Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
Mata Kuliah Psikolinguistik
Teori-Teori Psikolinguistik kelompok 1
Dosen Pengampu: Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2018
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
Mata Kuliah Psikolinguistik
Teori-Teori Psikolinguistik kelompok 1
Dosen Pengampu: Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2018
Bahasa bagi seorang anak bukan sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai bentuk pengungkapan pemikirannya melalui simbol - simbol kata baik secara lisan ataupun tulisan
Bahasa bagi seorang anak bukan sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai bentuk pengungkapan pemikirannya melalui simbol - simbol kata baik secara lisan ataupun tulisan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. • Pada 1957 Noam Chomsky menerbitkan buku “Syntactic Structures” mengenai
idea- manusia lahir kefahaman bina sedia ada tentang kefahaman tentang
Bahasa./ ready made tools
3. • “Vygotsky percaya bahawa Bahasa dibina dari interaksi social untuk tujuan
komunikasi
4. • Menurut teori Chomsky, semua manisia dibina kebolehan dalaman untuk menafsir
Bahasa. Berdasarkan kepada LAD – TATABAHASA UNTUK FAHAM
BAHASA,MEMBINA AYAT DALAM MINDA SECARA OTOMATIK.
• LANGUAGE ACQUISITION DEVICE (LAD) sejenis alat dalam minda tentang
pemerolehan Bahasa dan tatabahasa/ build in
5. • Vygotsky’s – interaksi social merupakan proses pembelajaran kerana interaksi
dengan dunia luar dan keinginan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain
membolekan kita melaksanakan komunikasi tersebut.
• Interkasi social memeberikan pemngalaman langsung.
6.
7.
8.
9. LAD
• Struktur di minda yang kawal intrepretasi perkataan dan pengeluaran kata-kata
• Kanak-kanak tidak perlu Latihan formal untuk beajar untuk bercakap
• Pola perkakasan yang berhubungan yang membantu kanak-kanak bleajar dengan
pantas
• Merupakan proses dalaman-kognitif
10. Hujah chomsky
• Optimal learnning age- antara 3 hingga 10 tahun tanpa banyak diajar secara
formal
• Tidak ada paksaan bercakap-berlku begitu sahaja secara kendiri
• Mula bercakap mungkin tidak sama dan tidak betul grammatical, tetapi pada satu
tahap usia-meeka belajar Bahasa dengan betul dan tepat.
• Perkara Penting LAD :
• PELAJARTAHU ASASTATABAHASA-AYAT MUDAH
• STRUKTURTATABAHASA SEMUA BAHASA ADALAH SAMA
• KANAK-KANAKTIDAK SENGAJA MEMBUAT KESALAHAN TATABAHASAYANG
DIJANGKATETAPI PROSES PEMBETUULAN BERTERUSAN BERLAKU.