1. DI BALIK TERMINAL BARU
ABSTRAK
Terminal Rimbo Bujang dikenalsebagaitempat prostitusi terbesar maka
dari itu penulis ingin mengetahuilebih lanjut tentang kegiatan apa yang ada
di sana. Terminal baru di dekat pasar Sarinah ini tidak hanya dijadikan
sebagai tempat untuk kegiatan yang negatif seperti seks bebas, merokok,
balapan motor, pacaran dan lain sebagainya. Namun juga digunakan sebagai
tempat untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan positif seperti jalan santai,
lomba senam, bazar dan kegiatan – kegiatan lainnya. Kegiatan – kegiatan
negatif yang ada bukanlah salah dari pemerintah namun hal itu disebabkan
karena kurang adanya keperdulian dari semua elemen masyarakat.
Kata Kunci : Kisah di Balik Terminal Baru
2. DI BALIK TERMINAL BARU
Gambar 1.1 Terminal Baru dari Depan
Terminal adalah titik pertemuan antara penumpang dan barang yang memasuki serta
meninggalkan suatu sistem transportasi. Di Rimbo Bujang tepatnya di pasar Sarinah terdapat
terminal yang menjadi satu – satunya terminal kebanggaan masyarakat Rimbo Bujang.
Terminal ini memiliki banyak tempat wisata kuliner karena di sana terdapat banyak kios –
kios yang disewa oleh para penjual Nasi Goreng, The Telur, Jus dan juga Tempat Karoke.
Sehingga terminal ini dapat dijadikan sebagai tempat yang strategis untuk tongkrongan
ataupun kumpul bersama bagi semua orang. Keadaan ini dimanfaatkan bagi pemuda dan
masyarakat di sekitar untuk melakukan banyak kegiatan – kegiatan yang positif maupun
negatif di terminal ini namun sayangnya banyak pemuda dan oknum di sekitar terminal
memanfaatkan keadaan ini untuk melakukan kegiatan negatif yang kebanyakan merugian
pemuda dan sebaliknya menguntungkan bagi oknum di sekitar terminal.
Biasanya pada pukul 17.00 WIB sampai pagi dini hari di terminal ini sudah
diramaikan dengan para pemuda pemudi dan juga masyarakat yang ingin menghabiskan
waktu di tempat ini. Namun, di balik hal tersebut ternyata terminal di Rimbo Bujang ini
menyimpan hal yang sangat memprihatinkan karena di terminal ini sejak November 2015
3. telah dikenal sebagai tempat prostitusi terbesar di Sumatra. Sungguh berita ini sangat
memalukan bagi masyarakat Rimbo Bujang.
Pergaulan bebas seperti berpacaran berlebihan dan juga berdua – duaan di tempat
gelap yang mengarah ke perbuatan seks bebas di terminal ini sudah sering dilakukan dan
bahkan terdapat pekerja seks komersial yang sebagian adalah janda yang memang sengaja
datang untuk beroperasi yang berasal dari unit atau desa – desa.
Pekerja seks komersial pun tidak mengenal usia, mereka lebih banyak berusia di bawah umur
20 tahun dari pada di atas 20 tahun. Pekerja seks komersial ini sangat mudah ditemui di
kawasan terminal karena mereka biasanya berpangkalan di kios – kios maupun warung yang
ada di sekitar terminal dan mereka juga beroperasi secara terang – terangan serta penampilan
mereka pun semakin berani dengan menggunakan rok pendek dan kadang memakai celana
pendek berjalan – jalan didalam terminal.
Anonim.2016.Tebo Online Gila Terminal Rimbo Bujang Jadi
Markas.dalam.http://www.teboonline.com/2015/11/gila-terminal-rimbo-bujang-jadi-
markas.html?m=0.di akses 29 Mei 2016
Gambar 1.2 Pertemuan PSK dengan pelanggan
Kegiatan pergaulan bebas yang mengarah ke perbuatan seks bebas ini berawal dari
diputusnya aliran listrik di terminal bus Rimbo Bujang yang dibenarkan oleh Kepala PLN
Rimbo Bujang, Sudirman melalui Bendaharanya Ali. Menurutnya, pencabutan KWH meter
milik Terminal dilakukan karena terminal tersebut telah nunggak tagihan listrik selama 5
bulan lebih, dengan biaya tagihan sebesar 3 juta lebih. Dengan kondisi gelap gulita tanpa
4. penerangan listrik, hal ini yang mendorong terminal tersebut beralih fungsi menjadi tempat
pacaran da sering dijadikan tempat mesum.
Anonim.2016.Facebook
Permalink.dalam.https://www.facebook.com/permalink.php?id=357494247689090&story_fb
id=395169973921517.di akses 29 mei 2016
Semenjak tidak ada penerangan lagi banyak kegiatan para ramaja maupun masyarakat
yang melanggar hukum dan meresahkan warga. Dintaranya promosi rokok, balapan liar, ,
mesum, mangkal para bencong hingga berbagai transaksi yang mencurigakan. Jika kita
berjalan-jalan di terminal, banyak hal-hal yang aneh bisa di temukan diantaranya, ada
berbagai botol minuman keras, lintingan rokok ganja.
Terminal Rimbo Bujang ini biasanya hanya digunakan untuk proses pertemuan
pekerja seks komersial dengan pelanggannya atau untuk proses negosiasi, untuk selanjutnya
mereka ke Hotel atau tempat lainnya yang mereka anggap aman. Hal ini juga didukung
dengan dekatnya jarak antara hotel dengan terminal, sebenarnya tidak salah dengan adanya
hotel di dekat terminal namun kembali lagi bagaimana masyarakat menggunakannya dengan
cermat, namun hal ini lagi – lagi menjadi kesempatan bagi para oknum pekerja seksual yang
terkadang bekerjasama dengan oknum penegak hukum untuk mempekerjakan para anak
buahnya dan tentunya untuk meraih keuntungan yang sebesar – besarnya .
Tidak hanya kegiatan negatif berupa seks bebas saja tetapi juga ada banyak kegiatan
negatif lain seperti balapan liar, meminum minuman keras, berpacaran dan bahkan berjudi
penyakit – penyakit masyarakat ini memang sangat sulit untuk dihilangkan dan bahkan
dibasmi dari kehidupan.
Dari masalah ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab yang mendorong
pekerja seks komersial yang ada di Rimbo Bujang ini. Berikut ini adalah beberapa
penyebabnya :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak – anak mereka. Terkadang banyak
orang tua yang sibuk dengan pekerjaan mereka untuk mencari uang, mereka
berfikir jika memiliki banyak uang maka mereka akan dapat membahagiakan anak
– anaknya, namun hal itu tidak sepenuhnya bisa dibenarkan karena seorang anak
tidak hanya ingin dibahagiakan dengan uang, mereka juga butuh kasih sayang dari
orang tuanya, para remaja pada umumnya hanya ingin diperhatikan dengan orang
- orang terdekat mereka terutama orang tua.
5. 2. Kurangnya pemahaman agama oleh para remaja maupun para masyarakat. Agama
apapun sebenarnya telah melarang perbuatan – perbuatan yang mengarah pada
perbuatan zina. Seharusnya sebagian masyarakat bukannya tidak mengetahui
namun pura – pura tidak mengerti akan larangan perbuatan zina, namun mereka
lebih memikirkan keuntungan financial dari pada mematuhi perintah sang
pencipta. Dalam agama islam pun sudah sangat jelas dikatakan bahwa jangalah
sesekali kamu mendekati zina. Mendekati saja sudah tidak boleh apalagi
melakukanya. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32 yang berbunyi:
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk“.
Selain kurangnya pahamanya agama, sudah banyak juga masyarakat yang merosot
pengetahuan dan pemahan agamanya, sehingga keimanan masyarakat menjadi
rapuh. Pondasi iman yang seharusnya menjadi penangkal kemaksiatan tidak lagi
berfungsi dengan seharusnya. Halal dan haram pun tidak lagi menjadi standar
perbuatan. Bahkan para remaja dan masyarakatpun beresiko terkena penyakit –
penyakit yang membahayakan seperti HIV / AIDS, penyakit kelamin, kecelakaan
dan bahkan kematianpun diacuhkan.
Kondisi ini semakin diperparah dengan disuguhkannya tayang pornografi yang
semakin mudah diakses oleh masyarakat umum secara luas melalui media sosial.
Semakin banyak acara yang mempertontonkan aurat, aktivitas pacaran, goyangan
–goyangan erotis yang tentu menjadi stimulan/rangsangan bagi penonton. Atau
setidaknya menjadi hal yang lumrah jika hal itu terjadi disekeliling mereka. Belum
lagi, pemyebaran CD / video pornografi bebas diperjual belikan dan diakses oleh
siapapun.
3. Kurangnya kontrol masyarakat yang mencegah / menghentikan kemaksiatan.
Masyarakat yang semakin individualis dan EGP (emang gue pikirin) dengan
kondisi sekitarnya ini berfikir bahwa para remaja yang melakukan perbuatan
negatif bukan siapa – siapa mereka dan juga tidak mengganggu kehidupan
masyarakat dan jika terjadi apa – apa tidak ada pengaruhnya bagi mereka.
Seharusnya hal ini harus dihapuskan dari pemikiran masyarakat karena hal ini
6. juga menyangkut ketenangan dan juga ketentraman masyarakat. Walaupun
disekitarnya nampak jelas kemaksiatan. Meski perzinahan ini dilakukan oleh
individu, dampak yang diakibatkan akan merusak tatanan sosial yang
mengundang kemurkaan Allah SWT kepada seluruh penduduk.
4. Kurang terorganisirnya pemerintah dalam menjaga aqidah rakyatnya. Pemerintah
sebagai pengatur urusan umat, pemerintah sampai saat ini masih membiarkan dan
belum menindak tegas mengenai persebaran tayangan yang merusak aqidah di
berbagai media sosial.
Tidak hanya pemerintah semua elemen masyarakat seharusnya memberikan solusi
yang tepat untuk melenyapkan pekerja seks komersial dan juga kegiatan negatif yang ada di
terminal Rimbo Bujang solusi yang bisa dilakukan bisa berupa cara – cara sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Pengajian Akbar Di Terminal
Dengan diadakan pengajian akbar di terminal diharapkan para remaja maupun
masyarakat tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamalkan apa yang diutaran
oleh penceramah. Kegiatan ini tidak hanya diadakan sekali saja namun akan lebih
baik diadakan secara terus – menerus seperti sebulan sekali ataupun dua minggu
sekali.
2. Penutupan Kios – Kios Kosong
Kios – kios kosong di sekitar terminal sebaiknya ditutup dengan rolling dor atau
triplek sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan yang membawa
kemaksiatan.
3. Penyediaan Lapangan Kerja
Faktor kemiskinan yang seringkali menjadi alasan utama pekerja seks
komersial terjun ke lembah prostitusi tidak perlu terjadi bila negara memberikan
jaminan kebutuhan hidup setiap anggota masyarakat, termasuk penyediaan lapangan
pekerjaan terutama bagi kaum laki-laki. Penyediaan lapangan pekerjaan berarti
adanya kemudahan masyarakat untuk pekerjaan yang layak dan mampu mencukupi
kebutuhan diri dan keluarga yang ada dalam tanggungannya. Negara memberi
7. kemudahan permodalan bagi yang membutuhkan dan tanpa bunga bila ada bungapun
setidaknya hanya sedikit. sedangkan saat ini lapangan kerja terbatas dan pemenuhan
kebutuhan diri dan keluarga menjadi masalah besar di tengah masyarakat. Perempuan
semestinya tidak menjadi pencari nafkah utama bagi keluarganya.
4. Pendidikan Yang Bermutu
Pendidikan bermutu dan bebas biaya harus disediakan oleh negara.
Kurikulumnya harus mampu memberikan bekal ketakwaan selain kepandaian dan
keahlian pada setiap orang agar mampu bekerja dan berkarya dengan cara yang baik
dan halal. Kebanyakan alasan pekerja seks komersial yang kembali ke tempat
prostitusi setelah mendapat pembinaan ketrampilan karena lebih sulit mendapat uang
dari hasil menjahit dibanding melacur tidak akan terjadi bila ada penanaman kuat
tentang buruknya menjadi pekerja seks yang bukan hanya buruk di mata sang
pencipta namun di mata masyarakat pun sangat buruk, jadi tidak ada untungnya sama
sekali menjadi pekerja seks.
5. Jalur Sosial
Pembinaan masyarakat untuk membentuk keluarga yang harmonis merupakan
penyelesaian jalur sosial yang juga harus menjadi perhatian pemerintah. Bila keluarga
harmonis maka tidak banyak laki-laki yang membutuhkan untuk mencari kesenangan
ke tempat pelacuran atau ingin mendapat kasih sayang dengan mengencani pekerja
seks komerisal. Hal lain adalah pembentukan lingkungan sosial agar masyarakat
perduli terhadap kemaksiatan sehingga pelaku prostitusi akan mendapat sanksi dan
kontrol sosial dari lingkungan sekitar.
6. Penegakan Hukum / Sanksi Tegas
Penegakan hukum / sanksi tegas kepada semua pelaku prostitusi tidak hanya
mucikarinya. Pekerja seks komersial dan pemakai jasanya yang merupakan subyek
dalam lingkaran prostitusi harus dikenai sanksi tegas. Hukuman di dunia bagi orang
yang berzina adalah dirajam ( ditanam setangah badan dan dilempari batu ) jika ia
pernah menikah, atau dicambuk seratus kali jika ia belum pernah menikah lalu
8. dipenjara. Jika sanksi ini diberlakukan maka akan membuat siapapun berfikir ribuan
kali agar tidak jatuh pada tindak mesum.
7. Jalur Politik
Penyelesaian prostitusi membutuhkan diterapkannya kebijakan yang didasari
syariat Islam. Harus dibuat undang - undang yang tegas mengatur keharaman bisnis
apapun yang terkait pelacuran. Tidak boleh dibiarkan bisnis berjalan berdasar hukum
permintaan dan penawaran belaka tanpa pijakan benar dan sesuai syariat. Negara
tidak hanya harus menutup semua lokalisasi, menghapus situs prostitusi online tapi
juga melarang semua produksi yang memicu seks bebas seperti pornografi lewat
berbagai media.
Anonim.2016. Hizbut Tahrir Islam Solusi Paripurna Masalah
Prostitusi.dalam.http://hizbut-tahrir.or.id/2015/05/16/islam-solusi-paripurna-masalah-
prostitusi/.di akses 29 Mei 2016
Penyakit – penyakit masyarakat yang sudah lekat memang susah untuk diatasi
karena sebenarnya masalah utama dari kemaksiatan – kamaksiatan tersebut adalah
faktor ekonomi yang mendorong oknum – oknum yang ada di terminal dan juga
oknum penegak hukum yang membuat mereka tidak perduli akan keselamatan
generasi muda dan para wanita. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah dan juga
seluruh pihak dalam masyarakat untuk bersama – sama bergotong royong untuk
membasmi kegiatan – kegiatan maksiat yang membawa kerusukan di lingkungan kita
berupa pemberian sanksi atau pemecatan terhadap oknum penegek hukum yang
melakukan kerjasama dengan mucikari dan mucikari maupun oknum – oknum lain
yang terlibat juga harus diberikan sanksi yang sebesar – besarnya seperti hukuman
penjara seumur hidup atau hukuman mati agar mereka jera dan tidak ada lagi yang
berani melakukan kegiatan – kegiatan kemaksiatan tersebut.
Walaupun sudah ada peraturan yang tidak tertulis yang sudah dimengerti oleh
masyarakat bahwa anak perempuan yang pulang lebih dari jam 09.00 malam akan
dianggap sebagai anak yang tidak benar, namun tidak semua orang tua menerapkan
itu kepada anaknya. Untuk itu harus ada peraturan hitam di atas putih seperti perda
ataupun UU yang ditetapkan serta sosialasasi yang isinya mengatur larangan berbuat
kemaksiatan dan dilarangnya melanggar norma – norma sosial dan bahkan norma –
9. norma agama yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat seperti
balapan motor, seks bebas, berpacaran, berjudi transaksi narkoba dan sebagainya.
Dengan begitu akan semakin banyak orang yang menganggap perbuatan – perbuatan
negatif tersebut sebagai pelanggaran HAM, maka derajat genrasi muda dan juga
derajat para wanita di negeri ini akan semakin terangkat untuk mewujudkan Indonesia
bersih dari kata kemaksiatan.