Sampah plastik, beat plasticpollution, kendalikan sampahmu

1. Page 1 of 4 Industri Plastik di mata asosiasi dan pelaku; Update versi 280420
Covid19 Pemakaian Plastik Meningkat, Industri
Daur Ulang Nyungsep?
Pemakaian #PLASTIK di dunia medis meningkat sebanyak sekitar 300 %
pada masa wabah #Covid19 ini dibandingkan masa sebelum terjadinya
wabah ini. Adapun kebutuhan plastik untuk Alat Pelindung Diri (APD)
mencapai 4.000 ton per bulannya. Begitu yang diucapkan oleh Direktur
Bidang Olefin dan Aromatik Inaplas, Asosiasi Industri Olefein, Aromatik
dan Plastik Indonesia Edi Rivai dalam diskusi mengenai Kantung Plastik
Sekali Pakai melalui Zoom sebagaimana disiarkan oleh ADUPI pada Senin
27 April 2020.
Lalu, dari mana sajakah ketersediaan virgin plastic atau biji plastik itu?
Seberapa banyak yang dipasok dari plastik LDU, Layak Daur Ulang?
Jawabnya tidak jelas. Tetapi jangan lupa..! Menteri Keuangan Sri Mulyani
mengatakan Indonesia tetap akan mengekspor alat pelindung diri (APD)
ke negara lain tanpa mengurangi kebutuhan dalam negri untuk menangani
Covid-19.
Sebab. kata dia, Indonesia selaku salah satu penghasil APD terbesar juga
telah memiliki kontrak pemenuhan suplai APD ke beberapa negara seperti
Korea Selatan dan Jepang (Kompas, 14/4/2020).

2. Page 2 of 4 Industri Plastik di mata asosiasi dan pelaku; Update versi 280420
Berikutnya, seberapa banyakkah industri plastik yang "ketiban" rejeki
"orderan" untuk membuat APD di masa tanpa adanya tender proyek
pekerjaan? Tidak jelas juga.
ILUSTRASI (saja)
Dan seberapa lama "booming", peningkatan pemakaian plastik ini akan
berlangsung? Tidak jelas, tetapi semua orang berharap agar wabah ini
segera berakhir. Tetapi penting diwujudkan bahwa ketersediaan APD bagi
tenaga medis, tenaga pemakaman dan tenaga lain di garda depan harus
diutamakan.
Pada sisi lain, beberapa waktu lalu ketua asosiasi pengusaha sampah
Indonesia (APSI) berbagi kepedulian sambil mengusulkan mengenai
perlunya pemerintah melakukan FGD, grup diskusi terfokus, agar industri
daur ulang diproteksi pemerintah. Juga sekaligus harapan para pelaku
usaha bahwa industri daur ulang, utamanya plastik, ini menjadi industri
strategis, di masa wabah Covid19, agar disadari benar oleh pemerintah.

3. Page 3 of 4 Industri Plastik di mata asosiasi dan pelaku; Update versi 280420
Sebelumnya, kalangan pelaku industri daur ulang mengungkapkan:
“Sudah banyak teman-teman Daur Ulang yang mengeluh bermasalah.
Kami juga ada pengambilan sampah daur ulang yang belum dibayar
teman-teman pengusaha daur ulang yang jumlahnya lumayan.
ADUPI, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, melalui juru bicaranya
menambahkan: Struktur industri daur ulang plastik (DUP) kita memang
sangat rentan. Selama ini sdh dibebani Ppn 10%, Persoalan Instalasi
Pengolahan Air Limbah, Perijinan, dan lain-lain. Belakangan ini juga
terpukul dengan harga Ori yg turun akibat turunnya harga crude oil dunia,
dan terakhir dihantam dengan Corona. Seharusnya pemerintah, layaknya
di negara lain, bisa menempatkan industri daur ulang plastik sebagai
industri strategis lingkungan dan sosial. Bukan dihajar dengan pelbagai
beban dan masalah yg ujung-ujungnya membuat industri ini berguguran
dan pasti akan berimbas pada rencana pemerintah untuk menaikkan
recycling rate akan semakin sulit dicapai.
Karena itu tak mengherankan ia menyimpulkan industri DUP ini sdh di
ambang kerontokan, hanya segelintir yg punya pasar ekspor yg bertahan.
Lalu, pelaku lainnya menambahkan: Sometime industri masih harus meng-
cover dari pemilahan (ulang) .. ini yang membuat cost daur ulang kita
besar (Kompilasi 19/4/2020).

4. Page 4 of 4 Industri Plastik di mata asosiasi dan pelaku; Update versi 280420
Nyaris senasip, tetapi dilanda ketidak amanan usaha pada situasi wabah
Covid19, itulah yang terungkap dalam komukasi saya dengan bagian dari
eksekutif utama salah satu produsen plastik yang lokasi pabriknya rada
jauh dari salah satu ibukota provinsi di Jawa (Pers. 29/4/2020).
“Omzet menurun pak..Ya pak, ada efek di distributor/ agen besar pak.
Kalau serapan pasar bawah seharusnya meningkat. Tapi agen-agen pada
menipiskan stoknya, kuatir akan adanya kerusuhan dsb. Juga kuatir kredit
macet.”
“Merosot?”
“Iya. Sekitar 40% pak.”
“Jadi produksi slow down. Tapi gak stop toh Pak?”
“Slow down pak”
Nah... Begitulah situasinya sketsa dua sisi wajah pada industri plastik di
Indonesia pada minggu ketiga April ini. Tetapi, sekali lagi penting untuk
dipahami dan diwujudkan oleh pelaku industri plastik dari manapun bahwa
ketersediaan APD bagi tenaga medis, tenaga pemakaman dan tenaga lain
di garda depan harus diutamakan dan stabil pasokannya selama
berlangsungnya wabah Covid19. Dan jangan lupa bahwa industri plastik
konvensional maupun plastik ramah lingkungan adalah garda sarana
terdepan dalam menjamin stabilitas ketersediaan APD, kantung plastik
infeksius, wadah dan peralatan lainnya terkait pengendalian wabah itu.
Oleh karena itu industri ini sudah semestinya dipenuhi solusi masalah
mereka; juga dalam hal pemusnahan sampahnya.
Pantauan RIza V. Tjahjadi
#WorkfromHome 300420
Baca juga
Covid19 Sampah Plastik Meningkat, Konsumen ber-go_green
bingun.Pdf
Opini Riza V. Tjahjadi
#WorkfromHome 140420
Oh, ya
Riza V. Tjahjadi
Anggota Pokja 1: Kebijakan, Monitoring & Evaluasi
Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional (DP3SN)
periode 2016 – saat ini,
dan secara pribadi membidani terbentuknya asosiasi industri hijau plastik
ramah lingkungan (AMIHN) 27 Feb. 2019.