Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
Mata Kuliah Psikolinguistik
Teori-Teori Psikolinguistik kelompok 1
Dosen Pengampu: Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2018
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
Mata Kuliah Psikolinguistik
Teori-Teori Psikolinguistik kelompok 1
Dosen Pengampu: Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2018
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. TEORI BELAJAR BAHASA
❖ Berbahasa dan berpikir merupakan ciri utama yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
❖ Karena memiliki keduanya, maka sering disebut manusia
sebagai makhluk yang mulia dan makhluk sosial.
❖ Dengan pikirannya manusia menjelajah ke setiap
fenomena yang nampak bahkan yang tidak nampak.
❖ Dengan bahasanya, manusia berkomunikasi untuk
bersosialisasi dan menyampaikan hasil pemikirannya.
3. FUNGSI TEORI MENURUT ELLIS
a. Mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan tentang
fakta. Contohnya fakta bahwa mengapa air laut itu asin.
b. Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi
berdasarkan teori yang sudah ada.
c. Mengendalikan yaitu mencegah sesuatu supaya tidak
terjadi dan mengusahakan supaya terjadi.
4. Belajar adalah acquiring or getting knowledge of a
subject or a skill by study, experience, or instruction
(pemerolehan ilmu melalui belajar, pengalaman,
pelatihan)
Dengan kata lain teori belajar bahasa adalah gagasan-
gagasan tentang pemerolehan bahasa.
5. Menurut Oemar Hamalik (2001: 154)
Prinsip Belajar Meliputi:
1. Dilakukan dengan sengaja
2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur
tertentu.
3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.
4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.
5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat.
6. Sistem penilaian dilaksanakan secara
berkesinambungan.
6. TEORI TENTANG BELAJAR BAHASA
Menurut Mc Lauglin, (1993:43) Fungsi teori adalah untuk
membantu kita mengerti dan mengorganisasi data tentang
pengalaman dan memberikan makna yang merujuk dan
sesuai.
Behaviorisme,
Nativisme,
Kognitivisme,
Fungsional (interaksionis)
Konstruktivisme.
Humanisme
7. TEORI BEHAVIORISME
John B. Watson (1878-1958) dari Amerika
❑ Teorinya memusatkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan
secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara
stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya.
❑ Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons)
ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah
diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan.
Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan
kesadaran terhadap perilaku.
❑ Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus -
respons.
8. Teori Behavior Skinner (1957)
1. Kemampuan berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui
rangsangan lingkungan. Anak hanya merupakan penerima pasif
dari tekanan lingkungan. Anak tidak memiliki peran aktif dalam
perilaku verbalnya.
2. Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang
dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah, perilaku itu
akan terus dipertahankan. Kekuatan serta frekuensinya akan terus
dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau bila kurang adanya
penguatan, perilaku itu akan diperlemah atau pelan-pelan akan
disingkirkan.
3. Pavlov berpendapat bahwa pembelajaran merupakan rangkaian
panjang dari respons-respons yang dibiasakan.
9. Teori Nativisme atau mentalistik
Perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan. Seorang
anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi
bawaan untuk memperoleh bahasa.
Pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan dengan proses
pengenalan yang terjadi pada hewan. Mereka tidak memandang penting pengaruh
dari lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit demi sedikit manusia
akan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan.
Dengan perkataan lain, mereka menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian
biologis sejak lahir.
10. Chomsky (Ellis, 1986: 4-9)
Mereka merupakan tokoh Teori Nativisme mengatakan
bahwasannya hanya manusialah satu - satunya makhluk
Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa
verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks oleh sebab
itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk
Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap
anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa
yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD
(language Acquisition Device).
11. Teori Kognitivisme
Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan
yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis. Konsep sentral
dari pendekatan ini yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan
diperoleh sebagai akibat dari kematangan kognitif sang anak. Mereka
beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau dikendalikan oleh nalar
manusia.
Konsep sentral teori kognitif adalah kemampuan
berbahasa anak berasal dari kematangan kognitifnya
12. ➢ Dalam belajar bahasa, bagaimana kita berpikir,
➢ Belajar terjadi dari kegiatan mental internal dalam diri kita,
➢ Belajar bahasa merupakan proses berpikir yang kompleks.
Pendekatan Kognitif Menjelaskan Bahwa:
Menurut Piaget Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat
interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan
lingkungan lingualnya.