Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”
1.
2.
3. 1. Islam pada Masa Klasik (650 – 1250 M)
a) Masa Kenabian
b) Masa Kekhalifahan
c) Masa Monarchy Heredits
2. Islam pada Masa Abad Pertengahan (1250 – 1800 M)
a) Ottoman Empire
b) Safawi Empire
c) Mughal Empire
3. Islam pada Masa Modern (1800 – Sekarang)
a) Perkembangan Ajaran Islam, Pengetahuan, dan Budaya
4. Masa klasik dalam periodisasi islam yaitu masa dimana
ketika nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul, dengan Al-
Qur’an sebagai penyangga utamanya.
Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa sastra yang lazim
dipakai masyarakatnya. Itu semua didasarkan karena :
1. Untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakatnya
(agar komunikatif).
2. Untuk menantang dan mengungguli syair-syair jahiliyah.
Sedemikian beratnya perjuangan Rasul SAW dalam
menyampaikan risalah Tuhan, kemudian setelah wafatnya Rasul
kepemimpinan diambil alih oleh para Khalifah.
5. Berikut ini adalah urutan para khalifah yang memimpin setelah Rasul
wafat :
a) Abu Bakar al-Shidiq (w.634M/11H)
• Memerangi orang-orang yang murtad & orang yg menolak membayar
zakat
• Mengirim pasukan dipimpin Usamah bin Zayd ke Syiria (sebelumnya
tertunda karena sakitnya nabi)
• Mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf yang berserakan pada
pelepah kurma, batu tipis, tulang, dan lembaran kain atau kulit binatang.
b) Umar bin Khattab (w.644M/23H)
• Ekspansi ke negeri Persia, Iraq, Palestina, Syiria hingga Mesir.
• Membebaskan wilayah jajahan dari Romawi
• Meninggal di usia 63 tahun dibunuh oleh Abu Lu’luah al-Majusi yang
berasal dari Persia .
6. c) Usman bin Affan (w.656M/35H)
• Menyusun Al-Qur’an dalam satu bentuk bacaan yang sebelumnya
memiliki banyak versi.
• Memperluas wilayah kekuasaan ke Turki, Siprus, Afrika Utara, Asia
Tengah, Khurasan, dan Balkh di Afghanistan.
• Meninggal usia 82 tahun ketika membaca Al-Qur’an dibunuh akibat
ketidakpuasan rakyatnya atas kebijakan politiknya yang cenderung
nepotisme.
b) Ali bin Abi Thalib (w.661M/40H)
• Kerusuhan dan kekacauan setelah terbunuhnya Utsman, akibatnya
rakyat menuntut untuk menghukum pembunuh Usmann namun
kondisi negara sedang tidak stabil.
• Perang Jamal dipimpin Aisyah didukung Zubair & Talhah.
• Perang Siffin dipimpin Mu’awiyah.
• Timbul kelompok Khawarij yang membunuh sang Khalifah.
7. Setelah masa Khalifah selesai, pemerintahan islam
berganti menjadi Monarchy Heredits (kerajaan turun-temurun).
a) Dinasti Amawi (Bani Umayah)
b) Dinasti Abbasiyah (Bani Abbasiyah)
8. Periode Klasik mengalami dua fase penting :
1. Fase Ekspansi (650 – 1000 M)
Adalah masa puncak kemajuan islam dibawah
kepemimpinan kekhalifahan seperti :
• Perluasan pengaruh yg sangat signifikan, kerah Barat melalui
Afrika Utara Islam mencapai Spanyol dan ke arah Timur
melalui Persia Islam sampai ke India.
• Perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun
non-agama) dan kebudayaan , sehingga muncul para pakar
dan ahli-ahli yang bergelut dalam bidangnya seperti :
9. Bidang Hukum (Imam Madzhab)
Malik
Abu Hanifah
Syafi’i
Ibn Hambal
Bidang Teologi
Abu Hasan al-Asyári
Al-Maturidi
Wasil ibn Atha’al-Mu’tazili
Abu Huzail
Bidang Ketasawwufan (Dzunnun al-Misri)
Abu Yazid al-Bustami
Al-Hallaj
Bidang Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Al-Kindi
Al-farabi
Al-Khawarizmi
Al-Masúdi
Ibnu Sina
Ibn al-Haytsam
Ibn Hayyan
10. 2. Fase Disintegrasi (1000 – 1250 M)
Adalah masa kemunduran islam yang ditandai dengan
perpecahan politik umat islam hingga berpuncak pada
terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258.
11. Masa periode pertengahan dapat disimpulkan dalam dua
fase penting.
1. Fase Kemunduran (1200 - 1500 M)
• Perselisihan yang terus meningkat dengan sentimen
mazhabiyah ( Sunni VS Syiáh ) maupun sentimen etnis ( Arab
VS Persia).
• Meluasnya pandangan bahwa pintu Ijtihad telah tertutup.
Sementara perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan
melemah, kekuatan kristen (dimana Perang Salib telah
dimaklumatkan oleh Paus Urbanus II tahun 1095 M) justru kian
menekan dunia Islam.
12. 2. Fase Masa Tiga Kerajaan Besar (1500 - 1800 M)
Keadaan Islam mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding
dengan masa sebelumny (klasik), setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu:
a) Ottoman Empire ( Kerajaan Usmani di Turki)
b) Safawi Empire (Kerajaan Safawi di Persia)
c) Mughal Empire (Kerajaan Mughal di India)
Ottoman Empire ( Kerajaan Usmani di Turki)
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani.
Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke
bagian Benua Eropa.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai
Negara yang kuat terutama dalam bidang militer. Dibangun pula Masjid-masjid
Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan
pemandian umum dan di bidang keagamaan.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran
yang disebabkan oleh berbagai problema yaitu: Tidak dapat menguasai wilayah yang
luas, Kepemimpinannya lemah, Krisis ekonomi.
13. Safawi Empire (Kerajaan Safawi di Persia)
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari
nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah
gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan
tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia,
Syiria dan Anatolia. Pengikut tarekat Syafawiyah adalahtentara dan fanatik dalam
kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I
yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik
dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu
dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama
dibidang politik dan militer. Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama
kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain: Kemerosotan
moral para pemimpin kerajaan, Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan
Usmani dan Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak
memiliki jiwa pratirotik.
14. Mughal Empire (Kerajaan Mughal di India)
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga
kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-
1530).
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
• Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan,
dan perdagangan.
• Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana,
penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya
padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-
karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan,
penyebabnya antara lain: Kemerosotan moral dan para pejabatnya
bermewah-mewahan, Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat
lemah dan Kekuatan mililernya juga lemah.
15. Yang dimaksud disini adalah kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki,
kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Pada masa kejayaannya,
masing-masing kerajaan ini memiliki keunggulan khas di bidang literatur dan
arsitektur sebagaimana terlihat melalui keindahan masjid-masjid dan bangunan
lainnya yang lahir ketika itu.
Sedangkan perhatian pada riset ilmu pengetahuan masih terbilang sangat
kurang sehingga turut memberi kontribusi pada menurunnya kekuatan militer
sekaligus politik umat Islam. Sisi lain, dunia Kristen dengan kekayaan yang terus
berlimpah yang diangkut dari Amerika dan Timur Jauh semakin maju baik dalam
bidang ilmu pengetahuan dan kekuatan militernya.
Maka sejarah akhirnya mencatat, kerajaan Usmani terpukul kalah di wilayah
Eropa, kerajaan Safawi terdesak oleh suku-suku Afghan, dan kerajaan Mughal kian
mengkerut ditekan raja-raja India.
Puncaknya, Mesir sebagai salah satu simbol dan pusat peradaban
Islam ketika itu runtuh di bawah penaklukan Napoleon di tahun 1798 M.
16. Masa periode modern (1800 M dan seterusnya) dikenal
sebagi era kebangkitan umat islam.
Kekalahan demi kakalahan tampaknya mulai
menyadarkan dunia Islam bahwa dunia Barat telah mengalami
kemajuan sedemikian tinggi. Dari sinilah muncul ide-ide
pembaharuan yang bermaksud merekonstruksi keadaan dan
kualitas umat Islam dengan tujuan membawa islam kepada
kemajuan.
17. Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu
aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19.
• Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal
dari nejed, Saudi Arabia.
• Upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi
terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu.
• Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab
melihat makam-makam syekh dan para wali tarikat yang bertebaran
disetiap desa .Ke makam-makam itulah umat Islam pergi dan meminta
pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk
menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari.
18. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam
Islam , tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan
perhatiannya pada persoalan ini.
Pokok-pokok pemikiran Muhammad Abdul Wahab adalah :
1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah
selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik.
2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang
sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah,
melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang
berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik.
3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa
juga dikatakan sebagai syirik
4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan syirik
6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas
merupakan kekufuran
7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga
termasuk kekufuran.
19. Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan umat Islam bahwa di
barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman
bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara
untuk meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha
pembaruan antara lain sebagai berikut :
Membangun kekuatan militer yang lebih kuat, yaitu pada tahun 1734 M,
dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya.
Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan
oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu
pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang
disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa
turki.
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat
ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni
atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz
(1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat
dikenal luas saat itu.
20. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau
pemikiran Islam saat itu diantaranya adalah :
Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan.
Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan
memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta
penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya.
Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu
pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya.
21. Sir Sayyid Ahmad Khan (India 1817-
89)
Pemikir yang menyerukan
saintifikasi masyarakat muslim. ia
melihat adanya kekuatan yang
membebaskan dalam ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern.
Kekuatan pembebas itu antara lain
meliputi penjelasan mengenai suatu
peristiwa dengan sebab-sebabnya
yang bersifat fisik materiil.
Ahmad Khan merasa wajib
membebaskan kaum muslim dengan
melenyapkan unsur yang tidak ilmiah
dari pemahaman terhadap Al Qur’an.
Ia amat serius dengan upayanya ini
antara lain dengan menciptakan
sendiri metode baru penafsiran Al
Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang
memiliki karakter atau sifat ilmiah
dalam tafsir Al Qur’an.
22. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873)
Seorang muslim pertama di
anak benua India yang sempat
mendalami pemikiran barat modern
dan mempunyai latar belakang
pendidikan yang bercorak tradisional
Islam.
Karya utamanya di tahun 1930
yang berjudul The Reconstruction of
Religious Thought in Islam
(Pembangunan Kembali Pemikiran
Keagamaan dalam Islam).
Melalui penggunaan istilah
recontruction, ia mengungkapkan
kembali pemikiran keagamaan Islam
dalam bahasa modern untuk
dikonsumsi generasi baru muslim
yang telah berkenalan dengan
perkembangan mutakhir ilmu
pengetahuan dan filsafat barat abad
ke-20.
23. Bangsa Turki tercatat dalam
sejarah Islam dengan keberhasilannya
mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti
Turki Saljuk dan Dinasti Turki
Usmani.
Di dunia Islam, ilmu
pengetahuan modern mulai menjadi
tantangan nyata sejak akhir abad ke-
18, terutama sejak Napoleon
Bonaparte menduduki Mesir pada
tahun 1798.
Muhammad Ali memainkan
peranan penting dalam kampanye
militer melawan Perancis. Ia diangkat
oleh pengusaha Usmani menjadi
Pasya pada tahun 1805 dan
memerintah Mesir hingga tahun 1894.
24. Muhammad Ali Pasya
mendirikan beberapa sekolah
tekhnik dengan guru-gurunya dari
luar negaranya. Ia mengirim lebih
dari 4000 pelajar ke Eropa untuk
mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
Kebudayaan turki
merupakan perpaduan antara
kebudayaan Persia, Bizantium dan
Arab. Dari kebudayaan Persia,
mereka banyak menerima ajaran-
ajaran tentang etika dan tatakrama
kehidupan kerajaan atau
organisasi pemerintahan. Prinsip
kemiliteran mereka dapatkan dari
Bizantium, sedangkan dari Arab,
mereka mendapat ajaran tentang
prinsip ekonomi, kemasyarakatan,
dan ilmu pengetahuan.
25. Bangsa Turki tercatat dalam
sejarah Islam dengan sevagai bangsa
yang banyak berkiprah dalam
pengembangan seni arsitektur Islam
berupa bangunan-bangunan masjid
yang indah seperti masjid Sultan
Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman,
dan masjid Abu Ayub Al Ansari.
Masjid-masjid tersebut dihiasi pula
dengan kaligrafi yang indah. Salah satu
masjid yang terkenal dengan keindahan
kaligrafinya adalah masjid yang
awalnya berasal dari gereja Aya
Sophia.
Islam dan kebudayaannya
tidak hanya merupakan warisan dari
masa silam yang gemilang, namun
juga salah satu kekuatan penting yang
cukup diperhitungkan dunia dewasa
ini. Al Qur’an terus menerus dibaca
dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya
Islam pun tetap merupakan faktor
pendorong dalam membentuk
kehidupan manusia di permukaan
bumi.