ini file dari menteri ESDM yg sedikit dipresentasikan oleh stafnya,nah,,,katanya ini adalah usaha konversi energi yang udah dilakuin pemerintahh selama ni...
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Presentasi Direktorat Konservasi Energi, Direktorate Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM tentang regulasi, kebijakan, permasalahan, potensi dan program-program pengembangan konservasi energi di Indonesia.
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Smart Villages
By Deasy Kurniawati
Off-grid electrification for development of small islands represents a number of unique challenges under the broad category of rural electrification. Small, off-grid island communities are particularly vulnerable to diesel price fluctuations and natural disasters, and thus, enhancing resilience through more sustainable and cheaper energy technologies should be a key priority. Financing the transition to these technologies – usually photovoltaic, micro-hydro or sometimes wind – is an essential hurdle to overcome. Once electricity systems are in place it is equally important that they are sustained in the longer term with effective arrangements for operation and maintenance, cost recovery etc. Related to this, is the productive use of the energy provided to increase islander incomes.
The workshop on Bunaken Island, Sulawesi, Indonesia from 3 to 5 November 2015, organised by the Smart Villages Initiative in collaboration with Kopernik, will explore these issues and develop recommendations for policy makers, development agencies and other stakeholders in energy provision to island communities.
More info: http://e4sv.org/events/off-grid-islands-electricity-workshop/
ini file dari menteri ESDM yg sedikit dipresentasikan oleh stafnya,nah,,,katanya ini adalah usaha konversi energi yang udah dilakuin pemerintahh selama ni...
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Presentasi Direktorat Konservasi Energi, Direktorate Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM tentang regulasi, kebijakan, permasalahan, potensi dan program-program pengembangan konservasi energi di Indonesia.
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Smart Villages
By Deasy Kurniawati
Off-grid electrification for development of small islands represents a number of unique challenges under the broad category of rural electrification. Small, off-grid island communities are particularly vulnerable to diesel price fluctuations and natural disasters, and thus, enhancing resilience through more sustainable and cheaper energy technologies should be a key priority. Financing the transition to these technologies – usually photovoltaic, micro-hydro or sometimes wind – is an essential hurdle to overcome. Once electricity systems are in place it is equally important that they are sustained in the longer term with effective arrangements for operation and maintenance, cost recovery etc. Related to this, is the productive use of the energy provided to increase islander incomes.
The workshop on Bunaken Island, Sulawesi, Indonesia from 3 to 5 November 2015, organised by the Smart Villages Initiative in collaboration with Kopernik, will explore these issues and develop recommendations for policy makers, development agencies and other stakeholders in energy provision to island communities.
More info: http://e4sv.org/events/off-grid-islands-electricity-workshop/
The smart energy defined as a core to the concept of the smart city, provides its users with a liveable, affordable, climate friendly and engaging environment that supports the needs and interests of its users is based on a sustainable economy.
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Outlook Energi Indonesia 2014 memuat proyeksi dan analisis terhadap kebutuhan dan penyediaan energi. Tahun 2013 sebagai tahun dasar untuk menghasilkan proyeksi masing-masing skenario dasar, yaitu skenario Business As Usual dan Skenario Kebijakan Energi Nasional.
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
The smart energy defined as a core to the concept of the smart city, provides its users with a liveable, affordable, climate friendly and engaging environment that supports the needs and interests of its users is based on a sustainable economy.
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Outlook Energi Indonesia 2014 memuat proyeksi dan analisis terhadap kebutuhan dan penyediaan energi. Tahun 2013 sebagai tahun dasar untuk menghasilkan proyeksi masing-masing skenario dasar, yaitu skenario Business As Usual dan Skenario Kebijakan Energi Nasional.
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
Peran_Kunci_Bahan_Bakar_Nabati ketahanan energi dan panganprasetyaadiksm
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, kontrak
penyediaan B3m untuk Cofiring Biomassa yang telah ada
sebelum Peraturan Menteri ini diundangkan, tetap berlaku
sampai dengan berakhirnya jangka waktu kontrak penyediaan
B3m.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
2. Lima dasar pemikiran yang melandasi kebijakan Pemda Kabupaten Kutai
Timur untuk mencanangkan Desa Mandiri Energi dengan berbasis pada
sumber energi terbarukan
Dasar pertama adalah alasan ekonomi. Kelangkaan bahan bakar minyak
(BBM) telah terasa dengan kenaikan harga yang berdampak pada ekonomi
dan sosial di Indonesia. Media massa telah banyak mengungkapkan
dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM tersebut. Biaya transportasi,
kenaikan harga barang dan komoditi bahan pangan, dan sebagainya.
Dasar kedua adalah alasan kebijakan. Kebijakan Pemerintah melalui
Inpres No 1 Tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan
bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain, Inptres 2 Tahun 2006
tentang batubara cair, dan Perpres No 5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional dan Pemerintah juga telah membuat Road
Map Biodiesel dari tahun 2005-2025 yang dikerjakan setiap lima tahun.
Kebijakan ini mendorong pendayagunaan sumber-sumber energi yang
tersedia dan dapat diperbaharui untuk seluruh kabupaten/kota di
Indonesia.
3. Dasar ketiga adalah alasan lingkungan. Masyarakat Dunia telah
menyadari bahwa salah satu penyebab perubahan global (global change)
yang berdampak pada pemanasan rumah kaca adalah penggunaan energi
fosil. Tanaman Jarak merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai
tanaman penghijauan.
Dasar keempat adalah alasan teknologi. Alasan ini meyakinkan kita
bahwa penggunaan BBM dari energi terbarukan telah dapat dikuasai
dengan baik. Melalui peningkatan kualitas dan kuantitas R&D, akan
diperoleh lebih banyak lagi manfaat penggunaan energi terbarukan
dari Jarak pagar (Jatropha curcas).
Berdasarkan hasil R & D, jarak pagar dapat dibudidayakan melalui tiga
sumber bibit yaitu melalui sistem biji, stek dan Clonning.
Dasar kelima adalah dukungan wilayah. Wilayah di kabupaten Kutai
Timur yang memiliki banyak lahan marjinal dan sebagian beriklim kering,
mampu mendukung pertumbuhan Jarak pagar (Jatropha curcas) secara
baik.
4. 1. Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 2003 tentang penyediaan dan
pemanfaatan Tenaga Listrik.
2. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan bakar
Lain.
3. Peraturan Menteri ESDA No. 002/2006 tentang Pengusahaan
Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah.
4. Keputusan Menteri ESDA No. 002 Tahun 2004 tentang Kebijakan
Energi Hijau.
5. Keputusan Menteri ESDA No.1122K/30MEM/2002 Pedoman
Pembangkit Skala Kecil Tersebar.
Kebijakan Pemda Kutim selalu memperhatikan
Kebijakan Pemerintah Pusat yang telah
mengeluarkan:
5. 1. Membangun sektor pertanian dalam arti luas untuk mendukung
kebijakan nasional tentang energi,
2. Membangun kemandirian daerah dalam bidang energi berdasarkan
potensi sumberdaya alam dan manusianya,
3. Memperluas program kemitraan bisnis antara pemerintah daerah,
perusahaan daerah, koperasi dan investor,
4. Mendukung terbukanya peluang kerja dan berusaha bagi
masyarakat dan institusi terkait,
Sasaran program ini adalah masyarakat kabupaten Kutai Timur yang
memiliki profesi sebagai petani, pegawai negeri, karyawan swasta, prajurit
TNI dan Polri. Juga kepada investor yang akan menjadi mitra usaha
perusahaan daerah dan koperasi
7. ROADMAP PENGEMBANGAN BIODIESEL
Pasar
Produk
Teknologi
Litbang
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar 2% Konsumsi Solar
720.000 kL
Biodiesel
Sawit
& Jarak Pagar
Biodiesel Sawit,
Jarak Pagar, Tumbuhan lain.
Etanol dari (ekses) gliserin
High/superior performance
Biodiesel
(angka setan tinggi,
titik tuang rendah)
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar 3% Konsumsi Solar
1.5 juta kL
Test Property,
Performance
Dan
standarisasi
Tahun 2005-2010 2011-2015 2016-2025
Biodiesel
dari minyak sawit,
jarak pagar dan
tumbuhan lain
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar 5% Konsumsi Solar
4.7 juta kL
Demo Plant
Kapasitas1 - 8 Ton/hari
(300 - 3000 Ton/tahun)
Commercial Plant
Kapasitas 30.000 s/d
100.000 Ton/tahun
“High Performance
Biodiesel Product
Commercial Plant”
Plant
Desain
Enjiniring
Teknologi
Pembuatan
aditif
STANDARD BIODIESEL NASIONAL
Teknologi
Blending,
(bio-)teknologi
(ekses)
gliserin
Optimasi
Dan
Modifikasi
Desain plant
Test Property,
Performance
Dan
standarisasi
8.
9. Langkah Menuju Desa Mandiri Energi
Pusat Pembibitan Sistem Cloning
Pertama di Indonesia
10.
11.
12.
13.
14. INDIKATOR KEBERHASILAN
DESA MANDIRI ENERGI
1.Menanam Tanaman Jarak Pagar
(Jatropha curcas)
2.Memanen Biji Tanaman Jarak Pagar
3.Mengolah Menjadi Minyak Jarak
4.Menggunakan Minyak Jakar Sebagai
sumber energi terbarukan pada alat-alat
produksinya
5.Mendapatkan nilai tambah ekonomi
6.Bermitra dengan Investor atau Perusda
18. No. Pelaku Bisnis Tanggung Jawab Manfaat
1. Investor a. Modal
b. Teknologi
c. Pasar
a. Jaminan Produksi
b. Jaminan Sosial
c. Jaminan Tenaga kerja
d. Kepastian Bisnis
a. Peningkatan PAD
b. Belajar Mandiri
a. Peningkatan Kesejahteraan
anggota/masyarakat
b. Meningkatkan tanggung
jawab sosial
c. Belajar Mandiri
a. Sukses Pembangunan
b.Sukses Pertumbuhan
Ekonomi
c. Sukses Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat
d.Sukses Kemandirian
Pemerintah
2. Perusda
Kutim
a. Modal (Lahan/Areal)
b. Pasar Lokal
c. SDM
d. Produksi
3. Koperasi a. Tenaga Kerja
b. Keamanan kerja
c. Logistik Perusahaan &
Karyawan
d. Produksi
4. Pemda Kutim a. Kepastian Hukum
b. Aparatur & Pelayanan
c. Kebijakan Daerah
d. Kepemimpinan Lokal
e. Keamanan
f. Sosial Budaya
g. Infrastruktur