3. PROCESS OF FLOW
RAINFALL (R)
Losses (I, P, L)
Effective Rainfall (Re)
Surface Runoff (Qs)
Direct Surface Runoff
(Qds)
Infiltration (I) Other Loss (L)
Percolation (P)
Sub-surface Flow
(Qss)
Groundwater Flow
(Qg)
RIVER DEBIT, Q
(Total Flow)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Total Aliran
Iklim (banyaknya curah hujan dan banyaknya evapotranspirasi)
DAS (ukuran dan tinggi tempat rata-rata DAS atau pengaruh orografis).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aliran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sebaran Aliran Menurut Waktu
Faktor Meteorologis
Curah hujan
Faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
Faktor-faktor DAS
Topografi, Geologi, Jenis tanah, Vegetasi,
Keadaan penutup lahan, Vegetasi pada alur sungai
Faktor-faktor Manusiawi
Struktur hidrolik, Teknik-teknik pertanian, Urbanisasi
5. Ruang; disajikan dalam bentuk peta-peta, untuk menunjukkan variasi
geografi aliran.
Waktu; diamati sebagai variasi musiman. Variasi musiman ini terutama
merupakan fungsi dari iklim kawasan yang bersangkutan.
Variasi Aliran Dalam Ruang dan Waktu
Pengukuran Aliran Sungai (Hidrometri)
Hidrometri adalah ilmu pengukuran air. Stasion hidrometri adalah stasion
pengukuran air. Pada stasion hidrometri dilakukan pengukuran tinggi air
dan pengukuran debit atau kecepatan aliran pada penampang melintang
sungai
Pemilihan Lokasi Pengukuran
Pemilihan lokasi stasion hidrometri didasarkan atas pertimbangan: mudah
dicapai (aksesibilitas), ketelitian, kemantapan dan kesinambungan.
6. Pemilihan Lokasi Pengukuran Tinggi Air
1) di dekat pertemuan maupun percabangan sungai, akan tetapi
di luar jangkauan pengaruh lengkung pembendungan (back
water curve),
2) di dekat muara (laut maupun danau atau waduk),
3) di hulu dan hilir bangunan air (bendung, bendungan dll),
4) di batas-batas negara,
5) di kota-kota besar,
6) yang mudah dicapai (jembatan dll),
7) di mana debit atau kecepatan dapat diukur dengan tepat,
di mana dasar alurnya mantap.
7. Pemilihan Lokasi Pengukuran Debit atau Kecepatan
1) garis-garis arusnya sejajar dengan arah aliran dan
tegak lurus penampang melintang alur sungai,
2) lengkung sebaran kecepatan memanjang maupun
melintangnya teratur,
3) kecepatannya lebih besar dari 10 - 15 cm/detik,
4) dasar alurnya mantap,
5) kedalaman aliran lebih besar dari 30 cm,
6) tidak terdapat limpasan pada saat banjir,
7) tidak terdapat tanaman air.
8. Frekuensi Pengamatan
Frekuensi pengamatan tergantung pada tingkat ketelitian
yang diinginkan. Untuk suatu sungai dengan variasi aliran
hariannya besar, pengamatan sekali sehari tentu tidak
memadai. Pada umumnya makin besar DASnya dan makin
tidak kedap air permukaannya, frekuensi pengamatan
dapat dikurangi.
9. Alat-alat Pengukur Tinggi Air
Pengukur tinggi air biasa (non-recording gauge)
A. Untuk pengamatan berkala
1) Mistar duga: mistar duga vertikal, mistar duga
bertingkat, mistar duga miring.
2) Mistar duga menggantung: mistar bobot kawat atau
mistar kontak permukaan dan cara-cara sederhana lainnya.
B. Untuk pengamatan permukaan air maksimum
1) Alat pengukur tipe Griffin,
2) Alat pengukur tipe pelampung dan
3) Alat pengukur tipe botol.
10. Alat-alat Pengukur Tinggi Air
Pengukur tinggi air otomatis
(Automatic Water Level Recorder)
A. Pencatat tipe kontak
1) Pencatat tipe pelampung.
2) Pencatat tipe tekanan (pneumatik).
B. Pencatat pengindera jauh
11. Pengukuran Penampang Melintang
Alur Sungai/Saluran
Pengukuran kedalaman dan lebar penampang melintang alur
dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
1) kedalaman ditentukan pada beberapa vertikal,
2) jika dasar alur sangat seragam, maka 10 vertikal cukup
memadai,
3) kedalaman mudah dibaca: menggunakan tongkat berskala,
menggunakan kawat dengan pembobot atau dengan pantulan
bunyi, lebar alur dan tanda jarak antar vertikal mudah dikenali.
12. Pengukuran Kecepatan Aliran
Metoda pengukuran yang sering digunakan:
A. Pengukur arus
1) Tipe mangkok
2) Tipe baling-baling: metoda satu-titik, dua-titik, tiga-titik,
lima-titik, metoda integrasi dan metoda semi-integrasi
B. Pelampung
C. Tabung Pitot
D. Bandul pengukur
E. Metoda gelembung udara
F. Pengukur aliran ultrasonik
13. Pengolahan Data Aliran
Metoda yang sering digunakan adalah:
A. Metoda kecepatan-luas
1) Secara aritmatik
2) Secara grafis
B. Metoda perahu yang bergerak
C. Metoda pelacak
D. Menggunakan bendung atau saluran
1) Bendung: ambang tajam atau ambang lebar
2) Saluran: sal.Parshal, saluran-V, saluran-H dan
saluran kedalaman kritis.
E. Persamaan teoritis: persamaan Chezy atau Manning