Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang penulisan daftar pustaka menurut sistem Vancouver, termasuk cara penulisan berbagai jenis sumber referensi seperti jurnal, buku, laporan, dan sumber elektronik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi, sampling, dan besar sampel dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai seluruh subyek penelitian, sedangkan sampling adalah proses pemilihan sebagian kecil populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus statistik untuk meminimalkan kesalahan dan mewakili populasi secara utuh.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Case control study adalah rancangan penelitian epidemiologi yang membandingkan kelompok kasus penyakit dengan kelompok kontrol untuk mengetahui hubungan antara paparan faktor risiko dan penyakit dengan mengamati riwayat paparan mereka. Penelitian ini bersifat retrospektif dan dimulai dengan pemilihan kasus dan kontrol, kemudian dilakukan analisis menggunakan perhitungan odds ratio untuk mengestimasi resiko relatif.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi, sampling, dan besar sampel dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai seluruh subyek penelitian, sedangkan sampling adalah proses pemilihan sebagian kecil populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus statistik untuk meminimalkan kesalahan dan mewakili populasi secara utuh.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Case control study adalah rancangan penelitian epidemiologi yang membandingkan kelompok kasus penyakit dengan kelompok kontrol untuk mengetahui hubungan antara paparan faktor risiko dan penyakit dengan mengamati riwayat paparan mereka. Penelitian ini bersifat retrospektif dan dimulai dengan pemilihan kasus dan kontrol, kemudian dilakukan analisis menggunakan perhitungan odds ratio untuk mengestimasi resiko relatif.
Studi ini membahas epidemiologi deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan distribusi masalah kesehatan berdasarkan faktor orang, tempat, dan waktu serta memberikan informasi untuk perencanaan program kesehatan. Studi deskriptif meliputi laporan kasus, seri kasus, studi korelasi, dan studi potong lintang."
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar epidemiologi seperti prevalensi, insidensi, rasio risiko, dan odds ratio. Prevalensi adalah proporsi orang yang sakit pada satu titik waktu, sedangkan insidensi menunjukkan kasus baru. Rasio risiko mengukur besarnya risiko terkena penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan tidak terpapar, sementara odds ratio merupakan pendekatan rasio risiko yang digunakan
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang skrining atau penapisan dalam epidemiologi. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan kriteria skrining kesehatan serta cara melakukan perhitungan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif. Dokumen ini juga memberikan contoh kasus skrining kanker serviks dan infeksi HIV.
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
Dokumen ini membahas tentang beberapa rasio yang digunakan dalam epidemiologi seperti risk ratio, odds ratio, dan prevalence ratio. Risk ratio merupakan rasio risiko terjadinya penyakit antara kelompok terpapar dan tidak terpapar. Odds ratio adalah rasio kemungkinan paparan antara kasus dan kontrol. Prevalence ratio dapat dihitung menggunakan pendekatan risk ratio atau odds ratio dengan data prevalensi bukan insidensi.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas tentang cara menghitung besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian kesehatan masyarakat dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan jenis penelitiannya, seperti penelitian survey, case control, cohort, dan eksperimental. Jenis penelitian dan data yang digunakan akan menentukan rumus yang tepat untuk menghitung besar sampel.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Studi ini membahas epidemiologi deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan distribusi masalah kesehatan berdasarkan faktor orang, tempat, dan waktu serta memberikan informasi untuk perencanaan program kesehatan. Studi deskriptif meliputi laporan kasus, seri kasus, studi korelasi, dan studi potong lintang."
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar epidemiologi seperti prevalensi, insidensi, rasio risiko, dan odds ratio. Prevalensi adalah proporsi orang yang sakit pada satu titik waktu, sedangkan insidensi menunjukkan kasus baru. Rasio risiko mengukur besarnya risiko terkena penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan tidak terpapar, sementara odds ratio merupakan pendekatan rasio risiko yang digunakan
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang skrining atau penapisan dalam epidemiologi. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan kriteria skrining kesehatan serta cara melakukan perhitungan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif. Dokumen ini juga memberikan contoh kasus skrining kanker serviks dan infeksi HIV.
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
Dokumen ini membahas tentang beberapa rasio yang digunakan dalam epidemiologi seperti risk ratio, odds ratio, dan prevalence ratio. Risk ratio merupakan rasio risiko terjadinya penyakit antara kelompok terpapar dan tidak terpapar. Odds ratio adalah rasio kemungkinan paparan antara kasus dan kontrol. Prevalence ratio dapat dihitung menggunakan pendekatan risk ratio atau odds ratio dengan data prevalensi bukan insidensi.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas tentang cara menghitung besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian kesehatan masyarakat dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan jenis penelitiannya, seperti penelitian survey, case control, cohort, dan eksperimental. Jenis penelitian dan data yang digunakan akan menentukan rumus yang tepat untuk menghitung besar sampel.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Tanatologi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek yang berkaitan dengan kematian, termasuk diagnosis kematian, perubahan yang terjadi setelah kematian, dan manfaatnya untuk menentukan waktu dan penyebab kematian. Ilmu ini mempelajari tanda-tanda awal kematian seperti berhentinya pernafasan hingga tanda pasti kematian seperti suhu, lebam, dan kaku mayat untuk memperkirakan waktu kematian. Tan
1. Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan penyakit serta masalah kesehatan pada populasi.
2. Tujuan epidemiologi meliputi mendiskripsikan distribusi penyakit, menjelaskan etiologi, meramalkan kejadian, dan mengendalikan masalah kesehatan.
3. Pendekatan epidemiologi terdiri atas deskriptif, analitik, dan studi intervensi untuk mempelajari hubungan sebab akibat masalah kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi yang mencakup pengertian, definisi, peranan, ruang lingkup, fungsi utama, riwayat alamiah penyakit, dan epidemiologi dalam kesehatan masyarakat."
Surveilans epidemiologi adalah pengumpulan data epidemiologi secara teratur dan berkelanjutan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kesehatan masyarakat serta mendisseminasikan data kepada yang membutuhkan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit.
KNF merupakan tumor ganas yang umumnya ditemukan di Cina selatan dengan insiden tinggi. Etiologinya diduga karena faktor genetik, virus Epstein-Barr, dan pola makan seperti konsumsi ikan asin. KNF lebih sering ditemukan pada pria berusia 30-59 tahun dengan ras Mongoloid.
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAuliaDwiJuanita
Epidemiologi dibagi menjadi deskriptif dan analitik. Epidemiologi deskriptif bertujuan menggambarkan masalah kesehatan masyarakat dengan menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit. Epidemiologi analitik meliputi studi kohort, kasus kontrol, dan eksperimental untuk mengevaluasi hubungan antara paparan dan penyakit.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan penyebab masalah kesehatan pada populasi manusia serta penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan. Definisi ini mencakup aspek distribusi penyakit, faktor penyebabnya, dan upaya pencegahan, sesuai dengan pandangan para ahli dan lembaga kesehatan seperti CDC dan WHO. Epidemiologi berkembang dari mempelajari penyakit menular menjadi masalah kese
Dokumen tersebut membahas tentang definisi epidemiologi menurut para ahli dan sejarah perkembangan ilmu epidemiologi. Epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan dalam masyarakat. Teori penyebab penyakit telah berkembang dari teori kontak, hipokratik, miasma hingga teori kuman modern. Tokoh-tokoh seperti John Snow dan Percival Pott dianggap sebagai b
1. Seperti apa sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas?
Pelayanan kesehatan dikatakan berkualitas apabila pemberi layanan mampu memenuhi kebutuhan pasiennya. Terlaksananya kebijakan keselamatan pasien diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rasa aman pasien serta menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pencatatan rekam medis?
*Jawab:*
Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang bersangkutan.
3. Bagaimana cara meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan?
*Jawab:*
Memberikan pelayanan yang ramah dengan senyum tulus salah satu cara yang bisa dilakukan agar pasien merasa puas. Gunakan Aplikasi Faskes Dari Aplikasi Trustmedis Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien Merekrut Tenaga Kerja yang Handal. Melakukan Komunikasi Secara Efektif. Berikan Pelayanan yang Cepat
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menghancurkannya, sehingga menyebabkan berbagai infeksi opportunistik dan komplikasi kesehatan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan faktor-faktor risikonya. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang anatomi jantung khususnya arteri-arteri koroner dan juga menjelaskan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, dan merokok.
2. Daftar Pustaka
bagian makalah yang berisi sumber
informasi yang dikutip penulis
syarat penulisan makalah ilmiah
Tidak semua daftar pustaka harus
dicantumkan
Daftar pustaka yang dicantumkan
benar-benar yang diperiksa dan dikutip
3. dicantumkan diakhir makalah
disusun menurut aturan tertentu
Cara yang dianjurkan oleh
International Committee of Medical
Journal Editors adalah cara
Vancouver
4. Penulisan kutipan pustaka pada
nas (teks)
ditulis dengan nomor menurut
urutan. contoh: 1,2
lebih dari dua nomor berurutan:
nomor awal dan nomor akhir
dipisahkan tanda hubung. Contoh
1-3
nomor kutipan ditulis superskrip
5. Nomor diletakkan setelah kutipan.
Contoh: Diagnosis malaria dapat
ditetapkan secara mikroskopik
dengan pewarnaan Giemsa,1
Acridine Orange,2 dan Elisa.3
Nomor diletakkan dekat dengan
nama penulis. Contoh: Ismid,1
Hadidjaja,2 dan Margono,3
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup
tinggi.
6. Kesalahan
nomor kutipan tidak berurutan
nomor ditulis sebelum tanda baca: 1-4.
nomor tidak superscript
nomor kutipan ditulis semua:
Malaria adalah penyakit yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat.
1,2,3,4,5,6
7. Kesalahan
nomor ditulis tidak dekat nama penulis
tetapi di akhir kalimat.
Ismid, Hadidjaja, dan Margono,
menyatakan bahwa prevalensi
askariasis di Indonesia cukup tinggi.1-3
nama diikuti tahun: Ismid (2003), Ismid
(2003)2
9. nama penulis
- bila nama penulis < 6 tulis semua
- bila nama penulis > 6 tulis keenam
penulis diikuti et al
Judul makalah ditulis dengan
sentence case.
Nama majalah disingkat dengan
singkatan lazim sesuai Index
Medicus
10. 1. Artikel standar
Cantumkan semua nama bila jumlah penulis < 6
Contoh: Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart
transplantation is associated with an increased
risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern
Med 1996 Jun 1;124(11):980-3.
Cantumkan 6 penulis diikuti et al. bila penulis> 6
Contoh: Parkin DM, Clayton D, Black RJ,
Masuyer E, Freidl HP, Ivanov E, et al.
Childhood leukemia in Europe after Chernobyl.
Br J Cancer 1996;73:106-12.
11. 2. Organisasi sebagai penulis
The Cardiac Society of Australia and New
Zealand. Clinical exercise stress testing.
Safety and performance guidelines. Med J
Aust 1996;164:282-4.
3. Tanpa nama penulis
Cancer in South Africa [editorial]. S
Afr Med J 1994;84:15.
12. 4. Artikel tidak dalam
Bahasa Inggris
Ryder TE, Haukeland EA, Solhaug JH.
Bilateral infrapatellar seneruptur hos
tidligere frisk kvinne. Tidsskr Nor
Laegeforen 1996;116:41-2. (Catatan: NLM
menterjemahkan judul ke dalam bahasa
Inggris dalam kurawal persegi, dan
menulis singkatan bahasa asli).
13. 5. Volum dengan suplemen
Shen HM, Zhang QF. Risk assessment of
nickel carcinogenicity and occupational
lung cancer. Environ Health Perspect
1994;102 Suppl 1:275-82.
6. Edisi/issue dengan suplemen
Payne DK, Sullivan MD, Massie MJ.
Women’s psychological reactions to breast
cancer. Semin Oncol 1996;23 (1 Suppl 2):
89-97.
14. 7. Volum dengan bagian
Ozben T, Nacitarhan S, Tuncer N.
Plasma and urine sialic acid in non-
insulin dependent diabetes mellitus. Ann
Clin Biochem 1995;32(Pt 3):303-6.
8. Edisi/issue dengan bagian
Poole GH, Mills SM. One hundred
consecutive cases of flap lacerations of
the leg in ageing patients. N Z Med J
1990;107(986 Pt 1):377-8.
15. 9. Edisi tanpa volum
Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L.
Arthroscopic ankle arthrodesis in
rheumatoid arthritis. Clin Orthop 1995;
(320):110-4.
10. Tanpa edisi atau volum
Browell DA, Lennard TW. Immunologic
status of the cancer patient and the effects
of blood transfusion on antitumor
responses. Curr Opin Gen Surg 1993;325-
33.
16. 11. Nomor halaman dalam angka
Romawi
Fischer GA, Sikic BI. Drug resistance in
clinical oncology and hematology.
Introduction. Hematol Oncol Clin North
Am 1995 Apr;9(2):xi-xii.
12. Sesuai artikel yang dikutip
– Enzenberger W, Fischer PA.
Metronome on parkinson disease
[letter]. Lancet 1996;347:37.
– Clement J, De Bock R. Hematological
complications of hantavirus
nephropathy [abstract]. Kidney Int 1992;
42;1285.
17. 13. Article retracted
Liou GI, Wang M. Precocious IRBP
gene expression during mouse
development [retracted in Invest
Ophthalmol Vis Sci 1994;35:3127].
Invest Ophthalmol Vis Sci 1994;35:
1083-8.
18. 14. Article with published
erratum
Hamlin JA, Khan AM. Herniography in
symptomatic patients following inguinal
hernia repair [published erratum
appears in West J Med 1995;162:278].
West J Med 1995;162:28-31
19. Buku dan monograf lain
15. Penulis tunggal
Ringsven MK. Gerontology and
leadership skills for nurses. 2nd ed.
Albany (NY): Delmar Publishers; 1996.
16. Editors, compilers as authors
Norman IJ, Redfern SJ, editors. Mental
health care for elderly people. New
York: Churchill Livingstone;1996.
20. 17. Organisasi sebagai penulis dan
penerbit
Institute of Medicine (US). Looking at the
future of the medicaid program.
Washington: The Institute; 1992.
18. Bab dalam buku
Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertension and
stroke. In: Laragh JH, Brenner BM, editors.
Hypertension: pathophysiology, diagnosis,
and management. 2nd ed. New York:
Raven Press; 1995.p.465-78.
21. 19. Makalah dalam Seminar
Sungkar S. Panduan penulisan artikel
penelitian. Disampaikan pada Kursus
Penyegar dan Penambah Ilmu
Kedokteran: Kursus Penulisan Artikel
Ilmiah, Jakarta, 24 Februari, 2006
22. 20. Scientific or technical report
Smith P, Golladay K. Payment for
durable medical equipment billed during
skilled nursing facility stays. Final
report. Dallas (TX): Dept. of Health and
Human Services (US). Office of
Evaluation and Inspections; 1994 Oct.
Report No: HHSIGE14567894532.
23. 21. Disertasi
Kaplan SJ. Post-hospital home health care:
the elderly’s access and utilization
[dissertation]. St. Louis (MO): Washington
Univ.; 1995.
22. Patent
Larsen CE, Trip R, Johnson CR, inventors;
Novoste Corporation, assignee. Methods
for procedures related to the
electrophysiology of the heart. US patent
5,529.067. 1995 Jun 25.
24. Materi cetak lainnya
23. Artikel dalam surat kabar
Lee G. Hospitalizations tied to ozone
pollution: study estimates 50,000
admissions annually. The Washington
Post 1996 Jun 21;Sect A:3 (col. 5).
Bakir M, Julianto I. Hepatitis C juga bisa
ancam transfusi darah. Kompas 14
Desember 1993; halaman 1 (kolom 3).
26. 25. Materi hukum
Undang-undang:
Preventive Health Amendements of 1993,
Pub. L. No. 103-183, 107 Stat. 2226 (Dec. 14,
1993).
Rancangan Undang-Undang:
Medical Records Confidentiality Act of
1995, S.1360, 104th Cong., 1st Sess. (1995).
27. Code of Federal Regulations:
Informed Consent, 42 C.F.R. Sect. 441.257
(1995).
Dengar pendapat:
Increased Drug Abuse: the Impact of the
Nation’s Emergency Rooms: Hearing Before
the Subcomm. On Human Resources and
Intergovernmental Relations of the House of
Comm. on Government Operations, 103rd
Cong., 1st Sess. (May 26, 1993).
28. 26. Peta
North Carolina. Tuberculosis rates per
100,000 population, 1990 [demographic
map]. Raleigh: North Carolina Dept. of
Environment, Health, and Natural
Resources, Div. of Epidemiology; 1991.
27. Al-kitab
The Holy Bible. King James version. Grand
Rapids (MI): Zondervan Publishing House;
1995. Ruth 3;1-18.
29. 28. Kamus dan daftar pustaka sejenis
Stedman’s medical dictionary. 26th ed.
Baltimore: Williams & Wilkins; 1995.
Apraxia;p.119-20.
29. Literatur klasik
The Winter’s Tale: act 5, scene 1, lines
13-16. The complete works of William
Shakespeare. London: Rex; 1973.
30. Materi yang belum diterbitkan
30. Sedang dicetak (in press).
Leshner AI. Molecular mechanisms of
cocaine addiction. N Engl J Med. In press
1996. (Catatan: istilah NLM adalah
forthcoming karena belum tentu
diterbitkan.)
31. Materi elektronik
31. Artikel journal dalam format
elektronik
The International Committee of
Medical Journal Editors. Uniform
requirements for submitting
manuscript for biomedical journals.
Edisi November 2003. Diunduh dari
www.icmje.org, 24 Maret 2005.
32. Morse SS. Factors in the emergence of
infectious diseases. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar [cited 1996 June 5];1
(1):[24 screens]. Available from URL: http:
/www.cdc.gov/ncidod/EID/eid.htm
33. 32. Monograf dalam format elektronik
CDI, clinical dermatology
illustrated [monograph on CD-
ROM]. Reeves JRT, Maibach H.
CMEA Multimedia Group,
producers. 2nd ed. Version 2.0.
San Diego: CMEA; 1995
34. 33. Arsip komputer
Hemodynamics III: the ups and downs of
hemodynamics [computer program].
Version 2.2. Orlando (FL): Computerized
Educational Systems; 1993.