SlideShare a Scribd company logo
DIMENSI, PEUBAH, INDIKATOR DAN ALAT ANALISIS
UNTUK PENGUKURAN PERKEMBANGAN
SATUAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
Oleh:
Sugeng Budiharsono
BAHAN PENGANTAR DISKUSI
Disampaikan pada Diskusi Penyusunan Dimensi, Peubah, Indikator SP, SKP
dan Kawasan Transmigrasi di Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, 09 Januari
2018
DIMENSI, PEUBAH DAN INDIKATOR UNTUK MENYUSUN
INDEKS PERKEMBANGAN SATUAN PERMUKIMAN
Dimensi
Ekonomi
Dimensi
Sosial Budaya
Dimensi
Lingkungan
Dimensi
Prasarana
dan Sarana
Peubah Indikator
Peubah
Peubah
Peubah
Indikator
Indikator
Indikator
IndeksPekembangan
SatuanPermukiman
Dasar
Teori
Pendekaan
Cara
Pandang
S. Budiharsono, 09012018
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI EKONOMI
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
1
Ekonomi Wilayah
Desa
Tidak ada pertanian = 0
2 0
Ada sektor pertanian = 1
Ada usaha industri mikro bidang kulit, kayu, anyaman, gerabah/keramik,
makanan dan minuman = 2
2
Pengembangan
Komoditas Unggulan
Komoditas unggulan belum dikembangkan = 0
3 0
Komoditas unggulan sudah dikembangkan namun masih parsial = 1
Komoditas unggulan sudah dikembangkan secara terpadu dari produksi,
pengolahan sampai pemasaran = 2
Komoditas unggulan sudah dikembangkan secara terpadu dari produksi,
pengolahan sampai pemasaran dan berkaitan dengan sektor lainnya = 3
3
Pelibatan
masyarakat dan
UKM dalam
pengembangan
komoditas unggulan
Hanya sebagian kecil masyarakat dan UMKM yang terlibat dalam
pengembangan Komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster
(hanya kurang dari 25 %) = 0
2 0Sekitar 25 % - 50 masyarakat dan UMKM dilibatkan dalam
pengembangan komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster = 1
Lebih dari 50 % masyarakat dan UMKM dilibatkan dalam
pengembangan komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster = 2
4
Pertokoan dan
Warung
Tidak Ada = 0
1 0
Ada warung/toko/kedai = 1
S. Budiharsono, 09012018
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI EKONOMI (Lanjutan)
5 Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih rendah dari Garis Kemiskinan
Kabupaten (GK) = 0
3 0GK ≤ Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih ≤ 1.5 GK – 1
1.5 GK < Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih ≤ 2 GK = 2
Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih > 2 GK - 3
6
Koperasi (KUD, Non-
KUD, Kopinkra dll)
Tidak Ada = 0
1 0
Ada = 1
7 Pelayanan bank
Tidak ada kantor pelayanan Bank = 0
1 0
Ada kantor pelayanan BPR dan Bank Umum namun masyarakat belum memanfaatkan
jasa keuangan maupun kredit = 1
Masyarakat sudah memanfaatkan jasa keuangan dan kredit = 2
8. Promosi
SP belum mempromosikan komoditas unggulan = 0
3 0
SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala lokal (kabupaten/kota dan
provinsi) = 1
SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala nasional dan internasional =
2
SP dan atau bersama-sama SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala
nasional dan internasional = 3
9.
Pembentukan
Klaster
Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP belum membentuk Klaster berbasis
komoditas unggulan = 0
Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP sudah membentuk klaster berbasis komoditas
unggulan namun baru untuk produksi dan atau pengolahan saja = 1
Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP sudah membentuk klaster berbasis komoditas
unggulan mengembangkan komoditas unggulan terpadu dari produksi, pengolahan dan
pemasaran = 2
10.
Pemilikan/
Penguasaan Lahan
Hampir 50 % lebih lahan di kawasan dikuasai oleh penduduk dari luar kawasan = 0
2 0Sekitar 25 - 50 % lebih lahan di kawasan dikuasai oleh penduduk dari luar kawasan = 1
Kurang dari 25 % lahan di kawasan dikuasai oleh oleh penduduk dari luar kawasan = 2
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
S. Budiharsono, 09012018
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI SOSIAL BUDAYA
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
1 Kebiasaan gotong royong
Tidak ada = 0
1 0
Ada = 1
2 Perkelahian Massal
Tidak ada = 0
0 2Ada kurang dari 2 kali setahun =1
Ada lebih dari 2 kali setahun = 2
3 Kriminalitas
Tidak ada = 0
0 3
Ada dan menurun =1
Ada dan sama saja = 2
Ada dan meningkat = 3
4 Siskamling Inisiatif Warga
Tidak = 0
1 0
Ada = 1
5 Keberadaan PMKS
Tidak = 0
0 1
Ada = 1
6
Pemberantasan Buta
Aksara
Tidak ada = 0
1 0
Ada = 1
7 Kegiatan Paket A/B/C
Tidak ada = 0
1 0
Ada = 1
S. Budiharsono, 09012018
Dimensi Sosial Budaya Lanjutan
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
8 Migrasi ke luar SP
Lebih dari 25 % dari kawasan perdesaan bermigrasi ke luar kabupaten
untuk mencari nafkah = 0
2 0
Sekitar 10 - 25 % dari kawasan perdesaan bermigrasi ke luar
kabupaten untuk mencari nafkah = 1
Sedikit penduduk (kurang dari 10 %) dari kawasan perdesaan
bermigrasi ke luar kabupaten untuk mencari nafkah = 2
9.
Pemanfaatan
produk budaya
Produk budaya masyarakat lokal belum dimanfaatkan dalam rangka
pengembangan Komoditas unggulan = 0
2 0
Produk budaya masyarakat lokal sudah dimanfaatkan secara komersial
dalam rangka pengembangan Komoditas unggulan namun belum
optimal = 1
Produk budaya masyarakat lokal sudah dimanfaatkan secara
industrialisasi dalam rangka pengembangan Komoditas unggulan
secara optimal = 2
10. Kerekatan Sosial
Masyarakat di kawasan satu sama lain belum merasa menjadi
masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik
maka tidak ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 0
2 0
Masyarakat di kawasan satu sama lain belum seluruhnya merasa
menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi
konflik maka baru ada sedikit mekanisme resolusi konflik yang baik = 1
Masyarakat di kawasan satu sama lain sudah seluruhnya merasa
menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi
konflik maka sudah ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 2
S. Budiharsono, 09012018
Dimensi Sosial Budaya Lanjutan
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
8
Budaya dan
perencanaan
Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan belum secara
eksplisit merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan budaya = 0
2 0
Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan sudah secara
eksplisit merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan budaya walaupun baru
sebagian = 1
Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan sudah secara
keseluruhan dan eksplisit telah merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan
budaya = 2
9
Budaya,
kesetaraan
dan inklusi
sosial
Fasilitas budaya dan ruang publik tidak didesain dengan mempertimbangkan
eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan masyarakat (misalnya untuk
orang disabilitas) = 0
2 0
Fasilitas budaya dan ruang publik baru sebagian didesain dengan mempertimbangkan
eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan masyarakat (misalnya untuk
orang disabilitas) = 1
Fasilitas budaya dan ruang publik seluruhnya sudah didesain dengan
mempertimbangkan eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan
masyarakat (misalnya untuk orang disabilitas) = 2
10
Kerekatan
sosial
Masyarakat di kawasan satu sama lain belum merasa menjadi masyarakat yang satu di
kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka tidak ada mekanisme resolusi
konflik yang baik = 0
2 0
Masyarakat di kawasan satu sama lain belum seluruhnya merasa menjadi masyarakat
yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka baru ada sedikit
mekanisme resolusi konflik yang baik = 1
Masyarakat di kawasan satu sama lain sudah seluruhnya merasa menjadi masyarakat
yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka sudah ada mekanisme
resolusi konflik yang baik = 2
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI LINGKUNGAN
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
1 Tempat buang air
Bukan jamban = 0
3 0
Jamban umum = 1
Jamban Bersama = 2
Jamban Sendiri = 3
2 Tempat buang sampah
Drainase/selokan/got/saluran air/sungai laut/danau = 0
2 0Dalam lubang atau dibakar = 1
Tempat sampah kemudian diangkut dan atau ada TPS = 2
3 Permukiman kumuh
Tidak ada = 0
0 1
Ada = 1
4
Pecemaran lingkungan air, tanah
dan udara
Tidak ada = 0
0 1
Ada = 1
5
Kebencanaan (gempa bumi,
banjir. Tanah longsor, tsunami
dlsb)
Tidak ada bencana = 0
0 4
Ada bencana dan sudah ada peringatan dini dan jalur
evakuasi serta perlengkapan keselamatan = 1
Ada bencana dan sudah ada peringatan dini dan jalur
evakuasi =2
Ada bencana dan sudah ada peringatan dini = 3
Ada bencana tapi tidak ada sistem peringatan dini =4
6 Kejadian Luar Biasa (KLB)
Tidak ada = 0
0 2Ada tetapi tidak ada yang meninggal = 1
Ada dan ada yang meninggal = 2
S. Budiharsono, 09012018
Dimensi Lingkungan Lanjutan
7
Pemanfaatan amenity
resources (sumber daya
keindahan dan
kenyamanan)
Masyarakat desa belum memanfaatkan sumber daya keindahan dan kenyamanan
(amenity resources) untuk pengembangan komoditas unggulan = 0
2 0
Masyarakat sudah memanfaatkan sumber daya keindahan (amenity resources)
untuk pengembangan komoditas unggulan tapi belum optimal = 1
Masyarakat sudah memanfaatkan) sumber daya keindahan (amenity resources
secara optimal untuk pengembangan komoditas unggulan = 2
8
Kesadaran masyarakat
terhadap permasalahan
dan pemanfaatan
lingkungan
Masyarakat belum memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan
dan pemanfaatan lingkungan = 0
3 0
Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan
dan pemanfaatan lingkungan = 1
Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan
dan pemanfaatan lingkungan serta mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari
= 2
Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan
dan pemanfaatan lingkungan serta menuangkannya ke dalam aturan (tidak
tertulis dan/atau tertulis) dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari =
3
9
Adaptasi terhadap
perubahan iklim
Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan belum berdaptasi dengan
perubahan iklim = 0
2 0
Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan sudah berdaptasi dengan
perubahan iklim namun belum optimal = 1
Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan sudah berdaptasi dengan
perubahan iklim dan sudah optimal = 2
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
1 Keberadaan kantor desa
Tidak ada = 0
2 0Ada tapi lokasi di luar desa = 1
Ada dan di dalam wilayah desa = 2
2
Jenis permukaan jalan dan
aksesibilitas roda 4 atau
lebih
Tanah = 0
5 0
Diperkeras = 1
Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang
tahun kecuali musim hujan = 2
Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang
tahun kecuali saat tertentu = 3
Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang
tahun = 4
3 Angkutan Umum
Tidak ada angkutan umum = 0
4 0
Ada dengan trayek tidak tetap = 1
Ada tanpa trayek tetap = 2
Ada trayek tetap tapi tidak setiap hari = 3
Ada trayek tetap dan setiap hari = 4
4 Elektrifikasi Desa
0 % = 0
3 0
1 - 50 % = 1
51 - 75 % = 2
>75 % = 3
5
Bahan bakar yang
digunakan untuk memasak
Kayu bakar = 0
3 0
Minyak tanah = 1
LPG = 2
Gas Kota = 3
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
6
Sumber Air
Minum
Air hujan = 0
5 0
Sungai/danau/kolam = 1
Mata Air = 2
Sumur = 3
Sumur Bor/pompa = 4
PAM/Ledeng/air kemasan = 5
7 SD/MI
Tidak ada = 0
2 0Ada dengan dengan lokasi sekolah lebih dari 3 km = 1
Ada dengan dengan lokasi sekolah kurang dari 3 km = 2
8
Pos kesehatan
desa (Poskesdes)
Tidak ada = 0
5 0
Ada di desa lain tapi sangat sulit dijangkau = 1
Ada di desa lain tapi sulit dijangkau = 2
Ada di desa lain dan mudah dijangkau = 3
Ada di desa lain dan sangat mudah dijangkau 4
Ada di desa ybs = 5
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA
(Lanjutan)
PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA
(Lanjutan)
9
Pondok Bersalin Desa
(Polindes)
Tidak ada = 0
5 0
Ada di desa lain tapi sangat sulit dijangkau = 1
Ada di desa lain tapi sulit dijangkau = 2
Ada di desa lain dan mudah dijangkau = 3
Ada di desa lain dan sangat mudah dijangkau 4
Ada di desa ybs = 5
10 Keberadaan Bidan Desa
Tidak ada = 0
1 0
Ada = 1
11 Keberadaan Posyandu
Tidak ada = 0
1 0
Ada = 1
12
Keberadaan sinyal telepon
seluler/handphone
Tidak ada sinyal = 0
2 0
Sinyal lemah = 1
Sinyal kuat = 2
13
Keberadaan infrastruktur
BBM dan Gas
Tidak ada = 0
2 0Ada agen BBM dan atau Gas =1
Terdapat agen BBM dan atau Gas =2
14 Pos PAUD
Tidak ada=0
1 0
Ada=1
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
S. Budiharsono, 09012018
METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN
• Karena multidimensi dan biasanya menggunakan bilangan
ordinal dan biner sebaiknya menggunakan Multidimensional
Scaling, metode analisis ordinasi multivariat.
• Alat analisis sebaiknya dapat menentukan leverage attribute
atau sensitive attribute sehingga memudahkan dalam
menentukan intervensi yang efisien dan akurat. Biasanya
menggunakan Euclidean Distance, yaitu prinsip suatu peubah
yang paling jauh jaraknya dari titik ideal, merupakan leverage
attribute.
• Metode analisis seyogyanya penilaiannya dilakukan secara
partisipatif dengan penilaiannya melibatkan stakeholder kunci
dalam kawasan
• Perlu dilakukan pembobotan untuk dimensi maupun wilayah
pengembangan dengan participatory pairwise comparison
matrix
S. Budiharsono, 09012018
MULTIDIMENSIONAL SCALING
• MDS digunakan untuk membangun 'peta' yang menunjukkan
hubungan antara sejumlah objek berdasarkan tabel jarak antar
objek (Manly, 1994 dalam Alder et al., 200).
• MDS dapat menghasilkan “peta” jarak yang tidak bias dari
suatu lokasi relatif (Clarke, 1993 dalam Pitcher dan Preikshot,
2001).
• MDS dapat menghitung bilangan metrik dan non-metrik
• Teknik ordinasi memprakirakan konfigurasi (ordinasi) titik
dalam ruang t-dimensi (biasanya 2 atau 3 dimensi) dengan
menggunakan jarak Euclidean (Euclidean distance). Jarak
Euclidean antar titik dihitung dengan menggunakan formula
Pythagoras.
• Jarak Euclidean ruang 2 dimensi:
S. Budiharsono, 09012018
Y
X
X1 – X2
Y1 – Y2
S. Budiharsono, 09012018
PERBANDINGAN BERBAGAI ALAT ANALISIS
• Alder et al. (2000) telah membandingkan
beberapa metode analisis dengan MDS, antara
lain Analisis Kelompok (Cluster Analysis),
Analisis Factor (Factor Analysis), Analisis
(Regresi) Komponen Utama (Principal
Component Analysis), Analisis Hubungan
(Correspondence Analysis), dan Multi-Attribute
Utility Theory (MAUT) untuk kajian yang
menggunakan multidimensi, banyak perubah
dan banyak indikator.
S. Budiharsono, 09012018
Analisis Kelompok (Cluster Analysis)
• Tidak dapat mengekspresikan hubungan antara
data jarak sebagai fungsi linier atau monoton,
jarak dalam Analisis Kelompok hirarkis
bukanlah jarak spasial seperti pada MDS, dan
dimensi koordinat dalam MDS kontinyu
sedangkan dalam Analisis Kelompok diskrit
(Davison, 1983 dalam Adler et al., 2000).
• Analisis Faktor tidak memadai jika sampel
berukuran kecil dan tidak dapat direplikasi
(Manly, 1994 dalam Alder et al., 2000)), atau
hubungan tidak linier.
S. Budiharsono, 09012018
Analisis (Regresi) Komponen Utama
• Tidak dapat menggunakan matriks jarak atau
kesamaan, dan yang lebih penting lagi data
harus didistribusikan secara normal.
• Persyaratan normalitas sangat membatasi
penggunaan Analisis Komponen Utama karena
data seringkali tidak terdistribusi secara
normal.
• Analisis Komponen Utama juga tidak dapat
merefleksikan keberlanjutan (Adler et al.,
2000).
S. Budiharsono, 09012018
Analisis Korespondesi (AK) dan MAUT
• Analisis Korespondensi berbeda dari MDS. Jarak atau
ketidaksamaan yang terkait dengan keberlanjutan dalam
MDS terwakili secara spasial. MDS dapat menganalisis
data nominal dan ordinal dan interval dan rasio.
Sedangkan AK hanya nominal dan rasio saja.
• Penerapan MAUT tidak hanya memerlukan tabel skor
terhadap berbagai kriteria tetapi juga pembobotan
atribut serta pembentukan fungsi utilitas untuk setiap
atribut oleh pemangku kepentingan.
• MAUT akan membatasi kemampuan untuk
membandingkan hasil perikanan karena setiap bobot
dan fungsi utilitas akan unik untuk perikanan (Adler et
al., 2000).
S. Budiharsono, 09012018
KELAYAKAN MODEL MDS
Stress (%) Kesesuaian
0,0 – 2.5 Sempurna
2,5 – 5,0 Sangat Bagus
5,0 – 10,0 Baik
10,0 – 20,0 Cukup
>20,0 Kurang
 













n
VfiVf
n
i 1
2
)1(.,)1,(
2) RMS = R2 =
RMS = R2 ≥ 0,60  bagus
1) Nilai Stress =
S. Budiharsono, 09012018
PENGGUNAAN SOFTAWARE MDS
• Untuk memudahkan penghitungan nilai indeks dapat digunakan software
MDS yang telah dibuat oleh The Fisheries Center, University of British
Columbia, Vancouver, Canada, yaitu RAPFISH. Tetapi untuk pengukuran
indeks perkembangan desa perlu disesuaikan peubah dan skornya sesuai
dengan dimensi, peubah dan indikator perkembangan desa (sebut saja
RAPDESA).
• Pitcher (1999) menyatakan prinsip dasar dan fitur utama Rapfish, yang
dimodifikasi menjadi RAPDESA:
– Menghasilkan nilai indeks dimensi dan leverage attributes dimensi
– Menangkap sifat multivariat pembangunan desa
– Menangkap sifat multidisiplin pembangunan desa
– Skor atribut bisa berupa campuran biner, ordinal atau rasio
– Skor terbaik dan terburuk yang ditetapkan memberikan titik referensi tetap
untuk ordinasi statistik
– Teknik ordinasi tidak membuat asumsi distribusi
– Atribut yang tidak terkait dengan keberlanjutan dieliminasi sejak dini
– Dapat menunjukkan perubahan status sejalan dengan waktu
– Dapat direplikasi
– Kemudahan mengkoreksi
– Kemudahan memperbarui tanpa gangguan
– Teknik cepat
– Dapat menganalis satu individu desa
PENENTUAN INDEKS KOMPOSIT
• Penentuan indeks komposit perkembangan desa
tidak dapat langsung menjumlahkan dari nilai
indeks dimensi. Hal ini dikarenakan bobot setiap
dimensi berbeda.
• Penentuan Bobot dilakukan dengan menggunakan
dengan metode Partcipatory Pairwaise Comparison
Matrix yang telah dikembangkan penulis.
• Nilai Indeks Komposit (IKSP) = Σ Di x Wi,
dimana: Di = Nilai indeks dimensi ke-i
Wi = Nilai bobot dimensi ke-i
• Apabila IKSP ≤ 50 Penyesuaian
Apabila 50 < IK ≤ 75 Pemantapan (Tertinggal)
Apabila IK ≥ 75 Pengembangan (Berkembang)
S. Budiharsono, 09012018
PROSES ANALISIS DENGAN SOFTWARE BERBASIS MDS
S. Budiharsono, 09012018
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
Umi Arifah
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
deivie rondonuwu
 
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping DesaMonev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
TV Desa
 
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
mutiaras1
 
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Akademi Desa 4.0
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)M. Adli
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SRIKURNIATI6
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Siti Sahati
 
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
TV Desa
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
AhmadRidho37
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
TV Desa
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
Ryadhi EthniCitizen
 
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Dodik Mer
 

What's hot (20)

Paparan profil desa
Paparan profil desaPaparan profil desa
Paparan profil desa
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping DesaMonev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
 
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx
 
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
 
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
 

Similar to Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 09012018

Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Sutardjo ( Mang Ojo )
 
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
GalleryFatihChannel
 
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
Simulasi dd   per 31 juli 2017 - revised-1 (3)Simulasi dd   per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
Sentot Satria
 
Strategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurulStrategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurul
nurulaulia_
 
Kosep_desa_siaga.ppt
Kosep_desa_siaga.pptKosep_desa_siaga.ppt
Kosep_desa_siaga.ppt
DEDEWIKORAKASIWI1
 
LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
LMCP1532 Pembangunan Bandar MapanLMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
Faraeen Zainudin
 
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmikoIsu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
Khol Fathirius
 
Isu strategis uu desa
Isu strategis uu desaIsu strategis uu desa
Isu strategis uu desa
Angling Darma
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
sekolahdesa
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
Teguh Kristyanto
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Randy Wrihatnolo
 
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
TV Desa
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
JambuMaduHijauMakass
 
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
Fitriyani727358
 
775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf
MUHAMMADHABLULBARRI1
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
pemdespajeruan
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
rifqiansarist
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
riniandari81
 
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba desa
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba  desaPeran masyarakat dalam pelaksanaan lomba  desa
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba desa
Nurbaiti Muhi
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
keuangandesa
 

Similar to Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 09012018 (20)

Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
8. KEBIJAKAN PEMB DAERAH MENUJU SGD's DESA.pptx
 
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
Simulasi dd   per 31 juli 2017 - revised-1 (3)Simulasi dd   per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)
 
Strategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurulStrategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurul
 
Kosep_desa_siaga.ppt
Kosep_desa_siaga.pptKosep_desa_siaga.ppt
Kosep_desa_siaga.ppt
 
LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
LMCP1532 Pembangunan Bandar MapanLMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan
 
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmikoIsu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
Isu isu-strategis-dalam-uu-desa-budiman-sudjatmiko
 
Isu strategis uu desa
Isu strategis uu desaIsu strategis uu desa
Isu strategis uu desa
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
 
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
Konperensi pers prioritas penggunaan dana desa 2021
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
 
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
 
775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
 
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba desa
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba  desaPeran masyarakat dalam pelaksanaan lomba  desa
Peran masyarakat dalam pelaksanaan lomba desa
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
 

More from Sugeng Budiharsono

PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Sugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Sugeng Budiharsono
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Sugeng Budiharsono
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Sugeng Budiharsono
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
Sugeng Budiharsono
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Sugeng Budiharsono
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Sugeng Budiharsono
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Sugeng Budiharsono
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Sugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Sugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Sugeng Budiharsono
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Sugeng Budiharsono
 
Indeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayahIndeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayah
Sugeng Budiharsono
 

More from Sugeng Budiharsono (20)

PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Indeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayahIndeks daya saing wilayah
Indeks daya saing wilayah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 

Recently uploaded (6)

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 

Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 09012018

  • 1. DIMENSI, PEUBAH, INDIKATOR DAN ALAT ANALISIS UNTUK PENGUKURAN PERKEMBANGAN SATUAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI Oleh: Sugeng Budiharsono BAHAN PENGANTAR DISKUSI Disampaikan pada Diskusi Penyusunan Dimensi, Peubah, Indikator SP, SKP dan Kawasan Transmigrasi di Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, 09 Januari 2018
  • 2. DIMENSI, PEUBAH DAN INDIKATOR UNTUK MENYUSUN INDEKS PERKEMBANGAN SATUAN PERMUKIMAN Dimensi Ekonomi Dimensi Sosial Budaya Dimensi Lingkungan Dimensi Prasarana dan Sarana Peubah Indikator Peubah Peubah Peubah Indikator Indikator Indikator IndeksPekembangan SatuanPermukiman Dasar Teori Pendekaan Cara Pandang S. Budiharsono, 09012018
  • 3. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI EKONOMI No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 1 Ekonomi Wilayah Desa Tidak ada pertanian = 0 2 0 Ada sektor pertanian = 1 Ada usaha industri mikro bidang kulit, kayu, anyaman, gerabah/keramik, makanan dan minuman = 2 2 Pengembangan Komoditas Unggulan Komoditas unggulan belum dikembangkan = 0 3 0 Komoditas unggulan sudah dikembangkan namun masih parsial = 1 Komoditas unggulan sudah dikembangkan secara terpadu dari produksi, pengolahan sampai pemasaran = 2 Komoditas unggulan sudah dikembangkan secara terpadu dari produksi, pengolahan sampai pemasaran dan berkaitan dengan sektor lainnya = 3 3 Pelibatan masyarakat dan UKM dalam pengembangan komoditas unggulan Hanya sebagian kecil masyarakat dan UMKM yang terlibat dalam pengembangan Komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster (hanya kurang dari 25 %) = 0 2 0Sekitar 25 % - 50 masyarakat dan UMKM dilibatkan dalam pengembangan komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster = 1 Lebih dari 50 % masyarakat dan UMKM dilibatkan dalam pengembangan komoditas unggulan secara teroganisir oleh klaster = 2 4 Pertokoan dan Warung Tidak Ada = 0 1 0 Ada warung/toko/kedai = 1 S. Budiharsono, 09012018
  • 4. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI EKONOMI (Lanjutan) 5 Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih rendah dari Garis Kemiskinan Kabupaten (GK) = 0 3 0GK ≤ Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih ≤ 1.5 GK – 1 1.5 GK < Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih ≤ 2 GK = 2 Tingkat pendapatan penduduk per kapita/bulan lebih > 2 GK - 3 6 Koperasi (KUD, Non- KUD, Kopinkra dll) Tidak Ada = 0 1 0 Ada = 1 7 Pelayanan bank Tidak ada kantor pelayanan Bank = 0 1 0 Ada kantor pelayanan BPR dan Bank Umum namun masyarakat belum memanfaatkan jasa keuangan maupun kredit = 1 Masyarakat sudah memanfaatkan jasa keuangan dan kredit = 2 8. Promosi SP belum mempromosikan komoditas unggulan = 0 3 0 SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala lokal (kabupaten/kota dan provinsi) = 1 SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala nasional dan internasional = 2 SP dan atau bersama-sama SP sudah mempromosikan komoditas unggulan dalam skala nasional dan internasional = 3 9. Pembentukan Klaster Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP belum membentuk Klaster berbasis komoditas unggulan = 0 Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP sudah membentuk klaster berbasis komoditas unggulan namun baru untuk produksi dan atau pengolahan saja = 1 Masyarakat di SP dan bersama beberapa SP sudah membentuk klaster berbasis komoditas unggulan mengembangkan komoditas unggulan terpadu dari produksi, pengolahan dan pemasaran = 2 10. Pemilikan/ Penguasaan Lahan Hampir 50 % lebih lahan di kawasan dikuasai oleh penduduk dari luar kawasan = 0 2 0Sekitar 25 - 50 % lebih lahan di kawasan dikuasai oleh penduduk dari luar kawasan = 1 Kurang dari 25 % lahan di kawasan dikuasai oleh oleh penduduk dari luar kawasan = 2 No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk S. Budiharsono, 09012018
  • 5. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI SOSIAL BUDAYA No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 1 Kebiasaan gotong royong Tidak ada = 0 1 0 Ada = 1 2 Perkelahian Massal Tidak ada = 0 0 2Ada kurang dari 2 kali setahun =1 Ada lebih dari 2 kali setahun = 2 3 Kriminalitas Tidak ada = 0 0 3 Ada dan menurun =1 Ada dan sama saja = 2 Ada dan meningkat = 3 4 Siskamling Inisiatif Warga Tidak = 0 1 0 Ada = 1 5 Keberadaan PMKS Tidak = 0 0 1 Ada = 1 6 Pemberantasan Buta Aksara Tidak ada = 0 1 0 Ada = 1 7 Kegiatan Paket A/B/C Tidak ada = 0 1 0 Ada = 1 S. Budiharsono, 09012018
  • 6. Dimensi Sosial Budaya Lanjutan No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 8 Migrasi ke luar SP Lebih dari 25 % dari kawasan perdesaan bermigrasi ke luar kabupaten untuk mencari nafkah = 0 2 0 Sekitar 10 - 25 % dari kawasan perdesaan bermigrasi ke luar kabupaten untuk mencari nafkah = 1 Sedikit penduduk (kurang dari 10 %) dari kawasan perdesaan bermigrasi ke luar kabupaten untuk mencari nafkah = 2 9. Pemanfaatan produk budaya Produk budaya masyarakat lokal belum dimanfaatkan dalam rangka pengembangan Komoditas unggulan = 0 2 0 Produk budaya masyarakat lokal sudah dimanfaatkan secara komersial dalam rangka pengembangan Komoditas unggulan namun belum optimal = 1 Produk budaya masyarakat lokal sudah dimanfaatkan secara industrialisasi dalam rangka pengembangan Komoditas unggulan secara optimal = 2 10. Kerekatan Sosial Masyarakat di kawasan satu sama lain belum merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka tidak ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 0 2 0 Masyarakat di kawasan satu sama lain belum seluruhnya merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka baru ada sedikit mekanisme resolusi konflik yang baik = 1 Masyarakat di kawasan satu sama lain sudah seluruhnya merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka sudah ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 2 S. Budiharsono, 09012018
  • 7. Dimensi Sosial Budaya Lanjutan No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 8 Budaya dan perencanaan Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan belum secara eksplisit merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan budaya = 0 2 0 Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan sudah secara eksplisit merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan budaya walaupun baru sebagian = 1 Perencanaan kawasan ataupun master plan pembangunan kawasan sudah secara keseluruhan dan eksplisit telah merujuk kepada sumber-sumber dan permasalahan budaya = 2 9 Budaya, kesetaraan dan inklusi sosial Fasilitas budaya dan ruang publik tidak didesain dengan mempertimbangkan eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan masyarakat (misalnya untuk orang disabilitas) = 0 2 0 Fasilitas budaya dan ruang publik baru sebagian didesain dengan mempertimbangkan eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan masyarakat (misalnya untuk orang disabilitas) = 1 Fasilitas budaya dan ruang publik seluruhnya sudah didesain dengan mempertimbangkan eksistensi, aktualitas, aksesibilitas untuk seluruh lapisan masyarakat (misalnya untuk orang disabilitas) = 2 10 Kerekatan sosial Masyarakat di kawasan satu sama lain belum merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka tidak ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 0 2 0 Masyarakat di kawasan satu sama lain belum seluruhnya merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka baru ada sedikit mekanisme resolusi konflik yang baik = 1 Masyarakat di kawasan satu sama lain sudah seluruhnya merasa menjadi masyarakat yang satu di kawasan tersebut dan apabila terjadi konflik maka sudah ada mekanisme resolusi konflik yang baik = 2
  • 8. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI LINGKUNGAN No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 1 Tempat buang air Bukan jamban = 0 3 0 Jamban umum = 1 Jamban Bersama = 2 Jamban Sendiri = 3 2 Tempat buang sampah Drainase/selokan/got/saluran air/sungai laut/danau = 0 2 0Dalam lubang atau dibakar = 1 Tempat sampah kemudian diangkut dan atau ada TPS = 2 3 Permukiman kumuh Tidak ada = 0 0 1 Ada = 1 4 Pecemaran lingkungan air, tanah dan udara Tidak ada = 0 0 1 Ada = 1 5 Kebencanaan (gempa bumi, banjir. Tanah longsor, tsunami dlsb) Tidak ada bencana = 0 0 4 Ada bencana dan sudah ada peringatan dini dan jalur evakuasi serta perlengkapan keselamatan = 1 Ada bencana dan sudah ada peringatan dini dan jalur evakuasi =2 Ada bencana dan sudah ada peringatan dini = 3 Ada bencana tapi tidak ada sistem peringatan dini =4 6 Kejadian Luar Biasa (KLB) Tidak ada = 0 0 2Ada tetapi tidak ada yang meninggal = 1 Ada dan ada yang meninggal = 2 S. Budiharsono, 09012018
  • 9. Dimensi Lingkungan Lanjutan 7 Pemanfaatan amenity resources (sumber daya keindahan dan kenyamanan) Masyarakat desa belum memanfaatkan sumber daya keindahan dan kenyamanan (amenity resources) untuk pengembangan komoditas unggulan = 0 2 0 Masyarakat sudah memanfaatkan sumber daya keindahan (amenity resources) untuk pengembangan komoditas unggulan tapi belum optimal = 1 Masyarakat sudah memanfaatkan) sumber daya keindahan (amenity resources secara optimal untuk pengembangan komoditas unggulan = 2 8 Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan dan pemanfaatan lingkungan Masyarakat belum memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan dan pemanfaatan lingkungan = 0 3 0 Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan dan pemanfaatan lingkungan = 1 Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan dan pemanfaatan lingkungan serta mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari = 2 Masyarakat sudah memiliki kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan dan pemanfaatan lingkungan serta menuangkannya ke dalam aturan (tidak tertulis dan/atau tertulis) dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari = 3 9 Adaptasi terhadap perubahan iklim Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan belum berdaptasi dengan perubahan iklim = 0 2 0 Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan sudah berdaptasi dengan perubahan iklim namun belum optimal = 1 Pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan sudah berdaptasi dengan perubahan iklim dan sudah optimal = 2 No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
  • 10. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 1 Keberadaan kantor desa Tidak ada = 0 2 0Ada tapi lokasi di luar desa = 1 Ada dan di dalam wilayah desa = 2 2 Jenis permukaan jalan dan aksesibilitas roda 4 atau lebih Tanah = 0 5 0 Diperkeras = 1 Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang tahun kecuali musim hujan = 2 Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang tahun kecuali saat tertentu = 3 Aspal/beton dan dapat dilalui roda 4 atau lebih sepanjang tahun = 4 3 Angkutan Umum Tidak ada angkutan umum = 0 4 0 Ada dengan trayek tidak tetap = 1 Ada tanpa trayek tetap = 2 Ada trayek tetap tapi tidak setiap hari = 3 Ada trayek tetap dan setiap hari = 4 4 Elektrifikasi Desa 0 % = 0 3 0 1 - 50 % = 1 51 - 75 % = 2 >75 % = 3 5 Bahan bakar yang digunakan untuk memasak Kayu bakar = 0 3 0 Minyak tanah = 1 LPG = 2 Gas Kota = 3
  • 11. No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk 6 Sumber Air Minum Air hujan = 0 5 0 Sungai/danau/kolam = 1 Mata Air = 2 Sumur = 3 Sumur Bor/pompa = 4 PAM/Ledeng/air kemasan = 5 7 SD/MI Tidak ada = 0 2 0Ada dengan dengan lokasi sekolah lebih dari 3 km = 1 Ada dengan dengan lokasi sekolah kurang dari 3 km = 2 8 Pos kesehatan desa (Poskesdes) Tidak ada = 0 5 0 Ada di desa lain tapi sangat sulit dijangkau = 1 Ada di desa lain tapi sulit dijangkau = 2 Ada di desa lain dan mudah dijangkau = 3 Ada di desa lain dan sangat mudah dijangkau 4 Ada di desa ybs = 5 PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA (Lanjutan)
  • 12. PEUBAH DAN INDIKATOR DIMENSI PRASARANA DAN SARANA (Lanjutan) 9 Pondok Bersalin Desa (Polindes) Tidak ada = 0 5 0 Ada di desa lain tapi sangat sulit dijangkau = 1 Ada di desa lain tapi sulit dijangkau = 2 Ada di desa lain dan mudah dijangkau = 3 Ada di desa lain dan sangat mudah dijangkau 4 Ada di desa ybs = 5 10 Keberadaan Bidan Desa Tidak ada = 0 1 0 Ada = 1 11 Keberadaan Posyandu Tidak ada = 0 1 0 Ada = 1 12 Keberadaan sinyal telepon seluler/handphone Tidak ada sinyal = 0 2 0 Sinyal lemah = 1 Sinyal kuat = 2 13 Keberadaan infrastruktur BBM dan Gas Tidak ada = 0 2 0Ada agen BBM dan atau Gas =1 Terdapat agen BBM dan atau Gas =2 14 Pos PAUD Tidak ada=0 1 0 Ada=1 No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk S. Budiharsono, 09012018
  • 13. METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN • Karena multidimensi dan biasanya menggunakan bilangan ordinal dan biner sebaiknya menggunakan Multidimensional Scaling, metode analisis ordinasi multivariat. • Alat analisis sebaiknya dapat menentukan leverage attribute atau sensitive attribute sehingga memudahkan dalam menentukan intervensi yang efisien dan akurat. Biasanya menggunakan Euclidean Distance, yaitu prinsip suatu peubah yang paling jauh jaraknya dari titik ideal, merupakan leverage attribute. • Metode analisis seyogyanya penilaiannya dilakukan secara partisipatif dengan penilaiannya melibatkan stakeholder kunci dalam kawasan • Perlu dilakukan pembobotan untuk dimensi maupun wilayah pengembangan dengan participatory pairwise comparison matrix S. Budiharsono, 09012018
  • 14. MULTIDIMENSIONAL SCALING • MDS digunakan untuk membangun 'peta' yang menunjukkan hubungan antara sejumlah objek berdasarkan tabel jarak antar objek (Manly, 1994 dalam Alder et al., 200). • MDS dapat menghasilkan “peta” jarak yang tidak bias dari suatu lokasi relatif (Clarke, 1993 dalam Pitcher dan Preikshot, 2001). • MDS dapat menghitung bilangan metrik dan non-metrik • Teknik ordinasi memprakirakan konfigurasi (ordinasi) titik dalam ruang t-dimensi (biasanya 2 atau 3 dimensi) dengan menggunakan jarak Euclidean (Euclidean distance). Jarak Euclidean antar titik dihitung dengan menggunakan formula Pythagoras. • Jarak Euclidean ruang 2 dimensi: S. Budiharsono, 09012018
  • 15. Y X X1 – X2 Y1 – Y2 S. Budiharsono, 09012018
  • 16. PERBANDINGAN BERBAGAI ALAT ANALISIS • Alder et al. (2000) telah membandingkan beberapa metode analisis dengan MDS, antara lain Analisis Kelompok (Cluster Analysis), Analisis Factor (Factor Analysis), Analisis (Regresi) Komponen Utama (Principal Component Analysis), Analisis Hubungan (Correspondence Analysis), dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) untuk kajian yang menggunakan multidimensi, banyak perubah dan banyak indikator. S. Budiharsono, 09012018
  • 17. Analisis Kelompok (Cluster Analysis) • Tidak dapat mengekspresikan hubungan antara data jarak sebagai fungsi linier atau monoton, jarak dalam Analisis Kelompok hirarkis bukanlah jarak spasial seperti pada MDS, dan dimensi koordinat dalam MDS kontinyu sedangkan dalam Analisis Kelompok diskrit (Davison, 1983 dalam Adler et al., 2000). • Analisis Faktor tidak memadai jika sampel berukuran kecil dan tidak dapat direplikasi (Manly, 1994 dalam Alder et al., 2000)), atau hubungan tidak linier. S. Budiharsono, 09012018
  • 18. Analisis (Regresi) Komponen Utama • Tidak dapat menggunakan matriks jarak atau kesamaan, dan yang lebih penting lagi data harus didistribusikan secara normal. • Persyaratan normalitas sangat membatasi penggunaan Analisis Komponen Utama karena data seringkali tidak terdistribusi secara normal. • Analisis Komponen Utama juga tidak dapat merefleksikan keberlanjutan (Adler et al., 2000). S. Budiharsono, 09012018
  • 19. Analisis Korespondesi (AK) dan MAUT • Analisis Korespondensi berbeda dari MDS. Jarak atau ketidaksamaan yang terkait dengan keberlanjutan dalam MDS terwakili secara spasial. MDS dapat menganalisis data nominal dan ordinal dan interval dan rasio. Sedangkan AK hanya nominal dan rasio saja. • Penerapan MAUT tidak hanya memerlukan tabel skor terhadap berbagai kriteria tetapi juga pembobotan atribut serta pembentukan fungsi utilitas untuk setiap atribut oleh pemangku kepentingan. • MAUT akan membatasi kemampuan untuk membandingkan hasil perikanan karena setiap bobot dan fungsi utilitas akan unik untuk perikanan (Adler et al., 2000). S. Budiharsono, 09012018
  • 20. KELAYAKAN MODEL MDS Stress (%) Kesesuaian 0,0 – 2.5 Sempurna 2,5 – 5,0 Sangat Bagus 5,0 – 10,0 Baik 10,0 – 20,0 Cukup >20,0 Kurang                n VfiVf n i 1 2 )1(.,)1,( 2) RMS = R2 = RMS = R2 ≥ 0,60  bagus 1) Nilai Stress = S. Budiharsono, 09012018
  • 21. PENGGUNAAN SOFTAWARE MDS • Untuk memudahkan penghitungan nilai indeks dapat digunakan software MDS yang telah dibuat oleh The Fisheries Center, University of British Columbia, Vancouver, Canada, yaitu RAPFISH. Tetapi untuk pengukuran indeks perkembangan desa perlu disesuaikan peubah dan skornya sesuai dengan dimensi, peubah dan indikator perkembangan desa (sebut saja RAPDESA). • Pitcher (1999) menyatakan prinsip dasar dan fitur utama Rapfish, yang dimodifikasi menjadi RAPDESA: – Menghasilkan nilai indeks dimensi dan leverage attributes dimensi – Menangkap sifat multivariat pembangunan desa – Menangkap sifat multidisiplin pembangunan desa – Skor atribut bisa berupa campuran biner, ordinal atau rasio – Skor terbaik dan terburuk yang ditetapkan memberikan titik referensi tetap untuk ordinasi statistik – Teknik ordinasi tidak membuat asumsi distribusi – Atribut yang tidak terkait dengan keberlanjutan dieliminasi sejak dini – Dapat menunjukkan perubahan status sejalan dengan waktu – Dapat direplikasi – Kemudahan mengkoreksi – Kemudahan memperbarui tanpa gangguan – Teknik cepat – Dapat menganalis satu individu desa
  • 22. PENENTUAN INDEKS KOMPOSIT • Penentuan indeks komposit perkembangan desa tidak dapat langsung menjumlahkan dari nilai indeks dimensi. Hal ini dikarenakan bobot setiap dimensi berbeda. • Penentuan Bobot dilakukan dengan menggunakan dengan metode Partcipatory Pairwaise Comparison Matrix yang telah dikembangkan penulis. • Nilai Indeks Komposit (IKSP) = Σ Di x Wi, dimana: Di = Nilai indeks dimensi ke-i Wi = Nilai bobot dimensi ke-i • Apabila IKSP ≤ 50 Penyesuaian Apabila 50 < IK ≤ 75 Pemantapan (Tertinggal) Apabila IK ≥ 75 Pengembangan (Berkembang) S. Budiharsono, 09012018
  • 23. PROSES ANALISIS DENGAN SOFTWARE BERBASIS MDS S. Budiharsono, 09012018