Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan daya saing Indonesia pada tahun 2019 berdasarkan indeks daya saing IMD yang naik 11 peringkat. Peningkatan daya saing disebabkan oleh peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di Indonesia sejak pemerintahan Joko Widodo memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Daya Saing Indonesia naik 11 peringkat
1. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Dalam periode 2015-2019, pembangunan infrastruktur menjadi
salah satu program prioritas Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Selesainya
sejumlah proyek infrastruktur telah dirasakan dampaknya, salah
satunya turut berkontribusi pada peningkatan daya saing
Indonesia.
DAYASAINGINDONESIANAIK11
PERINGKAT,KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTURTURUTBERKONTRIBUSI
2. Peningkatan daya saing Indonesia tahun
2019 naik dengan signifikan. Berdasarkan
rilis peringkat daya saing 2019 yang
dikeluarkan oleh lembaga riset yang berbasis
di Swiss, IMD World Competitiveness Center,
daya saing Indonesia melesat 11 peringkat
tahun ini menjadi peringkat 32 dari
sebelumnya tahun 2018 berada di peringkat
43. Empat indikator besar yang diukur yaitu
kinerja ekonomi, efisiensi birokrasi, efisiensi
bisnis, dan infrastruktur.
2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. Kenaikan peringkat daya saing
Indonesia menjadi yang terbesar
di regional Asia Pasifik. Dalam rilis
tersebut, peningkatan daya saing
disebabkan efisiensi di sektor
pemerintahan, demikian halnya
kemajuan dalam ketersediaan
infrastruktur dan iklim bisnis.
3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. Meskipun demikian masih
dibawah Malaysia (peringkat
22) dan Thailand (peringkat
25). Apabila stok infrastruktur
stagnan maka daya tarik
investasi Indonesia akan kalah
dibandingkan negara tetangga.
4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. Menteri PUPR mengatakan
pembangunan infrastruktur
menjadi pilihan logis dan
strategis semata-mata untuk
meningkatkan daya saing
Indonesia sekaligus untuk
mengejar ketertinggalan.
5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. Terlebih Indonesia sempat mengalami
krisis ekonomi yang berdampak pada
penundaan dan penghentian
pembangunan dan pemeliharan
infrastruktur. Oleh karenanya sejak
tahun 2015 pemerintah mengalihkan
belanja subsidi menjadi belanja
produktif berupa pembangunan
infrastruktur, kesehatan, dan
pendidikan.
6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. Namun demikian dampak
kebijakan pembangunan
infrastruktur tidak serta merta
dapat dirasakan dalam jangka
pendek. Untuk itu PUPR banyak
membangun infrastruktur di
Papua, Papua Barat, NTT, dan
kawasan perbatasan.
7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. Daya saing yang baik diperlukan
untuk menarik investasi baik
dari dalam maupun luar negeri
untuk meningkatkan produksi
nasional dan membuka
lapangan kerja yang akan
mengurangi jumlah
pengangguran.
8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. Infrastruktur yang kurang
memadai akan membuat
produk Indonesia sulit bersaing.
Rendahnya konektivitas yang
mengakibatkan biaya logistik
Indonesia lebih mahal daripada
Malaysia, Singapura atau
bahkan Filipina.
9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. Menteri PUPR mengatakan dalam
membangun konektivitas
dilakukan secara sinergi
multimoda, sebagai contoh
Kementerian Perhubungan
membangun pelabuhan dan
bandara, maka Kementerian PUPR
akan menyediakan akses jalan
bebas hambatannya.
10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. Pembiayaan menjadi tantangan
Pemerintah meskipun anggaran
infrastruktur di Kementerian
PUPR cukup besar dengan rata-
rata diatas Rp 100 triliun, namun
belum memenuhi kebutuhan.
11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. Dalam lima tahun (2015-2019) total
anggaran Kementerian PUPR
sebesar Rp548,4 triliun yang terbagi
tahun 2015 sebesar Rp119,6 triliun,
tahun 2016 sebesar Rp98,1 triliun,
tahun 2017 sebesar Rp106,3 triliun,
tahun 2018 sebesar Rp113,7 triliun
dan tahun 2019 sebesar Rp110,7
triliun.
12
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. Oleh karenanya untuk infrastruktur
yang pembiayaannya dapat
melibatkan masyarakat seperti
jalan tol, maka pembangunannya
melalui investasi badan usaha.
13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. Dengan demikian anggaran
infrastruktur yang ada dioptimalkan
bagi pembangunan di kawasan
perbatasan, daerah terpencil
maupun infrastruktur kerakyatan
seperti air minum, sanitasi, jembatan
gantung, rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah semakin
diperluas cakupan layanannya.
14
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT