SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Yth. Bapak Mohamad Rizki, SH., MH dan rekan-rekan
Izin Saya Indra Sofian, NIM 042051183 dari UPBJJ Bogor menyampakan pendapat terkait:
1. Sebutkan dan Jelaskan Pengertian dan Tujuan Landerform?
Pengertian Landreform:
Landreform dalam arti sempit yaitu berupa penataan ulang struktur penguasaan dan
pemilikan tanah yang merupakan bagian pokok dalam konsep reforma agrarian (agrarian
reform).
Menurut Cohen, kegiatan landreform adalah redistribusi tanah sebagai upaya memperbaiki
struktur penguasaan dan pemilikan tanag di tengah masyarakat sehingga kemajuan
ekonomi dapat diarih dan lebih menjamin keadilan.
Menurut Effendi Perangin, Landreform dalam arti luas mencakup:
1. Pembaruan hukum agrarian;
2. Penghapusan hak-hak asing dan konsesi-konsesi colonial belanda;
3. Mengakhiri penghisapan feudal secara berangsur-angusr; dan
4. Perencanaan persediaan, peruntukan dan penggunaan bumi, air dan kekayaan alam
yang terjkadnung di dalamnya secara berencana sesuai dengan daya kesanggupan dan
kemampuannya.
Tujuan Landreform:
Menurut Effendi Perangin, tujuan landreform yaitu untuk meningkatkan penghasilan dan
tarf hidup para petani penggarap tanah sebagai landasan atau prasyarat untuk
menyelenggarakan pembangunan ekonomi menuju masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
Berdasarkan PP Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pemberian Tanah dan
Ganti Kertugian menyebutkan bahwa tujuan Landreform yaitu mengadakan pembagian
yang adil dan merata atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa tanah, sehingga
dengan pembagian tersebut diharapkan akan dapat tercapai pembagian hasil yang merata.
Menurut Menteri Agraria Sadjarwo (1960), “Perjuangan perombakan hukum agrarian
kolonial dan penyusunan hukum agraria nasional terjalin erat dengan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari cengkeraman, pengaruh dan sisa-sisa
penjajahan, khususnya perjuangan rakyat tani untuk memperjuangkan dan membebaskan
diri dari kekangan-kekangan sistem feodal atas tanah dan pemerasan kaum modal asing.”
Menurut Presiden Soekarno, bahwa melaksanakan landreform berarti melaksanakan satu
bagian yang mutlak dari revolusi Indonesia. Revolusi Indonesia tanpa landreform sama
saja seperti gedung tanpa alas, sama saja dengan pohon tanpa batang dan sama saja
dengan omong besar tanpa isi.”
2. Jelaskan menurut kalian bagaimana jika kebijakan Landreform yang ada di
Indonesia?
Menurut pendapat saya kebijakan landreform di Indonesia sudah sangat baik karena
bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kebijakan Landreform telah diatur dengan cukup baik dan jelas dimana sudah ada payung
hukum aturan dasar hukum pelaksanaan landreform serta ada program, aparatur
penyelenggara landreform mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan
serta desa.
Kententuan Pokok tentang landreform diatur berdasarkan :
1. Pasal 2 TAP MPR IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
ALam
2. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
3. UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
4. UU Nomor 2 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil (UUBH)
5. UU Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian
6. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 1964 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanahg dan Pemberian Ganti Kerugian.
Berdasarkan TAP MPR IX/2001 menyebutkan bahwa sumber daya agrarian dan sumber
daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan
generasi mendatang dalam rangka mewujudkan masyarakat yanga dil dan makmur.
Pasal 1 : Landasan bagi Peraturan Perundang-Undangan Agraria dan Sumber Daya Alam
Pasal 2 : ketentuan bagi Landreform yang idisnya mengatur penataan ulang, penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan oemanfaatan sumber day aagraria.
Pasal 3 : mengatur pengelolaan sumber daya alam untuk terwujudnya kepastian dan
perlindungan hukum serta keadailan dan kemauran bagi rakyat Indonesia
Kebijakan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam dalam Pasal 5 yaitu:
a. Arah kebijakan pembaruan agraria, meliputi:
1) Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan agraria;
2) Melaksanakan penataan kembali penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah;
3) Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventerisasi dan registrasi
penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara konfrehensif
dan sistematis;
4) Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria yang
timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang
guna menjamin terlaksananya penegakan hukum;
5) Memperkuat kelembagaan dan kewenangannya dalam rangka mengemban
pelaksanaan pembaruan agraria dan menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan
dengan sumber daya agraria yang terjadi;
6) Mengupayakan dengan sungguh-sungguh pembiayaan dalam melaksanakan
program pembaruan agraria dan penyelesaian konflik-konflik sumber daya agraria
yang terjadi.
b. Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam, meliputi:
1) Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi
kebijakan antarsektor;
2) Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui
identifikasi dan inventerisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam;
3) Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi
sumber daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab
sosial;
4) Memperhatikan sifat dan karakterisitik dari berbagai jenis sumber daya alam dan
melakukan upaya peningkatan nilai tambah dari produk sumber daya alam;
5) Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam sekaligus dapat
mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang untuk menjamin penegakan
hukum;
6) Mengupayakan pemulihan ekosistem yang merusak akibat eksploitasi;
7) Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan potensi,
kontribusi, kepentingan masyarakat dan kondisi daerah ataupun nasional.
Dalam pelaksanaan Hak Menguasai Negara (HMN), negara mempunyai kewenangan
untuk mengatur siapa-siapa yang berhak memiliki hak milik, pembatasan minimal dan
maksimal luasa tanah, pencegahan tanah menjadi terlantar, serta tanda bukti pemilikan
atas tanah.
SUMBER REFERENSI:
1. Deliarnoor, Nandang Alamsah, Administrasi Pertanahan, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, Cetakan Pertama, 2019.
2. Mohamad Rizki, S.H., M.H. Hak-Hak Atas Tanah Dalam Dimensi UUPA, Bahan
Materi Tuweb Sesi 3, 31 Oktober 2020

More Related Content

Similar to Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf

Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruangUu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
Dwi Prihartanto
 
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
ssuser318a6e
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
walhiaceh
 
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdfDiskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Indra Sofian
 

Similar to Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf (20)

Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
 
100
100100
100
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia .Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
 
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruangUu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
 
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)
 
07. penatagunaan tanah.pptx
07. penatagunaan tanah.pptx07. penatagunaan tanah.pptx
07. penatagunaan tanah.pptx
 
Perundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adatPerundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adat
 
12 uu no26-2007
12 uu no26-200712 uu no26-2007
12 uu no26-2007
 
uu no26-2007
uu no26-2007uu no26-2007
uu no26-2007
 
Uu 26 2007 penataan ruang
Uu 26 2007 penataan ruangUu 26 2007 penataan ruang
Uu 26 2007 penataan ruang
 
Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007
 
Uu no.26 th.2007 penataan ruang
Uu no.26 th.2007 penataan ruangUu no.26 th.2007 penataan ruang
Uu no.26 th.2007 penataan ruang
 
Uu 26 2007 penataan ruang
Uu 26 2007 penataan ruangUu 26 2007 penataan ruang
Uu 26 2007 penataan ruang
 
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdfDiskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
 

More from Indra Sofian

More from Indra Sofian (20)

Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdfTugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
 
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
 
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdfDiskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
 
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdfDiskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
 
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
 
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
 
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
 
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...
 
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 

Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf

  • 1. Yth. Bapak Mohamad Rizki, SH., MH dan rekan-rekan Izin Saya Indra Sofian, NIM 042051183 dari UPBJJ Bogor menyampakan pendapat terkait: 1. Sebutkan dan Jelaskan Pengertian dan Tujuan Landerform? Pengertian Landreform: Landreform dalam arti sempit yaitu berupa penataan ulang struktur penguasaan dan pemilikan tanah yang merupakan bagian pokok dalam konsep reforma agrarian (agrarian reform). Menurut Cohen, kegiatan landreform adalah redistribusi tanah sebagai upaya memperbaiki struktur penguasaan dan pemilikan tanag di tengah masyarakat sehingga kemajuan ekonomi dapat diarih dan lebih menjamin keadilan. Menurut Effendi Perangin, Landreform dalam arti luas mencakup: 1. Pembaruan hukum agrarian; 2. Penghapusan hak-hak asing dan konsesi-konsesi colonial belanda; 3. Mengakhiri penghisapan feudal secara berangsur-angusr; dan 4. Perencanaan persediaan, peruntukan dan penggunaan bumi, air dan kekayaan alam yang terjkadnung di dalamnya secara berencana sesuai dengan daya kesanggupan dan kemampuannya. Tujuan Landreform: Menurut Effendi Perangin, tujuan landreform yaitu untuk meningkatkan penghasilan dan tarf hidup para petani penggarap tanah sebagai landasan atau prasyarat untuk menyelenggarakan pembangunan ekonomi menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Berdasarkan PP Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pemberian Tanah dan Ganti Kertugian menyebutkan bahwa tujuan Landreform yaitu mengadakan pembagian yang adil dan merata atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa tanah, sehingga dengan pembagian tersebut diharapkan akan dapat tercapai pembagian hasil yang merata. Menurut Menteri Agraria Sadjarwo (1960), “Perjuangan perombakan hukum agrarian kolonial dan penyusunan hukum agraria nasional terjalin erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari cengkeraman, pengaruh dan sisa-sisa penjajahan, khususnya perjuangan rakyat tani untuk memperjuangkan dan membebaskan diri dari kekangan-kekangan sistem feodal atas tanah dan pemerasan kaum modal asing.” Menurut Presiden Soekarno, bahwa melaksanakan landreform berarti melaksanakan satu bagian yang mutlak dari revolusi Indonesia. Revolusi Indonesia tanpa landreform sama saja seperti gedung tanpa alas, sama saja dengan pohon tanpa batang dan sama saja dengan omong besar tanpa isi.”
  • 2. 2. Jelaskan menurut kalian bagaimana jika kebijakan Landreform yang ada di Indonesia? Menurut pendapat saya kebijakan landreform di Indonesia sudah sangat baik karena bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kebijakan Landreform telah diatur dengan cukup baik dan jelas dimana sudah ada payung hukum aturan dasar hukum pelaksanaan landreform serta ada program, aparatur penyelenggara landreform mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan serta desa. Kententuan Pokok tentang landreform diatur berdasarkan : 1. Pasal 2 TAP MPR IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya ALam 2. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 3. UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 4. UU Nomor 2 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil (UUBH) 5. UU Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian 6. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanahg dan Pemberian Ganti Kerugian. Berdasarkan TAP MPR IX/2001 menyebutkan bahwa sumber daya agrarian dan sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan masyarakat yanga dil dan makmur. Pasal 1 : Landasan bagi Peraturan Perundang-Undangan Agraria dan Sumber Daya Alam Pasal 2 : ketentuan bagi Landreform yang idisnya mengatur penataan ulang, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan oemanfaatan sumber day aagraria. Pasal 3 : mengatur pengelolaan sumber daya alam untuk terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum serta keadailan dan kemauran bagi rakyat Indonesia Kebijakan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam dalam Pasal 5 yaitu: a. Arah kebijakan pembaruan agraria, meliputi: 1) Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan agraria; 2) Melaksanakan penataan kembali penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; 3) Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventerisasi dan registrasi penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara konfrehensif dan sistematis; 4) Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum; 5) Memperkuat kelembagaan dan kewenangannya dalam rangka mengemban pelaksanaan pembaruan agraria dan menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria yang terjadi;
  • 3. 6) Mengupayakan dengan sungguh-sungguh pembiayaan dalam melaksanakan program pembaruan agraria dan penyelesaian konflik-konflik sumber daya agraria yang terjadi. b. Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam, meliputi: 1) Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor; 2) Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi dan inventerisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam; 3) Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial; 4) Memperhatikan sifat dan karakterisitik dari berbagai jenis sumber daya alam dan melakukan upaya peningkatan nilai tambah dari produk sumber daya alam; 5) Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang untuk menjamin penegakan hukum; 6) Mengupayakan pemulihan ekosistem yang merusak akibat eksploitasi; 7) Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan potensi, kontribusi, kepentingan masyarakat dan kondisi daerah ataupun nasional. Dalam pelaksanaan Hak Menguasai Negara (HMN), negara mempunyai kewenangan untuk mengatur siapa-siapa yang berhak memiliki hak milik, pembatasan minimal dan maksimal luasa tanah, pencegahan tanah menjadi terlantar, serta tanda bukti pemilikan atas tanah. SUMBER REFERENSI: 1. Deliarnoor, Nandang Alamsah, Administrasi Pertanahan, Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, Cetakan Pertama, 2019. 2. Mohamad Rizki, S.H., M.H. Hak-Hak Atas Tanah Dalam Dimensi UUPA, Bahan Materi Tuweb Sesi 3, 31 Oktober 2020