2. ● Daya ingat (memory) adalah
fungsi dimana informasi
disimpan di otak dan selanjutnya
diingat kembali ke kesadaran.
● Memori terdiri dari tiga jenis:
sensorik, jangka pendek dan
jangka panjang.
Daya Ingat
3. Memori
Memori Sensorik
Masing-masing indera memfasilitasi
proses cepat dari rangsangan yang
masuk kemudian disimpan dalam
memori jangka pendek dan jangka
panjang. Karena banyaknya
rangsangan sensorik yang diterima
individu, maka terjadi proses seleksi
materi di memori sensorik untuk
melanjutkan proses dan
penyimpanan dalam memori jangka
pendek. Akibatnya, sebagian besar
memori sensorik memudar dalam
beberapa detik.
Memori Jangka Pendek
Disebut juga memori kerja,
memungkinkan penyimpanan memori
lebih lama dari beberapa detik yang
tersedia untuk memori sensorik.
Memori jangka pendek membantu
pembaruan konstan dari lingkungan
seseorang. Misalnya, jika melihat
anjing dan beberapa detik kemudian
mendengar anjing menggonggong, kita
tidak akan terkejut karena kita akan
mengidentifikasi kemungkinan sumber
suara dari memori sensorik (visual)
yang telah diproses dan dikodekan
dalam jangka pendek(bekerja) memori.
4. Memori
Memori Janka Panjang
Ketika ingatan telah dilatih
dalam ingatan jangka
pendek, mereka kemudian
dikodekan ke dalam memori
jangka panjang. Encoding
adalah proses menempatkan
informasi ke dalam apa yang
diyakini sebagai reservoir
memori tanpa batas dan
digunakan sebagai memori
umum
Sebagai contoh, ketika melewati
sebuah rumah besar berlantai
dua yang dicat kuning dengan
lapangan tenis dan dua mobil
sport di depan, keadaan ini akan
memanggil kembali kembali
(pengkodean visual) dan ditarik
sebuah kesimpulan lebih umum
sebagai rumah besar pemilik
kaya.
5. Penyimpanan materi dalam memori
jangka panjang memungkinkan
untuk mengingat peristiwa dari
masa lalu dan sebagai pemanfaatan
informasi untuk sistem Pendidikan.
Memori jangka panjang biasanya
awet, tidak seperti ingatan jangka
pendek, yang sensitif terhadap
gangguan jaringan otak seperti
penyakit Alzheimer.
6. Memori autobiografi mengacu pada ingatan untuk peristiwa dan masalah yang berhubungan
dengan diri sendiri. Misalnya apakah sudah menikah, kapan hari pernikahan.
Sebagian besar tes memori mengukur ingatan peristiwa sebelumnya. Contoh pemeriksaan
klinis yang umum adalah mengingat 5 menit, menanyakan pasien apa yang dimakan saat
sarapan atau bertanya tentang detail kehidupan masa lalu mereka.
Dalam menanggapi pertanyaan seperti itu, orang tersebut sadar bahwa mereka sedang
mengingatnya.
Ini dikenal sebagai memori eksplisit atau deklaratif atau relasional, yang terdiri dari dua jenis:
memori episodik atau memori untuk peristiwa tertentu, misalnya pergi ketoko pagi ini, dan
memori semantik atau memori untuk fakta-fakta abstrak seperti 'Apa ibukota Indonesia?'
Memori otobiografi adalah satu jenis dari memori episodik.
Autobiographical memory
7. Bahkan disaat kita beraktifitas, seperti mengetik, berenang atau memotong roti,
kita tidak sadar sebenarnya memori sedang bekerja mengeluarkan pengalaman-
pengalaman skill yang disimpan. Ini di kenal sebagai memori skill atau
prosedural atau implicit
Studi orang dengan cedera pada hipokampus menunjukkan bahwa deklaratif
memori dan memori prosedural menggunakan bagian otak yang berbeda dan
dapat berfungsi secara mandiri.
Hippocampus diyakini sebagai tempat di mana eksplisit Memori (prosedural)
disimpan, sedangkan memori implisit (deklaratif) disimpan di sistem limbik,
amigdala dan otak kecil.
8. Misalnya, ketika seseorang dengan kerusakan pada hipokampus berulang kali
dilatih kembali dalam suatu tugas, meskipun mungkin ada ingatan tentang ini,
tidak ada peningkatan keterampilan secara bersamaan; dengan demikian
mereka memiliki fungsi deklaratif memori tetapi memori proseduralnya rusak.
Proses mengingat memiliki empat bagian: registration, retention, retrieval and
recall. Dan gangguan memori dibagi menjadi amnesia (kehilangan memori)
dan paramnesia (distorsi) dari memori.
9. Gangguan Daya Ingat
Anterograd
Amnesia untuk peristiwa
yang terjadi setelah suatu
titik waktu.
Retrograd
Amnesia untuk peristiwa
yang terjadi sebelum
suatu titik waktu.
Amnesia :
Ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau keseluruhan pengalaman masa
lalu; mungkin berasal dari organik atau emosional.
10. Gangguan Daya Ingat
Fausse reconnaissance:
pengenalan yang palsu.
Pemalsuan retrospektif:
Ingatan menjadi terdistorsi secara
tidak diharapkan (tidak disadari)
saat disaring melalui keadaan
emosional, kognitif, dan
pengalaman seorang individu saat
ini.
Paramnesia:
Pemalsuan ingatan akibat distorsi pengingatan.
11. Gangguan Daya Ingat
Deja vu
Ilusi pengenalan visual di
mana suatu situasi yang
baru secara keliru
dianggap sebagai suatu
pengulangan ingatan
sebelumnya.
Konfabulasi
Pengisian kekosongan ingatan secara
tidak disadari oleh pengalaman yang
dibayangkan atau tidak nyata yang
dipercayai seseorang tetapi tidak
mempunyai dasar kenyataan; paling
sering berhubungan dengan patologi
organik.
Paramnesia
12. Gangguan Daya Ingat
Deja entendu:
ilusi pengenalan auditoris.
Deja pense:
Ilusi bahwa suatu pikiran
baru dikenali sebagai suatu
pikiran yang sebelumnya
telah dirasakan atau
diekspresikan.
. Paramnesia
13. Gangguan Daya Ingat
Jamais vu
Perasan palsu tentang
ketidakkenalan terhadap
suatu situasi nyata yang
sesungguhnya telah dialami
oleh seseorang.
Memory yang salah
(false Memory)
Rekoleksi dan kepercayaan dari
seorang individu terhadap suatu
peristiwa yang sesungguhnya
tidak nyata terjadi.
Paramnesia
14. Gangguan Daya Ingat
Hipermnesia:
peningkatan derajat
penyimpanan dan
pengingatan.
Eidetic image:
ingatan visual terhadap
hampir semua
halusinasi yang
gamblang.
Screen memory:
ingatan yang dapat
ditoleransi secara
sadar menutupi ingatan
yang menyakitkan.
15. Gangguan Daya Ingat
Represi
Suatu mekanisme pertahanan
yang ditandai oleh pelupaan
secara tidak disadari terhadap
gagasan atau impuls yang tidak
dapat diterima.
Lethologika:
Ketidakmampuan sementara
untuk mengingat suatu nama atau
suatu kata benda yang tepat.
Blackout:
Amnesia terhadap perilaku yang
telah mereka lakukan (dialami oleh
peminum alkohol) selama suatu
kurun waktu meminum alkohol;
keadaan ini biasanya
mengindikasikan telah terjadinya
suatu kerusakan otak yang masih
bersifat reversibel.
17. Inteligensia (Intelligence)
Kemampuan untuk mengerti,
mengingat, menggerakkan, dan
menyatukan secara konstruktif
terhadap hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya dalam
menghadapi suatu situasi yang
baru.
18. Retardasi mental:
Kurangnya intelegensia sampai derajat dimana terdapat gangguan
pada kinerja sosial dan pekerjaan: ringan (IQ 50 atau 55 sampai
kira-kira 70), sedang (IQ 35 atau 40 sampai 50 atau 55), berat (IQ 20
atau 25 sampai 35 atau 40), atau sangat berat (lQ di bawah 20 atau
25); istilah yang lama adalah idiot (usia mental kurang dari 3 tahun),
imbesil (usia mental 3 sampai 7 tahun), dan moron (usia mental
kira-kira 8 tahun).
Inteligensia (Intelligence)
19. Demensia:
pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan
kesadaran.
• Diskalkulia (akalkulia): hilangnya kemampuan untuk melakukan
suatu hitungan; tidak disebabkan oleh kecemasan atau gangguan
konsentrasi.
• Disgrafia (agrafia): hilangnya kemampuan untuk menulisdalam gaya
yang kursif; hilangnya kemampuan untuk menuangkan struktur kata.
• Aleksia: hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki;
tidak disebabkan oleh gangguan ketajaman penglihatan.
Inteligensia (Intelligence)
20. • Pseudodemensia: gambaran klinis yang menyerupai
demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik;
paling sering disebabkan oleh depresi (sindroma demensia
pada depresi).
• Berpikir konkret: cara berpikir yang sangat bersifat harafiah;
penggunaan kiasan yang terbatas tanpa pengertian nuansa
arti; pikiran satu-dimensional.
• Berpikir abstrak: kemampuan untuk mengerti nuansa arti;
berpikir multidimensional dengan kemampuan menggunakan
kiasan dan hipotesis secara tepat.
Inteligensia (Intelligence)