Proses penghasilan air kencing terdiri daripada tiga fasa utama: (1) penapisan glomerular, (2) penyerapan semula selektif, dan (3) rembesan. Pada penapisan, bahan-bahan tertentu ditapis dari darah ke dalam tubul ginjal. Pada penyerapan, bahan-bahan diperlukan diserap semula ke dalam darah. Pada rembesan pula, bahan-bahan tidak diperlukan dan asing dirembeskan keluar d
Dokumen tersebut membahas struktur dan fisiologi telinga. Ia menjelaskan tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam serta komponen-komponennya. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme pendengaran melalui konduksi udara dan tulang.
Proses penghasilan air kencing terdiri daripada tiga fasa utama: (1) penapisan glomerular, (2) penyerapan semula selektif, dan (3) rembesan. Pada penapisan, bahan-bahan tertentu ditapis dari darah ke dalam tubul ginjal. Pada penyerapan, bahan-bahan diperlukan diserap semula ke dalam darah. Pada rembesan pula, bahan-bahan tidak diperlukan dan asing dirembeskan keluar d
Dokumen tersebut membahas struktur dan fisiologi telinga. Ia menjelaskan tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam serta komponen-komponennya. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme pendengaran melalui konduksi udara dan tulang.
Sistem endokrin terdiri daripada beberapa kelenjar yang merembeskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengawal seluruh fungsi badan. Kelenjar-kelenjar utama termasuk kelenjar pituitari, tiroid, adrenal dan pankreas yang merembeskan hormon seperti T3, T4, insulin dan kortisol untuk mengawal metabolisme, pertumbuhan dan fungsi organ lain.
Dokumen ini menjelaskan mekanisme pembekuan darah yang terdiri dari tiga tahap: vasokonstriksi, pembentukan plug platelet, dan pembekuan darah. Pembekuan darah melibatkan ekstrinsik pathway, intrinsik pathway, dan common pathway untuk menghasilkan fibrin yang membentuk clot darah. Clot ini menutup luka dan menghentikan pendarahan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang sistem imun dan komponennya. Sistem imun terdiri dari sel-sel dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Sistem ini dapat membedakan antara benda asing dan jaringan tubuh sendiri, serta memberikan perlindungan melalui antibodi dan memori imun.
Jantung terletak di dada kiri dan dikelilingi oleh perikardium dan paru-paru. Ia terbentuk daripada otot jantung dan terdiri daripada atrium dan ventrikel yang berfungsi mengalirkan darah ke paru-paru dan seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Aktiviti elektrik jantung boleh dikesan melalui elektrokardiogram untuk mengenal pasti sebarang penyakit jantung.
Sistem respirasi terdiri dari proses pernafasan luaran dan dalam yang memungkinkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan darah, serta antara darah dengan jaringan tubuh. Proses ini melibatkan gerakan otot pernafasan dan transportasi gas oleh hemoglobin dalam darah.
Dokumen tersebut membahas sistem saraf periferi yang terdiri dari saraf spinal, saraf kranial, dan sistem saraf otonom. Ia menjelaskan komponen, pleksus utama, dan fungsi saraf-saraf tersebut serta aliran impuls saraf sensori dan motor.
Bab 3 – Koordinasi dan Gerak Balas (Peranan Hormon)Qing Hao Chai
Bab 3 – Koordinasi dan Gerak Balas
Peranan hormon dalam manusia
My presentation slides in 2017. I hope it can help you in understanding the course syllabus.
El documento describe las características de Clostridium tetani, el bacilo que causa el tétanos. C. tetani es un bacilo grampositivo, esporulado y anaerobio que libera neurotoxinas que causan contracciones musculares severas. El tétanos se presenta como una enfermedad toxigénica luego de que C. tetani ingresa al cuerpo a través de heridas. Su prevención requiere vacunación regular contra la toxina tetánica.
Clostridium tetani is a gram-positive, obligate anaerobic, spore-forming rod-shaped bacterium found in soil, intestines, feces and contaminated wounds. It produces an exotoxin called tetanospasmin that causes the acute disease tetanus, resulting in painful muscle rigidity and spasms. Tetanus spores can survive for years until entering the body through a wound, where they germinate and release the toxin that is carried through the bloodstream to nerve cells.
Sistem endokrin terdiri daripada beberapa kelenjar yang merembeskan hormon ke dalam aliran darah untuk mengawal seluruh fungsi badan. Kelenjar-kelenjar utama termasuk kelenjar pituitari, tiroid, adrenal dan pankreas yang merembeskan hormon seperti T3, T4, insulin dan kortisol untuk mengawal metabolisme, pertumbuhan dan fungsi organ lain.
Dokumen ini menjelaskan mekanisme pembekuan darah yang terdiri dari tiga tahap: vasokonstriksi, pembentukan plug platelet, dan pembekuan darah. Pembekuan darah melibatkan ekstrinsik pathway, intrinsik pathway, dan common pathway untuk menghasilkan fibrin yang membentuk clot darah. Clot ini menutup luka dan menghentikan pendarahan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang sistem imun dan komponennya. Sistem imun terdiri dari sel-sel dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Sistem ini dapat membedakan antara benda asing dan jaringan tubuh sendiri, serta memberikan perlindungan melalui antibodi dan memori imun.
Jantung terletak di dada kiri dan dikelilingi oleh perikardium dan paru-paru. Ia terbentuk daripada otot jantung dan terdiri daripada atrium dan ventrikel yang berfungsi mengalirkan darah ke paru-paru dan seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Aktiviti elektrik jantung boleh dikesan melalui elektrokardiogram untuk mengenal pasti sebarang penyakit jantung.
Sistem respirasi terdiri dari proses pernafasan luaran dan dalam yang memungkinkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan darah, serta antara darah dengan jaringan tubuh. Proses ini melibatkan gerakan otot pernafasan dan transportasi gas oleh hemoglobin dalam darah.
Dokumen tersebut membahas sistem saraf periferi yang terdiri dari saraf spinal, saraf kranial, dan sistem saraf otonom. Ia menjelaskan komponen, pleksus utama, dan fungsi saraf-saraf tersebut serta aliran impuls saraf sensori dan motor.
Bab 3 – Koordinasi dan Gerak Balas (Peranan Hormon)Qing Hao Chai
Bab 3 – Koordinasi dan Gerak Balas
Peranan hormon dalam manusia
My presentation slides in 2017. I hope it can help you in understanding the course syllabus.
El documento describe las características de Clostridium tetani, el bacilo que causa el tétanos. C. tetani es un bacilo grampositivo, esporulado y anaerobio que libera neurotoxinas que causan contracciones musculares severas. El tétanos se presenta como una enfermedad toxigénica luego de que C. tetani ingresa al cuerpo a través de heridas. Su prevención requiere vacunación regular contra la toxina tetánica.
Clostridium tetani is a gram-positive, obligate anaerobic, spore-forming rod-shaped bacterium found in soil, intestines, feces and contaminated wounds. It produces an exotoxin called tetanospasmin that causes the acute disease tetanus, resulting in painful muscle rigidity and spasms. Tetanus spores can survive for years until entering the body through a wound, where they germinate and release the toxin that is carried through the bloodstream to nerve cells.
CLOSTRIDIUM TETANI - TETANOS - FISIOPATOLOGIAGino P. Segura
Este documento resume las características clínicas de las infecciones causadas por especies del género Clostridium, en particular C. tetani y C. perfringens. Brevemente, C. tetani causa el tétanos mediante la producción de la neurotoxina tetanospasmina, la cual bloquea la liberación de neurotransmisores y causa rigidez y espasmos musculares. C. perfringens puede causar mionecrosis o gangrena gaseosa por medio de toxinas que producen necrosis tisular.
Tetanus is caused by Clostridium tetani bacteria which produces a neurotoxin. The bacteria is commonly found in soil and enters the body through breaks in the skin. The neurotoxin causes painful muscle spasms starting in the jaw and neck and can lead to death if untreated. Treatment involves a tetanus immune globulin injection to combat the toxin along with antibiotics and wound cleaning. Vaccination provides highly effective prevention through tetanus toxoid which stimulates antibody production and has dramatically reduced cases of tetanus in vaccinated populations.
Este documento trata sobre el género Clostridium. Describe que Clostridium son bacterias anaerobias estrictas que forman esporas y producen exotoxinas potencialmente mortales. Explica que hay cuatro especies patógenas principales: Clostridium tetani, Clostridium botulinum, Clostridium difficile y Clostridium perfringens. Luego profundiza en la morfología, características de crecimiento y enfermedades causadas por cada una de estas especies.
1. Clostridium perfringens is a gram-positive, anaerobic bacterium that can cause gas gangrene and food poisoning in humans.
2. It forms spores that allow it to survive in hostile environments and spreads through contamination of wounds or ingestion of contaminated food.
3. Diagnosis involves culturing samples from infected wounds under anaerobic conditions and observing lecithinase activity and alpha toxin production on egg yolk agar.
The document provides information about tetanus including:
1) Tetanus is caused by Clostridium tetani bacteria and causes muscle rigidity and painful spasms.
2) It is characterized by "lockjaw" and can be fatal if not properly treated.
3) Treatment involves wound cleaning, antitoxin immunoglobulin injections, and supportive care to prevent respiratory complications until the toxin has been metabolized.
O Clostridium tetani produz uma toxina que causa paralisia espástica. O tétano é tratado com antibióticos para eliminar a bactéria, soro antitetânico para bloquear a toxina, e terapia de suporte como relaxantes musculares. A prevenção envolve a vacinação antitetânica após ferimentos.
The document discusses four medically important Clostridium species: C. tetani, C. botulinum, C. perfringens, and C. difficile. It provides details on the diseases caused by each species, their transmission and pathogenesis. C. tetani causes tetanus. C. botulinum causes botulism. C. perfringens can cause gas gangrene or food poisoning. C. difficile causes antibiotic-associated pseudomembranous colitis. All Clostridium species are gram-positive, anaerobic, spore-forming rods. Their diseases result from various toxins they produce that impact the nervous system or cause tissue damage.
- Clostridium perfringens is a gram-positive, anaerobic, spore-forming bacillus that can cause gas gangrene. It produces several potent toxins and enzymes.
- It forms central or subterminal spores and appears as large bacilli on microscopy. It turns meat pink on culture but does not digest it. It causes target hemolysis on blood agar.
- Gas gangrene is a serious infection caused by C. perfringens that involves muscle tissue necrosis and gas formation. It presents with increasing pain, edema, and tissue blackening. Other Clostridium species such as C. septicum can also cause gas gangrene.
Clostridium perfringens is a gram-positive, anaerobic bacterium that can cause gas gangrene. It forms spores that allow it to survive in soil and intestines. C. perfringens produces several toxins that damage tissues and cause diseases like gas gangrene. The bacterium thrives under low-oxygen conditions in dead or damaged tissue where it releases toxins and enzymes that destroy muscle and skin. Its toxins and enzymes damage cells and spread the infection, resulting in tissue necrosis if not treated with antibiotics.
El tétanos es una enfermedad aguda causada por la toxina tetanospasmina producida por la bacteria Clostridium tetani. Se caracteriza por espasmos musculares e intensa rigidez. Es endémica y la forma más común es la neonatal. La patogenia involucra la entrada de la toxina a las neuronas motoras donde bloquea la inhibición muscular. El cuadro clínico puede ser generalizado o localizado y se manifiesta con rigidez, trismo y espasmos dolorosos. El diagnóstico es clínico y el tratamiento
Dokumen memberikan tips untuk mencegah penyakit tipes dengan hindari minum air mentah, makan makanan mentah, berbagi alat pribadi, dan makan dengan tangan langsung tanpa alat makan. Dianjurkan untuk mengajarkan keluarga melakukan tips sederhana ini agar terhindar dari bahaya penyakit tipes.
Dokumen tersebut membahas epidemiologi dan pencegahan penyakit menular seksual seperti gonorea dan sifilis. Ia menjelaskan agen penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan untuk penyakit-penyakit tersebut serta cara untuk mencegah penularan melalui gaya hidup sehat dan promosi kesehatan.
Clostridium tetani is a gram-positive, motile bacteria that forms terminal spores giving it a drumstick appearance. It produces a potent neurotoxin called tetanospasmin which binds to synaptic membranes in the central nervous system, blocking the release of inhibitory neurotransmitters and causing painful muscle spasms. The neurotoxin is responsible for the clinical manifestations of tetanus such as lockjaw, risus sardonicus, and opisthotonos. Treatment involves wound debridement, controlling spasms, antibiotics to eliminate vegetative bacteria, and passive immunity with tetanus immunoglobulin. Active vaccination provides preventative antitoxin and immunity against the disease.
Clostridium tetani is a soil-dwelling bacterium that causes the disease tetanus. The bacterium was discovered in 1884 and its toxin causes painful muscle spasms and contractions. Tetanus enters the body through wounds exposed to contaminated soil and is transmitted worldwide, especially in warm climates. Symptoms include lockjaw, muscle stiffness, spasms and seizures. Prevention is through regular vaccination and thorough wound cleansing. Treatment focuses on medical ventilation, muscle relaxants, antibiotics and surgically removing infected tissue.
Program Hepatitis B Di Kalangan Anggota KKMHCY 7102
The document discusses hepatitis B and the hepatitis B immunization program for members of the Malaysian Ministry of Health (KKM). It describes hepatitis B as an infectious liver disease caused by the hepatitis B virus. While some infected people recover within 6 months, children under 6 who become infected are most likely to develop chronic infections. The immunization program aims to ensure KKM members at risk of hepatitis B infection are protected through vaccination. It involves vaccinating those who have not completed the 3-dose hepatitis B vaccine series and testing the immune response of those who already received vaccination.
El documento proporciona información sobre el tétanos, una enfermedad infecciosa causada por la bacteria Clostridium tetani. Explica que el tétanos causa espasmos musculares dolorosos e intermitentes debido a una neurotoxina producida por la bacteria. Aunque raro en países desarrollados debido a la vacunación, sigue siendo un problema grave en países en desarrollo donde causa alrededor de un millón de muertes al año, especialmente en niños. La mejor forma de prevenir el tétanos es a
O tétano é uma doença grave causada pela bactéria Clostridium tetani que entra no corpo por ferimentos contaminados e causa espasmos musculares. Os sintomas incluem trismo, febre, suor e taquicardia, e a doença pode levar à morte. A melhor prevenção é a vacinação regular de acordo com o calendário e para grupos de risco.
Tonsilitis adalah infeksi pada tonsil yang dapat berupa akut atau kronik. Tonsilitis akut disebabkan oleh virus, bakteria atau jamur dan menyebabkan sakit tekak, demam, dan bengkak pada leher. Tonsilitis kronik disebabkan oleh episode tonsilitis akut berulang dan ditandai dengan sakit tekak kronik serta bengkak pada tonsil dan kelenjar leher. Pengobatan untuk tonsilitis akut meliputi obat pereda nyeri
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
1. Uveitis adalah inflamasi seluruh lapisan uvea mata.
2. Terdapat dua jenis utama uveitis: anterior dan posterior.
3. Uveitis disebabkan oleh pelbagai faktor seperti penyakit autoimun, infeksi, dan lain-lain.
The document summarizes common neurological symptoms involving the nervous system, motor functions, and sensory functions. Some key symptoms mentioned include loss of consciousness, motor impairments like tremors and involuntary movements, sensory changes like numbness and tingling, and meningeal irritation signs such as headache, neck stiffness, and photophobia. Neurological disorders can cause a range of symptoms affecting thinking, movement, sensation, and other nervous system functions.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan degeneratif yang menyebabkan kekakuan otot dan gangguan gerakan. Ia disebabkan oleh kehilangan neuron dopaminergik di substantia nigra otak. Gejala utama termasuk tremor, kekakuan otot, dan kesukaran bergerak. Pengurusannya meliputi ubat-ubatan seperti levodopa dan amantadine serta latihan fizikal.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Bell's palsy adalah kelumpuhan otot muka sementara yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Gejala utamanya adalah kelumpuhan separa atau penuh pada satu sisi wajah yang menyebabkan kesukaran menutup mata, tersenyum, dan mengunyah. Rawatan utama adalah steroid untuk mengurangkan pembengkakan saraf dan terapi fizikal untuk memulihkan fungsi otot. Kebanyakan kes pulih sepenuhnya dalam tempoh
Sista (cyst) adalah tumor kulit berbentuk bulat yang terdiri dari rongga berisi cairan atau bahan setengah padat. Sista dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, leher, kepala, punggung, dan daerah genital. Jenisnya meliputi sista retensi kelenjar, sista eksudasi dan retensi seperti pilar cyst, sista struktur vestigal seperti epidermoid cyst, dan sista berparasit seperti hy
This document provides information about nail avulsion procedures. It describes indications for nail avulsion including ingrown toenails, injured or loose nails, deformed nails, fungal nails, and inflammation around the nail. It lists the equipment needed for the procedures, which include wedge resection and partial nail avulsion with phenolization. Potential complications are bleeding, nail deformity, recurrence, and infection. Post-procedure advice instructs limiting activity and elevating the foot, soaking the toe, applying ointment, and watching for signs of infection.
5. JENIS TOKSIN
• Tetanospasmin-”Protein neurotoxin”
• Bergerak melalui saraf motor dari bahagian penghasilan
di dalam luka kepada sel saraf otak dan sel saraf tunjang.