1. Waktu penerapan EUC
Tahapan-tahapan dari Nolan (Nolan stages) untuk menentukan timing dari EUC.
1. Tahap inisiasi (initiation) yaitu tahap organisasi pertama kali mengenal teknologi informasi.
2. Tahap ketularan (contagion) pada tahap ini banyak organisasi mulai menggunakan teknologi
informasi karena hanya meniru dari organisasi lainnya tanpa mempertimbangkan untung dan
ruginya.
3. Tahap kendali (control) , pada tahap ini organisasi menggunakan teknologi informasi dengan
pertimbangan untung dan rugi.
4. Tahap matang (mature), pada tahap ini organisasi menggunakan teknologi informasi tidak
hanya sudah lewat pertimbangan biaya dan manfaat, tetapi juga sudah mempertimbangkan
sampai ke unggulan kompetisi untuk digunakan sebagai alat kompetisi.
Dari keempat tahapan dari Nolan, end user computing (EUC) atau end user development (EUD)
akan lebih berhasil jika diterapkan di organisasi yang sudah masuk paling tidak di tahap kendali.
2. Strategi EUC
Organisasi yang sudah siap dan sudah melakukan EUC akan mempunyai nilai
keungglan kompetisi tersendiri, karena pengambilan keputusan ad-hoc oleh masing-
masing manajer akan dapat cepat diselesaikan oleh manajer itu sendiri. Perkembangan
ini diarahkan sampai ke titik yang disebut pertumbuhan terkendali (controlled
growth), yaitu saat EUC diterapkan secara optimal di organisasi.
Strategi dalam titik ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Strategi aselerasi menekankan pada kecepatan ekspansi dari penarapan EUC dengan
pengendalian yang kurang diperhatikan. Strategi ini lebih menekankan pada
peningkatan jumlah manajer yang melakukan EUC.
2. Strategi kontainmen adalah sebaliknya yaitu lebih menekankan pada pengendalian
dari EUC ketimbang kecepatan penerapannya.
3. Strategi imbang menkankan kualitas dan kuantitas berjalan bersama-sama secara
imbang untuk mencapai ke pertumbuhan terkendali dari penerapan EUC di
perusahaan.
3. Taktik Penerapan EUC
Taktik pelaksanaan EUC dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan kemampuan teknis
manajer. Taktik yang digunakan adalah dengan menyediakan alat-alat pengembangan system yang
mudah digunakan seperti DBMS (Data Base Management Systems) dengan bahasa query yang
disediakannya, visual language dan CASE (Computer Aided Software Engineering). Sudah banyak
perusahaan yang melakukan produktivitasnya dengan menggunakan alat-alat pengembangan sistem
ini.
Selain itu taktik lain selain menggunakan alat-alat pengembangan system yang mudah untuk
membangun penerapan EUC adalah dibangunnya pusat informasi (information center atau IC) di
dalam departemen system informasi. Unit pusat informasi ini dapat berperan sebagai pengawas untuk
menjamin penerapan EUC terkendali dengan baik sesuai dengan kualitas dan integritas data dan
standar keamanan dan standar yang lainnya yang ditetapkan. Selain itu juga berfungsi sebagai unit
pelatihan bagi pemakai system , unit yang mencari dan mengevaluasi alat-alat pengembangan system
yang dapat membantu pemakai system.
4. PROTOTYPING
Metode selanjutnya yang perlu dipertimbangangkan adalah metode prototyping. Pertimbangan
memilih metode ini adalah jadwal pemakaian sistem teknologi informasi (STI) yang harus
segeratidak dapat menunggu terlalu lama. Metode prototyping anyak digunakan untuk
mengembangkan STI yang harus segera dioperassikan agar pengambilan keputusan diselesikan
secara cepat. Prototyping adalah proses pengembangan suatu prototip secara cepat untuk digunakan
terlebih dahulu dan dtingkatkanterus menerus sampai didapatkan system yang utuh.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan system menggunakan prototip
1. Identifikasikan kebutuhan pemakai yang paling mendasar
2. Membangun prototip
3. Menggunakan prototip
4. Merevisi dan meningkatkan prototip
5. Jika prototip lengkap menjadi sebuah system yang dikehendaki , proses iterasi dihentikan
5. • Tahapan prototyping
1. Identifikasikan kebutuhan
pemakai yang paling mendasar
2. Membangun prototip awal
3. Menggunakan prototip4. Meningkatkan prototip
Prototip
lengkap?
5. Prototip selesai
Tidak
Ya
6. Kelebihan dan kekurangan prototyping
• Kelebihan
1. Jika sistem yang dikembangakan ingin digunakan secepatnya karena keputusan yang akan
diambil manajer merupakan keputusan yang harus segera dilakukan dengan berdasarkan pada
informasi yang diberikan oleh sistem.
2. Terjadi ketidakpastian terhadap rancangan dari system yang dapat berubah dengan berjalannya
waktu disebabkan karena kebutuhan informasi pemakai sistem belum jelas. Dengan
prototyping , system akan selalu ditingkatkan jika kebutuhan pemakai dari waktu ke waktu
muncul dan dibutuhkan.
3. Prototyping mendorong partisipasidan keterlibatan pemakai system karena system akan
terusditingkatkan dari hasil saran saran yang diberikan pemakai system.
7. • Kekurangan
1. Kualitas system akan berkurang disebabkan system tidak dirancang secara terintegrasi sehingga
dapat menyebabkan integrasi basis data kurang baik dan hubungan satu bagian dengan bagian
lain di system kurang terintegrasi
2. Dokumentasi dari system kurang baik dibandingkn dengan yang diberikan oleh SDLC yang
sudah terancang dengan baik.