SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH BIOLOGI
DI SUSUN OLEH KELOMPOK IX
NUR INEZA SHAFIRA NATSIR (NIM: L23116506)
RISKYANTI (NIM: L23116505)
Pembimbing Mata Kuliah
Biologi Dasar
DR.JUHRIAH,M.Si
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERISITAS
HASANUDDIN MAKASSAR 2016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang EKOLOGI meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Ibu DR. Juhriah,M.SI selaku Dosen mata kuliah
Biologi Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai EKOLOGI. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Makassar, 01 Oktober 2016
Penyusun
3
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4-5
C. Tujuan ............................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya ...................................... 6
B. Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi,
Komunitas, dan Ekosistem ......................................................... 6-8
C. Macam-macam Ekosistem ......................................................... 8-9
D. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan
Aliran Energi dan Transfer Energi .......................................... 9-11
E. Piramida Ekologi dalam Ekosistem ....................................... 11-13
F. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem .................................... 13-18
G. Pengertian Suksesi dengan Contohnya .................................. 18-19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa
berdiri sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-
masing individu melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Di
sekitar kita terdapat makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut bisa berupa
masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian besar
makhluk hidup melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan berkembang
biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan
fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup
yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti
manusia yang menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau
batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk
pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang
memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya, sebaliknya hewan
ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya.
Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling menguntungkan. Selain
makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu
merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi kehidupan makhluk
hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan kebutuhan utama
semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di
sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal
balik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup ekologi?
2. Bagaimana ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas, dan ekosistem?
3. Bagaimana macam-macam ekosistem?
4. Bagaimana rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi?
5. Bagaimana piramida ekologi dalam ekosistem?
6. Bagaimana siklus biogeokimia dalam ekosistem?
5
7. Apa pengertian suksesi dan berikan contohnya?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas dan ekosistem.
3. Menjelaskan macam-macam ekosistem.
4. Menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi.
5. Menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem.
7. Menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan
logos. Oikos berarti habitat atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti
pengetahuan atau ilmu. Istilah ekologi dipakai sebagai satu bagian dari ilmu
pengetahuan. Istilah ini dipakai pertama kali oleh seorang ahli zoology bangsa
Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866. Secara umum ekologi dapat
diartikan sebagai hubungan antara organisme dan habitatnya atau ilmu yang
mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Yang
termasuk dalam ruang lingkup ekologi antara lain organisme (individu), populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer (kumpulan dari beberapa komunitas yaitu
komunitas hewan dan komunitas tumbuhan dalam suatu wilayah).
B. Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi, Komunitas,
dan Ekosistem.
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu
wilayah tertentu pada waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan
sesamanya. Misalnya komodo di pulau komodo membentuk suatu populasi.
Ciri dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk berkembang biak
silang, mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan, mempunyai struktur
umur, dan mampu mempertahankan diri. Populasi bersifat dinamis, dimana
kedinamisan suatu populasi sesuai dengan waktu dan ruang. Pada tingkat
populasi, interaksi dapat terjadi pada individu sejenis ataupun berbeda jenis.
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Perubahan ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan jumlah makanan yang
rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies
lainnya, iklim (curah hujan) dan penyakit.
2. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang
hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi interaksi
7
di dalamnya. Interaksi pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam
suatu ekosistem. Bentuk interaksinya antara lain:
1. Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus.
2. Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang
satudengan yang lain, simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme
(hubungan organisme dimana satu pihak untung namun pihak lain tidak
mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme (hubungan yang saling
menguntungkan), predasi (predator), kompetisi (persaingan), dan parasitisme
(hanya menguntungkan satu pihak saja).
Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi
(niche). Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan
perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu
wilayah.
3. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekologi. Di dalam ekosistem, interaksi terjadi
antara komponen biotik dan abiotik.
Hubungan antara organisme dan lingkungannya menyebabkan terjadinya
aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat
juga struktur atau tingkat trofik (piramida ekologi), keanekaragaman biotik, serta
siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi yang konstan,
mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur materi
yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat aliran
energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
 Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :
1. Komponen biotik
Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari
organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.
 Berdasarkan cara memperoleh makanan
8
a) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan
anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme
autotrop dibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop (cahaya sebagai sumber
energi), contohnya tumbuhan hijau dan kemoautotrop (memanfaatkan reaksi
kimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
b) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memeroleh bahan organik dari
organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
 Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu,
Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer), detritivor (organisme yang
memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan).
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia
yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan,
antara lain, tanah, air, udara, topografi, dan iklim.
C. Macam-macam ekosistem
 Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
 Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.
 Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga ada
campur tangan manusia. Contoh: sawah, kebun, dan kolam ikan.
 Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu
ekosistem darat dan ekosistem air.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu, bioma gurun,
Bioma padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga,
Bioma tundra, dan Bioma sabana.
2. Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas:
9
 Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalah
danau dan rawa) dan ekosistem air mengalir (contonya adalah sungai).
 Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai terletak pada
perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut), dan terumbu
karang (pada daerah neritik laut tropis, terdapat suatu komunitas khusus
yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya).
D. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan
Aliran Energi dan Transfer Energi
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan
(food chain). Tingkatan dalam rantai makanan disebut juga trofik. Tingkat trofik
yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya dalam suatu ekosistem terdiri
dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen primer.
Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan
dibedakan menjadi dua, yaitu rantai makanan perumput merupakan yaitu rantai
makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya
tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung dimakan ular, dan
ular dimakan burung elang dan rantai makanan detritus tidak dimulai dari
tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofik awalnya dan seringkali
menjadi penghubung utama antara produsen dan konsumen. Contoh rantai
makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing
tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.
Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat trofik tertentu tidak hanya
memakan satu jenis organisme yang ada di tingkat trofik bawahnya. Hubungan
antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut
jaring-jaring makanan (food web). Sehingga rantai makanan dari
produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → dan seterusnya.
10
Gambar 2.1. Jaring-jaring Makanan.
Organisme yang menempati tingkat trofik di bagian bawah merupakan sumber
makanan bagi organisme di tingkat trofik selanjutnya.
Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain ini dinamakan transformasi
energi. Sedangkan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut
transfer energi atau aliran energi.
Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi
makanan bagi konsumen primer. Oleh konsumen primer, makanan yang diperoleh
diubah kembali menjadi energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang
sama setelah memakan konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang
dikonsumsi diubah menjadi energi ada yang digunakan untuk pertumbuhan,
respirasi seluler, dan ada pula yang dikeluarkan dalam bentuk feses.Selama proses
transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melewati suatu
tingkat trofik. Pergerakan energi dan materi melalui ekosistem saling
berhubungan karena keduanya berlangsung melalui transfer zat-zat di dalam rantai
makanan.
11
Gambar 2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m2/tahun).
E. Piramida Ekologi dalam Ekosistem
Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan
hubungan struktur trofik dan fungsi trofik. Berdasarkan fungsinya,
piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu piramida jumlah,
piramida biomassa, dan piramida energi.
1. Piramida jumlah
Penentuan piramida jumlah didasarkan pada jumlah organisme yang
terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan
mengelompokan sesuai dengan tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar
trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar dari populasi
konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen sekunder lebih besar dari
populasi konsumen tersier.
12
Gambar 2.3. Piramida Jumlah.
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat) kering
organisme dari tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara umum
perbandingan berat kering menunjukkan adanya penurunan biomassa pada tiap
tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar trofik belum dapat menggambarkan
kondisi sebagaimana piramida ekologi.
Gambar 2.4. Piramida Biomassa
13
3. Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu
matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan oleh produsen melalui
proses fotosintesis. Energi ini kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan
berlanjut sampai konsumen tersier.
Keadaan ini mengisyaratkan adanya pengurangan energi pada setiap
tingkatan trofik pada suatu piramida. Piramida semacam ini disebut sebagai
piramida energi. Piramida energi mampu memberikan gambaran akurat
tentang kecepatan aliran energi dalam suatu ekosistem atau produktivitas pada
tingkat trofik.
Gambar 2.5. Piramida Energi.
F. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir
dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen,
siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
14
1. Siklus Karbon dan Oksigen
Gambar 2.6. Siklus Karbon dan Oksigen.
Karbon dan oksigen merupakan unsur penyusun senyawa organik. Sumber
karbon di alam berupa CO2 yang terdapat di udara atau terlarut di dalam air serta
terdapat pada kerak bumi sebagai batu bara, batu kapur, dan gas alam.
CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama kali secara difusi melalui
stomata daun ke jaringan palisade daun. Di jaringan ini CO2 dipergunakan untuk
fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa bahan organik yang mengandung CO2 dan
akan mengalir ke dalam ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Fotosintesis
juga menghasilkan hasil samping berupa oksigen, Oksigen selanjutnya akan
dipergunakan pada saat respirasi.Pada proses respirasi, karbohidrat akan diubah
kembali menjadi energi, CO2 dan H2O. Jalur siklus CO2 dan O2 yang panjang
terjadi pada organisme mati akan diuraikan oleh pengurai (bakteri pembusuk dan
jamur saprofit).
2. Siklus Nitrogen
Organisme memerlukan nitrogen untuk pembentukan protein dan molekul-
molekul organik esensial. Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%, Organisme tidak
dapat menggunakan secara langsung dalam bentuk N2. Tumbuhan menggunakan
nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3
-) atau ion ammonium (NH4
+). Nitrogen di
udara dengan bantuan halilintar dapat difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga
15
akan berikatan dengan oksigen dan uap air di udara. Bakteri yang mampu
memfiksasi nitrogen ada yang hidup bebas dalam tanah, yaitu Azotobacter
chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, dan
Rhizobium leguminosorum (bakteri pemfiksasi nitrogen pada kacang). Peristiwa
perubahan nitrogen yang difiksasi menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi.
Setelah terjadi fiksasi dan amonifikasi, proses berikutnya adalah nitritasi,
yaitu perubahan (oksidasi) ammonia menjadi nitrit (NO2-) dengan bantuan bakteri
Nitrosomonas sp dan Nitrosococcus sp. Dalam bentuk senyawa nitrit (NO2-)
belum mampu diserap oleh akar tanaman.
Gambar 2.7. Siklus Nitrogen.
Kemudian nitrit diubah (dioksidasi) menjadi nitrat dalam peristiwa
nitratasi oleh bakteri Nitrobacter sp dan Bactoderma sp. Nitrat (NO3-) yang
terbentuk kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan penyerapan melalui
akar. Rangkaian peristiwa nitritasi dan nitrasi sering disebut nitrifikasi. Peristiwa
pemecahan nitrat menjadi gas nitrogen yang dilepaskan ke udara disebut
denitrifiksasi. Selain denitrifikasi, deamonifikasi terjadi ketika organisme yang
telah mati diuraikan oleh dekomposer sehingga terbentuk ammonia.
16
3. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti. Air mengalami siklus melalui atmosfer, lautan, daratan, dan organisme.
Air dapat mengalami evaporasi, transpirasi, dan respirasi menjadi awan dan
melalui kondensasi akan turun menjadi hujan. Air hujan meresap dalam tanah,
masuk ke sungai, dan kembali ke laut. Air dalam tanah, sungai/danau
dimanfaatkan oleh organisme dan akan dikeluarkan lagi ke lingkungan melalui
berbagai proses penguapan, transpirasi, dan respirasi.
Gambar 2.8. Siklus Air
4. Siklus Fosfor
Fosfor di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO3-). Ion fosfat di alam
terdapat dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa menuju
perairan melalui proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di darat, ion fosfat
diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah.
17
Pada hewan, fosfat dikeluarkan melalui urine dan feses. Oleh dekomposer, ion fosfat
yang merupakan senyawa anorganik ini akan diuraikan dan menjadi fosfor (P) di dalam
tanah. Fosfor di dalam tanah ini kemudian di ambil kembali oleh tumbuhan. Proses tersebut
akan terus berlangsung membentuk suatu siklus, yang dinamakan siklus fosfor.
Gambar 2.9. Siklus Fosfor
5. Siklus Sulfur
Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu lepasan/produk bakteri,
pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam laut, dan pelepasan gas gunung
berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir seluruhnya dalam bentuk ion sulfat (SO4
2-) dan
hanya sedikit sebagai gas belerang (SO2-).
18
Gambar 2.10. Siklus Sulfur
G. Pengertian Suksesi dengan Contohnya
Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur
spesies dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya.
Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga
tercapai stabilisasi dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil. Berdasarkan kondisi habitat pada
awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan
komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Salah satu contoh suksesi
primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang
tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti
sebelumnya. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar
19
yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat) dan logos(ilmu), yang
secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan
biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistemdibedakan atas ekosistem alami dan
buatan. Berdasarkan lokasinya, ekosistem dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.
Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi
dari satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu.Hubungan antar-rantai
makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, yang disebut jaring-
jaring makanan. Sehingga rantai makanan dari produsen → konsumen primer → konsumen
sekunder → dan seterusnya.Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain disebut
transformasi energi, perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transferatau
aliran energi.Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur
trofikdan fungsi trofik. Piramida ekologi dibedakan atas piramida jumlah, biomassa, dan
energi.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Macam-macam siklus
biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor,
dan siklus sulfur. Suksesi ekologi adalah proses perkembanganstruktur spesies dan
komunitasnya, yang terarah. Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan menjadi suksesi primer dan
sekunder.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembacadapat mengetahui dan
memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga
dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Deden. 2008. Buku Pelajaran Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan
untuk Kelas XI SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.
Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar
Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT Setia Purna Inves.
Fried, George H., George J. Hademenos. 1999. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press.
Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta: Kawan
Pustaka.
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. Biologi SMA/MA Kls X. Jakarta: Grasindo.
Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Offset.

More Related Content

What's hot

Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
Syahrizal Azis
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
Nesha Mutiara
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Muhamad Dzaki Albiruni
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
Rachmat Hidayat
 
Peta konsep fisek termo
Peta konsep fisek termoPeta konsep fisek termo
Peta konsep fisek termoakmal_zaida
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
21 Memento
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
krisnavito
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulMustahal SSi
 
Bab 5 impuls dan momentum
Bab 5 impuls dan momentumBab 5 impuls dan momentum
Bab 5 impuls dan momentum
Oddy Syaputra
 
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
ZainulHasan13
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
Sansanikhs
 
Makalah gempa bumi
Makalah gempa bumiMakalah gempa bumi
Makalah gempa bumiachel
 
Materi Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik I
Mario Yuven
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
Harisman Nizar
 
8. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g78. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g7
DIAH KOHLER
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
Husain Anker
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
Nopye Mariki
 

What's hot (20)

Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
 
Baku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDALBaku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDAL
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
 
Peta konsep fisek termo
Peta konsep fisek termoPeta konsep fisek termo
Peta konsep fisek termo
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
Bab 5 impuls dan momentum
Bab 5 impuls dan momentumBab 5 impuls dan momentum
Bab 5 impuls dan momentum
 
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
Ulangan Sistem Pernapasan & Sistem Eksresi Kelas 8 MTs Salafiyah Syafi'iyah P...
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
Makalah gempa bumi
Makalah gempa bumiMakalah gempa bumi
Makalah gempa bumi
 
Materi Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik I
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
 
8. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g78. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g7
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 

Viewers also liked

Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016
sam rido
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
zakiyah_syarifuddin
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
harmaen
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
Abdul Haris
 
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhanMakalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
gis nargis
 
Makalah sel 2
Makalah sel 2Makalah sel 2
Tugas makalah biologi
Tugas makalah biologiTugas makalah biologi
Tugas makalah biologi
Rohman Efendi
 
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
Gabriella Cereira Angelina
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
Warnet Raha
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
Fahmi Hamid
 
Cahaya
CahayaCahaya
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Angga Oktyashari
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
Gregorio Antonny Bani
 
Ciri Ciri Virus
Ciri Ciri VirusCiri Ciri Virus
Ciri Ciri Virus
Thufailah Mujahidah
 
Contoh makalah "Virus Komputer"
Contoh makalah "Virus Komputer"Contoh makalah "Virus Komputer"
Contoh makalah "Virus Komputer"
PT serba gratiz
 
Juknis lomba karya ilmiah
Juknis  lomba karya ilmiahJuknis  lomba karya ilmiah
Juknis lomba karya ilmiah
Jack Sudarto
 
Proses kejadian hujan
Proses kejadian hujanProses kejadian hujan
Proses kejadian hujan
EbayLuna
 

Viewers also liked (20)

Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistem
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhanMakalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
 
Makalah sel 2
Makalah sel 2Makalah sel 2
Makalah sel 2
 
Tugas makalah biologi
Tugas makalah biologiTugas makalah biologi
Tugas makalah biologi
 
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
STRUKTUR VIRUS HEPATITIS B
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Ciri Ciri Virus
Ciri Ciri VirusCiri Ciri Virus
Ciri Ciri Virus
 
Contoh makalah "Virus Komputer"
Contoh makalah "Virus Komputer"Contoh makalah "Virus Komputer"
Contoh makalah "Virus Komputer"
 
Juknis lomba karya ilmiah
Juknis  lomba karya ilmiahJuknis  lomba karya ilmiah
Juknis lomba karya ilmiah
 
Proses kejadian hujan
Proses kejadian hujanProses kejadian hujan
Proses kejadian hujan
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 

Similar to Makalah biologi

Ekologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkunganEkologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkungan
deviluluita
 
Buku Ekosistem
Buku EkosistemBuku Ekosistem
Buku Ekosistem
zakiyah_syarifuddin
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Septian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Septian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Septian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
EnvaPya
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Septian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Septian Muna Barakati
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
Vuriyakelompok8
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
ririyapgmib
 

Similar to Makalah biologi (20)

Ekologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkunganEkologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkungan
 
Buku Ekosistem
Buku EkosistemBuku Ekosistem
Buku Ekosistem
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
 

Recently uploaded

Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 

Recently uploaded (14)

Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 

Makalah biologi

  • 1. 1 MAKALAH BIOLOGI DI SUSUN OLEH KELOMPOK IX NUR INEZA SHAFIRA NATSIR (NIM: L23116506) RISKYANTI (NIM: L23116505) Pembimbing Mata Kuliah Biologi Dasar DR.JUHRIAH,M.Si PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERISITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang EKOLOGI meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu DR. Juhriah,M.SI selaku Dosen mata kuliah Biologi Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai EKOLOGI. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Makassar, 01 Oktober 2016 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI JUDUL ...................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .............................................................................. 2 DAFTAR ISI ............................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 4 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4-5 C. Tujuan ............................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya ...................................... 6 B. Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi, Komunitas, dan Ekosistem ......................................................... 6-8 C. Macam-macam Ekosistem ......................................................... 8-9 D. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan Aliran Energi dan Transfer Energi .......................................... 9-11 E. Piramida Ekologi dalam Ekosistem ....................................... 11-13 F. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem .................................... 13-18 G. Pengertian Suksesi dengan Contohnya .................................. 18-19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 20 B. Saran ............................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 21
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa berdiri sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing- masing individu melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Di sekitar kita terdapat makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut bisa berupa masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya, sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya. Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling menguntungkan. Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan ruang lingkup ekologi? 2. Bagaimana ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi, komunitas, dan ekosistem? 3. Bagaimana macam-macam ekosistem? 4. Bagaimana rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi? 5. Bagaimana piramida ekologi dalam ekosistem? 6. Bagaimana siklus biogeokimia dalam ekosistem?
  • 5. 5 7. Apa pengertian suksesi dan berikan contohnya? C. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi. 2. Menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi, komunitas dan ekosistem. 3. Menjelaskan macam-macam ekosistem. 4. Menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi. 5. Menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem. 6. Menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem. 7. Menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos. Oikos berarti habitat atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau ilmu. Istilah ekologi dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan. Istilah ini dipakai pertama kali oleh seorang ahli zoology bangsa Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866. Secara umum ekologi dapat diartikan sebagai hubungan antara organisme dan habitatnya atau ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Yang termasuk dalam ruang lingkup ekologi antara lain organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer (kumpulan dari beberapa komunitas yaitu komunitas hewan dan komunitas tumbuhan dalam suatu wilayah). B. Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi, Komunitas, dan Ekosistem. 1. Populasi Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu wilayah tertentu pada waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan sesamanya. Misalnya komodo di pulau komodo membentuk suatu populasi. Ciri dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk berkembang biak silang, mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan, mempunyai struktur umur, dan mampu mempertahankan diri. Populasi bersifat dinamis, dimana kedinamisan suatu populasi sesuai dengan waktu dan ruang. Pada tingkat populasi, interaksi dapat terjadi pada individu sejenis ataupun berbeda jenis. Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim (curah hujan) dan penyakit. 2. Komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi interaksi
  • 7. 7 di dalamnya. Interaksi pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam suatu ekosistem. Bentuk interaksinya antara lain: 1. Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus. 2. Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang satudengan yang lain, simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme (hubungan organisme dimana satu pihak untung namun pihak lain tidak mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan), predasi (predator), kompetisi (persaingan), dan parasitisme (hanya menguntungkan satu pihak saja). Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche). Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah. 3. Ekosistem Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi. Di dalam ekosistem, interaksi terjadi antara komponen biotik dan abiotik. Hubungan antara organisme dan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik (piramida ekologi), keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi yang konstan, mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.  Komponen-komponen ekosistem terdiri dari : 1. Komponen biotik Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.  Berdasarkan cara memperoleh makanan
  • 8. 8 a) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop (cahaya sebagai sumber energi), contohnya tumbuhan hijau dan kemoautotrop (memanfaatkan reaksi kimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat. b) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memeroleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.  Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu, Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer), detritivor (organisme yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan). 2. Komponen abiotik Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan, antara lain, tanah, air, udara, topografi, dan iklim. C. Macam-macam ekosistem  Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:  Ekosistem Alami Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.  Ekosistem Buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga ada campur tangan manusia. Contoh: sawah, kebun, dan kolam ikan.  Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. 1. Ekosistem Darat Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu, bioma gurun, Bioma padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga, Bioma tundra, dan Bioma sabana. 2. Ekosistem air Ekosistem air terdiri atas:
  • 9. 9  Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalah danau dan rawa) dan ekosistem air mengalir (contonya adalah sungai).  Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai terletak pada perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut), dan terumbu karang (pada daerah neritik laut tropis, terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya). D. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan Aliran Energi dan Transfer Energi Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan (food chain). Tingkatan dalam rantai makanan disebut juga trofik. Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen primer. Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan dibedakan menjadi dua, yaitu rantai makanan perumput merupakan yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung dimakan ular, dan ular dimakan burung elang dan rantai makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofik awalnya dan seringkali menjadi penghubung utama antara produsen dan konsumen. Contoh rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia. Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat trofik tertentu tidak hanya memakan satu jenis organisme yang ada di tingkat trofik bawahnya. Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut jaring-jaring makanan (food web). Sehingga rantai makanan dari produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → dan seterusnya.
  • 10. 10 Gambar 2.1. Jaring-jaring Makanan. Organisme yang menempati tingkat trofik di bagian bawah merupakan sumber makanan bagi organisme di tingkat trofik selanjutnya. Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain ini dinamakan transformasi energi. Sedangkan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transfer energi atau aliran energi. Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi makanan bagi konsumen primer. Oleh konsumen primer, makanan yang diperoleh diubah kembali menjadi energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi ada yang digunakan untuk pertumbuhan, respirasi seluler, dan ada pula yang dikeluarkan dalam bentuk feses.Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melewati suatu tingkat trofik. Pergerakan energi dan materi melalui ekosistem saling berhubungan karena keduanya berlangsung melalui transfer zat-zat di dalam rantai makanan.
  • 11. 11 Gambar 2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m2/tahun). E. Piramida Ekologi dalam Ekosistem Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur trofik dan fungsi trofik. Berdasarkan fungsinya, piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. 1. Piramida jumlah Penentuan piramida jumlah didasarkan pada jumlah organisme yang terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan mengelompokan sesuai dengan tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar dari populasi konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen sekunder lebih besar dari populasi konsumen tersier.
  • 12. 12 Gambar 2.3. Piramida Jumlah. 2. Piramida Biomassa Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat) kering organisme dari tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara umum perbandingan berat kering menunjukkan adanya penurunan biomassa pada tiap tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar trofik belum dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi. Gambar 2.4. Piramida Biomassa
  • 13. 13 3. Piramida Energi Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan oleh produsen melalui proses fotosintesis. Energi ini kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan berlanjut sampai konsumen tersier. Keadaan ini mengisyaratkan adanya pengurangan energi pada setiap tingkatan trofik pada suatu piramida. Piramida semacam ini disebut sebagai piramida energi. Piramida energi mampu memberikan gambaran akurat tentang kecepatan aliran energi dalam suatu ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Gambar 2.5. Piramida Energi. F. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
  • 14. 14 1. Siklus Karbon dan Oksigen Gambar 2.6. Siklus Karbon dan Oksigen. Karbon dan oksigen merupakan unsur penyusun senyawa organik. Sumber karbon di alam berupa CO2 yang terdapat di udara atau terlarut di dalam air serta terdapat pada kerak bumi sebagai batu bara, batu kapur, dan gas alam. CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama kali secara difusi melalui stomata daun ke jaringan palisade daun. Di jaringan ini CO2 dipergunakan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa bahan organik yang mengandung CO2 dan akan mengalir ke dalam ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Fotosintesis juga menghasilkan hasil samping berupa oksigen, Oksigen selanjutnya akan dipergunakan pada saat respirasi.Pada proses respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi energi, CO2 dan H2O. Jalur siklus CO2 dan O2 yang panjang terjadi pada organisme mati akan diuraikan oleh pengurai (bakteri pembusuk dan jamur saprofit). 2. Siklus Nitrogen Organisme memerlukan nitrogen untuk pembentukan protein dan molekul- molekul organik esensial. Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%, Organisme tidak dapat menggunakan secara langsung dalam bentuk N2. Tumbuhan menggunakan nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3 -) atau ion ammonium (NH4 +). Nitrogen di udara dengan bantuan halilintar dapat difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga
  • 15. 15 akan berikatan dengan oksigen dan uap air di udara. Bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen ada yang hidup bebas dalam tanah, yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, dan Rhizobium leguminosorum (bakteri pemfiksasi nitrogen pada kacang). Peristiwa perubahan nitrogen yang difiksasi menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi. Setelah terjadi fiksasi dan amonifikasi, proses berikutnya adalah nitritasi, yaitu perubahan (oksidasi) ammonia menjadi nitrit (NO2-) dengan bantuan bakteri Nitrosomonas sp dan Nitrosococcus sp. Dalam bentuk senyawa nitrit (NO2-) belum mampu diserap oleh akar tanaman. Gambar 2.7. Siklus Nitrogen. Kemudian nitrit diubah (dioksidasi) menjadi nitrat dalam peristiwa nitratasi oleh bakteri Nitrobacter sp dan Bactoderma sp. Nitrat (NO3-) yang terbentuk kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan penyerapan melalui akar. Rangkaian peristiwa nitritasi dan nitrasi sering disebut nitrifikasi. Peristiwa pemecahan nitrat menjadi gas nitrogen yang dilepaskan ke udara disebut denitrifiksasi. Selain denitrifikasi, deamonifikasi terjadi ketika organisme yang telah mati diuraikan oleh dekomposer sehingga terbentuk ammonia.
  • 16. 16 3. Siklus Air Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti. Air mengalami siklus melalui atmosfer, lautan, daratan, dan organisme. Air dapat mengalami evaporasi, transpirasi, dan respirasi menjadi awan dan melalui kondensasi akan turun menjadi hujan. Air hujan meresap dalam tanah, masuk ke sungai, dan kembali ke laut. Air dalam tanah, sungai/danau dimanfaatkan oleh organisme dan akan dikeluarkan lagi ke lingkungan melalui berbagai proses penguapan, transpirasi, dan respirasi. Gambar 2.8. Siklus Air 4. Siklus Fosfor Fosfor di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO3-). Ion fosfat di alam terdapat dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa menuju perairan melalui proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di darat, ion fosfat diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah.
  • 17. 17 Pada hewan, fosfat dikeluarkan melalui urine dan feses. Oleh dekomposer, ion fosfat yang merupakan senyawa anorganik ini akan diuraikan dan menjadi fosfor (P) di dalam tanah. Fosfor di dalam tanah ini kemudian di ambil kembali oleh tumbuhan. Proses tersebut akan terus berlangsung membentuk suatu siklus, yang dinamakan siklus fosfor. Gambar 2.9. Siklus Fosfor 5. Siklus Sulfur Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu lepasan/produk bakteri, pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam laut, dan pelepasan gas gunung berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir seluruhnya dalam bentuk ion sulfat (SO4 2-) dan hanya sedikit sebagai gas belerang (SO2-).
  • 18. 18 Gambar 2.10. Siklus Sulfur G. Pengertian Suksesi dengan Contohnya Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya. Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai stabilisasi dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. 1. Suksesi Primer Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Salah satu contoh suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m. 2. Suksesi Sekunder Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar
  • 19. 19 yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
  • 20. 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat) dan logos(ilmu), yang secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistemdibedakan atas ekosistem alami dan buatan. Berdasarkan lokasinya, ekosistem dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air. Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu.Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, yang disebut jaring- jaring makanan. Sehingga rantai makanan dari produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → dan seterusnya.Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain disebut transformasi energi, perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transferatau aliran energi.Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur trofikdan fungsi trofik. Piramida ekologi dibedakan atas piramida jumlah, biomassa, dan energi. Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Suksesi ekologi adalah proses perkembanganstruktur spesies dan komunitasnya, yang terarah. Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan menjadi suksesi primer dan sekunder. B. Saran Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembacadapat mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
  • 21. 21 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Deden. 2008. Buku Pelajaran Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Kelas XI SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama. Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)- Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang: Scientific Press. Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT Setia Purna Inves. Fried, George H., George J. Hademenos. 1999. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press. Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta: Kawan Pustaka. Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. Biologi SMA/MA Kls X. Jakarta: Grasindo. Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.