1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Dokumen tersebut merupakan pedoman manual mutu bagian mutu Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini menjelaskan tentang latar belakang, visi dan misi, struktur organisasi tim mutu, dan uraian tugas masing-masing tim yang terlibat dalam peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cakung.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Dokumen tersebut merupakan pedoman manual mutu bagian mutu Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini menjelaskan tentang latar belakang, visi dan misi, struktur organisasi tim mutu, dan uraian tugas masing-masing tim yang terlibat dalam peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cakung.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Dokumen tersebut merupakan contoh indikator kinerja untuk UKM di bidang kesehatan yang mencakup input, proses, dan output untuk program kesehatan ibu dan anak, gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan dengan menetapkan target persentase minimum yang harus dicapai untuk masing-masing indikator.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang berisi 9 bab dan 54 standar akreditasi yang meliputi (1) penyelenggaraan pelayanan puskesmas, (2) kepemimpinan dan manajemen puskesmas, (3) peningkatan mutu puskesmas, (4) upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran, (5) kepemimpinan dan manajemen upaya kesehatan masyarakat, (6) sasaran kinerja dan MDG's, (
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran kader Posyandu di Puskesmas Tegalombo yang mencakup penjelasan tentang fungsi, sasaran, kegiatan utama dan tambahan, struktur organisasi, persiapan sebelum dan saat hari buka Posyandu, serta tugas kader dalam program deteksi dini tumbuh kembang anak.
1. Dokumen tersebut merangkum berbagai masalah kesehatan dan program yang dilakukan di desa, termasuk program perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit menular seperti malaria dan TB, program gizi, sanitasi lingkungan, dan posyandu.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas program kesehatan gigi dan mulut di sekolah yang meliputi pemeriksaan gigi siswa, mengajarkan menyikat gigi dengan benar menggunakan pasta gigi berflourida, serta melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan gigi siswa secara berkala untuk mencapai tujuan kesehatan gigi yang optimal bagi siswa.
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Dokumen tersebut merupakan contoh indikator kinerja untuk UKM di bidang kesehatan yang mencakup input, proses, dan output untuk program kesehatan ibu dan anak, gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan dengan menetapkan target persentase minimum yang harus dicapai untuk masing-masing indikator.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang berisi 9 bab dan 54 standar akreditasi yang meliputi (1) penyelenggaraan pelayanan puskesmas, (2) kepemimpinan dan manajemen puskesmas, (3) peningkatan mutu puskesmas, (4) upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran, (5) kepemimpinan dan manajemen upaya kesehatan masyarakat, (6) sasaran kinerja dan MDG's, (
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran kader Posyandu di Puskesmas Tegalombo yang mencakup penjelasan tentang fungsi, sasaran, kegiatan utama dan tambahan, struktur organisasi, persiapan sebelum dan saat hari buka Posyandu, serta tugas kader dalam program deteksi dini tumbuh kembang anak.
1. Dokumen tersebut merangkum berbagai masalah kesehatan dan program yang dilakukan di desa, termasuk program perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit menular seperti malaria dan TB, program gizi, sanitasi lingkungan, dan posyandu.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas program kesehatan gigi dan mulut di sekolah yang meliputi pemeriksaan gigi siswa, mengajarkan menyikat gigi dengan benar menggunakan pasta gigi berflourida, serta melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan gigi siswa secara berkala untuk mencapai tujuan kesehatan gigi yang optimal bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) di Puskesmas Serui Kota untuk tahun 2015 yang bertujuan meningkatkan kesehatan gigi siswa sekolah dasar, mencakup kegiatan sosialisasi, pencegahan, pemeriksaan, dan evaluasi kesehatan gigi yang melibatkan tenaga kesehatan puskesmas dan sekolah.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana aktualisasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di poliklinik Polda Kepri; (2) Salah satu masalah utama adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang pentingnya perawatan gigi; (3) Rencana aktualisasinya meliputi pemberian edukasi kesehatan gigi, pre-test dan post-test pengetahuan
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di Indonesia. UKGS melakukan pelayanan kesehatan gigi melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. UKGS dilaksanakan di sekolah melalui pendidikan kesehatan gigi, sikat gigi bersama, pemberian fluorida, dan pengobatan gigi.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiriarifdudat1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah UPTD Puskesmas Batuwarno Kabupaten Wonogiri. UKGS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif yang melibatkan peran guru, tenaga kesehatan, dan orang tua siswa. Kegiatan utama UKGS antara lain pendidikan kesehatan gigi, sikat
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). UKS bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, sedangkan UKGS fokus pada kesehatan gigi dengan melakukan pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan gigi. Pelaksanaannya melibatkan tenaga sekolah, puskesmas, dan dilakukan secara bertahap sesuai fasilitas kesehatan yang tersedia
Rangkaian kegiatan meliputi pembuatan SOP pelayanan gigi bagi calon pengantin, program penyuluhan lintas poli, lembar penilaian kesehatan gigi, pamflet kesehatan gigi pengantin, pemeriksaan klinis gigi, dan penyuluhan kesehatan gigi pengantin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Wanaraya.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas makalah UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang mencakup latar belakang, tujuan, dan kegiatan UKGS seperti penyuluhan kebersihan mulut, sikat gigi massal, dan pelayanan kesehatan gigi untuk siswa.
Teks tersebut merangkum tentang usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi murid-murid sekolah dasar melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif seperti penyuluhan, sikat gigi bersama, dan pengobatan. UKGS dilaksanakan oleh tim kesehatan gigi dan dukungan dari guru dan orang tua murid.
Proposal ini menawarkan kerja sama pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri di Kota Pontianak. Program pelayanan akan memberikan edukasi kesehatan gigi, pencegahan penyakit, perawatan gigi, dan rujukan ke dokter gigi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi serta memberikan perawatan gigi yang dibutuhkan bagi siswa. Biaya program se
1. Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa SD.
2. Status kesehatan gigi anak Indonesia masih buruk dengan tingginya angka gigi berlubang dan penyakit mulut.
3. Program UKGS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
PUSKESMAS BENTENG
A. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas terdiri dari pelayanan
di dalam gedung yaitu di poli gigi dan pelayanan luar gedung yaitu program
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
(UKGM). Masalah kesehatan gigi yang paling banyak ditemukan adalah karies
gigi, hal ini terjadi karena kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dari mulai bayi dalam kandungan sampai
tua (life sicle).
Program UKGM merupakan program kesehatan gigi dan mulut yang
ditujukan untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko tinggi, yang
termasuk kelompok rawan tersebut adalah : Ibu Hamil, Balita, Anak Pra Sekolah
dan Lansia.
Pelaksanaan kegiatan program UKGM dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas x yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna melalui
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, pemberian pelayanan
yang cepat dan tepat sasaran sesuai dengan tata nilai UPT Puskesmas X yang
telah ditetapkan yaitu Cekatan, Informatif, Profesional, Akurat, Handal, Optimal,
Responsif,
Dari hasil penilaian kinerja Puskesmas tahun 2016 jumlah kunjungan
bumil yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut hanya 40%, anak pra sekolah
yang telah diperiksa kesehatan gigi dan mulut 50% dan lansia yang telah
diperiksa kesehatan gigi dan mulut 20%.
Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah kerangka acuan
program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) Puskesmas X tahun 2017
yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas x tahun 2017.
2. B. Latar belakang
Puskesmas X terltetak di wilayah kecamatan A yang terdiri dari 4 desa
dengan jumlah penduduk 12.000 jiwa, 23 ibu hamil, 120 balita, 100 anak pra
sekolah dan 80 lansia berdasarkan data penduduk tahun 2017
Dari hasil penilaian kinerja Puskesmas tahun 2016 jumlah kunjungan bumil
yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut hanya 40%, anak pra sekolah yang
telah diperiksa kesehatan gigi dan mulut 50% dan lansia yang telah diperiksa
kesehatan gigi dan mulut 20%. Berdasarkan data tersebut di atas maka
disusunlah kerangka acuan program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
(UKGM) Puskesmas X tahun 2017 yang disusun berdasarkan RUK/RPK
Puskesmas x tahun 2017
C. Tujuan:
1. Tujuan umum: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut di masyarakat khususnya pada
kelompok rawan.
2. Tujuan khusus:
a) Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
b) Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak
para sekolah
c) Meningkatkanpengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada lansia
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
A Pemeriksaan Kesehatan
gigi dan mulut Ibu
Hamil
Penyuluhan
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Rujukan
B Pemeriksaan Kesehatan gigi dan
mulut anak pra sekolah Penyuluhan
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Sikat gigi bersama
Rujukan
C Pemeriksaan Kesehatan gigi dan
mulut Lansia
Penyuluhan
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Rujukan
3. E. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran:
No Kegiatan
Pokok
Pelaksana Program
UKGM
Lintas program
terkait
Lintas sektor
terkait
Ket
A Pemer
i
ksaan
Keseh
a tan
gigi
dan
mulut
Ibu
Hamil
- Menyusun
rencana kegiatan
- Koordinasidengan LP/LS
- Menentukan tempat
dan w aktu
pelaksanaan kegiatan
- Menyiapkan form
laporan & Rujukan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan alat
pemeriksaan kes.
Gigi & Mulut
- Membuat laporan
kegiatan
1. Program KIA
- Menyusun
jadw alkegiatan
ada
pemeriksaan
kes. Gigi &
Mulut bagi Ibu
hamil pada saat
pelaksanaan
kelas Bumil
1. Kader
- Mengkoordin
i r Bumil
untuk
diperiksa
kesehatan
gigi & mulut
- Memantau
kesehatan
gigi & mulut
Bumil
Sumber
pembiayaa
n BOK KIA
B Pemeriksaan
Kesehatan
gigi dan mulut
anak pra
sekolah
- Menyusun
rencana kegiatan
- Koordinasidengan LP/LS
- Menentukan tempat
dan w aktu
pelaksanaan kegiatan
- Menyiapkan form
laporan & Rujukan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan alat
pemeriksaan kes.
Gigi & Mulut
- Membuat laporan
kegiatan
1. Program Gizi
- Menyusun
jadw alkegiatan
ada
pemeriksaan
kes. Gigi &
Mulut bagi
Balita pada saat
pelaksanaan
penimbangan
Balita Posyandu
- Menyusun
jadw al
pemeriksaan
kes. Gigi &
Mulut pada anak
yang BGM dan
GiziKurang
1. Kader
- Mengkoordin
i r anak
prasekolah
untuk
diperiksa
kesehatan
gigi & mulut
di posyandu
- Memantau
kesehatan
gigi & mulut
anak yang
BGM dan
Gizi Kurang
Sumber
pembiayaa
n BOK Gizi
C Pemeriksaan
Kesehatan gigi
dan mulut
Lansia
- Menyusun
rencana kegiatan
- Koordinasidengan LP/LS
- Menentukan tempat
dan w aktu
pelaksanaan kegiatan
- Menyiapkan form
laporan & Rujukan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan alat
pemeriksaan kes.
Gigi & Mulut
- Membuat laporan
kegiatan
2. Program Lansia
- Menyusun
jadw alkegiatan
ada
pemeriksaan
kes. Gigi &
Mulut bagi
Lansia pada
saat
pelaksanaan
Posbindu
Lansia
1. Kader
- Mengkoordin
i r Lansia
untuk
diperiksa
kesehatan
gigi & mulut
- Memantau
kesehatan
gigi & mulut
Lansia
Sumber
pembiayaa
n BOK
4. F. SASARAN
1. Anak Pra Sekolah
2. Ibu Hamil
3. Masyarakat Lanjut Usia
G. JADWAL KEGIATAN
(Di gambarkann dalam bagan Gantt untuk rencana satu tahun)
No Kegiata
n
2017 2018
Nov De
s
Jan Fe
b
Mar Apr Mei Jun Jul Ag
s
Sep Okt Nov De
s
1 Pemeriksaan
Kesehatan
gigi dan
mulut Ibu
X x X X X x x x x x x x X
2 Pemeriksaan Kesehatan
gigi dan mulut anak pra
sekolah
X x X X X x x x x x x x X
3 Pemeriksaan Kesehatan
gigi dan mulut Lansia
X x X X X x x x x x x x X
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
I. Pencatatan, pelaporan danevaluasi kegiatan
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas X.