SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH K3 
 Sebelum revolusi industri 
- ± 80 th SM Plenius seorang ahli 
encyclopedia Roma mengharuskan bagi 
pekerja tambang untuk menggunakan 
tutup hidung. 
- Th 1450, Dominico Fontana, diserahi 
membangun Qbelisk di lap. St.Pieter 
Roma, pekerja harus memakai topi baja
 Era revolusi industri (abad 18) 
 Perubahan sistem kerja : 
 Penggunaan tenaga mesin 
 Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku 
 Pengorganisasian pekerjaan 
 Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan 
 Era industrialisasi 
 Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi 
(APD, safety device dan alat-alat pengaman) 
 Era Manajemen 
 Heirich (1931), teori domino 
 Bird and German, teori Loss Causation Model 
 ISO, SMK3 dll
K3 GLOBAL 
Terbitnya buku Silent Spring oleh Rachel Carson 
(1965), masyarakat global menuntut jaminan 
keselamatan : 
 Safe air to breath 
 Safe water to drink 
 Safe food to eat 
 Safe place to live 
 Safe product to use 
 Safe & Healthful Work place
PERMASALAHAH K3 DI INDONESIA 
 Kasus kecelakaan di berbagai sektor tinggi : industri, 
lalu-lintas, kebakaran, kontruksi dll. 
 Di Industri th 2005 tercatat 96.081 kasus kec.kerja dgn 
korban meninggal 2.045 org dan kehilangan hari kerja 
38 jt hari kerja. Pada th 2006 jumlah kecelakaan tercatat 
92.743 kasus kecelakaan 
 Di Jepang sebagai negara industri yg maju, pd th 2000, 
kecelakaan kerja sektor industri tercatat 1.889 kasus 
sedang di Indonesia pada tahun yg sama tercatat 
98.902 kasus
PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA 
 Indonesia mengalami degradasi keselamatan yg 
sudah mendekati kulminasi, jika tdk dilakukan 
langkah pengendalian, maka korban akan 
semakin meningkat 
 Bencana tsb akibat transisi dari masyarakat 
agraris menuju industri, dari low risk society ke 
high risk society. Potensi bahaya berbanding 
lurus dg tingkat risiko, makin besar risiko-potensi 
bahaya dan dampaknya semakin besar 
 Kecelakaan mempengaruhi daya saing tingkat 
global
PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA 
 Budaya kselamatan berbanding lurus dg tingkat 
kesejahteraan. Makin meningkat kesejahteraan 
maka kebutuhan keselamatan semakin tinggi 
(Teori Maslow). Lebih 20% rakyat kita dibawah 
garis kemiskinan, karena itu tdk butuh 
keselamatan. Keselamatan merupakan barang 
mewah. 
 K3 sulit berkembang sehingga perlu peran 
pemerintah memberikan perlindungan 
keselamatan
Definisi Keselamatan 
Kerja 
Filosofi 
Pemikiran dan upaya untuk menjamin 
keutuhan dan kesempurnaan : 
- tenaga kerja dan manusia pada 
umumnya, baik jasmani maupun 
rohani, 
- hasil karya dan budaya menuju 
masyarakat adil, makmur dan 
sejahtera; 
 Keilmuan 
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya 
dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, 
peledakan, pencemaran, penyakit, dll 
(ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan 
• Melindungi para pekerja dan orang 
lain di tempat kerja 
• Menjamin agar setiap sumber 
produksi dapat dipakai secara aman 
dan efisien 
• Menjamin proses produksi berjalan 
lancar
Keselamatan (Safety) 
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan 
(control of accident loss) 
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan 
menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak 
bisa diterima (the ability to identify and 
eliminate unacceptable risks)
KONSEP K-3 TRADISIONAL 
 Konsep lama ; 
- Kecelakaan nasib sial mrpk risiko yg harus 
diterima 
- tidak perlu berusaha mencegah 
- masih banyak pengganti pekerja 
- biayanya terlalu tinggi 
- penghambat produksi
KONSEP MASA KINI & PERAN MANAGER 
 Tanpa mengabaikan peran “nasib”  konsep 
baru : 
- kecelakaan pasti ada penyebabnya  dapat 
dicegah 
- penyebab : personal factors 80%-85% dan 
environmental factors 15 %-20 % 
- kecelakaan selalu menimbulkan kerugian 
- peran pimpinan sangat penting & menentukan
TANGGUNG JAWAB MANAGER 
 Menciptakan, mendorong, menumbuhkan, 
membina dan mengembangkan sikap dan 
perilaku : kerja keras, disiplin, menghargai 
prestasi, okomodatif dan kreatif  sikap diatas 
dapat dilakukan melalui peningkatan K3 : 
 K3 mrpk bagian dari produksi 
 operasi perusahaan berjalan lancar 
 menuju operasi yg produktif, efisien, 
dan handal
PERATURAN PERUDANGAN A.L. : 
 UUD 1945 pasal 5, 20 dan 27 
 UU NO. 14/1969 mengenai tenaga kerja 
 UU NO 1/1970 tentang keselamatan kerja 
 UU NO. 23/1992 tentang kesehatan 
 UU NO. 13/2003 tentang ketenaga kerjaan
Kesehatan (Health) 
Derajat/tingkat keadaan fisik dan 
psikologi individu (the degree of 
physiological and psychological well 
being of the individual)
1. Safety Hazard 
• Mechanic 
• Electric 
• Kinetic 
• Substances  Flammable 
 Explosive 
 Combustible 
 Corrosive 
Accidental 
release 
2. Konsekuensi 
• Accident  Injuries 
 Minor 
 Mayor 
 Fatal 
 Assets 
• Mendadak, dramatis, bencana 
(Sudden Reaction) 
3. Konsentrasi kepedulian 
• Process 
• Equipment, facilities, 
tools 
• Working practices 
• Guarding 
• Pengalaman 
• Karir lapangan + 
pelatihan 
• Titik berat pd 
kerusakan asset, 
fatality 
• Sepertinya urgen 
(bahaya mendadak) 
• Prinsip pendekatan 
• Pengkajian resiko 
• Utk memperkecil 
resiko 
1. Health Hazard 
• Physic 
• Chemical 
• Biologic 
• Ergonomics 
• Psychosocial 
2. Konsekuensi 
• Terpapar  kontak  penyakit 
mendadak, menahun, kanker dan 
dampak terhadap masyarakat umum 
(Prolonged Reaction) 
3. Konsentrasi kepedulian 
• Environment (bahan 
pencemar) 
• Exposure 
• Work hours 
• PPE 
• Pendidikan 
• Karir jab. Sesuai 
pendidikan 
• Titik berat pd 
bahaya tersembunyi 
• Sepertinya kurang 
urgent (laten) 
• Prinsip pendekatan 
• Pengkajian 
kepaparan 
• Utk 
memperkecil 
kepaparan 
 Damage
TENAGA 
KERJA 
KESEHATAN KESELAMATAN 
PROSES 
BAHAN ALAT 
LINGKUNGAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN 
$1 
$5 HINGGA $50 
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: 
KERUSAKAN PROPERTI 
(BIAYA YANG TAK 
DIASURANSIKAN) 
$1 HINGGA $3 
BIAYA LAIN YANG 
TAK DIASURANSIKAN 
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT 
• Pengobatan/ Perawatan 
• Gaji (Biaya Diasuransikan) 
• Kerusakan gangguan 
• Kerusakan peralatan dan perkakas 
• Kerusakan produk dan material 
• Terlambat dan ganguan produksi 
• Biaya legal hukum 
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan 
fasilitas dan peralatan gawat darurat 
• Sewa peralatan 
• Waktu untuk penyelidikan 
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang 
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ 
atau biaya melatih 
• Upah lembur 
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi 
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari 
sikorban 
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Piramida Kecelakaan 
Data dilaporkan 
dan tercatat 
Frank E. Bird.Yr 
Kematian/ Kec.Serius 
Kecelakaan Ringan 
Kerusakan Properti 
Nyaris Celaka 
• Perbuatan & 
Kondisi Tidak 
Aman 
• Bahaya
KEGAGALAN MANAJEMEN 
FAKTOR LINGKUNGAN 
KECELAKAAN 
KERUGIAN 
* NEGARA 
* MASYARAKAT 
* PERUSAHAAN 
* PEKERJA 
MATERI NON MATERI 
LANGSUNG 
* COST 
* PROPERTI 
* MARKET 
TDK LANGSUNG 
* SDM 
* COMPANY IMAGE 
SOSIAL 
* KEMATIAN/CACAT 
PSIKOLOG 
* RASA AMAN 
FAKTOR MANUSIA 
FAKTOR SITUASIONAL
DEFINISI INCIDENT 
Suatu kejadian yang tidak 
diinginkan, bilamana pada 
saat itu sedikit saja ada 
perubahan maka dapat 
mengakibatkan terjadinya 
accident.
DEFINISI ACCIDENT 
Suatu kejadian yang tidak 
diinginkan berakibat cedera 
pada manusia, kerusakan 
barang, gangguan terhadap 
pekerjaan dan pencemaran 
lingkungan.
The Three Basic Causes 
Poor Management Safety Policy & Decisions 
Personal Factors 
Environmental Factors 
Unsafe Act 
Unsafe 
Condition 
Unplanned release of 
Energy and/or 
Hazardous material 
Basic Causes 
Indirect Causes 
ACCIDENT 
Personal Injury 
Property Damage
Logika terjadinya kecelakaan 
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan 
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen) 
LOSSES 
INSIDENT 
IMMIDIATE 
CAUSES 
BASIC 
LACK OF CAUSES 
CONTROL
( H.W. HEINRICH, 1931) 
SOCIAL 
ENVIRON 
MENT 
FAULT 
OF 
PERSON 
UNSAFE 
ACT/ 
UNSAFE 
CONDITIO 
N 
ENVIRON 
MENT 
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
PERKEMBANGAN 
1949 : GORDON 
1967 :HADDON 
1970 : Frank Bird JR 
1972 : Wigglesworth 
1976 : Bird and Loftus 
1978 : Petersen 
1980 : Johnson 
1985 : Bird and German
( FRANK BIRD JR, 1970 ) 
LACK OF 
CONTROL BASIC 
CAUSES 
SYMPTOM 
IMMEDIATED 
CAUSES 
INCIDENT 
/ ACCIDEN 
INJURY / 
DAMAGE 
Lack of 
Control 
ORIGIN CONTACT Loss
( ILCI model - Bird & German, 1985 ) 
Inadequate 
Program 
Inadequate 
Standard 
Inadequate 
Compliance 
Personal 
Factors 
Job 
Factors 
Substandard 
Acts 
Substandard 
Conditions 
Contact 
With 
Energy or 
Substance 
People 
Property 
Process 
(Profit) 
Lack of 
Control 
Basic 
Causes 
Incident Loss 
Immediate 
Causes
LEMAHNYA 
KONTROL 
SEBAB 
DASAR 
PENYEBAB 
LANGSUNG 
INSIDEN 
(Kontak) 
PROGRAM 
TAK SESUAI 
STANDAR 
TAK SESUAI 
KEPATUHAN 
PELAKSANAAN 
FAKTOR 
PERORANGAN 
FAKTOR 
KERJA 
PERBUATAN 
TAK AMAN 
& 
KONDISI 
TAK AMAN 
<KEJADIAN> 
KONTAK 
DENGAN 
ENERGI 
ATAU 
BAHAN/ ZAT 
KECELAKAAN 
ATAU 
KERUSAKAN 
YANG TAK 
DIHARAPKAN 
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL 
Bird & German, 1985 
KERUGIAN
LEMAHNYA 
PENYEBAB 
PENYEBAB 
KONTROL DASAR 
LANGSUNG INSIDEN 
KERUGIAN 
KERUGIAN
LEMAHNYA 
PENYEBAB 
PENYEBAB 
KONTROL DASAR 
LANGSUNG INSIDEN 
KERUGIAN 
INSIDEN 
 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak 
 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak 
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi 
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar 
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing 
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar 
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk 
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin 
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar 
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan 
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA 
PENYEBAB 
PENYEBAB 
KONTROL DASAR 
LANGSUNG INSIDEN 
KERUGIAN 
SEBAB LANGSUNG 
 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK 
 APD KURANG, TIDAK LAYAK 
 PERALATAN RUSAK 
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS 
 SISTEM PERINGATAN KURANG 
 BAHAYA KEBAKARAN 
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG 
 KEBISINGAN 
 TERPAPAR RADIASI 
 TEMPERATUR EXTRIM 
 PENERANGAN TIDAK LAYAK 
 VENTILASI TIDAK LAYAK 
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN 
 OPERASI TANPA OTORISASI 
 GAGAL MEMPERINGATKAN 
 GAGAL MENGAMANKAN 
 KECEPATAN TIDAK LAYAK 
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN 
TIDAK BERFUNGSI 
 PAKAI ALAT RUSAK 
 PAKAI APD TIDAK LAYAK 
 PEMUATAN TIDAK LAYAK 
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK 
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK 
 POSISI TIDAK AMAN 
 SERVIS ALAT BEROPERASI 
 BERCANDA, MAIN-MAIN 
 MABOK ALKOHOL, OBAT 
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA 
PENYEBAB 
PENYEBAB 
KONTROL DASAR 
LANGSUNG INSIDEN 
KERUGIAN 
SEBAB DASAR 
 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN 
 ENGINEERING 
 PENGADAAN (PURCHASING) 
 KURANG PERALATAN 
 MAINTENANCE 
 STANDAR KERJA 
 SALAH PAKAI/SALAH 
MENGGUNAKAN 
 KEMAMPUAN FISIK ATAU 
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK 
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK 
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI 
 STRESS MENTAL 
 KURANG PENGETAHUAN 
 KURANG KEAHLIAN 
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA 
PENYEBAB 
PENYEBAB 
KONTROL DASAR 
LANGSUNG INSIDEN 
KERUGIAN 
LACK OF CONTROL 
 PROGRAM TIDAK SESUAI 
 STANDARD TIDAK SESUAI 
 KEPATUHAN TERHADAP 
STANDAR
“HAZARD” 
Adalah sumber bahaya potensial yang 
dapat menyebabkan kerusakan 
(harm). 
Hazard dapat berupa bahan-bahan 
kimia, bagian-bagian mesin, 
bentuk energi, metode kerja atau 
situasi kerja.
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian 
berupa kematian, cidera, sakit fisik atau 
mental, kerusakan properti, kerugian 
produksi, kerusakan lingkungan atau 
kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
“RISK” 
Risiko adalah ukuran kemungkinan 
kerugian yang akan timbul dari sumber 
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. 
The chance of loss or gain 
Untuk menentukan risiko membutuhkan 
perhitungan antara konsekuensi/ dampak 
yang mungkin timbul dan probabilitas, 
yang biasanya disebut sebagai 
tingkat risiko (level of risk).
Merupakan tingkat bahaya dari 
suatu kondisi dimana atau kapan 
muncul sumber bahaya. 
Danger adalah lawan dari aman 
atau selamat.
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk 
menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-kan 
resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) 
dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat 
dikendalikan secara memadai serta mengambil 
langkah-langkah yang tepat.
KEMUNGINAN TERJADI 
SULIT TERJADI JARANG SERING 
KEPARAHAN 
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI 
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI 
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
Aman (safe) adalah suatu 
kondisi dimana atau kapan 
munculnya sumber bahaya telah 
dapat dikendalikan ke tingkat 
yang memadai, dan ini adalah 
lawan dari bahaya (danger).
(Menurut ILO) 
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu 
pengetahuan, tehnik & teknologi 
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap 
rekayasa 
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 
 STANDARISASI 
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan 
pelak K3 
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN 
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi 
tempat kerja masih memenuhi ketentuan & 
persyaratan K3
(Menurut ILO) 
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & 
STATISTIK 
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan 
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & 
teknologi 
 PENDIDIKAN & LATIHAN 
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & 
ketrampilan K3 bagi TK 
 PERSUASI 
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan 
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
(Menurut ILO) 
 ASURANSI 
• Insentif finansial utk meningkatkan 
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg 
lebih rendah terhdp peusahaan yang 
memenuhi syarat K3 
 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA 
• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat 
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 
di tempat kerja
STATISTIK KECELAKAAN 
 KEGIATAN PENGUMPULAN DATA KECELAKAAN 
PADA PERIODE TERTENTU, SEPERTI STATISTIK 
TAHUNAN 
 TUJUAN : mengetahui tingkat keberhasilan program 
pencegahan kec. Yg dilaksanakan dan juga sebagai 
pembanding dengan perusahaan yang sejenis. 
 BENTUK PENYAJIAN DAPAT BERUPA ANGKA ATAU 
GAMBAR YG MENGINFORMASIKAN TENTANG : 
- Jumlah kecelakaan pertahun menurut kasus 
- Jumlah kecelakaan mati/th menurut kasus 
- % pembagian cidera menurut bagian tubuh 
- % distribusi kecelakaan menurut usia, dll
INDIKATOR KESELAMATAN KERJA 
 Frequency Rate (tingkat kekerapan) 
 Severity Rate (tingkat keparahan) 
 Indeks Kecelakaan Kerja 
 Safe-T-Score
FREQUENCY RATE (FR) 
Jumlah kecelakaan x 1.000.000 
FR = ------------------------------------------------ 
Jumlah jam kerja orang 
Contoh : 
Suatu perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 500 org. 
bekerja 50 mgg per tahun dgn 48 jam kerja per mgg, 
mengalami kecelakaan 60 kali dlm setahun. Karena 
sakit, cuti, mangkir dll, sebanyak 5 % dari seluruh jam 
kerja. Tentukan nilai FR nya
SEVERITY RATE (SR) 
Jumlah hari yg hilang x 1000 
SR = ----------------------------------------- 
Jumlah jam kerja org 
Misalnya dari 60 kecelakaan diketahui hari yg hilang adala 
1.200 maka 
SR = 1200x 1000/ 1.140.000 
SR = 1,053 artinya bahwa setiap th terdapat sehari hilang 
pada setiap 1000 jam kerja orang. 
Hari hilang akibat kematian/tdk mampu bekerja 
selamanya menurut ILO 7.500 hr, USA 6.000 hr
INDEKS KECELAKAAN KERJA (IKK) 
FR X SR 
IKK = ----------------- 
1000 
Berdasar contoh kasus diatas maka, 
IKK = 52,63 x 1,053/1000 
= 0,055 ( indeks tsb dapat digunakan untuk 
membandingkan kasus kecelakaan antar unit dalam 
perusahaan atau membandingkan dalam tahun yg 
berbeda)
SAFE-T-SCORE 
Dipergunakan untuk mengevaluasi upaya k-3 yang 
telah dilakukan dgn rumus sbb. 
FR kini – FR lampau 
----------------------------- 
Safe-T-Score = FR lampau 
√ ----------------------------------------- 
1.000.000 jam kerja orang
KRITERIA SAFE T-SCORE 
 Standar deviasi 2 
- jika safe T- score antara + 2,0 dan – 2,0 
perubahan tsb secara statistik tidak bermakna 
- jika safe T- score > + 2,0  bermakna secara 
statistik, keadaan sekarang lebih buruk dari 
periode yang lalu 
- jika safe T – score < - 2,0  keadaan 
sekarang lebih baik dari pada sebelumnya
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA 
A. Mencegah dan mengurangi kecelakaan 
B. Mencegah, mengurangi dan memadamkan 
kebakaran 
C. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan 
D. Memberi kesempatan atau jalan 
menyelamatkan diri pada waktu 
kebakaran/kejadian lain yg berbahaya 
E. Memberi pertolongan pada kecelakaan 
F. Memberi APD pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan : suhu, 
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,gas, 
sinar radiasi, bising dan getaran 
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK 
baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi 
dan penularan 
i. Memperoleh penerangan yg cukup dan sesuai 
j. Menyelenggarakan penyegaran udara cukup 
k. Memelihara kebersihan, kesehatan dan 
ketertiban 
l. Memperoleh keserasian antara naker,alat 
kerja,lingkungan,cara & proses kerjanya
m. Mengamankan dan memperlacar 
pengangkutan orang, binatang & barang 
n. Mengamankan dan memelihara segala jenis 
bangunan 
o. Mencegah terkena aliran listrik
Dasar   dasar k3

More Related Content

What's hot

Tugas makalah k3
Tugas makalah k3Tugas makalah k3
Tugas makalah k3RiniNew
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik pptzara vho
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
K3 untuk listrik
K3 untuk listrikK3 untuk listrik
K3 untuk listrikIvan Irfun
 
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...Ihwani Budiarto
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaAl Marson
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt Winarso Arso
 
LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)Danu Jaya Wiguna
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
Materi pelatihan teori api 2
Materi pelatihan teori api 2Materi pelatihan teori api 2
Materi pelatihan teori api 2Eko Kiswanto
 

What's hot (20)

K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
Tugas makalah k3
Tugas makalah k3Tugas makalah k3
Tugas makalah k3
 
K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik ppt
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
Presentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.pptPresentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.ppt
 
K3 untuk listrik
K3 untuk listrikK3 untuk listrik
K3 untuk listrik
 
Manual handling.ppt
Manual handling.pptManual handling.ppt
Manual handling.ppt
 
UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970
 
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...
kepmen-naker-tahun-1999-no-187-pengendalian-bahan-kimia-berbahaya-di-tempat-k...
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
Confined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang TerbatasConfined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang Terbatas
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
 
LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Materi pelatihan teori api 2
Materi pelatihan teori api 2Materi pelatihan teori api 2
Materi pelatihan teori api 2
 
Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Konsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accidentKonsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accident
 
Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.
 
Class 1 powerpoint
Class 1 powerpointClass 1 powerpoint
Class 1 powerpoint
 
Iki dasar dasar k3 kab gsk
Iki  dasar dasar k3 kab gskIki  dasar dasar k3 kab gsk
Iki dasar dasar k3 kab gsk
 
1 historical perspective revised
1 historical perspective revised1 historical perspective revised
1 historical perspective revised
 
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
 
Applying Deming To Safety
Applying Deming To SafetyApplying Deming To Safety
Applying Deming To Safety
 
Kb 1 konsep dasar bencana
Kb 1 konsep dasar bencanaKb 1 konsep dasar bencana
Kb 1 konsep dasar bencana
 
A Part 21 Accident Investigation
A  Part 21 Accident InvestigationA  Part 21 Accident Investigation
A Part 21 Accident Investigation
 
Keselamatan Kerja
Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
 
PERUMIN 31: Bow-tie Risk Analysis
PERUMIN 31: Bow-tie Risk AnalysisPERUMIN 31: Bow-tie Risk Analysis
PERUMIN 31: Bow-tie Risk Analysis
 
Bab 2 incident prevention
Bab 2 incident preventionBab 2 incident prevention
Bab 2 incident prevention
 
Maximising value to stakeholders through risk management
Maximising value to stakeholders through risk managementMaximising value to stakeholders through risk management
Maximising value to stakeholders through risk management
 
Accident Investigation
Accident InvestigationAccident Investigation
Accident Investigation
 
Theories of Accident Causation
Theories of Accident Causation Theories of Accident Causation
Theories of Accident Causation
 
Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
Dasar K3
Dasar K3Dasar K3
Dasar K3
 
Kemalangan ditempat kerja
Kemalangan ditempat kerjaKemalangan ditempat kerja
Kemalangan ditempat kerja
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 

Similar to Dasar dasar k3

Dasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptDasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptUmmuFaizah7
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.pptFaisal Rahman
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3Fransiska Puteri
 
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanDasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanArief Setiawan
 
Dasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptDasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptQCKATOKICHI
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptSriMahardika3
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptSriMahardika3
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptSriMahardika3
 
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Erdin van Outsiders
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAddy Hidayat
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Randy Susmitawan
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfVicqeenWidi
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptAditya253802
 
K3.01 pengantar k3
K3.01 pengantar k3K3.01 pengantar k3
K3.01 pengantar k3raysa hasdi
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptNurrahma448559
 

Similar to Dasar dasar k3 (20)

Dasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptDasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).ppt
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanDasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
 
Dasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptDasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.ppt
 
Dasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptDasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.ppt
 
K3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaanK3 dalam perusahaan
K3 dalam perusahaan
 
DASAR-DASAR K3
DASAR-DASAR K3DASAR-DASAR K3
DASAR-DASAR K3
 
1801-DASAR-DASAR K3.pdf
1801-DASAR-DASAR K3.pdf1801-DASAR-DASAR K3.pdf
1801-DASAR-DASAR K3.pdf
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
 
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
 
Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerjaKeselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdf
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.ppt
 
K3.01 pengantar k3
K3.01 pengantar k3K3.01 pengantar k3
K3.01 pengantar k3
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfTsabitpattipeilohy
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...MichaelBluer
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.aldreyuda
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfnimrodnapitu
 
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdfmedium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdfHeri Wiyono
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptwartonowartono11
 

Recently uploaded (7)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdfmedium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 

Dasar dasar k3

  • 1.
  • 2. SEJARAH K3  Sebelum revolusi industri - ± 80 th SM Plenius seorang ahli encyclopedia Roma mengharuskan bagi pekerja tambang untuk menggunakan tutup hidung. - Th 1450, Dominico Fontana, diserahi membangun Qbelisk di lap. St.Pieter Roma, pekerja harus memakai topi baja
  • 3.  Era revolusi industri (abad 18)  Perubahan sistem kerja :  Penggunaan tenaga mesin  Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku  Pengorganisasian pekerjaan  Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan  Era industrialisasi  Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman)  Era Manajemen  Heirich (1931), teori domino  Bird and German, teori Loss Causation Model  ISO, SMK3 dll
  • 4. K3 GLOBAL Terbitnya buku Silent Spring oleh Rachel Carson (1965), masyarakat global menuntut jaminan keselamatan :  Safe air to breath  Safe water to drink  Safe food to eat  Safe place to live  Safe product to use  Safe & Healthful Work place
  • 5. PERMASALAHAH K3 DI INDONESIA  Kasus kecelakaan di berbagai sektor tinggi : industri, lalu-lintas, kebakaran, kontruksi dll.  Di Industri th 2005 tercatat 96.081 kasus kec.kerja dgn korban meninggal 2.045 org dan kehilangan hari kerja 38 jt hari kerja. Pada th 2006 jumlah kecelakaan tercatat 92.743 kasus kecelakaan  Di Jepang sebagai negara industri yg maju, pd th 2000, kecelakaan kerja sektor industri tercatat 1.889 kasus sedang di Indonesia pada tahun yg sama tercatat 98.902 kasus
  • 6. PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA  Indonesia mengalami degradasi keselamatan yg sudah mendekati kulminasi, jika tdk dilakukan langkah pengendalian, maka korban akan semakin meningkat  Bencana tsb akibat transisi dari masyarakat agraris menuju industri, dari low risk society ke high risk society. Potensi bahaya berbanding lurus dg tingkat risiko, makin besar risiko-potensi bahaya dan dampaknya semakin besar  Kecelakaan mempengaruhi daya saing tingkat global
  • 7. PERMASALAHAN K3 DI INDONESIA  Budaya kselamatan berbanding lurus dg tingkat kesejahteraan. Makin meningkat kesejahteraan maka kebutuhan keselamatan semakin tinggi (Teori Maslow). Lebih 20% rakyat kita dibawah garis kemiskinan, karena itu tdk butuh keselamatan. Keselamatan merupakan barang mewah.  K3 sulit berkembang sehingga perlu peran pemerintah memberikan perlindungan keselamatan
  • 8. Definisi Keselamatan Kerja Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;  Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (ACCIDENT PREVENTION)
  • 9. Tujuan • Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja • Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien • Menjamin proses produksi berjalan lancar
  • 10. Keselamatan (Safety) 1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) 2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
  • 11. KONSEP K-3 TRADISIONAL  Konsep lama ; - Kecelakaan nasib sial mrpk risiko yg harus diterima - tidak perlu berusaha mencegah - masih banyak pengganti pekerja - biayanya terlalu tinggi - penghambat produksi
  • 12. KONSEP MASA KINI & PERAN MANAGER  Tanpa mengabaikan peran “nasib”  konsep baru : - kecelakaan pasti ada penyebabnya  dapat dicegah - penyebab : personal factors 80%-85% dan environmental factors 15 %-20 % - kecelakaan selalu menimbulkan kerugian - peran pimpinan sangat penting & menentukan
  • 13. TANGGUNG JAWAB MANAGER  Menciptakan, mendorong, menumbuhkan, membina dan mengembangkan sikap dan perilaku : kerja keras, disiplin, menghargai prestasi, okomodatif dan kreatif  sikap diatas dapat dilakukan melalui peningkatan K3 :  K3 mrpk bagian dari produksi  operasi perusahaan berjalan lancar  menuju operasi yg produktif, efisien, dan handal
  • 14. PERATURAN PERUDANGAN A.L. :  UUD 1945 pasal 5, 20 dan 27  UU NO. 14/1969 mengenai tenaga kerja  UU NO 1/1970 tentang keselamatan kerja  UU NO. 23/1992 tentang kesehatan  UU NO. 13/2003 tentang ketenaga kerjaan
  • 15. Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)
  • 16. 1. Safety Hazard • Mechanic • Electric • Kinetic • Substances  Flammable  Explosive  Combustible  Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi • Accident  Injuries  Minor  Mayor  Fatal  Assets • Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian • Process • Equipment, facilities, tools • Working practices • Guarding • Pengalaman • Karir lapangan + pelatihan • Titik berat pd kerusakan asset, fatality • Sepertinya urgen (bahaya mendadak) • Prinsip pendekatan • Pengkajian resiko • Utk memperkecil resiko 1. Health Hazard • Physic • Chemical • Biologic • Ergonomics • Psychosocial 2. Konsekuensi • Terpapar  kontak  penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian • Environment (bahan pencemar) • Exposure • Work hours • PPE • Pendidikan • Karir jab. Sesuai pendidikan • Titik berat pd bahaya tersembunyi • Sepertinya kurang urgent (laten) • Prinsip pendekatan • Pengkajian kepaparan • Utk memperkecil kepaparan  Damage
  • 17. TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN PROSES BAHAN ALAT LINGKUNGAN
  • 18. GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
  • 19. GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN $1 $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT • Pengobatan/ Perawatan • Gaji (Biaya Diasuransikan) • Kerusakan gangguan • Kerusakan peralatan dan perkakas • Kerusakan produk dan material • Terlambat dan ganguan produksi • Biaya legal hukum • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat • Sewa peralatan • Waktu untuk penyelidikan • Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih • Upah lembur • Ekstra waktu untuk kerja administrasi • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban • Hilangnya bisnis dan nama baik
  • 20. Piramida Kecelakaan Data dilaporkan dan tercatat Frank E. Bird.Yr Kematian/ Kec.Serius Kecelakaan Ringan Kerusakan Properti Nyaris Celaka • Perbuatan & Kondisi Tidak Aman • Bahaya
  • 21. KEGAGALAN MANAJEMEN FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN * NEGARA * MASYARAKAT * PERUSAHAAN * PEKERJA MATERI NON MATERI LANGSUNG * COST * PROPERTI * MARKET TDK LANGSUNG * SDM * COMPANY IMAGE SOSIAL * KEMATIAN/CACAT PSIKOLOG * RASA AMAN FAKTOR MANUSIA FAKTOR SITUASIONAL
  • 22. DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
  • 23. DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
  • 24. The Three Basic Causes Poor Management Safety Policy & Decisions Personal Factors Environmental Factors Unsafe Act Unsafe Condition Unplanned release of Energy and/or Hazardous material Basic Causes Indirect Causes ACCIDENT Personal Injury Property Damage
  • 25. Logika terjadinya kecelakaan Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squen) LOSSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES BASIC LACK OF CAUSES CONTROL
  • 26. ( H.W. HEINRICH, 1931) SOCIAL ENVIRON MENT FAULT OF PERSON UNSAFE ACT/ UNSAFE CONDITIO N ENVIRON MENT PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
  • 27. PERKEMBANGAN 1949 : GORDON 1967 :HADDON 1970 : Frank Bird JR 1972 : Wigglesworth 1976 : Bird and Loftus 1978 : Petersen 1980 : Johnson 1985 : Bird and German
  • 28. ( FRANK BIRD JR, 1970 ) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES SYMPTOM IMMEDIATED CAUSES INCIDENT / ACCIDEN INJURY / DAMAGE Lack of Control ORIGIN CONTACT Loss
  • 29. ( ILCI model - Bird & German, 1985 ) Inadequate Program Inadequate Standard Inadequate Compliance Personal Factors Job Factors Substandard Acts Substandard Conditions Contact With Energy or Substance People Property Process (Profit) Lack of Control Basic Causes Incident Loss Immediate Causes
  • 30. LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985 KERUGIAN
  • 31. LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN KERUGIAN
  • 32. LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN INSIDEN  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak  STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak  FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi  FALL ON  jatuh di tempat yang datar  CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing  CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar  CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk  CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin  OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar  EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan  EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
  • 33. LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB LANGSUNG  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK  APD KURANG, TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS  SISTEM PERINGATAN KURANG  BAHAYA KEBAKARAN  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG  KEBISINGAN  TERPAPAR RADIASI  TEMPERATUR EXTRIM  PENERANGAN TIDAK LAYAK  VENTILASI TIDAK LAYAK  LINGKUNGAN TIDAK AMAN  OPERASI TANPA OTORISASI  GAGAL MEMPERINGATKAN  GAGAL MENGAMANKAN  KECEPATAN TIDAK LAYAK  MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  PAKAI ALAT RUSAK  PAKAI APD TIDAK LAYAK  PEMUATAN TIDAK LAYAK  PENEMPATAN TIDAK LAYAK  MENGANGKAT TIDAK LAYAK  POSISI TIDAK AMAN  SERVIS ALAT BEROPERASI  BERCANDA, MAIN-MAIN  MABOK ALKOHOL, OBAT  GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
  • 34. LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB DASAR  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN  ENGINEERING  PENGADAAN (PURCHASING)  KURANG PERALATAN  MAINTENANCE  STANDAR KERJA  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN  KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  STRESS MENTAL  KURANG PENGETAHUAN  KURANG KEAHLIAN  MOTIVASI TIDAK LAYAK
  • 35. LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN LACK OF CONTROL  PROGRAM TIDAK SESUAI  STANDARD TIDAK SESUAI  KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
  • 36. “HAZARD” Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
  • 37. Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
  • 38. “RISK” Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. The chance of loss or gain Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
  • 39. Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
  • 40. Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat.
  • 41. KEMUNGINAN TERJADI SULIT TERJADI JARANG SERING KEPARAHAN SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
  • 42. Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
  • 43. (Menurut ILO)  PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa • Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3  STANDARISASI • Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3  INSPEKSI / PEMERIKSAAN • Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
  • 44. (Menurut ILO)  RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK • Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi  PENDIDIKAN & LATIHAN • Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK  PERSUASI • Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
  • 45. (Menurut ILO)  ASURANSI • Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3  PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA • Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
  • 46. STATISTIK KECELAKAAN  KEGIATAN PENGUMPULAN DATA KECELAKAAN PADA PERIODE TERTENTU, SEPERTI STATISTIK TAHUNAN  TUJUAN : mengetahui tingkat keberhasilan program pencegahan kec. Yg dilaksanakan dan juga sebagai pembanding dengan perusahaan yang sejenis.  BENTUK PENYAJIAN DAPAT BERUPA ANGKA ATAU GAMBAR YG MENGINFORMASIKAN TENTANG : - Jumlah kecelakaan pertahun menurut kasus - Jumlah kecelakaan mati/th menurut kasus - % pembagian cidera menurut bagian tubuh - % distribusi kecelakaan menurut usia, dll
  • 47. INDIKATOR KESELAMATAN KERJA  Frequency Rate (tingkat kekerapan)  Severity Rate (tingkat keparahan)  Indeks Kecelakaan Kerja  Safe-T-Score
  • 48. FREQUENCY RATE (FR) Jumlah kecelakaan x 1.000.000 FR = ------------------------------------------------ Jumlah jam kerja orang Contoh : Suatu perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 500 org. bekerja 50 mgg per tahun dgn 48 jam kerja per mgg, mengalami kecelakaan 60 kali dlm setahun. Karena sakit, cuti, mangkir dll, sebanyak 5 % dari seluruh jam kerja. Tentukan nilai FR nya
  • 49. SEVERITY RATE (SR) Jumlah hari yg hilang x 1000 SR = ----------------------------------------- Jumlah jam kerja org Misalnya dari 60 kecelakaan diketahui hari yg hilang adala 1.200 maka SR = 1200x 1000/ 1.140.000 SR = 1,053 artinya bahwa setiap th terdapat sehari hilang pada setiap 1000 jam kerja orang. Hari hilang akibat kematian/tdk mampu bekerja selamanya menurut ILO 7.500 hr, USA 6.000 hr
  • 50. INDEKS KECELAKAAN KERJA (IKK) FR X SR IKK = ----------------- 1000 Berdasar contoh kasus diatas maka, IKK = 52,63 x 1,053/1000 = 0,055 ( indeks tsb dapat digunakan untuk membandingkan kasus kecelakaan antar unit dalam perusahaan atau membandingkan dalam tahun yg berbeda)
  • 51. SAFE-T-SCORE Dipergunakan untuk mengevaluasi upaya k-3 yang telah dilakukan dgn rumus sbb. FR kini – FR lampau ----------------------------- Safe-T-Score = FR lampau √ ----------------------------------------- 1.000.000 jam kerja orang
  • 52. KRITERIA SAFE T-SCORE  Standar deviasi 2 - jika safe T- score antara + 2,0 dan – 2,0 perubahan tsb secara statistik tidak bermakna - jika safe T- score > + 2,0  bermakna secara statistik, keadaan sekarang lebih buruk dari periode yang lalu - jika safe T – score < - 2,0  keadaan sekarang lebih baik dari pada sebelumnya
  • 53. SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA A. Mencegah dan mengurangi kecelakaan B. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran C. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan D. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran/kejadian lain yg berbahaya E. Memberi pertolongan pada kecelakaan F. Memberi APD pada pekerja
  • 54. g. Mencegah dan mengendalikan : suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,gas, sinar radiasi, bising dan getaran h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan i. Memperoleh penerangan yg cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan penyegaran udara cukup k. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban l. Memperoleh keserasian antara naker,alat kerja,lingkungan,cara & proses kerjanya
  • 55. m. Mengamankan dan memperlacar pengangkutan orang, binatang & barang n. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan o. Mencegah terkena aliran listrik