Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Penyakit Blas dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar pada pertanaman padi di Indonesia. Pada awalnya blas hanya menyerang padi gogo. Namun kini penyakit blas menjadi penyakit utama pada tanaman padi sawah.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. 2
PATOGENESIS
• PATHOS
– Penderitaan; sakit
• GENESIS
– Asal usul; mula kejadian
• Urutan peristiwa menjadi sakitnya
tumbuhan
• Urutan peristiwa terjadinya penyakit
3. 3
PATOGENESIS
• Inokulasi
– Bertemunya patogen dengan tumbuhan
• Penetrasi
– Masuknya patogen ke dalam tumbuhan
• Infeksi
– Tanggapan tumbuhan terhadap serangan
• Gejala
– Kenampakan tanggapan tumbuhan
MM
AA
SS
AA
II
NN
KK
UU
BB
AA
SS
II
6. 7
FASE (TAHAP) PENYAKIT
• Tahap PrapenetrasiPrapenetrasi
– Sebelum patogen masuk ke dalam sel
tumbuhan
• Tahap PenetrasiPenetrasi
– Pada waktu patogen masuk ke dalam sel
tumbuhan
• Tahap PascapenetrasiPascapenetrasi
– Setelah patogen ada di dalam sel tumbuhan
8. 9
TAHAP I. PRAPENETRASI
• Tumbuhan
– Tumbuhan masih sehat
• Patogen:
– Perkembangan sebelum penetrasi
9. 10
A. TUMBUHAN SEHAT
• Pemahaman fisiologi tumbuhan sehat
– Untuk dapat memahami fisiologi tumbuhan
sakit
PELAJARI KEMBALI
• Fisiologi tumbuhan (sehat)
12. 15
INOKULUM
• Tubuh atau bagian tubuh patogen yang
dapat menyerang & menyebabkan sakit
• Jenis
– Inokulum primer
– Inokulum sekunder
• Bentuk
– Tergantung patogen
• Sumber inokulum
– Tumbuhan sakit & bagiannya
– Tanah
– Serangga
Paling penting
13. 16
INOKULUM PRIMER
• Inokulum yang mengawali suatu
serangan
INOKULUM SEKUNDER
• Inokulum yang terbentuk pada tumbuhan
setelah terserang inokulum primer
14. 17
BENTUK INOKULUM
• Jamur
– Miselium & modifikasinya
• Sklerosium, klamidospora, rizomorf
– Spora
• Bakteri
– Sel bakteri
• Virus
– Partikel virus
• Nematoda
• Larva, telur
• Tumbuhan parasit
• Biji
• Sulur
16. 20
SUMBER INOKULUM
• Tempat asal inokulum
• Tempat inokulum berada / bertahan
– Tumbuhan sakit : biji, akar, daun, buah, dll.
– Sisa tumbuhan : tunggul, serasah
– Tanah : tanah tercemar
– Air : air tercemar
– Atmosfir : inokulum terangkut
– Serangga : setelah mengisap/makan
18. 22
Potensi inokulum
(Inoculum potential)
• Potensi inokulum untuk menyerang dan
menyebabkan sakit
• Faktor penentu
– Kerapatan inokulum: jumlah per satuan vol.
– Virulensi : tingkat kemampuan
• Faktor yg. mempengaruhi
– Kerentanan tumbuhan
– Ketersediaan hara
– Lingkungan
19. 25
INOKULASI
• Bertemunya inokulum dengan
permukaan tumbuhan yang mengawali
serangan
DIBEDAKAN MENJADI:
1. Pendaratan inokulum
2. Kontak inokulum dengan tumbuhan
3. Pengenalan
20. 26
PENDARATAN INOKULUM
• Tibanya inokulum di atas permukaan
tumbuhan
• Akhir dari penularan (penyebaran efektif)
KONTAK
• Menempelnya inokulum pada permukaan
tumbuhan
• Akhir / hasil dari pendaratan
21. 27
BAGAIMANA BERLANGSUNG?
• Penyebaran inokulum tidak selalu menghasilkan
kontak
– Bila inokulum tidak tiba di atas permukaan tumbuhan
• Penularan
– Penyebaran yang efektif
– Inokulum tiba di atas permukaan tumbuhan yang
dapat diserang (= kontak)
• Cara pendaratan
– Alami: setelah penularan alami oleh agen penular
– Buatan: setelah penularan buatan oleh manusia
22. 28
PENDARATAN ALAMI
• Setelah penyebaran aktif
– Hasil kemotaksis
• Zoospora
• Bakteri berflagel
• Setelah penyebaran pasif
– Terbawa oleh manusia
– Terbawa agen penyebar selain manusia
(angin, air, serangga)
23. 29
KEMOTAKSIS
• Orientasi arah perpindahan oleh senyawa kimia
• Zoospora/ bakteri berflagel/nematoda karena eksudat akar
Zoospora
Zoospora bergerak & mengumpul pada ujung bulu akar
Zoospora
menempel
24. 30
PENDARATAN ALAMI LAIN
• Tibanya inokulum di atas permukaan
tumbuhan setelah dibawa/terbawa
– Angin
– Air
– Serangga
26. 32
FAKTOR BERPENGARUH
• Sifat inokulum
– Permukaan inokulum
• Kering : sulit menempel
• Basah : mudah menempel
• Sifat permukaan tumbuhan
– Licin
• Lapisan kutikula yang tebal
– Kasar
• Epidermis kasar
• Trikhoma
27. 33
FAKTOR BERPENGARUH
• Lingkungan
– Atmosferik
• Lapisan laminer pada permukaan daun
• Kecepatan angin
• Tetes air/embun
• Suhu
– Edafik
• Eksudat akar
29. 35
PENGENALAN
• Recognition
• Patogen & tumbuhan saling mengenal
– Patogen mengenal tumbuhan & tumbuhan
mengenal patogen
• Adanya isyarat pengenal
– Dihasilkan tumbuhan untuk dikenal patogen
– Dihasilkan patogen untuk dikenal tumbuhan
30. 36
ISYARAT PENGENAL
• Pengimbas aksi khusus atau pembentukan
produk khusus jasad yang lain
• Bentuk
– Senyawa
– Struktur (bangunan)
– Molekul elisitor
31. 37
ISYARAT PENGENAL PADA
TUMBUHAN
• Asam lemakAsam lemak pada kutikula pengimbas
kutinase patogen
• Molekul galakturonan pada pektin
pengimbas enzim pektin liase patogen
• Strigol (senyawa fenol) pemacu aktivasi
& perkecambahan propagul patogen
• Fenol & gulaFenol & gula yang keluar dari luka
pengaktif sejumlah gen patogen tertentu
• LektinLektin
32. 38
LEKTINLEKTIN
• Isyarat pengenal yang paling banyak
diteliti
• Protein yang terikat pada glikolipid atau
glikoprotein
= Hemaglutinin/fitohemaglutinin
34. 40
LOKASI ISYARAT PENGENAL
SEL TUMBUHAN
Dinding
sel
Membran
sel
Utk. bakteri
Utk. jamur
Untuk dapat mengenal
tumbuhan
• Bakteri cukup menempel
pada permukaan sel
• Jamur harus menembus
dinding sel
35. 41
PASCAPENGENALAN
• Apa yang terjadi ?
1. Tumbuhan dapat dikenal oleh patogen
– Terjadi penetrasi patogen
2. Tumbuhan tidak dikenal oleh patogen
– Tidak terjadi penetrasi patogen
44. 50
HIDATODA Pada daun
• Bakteri Xanthomonas
campestris
• pv. oryzae pada padi
• pv. campestris pada
kobis
• pv. malvacearum
pada kapasPada pagi hari air gutasi tercemar bakteri
Bila hari makin siang transpirasi meningkat &
sebagian air gutasi tersedot masuk melalui hidatoda
Bakteri ikut terbawa masuk & berkembang dalam
ruang antar sel
gejala mulai dari tepi daun
45. 51
NEKTARTODA Pada bunga apel
•Bakteri Erwinia
amylovora
• Bakteri terbawa serangga penyerbuk
& jatuh di genangan madu
• Air hujan akan mengencerkan madu
sehingga bakteri dapat membelah diri
• Sel-sel bakteri masuk ke dalam
jaringan pangkal bunga melalui
nektartoda (kelenjar madu)
• Sel-sel bakteri mencapai xilem &
tersebar ke ujung-ujung ranting
gejala pada ujung-ujung ranting
46. 52
2. PENETRASI MELALUI LUKA
• Mengapa luka?
– Karena penghalang menjadi rusak
• Patogen tidak menghadapi rintangan
– Karena cairan sel keluar
• Patogen tertarik secara kimiawi (kemotaksis / kemotropi)
• Jenis luka
– Luka alami vs. luka bukan alami
– Luka mikro vs. luka makro
47. 53
PENYEBAB LUKA
• Alami
– Pertumbuhan: retakan kulit batang
– Pengguguran: bekas tempelan daun/bunga/ buah
• Buatan
– Mekanik : potong, sadap, pangkas
– Fisika : patah, petir, panas
– Kimia : pestisida
– Hayati : serangga, burung
48. 54
UKURAN LUKA
• Mikro
– Tusukan serangga
– Tusukan nematoda
– Patahnya trikhoma
• Makro
– Luka terbuka (“menganga”)
Virus
Mikoplasma
Bakteri fastidius
Jamur, bakteri