SlideShare a Scribd company logo
DRAFT RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024
Sektor Energi dan Ketenagalistrikan
Direktorat Energi, Telekomunikasi dan Informatika
17 Oktober 2019
DISCLAIMER
2
Seluruh Data dan Informasi yang digunakan dalam presentasi
ini tidak untuk dikutip dan dipublikasikan lebih lanjut,
namun akan menjadi dasar dalam perencanaan sektor energi
dan ketenagalistrikan pada RPJMN 2020-2024
1. CAPAIAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
3
REPUBLIK
INDONESIA
4
Urgensi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
REPUBLIK
INDONESIA
INFRASTRUKTUR MASIH TERBATAS
Peringkat kinerja infrastruktur logistik
Sumber: Logistic Performance Index, World Bank (2018)
40 47 67
41
20
42.5%
4,210.2
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
-
20
40
60
80
100
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
as % of GDP Capital Stock
Berdasarkan Persentase PDB (LHS) dan Rp triliun (RHS)
Indonesia
UK
43%
57%
76%
87%
Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013)
Sumber: Prospera
Canada
India
USA
Germany
Spain Poland
China
South
Africa
Italy
58% 58%
64%
71% 73%
80% 82%
Triliun
Rp.
Persen
(%)
laju penurunan melambat, meningkat secara nominal
PENURUNAN STOK INFRASTRUKTUR TERHADAP
PDB
43% vs rata-rata 70%
STOK INFRASTRUKTUR DI BAWAH RATA-RATA
INTERNASIONAL
Biaya logistik (persentase terhadap PDB)
BIAYA LOGISTIK MASIH TINGGI
KINERJA INFRASTRUKTUR LOGISTIK MASIH RENDAH
54
China Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Filippina
8% 8% 9% 9%
13% 13% 13% 14% 15%
20%
24%
5
Pencapaian Pembangunan 2018 (Evaluasi)
6
Diversifikasi Pembangkitan
Rasio
Elektrifikasi
Susut Jaringan PT PLN
RE Nasional
98,3%
2018
53
55
60
61
62.6
2018
2014
Konsumsi Listrik
1.064
2018
1.012
2017
956
2016
918
2015
kWh/kapita
Kapasitas Pembangkit (GW)
Penjualan Listrik (GWh)
267.453,99
2017
247.416,06
232.520,00
2016
2015 Δ5,1%
Δ6,4%
Δ8,1%
SAIDI PT PLN
terbesar: 73,9 jam/
pelanggan (Wilayah Sumsel,
Jambi Bengkulu)
Subsidi Listrik RT
Plg 2016 Plg 2018
450 VA (jt plg) 23,17 23,43
900 VA (jt plg) 23,13 6,31
900 VA RTM (jt plg) - 21,0
Subsidi (Rp. T) 45,74 48,10
Emisi CO2 2018 di pembangkitan PT
PLN: 217,5 juta ton
281.976,21
2018 Δ6,4%
Getting Electricity Competitiveness Trilemma
Posisi Global
RE Susut 61-82-57
Pelayanan
(terdapat indikator SAIDI)
• Rata-rata nasional: 15,97
• Rata-rata Jawa: 9,46
• Rata-rata Luar Jawa: 26,36
• Smt 1 2019: 65,80 GW
• 2014-2019 bertambah 12,8 GW
• Smt 1 2019: 98,81%
• Terdapat 721.008 RT tidak
mampu melakukan koneksi
• Smt 1 2019: 1.071
• 2015-2019 bertambah 153 kWh
* Sesuai konsumsi listrik dari Statistik DJK
Rata-rata pertumbuhan 6,3%
Jumlah Rumah Tangga Miskin 2019 sesuai Basis Data Terpadu: 27,31 jt
REPUBLIK
INDONESIA
7
Infrastruktur:
Kurang memadai, utamanya konektivitas
Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi
pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang
Fiskal:
Rendahnya penerimaan perpajakan
The Most Binding Constraint
Binding Constraint
Bukan Binding Constraint
Future Binding Constraint
Regulasi dan Institusi adalah kendala
mengikat bagi pertumbuhan ekonomi
• Regulasi tidak mendukung penciptaan dan
pengembangan bisnis, bahkan cenderung membatasi,
khususnya pada regulasi:
- Tenaga kerja
- Investasi
- Perdagangan
• Kualitas institusi rendah
- Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien
- Lemahnya koordinasi antarkebijakan
Penghambat Utama Ekonomi Tumbuh Tinggi
(Jika tidak diatasi saat ini, akan menghalangi Indonesia untuk bersaing di era
digital dan beralih ke manufaktur berteknologi tinggi)
Penghambat Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia (Ilustrasi
Gentong Air)
*Studi Growth Diagnostics, Bappenas 2018
7
REPUBLIK
INDONESIA
8
ISU ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN 2018
Subsidi listrik dan energi masih belum tepat
sasaran
Pembangkit listrik berbasis fosil sebesar 87,68%
sedangkan porsi EBT masih terbatas
Konsumsi listrik perkapita 1.064 kWh, sedangkan
Malaysia 4.000 kWh
75% LPG dan 40,50% BBM masih impor
Rumah tangga yang menggunakan kayu bakar
untuk memasak masih besar (21,57%)
Masih rendahnya pemanfaatan gas bumi dalam
negeri (49%)
Cadangan operasional BBM baru 20 hari, standar
negara maju 3-6 bulan
Durasi pemadaman listrik terbesar 84 jam/plg
HIGHLIGHT ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
2. TEMA DAN AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
9
REPUBLIK
INDONESIA
10
Arahan Presiden Terpilih*
11
Arahan RPJPN 2005-2025 untuk RPJMN 2020-2024 (Tahap IV)
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka
Panjang Nasional diupayakan secara
bertahap melalui RPJMN lima tahunan
sebagai berikut:
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat
Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil
dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR
I
II
III
IV RPJMN 2020 - 2024
RPJMN 2015 - 2019
RPJMN 2010 - 2014
RPJMN 2005 - 2009
TIGA KATA KUNCI:
a. Struktur Perekonomian yang Kokoh
b. Keunggulan Kompetitif Wilayah
c. SDM Berkualitas
12
Pengantar - Kerangka Pembangunan Infrastruktur 2020-2024
Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan
Konektivitas Sektor Ekonomi
Tol Laut Antarmoda
Pengembangan Wilayah /
Pusat pertumbuhan
Pengembangan Wilayah /
Pusat pertumbuhan
TOL LAUT
Kawasan
Terbangun
KTI / Daerah
Tertinggal
Area
Pelabuhan
Area
Pelabuhan
Pertanian-
Perkebunan-
Kelautan Perikanan
Industri
Pengolahan
Jasa dan
Pariwisata
Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan
Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi
Aksesibilitas Daerah Tertinggal
+
ICT untuk Transformasi Digital
Energi Berkelanjutan
untuk Perkotaan
Pembangunan
Transportasi Perkotaan
Infrastruktur
Pelayanan Dasar
Penyediaan Akses Perumahan
dan Permukiman Layak, Aman,
dan Terjangkau
Keselamatan dan Keamanan
Transportasi
Ketahanan Kebencanaan
Infrastruktur
Pengelolaan Air Tanah dan
Air Baku Aman
Berkelanjutan
Infrastruktur dan
Ekosistem ICT Perkotaan
Akses Air Minum dan
Sanitasi (Air Limbah dan
Sampah) Perkotaan
Akses Perumahan dan
Permukiman Layak, Aman,
dan Terjangkau di Perkotaan
Penyediaan Akses Air Minum
dan Sanitasi (Air Limbah dan
Sampah) Layak dan Aman
Pengarusutamaan
Kesetaraan Gender
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Pembangunan Berkelanjutan
Modal dan Sosial Budaya
Transformasi Digital
Ketahanan Bencana
13
Koridor Perencanaan Pembangunan
Struktur Industri Listrik
(Single Buyer)
IPP Kit
IPP
T/SO
Distribusi
Konsumen
PT PLN
H.I.T.S
Makro
Funding &
Financing
Regional
Sektor
Paradigma Perencanaan
Pembangunan Nasional
 Alokasi prioritas
 Integrasi sumber
pendanaan
 Disparitas antar
wilayah
 Dukungan sasaran
makro
 Arahan Sektor
 Proses: Teknokratis, top-down, bottom-up, partisipatif, dan
politis
 Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), RPJP, Visi 2045
 Tantangan global: dekarbonasi, desentralisasi, digitalisasi
 UU 30/2009 -- BUMN (PT PLN) tidak hanya menjadi
the first but also the last resort.
REPUBLIK
INDONESIA
TEMA DAN AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangunan
Kebudayaan
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
TEMA:
“INDONESIA BERPENGHASILAN MENENGAH – TINGGI YANG SEJAHTERA, ADIL DAN
BERKESINAMBUNGAN”
7 AGENDA PEMBANGUNAN:
14
3. SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
15
REPUBLIK
INDONESIA
16
Skenario Pertumbuhan Ekonomi 2020-2024
17
Sasaran Pembangunan Nasional
Tingkat Kemiskinan
Pertumbuhan
Ekonomi
5,4%-6,0%
9,82% 6,5-7,0%
Pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan makro ekonomi tersebut
tergantung dari efektivitas perbaikan
kebijakan lintas sektor (kebijakan reformasi
struktural)
Tingkat Pengangguran
Terbuka
5,34% 4,0-4,6%
Ketimpangan/
Gini Ratio
0,389 0.370-0,374 71,38 75,35
Target-target Pembangunan Tahun 2024
(2018) (2024)
(Maret 2018) (2024) (Agustus 2018) (2024)
(Maret 2018) (2024)
2,99 juta 2,7-3,0 juta
(Agustus 2018) (2024)
Penciptaan
Kesempatan Kerja
IPM
(2024)
5,3%
(2018) (2024)
3,2%
(2018)
Inflasi
3,0%
… pertumbuhan ekonomi stabil, harga-harga terkendali serta angka pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan menurun …
REPUBLIK
INDONESIA
KERANGKA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan
Konektivitas Sektor Ekonomi
Tol Laut Antarmoda
Pengembangan Wilayah /
Pusat pertumbuhan
Pengembangan Wilayah /
Pusat pertumbuhan
TOL LAUT
Kawasan
Terbangun
KTI / Daerah
Tertinggal
Area
Pelabuhan
Area
Pelabuhan
Pertanian-
Perkebunan-
Kelautan Perikanan
Industri
Pengolahan
Jasa dan
Pariwisata
Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan
Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi
Aksesibilitas Daerah Tertinggal
+
ICT untuk Transformasi Digital
Energi Berkelanjutan
untuk Perkotaan
Pembangunan
Transportasi Perkotaan
Infrastruktur
Pelayanan Dasar
Penyediaan Akses Perumahan
dan Permukiman Layak, Aman,
dan Terjangkau
Keselamatan dan Keamanan
Transportasi
Ketahanan Kebencanaan
Infrastruktur
Pengelolaan Air Tanah dan
Air Baku Aman
Berkelanjutan
Infrastruktur dan
Ekosistem ICT Perkotaan
Akses Air Minum dan
Sanitasi (Air Limbah dan
Sampah) Perkotaan
Akses Perumahan dan
Permukiman Layak, Aman,
dan Terjangkau di Perkotaan
Penyediaan Akses Air Minum
dan Sanitasi (Air Limbah dan
Sampah) Layak dan Aman
Pengarusutamaan
Kesetaraan Gender
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Pembangunan Berkelanjutan
Modal dan Sosial Budaya
Transformasi Digital
Ketahanan Bencana
18
REPUBLIK
INDONESIA
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
TRANSFORMASI DIGITAL
3 START UP
UNICORN BARU
ANALOG SWITCH OFF
 100% SIARAN DIGITAL
CAKUPAN JARINGAN
SERAT OPTIK
 75% KECAMATAN
KECEPATAN INTERNET
FIXED  25 Mbps
MOBILE  20 Mbps
ICT DEVELOPMENT
INDEX  5,0 - 5,3
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN
INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
ANGKUTAN UMUM MASSAL
6 KOTA METROPOLITAN
HUNIAN DENGAN AKSES
SAMPAH TERKELOLA BAIK
80 % PENANGANAN
20 % PENGURANGAN
INFRASTRUKTUR EKONOMI
KERETA CEPAT  JAKARTA-SURABAYA DAN
JAKARTA-BANDUNG
KERETA BARANG  MAKASSAR - PAREPARE
 STANDARISASI KINERJA DAN
PENGELOLAAN PELABUHAN
TERPADU  7 PELABUHAN HUB
 ON TIME PERFORMANCE (OTP): 95%
 BANDARA BARU  25
 PENGEMBANGAN RUTE JEMBATAN
UDARA  30 RUTE BARU
RUTE PELAYARAN MEMBENTUK
LOOP 27%
SAMBUNGAN RUMAH DENGAN AKSES AIR
MINUM LAYAK PERPIPAAN  24,45 JUTA
RUMAH TANGGA MENEMPATI HUNIAN
LAYAK  52,78 %
HUNIAN DENGAN AKSES AIR MINUM
LAYAK DAN AMAN  75,34 %
HUNIAN DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
 90 %, TERMASUK AKSES AMAN 20 %
TAMBAHAN AIR BAKU INDUSTRI &
DOMESTIK  90 m3/detik
JARINGAN IRIGASI BARU
 500 RIBU HA
BENDUNGAN MULTIGUNA BARU
 58 UNIT
EFISIENSI PENGGUNAAN AIR  RP 74
RIBU/M3
JARINGAN GAS KOTA
 2,5 JUTA SAMBUNGAN
RUMAH BARU
KONSUMSI LISTRIK PER KAPITA
NASIONAL
 1.500 kWh *)
EMISI CO2 DI PEMBANGKITAN
 323,9 JUTA TON *)
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR
PENURUNAN WAKTU TEMPUH JALAN
UTAMA PULAU  2,2 jam/100 km
 JALAN TOL BARU: 2.000 km
 JALAN NASIONAL BARU: 2.500 km
 KONDISI MANTAP JALAN NASIONAL: 98%
WAKTU TANGGAP PENCARIAN
DAN PERTOLONGAN  30 MENIT
19
RASIO FATALITAS KECELAKAAN JALAN 
1,37/10 ribu kendaraan
20
Dari Makro ke Mikro – Sasaran dan Indikator Utama 1 (Listrik per kapita)
5,4 - 6,0
Listrik:
4,4 – 4,8
Proyeksi pertumbuhan ekonomi
Draft RPJMN
Exercise (sangat sementara) Rendah Tinggi
Pertumbuhan Penjualan Listrik (%), avg. 2020-2024 5,2 5,7
Perkiraan Kebutuhan Listrik (TWh), 2024 382,0 392,4
Perkiraan target Konsumsi Listrik per Kapita di 2024:
~ 1.300 kWh*
-
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan Penjualan Tenaga Listrik Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Sektor Listrik
… Angka exercise sangat sementara…
Pertumbuhan
Ekonomi
* Penjualan listrik nasional (KESDM) = 281.976 GWh di 2018
* 1350 – 1390 kWh
Konsumsi listrik per kapita 1.160-1200 kWh (berbasis PT PLN)
Perkiraan kebutuhan pembangkit (GW), 2024 84,1 86,4
Perkiraan tambahan pembangkit (GW), 2024 19,2 21,5
21
Arah Kebijakan dan Strategi: Energi dan Ketenagalistrikan
Arah Kebijakan
Strategi
Diversifikasi energi dan ketenagalistrikan
untuk pemenuhan kebutuhan
a. Pemanfaatan EBT;
b. Pengembangan mini/micro grid berbasis energi bersih;
c. Pengembangan energy storage system
d. Pemanfaatan energi surya atap (solar rooftop) untuk rumah tangga beserta
pengembangan industri sel surya dalam negeri
Peningkatan efisiensi pemanfaatan energi
dan tenaga listrik
a. Pengembangan Energy Service Company (ESCO);
b. Memperluas, merehabilitasi dan peningkatan kapasitas sistem transmisi dan distribusi;
c. Pengembangan sistem manajemen informasi dan kontrol data;
d. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi smart grid
e. Pemanfaatan teknologi yang lebih efisien dan rendah emisi (high efficiency and low emission/HELE)
Penguatan dan perluasan pelayanan pasokan
energi dan tenaga listrik
a. Pemenuhantenaga listrik di kawasan-kawasan prioritas;
b. Penyediaan bantuan pasang baru listrik untuk rumah tangga tidak mampu;
c. Dukungan penyediaan energi primer (gas dan batubara) untuk listrik;
d. Peningkatan kapasitas kilang minyak dalam negeri;
e. Peningkatan infrastruktur gas bumi;
f. Pengembangan cadangan penyangga/operasional BBM dan LPG;
g. Pemanfaatan jaringan gas perkotaan, LPG, dan kompor bersih berbasis listrik;
h. Peningkatan kemampuan rekayasa enjiniring nasional untuk pembangkit listrik dan
sarana prasarana gas/minyak yang didukung industri dalam negeri;
i. Perluasan penyaluran BBM satu harga;
j. Pengembangan infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
Untuk pemenuhan akses dan pasokan energi dan tenaga listrik merata, handal, efisien, dan berkelanjutan
22
Arah Kebijakan dan Strategi: Pembangunan Ketenagalistrikan (3/3)
Arah Kebijakan
Peningkatan tata kelola energi dan
ketenagalistrikan
a. Peningkatan tugas dan fungsi kelembagaan
b. Penguatan independensi operator sistem transmisi;
c. Mendorong kebijakan harga/tarif energi dan penerapannya sehingga
mencapai harga keekonomian secara bertahap;
d. Mereviu kebijakan harga EBT berbasis biaya pokok penyediaan (BPP)
pembangkitan
Strategi
Pengembangan kebijakan pendanaan dan
pembiayaan
a. Pengembangan subsidi tepat sasaran melalui subsidi langsung dan realokasi
belanja;
b. Penerapan penyesuaian tarif dan/atau dukungan pemerintah untuk
peningkatan finansial PT PLN;
c. Penerapan kembali automatic tariff adjustment;
d. Memanfaatkan pembiayaan murah, alternatif instrumen dan leverage asset;
e. Pengembangan skema pendanaan yang cocok dan berkesinambungan.
REPUBLIK
INDONESIA
23
PP 1: Infrastruktur
Pelayanan Dasar
PP 2: Penguatan
Konektivitas
PP 3: Infrastruktur
Perkotaan
PP 4: Energi dan
Ketenagalistrikan
PP 5: Transformasi
Digital
PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR
KP 1: Penyediaan akses
perumahan dan
permukiman layak,
aman dan terjangkau
KP 4: Keselamatan dan
Keamanan Transportasi
KP 5: Ketahanan
Kebencanaan
Infrastruktur
KP 6: Waduk
Multipurpose dan
Modernisasi Irigasi
KP 1: Sistem Angkutan
Masal Umum
Perkotaan
KP 2 Akses Energi dan
Ketenagalistrikan
KP 3: Pasokan Energi
dan Tenaga Listrik
KP 1: Energi dan
Tenaga Listrik
Berkelanjutan
KP 1: Penuntasan
Infrastruktur TIK
KP 2: Pemanfaatan
Infrastruktur TIK
KP 3: Fasilitas
Pendukung
Transformasi Digital
KP 2: Penyediaan Akses
Air Minum dan Sanitasi
(Air Limbah dan Sampah)
KP 3: Energi dan
Ketenagalistrikan
Perkotaan
KP 4: Infrastruktur dan
Ekosistem ICT
Perkotaan
KP 6: Penyediaan Akses
Perumahan dan
Permukiman Perkotaan
KP 5: Akses Air
Minum dan Sanitasi
Perkotaan
KP 3: Pengelolaan Air
Tanah dan Air Baku
Berkelanjutan
KP 1: Konektivitas
Transportasi Jalan
KP 2: Konektivitas
Transportasi Kereta Api
KP 3: Konektivitas
Transportasi Laut
KP 4: Konektivitas
Transportasi Udara
KP 5: Konektivitas
Transportasi Darat dan
Antarmoda
KP 2: Infrastruktur
Jalan Perkotaan
23
PROGRAM PRIORITAS (PP) DAN KEGIATAN PRIORITAS (KP)
REPUBLIK
INDONESIA
MAJOR PROJECTS INFRASTRUKTUR 2020-2024
Penyediaan
100.000 Unit
Hunian Layak
Peningkatan Akses
Sanitasi (air limbah)
Layak dan Aman
Pembangunan 10
Juta Sambungan
Rumah dengan
Akses Air Minum
Layak dan Aman
Pengelolaan
Citarum Harum
Pengelolaan Terpadu
Pesisir Pantai Utara
Pulau Jawa:
Pembangunan KA
Angkutan Barang:
 KA Sulawesi
Makasar-Pare pare
Pengembangan
Jaringan 7 Pelabuhan
Laut Terpadu
Pembangunan
Jalan Tol Trans
Sumatera
Pembangunan
Jalan Trans Papua
Pembangunan KA Cepat
Jakarta-Semarang-Surabaya
& Jakarta-Bandung
Pengembangan Waduk
Multiguna & modernisasi irigasi
Pembangunan Jalan
Trans/Lingkar pulau
terluar/tertinggal (Morotai,
Nias, Saumlaki, Sumba,
Nunukan, Alor, Simeuleu, dll)
Pembangunan
Jembatan Udara
Papua
Sistem Angkutan Umum
Masal Perkotaan di 6
Kota Metropolitan:
 Metropolitan Jakarta,
Surabaya, Medan, Bandung,
Semarang, dan Makasar
Pengembangan
Infrastruktur Gas
Kota
Penyelesaian
program 35.000 MW
Revitalisasi Kilang Minyak (Balikpapan, Cilacap,
Balongan, Dumai) dan Pembangunan 2 Kilang Baru
(Tuban & Bontang)
Program Transformasi
Digital
 Penuntasan Infrastruktur TIK (Satelit multifungsi dan lastmile)
 Dari sektor sektor lain (pemanfaatan)
Program Prioritas 1
INFRASTRUKTUR
PELAYANAN DASAR
Program Prioritas 2
PENGUATAN
KONEKTIVITAS
Program Prioritas 3
INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
Program Prioritas 4
ENERGI &
KETENAGALISTRIKAN
Program Prioritas 5
TRANSFORMASI
DIGITAL
Perluasan Distribusi Air
Bersih di Seluruh Wilayah
 Jalan Tol Semarang-
Demak Terintegrasi
Tanggul Laut
24
4. KERANGKA PENDANAAN
REPUBLIK
INDONESIA
26
KERANGKA PENDANAAN
Pendanaan RPJMN 2020-2024 disusun dengan memperkuat implementasi Money Follow
Program dengan 3 strategi utama :
Memperkuat kualitas alokasi
pada Prioritas
1
• Memperkuat integrasi pendanaan
untuk prioritas
• Fokus pada pendanaan prioritas
khususnya Major Project
Memperbesar Kapasitas Pendanaan
• Diperkirakan Belanja K/L hanya dapat mendanai
20-25% seluruh kebutuhan pembangunan
• Mendorong peran BUMN, KPBU,dan Masyarakat
• Mendorong inovasi skema pendanaan (creative
financing) antara lain PINA, Blended Finance serta
Output Based Transfer/Hibah ke daerah
Memperkuat Delivery Mechanism
• Menyusun rencana program pembangunan hingga tingkat proyek
dan Major Project sebagai alat kendali
2
3
Rp
26
REPUBLIK
INDONESIA
RENCANA PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
Kebutuhan Investasi Infrastruktur 2020-2024
Rp 6.445 T
Gap
• Peran serta investasi masyarakat dan badan usaha melalui
skema KPBU dan PINA didorong untuk mengatasi
ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan pendanaan
• Untuk meningkatkan stok infrastruktur dari 43% PDB pada
2017 menuju 50% PDB pada 2024, dibutuhkan investasi
infrastruktur sebesar Rp 6.445T (6.1% PDB)
• Meningkat 34,3% dari investasi 2015-2019 sebesar
Rp 4.796,2T
Sumber: Bappenas (2019)
Swasta:
(Rp 2.707T )
(42%)
Total Investasi
Infrastruktur
Tahun
2020-2024:
Rp 6.445 T
BUMN:
(Rp 1.353T )
(21%)
Anggaran Negara
(Rp 2.385T )
(37%)
Kebutuhan Investasi Infrastruktur
27
REPUBLIK
INDONESIA
28
KPBU sebagai alternatif Pembiayaan Infrastruktur
… KPBU User Charge …
CAPEX
OPEX
PROFIT
COST OF
FUND
RUPIAH
MURNI
PHLN
SBSN
EQUITY
DEBT
PROJECT
CASHFLOW
Financing Project
Government Support
• VGF
• DAK
• Sector Support
• Others
Revenue Project
Funding
Gambaran Umum Integrasi Pendanaan dan Pembiayaan – KPBU User Charge
APBN
APBD
Badan Usaha - KPBU
Infrastructure Facility
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
Pemerintah/PJPK
Pajak/PAD
Tarif Pengguna
REPUBLIK
INDONESIA
Struktur Umum KPBU
• Pembiayaan
Sebagian Konstruksi
• Dukungan
Pemerintah (VGF)
KONTRIBUSI PEMERINTAH
• Tarif (User fee).
• Availability Payment.
• Bentuk lainnya
SKEMA PENGEMBALIAN
INVESTASI PJPK
PPP Project
Special Purpose
Company (SPC)
Equity
Sponsor
Financier
DEBT EQUITY
USER
Penyediaan
Infrastruktur
Perjanjian
KPBU
PT. PII
Perjanjian Regres Perjanjian Penjaminan
(membuat project menjadi
bankable)
JAMINAN PEMERINTAH
Project Finance
29
29
REPUBLIK
INDONESIA
Sektor Infrastruktur KPBU
KONEKTIVITAS
Jalan
▪ Jalan Tol
▪ Jembatan Tol
▪ Jalan
FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL
Transportasi
▪ Pelabuhan
▪ Bandara
▪ Kereta Api
▪ Transportasi Darat
Ketenagalistrikan
▪ Pembangkit Listrik
▪ Transmisi
Konservasi Energi
▪ PJU
Telekomunikasi &
Informatika
▪ Fiber optics
▪ E-government
▪ Satellit
Air Minum
Pengelolaan Sampah
Sumber Daya Air
dan Irigasi
Pengelolaan Limbah
Setempat
Pengelolaan Limbah
Terpusat
Perumahan
Rakyat
Fasilitas Perkotaan
▪ Pasar Tradisional
Pariwisata
Fasilitas Pendidikan
Sarana Seni,
Olahraga, Budaya
Kesehatan
Kawasan
LAPAS
Minyak, Gas, dan
EBT
30
30
TERIMA KASIH
Kontak:
Muh. Asrofi
m.asrofi@bappenas.go.id
dit.eti@bappenas.go.id
32
Integrasi Pelaksana dan Pembiayaan/Pendanaan
PP
PN
KP
Proyek
Prioritas
Output
Prioritas K/L
Output Prioritas
Pemda/ Badan
Usaha
Output
Reguler*
Output
Prioritas
Kegiatan
K/L
K/L
Program
K/L
Komponen
Sub Output
Sub
Komponen
Pembangunan Nasional Kementerian/Lembaga
Output Prioritas K/L
sebagai bridging
Komponen
Sub Output
Sub
Komponen
Batas RENJA K/L
Batas RKA K/L
Akun Akun
Detail Detail
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information
Climate Change is Real
IPCC Special Report on Global
Warming of 1.5 degree Celcius
• Increase of global temperature caused by climate change
is faster than expected
• Need extreme effort from all stakeholders to limit
temperature increasing up to 1,5°C
• Our time is limited to achieve this target in 2030. Only 12
years left.
WMO Statement on the State of the
Global Climate in 2018
• exceptionally high land and ocean temperatures over
the past four years
• physical signs and socio-economic impacts of climate
change are accelerating as record greenhouse gas
concentrations drive global temperatures towards
increasingly dangerous levels
Impact of Climate Change for Indonesia
Temperature increase Rainfall Changes RCP4.5 Between 2020-2035
Decreasing of rainfall up to 2 mm/day
January: Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, and Papua
Mei-July: Java, Bali and East Nusa Tenggara
Increasing of rainfall 1 - 2,5 mm/day
August and September
RCP4.5 2020-2034 Projection Increasing between 0,45-0,75C
RCP4.5 2030-2045 Projection Increasing between 0,75-1,3C
RCP4.5 until 2100 Projection Increasing between 1,5C
Source: RAN API, 2018
Sea Surface Temperature Rise
Average of Sea Surface Temperature is
projected to increase > 0,25C/decade
within 2006-2040
Average of Sea Lever Rise around
0.9 cm/year during 2006-2040
Increase of extreme wave 1-1.5 m
up to 2040
Source: RAN API, 2018
Impact of Climate Change for Indonesia
Sea Level Rise Extreme Wave Rise
Indonesia’s NDC Target
538
1669
1355 1271
55
69.6
66.8
66.4
117
119.7
110.4 115.9
635
714
217
64
112
296
285
270
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Actual 2016 Business as Usual Counter Measure
29%
Counter Measure
up to 41%
Mton
CO2e
Comparison between BAU and CM
Energy IPPU Agriculture Forestry Waste
2016 2030
Counter Measure 29%
Energy
IPPU
Agriculture
Forestry
Waste
Counter Measure up to 41%
Energy
IPPU
Agriculture
Forestry
Waste
10.9%
13.9%
17.3%
22.7%
Source: Indonesia Second Biennial Update Report (2018)
We have learned from UK and Other Countries
There is no trade off between economic growth and
emissions reduction.
Since 2000, more than 20 Countries have reduced
annual GHG Emissions while growing their economies

More Related Content

Similar to Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx

4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
MuhammadAkielElhanie
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
FeryHaidir2
 
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptxWorkshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Asdep4Ppdntu
 
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerjaBappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
KutsiyatinMSi
 
Sinergi Perencanaan dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Sinergi Perencanaan dan  Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019Sinergi Perencanaan dan  Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Sinergi Perencanaan dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Dadang Solihin
 
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Dr. Zar Rdj
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
mariatul qibtiyah
 
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
WDWWDW1
 
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor KonstruksiDaya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Sapri Pamulu, Ph.D
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Togar Simatupang
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pa3STPM
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
NazmulWatan
 
Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018
Adammakna85
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoharis5782
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Joseph Sitepu
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Frans Dione
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
jenalabidin17
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian PerhubunganPaparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Dr. Zar Rdj
 

Similar to Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx (20)

4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
 
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptxWorkshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
 
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerjaBappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
Bappeda dok perenc pedoman nilai kinerja
 
Sinergi Perencanaan dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Sinergi Perencanaan dan  Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019Sinergi Perencanaan dan  Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Sinergi Perencanaan dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
 
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
Arah_Kebijakan_Pembangunan_Keseshatan_(RanTek_RPJMN_Renstra_2020-2024)_-_Bant...
 
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor KonstruksiDaya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian PerhubunganPaparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
 

Recently uploaded

001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
MUhammadIlham484521
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
miftahzannah
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 

Recently uploaded (11)

001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 

Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx

  • 1. DRAFT RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024 Sektor Energi dan Ketenagalistrikan Direktorat Energi, Telekomunikasi dan Informatika 17 Oktober 2019
  • 2. DISCLAIMER 2 Seluruh Data dan Informasi yang digunakan dalam presentasi ini tidak untuk dikutip dan dipublikasikan lebih lanjut, namun akan menjadi dasar dalam perencanaan sektor energi dan ketenagalistrikan pada RPJMN 2020-2024
  • 3. 1. CAPAIAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 3
  • 5. REPUBLIK INDONESIA INFRASTRUKTUR MASIH TERBATAS Peringkat kinerja infrastruktur logistik Sumber: Logistic Performance Index, World Bank (2018) 40 47 67 41 20 42.5% 4,210.2 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 - 20 40 60 80 100 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 as % of GDP Capital Stock Berdasarkan Persentase PDB (LHS) dan Rp triliun (RHS) Indonesia UK 43% 57% 76% 87% Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013) Sumber: Prospera Canada India USA Germany Spain Poland China South Africa Italy 58% 58% 64% 71% 73% 80% 82% Triliun Rp. Persen (%) laju penurunan melambat, meningkat secara nominal PENURUNAN STOK INFRASTRUKTUR TERHADAP PDB 43% vs rata-rata 70% STOK INFRASTRUKTUR DI BAWAH RATA-RATA INTERNASIONAL Biaya logistik (persentase terhadap PDB) BIAYA LOGISTIK MASIH TINGGI KINERJA INFRASTRUKTUR LOGISTIK MASIH RENDAH 54 China Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Filippina 8% 8% 9% 9% 13% 13% 13% 14% 15% 20% 24% 5
  • 6. Pencapaian Pembangunan 2018 (Evaluasi) 6 Diversifikasi Pembangkitan Rasio Elektrifikasi Susut Jaringan PT PLN RE Nasional 98,3% 2018 53 55 60 61 62.6 2018 2014 Konsumsi Listrik 1.064 2018 1.012 2017 956 2016 918 2015 kWh/kapita Kapasitas Pembangkit (GW) Penjualan Listrik (GWh) 267.453,99 2017 247.416,06 232.520,00 2016 2015 Δ5,1% Δ6,4% Δ8,1% SAIDI PT PLN terbesar: 73,9 jam/ pelanggan (Wilayah Sumsel, Jambi Bengkulu) Subsidi Listrik RT Plg 2016 Plg 2018 450 VA (jt plg) 23,17 23,43 900 VA (jt plg) 23,13 6,31 900 VA RTM (jt plg) - 21,0 Subsidi (Rp. T) 45,74 48,10 Emisi CO2 2018 di pembangkitan PT PLN: 217,5 juta ton 281.976,21 2018 Δ6,4% Getting Electricity Competitiveness Trilemma Posisi Global RE Susut 61-82-57 Pelayanan (terdapat indikator SAIDI) • Rata-rata nasional: 15,97 • Rata-rata Jawa: 9,46 • Rata-rata Luar Jawa: 26,36 • Smt 1 2019: 65,80 GW • 2014-2019 bertambah 12,8 GW • Smt 1 2019: 98,81% • Terdapat 721.008 RT tidak mampu melakukan koneksi • Smt 1 2019: 1.071 • 2015-2019 bertambah 153 kWh * Sesuai konsumsi listrik dari Statistik DJK Rata-rata pertumbuhan 6,3% Jumlah Rumah Tangga Miskin 2019 sesuai Basis Data Terpadu: 27,31 jt
  • 7. REPUBLIK INDONESIA 7 Infrastruktur: Kurang memadai, utamanya konektivitas Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang Fiskal: Rendahnya penerimaan perpajakan The Most Binding Constraint Binding Constraint Bukan Binding Constraint Future Binding Constraint Regulasi dan Institusi adalah kendala mengikat bagi pertumbuhan ekonomi • Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis, bahkan cenderung membatasi, khususnya pada regulasi: - Tenaga kerja - Investasi - Perdagangan • Kualitas institusi rendah - Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien - Lemahnya koordinasi antarkebijakan Penghambat Utama Ekonomi Tumbuh Tinggi (Jika tidak diatasi saat ini, akan menghalangi Indonesia untuk bersaing di era digital dan beralih ke manufaktur berteknologi tinggi) Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Ilustrasi Gentong Air) *Studi Growth Diagnostics, Bappenas 2018 7
  • 8. REPUBLIK INDONESIA 8 ISU ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN 2018 Subsidi listrik dan energi masih belum tepat sasaran Pembangkit listrik berbasis fosil sebesar 87,68% sedangkan porsi EBT masih terbatas Konsumsi listrik perkapita 1.064 kWh, sedangkan Malaysia 4.000 kWh 75% LPG dan 40,50% BBM masih impor Rumah tangga yang menggunakan kayu bakar untuk memasak masih besar (21,57%) Masih rendahnya pemanfaatan gas bumi dalam negeri (49%) Cadangan operasional BBM baru 20 hari, standar negara maju 3-6 bulan Durasi pemadaman listrik terbesar 84 jam/plg HIGHLIGHT ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
  • 9. 2. TEMA DAN AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024 9
  • 11. 11 Arahan RPJPN 2005-2025 untuk RPJMN 2020-2024 (Tahap IV) Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Nasional diupayakan secara bertahap melalui RPJMN lima tahunan sebagai berikut: Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR I II III IV RPJMN 2020 - 2024 RPJMN 2015 - 2019 RPJMN 2010 - 2014 RPJMN 2005 - 2009 TIGA KATA KUNCI: a. Struktur Perekonomian yang Kokoh b. Keunggulan Kompetitif Wilayah c. SDM Berkualitas
  • 12. 12 Pengantar - Kerangka Pembangunan Infrastruktur 2020-2024 Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan Konektivitas Sektor Ekonomi Tol Laut Antarmoda Pengembangan Wilayah / Pusat pertumbuhan Pengembangan Wilayah / Pusat pertumbuhan TOL LAUT Kawasan Terbangun KTI / Daerah Tertinggal Area Pelabuhan Area Pelabuhan Pertanian- Perkebunan- Kelautan Perikanan Industri Pengolahan Jasa dan Pariwisata Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi Aksesibilitas Daerah Tertinggal + ICT untuk Transformasi Digital Energi Berkelanjutan untuk Perkotaan Pembangunan Transportasi Perkotaan Infrastruktur Pelayanan Dasar Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan Terjangkau Keselamatan dan Keamanan Transportasi Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Aman Berkelanjutan Infrastruktur dan Ekosistem ICT Perkotaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan Sampah) Perkotaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan Terjangkau di Perkotaan Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan Sampah) Layak dan Aman Pengarusutamaan Kesetaraan Gender Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Pembangunan Berkelanjutan Modal dan Sosial Budaya Transformasi Digital Ketahanan Bencana
  • 13. 13 Koridor Perencanaan Pembangunan Struktur Industri Listrik (Single Buyer) IPP Kit IPP T/SO Distribusi Konsumen PT PLN H.I.T.S Makro Funding & Financing Regional Sektor Paradigma Perencanaan Pembangunan Nasional  Alokasi prioritas  Integrasi sumber pendanaan  Disparitas antar wilayah  Dukungan sasaran makro  Arahan Sektor  Proses: Teknokratis, top-down, bottom-up, partisipatif, dan politis  Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), RPJP, Visi 2045  Tantangan global: dekarbonasi, desentralisasi, digitalisasi  UU 30/2009 -- BUMN (PT PLN) tidak hanya menjadi the first but also the last resort.
  • 14. REPUBLIK INDONESIA TEMA DAN AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar TEMA: “INDONESIA BERPENGHASILAN MENENGAH – TINGGI YANG SEJAHTERA, ADIL DAN BERKESINAMBUNGAN” 7 AGENDA PEMBANGUNAN: 14
  • 15. 3. SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 15
  • 17. 17 Sasaran Pembangunan Nasional Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi 5,4%-6,0% 9,82% 6,5-7,0% Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan makro ekonomi tersebut tergantung dari efektivitas perbaikan kebijakan lintas sektor (kebijakan reformasi struktural) Tingkat Pengangguran Terbuka 5,34% 4,0-4,6% Ketimpangan/ Gini Ratio 0,389 0.370-0,374 71,38 75,35 Target-target Pembangunan Tahun 2024 (2018) (2024) (Maret 2018) (2024) (Agustus 2018) (2024) (Maret 2018) (2024) 2,99 juta 2,7-3,0 juta (Agustus 2018) (2024) Penciptaan Kesempatan Kerja IPM (2024) 5,3% (2018) (2024) 3,2% (2018) Inflasi 3,0% … pertumbuhan ekonomi stabil, harga-harga terkendali serta angka pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan menurun …
  • 18. REPUBLIK INDONESIA KERANGKA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024 Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan Konektivitas Sektor Ekonomi Tol Laut Antarmoda Pengembangan Wilayah / Pusat pertumbuhan Pengembangan Wilayah / Pusat pertumbuhan TOL LAUT Kawasan Terbangun KTI / Daerah Tertinggal Area Pelabuhan Area Pelabuhan Pertanian- Perkebunan- Kelautan Perikanan Industri Pengolahan Jasa dan Pariwisata Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi Aksesibilitas Daerah Tertinggal + ICT untuk Transformasi Digital Energi Berkelanjutan untuk Perkotaan Pembangunan Transportasi Perkotaan Infrastruktur Pelayanan Dasar Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan Terjangkau Keselamatan dan Keamanan Transportasi Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Aman Berkelanjutan Infrastruktur dan Ekosistem ICT Perkotaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan Sampah) Perkotaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan Terjangkau di Perkotaan Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan Sampah) Layak dan Aman Pengarusutamaan Kesetaraan Gender Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Pembangunan Berkelanjutan Modal dan Sosial Budaya Transformasi Digital Ketahanan Bencana 18
  • 19. REPUBLIK INDONESIA SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024 TRANSFORMASI DIGITAL 3 START UP UNICORN BARU ANALOG SWITCH OFF  100% SIARAN DIGITAL CAKUPAN JARINGAN SERAT OPTIK  75% KECAMATAN KECEPATAN INTERNET FIXED  25 Mbps MOBILE  20 Mbps ICT DEVELOPMENT INDEX  5,0 - 5,3 ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN ANGKUTAN UMUM MASSAL 6 KOTA METROPOLITAN HUNIAN DENGAN AKSES SAMPAH TERKELOLA BAIK 80 % PENANGANAN 20 % PENGURANGAN INFRASTRUKTUR EKONOMI KERETA CEPAT  JAKARTA-SURABAYA DAN JAKARTA-BANDUNG KERETA BARANG  MAKASSAR - PAREPARE  STANDARISASI KINERJA DAN PENGELOLAAN PELABUHAN TERPADU  7 PELABUHAN HUB  ON TIME PERFORMANCE (OTP): 95%  BANDARA BARU  25  PENGEMBANGAN RUTE JEMBATAN UDARA  30 RUTE BARU RUTE PELAYARAN MEMBENTUK LOOP 27% SAMBUNGAN RUMAH DENGAN AKSES AIR MINUM LAYAK PERPIPAAN  24,45 JUTA RUMAH TANGGA MENEMPATI HUNIAN LAYAK  52,78 % HUNIAN DENGAN AKSES AIR MINUM LAYAK DAN AMAN  75,34 % HUNIAN DENGAN AKSES SANITASI LAYAK  90 %, TERMASUK AKSES AMAN 20 % TAMBAHAN AIR BAKU INDUSTRI & DOMESTIK  90 m3/detik JARINGAN IRIGASI BARU  500 RIBU HA BENDUNGAN MULTIGUNA BARU  58 UNIT EFISIENSI PENGGUNAAN AIR  RP 74 RIBU/M3 JARINGAN GAS KOTA  2,5 JUTA SAMBUNGAN RUMAH BARU KONSUMSI LISTRIK PER KAPITA NASIONAL  1.500 kWh *) EMISI CO2 DI PEMBANGKITAN  323,9 JUTA TON *) INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR PENURUNAN WAKTU TEMPUH JALAN UTAMA PULAU  2,2 jam/100 km  JALAN TOL BARU: 2.000 km  JALAN NASIONAL BARU: 2.500 km  KONDISI MANTAP JALAN NASIONAL: 98% WAKTU TANGGAP PENCARIAN DAN PERTOLONGAN  30 MENIT 19 RASIO FATALITAS KECELAKAAN JALAN  1,37/10 ribu kendaraan
  • 20. 20 Dari Makro ke Mikro – Sasaran dan Indikator Utama 1 (Listrik per kapita) 5,4 - 6,0 Listrik: 4,4 – 4,8 Proyeksi pertumbuhan ekonomi Draft RPJMN Exercise (sangat sementara) Rendah Tinggi Pertumbuhan Penjualan Listrik (%), avg. 2020-2024 5,2 5,7 Perkiraan Kebutuhan Listrik (TWh), 2024 382,0 392,4 Perkiraan target Konsumsi Listrik per Kapita di 2024: ~ 1.300 kWh* - 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Pertumbuhan Penjualan Tenaga Listrik Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Sektor Listrik … Angka exercise sangat sementara… Pertumbuhan Ekonomi * Penjualan listrik nasional (KESDM) = 281.976 GWh di 2018 * 1350 – 1390 kWh Konsumsi listrik per kapita 1.160-1200 kWh (berbasis PT PLN) Perkiraan kebutuhan pembangkit (GW), 2024 84,1 86,4 Perkiraan tambahan pembangkit (GW), 2024 19,2 21,5
  • 21. 21 Arah Kebijakan dan Strategi: Energi dan Ketenagalistrikan Arah Kebijakan Strategi Diversifikasi energi dan ketenagalistrikan untuk pemenuhan kebutuhan a. Pemanfaatan EBT; b. Pengembangan mini/micro grid berbasis energi bersih; c. Pengembangan energy storage system d. Pemanfaatan energi surya atap (solar rooftop) untuk rumah tangga beserta pengembangan industri sel surya dalam negeri Peningkatan efisiensi pemanfaatan energi dan tenaga listrik a. Pengembangan Energy Service Company (ESCO); b. Memperluas, merehabilitasi dan peningkatan kapasitas sistem transmisi dan distribusi; c. Pengembangan sistem manajemen informasi dan kontrol data; d. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi smart grid e. Pemanfaatan teknologi yang lebih efisien dan rendah emisi (high efficiency and low emission/HELE) Penguatan dan perluasan pelayanan pasokan energi dan tenaga listrik a. Pemenuhantenaga listrik di kawasan-kawasan prioritas; b. Penyediaan bantuan pasang baru listrik untuk rumah tangga tidak mampu; c. Dukungan penyediaan energi primer (gas dan batubara) untuk listrik; d. Peningkatan kapasitas kilang minyak dalam negeri; e. Peningkatan infrastruktur gas bumi; f. Pengembangan cadangan penyangga/operasional BBM dan LPG; g. Pemanfaatan jaringan gas perkotaan, LPG, dan kompor bersih berbasis listrik; h. Peningkatan kemampuan rekayasa enjiniring nasional untuk pembangkit listrik dan sarana prasarana gas/minyak yang didukung industri dalam negeri; i. Perluasan penyaluran BBM satu harga; j. Pengembangan infrastruktur pendukung kendaraan listrik. Untuk pemenuhan akses dan pasokan energi dan tenaga listrik merata, handal, efisien, dan berkelanjutan
  • 22. 22 Arah Kebijakan dan Strategi: Pembangunan Ketenagalistrikan (3/3) Arah Kebijakan Peningkatan tata kelola energi dan ketenagalistrikan a. Peningkatan tugas dan fungsi kelembagaan b. Penguatan independensi operator sistem transmisi; c. Mendorong kebijakan harga/tarif energi dan penerapannya sehingga mencapai harga keekonomian secara bertahap; d. Mereviu kebijakan harga EBT berbasis biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkitan Strategi Pengembangan kebijakan pendanaan dan pembiayaan a. Pengembangan subsidi tepat sasaran melalui subsidi langsung dan realokasi belanja; b. Penerapan penyesuaian tarif dan/atau dukungan pemerintah untuk peningkatan finansial PT PLN; c. Penerapan kembali automatic tariff adjustment; d. Memanfaatkan pembiayaan murah, alternatif instrumen dan leverage asset; e. Pengembangan skema pendanaan yang cocok dan berkesinambungan.
  • 23. REPUBLIK INDONESIA 23 PP 1: Infrastruktur Pelayanan Dasar PP 2: Penguatan Konektivitas PP 3: Infrastruktur Perkotaan PP 4: Energi dan Ketenagalistrikan PP 5: Transformasi Digital PN 5: MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR KP 1: Penyediaan akses perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau KP 4: Keselamatan dan Keamanan Transportasi KP 5: Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur KP 6: Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi KP 1: Sistem Angkutan Masal Umum Perkotaan KP 2 Akses Energi dan Ketenagalistrikan KP 3: Pasokan Energi dan Tenaga Listrik KP 1: Energi dan Tenaga Listrik Berkelanjutan KP 1: Penuntasan Infrastruktur TIK KP 2: Pemanfaatan Infrastruktur TIK KP 3: Fasilitas Pendukung Transformasi Digital KP 2: Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan Sampah) KP 3: Energi dan Ketenagalistrikan Perkotaan KP 4: Infrastruktur dan Ekosistem ICT Perkotaan KP 6: Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Perkotaan KP 5: Akses Air Minum dan Sanitasi Perkotaan KP 3: Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Berkelanjutan KP 1: Konektivitas Transportasi Jalan KP 2: Konektivitas Transportasi Kereta Api KP 3: Konektivitas Transportasi Laut KP 4: Konektivitas Transportasi Udara KP 5: Konektivitas Transportasi Darat dan Antarmoda KP 2: Infrastruktur Jalan Perkotaan 23 PROGRAM PRIORITAS (PP) DAN KEGIATAN PRIORITAS (KP)
  • 24. REPUBLIK INDONESIA MAJOR PROJECTS INFRASTRUKTUR 2020-2024 Penyediaan 100.000 Unit Hunian Layak Peningkatan Akses Sanitasi (air limbah) Layak dan Aman Pembangunan 10 Juta Sambungan Rumah dengan Akses Air Minum Layak dan Aman Pengelolaan Citarum Harum Pengelolaan Terpadu Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa: Pembangunan KA Angkutan Barang:  KA Sulawesi Makasar-Pare pare Pengembangan Jaringan 7 Pelabuhan Laut Terpadu Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Pembangunan Jalan Trans Papua Pembangunan KA Cepat Jakarta-Semarang-Surabaya & Jakarta-Bandung Pengembangan Waduk Multiguna & modernisasi irigasi Pembangunan Jalan Trans/Lingkar pulau terluar/tertinggal (Morotai, Nias, Saumlaki, Sumba, Nunukan, Alor, Simeuleu, dll) Pembangunan Jembatan Udara Papua Sistem Angkutan Umum Masal Perkotaan di 6 Kota Metropolitan:  Metropolitan Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Makasar Pengembangan Infrastruktur Gas Kota Penyelesaian program 35.000 MW Revitalisasi Kilang Minyak (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai) dan Pembangunan 2 Kilang Baru (Tuban & Bontang) Program Transformasi Digital  Penuntasan Infrastruktur TIK (Satelit multifungsi dan lastmile)  Dari sektor sektor lain (pemanfaatan) Program Prioritas 1 INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR Program Prioritas 2 PENGUATAN KONEKTIVITAS Program Prioritas 3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN Program Prioritas 4 ENERGI & KETENAGALISTRIKAN Program Prioritas 5 TRANSFORMASI DIGITAL Perluasan Distribusi Air Bersih di Seluruh Wilayah  Jalan Tol Semarang- Demak Terintegrasi Tanggul Laut 24
  • 26. REPUBLIK INDONESIA 26 KERANGKA PENDANAAN Pendanaan RPJMN 2020-2024 disusun dengan memperkuat implementasi Money Follow Program dengan 3 strategi utama : Memperkuat kualitas alokasi pada Prioritas 1 • Memperkuat integrasi pendanaan untuk prioritas • Fokus pada pendanaan prioritas khususnya Major Project Memperbesar Kapasitas Pendanaan • Diperkirakan Belanja K/L hanya dapat mendanai 20-25% seluruh kebutuhan pembangunan • Mendorong peran BUMN, KPBU,dan Masyarakat • Mendorong inovasi skema pendanaan (creative financing) antara lain PINA, Blended Finance serta Output Based Transfer/Hibah ke daerah Memperkuat Delivery Mechanism • Menyusun rencana program pembangunan hingga tingkat proyek dan Major Project sebagai alat kendali 2 3 Rp 26
  • 27. REPUBLIK INDONESIA RENCANA PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2020-2024 Kebutuhan Investasi Infrastruktur 2020-2024 Rp 6.445 T Gap • Peran serta investasi masyarakat dan badan usaha melalui skema KPBU dan PINA didorong untuk mengatasi ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan pendanaan • Untuk meningkatkan stok infrastruktur dari 43% PDB pada 2017 menuju 50% PDB pada 2024, dibutuhkan investasi infrastruktur sebesar Rp 6.445T (6.1% PDB) • Meningkat 34,3% dari investasi 2015-2019 sebesar Rp 4.796,2T Sumber: Bappenas (2019) Swasta: (Rp 2.707T ) (42%) Total Investasi Infrastruktur Tahun 2020-2024: Rp 6.445 T BUMN: (Rp 1.353T ) (21%) Anggaran Negara (Rp 2.385T ) (37%) Kebutuhan Investasi Infrastruktur 27
  • 28. REPUBLIK INDONESIA 28 KPBU sebagai alternatif Pembiayaan Infrastruktur … KPBU User Charge … CAPEX OPEX PROFIT COST OF FUND RUPIAH MURNI PHLN SBSN EQUITY DEBT PROJECT CASHFLOW Financing Project Government Support • VGF • DAK • Sector Support • Others Revenue Project Funding Gambaran Umum Integrasi Pendanaan dan Pembiayaan – KPBU User Charge APBN APBD Badan Usaha - KPBU Infrastructure Facility M A S Y A R A K A T Pemerintah/PJPK Pajak/PAD Tarif Pengguna
  • 29. REPUBLIK INDONESIA Struktur Umum KPBU • Pembiayaan Sebagian Konstruksi • Dukungan Pemerintah (VGF) KONTRIBUSI PEMERINTAH • Tarif (User fee). • Availability Payment. • Bentuk lainnya SKEMA PENGEMBALIAN INVESTASI PJPK PPP Project Special Purpose Company (SPC) Equity Sponsor Financier DEBT EQUITY USER Penyediaan Infrastruktur Perjanjian KPBU PT. PII Perjanjian Regres Perjanjian Penjaminan (membuat project menjadi bankable) JAMINAN PEMERINTAH Project Finance 29 29
  • 30. REPUBLIK INDONESIA Sektor Infrastruktur KPBU KONEKTIVITAS Jalan ▪ Jalan Tol ▪ Jembatan Tol ▪ Jalan FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL Transportasi ▪ Pelabuhan ▪ Bandara ▪ Kereta Api ▪ Transportasi Darat Ketenagalistrikan ▪ Pembangkit Listrik ▪ Transmisi Konservasi Energi ▪ PJU Telekomunikasi & Informatika ▪ Fiber optics ▪ E-government ▪ Satellit Air Minum Pengelolaan Sampah Sumber Daya Air dan Irigasi Pengelolaan Limbah Setempat Pengelolaan Limbah Terpusat Perumahan Rakyat Fasilitas Perkotaan ▪ Pasar Tradisional Pariwisata Fasilitas Pendidikan Sarana Seni, Olahraga, Budaya Kesehatan Kawasan LAPAS Minyak, Gas, dan EBT 30 30
  • 32. 32 Integrasi Pelaksana dan Pembiayaan/Pendanaan PP PN KP Proyek Prioritas Output Prioritas K/L Output Prioritas Pemda/ Badan Usaha Output Reguler* Output Prioritas Kegiatan K/L K/L Program K/L Komponen Sub Output Sub Komponen Pembangunan Nasional Kementerian/Lembaga Output Prioritas K/L sebagai bridging Komponen Sub Output Sub Komponen Batas RENJA K/L Batas RKA K/L Akun Akun Detail Detail Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information
  • 33. Climate Change is Real IPCC Special Report on Global Warming of 1.5 degree Celcius • Increase of global temperature caused by climate change is faster than expected • Need extreme effort from all stakeholders to limit temperature increasing up to 1,5°C • Our time is limited to achieve this target in 2030. Only 12 years left. WMO Statement on the State of the Global Climate in 2018 • exceptionally high land and ocean temperatures over the past four years • physical signs and socio-economic impacts of climate change are accelerating as record greenhouse gas concentrations drive global temperatures towards increasingly dangerous levels
  • 34. Impact of Climate Change for Indonesia Temperature increase Rainfall Changes RCP4.5 Between 2020-2035 Decreasing of rainfall up to 2 mm/day January: Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, and Papua Mei-July: Java, Bali and East Nusa Tenggara Increasing of rainfall 1 - 2,5 mm/day August and September RCP4.5 2020-2034 Projection Increasing between 0,45-0,75C RCP4.5 2030-2045 Projection Increasing between 0,75-1,3C RCP4.5 until 2100 Projection Increasing between 1,5C Source: RAN API, 2018
  • 35. Sea Surface Temperature Rise Average of Sea Surface Temperature is projected to increase > 0,25C/decade within 2006-2040 Average of Sea Lever Rise around 0.9 cm/year during 2006-2040 Increase of extreme wave 1-1.5 m up to 2040 Source: RAN API, 2018 Impact of Climate Change for Indonesia Sea Level Rise Extreme Wave Rise
  • 36. Indonesia’s NDC Target 538 1669 1355 1271 55 69.6 66.8 66.4 117 119.7 110.4 115.9 635 714 217 64 112 296 285 270 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Actual 2016 Business as Usual Counter Measure 29% Counter Measure up to 41% Mton CO2e Comparison between BAU and CM Energy IPPU Agriculture Forestry Waste 2016 2030 Counter Measure 29% Energy IPPU Agriculture Forestry Waste Counter Measure up to 41% Energy IPPU Agriculture Forestry Waste 10.9% 13.9% 17.3% 22.7% Source: Indonesia Second Biennial Update Report (2018)
  • 37. We have learned from UK and Other Countries There is no trade off between economic growth and emissions reduction. Since 2000, more than 20 Countries have reduced annual GHG Emissions while growing their economies

Editor's Notes

  1. Pendapatan Kompensasi PT PLN di 2018 sebesar Rp. 23.173.464 juta
  2. Regulation biases: (a) price below profit maximizing level; (b) pro-producers; (c) the presence of market failure (monopolistic industries)