SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri merupakan mikroorganisme berukuran kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, oleh karena itu dibutuhkan mikroskop untuk dapat
melihatnya. Seperti yang kita semua ketahui bahwa pada umumnya bakteri
merupakan mikroorganisme bersifat pataogenik atau dapat menimbulkan penyakit.
Akan tetapi jika kita lebih dalam lagi mengkaji tentang apa itu bakteri ,
bagaimana strukturnya dan apa saja yang dapat disebabkan oleh bakteri, kita akan
mengetahui bahwa ada juga bakteri yang tidak bersifat patogenik, yaitu bakteri
yang dapat dimanfaatkan.
Pada umumnya bakteri terdapat pada tubuh manusia, contohnya yaitu bakteri
yang terdapat pada usus kita yaitu E.Colli, dimana bakteri ini berfungsi dalam
penguraian makanan. Namun jika jumlah bakteri tersebut melebihi normal maka
akan dapat menimbulkan penyakit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas, adalah :
1. Ilmu Mikrobiologi
2. Struktur Sel
3. Klasifikasi Bakteri
4. Pertumbuhan, Ketahanan dan Kematian Mikroorganisme
5. Pembiakan Mikroorganisme
6. Metabolisme Mikroba
7. Genetika Mikroba
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami
tentang :
1. Ilmu Mikrobiologi
2. Struktur Sel
3. Klasifikasi Bakteri
4. Pertumbuhan, Ketahanan dan Kematian Mikroorganisme
5. Pembiakan Mikroorganisme
6. Metabolisme Mikroba
7. Genetika Mikroba
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat lebih memahami tentang
dasar-dasar mikrobiologi beserta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, dan
juga dapat mengetahui bakteri-bakteri yang bersifat patogenik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu Mikrobiologi
Mikroorganisme atau mikroba (jasad renik) terdapat dimana-mana dan di
sekitar kita; mereka menghuni tanah,air,dan astmosfer planet kita. Adanya
mikroorganisme di planet lain di luar bumi telah kita selidiki, namun sejauh ini luar
angkasa-dalam (deep-space probes) belum menampakkan adanya mikroorganisme
luar bumi.Studi tentang mikroorganisme di lingkungan ilmiahnya disebut juga
ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenan dengan studi
mengenai hubungan organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya.penghuni suatu lingkungan tertentu di pandang sebagai bagian suatu
sistem ekologi atau ekosistem, Ekosistem yang paling besar ialah planet bumi atau
disebut juga Biosfer. Suatu ekosistem mempunyai dua komponen utama yaitu :
a. Komunitas organisme yang terdapat di dalamnya.
b. Komponen tak bernyawa (keadaan fisik dan kimiawi ).
Ekosistem merupakan sistem yang dinamis suatu kenyataan yang menjadi
jelas bila kita mengenali adanya populasi yang sedemikian besar dengan
keanekaragaman organisme yang juga besar. Di antara semua organisme yang
terdapat dalam suatu ekosistem tertentu, mikroorganisme adalah yang terdapat
paling banyak dan memiliki kemampuan paling tinggi untuk menyebabkan
terjadinya perubahan. Adanya keprihatinan yang besar di antara masyarakat akan
kualitas lingkungan telah membantu dicurahkannya minat yang kian besar untuk
mempelajari “Ekologi Mikroba”. Sebagai contoh, mikroorganisme memegang
perananan yang menentukan dalam menguraikan sampah yang berasa dari manusia
dan industri yang di buang ke dalam air atau tanah;mereka mampu melaksanakan
daur ulang terhadap banyak macam bahan. Kualitas dan produktifitas perairan
alamiah saling berkaitan,terutama dengan populasi mikrobanya.udara yang bersih
serta bebas debu mengandung relative sedikit mikroorganisme. Dengan demikian
nyata lah bagi kita bahwa penilaian terhadap kualitas suatu lingkungan mempunyai
kaitan yang rumit dengan flora mikroba yang ada.
A. Berapa ciri ekosistem mikroba
1. Keanekaragaman spesies mikroba
Berbagai specimen tanah atau air boleh jadi mengandung berbagai
macam spesies cendawan,protozoa,alga,bakteri,dan virus. Karena itu
konsep kultur murni yang ditekankan terdahulu harus dinilai kembali di
dalam penelahan ekosistem mikroba.teknik-teknik biakan murni
diperlukan untuk dapat mengidentifikasikan berbagai spesies dalam suatu
habitat tertentu. Namun, transformasi kimiawi yang diwujudkan oleh
kumpulan mikroorganisme ini tidak dapat ditentukan hanya dengan
semata-mata menghimpun sifat-sifat biokimiawi setiap spesies
sebagaimana ditentukan dalam biakan murni. Dalam hal ini jumlah sifat
tiap bagian tidak selalu sama dengan keseluruhannya. Hal ini disebabkan
karena beberapa macam interaksi dapat terjadi di antara spesies
mengakibatkan diperolehnya suatu hasil akhir yang berbeda dari hasil
yang di hasilkan oleh spesies masing-masing individu di dalam biakan
murni.
2. Dinamika Populasi
Setiap spesies mikroorganisme akan tumbuh dengan baik di dalam
lingkungannya hanya selama kondisinya menguntungkan bagi
pertumbuhannya dan untuk mempertahankan dirinya. Begitu terjadi
perubahan fisik atau kimiawi seperti habisnya nutrient atau terjadinya
perubahan radikal dalam hal suhu atau pH,yang membuat kondisi bagi
pertumbuhan spesies lain lebih menguntungkan, maka organisme yang
telah teradaptasi dengan baik di dalam kondisi yang baru.
3. Adaptasi dan Mutasi
Bertahan hidup nya suatu spesies dan kelangsungan pertumbuhannya
di dalam komunitas biologis membutuhkan suatu kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan terbatas yang bersifat sementara.
Misalnya, banyak spesies mikroorganisme dapat tumbuh dalam selang
waktu yang luas. Namun, aktifitas di dalam metaboliknya tidak selalu
sama pada suhu-suhu ekstrim di dalam selang tersebut. Kemampuan
adaptasi ini terletak di dalam batas-batas genotip mikroorganisme yang
bersangkutan. Perubahan genotipik mengakibatkan mutasi. Muatan yang
di hasilkan merupakan organisme yang telah berubah secara permanen.
Apabila mutan tersebut mampu hidup dengan baik di dalam
lingkungan,maka akan berkembang biak ; bila tidak,akan musnah.
4. Hubungan Antar-Mikroba dalam Ekosistem
Mikroorganisme yang menghuni suatu ekosistem memperlihatkan
berbagai macam tipe asosiasi dan interaksi di antara spesies. Beberapa di
antaranya bersifat netral (artinya spesies-spesies yang bersangkutan tidak
terpengaruh); beberapa bersifat menguntungkan atau positif bagi satu
anggota yang lebih ; yang lain bersifat merugikan atau negatif bagi satu
anggota atau lebih. Dengan di jabarkannya setiap tipe asosiasi atau
interaksi yang berlainan, maka di berikanlah suatu etiket deskriptif khusus.
Sebagaimana dapat diduga,banyak dari antara asosiasi ini tidak dapat
dengan mudah di masukkan kedalam kategori yang pasti. Istilah umum
‘’Simbiosis’’digunakan untuk menamakan hubungan yang ada bila dua
atau lebih organisme hidup bersama
B. Aktifitas Mikroorganisme di balik pembusukan mayat.
1. Dibantu Reaksi Kimia Alami
Miliaran mikroorganisme ini bekerja secara terstruktur dalam proses
degradasi organisme atau proses pembusukkan mayat. Proses ini sangat
penting bagi manusia,pembusukkan berawal dari para mikroorganisme
yang berada di dalam tubuh organisme tak bernyawa misalnya,bakteri-
bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia ketika manusia tidak
bernyawa lagi bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat
dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus akibatnya
beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini di
sempurnakan oleh bakteri yang datang dari luar tubuh mayat bisa berasa
dari udara,tanah maupun air. Misalnya adalah meluluhlantakkan jaringan
tubuh manusia tak bernyawa seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir
seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang
tidak aktif lagi. Menghancurkan jaringan otot,atau menghasilkan enzim
penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis
metabolism, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan
mencernanya. Tak jarang kerja proses ini di bantu reaksi kimia alami yang
terjadi dalam organisme mati.
2. Bakteri Heterotrof
Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Pada
umumnya molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia
dapat bertahan hidup dan berkembang biak berbeda dengan bakteri
autotrof yang mampu menghasil kan makanan sendiri dengan
CO2,sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber
energi kimia lainnya. Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan
berkembang biak pada organisme pada. Mereka mendapatkan energi
dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-
molekul besar seperti protein,karbohidrat,lemak,atau senyawa organik lain
di dekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-
molekul tunggal seperti asam amino,metana,gas CO2,serta molekul-
molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu
senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O),
fosfor (P), serta sulfur (S).
C. Mikrobiologi Tanah
Baik secara langsung maupun tak langsung bahan buangan dari
manusia dan hewan,jasad mereka,serta jaringan tumbuhan,di buang atau di
kubur di dalam tanah. Setelah beberapa lama bahan-bahan tersebut berubah
menjadi komponen organik dan beberapa komponen anorganik tanah.
Perubahan-perubahan ini di lakukan oleh mikroorganisme yaitu perubahan
bahan organik,menjadi substansi yang menyediakan nutrien bagi dunia
tumbuhan tanpa adanya aktifitas mikroba,maka segalanya kehidupan di
bumi ini lamban laut akan terhambat.
1. Keadaan Lingkungan tanah
Tanah dapat di pandang sebagai permukaan lahan di atas bumi
yang menyediakan substrat bagi kehidupan tumbuhan dan hewan. Ciri-
ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya tanah juga
memiliki kedalaman,sifat-sifat fisik,komposisi kimiawi dan asal yang
berbeda dan terdapat 5 utama unsur tanah yaitu :
a. Partikel mineral
b. Bahan organik
c. Air
d. Gas
e. Jasad hidup
2. Flora mikroba tanah
Keanekaragaman yang luas pada flora mikroba tersebut merupakan
masalah di dalam setiap usaha untuk menghitung populasi total
mikroorganisme yang hidup dalam suatu contoh tanah.metode biakan
laboratorium hanya akan menampakkan tipe fisiologis dan nutrisional
yang dapat tumbuh di dalam lingkungan yang di sediakan di
laboratorium. Misalnya, suatu contoh tanah diinokulasikan agar nutrien
dan diinkubasikan pada suhu 35 celcius maka beberapa tipe bakteri
yang tidak akan tumbuh ialah termofil obligat di samping
psikrofil,anaerob,dan autotrof.
2. Struktur Sel
Struktur tubuh bakteri terbagi atas dua, yaitu struktur dasar dan struktur tambahan :
A. Struktur Dasar
Dinding sel, tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan
polisakarida/.
1) Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi sitoplasma,
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
2) Sitoplasma, adalah cairan sel.
3) Ribosom, adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
4) Granula penyimpanan, tempat menyimpan cadangan makanan pada
bakteri.
B. Struktur Tambahan
Kapsul adalah lapisan lendir pada bakteri yang digunakan untuk melindungi
diri.
1) Flagelumadalah bulu cambuk pada bakteri yang digunakan sebagai alat
gerak pada bakteri.
2) Phili adalah struktur tubuh bakteri seperti rambut yang digunakan oleh
bakteri untuk menempel pada inang yang ditempatinya.
3) Klorosom berfungsi dalam proses fotosintesis.
4) Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air.
5) Endosprora bentuk istirahat (laten) dari beberapa bakteri.
7. Genetika Mikroba
Genetika ialah telah mengenai pewarisan dan keragaman ciri-ciri suatu
organisme,baik organism itu uniseluler maupun multisluler. Penelitian dalam
bidang genetika pada taraf molecular telah mengenai asam deoksiribonucleat
(DNA), yaitu substansi kimiawi yang membangun kromosom,sebagi substansi
yang turun temurun. Banyak yang telah ditemukan mengenai struktur molekul
DNA dan juga replikasinnya sandigenetis yang terkandung di dalamnnya telah pula
diungkapkan artinnya. Kini kita memiliki pengentahuan mengenai bagaimana
informasi genetis diteruskan untuk mengendalikan pertumbuhan dan aktifitas
seluler.
Pengetahuan ini juga telah menuntun kepada pemahaman bahwa cacat
molekuler pada nformasi yang disandikan di dalam DNA merupakan penyebab
banyak penyakit genetis. Penyakit-penyakit ini meliputi albinisme (tidak adanya
pigmen ketika lahir), anemia sel sabit (anemia hemolitik),xeroderma pigmentosum
(penyakit kulit akibat terkenai cahaya matahari), dan alkoptonuria dan
fenilcetonuria (penyakit metabolik).
Seperti halnya prinsip biokimiawi, prinsip-prinsip genetika itu universal
telah mengenai genetika mikrobe telah banyak sumbangannya terhadap apa yang
telah kita ketahui mengenai genetika semua organism sel sel prokariotik, terutama
bakteri, telah terkenal sekali kegunaanya di dalam ini; karena prokariota adalah
organisme berkromosom tunggal, perubahan-perubahan dalam bahan genetisnya
mengakibatkan perubahan cirri yang diekspresikan dengan segera dan mudah
diamati. Tidak terdapat efek menutupi terhadap perubahan yang dialami kromosom
yang disebabkan adanya anggota pasangan krmosom yang idak mengalami
perubahan, yaitu suatu keadaan yang dapat terjadi pada organism yang
kromosomnya berpasangan. Keuntungan nyata lainnya bila berkerja dengan
microbe untuk menelaah genetika meliputi mudahnya menyediakan kondisi
terkendali yang konstan terhadap microbe, laju pertumbuhan microbe yang cepat,
dan besarnya populasi microbe yang berkembag dalam biakan.
A. Sifat Bahan Genetis
Asam deoksiribonukleat(deoxyribonucleic acid atau DNA) adalah substansi
kimiawi yang berperanan dalam penerusan informasi yang turun menurun.
Tapi bagaimanakah caranya? Kromosom sel dibentuk dari DNA. Didalam
stuktur DNA terkodekan (tersandikan) informasi bagi sintesis semua protein
sel. Segmen-segmen yang diskrit (mempunyai cirri-ciri tersendiri) pada DNA
atau kromosm disebit gen, menyandingkan masing-masing protein. Informasi
ini diteruskan dari sel ke sel melalui proses replikasi DNA.
Asam nukleat tipe lain, yaitu asam ribonukleat(RNA), juga ada dalam stial
sel. RNA menyerupai DNA tetapi tidak sama dan kerjanya ialah mengolah
informasi yang disandikan di dalam DNA bagi sintesis protein melalui
transkripsi dan tranlasi.
B. Struktur asam deoksiribonukleat
DNA adalah sebuah molekul yang panjang menyerupai tali, biasanya terdiri
dari dua utas,saling membelit membentuk heliks ganda. Setiap utas heliks
DNA terdiri dari nukleotide-nukleotide yang tergabung membentuk rantai
polinukleutide. Setiap nukleutide dibentuk dari 3 bagian :
1. Sebuah senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa
bernitrogen yang dapat berupa kurin atau primidin
2. Sebuah gugusan gula berkarbon-lima (pentose), disebut deoksiribose
3. Sebuah molekul fosfat
Bagian-bagian ini terhubungan bersama-sama dalam urutan berikut: Basa
bernitrogen-doksiribose-fosfat. Pada DNA dijumpai 2 macam primindin, yaitu
sitosin dan timin. Sturktur basa-basa ini dan juga struktur doksribose serta
fosfat.
C. Struktur asam ribonukleat
Asam nukleat lainnya yang dijumpai secara alamiah ialah asam ribonukleat
(RNA). Bedanya dari DNA ialah:
1. Biasanya berutasan tunggal
2. Komponen gula pada nukleutide yang membentuk RNA ribose, dan bukan
deoksiribose. Ribose adalah dngan deosiribose kecuali adanya gugusan
hidroksil pada atom karbon-2.
3. Basa bernitrogen pirimidin yang dijumpai pada nukleutide yang membentuk
RNA ialah urasil dan bukan timin.
D. Biosintesis DNA
Biosintesis nukleutide
Sebelum rantai polinukleutide DNA dapat disintesis oleh bakteri ( atau
organism lain), harus tersedia sekumpulan nukleuotide seluler. Pada bakteri-
bakteri tertentu, nukleutide disuplai dalam medium dalam bentuk jadi.tetapi
bakteri bakteri lain dapat mensintesis nucleotide dari nutrien yang sangat
sederhana seperti glukosa, ammonium sulfat, dan mineral. Perubahan nutriel
sederhana menjadi nucleotide bagi sintesis DNA menyangkut sederetan reaksi
yang rumit, beberapa diantaranya membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
Nukleotide+ATP Kinase nucleotide-fosfat+ADP
Nukleotide-fosfat+ATP Kinase nucleotide-difosfat+ADP
Energy dalam bentuk ATP disediakan. Pada setiap nucleotide teraktivasi
terikat dua gugusan fosfat yang berasal dari peruraian dua ATP.
Replikasi DNA
Kromosom suatu bakteri yang khas ialah sebuah molkul DNA berutusan-
ganda, yang mempunyai berat molekul kira-kira 2,5 x 109 dalton (satu Dalton
sama dengan massa satu atom hydrogen). Jumlah pasangan biasanya kurang
dari lebih 4 x 106. Bila kromosom tersebut ditarik secara linear dalam bentuk
hliks-ganda, ukurannya akan mencapai kira-kira 1250 um (1,25 mm), yaitu
beberapa ratus kali lebih panjang dari pada sel bakteri yang memilikinya.
Replikasi dimulai pada suatu situs tertentu yang sudah pasti pada kromosom
bakteri yang disebut titik pangkal kedua utas DNA memisah pada situs ini
membentuk struktur berbentuk Y, titik persimpangannya disebut titik tumbuh.
Replikasi bergerak berurutan dari titik tumbuh, baik pada suatu arah (replikasi
satu-arah) atau dua arah (replikasi dua-arah). Titik asal dan titik tumbuh terikat
pada membran sel dan di situlah kedua utasan tersebut diduplikasi. Masing-
masing utasan mempunyai urutan basa yang komplementer terhadap urutan
basa pada utasan-utasan DNA yang mula-mula.
E. Biosintesis protein
Bahan pembangun protein
Sama halnya sepeti nucleotide merupakan bahan pembangun DNA.
Asam amino adalah bahan pembangn protein. Tetapi,DNA terdiri dari hanya
empat jenis nucleotide, sedangkan protein terdiri dari lei kurang 20 macam
asam amino. Mikroorganisme sangat berbeda dalam kemampuannya
mensintseis asam amino. Misalnya, Escherichia coli dapat mensintesis semua
asam amino yang dibutuhkannya untuk sintesi protein, tetapi bakteri asam
laktat tidak dapat dn harus diberi asam-asam amino siap-pakai.
Dalam suatu sel bakteri terdapat beribu-ribu protein yang berbeda-beda.
Setiap tipe protin mempunyai urutan asam amino sendiri yang spesifik serta
struktur tiga-dimensi. Asam-asam amino tersebut dihubungkan bersama-sama
olh ikatan-ikatan peptide membentuk rantai yang panjang.bila sejumlah besar
asam amino tergabungkan bersama-sama oleh ikatan peptide, maka terbentuk
rantai asam amino yang disebut rantai polipeptide. Protein terdiri dari satu atau
lebih rantai polypeptide.
F. Ekspresi gen
1. Transkripsi
Sintesis protein terjadi pada ribosom, yaitu partikel-partikel RNA-
protein berukuran bsar di dalam sitoplasma sel bakteri. (pada sel-sel
eukariotik ribosom melekat pada reticulum endoplasma). Sekitar 90 persen
dari jumlah RNA selular total adalah RNA ribosomal (rRNA). Sebelum
sintesis protein dapat berlangsung, pertama-tama sandi-sandi pada DNA
harus dipindahkan ke suatu substansi yang melakukan informasi dari DNA
di daerah inti ke ribosom di dalam sitoplasma. Substansi ini dikenal
dengan nama asam ribonukleat kurir (messenger ribonucleic acid atau m
RNA). Proses atau langkah disentesisnya m RNAdisebut transkripsi sinteis
rantai polinukleutide m RNA dikatalisis oleh enzim RNApolimerase.
Sama halnya seperti pada sintesis DNA, enzim ini membutuhkan
ribonukleutide teraktifasi sebagai substraknya.
Transkripsi adalah langkah pertama dalam ekspresi genetis. Proses ini
sebagaimana diperlihatkan pada (Gambar, 16-8) menyangkut pemisahan
kedua utasan DNA, salah satu diantaranya sebagai acuan bagi sintesis
utasan m RNA yang komplomental oleh RNA polimeraseyang bergantung
pada DNA. Utasan DNA yang dipilih untuk transkripsi ialah yang
mengandung situs awal (inisiasi) yang spesifik dan disebut utasan yang
“berarti “.penghentian sintsis m RNA adalah pada titik tertentu
disepanjang molekul DNA yang dikenali oleh RNA polimerase
2. Translasi
Translasi (penerjemahan) yaitu langkah berikutnya dalam ekspresi gen,
adalah proses pengarahan sintesis protein oleh informasi genetis yang
sekarang ada pada mulekul mRNA.
Bila keempat basa yang berbeda-beda pada nukleotide-nukleotide
m RNA itu ditata dalam satu deretan,maka setiap deret yang terdiri dari 3
basa (triplet) disebut kodon, mampu menetapkan suatu asam amino
tertentu. Karena ada 4 macam basa yang berbeda-beda, jumlah deret yang
berbasa 3 tersebut mungkin terbentuk adalah 43, atau 64 macam. Triplet-
triplet basa ini, masing masing menetapkan suatu asam amino tertentu,
merupakan sandi genetis (Tabel 16-1).sandi ini mungkin bersifat universal
bagi semua spesies organisme hidup.
Bagaimanakah sandi ini di translasikan? Dengan menggunakan (tabel
16-1). Andaikanlah urutan basa mRNA ialah:
CUU AGA AAA UUU AGU GGG ACU UCU
Maka penerjemahan sandi ini menjadi asam amino dalam rantai
polipeptide pada ribosom ialah :
Leu-Arg-Lis-Phe-Ser-Gli-Thr-Ser
Lima dari keenampuluh empat macam triplet atau kodon tersebut tidak
menunjuk pada asam amino apapun . kelima kodon tersebut ialah AUG
dan GUG yaitu kodon-kodon yang mengawali rantai polypeptide, serta
UAA,UAG,dan UGA, yaitu kodon-kodon yang mengakhiri rantai
polypeptide. Ketiga kodon yang disebut terakhir ini disebut kodon
nonsense atau kodon tak berarti.
Sifat lainnya yang nyata mengenai sendi sandi genetis ini ialah bahwa
asam amino yang sama dapat di sandikan oleh lebih dari satu kodon,
artinya, sandi tersebut turun derajat (degenerate). Tambahan pula tidak
diperlukan adanya “tanda baca “atau sinyal untuk menunjukkan akhir
suatu kodon dan permulaan kodon berikutnya. karena itu kerangka
pembacaan atau urutan diuraikannya sendi genetis harus diatur dengan
tepat pada permulaan pembacaan suatu molekul m RNA pembacaan
kemudian bergerak berurutan dari satu triplet ke triplet berikutnnya tanpa
istirahat bila kerangka pembacaan tidak diatur dengan baik dari
permulaan, maka semua kodon akan salah langkah dan mnuju pada
pembntukn protein salah-arti (misense protein)dengan urutan asam amino
yang kacau.
G. Proses sintesis protein
Langkah pertama dalam sintesis protein ialah aktivasi asam-asam amino.
Proses ini dilakukan oleh enzim-enzim pengaktivasi asam amino yang disebut
aminoasil- tRNA sintetase reaksi aktivasi membutuhakan energi dalam bentuk
ATP.
Bagi setiap asam amino tertentu ada enzim pengaktivasi tertentu pula.
Setelah aktivasi, asam amino teraktivasi serta terikat kuat pada enzim yang
bersangkutan.
Selanjutnya asam amino berktivasi terikat pada sebuah molekul RNA yang
disebut RNA transfer (transfer RNA atau tRNA), proses ini dikatalis oleh enzim
yang sama yang kini terikat pada asam amino
RNA transfer berfungsi dalam sintesis protein untuk membawa asam asam
amino ke, dan mengenali kodon-kodon pada, mRNA.
RNA adalah suatu rantai tunggal yang mengandung sekitar 80 nukleotide
dan melipat diri sehingga membentuk suatu susunan daun semanggi melalui
ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basa komplmenter. Struktur umum
tRNA diperlihatkan pada gambar 16-10. Tiga dari baa yang tidak mempunyai
pasangan pada tRNA membentuk suatu triplet anti kodon yang secara khusus
mengenai kodon yang komplementer terhadapnya pada mRNA untk suatu
asam amino tertentu urutan nukleotide yang terakhir ialah adenilat-sitidilat-
sitidilat (ACC) dan dijumpai pada semua tRNA. Asam amino yang akan
dibawannya akan terikat pada nukleotide terminal yang mengandung adenim.
Seperti mRNA,tRNA ditranskirpsikan dari suatu daerah tertentu pada
molekul DNA dan RNA polimerase. molekul-molekul tRNA berfungsi sebagai
“penyesuai”(adapters), yang kepadanya dapat “ditancapkan”asam-asam amino
tertentu hingga dapat disesuaikan dengan bahasa triplet nukleotide sandi
genetis yang ditranskripsikan kepada mRNA.
Sekarang RNA bahwa asam amino yang terikat padanya ke mRNA yang
terikat pada permukaan ribosom disini asam amino tersebut ditambahkan pada
rantai polipeptide yang sedang tumbuh. Permukaan ribosom dapat dipandang
sebagai titik penyusun bagi sintesis protein.

More Related Content

What's hot

Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
MiraRaudhotulJannah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupFransiska Puteri
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
Nopriyadi-ELearning
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan
1000 guru
 
6.1 jenis jenis nutrisi
6.1 jenis jenis nutrisi6.1 jenis jenis nutrisi
6.1 jenis jenis nutrisi
Jummy Masindah Jm
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Aditya Rendra
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
Eko Supriyadi
 
Ruang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup BiologiRuang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup Biologi
ekachalid
 
syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri
Vita Amanah
 
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriEsty Sari
 
soal ekosistem dan jawaban nya
soal ekosistem dan jawaban nyasoal ekosistem dan jawaban nya
soal ekosistem dan jawaban nya
Yanuar Ajied
 
Teori biologi
Teori biologiTeori biologi
Teori biologiWan Dasco
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologinilamangraini
 
Bab 1 ruang lingkup biologi
Bab 1 ruang lingkup biologiBab 1 ruang lingkup biologi
Bab 1 ruang lingkup biologi
Muhammad Thaufiq Hidayat
 
Konsep dasar biologi
Konsep dasar biologiKonsep dasar biologi
Konsep dasar biologiSri Sumarni
 
Perkembangan biokimia
Perkembangan biokimiaPerkembangan biokimia
Perkembangan biokimia
120516013
 
1. ruang lingkup biologi
1. ruang lingkup biologi1. ruang lingkup biologi
1. ruang lingkup biologiYayuk Winarti
 

What's hot (20)

ekosistem
ekosistemekosistem
ekosistem
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
6.1 jenis jenis nutrisi
6.1 jenis jenis nutrisi6.1 jenis jenis nutrisi
6.1 jenis jenis nutrisi
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Ruang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup BiologiRuang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup Biologi
 
syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri
 
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
 
soal ekosistem dan jawaban nya
soal ekosistem dan jawaban nyasoal ekosistem dan jawaban nya
soal ekosistem dan jawaban nya
 
Teori biologi
Teori biologiTeori biologi
Teori biologi
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Bab 1 ruang lingkup biologi
Bab 1 ruang lingkup biologiBab 1 ruang lingkup biologi
Bab 1 ruang lingkup biologi
 
Konsep dasar biologi
Konsep dasar biologiKonsep dasar biologi
Konsep dasar biologi
 
Perkembangan biokimia
Perkembangan biokimiaPerkembangan biokimia
Perkembangan biokimia
 
1. ruang lingkup biologi
1. ruang lingkup biologi1. ruang lingkup biologi
1. ruang lingkup biologi
 

Similar to Dasar dasar mikrobiologi

Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Dedi Setiadi
 
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docxMAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
MegasilviaPare
 
Sejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaSejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaBoy Ballo
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
ppghybrid4
 
Bakteri
BakteriBakteri
Ekosistem
EkosistemEkosistem
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
Rubby Putra
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
iswahyuniSRK
 
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponenNanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
lanilinggar
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganEndang Hidayat
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
zaenalofficial48
 
Makalah kimbal
Makalah kimbalMakalah kimbal
Makalah kimbal
mataram indonesia
 
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
Ni Luh Putu Lindyawati
 
biokimia pertanian materi belajar kuliah
biokimia pertanian materi belajar kuliahbiokimia pertanian materi belajar kuliah
biokimia pertanian materi belajar kuliah
AwaliaFitri2
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
Vuriyakelompok8
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
ririyapgmib
 
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 201401 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
Shohib Uddin
 
Ekosistem & keseimbangan lingkungan
Ekosistem & keseimbangan lingkunganEkosistem & keseimbangan lingkungan
Ekosistem & keseimbangan lingkunganAlicia Lanina
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
Wan Na
 

Similar to Dasar dasar mikrobiologi (20)

Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
 
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docxMAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
MAKALAH MIKROBIOLOGI(LINGKUNGAN).docx
 
Sejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaSejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimua
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
 
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponenNanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkungan
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
 
Makalah kimbal
Makalah kimbalMakalah kimbal
Makalah kimbal
 
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
biokimia pertanian materi belajar kuliah
biokimia pertanian materi belajar kuliahbiokimia pertanian materi belajar kuliah
biokimia pertanian materi belajar kuliah
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
 
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 201401 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
 
Ekosistem & keseimbangan lingkungan
Ekosistem & keseimbangan lingkunganEkosistem & keseimbangan lingkungan
Ekosistem & keseimbangan lingkungan
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

Dasar dasar mikrobiologi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri merupakan mikroorganisme berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu dibutuhkan mikroskop untuk dapat melihatnya. Seperti yang kita semua ketahui bahwa pada umumnya bakteri merupakan mikroorganisme bersifat pataogenik atau dapat menimbulkan penyakit. Akan tetapi jika kita lebih dalam lagi mengkaji tentang apa itu bakteri , bagaimana strukturnya dan apa saja yang dapat disebabkan oleh bakteri, kita akan mengetahui bahwa ada juga bakteri yang tidak bersifat patogenik, yaitu bakteri yang dapat dimanfaatkan. Pada umumnya bakteri terdapat pada tubuh manusia, contohnya yaitu bakteri yang terdapat pada usus kita yaitu E.Colli, dimana bakteri ini berfungsi dalam penguraian makanan. Namun jika jumlah bakteri tersebut melebihi normal maka akan dapat menimbulkan penyakit. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas, adalah : 1. Ilmu Mikrobiologi 2. Struktur Sel 3. Klasifikasi Bakteri 4. Pertumbuhan, Ketahanan dan Kematian Mikroorganisme 5. Pembiakan Mikroorganisme 6. Metabolisme Mikroba 7. Genetika Mikroba
  • 2. C. Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang : 1. Ilmu Mikrobiologi 2. Struktur Sel 3. Klasifikasi Bakteri 4. Pertumbuhan, Ketahanan dan Kematian Mikroorganisme 5. Pembiakan Mikroorganisme 6. Metabolisme Mikroba 7. Genetika Mikroba D. Manfaat Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat lebih memahami tentang dasar-dasar mikrobiologi beserta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, dan juga dapat mengetahui bakteri-bakteri yang bersifat patogenik.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Ilmu Mikrobiologi Mikroorganisme atau mikroba (jasad renik) terdapat dimana-mana dan di sekitar kita; mereka menghuni tanah,air,dan astmosfer planet kita. Adanya mikroorganisme di planet lain di luar bumi telah kita selidiki, namun sejauh ini luar angkasa-dalam (deep-space probes) belum menampakkan adanya mikroorganisme luar bumi.Studi tentang mikroorganisme di lingkungan ilmiahnya disebut juga ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenan dengan studi mengenai hubungan organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya.penghuni suatu lingkungan tertentu di pandang sebagai bagian suatu sistem ekologi atau ekosistem, Ekosistem yang paling besar ialah planet bumi atau disebut juga Biosfer. Suatu ekosistem mempunyai dua komponen utama yaitu : a. Komunitas organisme yang terdapat di dalamnya. b. Komponen tak bernyawa (keadaan fisik dan kimiawi ). Ekosistem merupakan sistem yang dinamis suatu kenyataan yang menjadi jelas bila kita mengenali adanya populasi yang sedemikian besar dengan keanekaragaman organisme yang juga besar. Di antara semua organisme yang terdapat dalam suatu ekosistem tertentu, mikroorganisme adalah yang terdapat paling banyak dan memiliki kemampuan paling tinggi untuk menyebabkan terjadinya perubahan. Adanya keprihatinan yang besar di antara masyarakat akan kualitas lingkungan telah membantu dicurahkannya minat yang kian besar untuk mempelajari “Ekologi Mikroba”. Sebagai contoh, mikroorganisme memegang perananan yang menentukan dalam menguraikan sampah yang berasa dari manusia dan industri yang di buang ke dalam air atau tanah;mereka mampu melaksanakan daur ulang terhadap banyak macam bahan. Kualitas dan produktifitas perairan alamiah saling berkaitan,terutama dengan populasi mikrobanya.udara yang bersih serta bebas debu mengandung relative sedikit mikroorganisme. Dengan demikian
  • 4. nyata lah bagi kita bahwa penilaian terhadap kualitas suatu lingkungan mempunyai kaitan yang rumit dengan flora mikroba yang ada. A. Berapa ciri ekosistem mikroba 1. Keanekaragaman spesies mikroba Berbagai specimen tanah atau air boleh jadi mengandung berbagai macam spesies cendawan,protozoa,alga,bakteri,dan virus. Karena itu konsep kultur murni yang ditekankan terdahulu harus dinilai kembali di dalam penelahan ekosistem mikroba.teknik-teknik biakan murni diperlukan untuk dapat mengidentifikasikan berbagai spesies dalam suatu habitat tertentu. Namun, transformasi kimiawi yang diwujudkan oleh kumpulan mikroorganisme ini tidak dapat ditentukan hanya dengan semata-mata menghimpun sifat-sifat biokimiawi setiap spesies sebagaimana ditentukan dalam biakan murni. Dalam hal ini jumlah sifat tiap bagian tidak selalu sama dengan keseluruhannya. Hal ini disebabkan karena beberapa macam interaksi dapat terjadi di antara spesies mengakibatkan diperolehnya suatu hasil akhir yang berbeda dari hasil yang di hasilkan oleh spesies masing-masing individu di dalam biakan murni. 2. Dinamika Populasi Setiap spesies mikroorganisme akan tumbuh dengan baik di dalam lingkungannya hanya selama kondisinya menguntungkan bagi pertumbuhannya dan untuk mempertahankan dirinya. Begitu terjadi perubahan fisik atau kimiawi seperti habisnya nutrient atau terjadinya perubahan radikal dalam hal suhu atau pH,yang membuat kondisi bagi pertumbuhan spesies lain lebih menguntungkan, maka organisme yang telah teradaptasi dengan baik di dalam kondisi yang baru. 3. Adaptasi dan Mutasi
  • 5. Bertahan hidup nya suatu spesies dan kelangsungan pertumbuhannya di dalam komunitas biologis membutuhkan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan terbatas yang bersifat sementara. Misalnya, banyak spesies mikroorganisme dapat tumbuh dalam selang waktu yang luas. Namun, aktifitas di dalam metaboliknya tidak selalu sama pada suhu-suhu ekstrim di dalam selang tersebut. Kemampuan adaptasi ini terletak di dalam batas-batas genotip mikroorganisme yang bersangkutan. Perubahan genotipik mengakibatkan mutasi. Muatan yang di hasilkan merupakan organisme yang telah berubah secara permanen. Apabila mutan tersebut mampu hidup dengan baik di dalam lingkungan,maka akan berkembang biak ; bila tidak,akan musnah. 4. Hubungan Antar-Mikroba dalam Ekosistem Mikroorganisme yang menghuni suatu ekosistem memperlihatkan berbagai macam tipe asosiasi dan interaksi di antara spesies. Beberapa di antaranya bersifat netral (artinya spesies-spesies yang bersangkutan tidak terpengaruh); beberapa bersifat menguntungkan atau positif bagi satu anggota yang lebih ; yang lain bersifat merugikan atau negatif bagi satu anggota atau lebih. Dengan di jabarkannya setiap tipe asosiasi atau interaksi yang berlainan, maka di berikanlah suatu etiket deskriptif khusus. Sebagaimana dapat diduga,banyak dari antara asosiasi ini tidak dapat dengan mudah di masukkan kedalam kategori yang pasti. Istilah umum ‘’Simbiosis’’digunakan untuk menamakan hubungan yang ada bila dua atau lebih organisme hidup bersama B. Aktifitas Mikroorganisme di balik pembusukan mayat. 1. Dibantu Reaksi Kimia Alami Miliaran mikroorganisme ini bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukkan mayat. Proses ini sangat penting bagi manusia,pembusukkan berawal dari para mikroorganisme yang berada di dalam tubuh organisme tak bernyawa misalnya,bakteri-
  • 6. bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia ketika manusia tidak bernyawa lagi bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus akibatnya beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini di sempurnakan oleh bakteri yang datang dari luar tubuh mayat bisa berasa dari udara,tanah maupun air. Misalnya adalah meluluhlantakkan jaringan tubuh manusia tak bernyawa seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak aktif lagi. Menghancurkan jaringan otot,atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolism, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini di bantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati. 2. Bakteri Heterotrof Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Pada umumnya molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasil kan makanan sendiri dengan CO2,sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya. Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme pada. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul- molekul besar seperti protein,karbohidrat,lemak,atau senyawa organik lain di dekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul- molekul tunggal seperti asam amino,metana,gas CO2,serta molekul- molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
  • 7. C. Mikrobiologi Tanah Baik secara langsung maupun tak langsung bahan buangan dari manusia dan hewan,jasad mereka,serta jaringan tumbuhan,di buang atau di kubur di dalam tanah. Setelah beberapa lama bahan-bahan tersebut berubah menjadi komponen organik dan beberapa komponen anorganik tanah. Perubahan-perubahan ini di lakukan oleh mikroorganisme yaitu perubahan bahan organik,menjadi substansi yang menyediakan nutrien bagi dunia tumbuhan tanpa adanya aktifitas mikroba,maka segalanya kehidupan di bumi ini lamban laut akan terhambat. 1. Keadaan Lingkungan tanah Tanah dapat di pandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan substrat bagi kehidupan tumbuhan dan hewan. Ciri- ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya tanah juga memiliki kedalaman,sifat-sifat fisik,komposisi kimiawi dan asal yang berbeda dan terdapat 5 utama unsur tanah yaitu : a. Partikel mineral b. Bahan organik c. Air d. Gas e. Jasad hidup 2. Flora mikroba tanah Keanekaragaman yang luas pada flora mikroba tersebut merupakan masalah di dalam setiap usaha untuk menghitung populasi total mikroorganisme yang hidup dalam suatu contoh tanah.metode biakan laboratorium hanya akan menampakkan tipe fisiologis dan nutrisional yang dapat tumbuh di dalam lingkungan yang di sediakan di laboratorium. Misalnya, suatu contoh tanah diinokulasikan agar nutrien dan diinkubasikan pada suhu 35 celcius maka beberapa tipe bakteri yang tidak akan tumbuh ialah termofil obligat di samping psikrofil,anaerob,dan autotrof.
  • 8. 2. Struktur Sel Struktur tubuh bakteri terbagi atas dua, yaitu struktur dasar dan struktur tambahan : A. Struktur Dasar Dinding sel, tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida/. 1) Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi sitoplasma, tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 2) Sitoplasma, adalah cairan sel. 3) Ribosom, adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. 4) Granula penyimpanan, tempat menyimpan cadangan makanan pada bakteri. B. Struktur Tambahan Kapsul adalah lapisan lendir pada bakteri yang digunakan untuk melindungi diri. 1) Flagelumadalah bulu cambuk pada bakteri yang digunakan sebagai alat gerak pada bakteri. 2) Phili adalah struktur tubuh bakteri seperti rambut yang digunakan oleh bakteri untuk menempel pada inang yang ditempatinya. 3) Klorosom berfungsi dalam proses fotosintesis. 4) Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air. 5) Endosprora bentuk istirahat (laten) dari beberapa bakteri. 7. Genetika Mikroba Genetika ialah telah mengenai pewarisan dan keragaman ciri-ciri suatu organisme,baik organism itu uniseluler maupun multisluler. Penelitian dalam bidang genetika pada taraf molecular telah mengenai asam deoksiribonucleat (DNA), yaitu substansi kimiawi yang membangun kromosom,sebagi substansi
  • 9. yang turun temurun. Banyak yang telah ditemukan mengenai struktur molekul DNA dan juga replikasinnya sandigenetis yang terkandung di dalamnnya telah pula diungkapkan artinnya. Kini kita memiliki pengentahuan mengenai bagaimana informasi genetis diteruskan untuk mengendalikan pertumbuhan dan aktifitas seluler. Pengetahuan ini juga telah menuntun kepada pemahaman bahwa cacat molekuler pada nformasi yang disandikan di dalam DNA merupakan penyebab banyak penyakit genetis. Penyakit-penyakit ini meliputi albinisme (tidak adanya pigmen ketika lahir), anemia sel sabit (anemia hemolitik),xeroderma pigmentosum (penyakit kulit akibat terkenai cahaya matahari), dan alkoptonuria dan fenilcetonuria (penyakit metabolik). Seperti halnya prinsip biokimiawi, prinsip-prinsip genetika itu universal telah mengenai genetika mikrobe telah banyak sumbangannya terhadap apa yang telah kita ketahui mengenai genetika semua organism sel sel prokariotik, terutama bakteri, telah terkenal sekali kegunaanya di dalam ini; karena prokariota adalah organisme berkromosom tunggal, perubahan-perubahan dalam bahan genetisnya mengakibatkan perubahan cirri yang diekspresikan dengan segera dan mudah diamati. Tidak terdapat efek menutupi terhadap perubahan yang dialami kromosom yang disebabkan adanya anggota pasangan krmosom yang idak mengalami perubahan, yaitu suatu keadaan yang dapat terjadi pada organism yang kromosomnya berpasangan. Keuntungan nyata lainnya bila berkerja dengan microbe untuk menelaah genetika meliputi mudahnya menyediakan kondisi terkendali yang konstan terhadap microbe, laju pertumbuhan microbe yang cepat, dan besarnya populasi microbe yang berkembag dalam biakan. A. Sifat Bahan Genetis Asam deoksiribonukleat(deoxyribonucleic acid atau DNA) adalah substansi kimiawi yang berperanan dalam penerusan informasi yang turun menurun. Tapi bagaimanakah caranya? Kromosom sel dibentuk dari DNA. Didalam stuktur DNA terkodekan (tersandikan) informasi bagi sintesis semua protein
  • 10. sel. Segmen-segmen yang diskrit (mempunyai cirri-ciri tersendiri) pada DNA atau kromosm disebit gen, menyandingkan masing-masing protein. Informasi ini diteruskan dari sel ke sel melalui proses replikasi DNA. Asam nukleat tipe lain, yaitu asam ribonukleat(RNA), juga ada dalam stial sel. RNA menyerupai DNA tetapi tidak sama dan kerjanya ialah mengolah informasi yang disandikan di dalam DNA bagi sintesis protein melalui transkripsi dan tranlasi. B. Struktur asam deoksiribonukleat DNA adalah sebuah molekul yang panjang menyerupai tali, biasanya terdiri dari dua utas,saling membelit membentuk heliks ganda. Setiap utas heliks DNA terdiri dari nukleotide-nukleotide yang tergabung membentuk rantai polinukleutide. Setiap nukleutide dibentuk dari 3 bagian : 1. Sebuah senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa bernitrogen yang dapat berupa kurin atau primidin 2. Sebuah gugusan gula berkarbon-lima (pentose), disebut deoksiribose 3. Sebuah molekul fosfat Bagian-bagian ini terhubungan bersama-sama dalam urutan berikut: Basa bernitrogen-doksiribose-fosfat. Pada DNA dijumpai 2 macam primindin, yaitu sitosin dan timin. Sturktur basa-basa ini dan juga struktur doksribose serta fosfat. C. Struktur asam ribonukleat Asam nukleat lainnya yang dijumpai secara alamiah ialah asam ribonukleat (RNA). Bedanya dari DNA ialah: 1. Biasanya berutasan tunggal 2. Komponen gula pada nukleutide yang membentuk RNA ribose, dan bukan deoksiribose. Ribose adalah dngan deosiribose kecuali adanya gugusan hidroksil pada atom karbon-2. 3. Basa bernitrogen pirimidin yang dijumpai pada nukleutide yang membentuk RNA ialah urasil dan bukan timin.
  • 11. D. Biosintesis DNA Biosintesis nukleutide Sebelum rantai polinukleutide DNA dapat disintesis oleh bakteri ( atau organism lain), harus tersedia sekumpulan nukleuotide seluler. Pada bakteri- bakteri tertentu, nukleutide disuplai dalam medium dalam bentuk jadi.tetapi bakteri bakteri lain dapat mensintesis nucleotide dari nutrien yang sangat sederhana seperti glukosa, ammonium sulfat, dan mineral. Perubahan nutriel sederhana menjadi nucleotide bagi sintesis DNA menyangkut sederetan reaksi yang rumit, beberapa diantaranya membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Nukleotide+ATP Kinase nucleotide-fosfat+ADP Nukleotide-fosfat+ATP Kinase nucleotide-difosfat+ADP Energy dalam bentuk ATP disediakan. Pada setiap nucleotide teraktivasi terikat dua gugusan fosfat yang berasal dari peruraian dua ATP. Replikasi DNA Kromosom suatu bakteri yang khas ialah sebuah molkul DNA berutusan- ganda, yang mempunyai berat molekul kira-kira 2,5 x 109 dalton (satu Dalton sama dengan massa satu atom hydrogen). Jumlah pasangan biasanya kurang dari lebih 4 x 106. Bila kromosom tersebut ditarik secara linear dalam bentuk hliks-ganda, ukurannya akan mencapai kira-kira 1250 um (1,25 mm), yaitu beberapa ratus kali lebih panjang dari pada sel bakteri yang memilikinya. Replikasi dimulai pada suatu situs tertentu yang sudah pasti pada kromosom bakteri yang disebut titik pangkal kedua utas DNA memisah pada situs ini membentuk struktur berbentuk Y, titik persimpangannya disebut titik tumbuh. Replikasi bergerak berurutan dari titik tumbuh, baik pada suatu arah (replikasi satu-arah) atau dua arah (replikasi dua-arah). Titik asal dan titik tumbuh terikat pada membran sel dan di situlah kedua utasan tersebut diduplikasi. Masing-
  • 12. masing utasan mempunyai urutan basa yang komplementer terhadap urutan basa pada utasan-utasan DNA yang mula-mula. E. Biosintesis protein Bahan pembangun protein Sama halnya sepeti nucleotide merupakan bahan pembangun DNA. Asam amino adalah bahan pembangn protein. Tetapi,DNA terdiri dari hanya empat jenis nucleotide, sedangkan protein terdiri dari lei kurang 20 macam asam amino. Mikroorganisme sangat berbeda dalam kemampuannya mensintseis asam amino. Misalnya, Escherichia coli dapat mensintesis semua asam amino yang dibutuhkannya untuk sintesi protein, tetapi bakteri asam laktat tidak dapat dn harus diberi asam-asam amino siap-pakai. Dalam suatu sel bakteri terdapat beribu-ribu protein yang berbeda-beda. Setiap tipe protin mempunyai urutan asam amino sendiri yang spesifik serta struktur tiga-dimensi. Asam-asam amino tersebut dihubungkan bersama-sama olh ikatan-ikatan peptide membentuk rantai yang panjang.bila sejumlah besar asam amino tergabungkan bersama-sama oleh ikatan peptide, maka terbentuk rantai asam amino yang disebut rantai polipeptide. Protein terdiri dari satu atau lebih rantai polypeptide. F. Ekspresi gen 1. Transkripsi Sintesis protein terjadi pada ribosom, yaitu partikel-partikel RNA- protein berukuran bsar di dalam sitoplasma sel bakteri. (pada sel-sel eukariotik ribosom melekat pada reticulum endoplasma). Sekitar 90 persen dari jumlah RNA selular total adalah RNA ribosomal (rRNA). Sebelum sintesis protein dapat berlangsung, pertama-tama sandi-sandi pada DNA harus dipindahkan ke suatu substansi yang melakukan informasi dari DNA di daerah inti ke ribosom di dalam sitoplasma. Substansi ini dikenal dengan nama asam ribonukleat kurir (messenger ribonucleic acid atau m
  • 13. RNA). Proses atau langkah disentesisnya m RNAdisebut transkripsi sinteis rantai polinukleutide m RNA dikatalisis oleh enzim RNApolimerase. Sama halnya seperti pada sintesis DNA, enzim ini membutuhkan ribonukleutide teraktifasi sebagai substraknya. Transkripsi adalah langkah pertama dalam ekspresi genetis. Proses ini sebagaimana diperlihatkan pada (Gambar, 16-8) menyangkut pemisahan kedua utasan DNA, salah satu diantaranya sebagai acuan bagi sintesis utasan m RNA yang komplomental oleh RNA polimeraseyang bergantung pada DNA. Utasan DNA yang dipilih untuk transkripsi ialah yang mengandung situs awal (inisiasi) yang spesifik dan disebut utasan yang “berarti “.penghentian sintsis m RNA adalah pada titik tertentu disepanjang molekul DNA yang dikenali oleh RNA polimerase 2. Translasi Translasi (penerjemahan) yaitu langkah berikutnya dalam ekspresi gen, adalah proses pengarahan sintesis protein oleh informasi genetis yang sekarang ada pada mulekul mRNA.
  • 14. Bila keempat basa yang berbeda-beda pada nukleotide-nukleotide m RNA itu ditata dalam satu deretan,maka setiap deret yang terdiri dari 3 basa (triplet) disebut kodon, mampu menetapkan suatu asam amino tertentu. Karena ada 4 macam basa yang berbeda-beda, jumlah deret yang berbasa 3 tersebut mungkin terbentuk adalah 43, atau 64 macam. Triplet- triplet basa ini, masing masing menetapkan suatu asam amino tertentu, merupakan sandi genetis (Tabel 16-1).sandi ini mungkin bersifat universal bagi semua spesies organisme hidup. Bagaimanakah sandi ini di translasikan? Dengan menggunakan (tabel 16-1). Andaikanlah urutan basa mRNA ialah: CUU AGA AAA UUU AGU GGG ACU UCU Maka penerjemahan sandi ini menjadi asam amino dalam rantai polipeptide pada ribosom ialah : Leu-Arg-Lis-Phe-Ser-Gli-Thr-Ser Lima dari keenampuluh empat macam triplet atau kodon tersebut tidak menunjuk pada asam amino apapun . kelima kodon tersebut ialah AUG dan GUG yaitu kodon-kodon yang mengawali rantai polypeptide, serta UAA,UAG,dan UGA, yaitu kodon-kodon yang mengakhiri rantai polypeptide. Ketiga kodon yang disebut terakhir ini disebut kodon nonsense atau kodon tak berarti. Sifat lainnya yang nyata mengenai sendi sandi genetis ini ialah bahwa asam amino yang sama dapat di sandikan oleh lebih dari satu kodon,
  • 15. artinya, sandi tersebut turun derajat (degenerate). Tambahan pula tidak diperlukan adanya “tanda baca “atau sinyal untuk menunjukkan akhir suatu kodon dan permulaan kodon berikutnya. karena itu kerangka pembacaan atau urutan diuraikannya sendi genetis harus diatur dengan tepat pada permulaan pembacaan suatu molekul m RNA pembacaan kemudian bergerak berurutan dari satu triplet ke triplet berikutnnya tanpa istirahat bila kerangka pembacaan tidak diatur dengan baik dari permulaan, maka semua kodon akan salah langkah dan mnuju pada pembntukn protein salah-arti (misense protein)dengan urutan asam amino yang kacau. G. Proses sintesis protein Langkah pertama dalam sintesis protein ialah aktivasi asam-asam amino. Proses ini dilakukan oleh enzim-enzim pengaktivasi asam amino yang disebut aminoasil- tRNA sintetase reaksi aktivasi membutuhakan energi dalam bentuk ATP. Bagi setiap asam amino tertentu ada enzim pengaktivasi tertentu pula. Setelah aktivasi, asam amino teraktivasi serta terikat kuat pada enzim yang bersangkutan. Selanjutnya asam amino berktivasi terikat pada sebuah molekul RNA yang disebut RNA transfer (transfer RNA atau tRNA), proses ini dikatalis oleh enzim yang sama yang kini terikat pada asam amino RNA transfer berfungsi dalam sintesis protein untuk membawa asam asam amino ke, dan mengenali kodon-kodon pada, mRNA. RNA adalah suatu rantai tunggal yang mengandung sekitar 80 nukleotide dan melipat diri sehingga membentuk suatu susunan daun semanggi melalui ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basa komplmenter. Struktur umum tRNA diperlihatkan pada gambar 16-10. Tiga dari baa yang tidak mempunyai pasangan pada tRNA membentuk suatu triplet anti kodon yang secara khusus mengenai kodon yang komplementer terhadapnya pada mRNA untk suatu asam amino tertentu urutan nukleotide yang terakhir ialah adenilat-sitidilat-
  • 16. sitidilat (ACC) dan dijumpai pada semua tRNA. Asam amino yang akan dibawannya akan terikat pada nukleotide terminal yang mengandung adenim. Seperti mRNA,tRNA ditranskirpsikan dari suatu daerah tertentu pada molekul DNA dan RNA polimerase. molekul-molekul tRNA berfungsi sebagai “penyesuai”(adapters), yang kepadanya dapat “ditancapkan”asam-asam amino tertentu hingga dapat disesuaikan dengan bahasa triplet nukleotide sandi genetis yang ditranskripsikan kepada mRNA. Sekarang RNA bahwa asam amino yang terikat padanya ke mRNA yang terikat pada permukaan ribosom disini asam amino tersebut ditambahkan pada rantai polipeptide yang sedang tumbuh. Permukaan ribosom dapat dipandang sebagai titik penyusun bagi sintesis protein.