Bayi baru lahir laki-laki berusia 1 hari dengan berat badan 3 kg dan panjang badan 48 cm dalam kondisi sehat. Petugas memberikan perawatan dan penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan bayi agar terhindar dari hipotermi dan infeksi.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR KOMPREHENSIF
PADA BAYI NY. “N” UMUR 1 (SATU) HARI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASALEPA
TANGGAL 9 MARET 2013
No. Register :
Tgl. Masuk : 9 – 03 – 2013 Jam: 09.00 WITA
Tgl. Pengkajian: 9 – 03 – 2013 Jam: 10.00 WITA
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. IDENTITAS
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny “N“
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 11 Maret 2013 Jam 09.00 WITA
Anak ke : I (Pertama)
Jenis Kelamin : Laki – Laki (♂)
2. Identitas Orang Tua
Nama Ibu / Ayah : Ny “N“/ Tn “R“
Umur : 23 tahun / 26 tahun
Suku : Muna / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Perkawinan ke : I / I
Lamanya menikah : 10 bulan
Alamat : Desa Labone
2. B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum bayi : Baik
b. Warna kulit : Kemerahan
c. Berat badan : 3.000 gr
d. Panjang badan : 48 cm
e. Tangis bayi : Kuat
2. Pemeriksaan Tanda – tanda Vital
a. Denyut jantung : 120x/menit
b. Pernapasan : 44x/ menit
c. Suhu : 37˚C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut hitam
Sutura teraba jelas.
Ubun – ubun teraba lembek
b. Wajah
Muka tidak pucat dan tidak oedema
Ekspresi wajah tampak tenang.
c. Mata
Simetris kiri dan kanan
Konjungtva merah muda dan tampak bersih
Sklera tidak kuning
Tidak ada strabismus
Tampak bersih
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan
Tidak ada sekret pada hidung dan tampak bersih
3. e. Telinga
Simetris kiri dan kanan
Daun telinga terbentuk sempurna
Tidak ada pengeluaran sekret
f. Mulut
Bibir tampak lembab
Refleks mengisap baik
Tidak ada kelainan gusi, lidah dan mulut
g. Leher
Tidak ada kelainan
h. Dada
Tidak ada penonjolan tulang dada
Pergerakan dada mengikuti nafas
Putting susu terbentuk
i. Perut
Tidak ada penonjolan sekitar tali pusat
Tidak ada pendarahan tali pusat
Tali pusat dibungkus dengan kain kasa (belum puput)
Tali pusat masih basah
j. Punggung
Tidak ada penonjolan tulang punggung dan tidak ada cekungan
k. Genitalia
Tidak ada kelainan pada genitalia
Testis sudah masuk ke dalam skrotum
Penis berlubang
Kebersihan baik
l. Anus
Lubang anus ()
Anus bersih
Tidak ada kelainan pada anus
4. m. Kulit
Warna kulit kemerahan, tidak ada tanda-tanda ikterus, turgor kulit
baik, dan tidak ada sianosis
Tidak ada rambut lanugo
n. Ekstermitas atas dan bawah
Tangan simetris kiri dan kanan serta jari tangan lengkap
Kaki simetris kiri dan kanan serta jari kaki lengkap
Reflex moro dan menggenggam baik
Reflex babinsky baik
4. Pemeriksaan Antropometri
a. Ukuran lingkaran
Dengan berat badan : 3.000 gram
1. Lingkaran kepala : 34 cm
2. Lingkaran dada : 33 cm
3. Lingkaran perut : 30 cm
4. Lingkaran lengan atas : 12 cm
b. Ukuran panjang
1. Kepala simphisis : 28 cm
2. Simphisis kaki : 20 cm
5. Pemeriksaan Sistem Reflex
a. Reflex moro : baik
b. Reflex menggenggam : baik
c. Reflex menghisap : baik
d. Reflex babinsky : baik
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Bayi baru lahir cukup bulan dengan masa gestasi 40 minggu,
umur 1 hari dan kondisi baik.
5. Dasar
Data Subjektif:
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT) tanggal 23 –
06 – 2012
Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 11 - 03 - 2013 jam : 09.00
WITA
Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan baik
Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK
Data Objektif:
Tafsiran persalinan : 11 – 03 – 2013
Keadaan umum bayi baik
Tanda – tanda vital :
a. Denyut jantung : 120 x / menit
b. Pernapasan : 44 x
c. Suhu : 370
C
Berat badan lahir : 3.000 gram
Panjang badan lahir : 48 cm
Jenis kelamin : Laki-laki (♂)
Ukuran lingkaran :
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 30 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
Analisis dan Interprestasi
Bayi baru lahir dikatakan normal pada saat kehamilannya tidak ada
kelainan fisik dan memenuhi kriteria bayi normal yang ditandai dengan
umur kehamilan 37 - 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 – 3500
6. gram dan panjang badan lahir 46 – 50 cm dan tanda-tanda vital berada
dalam batas normal.
( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : 132 – 139)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali pusat
1. Hipotermi
Dasar
Data subyektif : Ibu mengatakan selalu mengganti popok bayinya
setiap kali bayi buang air kecil dan buang air
besar
Data obyektif : Bayi dalam keadaan kering dan terbungkus selimut
Analisis dan Interprestasi
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh bayi baru lahir belum
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh, maka bayi baru lahir dapat
mengalami hipotermi. Sangat beresiko tinggi untuk mengalami sakit
berat atau bahkan kematian. Hipotermi juga mudah terjadi pada bayi
yang tubuhnya diselimuti walaupun berada di ruangan yang relatif
hangat (Pelatihan Asuhan Persalinan Normal : 127)
2. Infeksi tali pusat
Dasar
Data subyektif : -
Data obyektif : - Tali pusat basah dan terbungkus kasa steril
- Tali pusat belum puput
Analisis dan Interprestasi
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada neonatus.
Jelly wharton yang membentuk jaringan nekrotik dapat berkolonisasi
7. dengan organisme patogen dapat menyebar dan menyebabkan infeksi
kulit dan infeksi sistem. Pada bayi yang terpenting dalam perawatan
tali pusat adalah menjaga agar talu pusat tetap keringdan bersih ( Ilmu
Kebidanan : 370)
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk perlunya tindakan segera/kolaborasi
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
1. Bayi tetap dalam keadaan normal
2. Tidak terjadi hipotermi
3. Tidak terjadi infeksi tali pusat
4. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan di luar kandungan
B. Kriteria
1. Bayi dalam kondisi sehat, tanda – tanda vital dalam batas normal
(denyut jantung : 120 – 160 x/menit, pernapasan : 40 – 60x/menit,
suhu : 36,5 – 37,5˚C
2. Bayi tetap dalam keadaan hangat
3. Tali pusat kering dan terawat dengan baik
C. Rencana Tindakan
1. Senyum sapa dan salam pada orang tua bayi
Rasional : Untuk menjalin keakraban antar petugas kesehatan
dengan orang tua bayi
2. Beritahu Ibu setiap akan melakukan intervensi/tindakan
Rasional : Ibu dapat kooperatif dengan petugas dalam setiap
intervensi
3. Pantau keadaan umum dan tanda – tanda vital bayi
Rasional : Untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi
4. Beri bayi kehangatan dengan membungkus/menyelimuti tubuh bayi
dengan selimut/sarung
8. Rasional : Untuk menghindarkan bayi dari hipotermi
5. Pertahankan suhu tubuh bayi
Rasional : Untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
6. Anjurkan Ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah
Rasional : Mencegah terjadinya hipotermi dan ruam popok
7. Anjurkan Ibu untuk mengganti pembungkus tali pusat setiap kali
basah/kotor
Rasional : Untuk menghindarkan bayidari infeksi tali pusat
8. Anjurkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Rasional : Dengan isapan bayi dapat merangsang hormon
oksitosin yang merangsang pengeluaran ASI dan
menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
9. Anjurkan Ibu untuk tidak memberikan susu formula pada bayinya
Rasional : Pemberian susu formula dapat meningkatkan resiko
bayi diare dan kembung serta tidak terjalin ikatan
kasih sayang antara bu dan bayinya
10.Beri penyuluhan/health education (HE) pada Ibu tentang:
a. Gizi Ibu menyusui
Rasional : Makanan bergizi bagi Ibu sangat diperlukan pada
masa menyusui karena dapat membantu peenuhan
gizi bayi melalui ASI
b. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti perdarahan tali
pusat, warna kulit kebiruan, bayi menangis terus dan tidak mau
makan, demam tinggi pada bayi, serta kejang
Rasional : Pengenalan tanda bahaya pada Ibu dan keluarga
dimaksudkan agar dapat mengetahui tanda-tanda
bahaya pada bayi dan apabila bayi mengalami
salah satu tanda bahaya tersebut, Ibu segera
menemui petugas kesehatan/rumah sakit
c. Perawatan bayi terutama ganti popok setiap kali basah/kotor
9. Rasional : Perawatan bayi dapat memberikan rasa nyaman
pada bayi dan popok yang basah/lembab
merupakan sumber mikroorganisme sehingga
menyebabkan infeksi pada kulit bayi
d. ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6
bulan tanpa makanan tambahan/pendamping ASI selain obat
Rasional : ASI eksklusif dimaksudkan untuk memberikan
nutrisi yang sesuai, ideal dan essensial pada bayi
karena sistem pencernaan bayi belum sempurna
sehingga mengurangi resiko aleri dan diare pada
bayi
e. Imunisasi/posyandu tiap bulan
Rasional : Agar Ibu mengetahui tumbuh kembang bayinya
dan mendapatkan imunisasi lengkap
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 9 Maret 2012 Jam : 11.00 WITA
1. Memberi senyum sapa dan salam pada orang tua bayi
Hasil : Orang tua bayi membalas senyum dan salam dari petugas
2. Memberitahu ibu setiap melakukan intervensi/tindakan
Hasil : Ibu setuju bayinya diperiksa oleh petugas
3. Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital bayi
Hasil : - Keadaan umum bayi baik
- Tanda-tanda vital:
Denyut jantung : 120 x / menit
Pernapasan : 44 x / menit
Suhu : 37o
C
4. Memberi bayi kehangatan dengan membungkus/menyelimuti tubuh bayi
dengan selimut/sarung
Hasil : Bayi telah terbungkus dengan sarung bersih dan kering
10. 5. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi
Hasil : Bayi terbungkus dengan sarung bersih dan disimpan dalam inkubator
6. Menganjurkan Ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah
Hasil : Popok bayi diganti setiap kali basah
7. Menganjurkan Ibu untuk mengganti pembungkus tali pusat setiap kali
basah/kotor
Hasil : Pembungkus tali pusat selalu diganti setiap kali basa/kotor
8. Menganjurkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu selalu menyusui bayinya setiap kali bayi menangis dan terbangun
9. Menganjurkan Ibu untuk tidak memberikan susu formula pada bayinya
Hasil : Ibu tidak memberikan susu formula pada bayinya
10. Memberi penyuluhan/health education (HE) pada Ibu tentang:
a. Gizi Ibu menyusui yaitu makan makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral serta susu khusus ibu menyusui
Hasil : Ibu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral serta susu khusus ibu menyusui
b. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti perdarahan tali pusat,
warna kulit kebiruan, bayi mengis terus dan tidak mau makan, demam
tinggi pada bayi, kejang pada bayi, pernapasan 60 x / menit atau 40 x /
menit
Hasil : Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir dan
akan membawa bayinya menemui petugas kesehatan/rumah sakit
bila bayinya mengalami salah satu tanda bahaya tersebut
c. Perawatan bayi terutama mengganti popok setiap kali basah/kotor
Hasil : Popok diganti setiap kali basah/kotor
d. ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6 bulan
tanpa makanan tambahan/pendamping ASI selain obat
Hasil : Ibu mengerti dan mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya
hingga usia 6 bulan
e. Imunisasi/posyandu tiap bulan
Hasil : Ibu mau membawa bayinya ke Posyandu untuk imunisasi
11. LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 9 – 03 – 2013 Jam : 11.30 WITA
1. Keadaan umum bayi baik, tanda – tanda vital dalam batas normal :
Denyut jantung : 120 x / menit
Pernapasan : 44 x / menit
Suhu : 37˚C
2. Kondisi bayi dalam keadaan normal
3. Tidak terjadi hipotermi
4. Tidak ada tanda – tanda infeksi tali pusat pada bayi seperti tali pusat
kemerahan, perdarahan, bernanah atau berbau
5. Tali pusat masih basah (belum puput)
6. Bayi mendapat kolostrum dan ASI
7. Ibu menyusui bayinya setiap kali bayi menangis dan terbangun
12. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
KOMPREHENSIF PADA BAYI NY. “N” UMUR 1 (SATU) HARI
DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS LASALEPA
TANGGAL 9-03-2013
(SOAP)
IDENTITAS
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny “N“
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 11 Maret 2013 Jam 09.00 WITA
Anak ke : I (Pertama)
Jenis Kelamin : Laki – Laki (♂)
b. Identitas Orang Tua
Nama Ibu / Ayah : Ny “N“/ Tn “R“
Umur : 23 tahun / 26 tahun
Suku : Muna / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Perkawinan ke : I / I
Lamanya menikah : 10 bulan
Alamat : Desa Labone
DATA SUBYEKTIF (S)
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 11 – 03 – 2013 jam 09.00 WITA secara
normal/melalui jalan lahir
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 23 – 06 – 2012
13. DATA OBYEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum bayi : Baik
b. Warna kulit : Kemerahan
c. Berat badan : 3.000 gr
d. Panjang badan : 48 cm
e. Tangis bayi : Kuat
2. Pemeriksaan Tanda – tanda Vital
a. Denyut jantung : 120x/menit
b. Pernapasan : 44x/ menit
c. Suhu : 37˚C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut hitam
Sutura teraba jelas.
Ubun – ubun teraba lembek
b. Wajah
Muka tidak pucat dan tidak oedema
Ekspresi wajah tampak tenang.
c. Mata
Simetris kiri dan kanan
Konjungtva merah muda dan tampak bersih
Sklera tidak kuning
Tidak ada strabismus
Tampak bersih
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan
Tidak ada sekret pada hidung dan tampak bersih
e. Telinga
Simetris kiri dan kanan
14. Daun telinga terbentuk sempurna
Tidak ada pengeluaran sekret
f. Mulut
Bibir tampak lembab
Refleks mengisap baik
Tidak ada kelainan gusi, lidah dan mulut
g. Leher
Tidak ada kelainan
h. Dada
Tidak ada penonjolan tulang dada
Pergerakan dada mengikuti nafas
Putting susu terbentuk
i. Perut
Tidak ada penonjolan sekitar tali pusat
Tidak ada pendarahan tali pusat
Tali pusat dibungkus dengan kain kasa (belum puput)
Tali pusat masih basah
j. Punggung
Tidak ada penonjolan tulang punggung dan tidak ada cekungan
k. Genitalia
Tidak ada kelainan pada genitalia
Testis sudah masuk ke dalam skrotum
Penis berlubang
Kebersihan baik
l. Anus
Lubang anus ()
Anus bersih
Tidak ada kelainan pada anus
15. m. Kulit
Warna kulit kemerahan, tidak ada tanda-tanda ikterus, turgor kulit
baik, dan tidak ada sianosis
Tidak ada rambut lanugo
n. Ekstermitas atas dan bawah
Tangan simetris kiri dan kanan serta jari tangan lengkap
Kaki simetris kiri dan kanan serta jari kaki lengkap
Reflex moro dan menggenggam baik
Reflex babinsky baik
4. Pemeriksaan Antropometri
a. Ukuran lingkaran
Dengan berat badan : 3.000 gram
1. Lingkaran kepala : 34 cm
2. Lingkaran dada : 33 cm
3. Lingkaran perut : 30 cm
4. Lingkaran lengan atas : 12 cm
b. Ukuran panjang
1. Kepala simphisis : 28 cm
2. Simphisis kaki : 20 cm
5. Pemeriksaan Sistem Reflex
a. Reflex moro : baik
b. Reflex menggenggam : baik
c. Reflex menghisap : baik
d. Reflex babinsky : baik
ASESSMENT (A)
Bayi baru lahir cukup bulan dengan masa gestasi 40 minggu, umur 1 hari dengan
kondisi baik
16. PLANNING (P)
Tanggal 9 Maret 2013 Jam : 12.00-12.30 WITA
1. Memberi senyum sapa dan salam pada orang tua bayi
Hasil : Orang tua bayi membalas senyum dan salam dari petugas
2. Memberitahu ibu setiap melakukan intervensi/tindakan
Hasil : Ibu setuju bayinya diperiksa oleh petugas
3. Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital bayi
Hasil : - Keadaan umum bayi baik
- Tanda-tanda vital:
Denyut jantung : 120 x / menit
Pernapasan : 44 x / menit
Suhu : 37o
C
4. Memberi bayi kehangatan dengan membungkus/menyelimuti tubuh bayi
dengan selimut/sarung
Hasil : Bayi telah terbungkus dengan sarung bersih dan kering
5. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi
Hasil : Bayi terbungkus dengan sarung bersih dan disimpan dalam inkubator
6. Menganjurkan Ibu untuk mengganti popok bayinya bila basah
Hasil : Popok bayi diganti setiap kali basah
7. Menganjurkan Ibu untuk mengganti pembungkus tali pusat setiap kali
basah/kotor
Hasil : Pembungkus tali pusat selalu diganti setiap kali basa/kotor
8. Menganjurkan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu selalu menyusui bayinya setiap kali bayi menangis dan terbangun
9. Menganjurkan Ibu untuk tidak memberikan susu formula pada bayinya
Hasil : Ibu tidak memberikan susu formula pada bayinya
10. Memberi penyuluhan/health education (HE) pada Ibu tentang:
a. Gizi Ibu menyusui yaitu makan makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral serta susu khusus ibu menyusui
Hasil : Ibu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
17. lemak, vitamin dan mineral serta susu khusus ibu menyusui
b. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti perdarahan tali pusat,
warna kulit kebiruan, bayi mengis terus dan tidak mau makan, demam
tinggi pada bayi, kejang pada bayi, pernapasan 60 x / menit atau 40 x /
menit
Hasil : Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir dan
akan membawa bayinya menemui petugas kesehatan/rumah sakit
bila bayinya mengalami salah satu tanda bahaya tersebut
c. Perawatan bayi terutama mengganti popok setiap kali basah/kotor
Hasil : Popok diganti setiap kali basah/kotor
d. ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6 bulan
tanpa makanan tambahan/pendamping ASI selain obat
Hasil : Ibu mengerti dan mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya
hingga usia 6 bulan
e. Imunisasi/posyandu tiap bulan
Hasil : Ibu mau membawa bayinya ke Posyandu untuk imunisasi
18. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR KOMPREHENSIF
PADA BAYI NY. “N” UMUR 1 (SATU) HARI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASALEPA
TANGGAL 9 MARET 2013
Oleh
NUR HAYATI
NURMAWATI
RASNAWATI
RITA FEBRIANTI
SANDRI MAKTHA SARI
SEPTIANA
SITI KARMILA
SITI NURIATI
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA
KABUPATEN MUNA
2013