36 Tahun Kampus Kuning Katakan Kebenaran Meskipun Langit Harus Runtuh
Musni Umar: Bahaya Mesum di Warnet (Warung Internet)
1.
2. Peristiwa
Agar tak dipakai mesum,
harus ada aturan khusus
bilik warnet
Reporter : Mohamad Taufik
Merdeka.com, Minggu, 29
September 2013 14:40:00
3. Polisi dan Satpol PP di beberapa daerah kini sedang gencar
melakukan razia pelajar di sejumlah warnet. Tak jarang dalam
razia itu, polisi dan Satpol PP kerap menemukan pasangan
pelajar atau mahasiswa sedang berduaan di bilik warnet.
Menurut Sosiolog Musni Umar, fenomena mesum di bilik
warnet, itu sebagai tanda kehancuran moral anak-anak dan
masyarakat. Pertama, kata dia, warnet berfungsi sebagai
tempat memperoleh informasi agar mereka bisa mengetahui
informasi terkini dalam berbagai bidang.
"Tapi justru warnet dijadikan tempat berkenalan dengan
pasangan. Tak hanya itu, tapi mereka juga melakukan hal-hal
yang tidak baik. Dan itu rata-rata dilakukan anak-anak dan
pelajar," kata Musni kepada merdeka.com, Sabtu malam
(29/9).
4. Kedua, dia menjelaskan, ini bukan murni kesalahan
anak-anak, tapi orang-orang tua juga harus disalahkan.
Sebab, selama ini para orang tua itu terkesan tak peduli
dengan anak-anak. Mereka membiarkannya berlama-
lama di warnet tanpa dipantau.
Bahkan setelah keluar dari warnet, para orang tua juga
terkesan tidak peduli. "Maka ketika anak bolos sekolah
ke warnet, anak berbuat apa saja di warnet, para orang
tua tidak tahu, bahkan tidak mau tahu," ujar Muni
Umar.
Dia melanjutkan, "hilangnya tanggungjawab kedua
orang tua terhadap anak, itu memperburuk kerusakan
moral anak-anak kita."
5. Ketiga, masalah lingkungan, termasuk di warnet. Menurut dia,
tidak seharusnya warnet yang seharusnya berfungsi sebagai
tempat mendapatkan informasi diubah menjadi tempat yang
rawan digunakan mesum. Misalnya, pemilik warnet
memfasilitasi dengan bilik-bilik tertutup.
"Seolah-olah masalah ini hal yang biasa yang terjadi di
manapun. Bilik-bilik tertutup yang terbukti dijadikan tempat
mesum harus dibongkar, desainnya diubah terbuka kayak di
kantoran," tukasnya.
Dengan demikian, hal itu bisa mencegah adanya peluang
untuk berlaku mesum di tempat warnet. "Ini pemilik warnet
harus sadar, bahwa ada masalah yang terjadi. Janganlah
warnet dijadikan sebagai sarana berbuat mesum. Sebenarnya
kalau semua menyadari ya sudah dibuka semuanya, sehingga
semua orang leluasa bisa saling melihat," ujarnya.
6. Solusi lain, harus ada aturan khusus tentang usaha warnet,
termasuk soal-soal yang mengatur tentang bilik warnet.
Aturan menurut dia macam-macam, bisa berupa perda,
pergub, atau sekadar aturan masyarakat sekitar warnet; dari
camat, lurah atau RT dan RW. Tujuannya agar warnet bisa
dikontrol oleh masyarakat.
Masyarakat bersama lurah, camat atau RT dan RW harus
blusukkan memantau warnet-warnet di daerahnya agar
praktik mesum anak-anak atau mahasiswa bisa diminimalisir.
Aturan itu, dia mengimbuhkan, juga menghindarkan warnet
dari amuk masyarakat. Misalnya warnet yang imagenya sudah
menjadi tempat mesum, kemudian didemo lalu diamuk
massa.
"Saya mendukung kalau ada aturan-aturan khusus, karena ini
memang berbahaya bagi anak-anak di Indonesia. Tapi yang
paling penting, dan paling bertanggung jawab itu peran orang
tua," tuturnya.
[ian]