ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
The Health Care Patient Information System Applications in this paper can be used to manage patient data, patient medical records and drug’s data in order to improve the health care patient quality more efficient, effective and accurately. This study focused on a simple clinic where there are patients, medical treatment and the drug is given. This application is also designed to report on patient data, patient medical records and drug’s data. Based on existing problems, these health care patient’s resolve application system with structured so as to produce accurate information, integrated and recording patient medical records according to user needs.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
The Health Care Patient Information System Applications in this paper can be used to manage patient data, patient medical records and drug’s data in order to improve the health care patient quality more efficient, effective and accurately. This study focused on a simple clinic where there are patients, medical treatment and the drug is given. This application is also designed to report on patient data, patient medical records and drug’s data. Based on existing problems, these health care patient’s resolve application system with structured so as to produce accurate information, integrated and recording patient medical records according to user needs.
Sim, muthiara widuri, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pa...Muthiara Widuri
Guna memenuhi tugas pra uas mata kuliah sistem informasi managemen yaitu, membuat makalah mengenai analisis dan perancangan sistem informasi pada kantor saya, dengan dosen pengampu bapak hapzi ai, universitas mercubuana 2017
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia...Dian Andriani
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018
IMF Conditionality and Its Effect on Growth in Developing CountriesBrent A. Hamilton
Naturally, the vast majority of nations that are applying for loans through the International Monetary Fund (IMF) are currently going through an economic crisis of some kind; usually, we are able to observe an ominous equation that is similar to a reoccurring nightmare out of a Stephen King novel. This vicious cycle, though, is not a fictional narrative, for the people living in developing nations, but rather the reality of their daily lives. Underdevelopment creates an environment that is more easily accessible to people, corporations, politicians, government, etc. that wish to exploit the nightmarish situation. So, how do these states overcome their circumstances?
Identifying Why Developing Nations Choose to DemocratizeBrent A. Hamilton
Our society has become increasingly globalized and as a result democratic. With that evaluation one would expect that a connected international community would create an environment optimized for development, growth, and success. A large majority of states, around the world, are democratic but not all are successful and some may even potentially fail. The interest of my analysis is not as to why fragile democracies may fail or why some democracies are more developed than others but rather to analyze the conditions under which a country may democratize to begin with. If we can understand the circumstances at which a nation will become democratic, we may better understand the reason why they may fail or succeed.
Sim, muthiara widuri, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pa...Muthiara Widuri
Guna memenuhi tugas pra uas mata kuliah sistem informasi managemen yaitu, membuat makalah mengenai analisis dan perancangan sistem informasi pada kantor saya, dengan dosen pengampu bapak hapzi ai, universitas mercubuana 2017
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia...Dian Andriani
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018
IMF Conditionality and Its Effect on Growth in Developing CountriesBrent A. Hamilton
Naturally, the vast majority of nations that are applying for loans through the International Monetary Fund (IMF) are currently going through an economic crisis of some kind; usually, we are able to observe an ominous equation that is similar to a reoccurring nightmare out of a Stephen King novel. This vicious cycle, though, is not a fictional narrative, for the people living in developing nations, but rather the reality of their daily lives. Underdevelopment creates an environment that is more easily accessible to people, corporations, politicians, government, etc. that wish to exploit the nightmarish situation. So, how do these states overcome their circumstances?
Identifying Why Developing Nations Choose to DemocratizeBrent A. Hamilton
Our society has become increasingly globalized and as a result democratic. With that evaluation one would expect that a connected international community would create an environment optimized for development, growth, and success. A large majority of states, around the world, are democratic but not all are successful and some may even potentially fail. The interest of my analysis is not as to why fragile democracies may fail or why some democracies are more developed than others but rather to analyze the conditions under which a country may democratize to begin with. If we can understand the circumstances at which a nation will become democratic, we may better understand the reason why they may fail or succeed.
Walking the tightrope between online and offline life what adolescents learn...Nadia Naffi, Ph.D.
Naffi, N., Davidson, A.-L. (2015). Walking the Tightrope Between Online and Offline Life: What Adolescents Learn about CMC through Interactions in Social Media. In S. Carliner, C. Fulford & N. Ostashewski (Eds.), Proceedings of EdMedia: World Conference on Educational Media and Technology 2015 (pp. 627-632). Association for the Advancement of Computing in Education (AACE).
Menyusun indikator mutu rumah sakit adalah tugas yang gampang-gampang susah. Gampang karena bentuknya pecahan sederhana. Susah karena konsekuensinya besar. Berikut saya menyumbangkan pemikiran untuk menyusun indikator mutu dengan bekal latihan selama kuliah dan pengamatan selama proses akreditasi. Tulisan ini pernah dimuat di Web Mutu Pelayanan Kesehatan dengan tautan: http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1986
Semoga bermanfaat, salam!
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
1. 1
BAB 12. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU:
DARI DATA HINGGA KEPUTUSAN
Informasi memiliki arti penting pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
namun potensinya sangat terbatas tanpa dukungan kuat dari teknologi informasi
kesehatan (health information technology/HIT). Bab ini membahas cara-cara HIT
mendukung upaya-upaya peningkatan mutu. Konsep-konsep intinya antara lain
ketersediaan, keandalan, dan akses data; analisis statistik; dan presentasi. Analisis
data kualitas dapat berkontribusi secara efektif pada tingkat individual (penyedia
layanan dan pasien), organisasional, komunal dan internasional.
MENGGUNAKAN HIT DALAM PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN
Pada saat tahun-tahun awal CQI dalam pelayanan kesehatan, setiap kegiatan
menuntut upaya pengumpulan data. Model PDSA mencakup langkah-langkah
memilah dan mengumpulkan data proses untuk analisis statistika dalam rangka
mengurangi keragaman. Saat ini, organisasi-organisasi industri kesehatan
menekankan pada pengadaan laporan tentang data kualitas, dan beberapa
penyokong pelayanan kesehatan meminta penyampaian data kualitas. Oleh karena
itu, sistem-sistem HIT harus memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data proses
secara internal sesuai dengan yang dibutuhkan dan untuk melaporkan secara rutin
data kualitas klinis dan operasional sebagai suatu sistem informasi sehari-hari
mengenai produk transaksi. Dengan demikian, akhirnya orang-orang menyadari
betapa penting arti data—pengumpulannya, penyimpanannya, perlindungannya,
analisis dan penggunaannya. Pengukuran hasil, jaminan kualitas data pelayanan
kesehatan, dan akses kepada perangkat analisis informasi kesehatan telah menjadi
kompetensi inti dari organisasi-organisasi dan para pekerja profesional di bidang
pelayanan kesehatan.
SIKLUS DATA-KEPUTUSAN
2. 2
Dalam siklus ini, data diubah menjadi informasi, informasi menjadi
pengetahuan, dan ilmu pengetahuan dapat mendukung keputusan dan tindakan
untuk meningkatkan performa. Menurut siklus tersebut, dalam tatanan ideal, upaya-
upaya pengumpulan data muncul berdampingan dengan penyampaian rutin
pelayanan kesehatan dan bahwa keputusan-keputusan peningkatan kinerja harus
menentukan data yang akan dikumpulkan, memberikan umpan balik antara data dan
keputusan. Dalam CQI, data, informasi dan pengetahuan harus diterangkan dengan
lebih tepat dan perbedaan di antara ketiganya harus diperjelas.
Data adalah Fakta
Elemen-elemen data tidak memiliki arti jika berdiri sendiri: mereka hanyalah
fakta-fakta yang terkurung. Manajemen pada tingkat data berurusan dengan
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan keakuratan fakta-fakta yang ada,
kemampuan akses mereka, pengolahan atau pengelolaannya, dan penyimpanannya.
Data yang akurat dan terstruktur dapat diperoleh dengan mudah dan
dikombinasikan dengan elemen-elemen data lainnya, sedangkan data berkualitas
rendah mungkin akan tidak berguna bagi peningkatan kinerja.
Informasi adalah Data yang Menjadi Berarti
Data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan merupakan suatu
informasi. Pada level informasi, manajemen berurusan dengan penyusunan
pertanyaan-pertanyaan, identifikasi sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan, menyeleksi dan menggabungkan data untuk memberikan
jawaban, dan mengomunikasikan informasi yang dihasilkan kepada orang-orang
yang ingin menentukan keputusan.
Pengetahuan Mengisyaratkan Prediksi
Manajemen menggunakan informasi untuk meramalkan dan mengendalikan
performa yang akan datang dari proses-proses perawatan. Jika informasi yang
dimiliki kuat dan cukup banyak untuk memberikan prediksi mengenai kinerja, maka
3. 3
para individu dan organisasi memiliki pengetahuan yang dapat digunakan untuk
melakukan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Hasil Keputusan Menimbulkan Aksi atau Tiada Aksi
Umpan balik tentang hasil-hasil yang diperkirakan dari suatu tindakan yang
berdasarkan pada pengetahuan proses dan sistem merupakan pendorong yang
paling baik bagi perkembangan. Data yang berlebih belum tentu akan berguna. Agar
menjadi bermanfaat, data tersebut harus dapat diandalkan, relevan dengan tugas
yang sedang dikerjakan, dan dapat diperoleh dengan ongkos yang masuk akal. Data
harus dapat dianalisis secara statistika dan kemudian disampaikan secara efektif—
pertama-tama kepada tim peningkatan mutu, kemudian kepada manajemen.
Ketersediaan Data
Proses-proses pelayanan kesehatan harus menghasilkan, menyandi dan
merekam data yang relevan. Jika rekaman berupa catatan (kertas), maka data harus
dimasukkan ke dalam bentuk digital agar dapat dianalisis.
JENIS-JENIS INFORMASI
Informasi Layanan Rutin
Para pembayar asuransi kesehatan di AS saat ini menuntut penyusunan yang
spesifik untuk informasi yang telah digolongkan berdasarkan jenis pelayanan dan
diagnosis dalam format yang telah ditentukan. Sayangnya, yang menjadi pengenal
pasien biasanya spesifik pada provider dan/atau pembayar. Sistem-sistem pembayar
tunggal di beberapa negara tidak memiliki masalah pengenal dan mungkin
menggunakan atau tidak menggunakan sistem-sistem penyandian diagnostik yang
telah diterima. Walau demikian, mereka mempunyai cara yang patut
dipertimbangkan dalam menyandikan variabel-variabel proses, termasuk ukuran-
ukuran biaya dan pemanfaatan tenaga kerja.
Informasi yang Dikumpulkan dengan Sengaja
4. 4
Saat data yang diinginkan tidak menghasilkan sistem-sistem pemrosesan
transaksi rutin, upaya-upaya kualitas harus memberikan rutinitas pengumpulan data
yang khusus. Hal ini sering kali meliputi penguraian data dari sistem yang sedang
berjalan, kemudian memasukkan variabel-variabel suplementer yang terpilih. Jika
informasi dikelompokkan berdasarkan diagnosis atau penyakit, sistem-sistem khusus
ini disebut sebagai register dan sering mencakup informasi dari berbagai provider.
Setiap kesatuan provider memiliki kapasitas peranti lunak untuk membangun
register-register sendiri agar dapat memantau kinerja mereka sendiri dan
membandingkannya dengan rekan-rekan mereka.
KARAKTERISTIK SISTEM DATA
Keandalan Data
Rekaman-rekaman medis elektronik, sistem-sistem pendukung, sistem-sistem
pelaporan survei, sistem-sistem informasi eksekutif, sistem-sistem akuntansi biaya
dan sistem-sistem kinerja/manajemen mutu, semuanya menggunakan elemen-
elemen data dari suatu tempat untuk disimpan ke dalam basis data elektronik. Data
yang tersedia ternyata tidak terlalu bagus. Para penyelidik selalu menemukan
masalah-masalah serius tentang mutu di berbagai basis data klaim asuransi dan
federal, termasuk tingkat kesalahan dan tingkat diskripansi antara basis-basis data
yang serupa. Percobaan-percobaan klinis mempunyai segala jenis perlindungan
untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan dapat dipercaya. Pertimbangan
yang serupa juga berlaku pada upaya-upaya peningkatan kualitas, tetapi diharapkan
dengan investasi sistem kontrol yang berkurang. Beberapa macam persoalan
keandalan pun muncul.
Pengamat (Pengukuran) dan Pencatat Kesalahan
Tim-tim peningkat mutu merupakan sistem-sistem sementara yang anggota-
anggotanya mungkin atau bukan merupakan para pengamat dan pencatat data yang
cakap. Tim-tim tersebut juga mungkin harus bergantung pada para pengamat yang
5. 5
bukan anggota mereka. Manajemen harus dapat memastikan bahwa anggota tim
yang tepat dilatih untuk mengamati dan mencatat kejadian-kejadian dan variabel-
variabel yang relevan. Mereka juga harus menjamin bahwa semua orang yang
terlibat memahami proses CQI dan betapa pentingnya data yang dapat dipercaya.
Manajemen harus memastikan bahwa para anggota tim mengerti bahwa upaya-
upaya peningkatan mutu kelak akan menjadi bahan evaluasi kinerja (Zmud dan
McLaughlin, 1989).
Ketepatan Waktu
Para ketua tim harus memastikan bahwa data yang digunakan bersifat tepat
waktu. Tampaknya, hal ini tidak menjadi masalah dengan data yang dikumpulkan
secara spesifik untuk penelitian. Meski begitu, perhatian menjadi hal penting saat
menggunakan data historis. Data harus berkaitan dengan versi terkini dari proses
atau data tersebut akan menyesatkan.
Memeriksa Penyimpangan dalam Spesifikasi
Data yang ada biasanya dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Data tersebut
dapat menjadi menyimpang untuk mendukung keuntungan yang dirasakan oleh
suatu kelompok atau institusi, atau untuk mempermudah pengumpulan. Analisis
mutu dan proses hanya akan berfungsi secara efektif jika para penyedia datanya
teliti dan tidak terkecoh.
Akses Data
Bahkan pada saat data tersedia dan dapat dipercaya, tim mungkin mengalami
masalah dalam mengaksesnya. Apabila semua data berasal dari unit kerja tertentu,
hal ini tidak akan terlalu menjadi masalah seperti pada perbandingan
interorganisasional, interkomunitas dan internasional. Padahal, banyak peningkatan
kualitas, efisiensi dan efektivitas memerlukan perbandingan interorganisasional
seperti itu (Herzlinger, 2007; Porter dan Teisberg, 2006).
Kemampuan Perbandingan
6. 6
Organisasi-organisasi dan program-program nasional yang berbeda mungkin
akan menggunakan definisi yang berbeda pula untuk variabel-variabel yang tampak
identik.
Transparansi
Jika pengembangan nilai pada tingkat regional dan nasional berlaku lebih
daripada menghindari kesalahan-kesalahan medis dan beberapa biaya turunannya,
para pasien dan pembayar harus memiliki akses kepada data teridentifikasi, data
klinis berdasarkan perawatan yang diberikan dan data pembiayaan. Ini akan
membutuhkan perubahan besar dari kebiasaan yang mendominasi pelayanan
kesehatan. Persoalan-persoalan yang lebih besar daripada data yang menyimpang
yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan tidak adanya data yang relevan dan
informasi yang tepat. Transparansi biaya dan mutu klinis adalah kunci menuju
perawatan yang efektif dan terjangkau.
Interoperabilitas
Perawatan terhadap suatu penyakit, bahkan yang akut sekalipun, jarang
dilakukan dalam penanganan satu kelompok saja. Para pasien berpindah dari
perawatan primer ke perawatan khusus, kemudian kembali ke perawatan komunitas
dan pada akhirnya ke perawatan pribadi. Penilaian efektivitas dan meningkatkan
pengobatan atau pencegahan penyakit paling baik jika berdasarkan pada data dari
seluruh proses perawatan. Catatan-catatan akan tersedia di apotek, ruang praktik,
rumah sakit, agensi kesehatan dan sebagainya. Hasil tidak dapat dinilai hingga
seseorang mengetahui tentang peristiwa-peristiwa medis lanjutan, biasanya dalam
beberapa tatanan yang berbeda. Perpindahan data intraorganisasional merupakan
hal penting untuk koordinasi perawatan akut, namun perpindahan data
interorganisasional esensial bagi perawatan penyakit kronis dan peningkatan sistem
kesehatan. Akuntabilitas untuk pembuatan keputusan oleh para konsumen,
pembayar atau agensi besar pemerintah, pasien dan provider tidak dapat dievaluasi
perilaku atau performanya hingga kita dapat mengumpulkan data dari berbagai
tatanan perawatan yang relevan dan mengaitkannya dengan hasil-hasil yang muncul.
7. 7
ANALISIS STATISTIKA
Tujuan mengumpulkan atau menguraikan data dalam peningkatan kualitas
adalah untuk menganalisis variasinya dan membantu mengenali akar-akar penyebab
dari hasil yang tak diharapkan. Tim peningkatan mutu harus mengembangkan lebih
dulu spesifikasi pengumpulan data, termasuk strategi pengambilan sampel dan
pendekatan-pendekatan analitis yang akan digunakan.
Pengambilan Sampel
Hal-hal penting dalam strategi pengambilan sampel meliputi identifikasi
kerangka pengambilan sampel, yaitu sumber data untuk elemen-elemen kunci yang
akan dianalisis dan ruang yang melingkupi sampel yang akan diambil untuk menarik
kesimpulan mengenai kepentingan populasi yang lebih besar, seperti basis data
perawatan medis dari institusi yang kualitasnya sedang dinilai. Strategi tersebut
harus mencakup metodologi pengambilan sampel tertentu yang akan digunakan dan
seberapa sering elemen-elemen sampel akan dikumpulkan. Selain itu, penting pula
menentukan ukuran sampel dengan hati-hati, karena ukuran sampel menentukan
presisi dari perkiraan metrik kualitas dan berpengaruh langsung terhadap perkiraan-
perkiraan biaya penelitian (Levy dan Lemeshow, 2008).
Pendekatan-Pendekatan Analitis
Ada beberapa peluang untuk melakukan analisis data menggunakan data
transaksional dan register-register khusus. Standar emas untuk bidang kualitas
adalah kontrol mutu secara statistik, yang sering dilambangkan dengan diagram
kontrol. Ada beberapa pilihan untuk melaksanakan pengendalian mutu dan analisis
peningkatan kualitas, dimulai dengan statistika klasik.
Statistika Klasik
8. 8
Biostatistika, epidemiologi, analisis sistem, dan pengendalian mutu berakar
pada metode-metode statistika klasik dan memiliki pengukuran serta analisis variasi
sebagai komponen utamanya. Menurut Deming (1986), ada dua macam variasi:
variasi yang melekat pada proses, dan variasi tak perlu (unnecessary variation).
Wennberg dan koleganya sering menggunakan kata unwarranted variation untuk
jenis variasi kedua (Mullan, 2004). Bidang pelayanan kesehatan memiliki tingkat
variasi yang melekat lebih tinggi daripada sektor-sektor lain, karena sifat pasien
begitu beragam secara alamiahnya dan ada banyak kekurangan pengetahuan
tentang faktor-faktor penyebab (Bohmer, 2009). Lebih lanjut, variasi yang mencolok
muncul dari preferensi pasien, pelatihan dan preferensi dokter, ketersediaan
layanan, dan insentif-insentif finansial (Wennberg dkk, 1982).
Analisis Kejadian
Kebanyakan yang disebut sebagai diagram kontrol sebenarnya adalah run
charts—diagram-diagram yang melaporkan banyak kejadian dan frekuensinya
selama waktu tertentu untuk melihat apakah kejadian-kejadian tersebut bertepatan
dengan suatu tindakan. Bahkan setelah batas-batas kontrolnya diperlihatkan,
kejadian-kejadian tersebut cenderung simetris dan tersusun pada tingkat three
sigma yang berubah-ubah, sebagai sebuah ukuran variasi yang ‘dapat diterima’,
padahal sebagian besar variabel pelayanan kesehatan mempunyai konsekuensi
asimetris dan mungkin memerlukan perhitungan yang lebih canggih untuk batas-
batas kontrol mereka yang dapat dikenakan. Meski begitu, akan berguna jika kita
mengikuti kecenderungan dalam data dan mengenali perubahan pola yang terjadi
untuk melihat hal-hal yang mempengaruhinya dan seberapa besar pengaruh
tersebut, kemudian diagram kontrol dapat menyajikannya.
Penggalian Data
9. 9
Basis-basis data yang besar dapat dipelajari dengan beberapa cara, termasuk
pencarian kasus dan analisis korelasi antara perawatan dan hasil perkembangan,
tindakan pengobatan dan perubahan proses, dan sebagainya. Dalam pelayanan
kesehatan, akses terhadap basis-basis data yang sangat besar yang melibatkan data
relevan dari sebagian besar populasi dapat memberikan banyak peningkatan mutu
yang sama dengan biaya lebih rendah. Hal ini penting, khususnya pada lingkup
pengawasan yang rendah untuk terapi dan beberapa prosedur.
Penggalian data telah diterapkan oleh banyak pelaku pelayanan kesehatan.
Sebagai contoh, Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) dan pemerintah
pusat untuk penelitian-penelitian kecurangan dan tindak kekerasan; dalam
perencanaan kesehatan untuk mengevaluasi para penyedia layanan dan
pendekatan-pendekatan pelayanan; oleh rumah sakit untuk menentukan pelayanan
pribadi demi memenuhi kepuasan konsumen, dan lain-lain (Gerver dan Barrett,
2006; Giannangelo, 2007; Youngstrong, 2010). Namun, penggalian data ini masih
dalam perkembangan untuk mengidentifikasi respon-respon spesifik terhadap
populasi pada alternatif-alternatif perawatan dan upaya-upaya lain untuk
menyediakan bukti bagi tindakan klinis berbasis fakta.
PRESENTASI
Proses peningkatan tidak berakhir setelah memperoleh hasil. Ada beberapa
upaya yang perlu dilakukan untuk menciptakan ruang untuk menampilkan dan
mendorong terjadinya perubahan berdasarkan hasil yang diperoleh tim atau laporan
peningkatan perkembangan dari sumber lain. Hasil-hasil ini dapat ditampilkan
dengan tabel, grafik, atau diagram. Data penelitian harus dipelihara dalam struktur
data yang siap diajukan sebagai rangkaian presentasi data standar. Dengan
demikian, para anggota tim dapat melakukan presentasi tanpa pelatihan yang
berlebih. Jika ada waktu, pelatihan dasar CQI dalam organisasi dapat menyelipkan
pelatihan-pelatihan presentasi yang efektif.
10. 10
PRIVASI PASIEN
Banyaknya manfaat HIT biasa disertai dengan beberapa kekhawatiran
mengenai hilangnya privasi, sehingga penyediaan informasi kesehatan masih
diperdebatkan. Sekelompok ahli yang bergabung dalam Markle Foundation dan
lainnya mengajukan kebijakan berikut sehubungan dengan ketentuan privasi:
Kemungkinan kegagalan berbagai sistem keamanan biasanya tidak diketahui,
karena sistem dapat diserang dengan bermacam-macam cara. Penyerang
dengan kekuatan komputasi yang besar akan dapat menemukan celah dalam
sistem pelindung. Sistem-sistem keamanan yang paling kuat akan
menggunakan pendekatan berlapis untuk keamanan data, yang memadukan
peleburan, enkripsi, dan limit jumlah data yang disimpan. Data yang disimpan
harus dienkripsi atau dilebur, dan koneksi digital yang menyalurkan data pun
harus dienkripsi. Setiap ada kesempatan, PHI (patien health
information/informasi kesehatan pasien) harus ditujukan pada leburan satu
arah sebelum disalurkan ke pihak lain. Pihak-pihak yang mencari data, seperti
para peneliti, harus menyebutkan secara jelas tujuan penempatan data dan
hanya mengumpulkan data sesuai keperluan untuk mencapai tujuan tersebut
(Connecting for Health, 2009)
Ketentuan tersebut mungkin dapat memberi masalah kepada pihak-pihak
yang bermaksud menggali data, misalnya untuk mencari kesalahan-kesalahan medis
atau mengenali efek-efek samping jangka panjang dari suatu perawatan.
DAMPAK HIT PADA BERBAGAI TINGKAT KESATUAN
Penerapan secara Perorangan
Menurut Gawande (2007), kunci untuk memelihara mutu adalah dengan
menyeleksi proses, mengukur perkembangan seiring waktu, kemudian membagikan
hasilnya kepada orang lain. Membandingkan pekerjaan dengan hasil pekerjaan orang
lain juga dapat memberikan motivasi perubahan. Pada sistem-sistem yang
menyangkut perekaman rutinitas praktik, dilengkapi dengan variabel-variabel dan
11. 11
pengamatan tambahan, sistem-sistem HIT pada setiap tingkat organisasi, mulai dari
tingkat individu, harus memiliki register yang mudah disusun dan diakses.
Register-Register
Ortiz (2006) mencontohkan cara membuat dan menggunakan register
sederhana dengan Microsoft Excel pada pasien diabetes. Di sini, Ortiz menjalankan
fungsi “format bersyarat” untuk menghasilkan syarat-syarat “what if”. Menurut
Ortiz, walaupun sistemnya sederhana, tugas yang paling sulit adalah menemukan
kasus dari catatan pasien yang ada, kemudian memasukkan data awal pasien.
Upaya-upaya motivasional khusus dilaksanakan untuk melibatkan staf dalam
perancangan register dan membangun basis data secara bertahap.
Penerapan Organisasional
Sebagian besar rekomendasi berdasarkan pasar diungkapkan untuk
perbaikan pelayanan kesehatan bergantung pada kompetisi untuk mendorong
organisasi-organisasi pelayanan agar lebih efektif dan efisien. Organisasi pelayanan
gabungan sering ditunjuk sebagai model ideal, salah satu alasannya karena sistem-
sistem informasi mereka dapat mengakses banyak aspek dari suatu perawatan tanpa
upaya-upaya perekaman khusus. Lebih lanjut mengenai rekomendasi ini, terdapat
struktur manajemen yang menyangkut provider yang dapat menggunakan sistem
informasi untuk membandingkan proses dan hasil dan mengambil tindakan
setelahnya. Bohmer (2009) menyatakan, semakin banyak ketentuan ilmiah yang
dapat diterapkan pada proses pelayanan kesehatan, maka semakin besar
kemampuan manajemen melaksanakan model industrial. Meski demikian, Bohmer
juga mengemukakan bahwa organisasi yang bersangkutan harus mengeluarkan
banyak energi untuk mengembangkan dan mempertahankan proses-proses
pembelajaran maupun nonpembelajaran.
Aplikasi Komunal
Pengukuran dan perbandingan intraorganisasional mempunyai peran penting
dalam pengendalian biaya pelayanan kesehatan. Basis-basis data lokal yang serupa
12. 12
mempunyai potensi untuk mempelajari perbedaan dan tanggapan-tanggapan
intraregional dari populasi dan subpopulasi lain pada pendekatan perawatan
tertentu. Pada titik tertentu, jika terdapat populasi yang cukup besar dan
representatif, pendekatan penggalian data dapat dipertimbangkan sebagai alternatif
dari percobaan-percobaan klinis.
Program Nasional
Perhatian mengenai mutu dan biaya menyebabkan Gedung Putih
mengeluarkan kebijakan tentang HIT pada 27 April 2004. Sehubungan dengan itu,
lebih dari seratus organisasi menyangkut HIT telah dibentuk, tetapi hanya sedikit
yang mampu menyusun model bisnis jangka panjang yang dapat terus berjalan.
Sebagian besar pertukaran data bergantung pada perolehan dana dan terhalang
persoalan-persoalan seperti privasi, pendanaan dan kerja sama dengan institusi
lokal. Hanya sedikit yang dapat diketahui dampaknya terhadap komunitas mereka,
walaupun terdapat kesempatan untuk meningkatkan transparansi dan memberikan
sejumlah data performa komunitas.
Catatan Kesehatan Elektronik (CKE)
Beberapa upaya dirancang untuk memperbanyak penggunaan CKE dalam
tatanan rumah sakit maupun tempat praktik dan mendorong pertukaran informasi.
Hal itu dilakukan demi meningkatkan perkembangan kesehatan individual dan
populasi, menambah transparansi dan efisiensi, serta meningkatkan kemampuan
dalam mempelajari dan mengembangkan pelayanan kesehatan. Komite Kebijakan
HIT di AS menjalankan strategi yang disosialisasikan pada 2009-2010 untuk
memenuhi pembayaran insentif HIT dengan tiga tahap (Tang dan Hripcsak, 2009).
Tahap 1 direncanakan untuk 2011, meliputi implementasi dan kemampuan
mencapai sasaran yang berkaitan dengan mutu. Beberapa ketentuannya adalah
(Kibbe, 2010):
Memperoleh informasi kesehatan secara elektronik dalam format tersandi,
meliputi: entri pemesanan elektronik dan pembuatan resep secara elektronik
dan mengecek interaksi obat-obat dan obat-alergi; daftar terkini mengenai
13. 13
masalah yang dialami, pengobatan dan alergi terhadap obat; informasi
demografis; tanda-tanda vital dan status merokok.
Menerapkan setidaknya satu aturan pendukung keputusan klinis
Melaporkan pengukuran-pengukuran mutu klinis kepada CMS atau kepada
negara-negara bagian
Memberikan rangkuman elektronik tentang kunjungan klinik dan salinan
elektronik dari catatan kesehatan pasien sesuai dengan permintaan
Dapat melakukan pertukaran informasi secara elektronik dengan penyedia
layanan kesehatan lain
Menyelenggarakan atau meninjau analisis risiko keamanan dan memelihara
keamanan sistem
Tahap 2 yang direncanakan untuk 2013 bertujuan merekam informasi
kesehatan secara elektronik dan penggunaan informasi tersebut untuk melacak
kondisi klinis secara otomatis. Informasi HIT akan digunakan untuk pengelolaan
penyakit, pendukung keputusan klinis, manajemen pengobatan, akses pasien kepada
informasi kesehatan, pengukuran dan penelitian kualitas dan komunikasi dua arah
dengan agensi-agensi kesehatan.
Tahap 3 menurut rencana akan diperkenalkan pada tahun 2015, melibatkan
lebih banyak penggunaan pengukuran hasil klinis dengan pemanfaatan TI, ukuran-
ukuran kemanjuran dan keselamatan, dan pelaporan mutu yang lebih otomatis,
ukuran-ukuran kinerja populasi dan upaya-upaya pengawasan dengan menjalankan
HIT.
Menghadapi Rintangan
DeVore dan Figlioli (2010) mengungkapkan tentang sistem-sistem HIT
dikaitkan dengan CQI dalam organisasi:
Proses-proses yang berlangsung harus cocok dengan tugas yang ditangani
Kepemimpinan senior diperlukan agar perubahan kultural menjadi efektif
14. 14
Juara-juara klinik penting bagi keberhasilan
Pelatihan staf medis diperlukan untuk mendukung upaya yang dilakukan
Harus ada kebijakan yang jelas tentang keputusan-keputusan yang akan
didokumentasikan
Penganggaran dana harus fleksibel agar dapat mendukung perubahan
Jaringan Regional dan Nasional
Beberapa negara bagian dan komunitas serta pemerintah federal telah
berpartisipasi dalam sejumlah penelitian dengan sistem-sistem berbasis web untuk
mengidentifikasi epidemi dan ancaman kesehatan lainnya sesegera mungkin. CDC
memimpin upaya pemerintah federal dengan menghubungkan laboratorium-
laboratorium negara bagian dan mengevaluasi informasi kecerdasan yang mereka
hasilkan dan menggabungkannya dengan inteligensia dari sumber lain. Kota New
York juga telah mengembangkan sistem untuk memantau data yang keluar dari
fasilitas-fasilitasnya dan beberapa praktik lokal.
Pay for Performance
Teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam implementasi pay for
performance (P4P). Tingkat-tingkat aktivitas harus dicatat dan dilaporkan, juga hasil-
hasil komparatifnya. Dengan keadaan saat ini di Amerika Serikat yang dapat saling
mengalihkan dan terdapat banyak pembayar, penerapan sistem P4P sulit dilakukan,
kecuali jika dilaksanakan oleh pembayar dominan setempat. Arti penting P4P sebagai
perangkat peningkatan nilai merupakan pengendali utama bisnis untuk HIT.
Kerja sama internasional
Sejauh ini, transfer internasional untuk informasi mutu dan biaya terbatas
pada sekumpulan informasi seperti yang diadakan oleh Organization for Economic
Co-operation (OECD) untuk negara maju dan oleh WHO. Walau begitu, telah banyak
terjadi transfer informasi untuk percobaan-percobaan klinis dan dalam register-
15. 15
register internasional tertentu. Salah satu lingkup yang menggunakan teknologi
berbasis web adalah dalam sistem pengawasan penyakit menular.
Pada tahun 2000, WHO meluncurkan Global Outbreak Alert and Response
Network (GOARN) yang menggabungkan informasi pengawasan penyakit dari
berbagai sumber resmi dan tak resmi. Catatan medis yang terkomputerisasi dan
dapat dioper dari mana pun dapat sangat membantu pengelolaan penjangkitan
penyakit menular. WHO bergantung pada masing-masing negara mengenai informasi
penjangkitan penyakit menular. Pada tahun 2005, revisi pada International Health
Regulation (Regulasi Kesehatan Internasional/IHR) diajukan, yang pada intinya
meliputi pelaporan atas gejala apa pun yang berpotensi menjadi penanganan
kesehatan masyarakat darurat internasional; penanganan yang dimaksud adalah
yang menyangkut paparan unsur-unsur biologis, kimia maupun radiologis yang dapat
merusak lebih dari satu negara; dalam penyelidikannya, WHO dapat mengambil
informasi dari sumber-sumber tak resmi maupun sumber-sumber pemerintah.
Sistem-sistem pelacakan multinasional (atau regional) lainnya juga
memantau penjangkitan penyakit sejenis influenza, polio, tingkat imunisasi,
penyakit-penyakit tipus, malaria, demam hemoragik akut, ketahanan antibiotik dan
penyakit-penyakit yang disalurkan secara seksual (Hitchock dkk, 2007).
KESIMPULAN
Peningkatan mutu yang efektif bergantung pada data. Terdapat harapan
besar pada HIT, namun jalan masih panjang hingga HIT menjadi cukup kuat,
representatif, dan dapat diakses untuk mencapai potensi yang dimilikinya.
Pemahaman akan peran informasi dan teknologi informasi telah menjadi suatu
keharusan bagi efektivitas profesional, juga peningkatan penyampaian layanan
kesehatan.
Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 12 Buku Implementing
Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).