, tekanan tanah lateral saat diam dinyatakan oleh persamaan :
σh’ = Ko.γ’.z
Untuk z = h1, maka :
σh’ = Ko.γ’.h1
Untuk kedalaman z > h1, tekanan
tanah pada dinding penahanmerupakan
komponen tekanan tanah efektif
ditambah tekanan air pori.
σh’ = Ko [ γ.h1 + γ’.h2 ] + γw.h2
gambar 3.1 Distribusi tekanan
tanah lateral saat diam
Tekanan tanah pada kondisi diam adalah tekanan lateral oleh tanah yang dihindarkan dari pergerakan lateralnya oleh suatu dinding struktur yang tidak memberikan perubahan bentuk / posisi (unyielding wall). Kondisi ini terjadi jika regangan lateral pada tanah sama dengan nol. Pada kondisi ini besarnya tekanan tanah pada dinding penahan berada diantara tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif.
PENDAHULUAN
Tekanan lateral di sembarang titik di dalam tanah dapat di rumuskan,
σh’ = Ko.z.γ’ atau
Dengan,
σv’ = tegangan vertikal efektif (kN/m³)
σh’ = tegangan horisontal efektif (kN/m³)
z = kedalaman dari muka tanah (m)
γ’ = berat volume efektif (kN/m³)
Tekanan tanah laterah adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanah.
Tekanan tanah lateral digunakan untuk perancangan dinding penahan tanah dan struktur penahan yang lain, seperti
distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktifnamakuBENTO2
Tekanan tanah pasif pada dasar dinding penahan tanah : Pp = H. γ.Kp
Tekanan tanah pasif total nya (Pp) ialah,
Pp = ½.H².γ.Kp
Tekanan Tanah Lateral pada Dinding dengan Permukaan Horisontal
Ahmad Ramadhoni
Annisa Khanza
Naufal Haryandi A.
Rizky Hidayatullah
Vina Malinda
Untuk kedudukan aktif Rankine, tekanan tanah aktif (pa) pada dinding penahan tanah pada sembarang kedalaman dapat dinyatakan oleh,
Pa = z.γ.Ka ; untuk c = 0
Tekanan tanah aktif total nya (Pa) ialah,
pa = ½.H². γ.Ka
Untuk kedudukan aktif Rankine, tekanan tanah pasif (pp) pada dinding penahan tanah pada sembarang kedalaman dapat dinyatakan oleh,
Pp = z. γ.Kp ; untuk c = 0
KONDISI TEKANAN TANAH PASIF
Kondisi tekanan tanah aktif yaitu kondisi dimana dinding bergerak menjauhi bagian tanah timbunan / timbul apabila dinding penahan tanah bagian atas bergerak relatif ke depan terhadap dasarnya, hal ini disebabkan oleh adanya momen yang terjadi atau bekerja pada dinding tersebut. Sedangkan nilai banding tekanan horisontal dan tekanan vertikal yang terjadi, didefinisikan sebagai koefisien tekanan tanah aktif (Ka).
Tekanan Tanah
Lateral
rankine untuk permukaan tanah horizontal
TEORI RANKINE
KONDISI TEKANAN TANAH AKTIF
Kondisi tekanan tanah pasif yaitu gaya yang mendorong dinding penahan ke arah tanah urug sampai tanah urug dalam kondisi runtuh. Sedangkan nilai banding tekanan horisontal dan tekanan vertikal yang terjadi, didefinisikan sebagai koefisien tekanan tanah pasif (Kp). Nilai tekanan tanah pasif sangat lebih besar dari nilai koefisien tekanan tanah saat diam dan koefisien tekan tanah aktif, atau persisnya Kp>Ko>Ka.
KONDISI TEKANAN TANAH PADA KEADAAN DIAM
Untuk kedalaman z < h1, tekanan tanah lateral saat diam dinyatakan oleh persamaan :
σh’ = Ko.γ’.z
Untuk z = h1, maka :
σh’ = Ko.γ’.h1
Untuk kedalaman z > h1, tekanan
tanah pada dinding penahanmerupakan
komponen tekanan tanah efektif
ditambah tekanan air pori.
σh’ = Ko [ γ.h1 + γ’.h2 ] + γw.h2
gambar 3.1 Distribusi tekanan
tanah lateral saat diam
Tekanan tanah pada kondisi diam adalah tekanan lateral oleh tanah yang dihindarkan dari pergerakan lateralnya oleh suatu dinding struktur yang tidak memberikan perubahan bentuk / posisi (unyielding wall). Kondisi ini terjadi jika regangan lateral pada tanah sama dengan nol. Pada kondisi ini besarnya tekanan tanah pada dinding penahan berada diantara tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif.
PENDAHULUAN
Tekanan lateral di sembarang titik di dalam tanah dapat di rumuskan,
σh’ = Ko.z.γ’ atau
Dengan,
σv’ = tegangan vertikal efektif (kN/m³)
σh’ = tegangan horisontal efektif (kN/m³)
z = kedalaman dari muka tanah (m)
γ’ = berat volume efektif (kN/m³)
Tekanan tanah laterah adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanah.
Tekanan tanah lateral digunakan untuk perancangan dinding penahan tanah dan struktur penahan yang lain, seperti
2. Materi Mekanika Tanah II (post-mid)
1. Distribusi Tegan gan dalam Tan ah
1.Teori Boussinesq
2.Beban titik, beban garis
3.Beban m erata segi em pat, lingkaran,
trape siu m
4 .Metode distribusi 2V:1H
1
2
3. Materi Mekanika Tanah II (post-mid)
2. . Konsolidasi
1.Pengertian kon solidasi
2.Teori dan pen gujian konsolidasi
3 .Pen gertian Norm ally Consolidated dan Over
Con solidated
4 . Pen en tuan param eter kon solidasi
5.Penurun an dan Kecepatan kon solidasi
6 .Drainase vertikal (pen genalan)
3.Pe nurunan
1. Pen urun an ko n solidas i dan pen urun an segera
2.Pen urun an to tal
3
4-5
6
7
5. Scoring
Hom ew ork Quiz Fin al Exam
1 10 % 20 % 70 %
2 - 20 % 80 %
3 10% - 90%
4 - - 100%
Nilai total post-mid nilai maksimum dari keempat kombinasi
Nilai akhir gabungan nilai sebelum dan setelah mid
6. Pendahuluan
• Konstruksi Menara
Pisa dimulai tahun
1173
• Dihentikan 1178
• Studi menunjukkan
bahwa tanah
sebenarnya tidak dapat
menahan beban yang
lebih lanjut pada saat
penghentian
7. Pendahuluan
• Konstruksi dimulai
lagi pada tahun 1278
• Kondisi menara
miring ke arah Utara
• Konstruksi selesai
pada tahun 1370,
dengan ketinggian 53
m
10. Pendahuluan
• Pembebanan di atas tanah bertambahnya
tegangan dalam tanah
• Tegangan yang terjadi di dalam tanah perlu
dianalisis untuk selanjutnya diketahui
dampaknya terhadap deformasi tanah
11. • Pembebanan di atas tanah bertambahnya
tegangan dalam tanah
• Tegangan yang terjadi di dalam tanah perlu
dianalisis untuk selanjutnya diketahui
dampaknya terhadap deformasi tanah
12. • Penambahan tegangan dapat menyebabkan:
• Proses konsolidasi pada lempung jenuh
• Penurunan segera pada tanah pasir
• Keruntuhan pada tanah
14. Pendahuluan
• Hitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada
tanah berguna untuk analisis tegangan-regangan
(stress-strain) dan penurunan (settlem ent).
• Sifat-sifat tegangan-regangan dan penurunan
bergantung pada sifat tanah bila mengalami
pembebanan
• Dalam hitungan, tanah dianggap elastis,
homogen dan isotropis
15. Pendahuluan
V
1 2 (x
E
y z )
V
• ΔV = perubahan volume
• V = volume awal
• μ = rasio Poisson
• E = modulus elastis
• Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
• σx,σy,σz = tegangan-teganga dalam arah x,y dan z
16. Pendahuluan
y z )
x
V
1 2 (
V E
• Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
• Pada kondisi tanpa drainase (undrained)
volume konstan ΔV/V = 0
• Pada kondisi ini μ = 0,5
• Jika pembebanan menyebabkan perubahan volume
(ΔV/V > 0), maka μ < 0,5
17. Teori Boussinesq
(Beban Titik)
• Anggapan pada teori Boussinesq:
▫ Tanah berupa material elastis,
homogen, isotropis dan semi tak
berhingga
▫ Tanah tidak mempunyai berat
▫ Hubungan tegangan-regangan
mengikuti hukum Hooke
▫ Distribusi tegangan sama pada
semua jenis tanah
▫ Distribusi tegangan simetris
terhadap sumbu vertikal
▫ Perubahan volume tanah
diabaikan
▫ Tidak ada tegangan awal
18. Beban Titik
• Tambahan tegangan
vertikal (Δσv)
• Tambahan tegangan
arah radial (Δσr)
• Tambahan tegangan
tangensial (Δσθ)
• -
• Tegangan geser (τrz)
`
19. Beban Titik
• Faktor pengaruh tekanan vertikal untuk beban
titik pada teori Boussinesq:
• Tambahan tekanan vertikal:
20.
21. Beban Titik
• Intensitas
tambahan tegangan
vertikal dapat diplot
pada kedalaman
tertentu
• Penghubungan titik
yang memiliki
tekanan sama akan
menghasilkan
gelembungtekanan
(pressure bulb) atau
isobar tegangan
31. Lat ihan
Tentukan besarnya
tegangan vertikal efektif
dan lateral efektif pada
titik di kedalaman 3 m di
bawah pusat fondasi,
sebelum dan sesudah
pem beban an .
B = 5 m
33. Beban Merata Empat
Persegi Panj ang
• Beban merata
bersifat
flexibel
• Tegangan
yang dihitung
adalah pada
titik dibawah
sudut beban
34. Beban Merata Empat Persegi Panj ang
1
tan
V V
V
V V1 V
q 2MN V V 1 1 2MN
4
z
1
V (MN)2
dengan,
M
B
; N
L
z z
V M 2
N2
1
Note: Apabila V1>V maka suku tan-1 menjadi negatif,
maka dapat dipergunakan persamaan berikut:
4 1
tan
V V
V
V V1 V
q 2MN V V 1 1 2MN
z
35. • Contoh:
Beban merata
9x6 m
▫ Kedalaman
yang ditinjau
, z=3 m dari
sudut luasan
▫ m=B/ z = 6/ 3
= 2
▫ n = L/ z = 9/ 3
= 3
▫ I = 0.235
I = 0.235
36. Beban Merata Empat Persegi Panj ang
• Tinjauan
sembarang titik
• Contoh : Beban
terbagi merata
ABCD Titik
yang ditinjau: X
dan Y
• X berada tepat
di bawah beban
• Ydi luar area
luasan beban
37. Beban Merata Empat Persegi Panj ang
• Beban terbagi
merata ABCD
Titik yang
ditinjau: Y
• Ydi luar area
luasan beban
Δσz(Y)= Δσz(YIBJ)- Δσz(YLCJ) -Δσz(YIAK) +Δσz(YLDK)
38. Beban Merata Empat Persegi Panj ang
• Beban terbagi
merata ABCD
Titik yang
ditinjau: Y
• Ydi luar area
luasan beban
a
c d
b d a c
a b
_
a c
a b c d
_
=
c -b
=
=
c -b b
+ c
-
b
b
39. • Beban terbagi
merata ABCD
Titik yang
ditinjau: H
Δσz(H)= Δσz(HEBF)+
Δσz(HFCI) -Δσz(HEAG) -
Δσz(HGDI)
Beban Merata Empat Persegi Panj ang
A
B C
D
E
F
H I
a
G
b
c d
(a+b)=(a+c)+(b+d)-c-d
40. Cont oh soal 1
• Q = 120
kN/ m2
• Hitung
Δσz pada
titik A dan
B
A
B
4 m
3 m
1,5 m
1,5 m
2 m 2 m
41. • Titik Aberada di
sudut luasan
• Beban merata
4x3 m
▫ Kedalaman yang
ditinjau , z=2 m
dari sudut
luasan
▫ m =B/ z = 3/ 2 =
1,5
▫ n = L/ z = 4/ 2 = 2
▫ I = 0,222
▫ Δσz=qI=120x0,2
22=26 ,6 4 KPa
I = 0.222
42. • Titik B berada di
pusat luasan
• Beban merata
2x1,5 m
▫ Kedalaman yang
ditinjau , z=2 m
dari sudut
luasan
▫ m =B/ z = 1,5/ 2 =
0,75
▫ n = L/ z = 2/ 2 = 1
▫ I = 0,157
▫ Δσz=4qI=4x120x
0,157=75,4 KPa
I = 0.157
43. Beban Merat a Berbent uk Lingkaran
http:/ / www.odfjell.com
http:/ / www.tole d oblade.com
44. Beban Merat a Berbent uk Lingkaran
• Persamaan tegangan di
bawah pusat lingkaran:
1
z q1 2 3/2
[1 (r / z) ]
z qI
[1 (r / z)2
]3/ 2
1
I 1
46. Cont oh Soal 2
a) Tangkidi permukaan b) Tangkipada kedalaman 1 m
• Diameter tangki 4m; q = 120 KPa
• Hitung Δσz di titik Adan B pada dua kondisi
47. a) Tangkidi permukaan b) Tangkipada
kedalaman1 m
Δσz di titik A
• z = 2 m
• r=4/ 2=2
• x=0
• z/ r= 2/ 2 = 1
• x/ r=0
• I=64%
• Δσz = qI = 120 x
0 ,6 4 =76 ,8 KPa
48. Δσz di titik B
• z = 2 m
• r=4/ 2=2
• x=2
• z/ r= 2/ 2 = 1
• x/ r=2/ 2=1
• I=33%
• Δσz = qI = 120
x 0 ,33 =39 .6
KPa
a) Tangkidi permukaan b) Tangkipada
kedalaman1 m
49. b) Tangkipada
kedalaman1 m
Δσz di titik A
z n
• z = 1 m
• r=4/ 2=2
• x=0
• z/ r= 1/ 2 = 0,5
• x/ r=0
• I=88%
• Δσ = q I = 10 2 x
0 ,8 8 =8 9 ,76 KPa
n
dengan q n= q-Dfγ (dikurangi berat tanah yang digali)
• Perlu diperhitungkan tekanan fondasi netto (q ),
• q n= 120 -1 x 18 =10 2 KPa
50. b) Tangkipada
kedalaman1 m
Δσz di titik B
z n
• z = 1 m
• r=4/ 2=2
• x=2
• z/ r= 1/ 2 = 0,5
• x/ r=2/ 2=1
• I=41%
• Δσ = q I = 10 2 x
0 ,4 1 =4 1,8 2 KPa
n
dengan q n= q-Dfγ (dikurangi berat tanah yang digali)
• Perlu diperhitungkan tekanan fondasi netto (q ),
• q n= 120 -1 x 18 =10 2 KPa
51. b) Tangkipada
Alternat if
kedalaman1 m
Δσz di titik A akibat
pen ggalian
• z = 1 m
• r=4/ 2=2
• x=0
• z/ r= 1/ 2 = 0,5
• x/ r=0
• I=-88%
• Δσz = Dfγ I = 10 2 x
-0 ,8 8 =-15,8 4 KPa
52. b) Tangkipada
z n
• Δσ = 10 5,6 -15,8 4 =8 9 ,76 KPa
Alternat if
kedalaman1 m
Δσz di titik A akibat
q
• z = 1 m
• r=4/ 2=2
• x=0
• z/ r= 1/ 2 = 0,5
• x/ r=0
• I=88%
• Δσz = q I = 120 x
0 ,8 8 =10 5,6 KPa
53. Beban Merata Segit iga Memanj ang
2
b
q x
sin 2
z
• Tambahan tegangan arah vertikal di
titik A:
x
sin 2
2,303 log
x 1
2
R2
R 2
b
z
2 b
q x
• Tambahan tegangan arah
horizontal di titik A:
61. Lat ihan
• Luas abcd
▫ z = 5 m
▫ a = 5 m
▫ b = 15 m
▫ a/ z=1
▫ b/ z=15/ 5=3
▫ I=0,49
• Luas aefb
▫ z = 5 m
▫ a = 5 m
▫ b = 1 m
▫ a/ z=1
▫ b/ z=1/ 5=0,2
▫ I=0,32
• Δσz
▫ 95x0.49-95x0.32=16,15
KPa
6 m 9 m
62. Met ode 2V:1H
• Pendekatan kasar sederhana
diusulkan oleh Boussinesq
• Asumsi garis penyebaran
beban dengan kemiringan
2V:1H (2 vertikal dibanding 1
horizontal)
• Untuk fondasi persegi
panjang:
(L z)(B z)
qLB
z
• Untuk fondasi lajur
memanjang:
(B z)
qB
z
63. Cont oh Soal 4
• Tanah timbunan
(γ=21 kN/m3)
setebal 2 m
dipadatkan pada
area sangat luas.
Di atasnya
diletakkan fondasi
telapak dengan
ukuran 3 m x 3 m
dengan beban
Q= 10 00 kN. Berat
volume tanah asli
(γ’= 10 kN/m3)
64. Lat ihan
• Hitunglah
tambahan
beban
vertikal pada
titik akibat
beban Q1 dan
Q2
3 m 3 m 5 m
A
6 m
Q1=
1000 kN
Q2 =
2500 kN
3 m x 3 m 5 m x 5 m
Beban Q (kN) L (m ) B (m ) Z (m ) Δσz (kPa)
Q1 1000 3 3 6 12.346
Q2 2500 5 5 6 20.661
Δσz1 +Δσz2 = 33.0 1