Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
presentasi tentang sastra indonesia angkatan 45 yang muncul dan berkembang setelah era angkatan 30. Angkatan ini juga tumbuh sebagai terusan setelah angkatan 30 dengan berbagai ciri dari karya sastra serta karakteristik yang identik dengan angkatan tersebut.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Contoh sastra pada masa angkatan 45
1. Contoh sastra pada masa Angkatan ’45:
§ Tiga Menguak Takdir (Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin)
§ Deru Campur Debu (Chairil Anwar)
§ Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (Chairil Anwar)
§ Pembebasan Pertama (Amal Hamzah)
§ Kata Hati dan Perbuatan (Trisno Sumarjo)
§ Tandus (S. Rukiah)
§ Puntung Berasap (Usmar Ismail)
§ Suara (Toto Sudarto Bakhtiar)
§ Surat Kertas Hijau (Sitor Situmorang)
§ Dalam Sajak (Sitor Situmorang)
§ Rekaman Tujuh Daerah (Mh. Rustandi Kartakusumah)
Ciri umumnya adalah :
1. bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas,
2. prosanya bercorak realisme,
3. puisinya bercorak ekspresionisme,
4. tema dan setting yang menonjol adalah revolusi,
5. lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa, dan
6. jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya.
Tokohnya :
1. Chairil Anwar (kumpulan puisi Deru Capur Debu,
2. kumpulan puisi bersama Rivai Apin dan Asrul Sani Tiga Menguak Takdir),
3. Achdiat Kartamiharja (novel Atheis),
4. Idrus (novel Surabaya, Aki),
5. Mochtar Lubis (kumpulan drama Sedih dan Gembira),
6. Pramduya Ananta Toer (novel Keluarga Gerilya),
7. Utuy Tatang Sontani (novel sejarah Tambera)
Simpulan
1. Angkatan ’45 merupakan angkatan yang lahir pada masa sebelum dan awal
kemerdekaan, Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai
karya sastrawan Angkatan ‘45.
2. 2. Karya sastra angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut
kemerdekaan. Angkatan ini memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat
Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa mereka ingin bebas
berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani.
3. Penulis yang termasuk angkatan ’45 adalah Chairil Anwar, Asrul Sani, Idrus, Achdiat
K. Mihardja, dan masih banyak penulis lainnya. Karya sastra yang dihasilkan oleh
angkatan ini diantaranya yang terkenal adalah Kerikil Tajam, Dari Ave Maria ke Jalan
Lain ke Roma, Atheis, dan banyak lainnya
4. Angkatan ’45 lahir dalam suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba keras,
yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Contoh Prosa:
Atheis (novel)
Atheis
Penulis Achdiat K. Mihardja
Negara Indonesia
Bahasa bahasa Indonesia
Genre Novel
Penerbit Balai Pustaka
Tanggal terbit 1949 (cetakan
pertama)
Terbitan dalam Bahasa
Inggris
1972
Media sampul lunak
Halaman 232
ISBN 9794071854
3. Atheis adalah novel roman tahun 1949 karya Achdiat K. Mihardja yang menceritakan
tentang perjalanan hidup seseorang yang dididik untuk menjadi anak yang saleh sedari kecil,
tetapi di tengah perjalanan hidupnya mengalami banyak gelombang yang membuatnya
bimbang dan mempertanyakan tentang keberadaan Tuhan, diakhiri dengan jatuhnya dia
dalam ketidakmampuan mengatasi kebimbangan hidupnya tersebut.
Novel Atheis merupakan salah satu karya terpenting Achdiat K. Mihardja yang begitu kaya
akan detail situasi pada Hindia Belanda / Indonesia tempo doeloe. Novel ini mengambil latar
waktu dan tempat di antara tahun 1940-1942 di kota Bandung dan sekitarnya di Jawa Barat.
Novel ini memperoleh Penghargaan Tahunan Pemerintah RI tahun 1969. Atheis
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh R.J. Maguire pada tahun 1972 sehingga novel
ini juga banyak dibaca di dunia internasional. Sutradara terkenal Sjumandjaja juga
mengadaptasi novel ini menjadi sebuah film drama layar lebar berjudul sama pada tahun
1974.
Latar belakang
Novel roman Atheis mengisahkan perkembangan masyarakat Indonesia sejak permulaan
abad ke-20 yang terus mengalami pergeseran gaya hidup yang tradisional ke gaya hidup
modern. Pergeseran itu membawa perselisihan dan bentrokan antara paham-paham yang
lama dengan yang baru, yang khususnya terjadi di bidang sosial, budaya, dan politik.
Perkembangan di dalam masyarakat ini tidak luput meninggalkan pengaruhnya kepada
pengalaman batin manusia yang mengalami perubahan tersebut. Dalam novel ini,
keresahan batin tersebut terjadi di tengah-tengah bergeloranya pertentangan paham di
zaman penjajahan Belanda dan masa pendudukan Jepang yang menjadi pokok perhatian
dalam roman ini.
Sinopsis
Rd. Hasan, pegawai gemeente Bandung, adalah seorang pemuda alim yang dididik orang
tuanya untuk berpegang kuat pada ajaran agama Islam. Pertemuannya kembali dengan
Rusli, teman masa kecilnya yang telah menjadi seorang pejuang dan aktivis politik bawah
tanah membawa Hasan kepada pemikiran Atheisme yang bertolak belakang dengan apa
yang diajarkan orang tuanya selama ini.
Pergaulan yang rapat dengan Rusli tersebut secara perlahan mulai mengubah pandangan-
pandangan hidup Hasan selama ini. Terlebih karena hatinya tertawan oleh Kartini, adik
angkat Rusli yang tergolong wanita yang berpemikiran progresif di zamannya sehinga sangat
menarik perhatian Hasan. Perubahan pandangan Hasan semakin dalam dan jauh seiring
diskusi-diskusinya yang panjang bersama Rusli dan Kartini, ditambah perkenalannya dengan
kawan-kawan senior Rusli. Salah satu senior tersebut adalah Anwar, putra bupati namun
adalah seorang manusia egois yang hidup hanya untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan
orang lain.
Kemunculan Anwar kemudian mulai mengubah hidup Hasan, yang diawali dengan
hubungan Hasan dengan orang tuanya. Anwar memprotes keras Hasan yang akan pergi
4. mengaji bersama orang tuanya sebagai seorang munafik dan tidak berpendirian. Hasan yang
penuh keragu-raguan kemudian terpancing untuk secara terbuka menceritakan pandangan
barunya kepada ayah-ibunya. Kedua orang tua Hasan yang begitu religius mendidik Hasan
sejak kecil pun menjadi sangat kecewa dan mengusir Hasan. Kebimbangan hati Hasan
tentang hidupnya pun bertambah berat.
Cerita bertambah rumit dengan tindakan Anwar yang membuat rumah tangga Hasan dan
Kartini goyah. Anwar adalah seorang mata keranjang yang karena ketertarikannya pada
Kartini membuat Hasan cemburu dan menimbulkan pertengkaran hebat antara dia dan
Kartini. Pertengkaran ini membuat Kartini memutuskan lari menghindar untuk sesaat demi
menunggu redanya amarah Hasan. Namun dalam pelariannya tersebut, Kartini malah
hampir menjadi korban nafsu binatang Anwar di sebuah hotel.
Peristiwa tersebut akhirnya diketahui Hasan secara tidak sengaja. Api cemburu dan
kemarahan yang meledak membuat Hasan menjadi mata gelap dan hendak membunuh
Anwar. Di tengah bunyi gelapnya malam dan sirene tanda bahaya tentara Jepang yang
berkumandang, Hasan tetap berlari tanpa perduli. Kempetai pun menembak dan
menangkapnya dengan tuduhan mata-mata. Tubuh Hasan yang menderita TBC tidak
sanggup menahan siksa polisi pendudukan Jepang tersebut. Di akhir cerita, Hasan akhirnya
meninggal dengan membawa keragu-raguannya terhadap Tuhan yang sebelumnya dia
percayai.
Penghargaan
Novel ini memperoleh Penghargaan Tahunan Pemerintah RI pada tahun 1969
Adaptasi film
Setelah penerjemahan novel ini ke bahasa Inggris oleh R.J. Maguire pada tahun 1972,
sutradara terkenal Sjumandjaja mengadaptasi novel ini menjadi sebuah film drama layar
lebar berjudul sama yang dirilis pada tahun 1974 .