SlideShare a Scribd company logo
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

              HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI


11.1 Kepuasan Kerja
A. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan hal yang penting yang dimiliki individu di dalam bekerja. Setiap
individu pekerja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka tingkat kepuasan kerjanya pun
berbeda-beda pula. Tinggi rendahnya kepuasan kerja tersebut dapat memberikan dampak yang
tidak sama. Kepuasan kerja yang tinggi sangat memungkinkan untuk mendorong terwujudnya
tujuan perusahaan. Sementara tingkat kepuasan kerja yang rendah merupakan ancaman yang
akan membawa kehancuran perusahaan segera maupun secara perlahan.


Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sekumpulan perasaan individu terhadap pekerjaan
yang dihadapinya, apakah menyenangkan, tidak menyenangkan, puas, tidak puas, suka atau tidak
suka. Untuk lebih memahami tentang pengertian kepuasan kerja ini, berikut dikemukakan
beberapa pendapat para akhli sebagai berikut :


    •   Keith Davis (1985:96): “Job satisfaction is the pavorableness or unpavorableness with
        employees view their work.”
    •   Hoppeck dalam As’ad ( 1999: 104): “Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja
        yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.”
    •   Gibson, Ivanchevich dan Donelly (1996:150-152) menyatakan: “Kepuasan kerja adalah
        suatu sikap yang dipunyai individu mengenai pekerjaannya. Hal ini dihasilkan dari
        persepsi mereka terhadap pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja, seperti
        gaya penyelia, kebijakan dan prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi kerja, gaji dan
        tunjangan “.
    •   Stephen, P Robins (1996 :26) berpendapat: “Kepuasan kerja adalah sikap umum seorang
        karyawan terhadap pekerjaannya; selisih antara banyak ganjaran yang diterima seseorang
        karyawan dan banyak-nya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.”



                                                 1 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

    •   Davis dan Newstrom (1996:105): ”Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara
        harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan. Jadi kepuasan
        kerja juga bekaitan degan erat dengan terori keadilan, perjanjian psikologis, dan
        motivasi.”


Dari pendapat para akhli di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan
sekumpulan perasaan seseorang karyawan terhadap pekerjaannya, apa-kah senang/suka atau
tidak senang/tidak suka sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungan pekerjaannya atau
sebagai persepsi ataupun hasil penilaian sese-orang karyawan terhadap pekerjannya. Perasaan
seseorang karyawan terhadap pekerjaan sesunguhnya sekaligus merupakan pencerminan dari
sikapnya terhadap pekerjaan.


B. Teori-teori Kepuasan Kerja
1. Discrepancy Theory
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Forter tahun 1961 kemudian diperjelas oleh Locke
tahun 1969. Inti dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada
perbedaan (discrepancy) antara Should be (expectation, needs atau values) dengan apa yang telah
diperoleh dari pekerjaan. Jumlah yang diinginkan dari karakteristik pekerjaan didefinisikan
sebagai jumlah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seseorang pada suatu
saat. Dengan demikian seseorang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara yang
dinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah
terpenuhi. Gain>Expect = positive descrepancy , Gain < Expect = negative discrepancy


2. Equity Theory
Teori ini dikemukakan oleh Adam tahun 1963. Inti dari teori ini adalah bahwa orang akan
merasa puas atau tidak puas bergantung pada keadilan yang diperolehnya atas suatu situasi.
Dalam teori ini terdapat empat faktor yaitu person, input, outcome, dan comparison person.
Person adalah individu yang merasa diperlakukan secara adil atau tidak adil. Input adalah segala
sesuatu yang bernilai yang disumbangkan seseorang terhadap pekerjaannya seperti pendidikan,

                                               2 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

pengalaman, keahlian, jumlah upaya yang dicurahkan,jumlah jam kerja dan peralatan pribadi,
persediaan/perlengkapan yang digunakan dalam pekerjaan. Outcomes adalah sesuatu yang
bernilai yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya seperti gaji, tunjangan-tunjangan, status,
pengakuan dan kesempatan berprestasi. Comparison Person adalah orang lain yang dijadikan
sebagai pembanding dalam tes input-outcomes yang dimiliki seseorang. Comparison person ini
bisa berasal dari seseorang yang bekerja di perusahan yang sama atau perusahaan lain atau pula
bisa dengan dirinya sendiri dimasa lampau. Menurut teori ini, setiap karyawan akan
membandingkan rasio input-outcomes dirinya dengan rasio input-outcomes orang lain. Bila
perbandingan itu dianggapnya cukup adil, maka ia akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak
seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan kepuasan tetapi bisa juga tidak (misalnya
pada orang yang moralis). Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan akan
timbul ketidakpuasan.


3. Two Factor Theory
Teori ini dikembangkan oleh Herzberg (1959). Herzberg meneliti tentang sikap kerja dan
perilaku manusia. hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa orang memiliki dua kategori
kebutuhan yang berbeda secara esensial dalam mempengaruhi perilaku individu dan organisasi.
Teori ini menyatakan bahwa kepuasan kerja berbeda secara kualitatif dari ketidakpuasan kerja
karena sumber kepuasan dan ketidakpuasan berbeda.


Herzberg membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi
dua kelompok yaitu: kelompok satisfier/motivator factors dengan kelompok disatisfier/hygiene
factors. Satisfier adalah faktor sumber kepuasan kerja yang meliputi pencapaian prestasi,
pengakuan dan tanggungjawab, kesempatan untuk berkembang, pekerjaan itu sendiri. Faktor
tersebut digunakan untuk memotivasi/memuaskan para pekerja. faktor ini akan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Jika faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka karyawan akan
memperoleh kepuasan kerja, tetapi tidak bisa mencegah timbulnya ketidakpuasan kerja.




                                              3 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

Sebaliknya jika faktor tersebut tak terpenuhi dengan baik, maka tingkat kepuasan akan menurun.
Disatisfier adalah faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan kerja yang terdiri dari
kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, teknik penyelesaian gaji, hubungan antar pribadi,
kondisi pekerjaan, keamanan kerja dan status. Faktor hygiene tidak memotivasi seseorang
karyawan berprestasi karena faktor tersebut hanya diperlakukan untuk mempertahankan tingkat
kepuasan yang ada.


4. Expectancy Theory
Teori pengharapan dikembangkan oleh Victor H. Vroom yang kemudian teori ini diperluas oleh
Porter dan Lawler. Menurut teori ini motivasi akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh
seseorang dan perkiraan yang bersangkutan, bahwa tindakannya akan mengarah pada hasil yang
diinginjkkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuau, dan jalan
tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
Jika harapan untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya akan menjadi
rendah (Siagian, 1999:292)


C. Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Faktor-faktor kepuasan kerja perlu dibahas, khususnya untuk memenuhi pertanyaan tentang apa
yang diukur dalam vaariabel kepuasan kerja. Banyak peneliti memperlihatakan sejumlah aspek
situasi yang berbeda sebagai sumber yang penting dari kepuasan kerja. Pendapat tersebut antara
lain sebagai berikut :
Siagian (1986:25) menyatakan, bahwa harapan-harapan pada organisasi, biasanya tercermin
antara lain :
1). Kondisi kerja yang baik; 2) merasa diikutsertakan dalam proses pengamabilan keputusan,
terutama yang menyangkut nasibnya; 3) cara pendisiplinan yang diplomaatik; 4) penghargaan
yang wajar atas prestasi kerja; 5) kesetiaan pimpinan terhadap bawahannya; 6) pembaayran yang
adil dan wajar; 7) kesempatan promosi dan berkembang dalam organisasi; 8) adanya pengertian
pimpinan jika bawahan menghadapi masaslah pribadi; 9) jaminan adanya perlakuan yang adil
dan objektif; 10) pekerjaan yang menarik.

                                              4 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

Mengutip vaariabel-variabel yang ditanyakan dalam kepuasan kerja yang dikembangkan Weis,
Dawis, England dan Logquist (1967) yang dikenal dengan Minnessota Satisfaction Questionare
(MSQ). Daftar tersebut terdiri dari 100 item pertanyaan yang dikelompokkan mrnjaadi 20 faktor,
yaitu :
1) pengunaan kemampuan; 2) kepandaian; 3) aktivitas; 4) kemajuan; 5) kewenangan; 6)
kreaativitas; 7) kebijaksanaan dan praktek perusahaan; 8) kompensasi; 9) teman sekerja; 10)
kebebasan nilai moral; 11) pengakuan; 12) tanggungjawab; 13) keamanan; 14) social; 15) status
social; 16) pengawasan hubungan manusia; 17) teknik pengawasan; 18) pergantian; 19) kondisi
kerja; 20) promosi. ( Feldman dan Arnold, 1983:213)
Sedangkan Gilmer (1966) yang dikutif As’ad (1999:114) bahwa                    faktor-faktor yang
menimbulkan kepusan kerja adalah :
1) kesempatan untuk maju; 2) keamanan kerja; 3) gaji atau upah; 4) perusahaan dan manajemen;
5) pengawasan (supervisi); 6) faktor intrinsic dari pekerjaan; 7) kondisi kerja; 8) aspek sosial
dalam pekerjaan; 9) komunikasi; 10) fasilitas.


Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Calaypool (1978), yang dikutif As’ad (199:115)
menemukan bahwa hal-hal yang menimbulkan rasa puas adalah: 1) prestasi; 2) penghargaan; 3)
kenaikan jabatan; dan 4) pujian. Sedangkan yang menimbulkan perasaan tidak puas adalah: 1)
kebijakan perusahan; 2) supervisor; 3) kondisi kerja; dan 4) gaji atau upah.


Dari berbagai pendapat di atas dapat dirangkum mengenai faktor-faktor yang menimbulkan
kepuasan kerja, yaitu :
    1. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang
          meliputi: minat; ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan
          keterampilan
    2. Faktor Sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi social, baik antara
          sesama karyawan, dengan atasannya maupun karya-wan yang berbeda jenis
          pekerjaannya.



                                                 5 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

    3. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja
        dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan
        istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran
        udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
    4. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
        karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji atau upah, jaminan sosial, macam-
        macam tunjangan,fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya. (As’ad, 1999:115-
        116)


D. Pengukuran Kepuasan Kerja
Terdapat     banyak     cara    untuk     mengukur        kepuasan   kerja   karyawan   dalam   suatu
organisasi/perusahaan baik besar maupun kecil. Menurut Luthan (1989:177-180) terdapat empat
cara yang dapat dipakai untuk mengukur kepusan kerja, yaitu (!) Rating Scale, (2) Critical
incidents, (3) Interviews dan (4) Action Tendencies.
1. Rating Scale
Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan
Rating Scale antara lain: (1) Minnessota Satisfaction Questionare, (2) Job Descriptive Index,
dan (3) Porter Need Satisfaction Questionare.


Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) adalah suatu instrumen atau alat pengukur kepuasan
kerja yang dirancang demikian rupa yang di dalamnya memuat secara rinci unsur-unsur yang
terkategorikan dalam unsur kepuasan dan unsur ketidakpuasan. Skala MSQ mengukur berbagai
aspek pekerjaan yang dirasakan sangat memuaskan, memuaskan, tidak dapat memutuskan, tidak
memuaskan dan sangat tidak memuaskan. Karyawan diminta memilih satu alternatif jawaban
yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya.


Job descriptive index. adalah uatu instrumen pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh
Kendall, dan Hulin. Dengan instrumen ini dapat diketahui secaara luas bagaimana sikap



                                                     6 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

karyawan terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu. Variabel yang diukur adalah
pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, supervisi dan mitra kerja.


Porter Need Satisfaction Questionare adalah suatu intrumen pengukur kepuasan kerja yang
digunakan untuk mengukur kepuasan kerja para manajer. Pertanyaan yang diajukan lebih
mempokuskan diri pada permasalahan tertentu dan tantangan yang dihadapi oleh para manajer.


2. Critical Incidents
Critical Incidents dikembangakan oleh Frederick Herzberg. Dia menggu-nakan teknik ini dalam
penelitiannya tentang teori motivasi dua faktor. Dalam penelitiannya tersebut dia mengajukan
pertanyaan kepada para karyawan tentang faktor-faktor apa yang saja yang membuat mereka
puas dan tidak puas.


3. Interview
Untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan wawancara yang dilakukan terhadap para
karyawan secara individu. Dengan metode ini dapat diketahui secara mendalam mengenai
bagaimana sikap karyawan terhadap berba-gai aspek pekrjaan.


4. Action Tendencies
Action Tendencies dimaksudkan sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat berdasarkan action tendencies.
Dalam beberapa penelitian, kepuasan kerja diukur dengan menggunakan model fixed response
scale yang dikembangakan dalam instrumen Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ)


11.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian Teman Koesmono (2005) menunjuk bahwa budaya organisasi mempengaruhi
kepuasan kerja. Adapun model penelitiannya sebagai berikut:

 



                                                7 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 


        Budaya Organisasi                             Kepuasan Kerja  



                   Gambar: Pengaruh Budaya terhadap Kepuasan kerja


Gambar di atas menunjukkan bahwa hubungan yang dibentuk antar budaya organisasi dan
kepuasan kerja adalah hubungan kausalitas. Ini berarti bahwa budaya organisasi
mempengaruhi kepuasan kerja.


Teman Koesmono (2005) memaparkan bahwa pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja
akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya
memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Khususnya di Perusahaan
manufaktur kepuasan kerja sangat didambakan oleh semua pihak, karena dalam perusahaan
manufaktur kegiatan dimulai dari pengadaan bahan baku sampai menjadi barang jadi penuh
dengan tantangan baik secara psikologi maupun jasmani.


Kepuasan kerja itu sendiri sebenarnya mempunyai makna apa bagi seorang pekerja ?, ada dua
kata yaitu kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan yang dialami oleh seseorang,
dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi apa yang
diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseoranguntuk mencapai tujuan dengan
memperoleh pendapatan atau kompensasi dari kontribusinya kepada tempat pekerjaannya.


Dole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi
individu terhadap lingkungan pekerjaannya, sedangkan menurut Testa (1999)dan Locke (1983);
Kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian
salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Nasarudin (2001); Igalens and
Roussel (1999); Job satisfaction may be as a pleasurable ar positive emotional state resulting
from the appraisal of one’s job or job experiences. Dalam pernyataan tersebut mengandung
makna bahwa kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang positif atau dapat

                                                 8 

 
Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011) 
Dosen            : Cut Zurnali 

 

menyenangkan yang dihasilkan dari suatu penilaan terhadap pekerjaan atau pengalaman-
pengalaman kerja seseorang.
Ward and Sloane (1999) menyatakan; elemen of job satisfaction : (1) relationship with
colleagues; (2) relationship with head of department;(3) ability and efficiency of head of
department; (4) hours of work; (5) opportunity to use initiative; (6) Promotion prospects; (7)
salary; (8); job security; (9) actual work undertaken; (10) overall job satisfaction.


Penelitian Linz (2002); mengatakan bahwa secara positif sikap terhadap kerja ada hubungan
positif dengan kepuasan kerja. Pada dasarnya makin positif sikap kerja makin besar pula
kepuasan kerja, untuk itu berbagai indikator dari kepuasan kerja perlu memperoleh perhatian
khusus agar pekerja dapat meningkatkan kinerjanya. Pada umumnya seseorang merasa puas
dengan pekerjaanya karena berhasil dan memperoleh penilaiaan yang adil dari pimpinannya.




                                                 9 

 

More Related Content

What's hot

Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT XPenerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
Marlinda
 
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Imam Taufiq HA
 
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
Chiwong Koer
 
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan SkripsiBahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
guest88aee2
 
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
Hendra Hadiwijaya
 
Jurnal msdm
Jurnal msdmJurnal msdm
Jurnal msdm
takimmatav
 
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Hendra Hadiwijaya
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
IRAWANPERWANDA
 
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...harysbg
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitasiyandri tiluk wahyono
 
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasiPengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
Hendra Hadiwijaya
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee visionMundhakir
 
Organizational Culture
Organizational CultureOrganizational Culture
Organizational Culture
Yuli ati
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Lisna Satar
 

What's hot (16)

Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT XPenerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
Penerapan disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pada PT X
 
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
 
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai...
 
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan SkripsiBahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
 
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
Pengaruh quality of work life terhadap person organization fit dan implikasin...
 
Ipi189109
Ipi189109Ipi189109
Ipi189109
 
Jurnal msdm
Jurnal msdmJurnal msdm
Jurnal msdm
 
Persentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdmPersentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdm
 
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
 
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
 
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasiPengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
 
Employee vision
Employee visionEmployee vision
Employee vision
 
Organizational Culture
Organizational CultureOrganizational Culture
Organizational Culture
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
 

Similar to Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi

Teori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan KerjaTeori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan Kerja
Trisnadi Wijaya
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Christi_Natasia
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
IRAWANPERWANDA
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Sulistia Rini
 
Kepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOEky Yohana
 
Dimensi kepuasan kerja
Dimensi kepuasan kerjaDimensi kepuasan kerja
Dimensi kepuasan kerja
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Kepuasan kerja pegawai
Kepuasan kerja pegawaiKepuasan kerja pegawai
Kepuasan kerja pegawai
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
MFadhilArRasyid1
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemenviamedia21
 
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
nanangkosim24
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Defina Sulastiningtiyas
 
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SenLord
 
Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1rika_nelvita
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
magdalena praharani
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
nopay2502
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
deni kurniawan
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilaku
wandy99
 

Similar to Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi (20)

Teori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan KerjaTeori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan Kerja
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
Kepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIO
 
Dimensi kepuasan kerja
Dimensi kepuasan kerjaDimensi kepuasan kerja
Dimensi kepuasan kerja
 
Kepuasan kerja pegawai
Kepuasan kerja pegawaiKepuasan kerja pegawai
Kepuasan kerja pegawai
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
 
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilaku
 

More from cutzurnali

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
cutzurnali
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
cutzurnali
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
cutzurnali
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
cutzurnali
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnali
cutzurnali
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnali
cutzurnali
 

More from cutzurnali (12)

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnali
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnali
 

Recently uploaded

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
Sanzayadwiabimanyu
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
tryasaslianakmuna
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
MASNIKA1
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
forlifeyouu
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 

Recently uploaded (19)

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 

Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi

  • 1. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI 11.1 Kepuasan Kerja A. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan hal yang penting yang dimiliki individu di dalam bekerja. Setiap individu pekerja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka tingkat kepuasan kerjanya pun berbeda-beda pula. Tinggi rendahnya kepuasan kerja tersebut dapat memberikan dampak yang tidak sama. Kepuasan kerja yang tinggi sangat memungkinkan untuk mendorong terwujudnya tujuan perusahaan. Sementara tingkat kepuasan kerja yang rendah merupakan ancaman yang akan membawa kehancuran perusahaan segera maupun secara perlahan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sekumpulan perasaan individu terhadap pekerjaan yang dihadapinya, apakah menyenangkan, tidak menyenangkan, puas, tidak puas, suka atau tidak suka. Untuk lebih memahami tentang pengertian kepuasan kerja ini, berikut dikemukakan beberapa pendapat para akhli sebagai berikut : • Keith Davis (1985:96): “Job satisfaction is the pavorableness or unpavorableness with employees view their work.” • Hoppeck dalam As’ad ( 1999: 104): “Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.” • Gibson, Ivanchevich dan Donelly (1996:150-152) menyatakan: “Kepuasan kerja adalah suatu sikap yang dipunyai individu mengenai pekerjaannya. Hal ini dihasilkan dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja, seperti gaya penyelia, kebijakan dan prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi kerja, gaji dan tunjangan “. • Stephen, P Robins (1996 :26) berpendapat: “Kepuasan kerja adalah sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya; selisih antara banyak ganjaran yang diterima seseorang karyawan dan banyak-nya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.” 1   
  • 2. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    • Davis dan Newstrom (1996:105): ”Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan. Jadi kepuasan kerja juga bekaitan degan erat dengan terori keadilan, perjanjian psikologis, dan motivasi.” Dari pendapat para akhli di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan seseorang karyawan terhadap pekerjaannya, apa-kah senang/suka atau tidak senang/tidak suka sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungan pekerjaannya atau sebagai persepsi ataupun hasil penilaian sese-orang karyawan terhadap pekerjannya. Perasaan seseorang karyawan terhadap pekerjaan sesunguhnya sekaligus merupakan pencerminan dari sikapnya terhadap pekerjaan. B. Teori-teori Kepuasan Kerja 1. Discrepancy Theory Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Forter tahun 1961 kemudian diperjelas oleh Locke tahun 1969. Inti dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada perbedaan (discrepancy) antara Should be (expectation, needs atau values) dengan apa yang telah diperoleh dari pekerjaan. Jumlah yang diinginkan dari karakteristik pekerjaan didefinisikan sebagai jumlah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seseorang pada suatu saat. Dengan demikian seseorang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara yang dinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah terpenuhi. Gain>Expect = positive descrepancy , Gain < Expect = negative discrepancy 2. Equity Theory Teori ini dikemukakan oleh Adam tahun 1963. Inti dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas bergantung pada keadilan yang diperolehnya atas suatu situasi. Dalam teori ini terdapat empat faktor yaitu person, input, outcome, dan comparison person. Person adalah individu yang merasa diperlakukan secara adil atau tidak adil. Input adalah segala sesuatu yang bernilai yang disumbangkan seseorang terhadap pekerjaannya seperti pendidikan, 2   
  • 3. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    pengalaman, keahlian, jumlah upaya yang dicurahkan,jumlah jam kerja dan peralatan pribadi, persediaan/perlengkapan yang digunakan dalam pekerjaan. Outcomes adalah sesuatu yang bernilai yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya seperti gaji, tunjangan-tunjangan, status, pengakuan dan kesempatan berprestasi. Comparison Person adalah orang lain yang dijadikan sebagai pembanding dalam tes input-outcomes yang dimiliki seseorang. Comparison person ini bisa berasal dari seseorang yang bekerja di perusahan yang sama atau perusahaan lain atau pula bisa dengan dirinya sendiri dimasa lampau. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio input-outcomes dirinya dengan rasio input-outcomes orang lain. Bila perbandingan itu dianggapnya cukup adil, maka ia akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan kepuasan tetapi bisa juga tidak (misalnya pada orang yang moralis). Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan akan timbul ketidakpuasan. 3. Two Factor Theory Teori ini dikembangkan oleh Herzberg (1959). Herzberg meneliti tentang sikap kerja dan perilaku manusia. hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa orang memiliki dua kategori kebutuhan yang berbeda secara esensial dalam mempengaruhi perilaku individu dan organisasi. Teori ini menyatakan bahwa kepuasan kerja berbeda secara kualitatif dari ketidakpuasan kerja karena sumber kepuasan dan ketidakpuasan berbeda. Herzberg membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu: kelompok satisfier/motivator factors dengan kelompok disatisfier/hygiene factors. Satisfier adalah faktor sumber kepuasan kerja yang meliputi pencapaian prestasi, pengakuan dan tanggungjawab, kesempatan untuk berkembang, pekerjaan itu sendiri. Faktor tersebut digunakan untuk memotivasi/memuaskan para pekerja. faktor ini akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Jika faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka karyawan akan memperoleh kepuasan kerja, tetapi tidak bisa mencegah timbulnya ketidakpuasan kerja. 3   
  • 4. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    Sebaliknya jika faktor tersebut tak terpenuhi dengan baik, maka tingkat kepuasan akan menurun. Disatisfier adalah faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan kerja yang terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, teknik penyelesaian gaji, hubungan antar pribadi, kondisi pekerjaan, keamanan kerja dan status. Faktor hygiene tidak memotivasi seseorang karyawan berprestasi karena faktor tersebut hanya diperlakukan untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang ada. 4. Expectancy Theory Teori pengharapan dikembangkan oleh Victor H. Vroom yang kemudian teori ini diperluas oleh Porter dan Lawler. Menurut teori ini motivasi akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan, bahwa tindakannya akan mengarah pada hasil yang diinginjkkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuau, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Jika harapan untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya akan menjadi rendah (Siagian, 1999:292) C. Faktor-faktor Kepuasan Kerja Faktor-faktor kepuasan kerja perlu dibahas, khususnya untuk memenuhi pertanyaan tentang apa yang diukur dalam vaariabel kepuasan kerja. Banyak peneliti memperlihatakan sejumlah aspek situasi yang berbeda sebagai sumber yang penting dari kepuasan kerja. Pendapat tersebut antara lain sebagai berikut : Siagian (1986:25) menyatakan, bahwa harapan-harapan pada organisasi, biasanya tercermin antara lain : 1). Kondisi kerja yang baik; 2) merasa diikutsertakan dalam proses pengamabilan keputusan, terutama yang menyangkut nasibnya; 3) cara pendisiplinan yang diplomaatik; 4) penghargaan yang wajar atas prestasi kerja; 5) kesetiaan pimpinan terhadap bawahannya; 6) pembaayran yang adil dan wajar; 7) kesempatan promosi dan berkembang dalam organisasi; 8) adanya pengertian pimpinan jika bawahan menghadapi masaslah pribadi; 9) jaminan adanya perlakuan yang adil dan objektif; 10) pekerjaan yang menarik. 4   
  • 5. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    Mengutip vaariabel-variabel yang ditanyakan dalam kepuasan kerja yang dikembangkan Weis, Dawis, England dan Logquist (1967) yang dikenal dengan Minnessota Satisfaction Questionare (MSQ). Daftar tersebut terdiri dari 100 item pertanyaan yang dikelompokkan mrnjaadi 20 faktor, yaitu : 1) pengunaan kemampuan; 2) kepandaian; 3) aktivitas; 4) kemajuan; 5) kewenangan; 6) kreaativitas; 7) kebijaksanaan dan praktek perusahaan; 8) kompensasi; 9) teman sekerja; 10) kebebasan nilai moral; 11) pengakuan; 12) tanggungjawab; 13) keamanan; 14) social; 15) status social; 16) pengawasan hubungan manusia; 17) teknik pengawasan; 18) pergantian; 19) kondisi kerja; 20) promosi. ( Feldman dan Arnold, 1983:213) Sedangkan Gilmer (1966) yang dikutif As’ad (1999:114) bahwa faktor-faktor yang menimbulkan kepusan kerja adalah : 1) kesempatan untuk maju; 2) keamanan kerja; 3) gaji atau upah; 4) perusahaan dan manajemen; 5) pengawasan (supervisi); 6) faktor intrinsic dari pekerjaan; 7) kondisi kerja; 8) aspek sosial dalam pekerjaan; 9) komunikasi; 10) fasilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Calaypool (1978), yang dikutif As’ad (199:115) menemukan bahwa hal-hal yang menimbulkan rasa puas adalah: 1) prestasi; 2) penghargaan; 3) kenaikan jabatan; dan 4) pujian. Sedangkan yang menimbulkan perasaan tidak puas adalah: 1) kebijakan perusahan; 2) supervisor; 3) kondisi kerja; dan 4) gaji atau upah. Dari berbagai pendapat di atas dapat dirangkum mengenai faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yaitu : 1. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi: minat; ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan 2. Faktor Sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi social, baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karya-wan yang berbeda jenis pekerjaannya. 5   
  • 6. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    3. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya. 4. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji atau upah, jaminan sosial, macam- macam tunjangan,fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya. (As’ad, 1999:115- 116) D. Pengukuran Kepuasan Kerja Terdapat banyak cara untuk mengukur kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi/perusahaan baik besar maupun kecil. Menurut Luthan (1989:177-180) terdapat empat cara yang dapat dipakai untuk mengukur kepusan kerja, yaitu (!) Rating Scale, (2) Critical incidents, (3) Interviews dan (4) Action Tendencies. 1. Rating Scale Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan Rating Scale antara lain: (1) Minnessota Satisfaction Questionare, (2) Job Descriptive Index, dan (3) Porter Need Satisfaction Questionare. Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) adalah suatu instrumen atau alat pengukur kepuasan kerja yang dirancang demikian rupa yang di dalamnya memuat secara rinci unsur-unsur yang terkategorikan dalam unsur kepuasan dan unsur ketidakpuasan. Skala MSQ mengukur berbagai aspek pekerjaan yang dirasakan sangat memuaskan, memuaskan, tidak dapat memutuskan, tidak memuaskan dan sangat tidak memuaskan. Karyawan diminta memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya. Job descriptive index. adalah uatu instrumen pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Kendall, dan Hulin. Dengan instrumen ini dapat diketahui secaara luas bagaimana sikap 6   
  • 7. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    karyawan terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu. Variabel yang diukur adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, supervisi dan mitra kerja. Porter Need Satisfaction Questionare adalah suatu intrumen pengukur kepuasan kerja yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja para manajer. Pertanyaan yang diajukan lebih mempokuskan diri pada permasalahan tertentu dan tantangan yang dihadapi oleh para manajer. 2. Critical Incidents Critical Incidents dikembangakan oleh Frederick Herzberg. Dia menggu-nakan teknik ini dalam penelitiannya tentang teori motivasi dua faktor. Dalam penelitiannya tersebut dia mengajukan pertanyaan kepada para karyawan tentang faktor-faktor apa yang saja yang membuat mereka puas dan tidak puas. 3. Interview Untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan wawancara yang dilakukan terhadap para karyawan secara individu. Dengan metode ini dapat diketahui secara mendalam mengenai bagaimana sikap karyawan terhadap berba-gai aspek pekrjaan. 4. Action Tendencies Action Tendencies dimaksudkan sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat berdasarkan action tendencies. Dalam beberapa penelitian, kepuasan kerja diukur dengan menggunakan model fixed response scale yang dikembangakan dalam instrumen Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) 11.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Penelitian Teman Koesmono (2005) menunjuk bahwa budaya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja. Adapun model penelitiannya sebagai berikut:   7   
  • 8. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    Budaya Organisasi Kepuasan Kerja   Gambar: Pengaruh Budaya terhadap Kepuasan kerja Gambar di atas menunjukkan bahwa hubungan yang dibentuk antar budaya organisasi dan kepuasan kerja adalah hubungan kausalitas. Ini berarti bahwa budaya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja. Teman Koesmono (2005) memaparkan bahwa pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Khususnya di Perusahaan manufaktur kepuasan kerja sangat didambakan oleh semua pihak, karena dalam perusahaan manufaktur kegiatan dimulai dari pengadaan bahan baku sampai menjadi barang jadi penuh dengan tantangan baik secara psikologi maupun jasmani. Kepuasan kerja itu sendiri sebenarnya mempunyai makna apa bagi seorang pekerja ?, ada dua kata yaitu kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan yang dialami oleh seseorang, dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi apa yang diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseoranguntuk mencapai tujuan dengan memperoleh pendapatan atau kompensasi dari kontribusinya kepada tempat pekerjaannya. Dole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya, sedangkan menurut Testa (1999)dan Locke (1983); Kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Nasarudin (2001); Igalens and Roussel (1999); Job satisfaction may be as a pleasurable ar positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experiences. Dalam pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang positif atau dapat 8   
  • 9. Mata Kuliah : Budaya Organisasi (2011)  Dosen            : Cut Zurnali    menyenangkan yang dihasilkan dari suatu penilaan terhadap pekerjaan atau pengalaman- pengalaman kerja seseorang. Ward and Sloane (1999) menyatakan; elemen of job satisfaction : (1) relationship with colleagues; (2) relationship with head of department;(3) ability and efficiency of head of department; (4) hours of work; (5) opportunity to use initiative; (6) Promotion prospects; (7) salary; (8); job security; (9) actual work undertaken; (10) overall job satisfaction. Penelitian Linz (2002); mengatakan bahwa secara positif sikap terhadap kerja ada hubungan positif dengan kepuasan kerja. Pada dasarnya makin positif sikap kerja makin besar pula kepuasan kerja, untuk itu berbagai indikator dari kepuasan kerja perlu memperoleh perhatian khusus agar pekerja dapat meningkatkan kinerjanya. Pada umumnya seseorang merasa puas dengan pekerjaanya karena berhasil dan memperoleh penilaiaan yang adil dari pimpinannya. 9