SlideShare a Scribd company logo
Buletin inspektorat jenderal
Turut Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Pengawasan ITJEN-KEMHUB l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
Berantas
Demi Perbaikan Kinerja
Satgas OPP, Mencegah 4
Kebocoran Uang Negara
Pungutan Liar Bukanlah 22
Kegiatan Sepihak
.1..INSPEKTORAT JENDERAL
.•'S!!@i7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
AYO BERSAMA KITA BEBASKAN
INDONESIA TERCINTA DARI BB.ENGGU
GRATIFIKASI
TOLAK GRATIFIKASI
SALURAN PELAPORAN GRATIFIKASI
Telp I Fax: (021)3506669,3857085
Emoil : upg@dephub.go.id
UPG : Kontor Pusot Kementerion Perhubungan Gedung Koryo Lontoi 19
Drop Box : Kantor Pusot Kementerion Perhubungon Gedung Korsa, Gedung Cipto
don Gedung Korya Lonto! 1
ang
Daftar Isi
kolom irjen
4satgas opp, mencegah kebocoran
uang negara
value
6Berantas pungli
demi perbaikan kinerja
saatnya lembaga diklat kemenhub
terapkan pendidikan integritas
susunan redaksi
pemberantasan pungli harus diiringi
peningkatan kesejahteraan
pelindung:
Inspektur Jenderal
penasihat:
Sekretaris Inspekrotat Jenderal
pemimpin umum:
Kepala Baigan Kepegawaian,
Hukum dan Tata Usaha
pemimpin redaksi:
Kabag. Perencanaan
Wakil pemimpin redaksi:
Kasubbag. Hukum dan Tata Usaha
redaktur pelaksana:
Rangga Prasetya Dewanto
sekretaris redaksi:
Aulissa Sabrina
editor:
Maksimilian Vincentius Nangai
Helma Agnes Dianantia
koresponden & kontributor:
Maizar Radjin
Febby Aurora Nurnitasari
Wahyu Sunyoto Hari Adi
Nuniek Setyorini
Rizky Andy Kresna
Mira Rahayu Sinuhaji
Yulianto Setiawan
M. Sofiuddin
Wijayanto Aris
produksi dan distribusi:
Tito Gabrapin Helmaris
Hono Hermantoro
Ahmad Saifulloh
auditor
20inspektur ii:
pungli merusak sendi kehidupan
Bermasyarakat
pungutan liar Bukanlah kegiatan sepihak
radar
24pimpin itjen kemenhub
tommy akan kembangkan pendekatan
dialogis & preventif
itjen Genjot pengawasan dan
pencegahan kepada kpa dan ppk
kemenhub melakukan input
penilaian mandiri
hukum & konsultasi
48mengetahui lebih jauh tent
operasi tangkap tangan
profil
50Wahju satrio utomo
pimpin inspektorat jenderal
resensi
52
opini
56
lensa
60
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 1
seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Kebanyakan praktik pungli dipungut oleh dan ber negar a sehingga per lu upa ya
oknum.
Kitab Undang Undang Hukum Pidana
(KUHP) sebenarnya telah mengatur
tentang pungli, sebagaimana
i s i P a s a l 4 2 3 K U H P,
“Seorang pejabat dengan
P
Editorial
Tim Operasi
Pemberantasan Pungli
ada edisi kali ini, tema yang diangkat
mengenai “Pungutan Liar” atau biasa
yang disebut Pungli. Bisa dikatakan
praktik Pungli ini sudah terjadi sejak
pada zaman Belanda, zaman Orde Baru, zaman
Reformasi, dan mulai ngetrend kembali sejak
terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT ) di
lingkungan Kementerian Perhubungan bulan
Oktober 2016 silam. Hampir semua media
massa nasional baik cetak, elektronik maupun
online menjadikan kasus tangkap tangan terkait
pungli yang terjadi di Kementerian Perhubungan
sebagai berita utama.
Pungli sendiri menurut Wikipedia adalah
pengenaan biaya di tempat yang tidak
maksud menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan
menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa
seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk
membayar atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dirinya sendiri, diancam dengan pidana penjara
paling lama enam tahun. Pasal tersebutlah yang
sering digunakan untuk menjerat pelaku pungli.
Praktik Pungli tersebut ternyata bukan
hanya mengganggu masyarakat, namun juga
mengganggu kinerja Pemerintah.
Presiden Joko Widodo menganggap
bahwa praktik pungutan liar telah merusak
2 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
padu, efektif, resmi diundangkan pada tanggal 21 Okober
efek jera. 2016.
pemberantasan secara tegas, ter
efisien, dan mampu menimbulkan
Dengan pertimbangan tersebut, dibentuklah
tim untuk memberantas Pungli dengan Dasar
Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang
Pungli adalah jawaban
yang paling rasional
ketika muncul segala
macam regulasi bertele-
tele dan menyulitkan
pengguna jasa. Jadi
akar masalah pungli itu
karena terlalu banyak
aturan yang bertele-tele
dan aparat yang “lapar”
karena pengguna jasa
menawarkan “tanda
terimakasih”
Tim Saber pungli adalah salah satu bagian
kebijakan pemerintah dalam melaksanakan
reformasi di bidang hukum. Maksud dan
Tujuan dari program ini agar menjadik an
pemerintah yang bersih, jujur, dan adil dari
kegiatan pungutan liar guna meningkatkan
kemajuan bangsa dan negara bidang hukum.
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar
atau Satgas Saber Pungli bertanggungjawab
langsung kepada Presiden. Sebagai Pengendali/
Penanggung Satgas Saber Pungli adalah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan dengan Ketua Pelaksana: Inspektur
Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Mengapa pungli susah diberantas? Ada
sudut pandangan lain mengatakan, Pungli
adalah pilihan terbaik diantara yang buruk,
pungli adalah jawaban yang paling rasional
ketika muncul segala macam regulasi bertele-
tele dan menyulitkan pengguna jasa. Jadi skar
masalah pungli itu karena terlalu banyak aturan
yang bertele-teledan aparat yang “lapar” karena
penggunajasa menawarkan “tanda terimakasih”.
Diatas semua itu, selaku anak bangsa, kita
tentu harus ikut mendukung agar Tim Operasi
Pemberantasan Pungli (OPP) bisa bekerja secara
maksimal.
Salam hangat,
Tim Buletin
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 3
Kolom Irjen
Satgas OPP, Mencegah
Kebocoran Uang Negara
oleh: dr. Wahju satrio utomo, sh, m.si.
inspektur jenderal kementerian perhubungan
Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) akan memantau
dan mengawasi seluruh
proyek-proyek pemeritah
terutama yang nilai
proyeksinya cukup besar.
Seperti diketahui, sampai
2019 mendatang banyak
proyek transportasi yang
nilainya cukup besar dan
rawan penyimpangan.
K
ita akan menerapa konsep Bedah
Proyek. Nanti proyek-proyek besar akan
diawasi dan diperiksa sejak awal atau
dilakukan bedah proyek. Bagaimana
proses proyek fisik di lapangan, bagaimana
tahapannya dan apa saja kendalanya. Selain itu,
rasionalitas proyek juga harus baik dan masuk
akal, sehingga tidak akan terjadi kebocoran
anggaran yang akhirnya merugikan keuangan
negara itu.
Sampai tahun 2019 mendatang, banyak
proyek-proyek transprotasi di lingkungan
Kemenhub yang harus diawasi ketat. Sebut saja
proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara
Kertajati di Majalengka Jawa Barat serta lainnya.
Melalui konsep bedah proyek, semua bisa
dipantau dan diawasi secara lebih efektif. Proyek
pemerintah yang jauh dsari pusat kekuasaan
sekalipun akan tetap bisa diawasi agar tiodak
menyalahi konsep dan merugikan keuangan
Negara.
Pelanggar an yang sering terjadi dan
merugikan keuangan negara, biasanya terjadi
karena minim pengawasan. Selain itu juga
kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM
di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai
pemilik proyek.
Kendala-kendala seper ti itu akan terus
ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan
komunikasi yang baik serta laporan proyek yang
intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan
bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian
keuangan negara bisa dicegah.
Seluruh uang negara yang dialokasikan
untuk proyek-proyek transportasi di berbagai
matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif.
Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi
bahkan dihilangkan sama sekali.
Perang terhadap korupsi dan segala bentuk
penyimpangan aturan harus dilakukan sejak
awal dan harus didukung seluruh komponen
bangsa. Korupsi atau kerugian keuangan negara
4 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar.
Melalui Satgas OPP inilah kita berusaha
mencegah berbagai penyimpangan keuangan
dalam proyek-proyek yang dilakukan oleh
Kementerian Perhubungan, sehingga kebocoran
uang Negara pun dapat dicegah sedini mungkin.
biasanya diawali dengan penyimpangan aturan
betapapun kecilnya. Semua harus dikembalikan
ke jalur yang benar dan uang rakyat dipastikan
tetap aman dan sampai kepada mereka yang
berhak.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
memperingatkan kepada seluruh kementerian
dan instansi pemerintah untuk menghentikan
segala bentuk pungutan liar terutama yang
berkaitan denganpelayanan kepada masyarakat.
Atas dasar itulah Kementerian Perhubungan
Membentuk Satuan Tugas (Satgas) Operasi
korupsi atau kerugian
keuangan negara biasanya
diawali dengan penyimpangan
aturan betapapun kecilnya.
semua harus dikembalikan
ke jalur yang benar dan uang
rakyat dipastikan tetap aman
dan sampai kepada mereka
yang berhak.
Pemberantasan Pungli (OPP) yang dipimpin oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.
Pembentukan Satgas OPP ini sebagai tindak
lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 5
Value
S
Value
Berantas Pungli
Demi Perbaikan Kinerja
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)
memperingatkan kepada seluruh kementerian dan
instansi pemerintah untuk menghentikan segala
bentuk pungutan liar terutama yang berkaitan dengan
pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah akan terus
melakukan penertiban dan penangkapan kepada semua
pihak yang melakukan pungli kepada masyarakat. Untuk
itu telah dikeluarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar.
ebagai tindak lanjut arahan Presiden
Jo ko wi t ersebu t Kemen t er ian
Perhubungan telah membentuk Satgas
Operasi Pemberantasan Pungli di
lingkungan Kementerian Perhubungan melalui
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP
265 tahun 2016 yang ditetapkan pada tanggal
14 Oktober 2016. Kemudian diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP. 868 Tahun 2016 tentang Satgas
Operasi Pemberantasan Pungli di lingkungan
Kementerian Perhubungan dengan tugas
6 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
utama membantu Menteri Perhubungan untuk
melakukan pengawasan dalam pemberantasan
pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pembentukan Satgas Operasi Pemberantasan
Pungli (Satgas OPP) ini juga merupakan komitmen
Menteri Perhubungan beserta jajarannya untuk
melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik
antara lain melalui pemberantasan pungli di
sektor transportasi guna mewujudkan good
governance, independen, dan netralitas.
“Setop pungli di pelayanan jasa perhubungan
atau aparat penegak hukum,”demikian dikatakan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam
beberapa kesempatan.
Berkenaan dengan itu Sekretaris Jenderal
Kementerian Perhubungan Sugihardjo selaku
Ketua Pelaksana Satgas OPP menyatak an
bahwa pemberantasan pungli di lingkungan
Kementerian Perhubungan ini dalam rangka
peningkatan pelayanan publik. Oleh karena itu
ukuran keberhasilan Satgas OPP ada dua hal yaitu
meningkatnya kinerja pelayanan publik dan tidak
terjadi pungli.
Lingkup kerja Satgas OPP Kemenhub pada
kegiatan pelayanan perijinan meliputi pelayanan
perijinan angkutan darat, perijinan angkutan
laut, perijinan angkutan udara, dan perijinan
angkutan perkeretaapian. Sedangk an non
perijinan fokus pada penerimanan pegawai di
lingkungan Kementerian Perhubungan dan
penerimanan calon taruna baru.
Satgas OPP Kemenhub akan terus bekerja
dan mendalami seluruh laporan pengaduan
yang masuk, mendalami dan mencari bukti-bukti
lebih lanjut baik melalui kunjungan langsung ke
unit kerja terkait ataupun melalui operasi senyap
(penyamaran) untuk mamastikan benar tidaknya
terjadi penyimpangan/pelanggaran.
Jika penyimpangan/pelanggaran terjadi
pada personel pember i layanan dapa t
direkomendasikan untuk diberikan hukuman
administrative seperti pemecatan, penurunan
pangkat/jabatan, dan dipindah tugas ke tempat
tugas yang tidak memberikan layanan langsung
kepada masyarak at. Bahkan temuan yang
mempunyai bukti cukup terjadi pungli, dapat
disampaikan kepada aparat penegak hukum
untuk diproses lebih lanjut.
Terkait dengan pelaksanaan tugas Satgas
OPP Pungli, Sekretaris Jenderal Kementerian
Perhubungan Sugihardjo melaporkan dugaan
pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut
palsu ke Bareskrim Polri melalui surat nomor:
HK.402/2/2 Phb 2016 tanggal 30 November
2016 tentang dugaan tindak pidana penerbitan
sertifikat keterampilan pelaut palsu. Laporan
diterima langsung oleh Sespri Kabareskrim.
Laporan tersebut sebagai bukti kesungguhan
Satgas OPP di lingkungan Kementerian
Perhubungan untuk memberantas semua
bentuk kecurangan dan penyimpangan dalam
setiap pelayanan jasa perhubungan. Harapannya
Bareskrim Polri dapat mengungkap jaringan
pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut sampai
tuntas, sehingga keselamatan transportasi laut
dapat lebih terjamin.
“Selain itu pemalsuan sertifikat keterampilan
pelaut merupakan tindak kriminal yang dalam
hal ini bukan merupakan tugas dari Satgas OPP
Kementerian Perhubungan,”ujar Sugihardjo.
Dar i sejumlah lapor an pengaduan
masyarakat, juga telah ditindaklanjuti dengan
pengecekan langsung di lapangan baik melalui
kunjungan langsung ke unit kerja terkait ataupun
melalui operasi senyap (penyamaran).
Laporan yang disepakati untuk ditindak
lanjuti adalah laporan yang dinilai mempunyai
unsur kebenaran, mencantumkan nama pelapor,
tempat kejadian, besaran pungli, instansi/pejabat
yang terlibat, dan kapan kejadian pungli terjadi.
Hal lain yang telah dihasilkan oleh Tim
Satgas OPP Kementerian Perhubungan adalah
menghilangkan sentralistik penandatanganan
sertifikat kecakapan pelaut yang semula
ditangani oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut, kini telah didelegasikan kepada sekolah-
sekolah keahlian yang ditunjuk pemerintah atau
admistrator pelabuhan. Diantara sekolah yang
ditunjuk itu adalah sekolah-sekolah pelaut yang
berada di bawah Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Perhubungan.
Keberhasilan lainnya adalah penyelesaian
urusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM),
dimana Kementerian Perhubungan sudah tidak
lagi terlibat dalam pengaturan TKBM.
“Namun konsentrasi pada tugas pokok dan
fungsinya yaitu memperlancar penanganan
transportasi serta menciptakan transportasi yang
aman dan lancar,”tutur Sugihardjo.
(Nuris Rochmadi)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 7
P
Value
Saatnya Lembaga Diklat
Kemenhub Terapkan
Pendidikan Integritas
Inspektur Jenderal Kementerian
Perhubungan menyatakan
bahwa pendidikan integritas,
diharapkan dapat diterapkan
di seluruh penyelenggara
pendidikan dan pelatihan
di lingkungan Kementerian
Perhubungan pada tahun ajaran
2017/2018.
enerapan ini sebagai kelanjutan dari
peluncuran pedoman penyelenggaraan
pendidikan integritas pada 22Desember
2016 oleh Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi. Ditandai dengan penyerahan
buku dari Inspektur Jenderal kepada Menhub
dan selanjutnya diserahkan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Perhubungan.
Peluncuran pedoman Pendidikan Integritas
dilaksanak an bersamaan dengan kegiatan
Deklarasi Anti Pungli bagi Pejabat Eselon I dan
8 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
II di lingkungan Kantor Pusat Kemenhub dan
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah
Jabotabek dan dilanjutkan dalam Focus Group
Discussion (FGD) bertema “Tanpa Pungutan
Liar Kita Wujudkan Kementerian Perhubungan
Bebas Dari Korupsi Menuju Pelayanan Prima Jasa
Transportasi”.
Bahan pengajarannya saat ini sedang dalam
proses penyelesaian oleh Kelompok kerja
penyusunan kurikulum/ modul/bahan ajar
pendidikan integritas pada lembaga pendidikan
dan pelatihan di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Koordinasi intensif dengan unit kerja terkait,
seperti dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Perhubungan dan Direktorat
Pendidik an Tinggi terus dilakukan untuk
penyelesaian kurikulun, modul, dan bahan ajar.
Sebagaimana diketahui tindak pidana
korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang luar
biasa, sehingga pemberantasannya juga harus
dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa.
Korupsi dapat dicegah bila masing-masing
kita mampu membersihkan diri dari niat untuk
tidak melakukan korupsi, menahan godaan
ketika ada kesempatan, jujur dalam berkata dan
berbuat, berani menolak pemberian yang terkait
dengan jabatan, berani melaporkan adanya
tindakan yang mengarah pada perilaku koruptif
dan sebagainya. Semua itu merupakan ciri-ciri
perilaku atau sikap yang berintegritas.
Sesuai dengan peran dan fungsi pendidikan,
yaitu pencegahan, maka dunia pendidikan
disebutkan Cris, harus mampu membekali setiap
peserta didik agar memiliki jati diri yang kuat,
sehingga mampu menjadi pejuang dan pelaku
antikorupsi di masa datang. Tantangan terberat
yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini
adalah mendidik dan mengasuh peserta didik
agar memiliki kompetensi dan berkepribadian
atau berakhlak mulia di tengah-tengah perilaku
masyarakat yang kurang mendukung.
Misalnya saja, lemahnya pengendalian diri
dan emosi, melakukan kecurangan tanpa merasa
bersalah, kurangnya contoh keteladanan, cara-
cara instan untuk mencapai sesuatu (mental
menerabas), serta godaan untuk berperilaku
konsumtif.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah, kebiasaan memberikan hadiah sebagai
ucapan terima kasih. Semua ini dapat menjadi
penyebab terjadinya kontraproduktif dalam
pencegahan tindakan korupsi. Untuk itu, dunia
pendidikan perlu melakukan aksi-aksi nyata
secara terus menerus dan berkelanjutan yang
dimulai sejak dini.
Aksi-aksi nyata tersebut antara lain dilakukan
dengan melatih penguatankontrol diriagar setiap
anak siap menjadikan dirinya sebagai teladan
bagi yang lain. Setiap peserta didik diharapkan
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 9
mampu menunjukkan perilaku, mengawasi, dan
mengajak orang lain untuk peduli dan terlibat
dengan aksi pencegahan tindakan korupsi atau
perbuatan lain yang mengarah pada tindakan
korupsi. Diaencontohkan, misalnya, mereka
mampu menolak ketika diajak untuk berbuat
curang, menyontek, menjiplak, membolos dan
sebagainya.
S esuai dengan fungsi pendidik an
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1
ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan demikian, pendidikan harus mampu
memainkan perannya memenuhi kebutuhan
individu peserta didik yang dilakukan melalui
pola asah, asih dan asuh yang berlaku di
lingkungan BPSDM Perhubungan.
Penguatan integritas merupakan upaya yang
dianggap ampuh untuk memerangi perilaku
tindak korupsi. Dengan kata lain, perilaku dan
sikap Integritas mencakup semua tindakan
melawan, memberantas, me nentang dan
mencegah korupsi. Agar memiliki integritas,
setiap orang perlu dibekali dengan informasi,
peningkatan kontrol diri untuk mencegah niat
dan membangun sistem yang memperkecil
kesempatan orang melakukan tindak korupsi,
termasuk penindakan terhadap pelaku melalui
penegakan hukum yang adil.
Pendidikan Integritas merupakan bagian
dari pendidikan karakter yang memberikan
penek anan pada sembilan nilai integritas,
10 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
11transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
diantaranya ujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan
peduli. Sebagaimana halnya dengan pendidikan
karakter, Pendidikan Integritas bukan sekadar
mengajark an mana yang benar dan mana
yang salah. Lebih dari itu, Pendidikan Integritas
merupakan usaha menanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik (habituation), sehingga
peserta didik mampu bersikap dan bertindak
berdasark an nilai-nilai yang telah menjadi
kepribadiannya.
Untuk itu, Pendidik an Integritas harus
melibatkan pengetahuan yang baik (moral
knowing), perasaan yang baik (loving good)
atau moral feeling dan perilaku yang baik
(moral action), sehingga terbentuk perwujudan
kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.
Sasaran utama dari Pendidikan Integritas
adalah lembaga pendidikan dan pelatihan yang
memiliki budaya integritas. Sasaran pendidikan
lembaga pendidik an dan pelatihan yang
dimaksud adalah sekolah tinggi, politeknik,
akademi, balai dan bentuk lain yang sederajat.
Budaya integritas dimaksud diperlukan dalam
rangka membangun generasi mendatang yang
memiliki integritas sehingga mampu menolak
korupsi mesk ipun ada kesempatan untuk
melakukannya.
Wujudkan Budaya Integritas
Pendidik an Integritas ber tujuan untuk
mempersiapkan peserta didik agar berbudaya
integritas, melalui berbagai kegiatan di
lembaga pendidikan dan pelatihan termasuk
pen yelenggar aan manajemen, keg iatan
pembelajaran dan pembiasaan agar setiap
individu memilik i kemampuan un tuk
menghindar, menolak, melawan, atau mencegah
segala bentuk tindakan kecurangan dan tindakan
lain yang mengarah pada tindakan korupsi.
Pencegahannya yakni melalui membangun
kehidupan lembaga pendidikan dan pelatihan
sebagai bag ian dar i masyarakat melalui
penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya
integritas, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab,
bekerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani,
peduli dan bermartabat (dignity).
Selain itu, mengembangkan potensi kalbu/
nurani peserta didikmelalui ranah afektif sebagai
manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai
wujud rasa cinta tanah air, serta didukung oleh
wawasan kebangsaan yang kuat.
Poin lainnya, adalah menumbuhkan
sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius. Menanamkan
jiwa kepemimpinan yang profesional dan
bertanggung jawab sebagai generasi penerus
bangsa. Selanjutny a, meny elenggar ak an
manajemen lembaga pendidikan dan pelatihan
secara terbuka, transparan, profesional, dan
bertanggungjawab.
Kriteria yang dapat dijadikan panduan untuk
mengukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
juga ada, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Secar a kuan titas , terdapa t lembaga
pendidikan dan pelatihan dalam jumlah yang
terus bertambah secara signifikan dari waktu
ke waktu yang melaksanak an Pendidik an
Integ ritas. Pendidik an Integ ritas adalah
sebuah gerakan yang diharapkan menjangkau
seluruh lembaga pendidikan dan pelatihan di
lingkungan Kementerian Perhubungan. Hal ini
tentu memerlukan partisipasi yang semakin
meluas secara kuantitas.
Sedangk an dar i sisi kualitas, terdapat
pengembangan pola pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
baik dalam hal pelibatan unsur dan komponen
lembaga pendidikan dan pelatihan. Begitu juga,
perluasan integrasi menuju ke semua mata
pelajaran yang ada serta pengembangan strategi
melalui kegiatan kesiswaan dan pembiasaan
perilaku sesuai dengan potensi dan kondisi
lembaga pendidikan dan pelatihan, sehingga
dapat ditemukan pola pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
yang bervariasi.
Dapat juga ada keterlibatan dari pihak-
pihak lain di luar lembaga pendidikan dalam
pelaksanaan Pendidikan Integritas, seper ti
asosiasi bidang usaha, dunia usaha, organisasi
profesi, dan instansi terkait. Keterlibatan tersebut
dapat berupa pemberian sponsor, penyediaan
nara sumber, dukungan fasilitas, ataupun
gagasan dan pemikiran. (Nuris Rochmadi)
M
Value
Mengetahui Lebih Jauh
Tugas dan Sasaran
Satgas Saber Pungli
Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli)
dikukuhkan pemerintah melalui Kementerian
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
(Kemenkopolhukam) pada 28 Oktober 2016.
Hal itu mengacu pada Peraturan Presiden
(Perpres) 87 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Satgas Saber
Pungli karena Pungli dinilai
sudah merusak kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara.
enurut Ketua Satgas Saber Pungli
Nasional Asep Kurnia, Satgas Saber
Pungli berfungsi sebagai intelijen,
pencegahan, penindakan, dan
yustisi. Bertugas melaksanakan pemberantasan
pungli secara efektif dan efisien dengan
mengoptimalkan pemanfaatan personel, Satuan
12 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
13transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
kerja dan sarana prasarana, baik yang berada
di Kementerian/Lembaga maupun pemerintah
daerah.
“Sasarannya adalah sentra pelayanan publik
di Kementerian/Lembaga dan Pemda,”jelas Asep
saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi
Teknis Ditjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan di Jakarta, belum lama ini.
Dalam pelayanan publik, sasaran Saber
pungli kata Asep diantaranya pada pelayanan
publik di ekspor dan impor. Penegakan hukum,
perizinan, kepegawaian, pendidikan, pengadaan
barang dan jasa, serta kegiatan pungli lainnya
yang meresahkan masyarakat.
Ada enam wew enang Satgas Saber
Pungli dian tar an ya membangun sistem
pencegahan dan pemberantasan pungli,
melakukan pengumpulan data dan informasi
dari Kementerian/Lembaga dan pihak lain yan
terkait, menggunakan teknologi informasi.
“S elanjutn y a mengkoor dinasik an,
merencanak an, dan melaksanak an operasi
pemberantasan pungli,”ujar Asep.
Wewenang lainnya adalah memberikan
rekomendasi kepada pimpinan Kementerian/
Lembaga serta Kepala Pemda untuk memberikan
sanksi kepada pelaku pungli sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Satgas juga member ik an rekomendasi
pembentukan dan pelaksanaan tugas unit Saber
Pungli di setiap instansi penyelengara pelayanan
publik kepada pimpinan Kementerian/Lembaga
dan Kepala Pemda.
“Terakhir, melaksanakan evaluasi kegiatan
pemberantasan pungli,”imbuh Asep.
tugas k/l, pemda, dan peran masyarakat
Lalu apa tugas K/L dan Pemda? Menurut
Asep sudah termaktub bahwa ada beberapa
yang harus dilakukan, diantaranya melaksanakan
pemberantasan pungli di lingkungan kerja
masing-masing.
Membentuk Unit Pemberantas Pungli (UPP),
UPP berada pada Satuan pengawas internal atau
unit kerja lain di lingkungan kerja masing-masing.
Pembentukan UPP berdasarkan rekomendasi
Satgas Saber Pungli dan melaksanakan tugasnya
dengan berkoordinasi kepada Satgas Saber
Pungli.
Saat ini, terdapat UPP K/L sebanyak 29,
UPP Provinsi 34 unit, dan UPP Kabupaten/Kota
sebanyak 480 unit dengan satu Satgas Saber
Pungli untuk tingkat Nasional.
“Masyarakat juga dapat berperan serta dalam
pemberantasan pungli,’kata Asep.
Caranya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui media elektronik atau non
elektronik. Peran serta masyarakat itu, dilakukan
dalam bentuk pemberian informasi, pengaduan,
pelaporan, dan atau bentuk lain, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Hingga 10 April 2017 terdapat 27.787
aduan. 90,79 diantaranya pengaduan beradar
pengawasan. Daerah yang paling banyak
laporan aduan adalah Provinsi Jawa Barat, DKI
Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, Banten,
dan Lampung.
D a l a m p e l a p o r a n , p e n g e n d a l i /
penangungjawab Satgas Saber Pungli menurut
Asep, melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Presiden paling sedikit satu kali setiap tiga bulan
sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
Adapun sanksi huk um pada pungli,
ditegaskan Asep, ada bermacam-macam, sesuai
kategori yang dilakukannya. Misalnya untuk
pemberi suap maka ancaman pidana 5 tahun,
denda Rp15 juta. Penerima suap pidana 3 tahun,
denda Rp15 juta.
Selanjutnya memberi suap atau menjanjikan
hadiah kepada PNS atau penyelenggara negara,
pidana 1 tahun max 5 tahun, denda min Rp50
juta max Rp250 juta. Pegawai negeri atau
penyelenggara negara melakukan pemerasan
pidana min 4 tahun max 20 tahun, denda max
Rp1 miliar.
Pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima gratifikasi pidana min1 tahun max 5
tahun, denda min Rp200 juta max Rp1 miliar,
dan pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima atau janji berbuat sesuatu, pidana
min 4 tahun max 2 tahun, denda Rp200 juta-
Rp1 miliar.
“Bag i yan g akan m e lap o rk an , b isa
juga me ngirimkan surat e le ktronik ke
saberpunglisatgas@polkam.go.id,” pungkas
Asep. (tim)
K
Value
Pemberantasan Pungli
Harus Diiringi
Peningkatan
Kesejahteraan
Perang melawan pungutan
liar (pungli) yang digaungkan
Pemerintahan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) terjadi dimana-
mana. Pungli dan korupsiharus
menjadi musuh kita bersama.
Pungli bukan hanya membuat
ekonomi biaya tinggi, tapi juga
merugikan negara dan rakyat
dan konsumen.
ini Tim Saber Pungli sudah dibentuk
di hampir semua instansi pemerintah,
kem ene rian da n lemba ga nega ra,
termasuk Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) RI. Tujuannya jelas, membuat
birokrasi makin transparan sekaligus menecah
dan menghilangkan pungli sampai ke akar-
akarnya.
“Jadi kita (pungli-red) harus dua sisi. Kita
memberantas punglinya itu sendiri, karena itu
anggaran tersebut akan menjadi beban pada
pengguna jasa kan? Kita harus berantas itu,”kata
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan
Ir. Sugihardjo, MM., yang sekaligus Ketua
Saber Pungli Kemenhub kepada Tim Buletin
Transparansi di Jakarta, belum lama ini.
Tapi di sisi lain, lanjut Sugihardjo, negara juga
harus memperhatikan apa kebutuhan petugas.
Harus imbang.
“Kalau cuma bicara berantas pungli, berantas
pungli, tapi kebutuhan dasar pegawai tidak
dipenuhi akan repot. Dari dulu kita bicara
pemberantasan pungli, tapi nggak selesai,”
katanya.
Untuk memberantas pungli makan hal
pertama yang harus dipenuhi adaah kjebutuhan
dasarnya dulu. Jika secara ekonomi orang sudah
cukup, maka peluang melakukan pungli makin
berkurang. Jika sudah cukup bahkan kaya masih
melakukan pungli itu keterlaluan.
Pak Jojo, beg itu sapaan akrabn ya,
memberikan contoh. Ibu Sri Mulyani Indrawati
saat menjadi Menteri Keuangan yang pertama
dilakukan adalah menaikan tunjangan dan
kesejahteraan karyawan. Jadi, kebutuhan dasar
pegawai harus dipenuhi dahulu. Baru digenjot
kinerjanya.
“Bu Sri Mulyani, waktu menjabat Menteri
Keuangan yang pertama, me-reform organsiasi
(Kemenkeu) dulu. Sekarang tunjangan kinerja
(tunkin)-nya sampai seratus persen, dan memang
bagus. Jadi, realistis. Kebutuhan dasar itu
dipenuhi dulu, ya baru macem-macem disikat,”
kata Jojo menambahkan.
Tapi, kalau kita bilang orang jangan pungli,
14 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
15transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
tak boleh pungli tapi kebutuhan kerja dasarnya
tak terpenuhi, apalagi kebutuhan pribadi,
bagaimana mau kerja optimal? Semua harus
sinkron. Seper ti di Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Mereka bisa konsisten bekerja,
karena auditornya paling kecil gajinya Rp20 juta
per bulan.
“Ya memang harus begitu. Makanya, kalau
pegawai negeri dilarang pungli dan korupsi,
memang normatifnya begitu. Tapi, bagaimana
sistem penggajian, bagaimana kesejahteraan
karyawan harus kita fikirkan,”kilah Jojo.
Selain memikirkan kesejahteraan karyawan,
pemberantasan pungli juga harus ditunjang
dengan sistem penganggaran yang jelas dan
realitis. Dengan begitu, mereka bisa menjalankan
tugas dengan baik, karena semua sudah ada pos-
pos anggarannya yang jelas.
Kini komitmen pemerintah memberantas
pungli sudah sangat jelas. Komitmen pemerintah
yang kuat itu kan ditunjukkan salah satunya
dengan Perpres No.87 2016. Masalahnya
sekarang kita mau serius tidak memberantas
pungli itu?
Kalau mau serius, menurut Jojo, maka
seharusnya beriringan antara peningkatan
kinerja, penegak an huk umn ya maupun
peningkatan kesejahteraannya. Semua itu harus
sejalan, karena kalau satu sisi, penegakan hukum,
sanksi dan tindakan, tapi tidak memperhatikan
apa yang menjadi kesejahteraan, apa yang
menjadi kebutuhan kerja, itu tak bisa jalan.
“Ini yang harus seiring dan sejalan. Kalau
sudah begitu, komitmen Presiden Jokowi
memberantas pungli akan berjalan. Terkadang
orang bilang pungli itu kecil, tapi kalau
dikumulatifk an itu besar. Dan yang lebih
berbahaya, bukan hanya rupiah-nya, namun
juga menjadikan budaya kerjanya rusak,” papar
alumni FE UI Jakarta itu.
pungli merusak Budaya kerja
Yang perlu menjadi fokus kinerja Saber
Pungli ke depan, adalaha membereantas pungli
sampai ke akar-akarnya. Yang perlu disoroti dan
paling bahaya karena pungli itu justru merusak
budaya kerja.
Jadi orang tidak bekerja secara profesional,
tidak bekerja lagi mengikut aturan. Tapi mereka
bekerja karena ada yang bayar. Kondisi tersebut
jelek sekali. Apakah dibayarnya oleh orang
yang di lapangan, di pinggir jalan atau yang di
belakang-belakang meja.
“Punglinya dibayar di belak ang meja.
Misalnya dalam hal perizinan atau segala macam.
Inilah yang merusak mental dan menjatuhkan
wibawa aparat di mata rakyat,”urai Jojo.
Kini modus dan cara-cara pungli sudah
demikian beragam. Banyak orang bilang, Pungli
bisa terjadi di pinggir jalan atau di tempat-
tempat tertentu. Untuk mendapatkan uang
dia menjual apa yang diberikan Tuhan, dengan
membuka bajunya. Bahkan terkadang untuk
mendapatkan sesuatu, dengan pakai atribut
jabatan. Itu lebih parah lagi. Budaya kerja jadi
rusak oleh Pungli.
Oleh karena itu, program kerja Pemerintah
memberantas pungli harus didukung. Kebijakan
Presiden Jokowi dalam memberantas pungli
dengan tujuan dua hal. Pertama, pelayanan
publik meningk at dan tidak ada high cost
economy. Kemudian yang kedua, budaya kerja
menjadi benar.
“Pungli itu, merusak mental dan budaya kita.
Segala sesuatu kita kerjakan karena ada iming-
iming uang, akan rusak semua. Nggak ada lagi
wibawanya birokrasi itu,”sebut Jojo.
Menurutnya, sejak Satgas Saber Pungli
dibentuk di Kementerian Perhubungan, respon
masyarakat cukup bagus. Data Saber pungli
menyebutkan saat ini sudah ada 87 pengaduan
yang masuk ke channel yang ada. Selain itu juga
terdapat 230 pengaduan yang masuk ke kanal
Kementerian Perhubungan melalui Saber Pungli
Nasional dan ada juga e-pengaduan lainnya.
Meski harus diakui, tak semua pengaduan
itu terkait masalah Kementerian Perhubungan.
Namun masyarak at banyak yang lapor ke
Kementerian Perhubungan. Padahal, setelah
dilakukan klarifikasi, laporan-laporan tersebut
ada yang terkait dengan Pemda, Dinas
Perhubungan, dan lainnya.
Sejauh ini, tambah Jojo, ada beberapa
pengaduan pungli terkait dengan banyak hal
seperti di ada pelabuhan, ada di moda jalan, ada
juga di udara. “Semua akan diklarifikan dan asas
praduga tak bersalah tetap dijunjung tinggi oleh
Tm Saber Pungli,”tegas Jojo.
(Tim Transparansi)
Value
Sugihardjo: Siapkan Dulu
Dapur Cadangan
Kementerian Perhubungan dan
jajarannnya berkomitmen memulai
hihup baru dan meninggalkan
praktik illegal seperti pungutan liar
(pungli), korupsi, dan sejenisnya.
Dalam berbagai kesempatan
diimbau pada seluruh jajaran
di lingkungan Kementerian
Perhubungan, baik di pusat
maupun di daerah,
tutuplah lembaran lama.
16 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
17transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
“J
angan melakuk an pr
yang melanggar hu
pungli, korupsi dan se
mulai dengan lembar
harus berubah. Kata kuncinya, ka
berubah, maka kita yang akan
perubahan. Mari kita sejahtera de
yang professional,” Kata Ketua Ti Ir.
Sugohardjo, MM., di Jakarta, be
Cara tersebut diantaranya
memperluas pembentukan Ba
Umum (BLU). Tujuannya adala
bekerja dengan profesional, kerj
dan mendapatkan penghargaan
“Sekarang bukan zamannya
kan? Memangnya anak sekolah bi
semangat? Mau membeli susu u
memakai semangat? Namun beg
dengan alasan gaji tak cukup, teru
tambahandengancara yang mela
jelas Jojo, sapaan akrab Sekjen
Perhubungan itu.
S e b a g a i p i mp i n a n K e
Perhubungan harus memperhati
kesejahteraan, termasuk denga
BLU. Tapi, kalau itu juga tak
solusinya ada dua.
“Pertama, kita harus m
pola hidupnya. Kalau yang
pegawai negeri itu, jan
kaya. Tak bisa, me
neger i kay
cukup,
Bisa m
ana
w
uj
J m
p
Uan
dan
sama. Pad
uang Rp100
satu minggu
pengeluarann
cukup.Tapi, be
aktik-praktik
kum, seper ti
bagainya. Kita
an baru. Kita
lau tidak mau
dilindas oleh
ngan cara-cara
m Saber Pungli
lum lama ini.
adalah upaya
dan Layanan
h supaya kita
a dengan baik
yang pantas.
semangat ’45
sa cukup pakai
ntuk anak bias
itu, tak boleh
s kita mencari
nggar hokum,”
Kementerian
m e n t e r i a n
kan tambahan
n membentuk
cukup, maka
enyesuaikan
namanya jadi
gan berharap
njadi pegawai
a, tapi kalau
pan tas, bisa.
enyekolahkan
k, bisa hidup
a j a r , o k , ”
arnya.
Itu pertama.
a d i , h a r u s
enyesuaik an
o l a h i d u p .
g Rp100 ribu
Rp1 juta itu
a saat punya
ribu dalam
, pasti diatur
ya itu supaya
gitu ada uang
Rp1 juta dalam seminggu, pasti yang dibeli
beda lagi.
Kedua, kalau semua itu belum cukup juga,
harus mencari tambahan dengan cara-cara yang
sah. Apakah dengan mengajar, apakah istrinya
berjualan kue atau lainnya. Harus begitu, harus
usaha.
Jojo menyontohkan, pada zaman awal-awal
kerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan ia
mengelola Bimbingan Belajar (Bimbel) BT SMA 8
sampai sekarang justru makin besar. Sekarang,
setiap Sabtu masih bekerja dengan membuka
Warung Property.Tapi yang tak boleh ada conflict
of interest.
“Misalnya, saya mengurusi property, tapi tak
pernah mencari pekerjaan di dalam Kementerian
Perhubungan. Itu tidak boleh, karena nanti ada
conflict of interest. Sepanjang tidak menganggu
waktu kantor, tak ada conflict of interest, maka
harus usaha,”kata Jojo.
Makanya, Jojo menyarankan, sebelum masuk
pegawai negeri sipil (PNS), siapkan dulu “dapur
cadangan. Kalau penghasilan (sebagai PNS-red)
tak cukup, sangat mudah tergoda mengambil
yang bukan haknya. Misalnya mengambil jatah
anak buah, jatah teman, jatah pimpinan, bahkan
sampai mengambil jatah Tuhan.
“Kasus-kasu seperti ini tidak boleh terjadi di
Kementerian Perhubungan,”tegas Jojo.
Menurutnya, kasus-kasus pungli di peme-
rintahan termasuk Kementerian Perhubungan
harus menjadi pelajaran berharga. Memang ada
keinginan dari pimpinan untuk melakukan self
correction. Pungli itu ada di mana-mana. Sebagai
anggota masyarakat, mengurus dokumen apa
saja sering ada pungli.
“Kasaus-kasus pungli di pelabuhan, bandara,
terminal, stasiun, dan lainnya perlahan harus
dihilangkan. Sebab pungli di unit-unit pelayanan
seperti di atas sangat memengaruhi daya saing
kita sebagai bangsa,”tuturnya.
Fokus kita ke depan, bagaimana mem-
berantas pungli dan korupsi di semua tempat
Ini yang harus kita lakukan secara bersama-sama
perbaikan dan kepada masyarakat tidak berarti
menurun. Kasus OTT yang terjadi di beberapa
tempat itu harus dijadikan self koreksi untuk
meningkatkan kualitas layanan.(tim transparansi)
G
Value
Gubernur Sumbar:
Pemprov
Berkomitmen
Pungli
Praktik pungutan liar (pungli)
telah merusak sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pemerintah
memandang perlu upaya tegas,
terpadu dan efektif dan mampu
memberikan efek jera.
ubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan
Prayitno mengemukakan, hingga saat
ini hampir seluruh tatanan pelayanan
publik dan pada semua tingk atan
pelayanan baik secara terstruktur maupun oleh
oknum perorangan dari petugas pelayanan,
praktik pungli terjadi.
“Bahkan sudah menjadi suatu hal yang
dianggap biasa, baik bagi petugas pelayanan
maupun dari masyarakat yang dilayani, yang
secara tidak sadar telah menjadi penyebab salah
satunya keterlambatan pelayanan, pelayanan
biaya tinggi dan lain sebagainya yang akhirnya
mempunyai dampak luar bisa dalam kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Irwan saat
berbincang khusus dengan Buletin Transparansi,
beberapa waktu lalu.
Praktik tersebut juga berpengaruh kepada
perbedaan (diferensiasi) pelayanan kepada
masyarakat. Secara tidak sadar terjadi pengkotak-
kotakan, pelayaan terjadi berdasarkan strata
sosial berujung kepada terjadinya ketidakadilan
dan kecemburuan sosial yang dapat merusak
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyak faktor menjadi penyebabnya, antara
lain penyalahgunaan wewenang, kelemahan
dalam pengawasan, kebiasaan organisasi atau
pribadi , faktor mental, ekonomi, upaya jalan
pintas dan lain sebagainya.
“Sudah menjadi kenisca yaaan bag i
pemerintah untuk menata kehidupan bernegara
dengan mempersiapkan skenario tindakan yang
tegas, terpadu dan efektif dari unsur fungsi
pelayanan, pengawasan dan low enforcement
yang dapat membuat efek jera bagi petugas
dan masyarakat yang dilayani. Kami komit
memberantas pungli,”tegas Irwan.
Untuk itu, Pemprov Sumbar, kata dia,sangat
menduk ung kebijakan Presiden ter hadap
pembentukan Tim Saber Pungli. itu merupakan
manifetasi gerakan moral seluruh lembaga dan
institusi pemerintahan baik di pusat maupun di
daerah terhadap pemberantasan pungli dalam
rangka menciptakan pemerintahan yang bersih
18 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
19transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
dan melayani.
Ditambah lagi, ada langkah tak biasa dan
istimewa dari Perpres tersebut. Pemberian
ruang kepada masyarakat sebagai objek atau
yang men da pa t pelayan an , da pa t beb as
menyampaik an kritik dan saran terhadap
proses pelayanan pemerintahan melalui media
elektronik dan non elektronik yang dijamin
kerahasiaannya.
Diakui Irwan, pungli memang sudah
dirasakan tapi karena gerakan yang dilakukan
secara parsial dan tebang pilih bahkan saling
melindungi, dan bahkan sudah menjadi budaya,
maka penanganannya saat itu masih tidak
mengemuka.
“Sebelum adanya kebijakan pembentukan
Saber Pungli oleh Presiden, Gubernur telah
mangeluar kan himbauan terhadap OPD
Provinsi yang melakukan pelayanan publik,
untuk memperbaiki SOP (standart operational
procedur) yang ber muatan SPM (standar
pelayanan minimum) dan transparansi, sebagai
tindak lanjut arahan Presiden pada Rapat
Kabinet beserta Para Gubernur sebelumnya,”
urai Irwan.
Misalnya saja, melakukan sterilisasi pelayanan
di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
yang tidak memenuhi standar regulasi dalam
pemungutan surcharge pada pelayanan angkutan
taksi yang menjadi temuan onbusdmand.
Terkait sangsi, Pemprov Sumbar berpedoman
kepada regulasi yang ada, seper ti sangsi
teguran sampai pemberhentian sebagai Aparat
Sipil Negara (ASN). Bicara kelayakan sangsi,
dikembalikan kepada yang membuat regulasi
dan aparat penegak hukum.
Secara internal, pihaknya juga menyem-
purnakan regulasi yang menjadi acuan bagi ASN
yang melakukan pelayanan publik mencakup
SOP dan transparansi serta mempersiapakan
ASN yang profesional.
“Kami juga mengimbau terhadap stakeholder
(mitra pemerintah) terkait pelayanan, untuk
menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip-
prinsip pelayanan publik yang baik. Kami
juga memberikan sangsi kepada ASN yang
melanggar, secara proporsional dan profesional
sesuai regulasi yang ada,”kata Irwan.
pelayanan transportasi publik
Terkait pelayanan publik bidang transportasi,
saat ini diakuinya sudah cukup baik. Ditandai
dengan keberhasilan Sektor Transportasi Darat
yang memeroleh penghargaan Piala Wiratama
yang ke- 3 kali, dari 15 kabupaten/kota yang
diusulkan untuk dinilai oleh Kementerian
Perhubungan. 14 kota/kabupaten mendapatkan
Piala WTN dan 1 sertifikat. Dua dari peraih
Piala WTN merupakan peraih Piala WTN penuh
(Kategori Angkutan dan Lalu Lintas) yakni kota
Bukittinggi dan Kota Padang, dan 12 kabupaten/
kota lainnya memperoleh penghargaan WTN
kategori lalu lintas.
“Pada sektor udara juga menunjuk kan
per tumbuhan yang signifikan, terlihat dari
pertumbuhan penumpang angkutan udara
mencapai 11 s.d. 15 % pertahun dalam tiga tahun
terakhir,”ungkap dia.
Di sektor laut juga terjadi peningkatan
pelayanan dengan bertambahnya dua kapal
cepat Padang – Mentawai oleh pihak swasta,
sehingga terjadi peningkatan mobilisasi orang
dan barang dari Padang ke Mentawai dan
semak in lancarnya roda pemer intahan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Di sektor perkeretaapian disamping
pelayanan terhadap angkutan semen dari
Indarung keTeluk Bayur, juga terdapat pelayanan
angkutan kereta api wisata Padang – Pariaman
dengan pertumbuhan 26 % pertahun. Sepanjang
tahun 2016, sudah mengangkut penumpang
hingga 1 juta penumpang lebih. Terdapat juga
pelayanan kereta api perintis Kayu Tanam –
Lubuk Alung.
“Untuk peningkatan layanan transportasi,
kami mengusulkan diklat-diklat terkait pelayanan
publik sektor transportasi kepada Kementerian
Perhubungan dalam rangk a peningk atan
kapasitas SDM,”imbuh Irwan.
Sedangk an pada sektor Perhubungan
Darat dan per keretaapian, Sumbar masih
membutuhkan realisasi pembangunan terminal
Type A di Kota Padang, pembangunan pelabuhan
penyeberangan di Sikabaluan Kabupaten
Kepulauan Mentawai, dan pembangunan Kapal
Penyeberangan Ro-ro untuk antar pulau di
Kabupaten Kepulauan Mentawai serta lanjutan
revitalisasi dan reaktivasi jalur kereta api di
Sumatera Barat. Begitu juga dengan perkuatan
dan peningkatan pelabuhan laut di Kabupaten
Kepulauan Mentawa.
Selain itu juga diperluk an percepatan
pembangunan dan pengembangan Bandar
Udara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai,
agar dapat melayani dengan pesawat jenis ATR
guna memicu pertumbuhan wisata Kabupaten
Kepulauan Mentawai dan peningkatan prasarana
Bandara Internasional Minangkabau, seiring
dengan makin meningkatnya pertumbuhan
penumpang. (tim)
U
Auditor
Inspektur II:
Pungli Merusak Sendi
Kehidupan Bermasyarakat
Namanya saja Pungli (Pungutan
Liar) atau pungutan yang
tidak sepatutnya dipungut.
Pungli merupakan perbuatan
yang mengganggu pelayanan
kepada masyarakat. Pungli
juga dapat mengandung arti
menyalahgunakan kewenangan
sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN). Tidak melayani masyarakat
dan malah mencederai
kepercayaan masyarakat. Sebagai
ASN seharusnya memberikan
pelayanan prima, professional,
dan berintegritas, serta
menjunjung tinggi amanah, bukan
sebaliknya.
20 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
ntuk menggali lebih jauh tentang
bahaya Pungli, tim Buletin Transparansi
melakukan tanya jawab de ngan I
nspektur II Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai
praktik pungutan liar?
Praktik pungutan liar telah merusak sendi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pemerintah memandang perlu upaya
pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif dan
efisien, serta mampu menimbulkan efek jera.
Dalam upaya pemberantasan pungutan liar
itu, pemerintah memandang perlu dibentuk
satuan tugas sapu bersih pungutan liar. Presiden
Joko Widodo pada 20 Oktober 2016 telah
menandatangani peraturan presiden (perpres)
nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu
Bersih Pungutan Liar, yang selanjutnya disebut
Satgas Saber Pungli.
apa saja langkah yang anda lakukan
untuk diterapkan di unit kerja anda?
Pada lingkungan kerja k ami setiap
kali pelaksanaan tugas, sebelumnya wajib
terlebih dahulu melakukan Sosialisasi tentang
Pengendalian dan Pencegahan Gratifikasi
(UPG) serta mensosialisasikan adanya instru-
ment pelaporan atas pengaduan berupa
Sistem Manajemen Pangaduan (Simadu) dan
Whistleblowing System (WBS).
Selain itu untuk pembiayaan penugasan
perjalanan dinas berupa, penginapan (hotel),
sewa mobil dan fasilitas ticketing kami telah
melaksanakan kerjasama dengan pihak ke-3
(travel atau agen perjalanan).
Agar setiap APIP lebih profesional dan
berintegritas semua urusan kegiatan perjalanan
telah dibiayai oleh kantor yang telah bekerjasama
dengan pihak ke tiga.
Sebagai APIP selain melaksanakan sosialisasi
UPG dan Simadu/WBS serta merekomendasikan
agar setiap audit yang bersinggungan dengan
pelayanan masyarakat wajib menyusun Stan-
dar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM). APIP juga ber-
peran untuk melakukan pembinaan berupa
pengendalian dan berperan sebagai consulting
juga memberikan jaminan bagi masyarakat yang
mengadukan permasalahan pada Simadu/WBS
dijamin kerahasiaannya dan keamanan datanya.
perpres menegaskan, masyarakat dapat
berperan ser ta dalam pemb erantasan
pungutan liar. apakah ruang tersebut sudah
dimanfaatkan oleh masyarakat?
Saya rasa sarana Simadu dan WBS pasti
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna
apabila tersosialisasi dan dijelaskan secara
kontinyu dan konsisten.
apa langkah yang dilakukan bila ada
pengaduan masyarakat?
Apabila ada pengaduan ten tu tidak
disikapi langsung secara sporadic. Pengaduan
harus ditelaah terlebih dahulu melalui survey
pendahuluan dan telaah awal, apakah dalam
susbstansi pengaduan telah terdapat bukti
materiil yang cukup dan telah memenuhi unsur
5W dan 2 H.
Selanjutnya, dari penelaahan awal dan
survey pendahuluan tersebut ditingkatkan
pemeriksaannya dan dilanjutkan ke proses
pendalaman melalui ADTT atau Audit Khusus
dan dilanjutkan dengan Audit Investigasi.
menurut anda apakah sanksi yang layak
diberikan kepada asn yang terlibat pungli?
Sanksi yang dikenak an ten tu secar a
administratif dan kepegawaian dikenakan sesuai
ketentuan PP 53 tahun 2010. Apabila terdapat
kekhususan terdapat unsur tindak pidana maka
APIP juga berperan untuk
melakukan pembinaan berupa
pengendalian dan berperan
sebagai consulting juga
memberikan jaminan bagi
masyarakat yang mengadukan
permasalahan pada Simadu/
WBS dijamin kerahasiaannya dan
keamanan datanya.
pelimpahan dilaksanakan setelah memperoleh
persetujuan dari Menteri Perhubungan dan yang
bersangkutan dibebastugaskan untuk diproses
secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
apa saran dan masukan anda terhadap
pelayanan bidang transportasi?
Agar setiap UPT memiliki, memahami dan
melaksanakan standar operational prosedur
(SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM).
Dalam implementasinya pelaksanaan pelayanan
bidang transportasi secara efektif dan efisien
serta mengedepankan aspek keamanan dalam
setiap pelaksanaannya.
Setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) juga harus
mampu berperan aktif guna menyosialisikan
aspek keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kenyamanan bertransportasi secara berkala
kepada masyarak at, sehingga masyarak at
pengguna jasa transportasi mengerti dan faham
hak dan kewajibannya. Masyarakat juga faham
melalui instrument apa ketika mereka hendak
memberikan masukan, kritik, dan saran.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 21
S
Auditor
Pungutan Liar Bukanlah
Kegiatan Sepihak
Oleh: Drs. Imam Hambali, M.Si.
(Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan)
elanjutnya yang perlu menjadi perhatian
kita bersama adalah bahwa celah untuk
melakukan pungli itu terbuka lebar dan
hidup di dalam masyarakat. Pimpinan
instansi terkait pun mustahil tidak mengetahui.
Pada hakikatnya, pungutan liar buk anlah
kegiatan sepihak, melainkan terjadi karena
adanya hubungan, misalnya antara aparat
pemerintah dengan pengusaha/ masyarakat.
Secar a definisi, pungutan liar adalah
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau
pegawai negeri atau pejabat negara atau BUMN
dengan cara meminta sejumlah uang yang
tidak sesuai atau tidak berdasarkan peraturan.
Pungutan liar sendiri tidak terdapat secara pasti
dalam KUHP, tetapi sering disamakan dengan
perbuatan pemerasan, penipuan atau korupsi
Tertangkapnya oknum PNS
Kementerian Perhubungan pada
Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dalam Operasi Tangkap
Tangan (OTT) Mabes Polri dan
Polda Metro Jaya terkait pungutan
liar yang juga dihadiri Presiden
Jokowi patut diberi apresiasi.
Hal ini menunjukan keseriusan
pemerintah dalam memerangi
penyakit-penyakit oknum aparat
yang dapat merugikan masyarakat.
22 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
yang diatur dalam KUHP sebagai berikut:
Pasal 368 KUHP: “Barang siapa dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, memaksa
orang lain dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang,
yang seluruhnya atau sebagian adalah milik
orang lain, atau supaya memberikan hutang
maupun menghapus piutang, diancam, karena
pemerasan, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun”.
Pasal 415 KUHP: “Seorang pegawai negeri
atau orang lain yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum terus-menerus atau
untuk sementara waktu, yang dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat-surat berharga
yang disimpan karena jaba tann ya, atau
membiark an uang atau surat berharga itu
diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau
menolong sebagai pembantu dalam melakukan
perbuatan tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun”.
Pasal 418 KUHP: “Seorang pegawai negeri
yang menerima hadiah atau janji padahal
diketahui atau sepatutnya harus diduganya,
bahwa hadiah atau janji itu diberikan karena
kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan
dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran
orang yang memberi hadiah atau janji itu ada
hubungan dengan jabatannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama enam bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah”.
Pasal 423 KUHP: “Pegawai negeri yang
dengan maksud menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, dengan
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa orang
lain untuk menyerahkan sesuatu, melakukan
suatu pembayaran, melakukan pemotongan
terhadap suatu pembayaran atau melakukan suatu
pekerjaan untuk pribadi sendiri, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya enam tahun”.
Prosedur pelayanan yang panjang dan
melelahkan menjadi penyebab dari semakin
banyaknya masyarakat yang menyerah ketika
berhadapan dengan pelayanan publik. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
masyarakat cenderung semakin toleran terhadap
praktik pungutan liar dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Selain itu, masyarakat sangat rentan menjadi
korban pungutan liar karena daya tawar yang
rendah dan ketiadaan lembaga pengawasan
yang efektif untuk mencegah birokrat yang kerap
melakukan pungutan liar.
Kerugian akibat pungli pun tidak melulu
diukur dengan jumlah uang yang terlibat di
dalamnya. Sekecil apapun uang pungli yang
diambil dari rakyat dan dinikmati segelintir
orang, akan melemahkan kepercayaan warga
negara kepada pemerintah dan secara ekonomi
melemahkan daya saing. Karenanya upaya
pemberantasan pungli sangat penting untuk
dilakukan.
Pemberantasan tersebut harus diikuti
dengan pembenahan yang sistemik, tidak hanya
berjalan ke hilir melainkan juga ke hulu. Artinya
pemberantasan pungli seharusnya beriringan
dengan perbaikan layanan publik yang lebih
baik, transparan, cepat dan berkualitas dengan
memperbaiki sistem agar tidak rentan pungli.
Disamping itu, diharapkan masyarakat juga
berperan serta dalam upaya pemberantasan
pungutan liar, baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui media elektronik atau non
elektronik, dalam bentuk pemberian informasi,
pengaduan, pelaporan, dan/atau bentuk lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan adanya Satgas Saber Pungli
Kementerian Perhubungan, pada saat ini jumlah
kasus yang ditangani masih kecil. Hal tersebut
terkait dengan cara yang dipilih oleh Satgas,
yaitu lebih cenderung memilih upaya OTT dalam
menjalankan tugasnya. Pilihan tersebut tentu
memiliki konsekuensi harus mencari momentum
yang tepat terkait adanya barbuk (barang bukti).
Terkait dengan pengaduan masyarakat,
sejak diterbitk annya Perpres Satgas Saber
Pungli sampai dengan bulan Januari 2017 telah
terdapat 22.000 aduan masyarakat dan telah
dilakukan langkah-langkah tindak lanjut, seperti
mencari sumber informasi yang lengkap, siapa
yang mengadu, kemudian mencari fakta atau
bukti-bukti otentik, dan dilaporkan kepada Tim
Saber Pungli Kementerian Perhubungan untuk
diproses lanjut.
Dengan beberapa kasus yang berhasil
ditangani, walaupun baru kecil jumlahnya, saya
berharap agar pemberantasan pungli tidak
mengendur, tetap terus berjalan.
Sebagai Inspektur IV pada Inspektorat
Jenderal Kementerian Perhubungan, saya
akan mengusulkan perbaikan pelayanan, baik
di subsektor maupun di internal Inspektorat
IV. Untuk di Inspektorat IV sendiri dilakukan
pemberian pelayanan dalam bentuk konsultansi
secara transparan dan tuntas kepada para auditi.
Selain itu, perlu dipasang CCTV ditempat-
tempat yang rentan, salah satunya pada ruang
kerja agar dapat memonitor ruang gerak para
auditor dan dilakukan koordinasi dengan
security Kementerian Perhubungan agar setiap
tamu bisa diseleksi dan ditanya keperluannya.
Selain itu, sosialisasi terus menerus kepada para
auditor maupun auditi tentang gratifikasi, suap
atau pemerasan sehingga diharapkan kinerja
Kementerian Perhubungan ke depan lebih
meningkat dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 23
Radar
Pimpin Itjen Kemenhub
Tommy Akan Kembangkan
Pendekatan Dialogis
& Preventif
Membangun kinerja
Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) memang bukan
perkara mudah. Namun
dengan kerja keras, integritas
serta soliditas tim diyakini
pekerjaan berat sekalipun
akan bisa dilaksanakan
dengan baik.
24 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
“I
tjen Kemenhub ke depan akan
terus diperkuat dan diberdayakan.
Bagaimana membangun soliditas
tim, profesionalsime personal serta
dukungan semua pemangku kepentingan.
Dengan begitu, kitaoptimis mampu menjalankan
tugas berat sekalipun,” kata Irjen Kemenhub Dr.
Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si., dalam perbingan
dengan Tim Buletin Transparansi di Jakarta,
Selasa (25/4/2017).
Pria yang akrab disapa Pak Tommy itu
mengakui bukan orang karier di Itjen Kemenhub.
Tapi, dengan pengalaman kerja yang cukup
lama serta riwayat penugasan yang panjang
dan beragam, ia meyakini tidak akan terlalu
lama menyesuaikan diri. Selanjutnya ia terus
menggenjot kinerja Itjen Kemenhub menjadi
lebih baik lagi.
Tommy mengakui, kinerja Itjen Kemenhub
dibawah kepemimpinan Cris Kuntadi cukup
bagus. Itjen mampu menyelematkan kebocoran
uang negara serta menghemat anggaran di
lingkungan Kemenhub RI.
“Tugas saya ke depan sebagai pimpinan
Itjen Kemenhub, bagaimana melanjutk an
prestasi yang sudah baik itu. Itu tidak mudah
tapi harus dilakukan. Paling tidak, bagaimana
mempertahankan prestasi yang sudah ada di
masa mendatang,”kata Tommy.
Untuk menjalankan tugas sebagai Irjen
Kemenhub yang baru, Tommy mengaku akan
segera bertemu dan berdialog dengan seluruh
inspektur di lingkungan kerjanya. Dari pertemuan
itu, nanti akan ada laporan bagaimana kinerja
dan capaiannya. Selanjutnya apa kendala yang
dihadapi dan bagaimana mencari solusinya
yang terbaik.
Sebagai pejabat baru (Irjen Kemenhub) tentu
saya akan melakukan mapping permasalahan
di lingkungan Itjen khususnya serta Kemenhub
pada umumnya baik di pusat atau daerah.
Selanjutnya, menetapkan prioritas kerja yang
harus segera diselesaikan denganbaik ke depan.
“Itjen Kemenhub harus mampu meng-
amank an uang negara serta memastik an
bagaimana pengelolaan aset dan kekayaan
negara di lingkungan Kemenhub berjalan dengan
baik, lancar, aman, dan selamat,” papar Tommy.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 25
26 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 26transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
pendekatan humanis
Menyadari tugas dan tanggung jawab
yang sebagai sebagai Irjen Kemenhub, Tommy
mengaku telah menyiapkan strategi penyelesaian
tugas yang baik dan aman. “Irjen ke depan akan
mengembangkan pendekatan yang humanis.
Yang dihadapi inspektor Kemenhub itu manusia
yang nota bene mempunyai sikap, perilaku dan
gaya yang berbeda-beda. Di tambah lagi kondisi
lingkungan serta tantangan tugas yang tidak
semua sama tentu membutuhkan pendekatan
yang berbeda-beda,”kilah Tommy.
Sebagai pimpinan, Itjen Kemehub akan
mengembangkan pendekatan yang humanis dan
dialogis. Masalah itu selalu ada bagi setiap orang
dan dimanapun bertugas. Dengan pendekatan
dialogis, diharapkan bisa mendeteksi segala
pentuk dan potensi penyimpangan keuangan di
lingkungan Kemehub RI. “Dari sana, diharapkan
bisa mencari solusi yang terbaik untuk mencegah
dan menghindari terjadinya penyimpangan
atau potensi terjadinya kerugian negara,” sebut
mantan kepala BPSDM Perhubungan itu.
itjen kemenhub perlu
membangun komunikasi dan
koordinasi dengan semua
pemangku kepentingan.
Bagaimana menegakkan aturan
yang ada dan menjalankan
program kerja kemenhub dengan
baik serta mencegah terjadinya
kebocoran keuangan negara itu
Itjen Kemenhub ke depan harus bisa
mencegah terjadinya pelanggaran bahk an
kerugian keuangan negara. Oleh karena itu,
sebelum semuanya terjadi kita cegah duluan.
“Melalui proses dialog menjaring saran dan
masukan dari semua pihak. Kita akan berupaya
sekuat tenaga mencegah terjadinya pelanggaran
itu,” sebut alumni S-III Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) itu.
Selama bisa dicegah, itu lebih baik
dibandingkan harus mengobati karena semua
sudah terjadi. Tindakan preventif itu akan lebih
baik dibandingkan kuratif apalagi memberikan
sanksi dan hukuman. “Alangkah banyaknya
orang yang melanggar dan uang negara yang
hilang sia-sia. Tapi kalau semua itu bisa dicegah,
akan jauh lebih baik dan itu menjadi tugas dan
tanggungjawab ItjenKemenhub,”terangTommy.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
melakukan pengawasan dan pembinaan,
menurut Tommy, pihaknya akan mendepankan
pendekatan humanis dan dialogis. Sejauh ini,
upaya mencegah terjadinya pelanggaran akan
lebih mudah dilakukan dibandingkan mengobati
atau cara-cara kuratif lainnya.
“Sebagai anak manusia, jika mer eka
diberdayakan atau ‘dimanusiakan’ maka potensi
pelanggaran itu akan berkurang. Paling tidak,
jika mereka melakukan pelanggaran langsung
diingatkan dan dikembalikan ke jalur yang
benar, tentu akan lebih mudah dibandingkan
pendekatan hukum misalnya,”terang Tommy.
Dia menambahkan, kualitas SDM di Itjen
Kemenhub sekarang jauh lebih baik dan
berkualitas. Meski diakui,jumlahnya belum ideal
jika dibandingkan dengan beban tugas dan
kewajiban yang harus ditangani. Oleh karena
itu, SDM yang ada sekarang harus diberdayakan
secara baik dan optimal.
“Itjen Kemenhub per lu membangun
komunik asi dan koordinasi dengan semua
p e m a n g k u ke p e n t in g a n . Ba g a i m a n a
menegakkan aturan yang ada dan menjalankan
program kerja Kemenhub dengan baik serta
mencegah terjadinya kebocoran keuangan
negara itu,”urai mantan Staf Ahli Menhub Bidang
Hukum dan Reformasi Birokrasi tersebut.
Objek pemeriksaan Itjen Kemenhub, tambah
dia, bukan hanya aparatur Kemenhub. Bukan
tidak mungkin juga harus memeriksa rekanan
Kemenhub terutama yang menjadi kontraktor
di proyek-proyek transportasi di lingkungan
Kemenhub RI.
“Semua harus diperiksa termasuk proyek-
proyek yang dikerjakan rekanan. Jika ada potensi
melanggar atau tidak relatif harus direvisi.
Dengan cara-cara tersebut, diharapkan kasus
mark up proyek atau manipulasi anggaran
lainnya bisa dideteksi secara dini dan uang
negara yang diselamatkan lebih besar lagi,”tegas
Tommy. (tim transparansi)
27 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 27transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
g Negara
angkan
dah Proyek
I
Cegah Kebocoran Uan
Itjen Kemb
Konsep Be
nspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) akan memantau
dan mengawasi seluruh proyek-proyek
pemeritah terutama yang nilai proyeksinya
cukup besar. Seperti diketahui, sampai 2019
mendatang banyak proyek transportasi yang
nilainya cukup besar dan rawan penyimpangan.
“Kita akan menerapa konsep Bedah Proyek.
Nanti proyek-proyek besar akan diawasi dan
diperiksa sejak awal atau dilakukan bedah
proyek . Bagaimana proses proyek fisik di
lapangan, bagaimana tahapannya dan apa
saja kendalanya. Selain itu, rasionalitas proyek
juga harus baik dan masuk akal, sehingga
tidak akan terjadi kebocoran anggaran yang
akhirnya merugik an keuangan negara itu,”
kata Irjen Kemenhub Dr. Wahju Satrio Utomo
kepada Buletin Transparansi di Jakarta, Selasa
(25/4/2017).
Sampai tahun 2019 mendatang, lanjut
dia, banyak proyek-proyek transprotasi di
lingkungan Kemenhub yang harus diawasi
ketat. Sebut saja proyek Pelabuhan Patimban di
Subang, Bandara Kertajati di Majalengka Jawa
Barat serta lainnya.
“Melalui konsep bedah proyek , semua
bisa dipantau dan diawasi secara lebih efektif.
Proyek pemerintah yang jauh dsari pusat
kekuasaan sekalipun akan tetap bisa diawasi
agar tiodak menyalahi konsep dan merugikan
keuangan negara,” jelas Tommy, sapaan akrab
Irjen Kemenhub itu.
Pelanggar an yang sering terjadi dan
merugikan keuangan negara, biasanya terjadi
karena minim pengawasan. Selain itu juga
kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM
di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai
pemilik proyek.
“Kendala-kendala seperti itu akan terus
ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan
komunikasi yang baik serta laporan proyek yang
intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan
bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian
keuangan negara bisa dicegah,”sebut Tommy.
Seluruh uang negara yang dialokasikan
untuk proyek-proyek transportasi di berbagai
matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif.
Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi
bahkan dihilangkan sama sekali.
Perang terhadap korupsi dan segala bentuk
penyimpangan aturan, menurut Tommy harus
dilakukan sejak awal dan harus didukung seluruh
komponen bangsa. “Korupsi atau kerugian
keuangan negara biasanya diawali dengan
penyimpangan aturan betapapun kecilnya.
Semua harus dikembalikan ke jalur yang benar
dan uang rakyat dipastikan tetap aman dan
sampai kepada mereka yang berhak,” tegas
Tommy.
(tim transparansi)
28 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 28transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Radar
S
Itjen Kemenhub Selamatkan Uang
Negara Sebesar Rp 175,62 Miliar
Selama Tahun 2016
Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan
(Itjen Kemenhub) terus
melakukan upaya dalam
menyelesaikan kerugian
negara terhadap pelaksanaan
anggaran di lingkungan
Kementerian Perhubungan.
Hal ini dilakukan dengan terus
mendorong penyelesaian
rekomendasi penyetoran
ke kas negara atas temuan
dan rekomendasi dari
hasil pemeriksaan/audit
oleh Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
Kementerian Perhubungan
dan BPK RI.
elama Tahun Anggaran (TA) 2016
Itjen Kemenhub telah menca ta t
penyelamatan kerugian negara dengan
nilai total sebesar Rp175,62 miliar,
dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an
penyelesaian kerugian negara dari hasil audit
Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan
penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan
BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA
2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian
Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub
dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK
RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara
telah banyak diselesaikan pada periode tahun
2015.
Dari Rp90,10 miliar nilai penyelesaian
kerugian negara dari audit Itjen Kemenhub,
Rp44,40 miliar merupakan hasil audit sampai
dengan TA 2015 dan Rp45,71 miliar merupakan
hasil audit pada TA 2016. Dengan nilai
penyelesaian tersebut, saat ini masih tersisa
Rp149,42 miliar hasil audit sampai dengan TA
2015 dan Rp584,49 miliar untuk hasil audit
terbaru pada TA 2016. Dari hasil audit Itjen
Kemenhub pada TA 2016, salah satunya terdapat
temuan yang sangat material dan signifikan pada
Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan Darat
terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan
Darat terdapat PNBP terkait penerbitan Sertifikasi
Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang tidak dibayarkan
oleh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan
bermotor selama tahun 2015 dan 2016 (sampai
dengan Agustus) senilai Rp473,57 miliar.
Sementara itu nilai penyelesaian kerugian
negara dari hasil pemeriksaan BPK RI selama
29 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 29transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
komitmen yang kuat agar seluruh jajaran
kementerian perhubungan menindaklanjuti secara
tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil pemeriksaan
Bpk maupun hasil audit itjen kemenhub
tahun 2016 sebesar Rp85,52 miliar dan yang
belum diselesaikan sebesar Rp37,66 miliar. Dari
hasil pemantauan sampai dengan semester II
2016 atas 367 temuan dan 768 rekomendasi,
Kementerian Perhubungan telah menindaklanjuti
seluruh rekomendasi BPK RI (100%), dengan
tindak lanjut tuntas sebanyak 622 (80,99%) dan
yang belum tuntas 144 (18,75%). Capaian ini
lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional.
Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
(IHPS) ITahun 2016, secara nasional rekomendasi
hasil pemeriksaan BPK 2010-2016 yang telah
ditindaklanjuti tuntas sebesar 61%, belum tuntas
26,5%, dan yang belum ditindaklanjuti 12,2%.
Seluruh jajaran Kementerian Perhubungan
memiliki komitmen kuat untuk menindaklanjuti
secara tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil
pemeriksaan BPK maupun hasil audit Itjen
Kemenhub. Selain sebagai bentuk akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, hal itu juga
merupakan amanat pasal 20 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
Terkait dengan penyelesaian kerugian
negara, para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
diharapkan agar terus melakukan penagihan
kepada para pihak terkait dan jika diperlukan
dapat menempuh beberapa upaya sebagai
berikut:
a. Mengenakan sanksi blacklist bagi perusahaan
yang belum menyelesaikan kerugian negara;
b. Meninjau ulang kontrak yang sedang
dikerjakan oleh perusahaan yang dikenakan
blacklist;
c. Melakukan penagihan dengan memotong
pembayaran atas realisasi pekerjaan pada
tahun berjalan;
d. Menghentikan pemberian fasilitas kepada
perusahaaan yang belum menyelesaikan
kerugian negara;
e. Mencabut perijinan perusahaan.
Apabila dengan upaya-upaya tersebut
para pihak terkait belum juga menyelesaiakan
kewajiban mereka, maka pihak Kementerian
Perhub ung an tida k akan seg an meminta
bantuan kepada instansi lain, dalam hal ini
aparat penegak hukum, untuk menyelesaikan
permasalahan kerugian negara. (Tim)
Radar
P
Itjen Genjot Pengawasan
dan Pencegahan Kepada
KPA dan PPK
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
terus menggenjot upaya penanaman pencegahan kepada seluruh
pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk menghindari terjadinya temuan saat
pemeriksaan keuangan di tiap-tiap sub sektor dan Badan di
lingkungan Kemenhub.
en gawasa n konteks nya leb ih luas
dari audit. Dalam pengawasan ada
konsultasi, katalis, dan sosialisasi.
Katalis merupakan pencegahan untuk
melakukan kesalahan. Pada pengawasan bisa
melalui pendekatan dengan objek, sosialisasi
apakah dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sudah sesuai atau belum.
Dalam pengelolaan anggaran dilihat
dari empat hal yakni kemanfaatan, prioritas,
kewajaran harga, dan kesesuaian dengan
ketentuan.
Dari sisi kemanfaatan, agar jangan pernah
menganggarkan yang tidak akan membawa
manfaat. Misalnya melakukan kegiatan yan tidak
berfampak dan akan menjadi mubazir.
Sedangk an dari skala prioritas, dilihat
dengan detil, bisa jadi itu memang bermanfaat,
tetapi tidak prioritas. Misalnya saja pemagaran
rumah Dinas di area pelabuhan, itu memberi
manfaat namun tidak prioritas, apalagi bila
anggarannya terbatas.
Selanjutnya terkait kewajaran harga, sebelum
memutuskan, harus benar- benar survei pasar.
Hal itu dikarenakan, rekanan pasti akan menawar
hargaalnya yang tidak jauh.
Intinya jangan susun anggaran secara
ngawur. Reviu HPS (harga perkiraan sendiri).
Ketika menyusun, harus sesuai faedah, harga
setempat, dan kesesuaian harga.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
juga telah mengeluarkan Surat Edaran bahwa
bila anggaran di atas Rp10 miliar, maka akan
dilakukan audit. Berbagi dan sharingknowladge.
Keempa t adalah kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan. Dimana
ditekankan agar jangan pernah menganggarkan
yang tidak sesuai dengan ketentuan. Misalnya
dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional
(Ripnas) tidak ada. Atau misalnya usai dilakukan
feasibility study tidak layak, namun tetap
dibangun, maka itu sama saja melanggar.
sosialisasi, konsultasi, dan audit
Untuk member ikan pengetahuan dan
wawasan ter kait pengekolalan anggaran,
30 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
dilakukan sosialisasi. Bisa dengan memanfaatkan
waktu saat ada kegiatan Sekjen, Ditjen, atau
Badan.
Selain itu, Itjen juga mendedikasikan diri
menjadi Konsultan Audit. Saat para KPA dan PPK
bingung, bisa menanyakan melalui telpon, whats
up (WA), email, atau mengundang pihak Itjen.
Misalnya saja saat mereka bingung memutuskan
untuk pekerjaan yang mendekati akhir tahun
belum selesai. Apakah bisa diperpanjang atau
tidak, yang penting harus sesuai dengan KPA.
Bila ragu diperpanjang maka khawatir akan
menjadi persoalan. Perlu diperpanjang atau
tidak, karena batas dari Kementerian Keuangan,
maksimal 90 hari melewati akhir tahun. Kalau
tidak memungkinkan, agar tidak dipaksakan dan
masukan saja pada anggaran tahun berikutnya.
Pada saat melakukan pembayaran suatu
pekerjaan, Itjen juga dapat menemani untuk
meyakinkan apakah biaya yang harus dibayar
dalam pelaksanaan audit,
dilakukan dengan
menerapkan model
berbasis risiko. risiko
terbagi sangat tinggi,
tinggi, sedang, dan rendah
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
termaktub pada kontrak atau tidak.
Terkait harga, jangan sampai lebih mahal PPK
harus bisa tegas dan detil. Apa perlu dilakukan,
contract change order (COC) atau tidak. Maka
bisa dilakukan untuk tambah kurang, melalui
adendum kontrak. Harga dan kerja masa eskalasi
baru boleh, karena sudah dikontrak.
Ketepa tan waktu juga harus menjadi
pertimbangan. Misalnya saja ada variasi target,
realisasi berapa persen, 5-10 persen. Bila
mendekati batas waktu kontrak, apakah dengan
cara menambah orang atau material dipercepat,
sehingga akhir kontrak bisa diselesaikan.
Ketiga adalah pelaksanaan audit, dimana
hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa
mereka telah menjalankan sesuai aturan. Apakah
kondisinya sesuai dengan aturan-aturan atau
tidak.
Dalam pelaksanaan audit, dilakukan dengan
menerapkan model berbasis risiko. Risiko terbagi
sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.
Misalnya saja daerah yang dijangkaunya sulit,
maka bisa saja berisiko rendah namun bisa juga
justru sebaliknya, karena minimnya pengawasan.
Untuk risiko sangat tinggi, maka audit bisa
dilaksanakan satu tahun sekali atau bahkan
enam bulan sekali. Sedangkan risiko tinggi, audit
antara satu tahun hingga satu tahun setengah,
sedang satu-dua tahun sekali, dan ringan bisa
saja dua-tiga tahun sekali.
Namun begitu, auditnya tetap dilakukan
keseluruhan buk an tahun berjalan saat
pemeriksaan. Misalnya terakhir diperiksa 2016,
maka saat audit pada 2017, pemeriksaan
dimulai sejak 2016-2017, intinya seluruh
audit diperiksa.
Dia juga mengaku bersyukur bahwa
jumlah auditor dapat ditingkatkan.
Pada tajun 2015, jumlah personel
Auditor sebanyak. Pihaknya terus
mengejar pembentukan Auditonya,
hingga kini jumlahnyaencapai
197 orang, atau lebih dari 70
persen dari total sumber daya
manusia (SDM) Itjen dan
sisanya merupakan tenaga
pendukung. (tim)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 31
32 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 32transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
L
Radar
Itjen Kemenhub Menjadi
Contoh Bagi Departemen
Audit Internal OJK
Dalam rangka pelaksanaan external assessment pada Departemen
Audit Internal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2017 dan untuk
mendapatkan informasi atas pelaksanaan external assessment yang
telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
(Itjen Kemenhub), pada tanggal 25 Januari 2017 Departemen Audit
Internal OJK melakukan Studi Banding ke Itjen Kemenhub. Peserta
Studi Banding Departemen Audit Internal OJK terdiri dari Direktur
Audit Internal (Ahmad Fuad), Deputi Direktur (Paradon Napitupulu) dan
beberapa Auditor.
angkah-langkah yang telah dilakukan
Inspekt orat Jender al Kementerian
Perhubungan dalam meningk atkan
kapabilitas pengawasan intern, yaitu
melakukan Reviu Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
terhadap anggaran tahun 2016 atas belanja
modal/barang yang nilainya per paket kegiatan
di atas Rp10 miliar sesuai Surat Edaran Menteri
Perhubungan No. 50 Tahun 2015. HPS yang telah
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) wajib direviu terlebih dahulu oleh Itjen.
Reviu HPS ini dilakukan untuk memastikan
bah wa pen yusunan HPS oleh PPK telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana atau norma yang telah ditetapkan
sehingga diperoleh kewajaran harga. Dari hasil
33 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 33transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Reviu HPS tersebut, sumbangsih Itjen terhadap
total penghematan yaitu sebesar Rp1,08 triliun
atau sekitar 7.75% dari total anggaran Rp14
triliun yang di Reviu HPSnya (Penghematan
tersebut diperoleh dari seluruh unit kerja eselon I
Kementerian Perhubungan, yaitu dari Sekretariat
Jenderal Rp16,50 miliar, Ditjen Perhubungan
Darat Rp10,16 miliar, Ditjen Perhubungan
Udara Rp107,24 miliar, Ditjen Perhubungan Laut
Rp.313,95 miliar, Ditjen Perkeretaapian Rp 552,73
miliar, Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Rp72,96 miliar, Badan litbang Perhubungan
Rp11,70 miliar). Reviu HPS tersebut tetap akan
dilakukan pada tahun 2017.
Langkah lainnya yang dilakukan Itjen
Kemenhub dengan terus melakukan upaya
dalam menyelesaikan kerugian negara terhadap
pelaksanaan anggaran. Hal ini dilakukan dengan
terus mendorong penyelesaian rekomendasi
penyetoran ke kas negara atas temuan dan
rekomendasi dari hasil pemeriksaan/audit oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Kementerian Perhubungan dan BPK RI. Selama
Tahun Anggaran (TA) 2016 Itjen Kemenhub
telah mencatat penyelamatan kerugian negara
dengan nilai total sebesar Rp175,62 miliar,
dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an
penyelesaian kerugian negara dari hasil audit
Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan
penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan
BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA.
2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian
Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub
dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK
RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara
telah banyak diselesaikan pada periode tahun
2015.
Langkah lainnya yang telah dilakukan
oleh Itjen Kemenhub yaitu dengan melakukan
telaahan sejawat atau Peer Reviubaik Internal
maupunEksternal, Sertifikasi ISO 9001 : 2008,
Menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 61 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan
di Lingkungan Kementerian Perhubungan,
Pengelolaan Whistleblowing system “SIMADU
KEMENHUB”, MOU Itjen Kemenhub dengan
PPATK berupa Pertukaran informasi, Sosialisasi,
diklat, penelitian dan riset, Pembentukan Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG) dimana Itjen
34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Kemenhub merupakan UPG Utama dengan
29
UPG Wilayah yang terdiri dari Unit
Pelaksana Teknis (UPT ) di tiap provinsi,
serta kegiatan “Inspekt orat Jender al M
endengar ” y ang bertujuan memberikan
kesempatan yang seluas- luasnya kepada
seluruh eselon I Kementerian Perhubungan
untuk menyampaikan masukan kepada
Inspekorat Jenderal. Diharapkan dengan
masukan masing-masing eselon I akan
lebih membuka mata hati dan telinga
terhadap apa yang sudah dan belum
dilaksanakan dengan baik oleh Inspektorat
Jenderal.
Kuantitas Sumber Daya Manusia
(SDM) pengawasan menjadi faktor yang
amat penting dalam menunjang langkah
yang telah dicapai oleh I tjen Kemenhub.
Komposisi Jabatan Fungsional Auditor
pada tahun 2015 sebanyak
133 Audit or sehingga jika digambar k
an berbentuk piramida yang tidak
beraturan dengan komposisi yang kurang
ideal yaitu tidak adanya Auditor Utama, 36
Auditor Madya, 18
Auditor Muda dan 79 Auditor
Pertama/Terampil. Peningkatan SDM
pengawasan melalui sertifikasi merupakan
langkah yang telah dilakukan Itjen
Kemenhub. Melaui peningkatan sertifikasi
yang telah dilakukan, komposisi Jabatan
Fungsional Auditor Itjen Kemenhub per 25
Januari 2017 telah mendekati komposisi
yang ideal, yaitu berbentuk piramida
dengan jumlah sebanyak
133 Auditor yang terdiri dari 9 Auditor
Utama,
27 Auditor Madya, 44 Auditor Muda, 53 Auditor
Pertama/Terampil. Yang paling membanggakan
adalah jumlah Auditor Utama di Itjen Kemenhub
merupakan yang paling banyak dibandingkan
Inspektorat Kementerian/Lembaga lainnya, tegas
Cris Kuntadi. (Tim)
34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
S
Radar
Kemenhub Melakukan
Input Penilaian Mandiri
ek retar is Jender al Kemen t er ian
Perhubungan Sugihardjo dan Inspektur
Jenderal Kementerian Perhubungan
Wahju Satrio Utomo memimpin rapat
terkait penginputan jawaban Lembar Kerja
Evaluasi (LKE) dan rumusan rencana aksi seluruh
Area Perubahan ke dalam aplikasi PMPRB secara
online melalui aplikasi http://pmprb.menpanrb.
go.id pada Kamis 27 April 2017 lalu.
Forum rapa t tersebut menghasilk an
sejumlah kesepak atan yang dian tar anya
penilaian mandiri (self assessment) dilakukan
melalui pembahasan perumusan jawaban atas
seluruh komponen pertanyaan masing-masing
Area Perubahan dalam LKE dan menghasilkan
nilai sebagai berikut:
35 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 35transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
No Komponen Penilaian Bobot
Nilai Assesment
2016 2017
A Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 5,00 5,00
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 5,00 5,00
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 6,00 6,00
4 Penataan Tata Laksana 5,00 4,75 5,00
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 14,89 14,95
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 6,00 6,00
7 Penguatan Pengawasan 12,00 11,75 11,75
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 6,00 5,90
Sub Total A 60,00 59,39 59,60
B Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,05 10,5
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,50 4,80
3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 6,56 6,56
4 Opini BPK 3,00 3,00 3,00
5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 8,75 8,75
Sub Total B 40,00 32,86 33,61
TOTAL A + B 100,00 92,26 93,21
Kemudian jawaban yang belum dilengkapi
dengan dokumen pendukung berupa soft
copy akan dilengk api oleh masing-masing
Leading Sector dan unit kerja terkait sebelum
pelaksanaan evaluasi oleh Tim Evalua tor
Kementerian PAN dan RB dan diserahkan kepada
Biro Kepegawaian dan Organiasasi. Sedangkan
data dukung dalam bentuk hard copy disimpan
oleh masing-masing leading sector.
Adapun Rencana Aksi Tahun 2017 dalam
rangk a pen ingkata n Reforma si Birokrasi
Kementer ian Per hubungan yang telah
disepakati agar menjadi prioritas kegiatan
yang harus dilaksanakan oleh masing-masing
Leading Sector/unit kerja ter kait sebagai
berikut:
no renCana aksi
1 Manajemen Perubahan
1. Melaksanaan kegiatan pelatihan untuk para agen perubahan di lingkungan Kemenhub;
2. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 532 Th 2016, karena terdapat agen perubahan yang
ditunjuk dalam KP tersebut yang telah mutasi atau memasuki masa pensiun;
3. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 724 Th 2015 terhadap Roadmap Reformasi Birokrasi
Kemenhub tahun 2015-2019;
4. Menyelenggarakan rapat rutin bulanan setiap tgl 10 dengan mengundang masing-masing
leading sector Area perubahan, agar setiap leading sector dapat melaporkan perkembangan
dari setiap kegiatan yang dilakukan berkaitan dg Reformasi Birokrasi
5. Upaya perubahan pola pikir dan budaya kinerja, melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Sosialisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perhubungan
melalui berbagai media
b. Pelatihan dan pendidikan bidang pembangunan karakter aparatur Kemenhub
no renCana aksi
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan
1. Revisi 29 Peraturan Menteri Perhubungan;
2. Penetapan 37 Permenhub dan 1 PP;
3. Penetapan RPP ttg Keselamatan LLAJ, dengan melibatk an Polri, KemenPUPERA,
Kemenkumham, dan Kemenkes;
4. Uji publik dan uji petik;
5. Menyelenggarakan Rakornis bidang hukum;
6. Sosialiasasi Peraturan Perundang-undanganbidang transportasi dan peraturan Menteri lainnya
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
Penyempurnaan Permenhub PM60 th 2011 ttg Pedoman Penataan Organisasi di Lingk Kemenhub
untuk mengakomodir pedoman bagi penataan organisasi Badan Layanan Umum
4 Penataan Tata Laksana
1. Menetapkan Permenhub tentang Proses Bisnis di lingkungan Kemenenterian Perhubungan;
2. Menyempurnakan SOP dengan menyusun SOP yang berdasarkan Proses Bisnis;
E-GOVERNMENT
3. Penyusunan Road Map Pencapaian Standar Sistem Keamanan Informasi;
4. Pengembangan Aplikasi Perijinan Online berbasis Cloud Computing;
5. Implementasi Inapornet di 4 pelabuhan kelas utama dan 12 pelabuhan kelas I;
6. Optimalisasi Pelayanan 151 melalui:
a. Peningkatan kualitas jawaban agen tier 1 dan 2 dengan memperkaya knowledgebase
b. Integrasi dengan Aplikasi LAPOR
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
7. Melakukan monitoring terhadap petugas PPID;
8. Workshop Forum PPID di lingkungan Kemenhub
5 Penataan Sistem Manajemen SDM
1. Pengembangan kompetensi seluruh pegawai sesuai hasil assessment dan analisa kebutuhan
diklat;
2. Penyusunan Standar Kompetensi KerjaNasional Indonesia(SKKNI) SDM di bidang transportasi
6 Penguatan Akuntabilitas
1. Melakukan evaluasi dan monitoring SAKIP per triwulan;
2. Penerapan dan pemantauan e-performance
a. Bimtek pengembangan e-performance selesai pada Mei 2017
b. Penerapan e-performance sampai ke level satker mandiri UPT (eselon) IV, direncanakan
selesai Desember 2017
3. Penyelesaian Reviu Renstra Kemenhub pada Mei 2017 dilanjutkan dengan merevisi KP 430
2012 ttg Penempatan IKU di lingkungan Kemenhub
7 Penguatan Pengawasan
GRATIFIKASI
1. Pelaksanaan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang
dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017
Th 2015 ttg Renstra Kemenhub 2015-2019, dan selanjutnya merevisi Permenhub PM 68 Th
36 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
no renCana aksi
2. Penerbitan Buku Saku Gratifikasi
PENERAPAN SPIP
1. Peningkatan implementasi unsur-unsur SPIP di seluruh unit kerja Eselon Idi lingkungan Kemenhub
2. Pelaksanaan evaluasi SPIP di lingkungan Kemenhub secara berkala
PENGADUAN MASYARAKAT
1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pengaduan Masyarakat setiap bulan
2. Pelaksanaan tindak lanjut penanganan Pengaduan Masyarakat setiap bulan
WHISTLE BLOWING SYSTEM
1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg WBS pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang dilaksanakan setiap bulan
pada tahun 2017
2. Penerbitan Buku Saku ttg WBS
3. Koordinasi Pelaksanaan WBS di lingkungan Kemenhub dengan KPK dalam rangka upaya integrasi
sistem WBS Nasional
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg Penanganan BenturanKepentingan pada saat pelaksanaan Audit/PKPT
yang dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017
2. Penerbitan Buku Saku Penanganan Benturan Kepentingan
3. Evaluasi pelaksanaan penanganan Benturan Kepentingan per Semester
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
1. Pemantauan secara intensif terhadap nominasi WBK
2. Penilaian unit kerja dengan kinerja terbaik dengan menggunakan LKE PermenPAN RB No 52 Th
2014 sebagai embrio pengusulan WBK tahun 2018
APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
1. Pengembangan dan Peningkatan kompetensi SDM APIP melalui pendidikan dan pelatihan/
workshop/PKS (Pelatihan di Kantor Sendiri)
2. Mengikutsertakan APIP dalam organisasi pengawasan
3. Melakukan studi banding antar APIP K/L lain
4. Menyusun rencana audit berbasis risiko
5. Pelaksanaan telaahan sejawat internal dan eksternal
6. Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut rekomendasi hasil temuan Itjen dan BPK
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik;
2. Survey Kepuasan Pelayanan Masyarakat;
3. Evaluasi Pelaksanaan terpadu satu atap;
4. Menyususn RancanganPermenhub ttg Perubahan PM76Th2014 ttg Pedoman Penilaian Pelayanan
Prima di lingkungan Kemenhub;
5. Menyusun Rancangan Permenhub ttg Perubahan KP 71 th 1999 ttg Aksesibilitas orang-orang
penyandang cacat dan orang sakit pada sarpras perhubungan
(tim)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 37
dengan tanggal 11 April 2017.
Radar
Pelatihan Implementasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
kembali mengadakan Pelatihan Implementasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pelatihan
yang diselenggarakan di Ruang Rapat Brawijaya
(10/4/2017) ini adalah dalam rangka peningkatan
capaian nilai area penguatan pengawasan dalam
Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Kementerian Perhubungan Tahun 2017 dan upaya
akselerasi pencapaian target kinerja level 3 tingkat
maturitas implementasi SPIP.
Narasumber berasal dari Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPK) dan peserta
adalah para Inspektur, Kepala Bagian, Kepala
Sub Bagian, Tim Satgas SPIP Itjen Kemenhub
ser ta per wakilan dar i Sub Sektor Unit Kerja
Eselon I Kementerian Perhubungan. Pelatihan ini
direncanakan berlangsung selama 2 hari sampai
38 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
Bimtek Rencana Bisnis Anggaran
dan Laporan Keuangan BLU
I nspekt or at Jender al Kemen t er ian
Perhubungan melaksanak an Bimbingan
Teknis (Bimtek) Rencana Bisnis Anggaran dan
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
di Ruang Brawijaya (21/02/2017). Bimtek
yang direncanak an berlangsung selama 4
hari ini dibuka secara resmi oleh Inspektur
Jenderal Cris Kuntadi didampingi Kasubdit
Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU II
Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan
Muhammad Rusna, dan Kepala Biro Keuangan
dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan
Marta Hardisarwono.
Tujuan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi teknis audit aparat pengawasan di
Kementerian Perhubungan dalam melakukan
pemeriksaan Badan Layanan Umum (BLU) di
lingkungan Kementerian Perhubungan serta
mewujudkan Auditor yg profesional pada sektor
keuangan BLU.
Bimtek ini berlangsung selama 40 jam yang
terbagi atas 2 kegiatan yaitu Kagiatan Belajar
Mengajar di Ruang Rapat Brawijaya dan Kegiatan
Studi Banding di Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro.
Jumlah Peserta Bimtek sebanyak 37 peserta
yang terdiri atas Pejabat Fungsional Auditor,
Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional.
Narasumber Bimtek ini berasal dari Direktorat
Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan BLU
Kementerian Keuangan serta Biro Keuangan
dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 39
40 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 40transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
ektorat
al Kementerian
Radar
Launching Elektronik Persuratan
Insp
Jender
Perhubungan mengadakan launching
elektronik persuratanbekerjasama dengan Pusat
Informasi dan Komunikasi (Pustikom). Acara
yang diselenggarakan di Ruang RapatSekretariat
Inspektorat Jenderal (Kamis, 2/3/2017), dihadiri
oleh para Inspektur,Koordinator Wilayah (Korwil),
Pejabat EselonIIIdan IVdilingkungan Inspektorat
Jenderal Kemenhub beserta perwakilan pejabat
fungsional umum dan auditor.
Acara ini dihar apk an mampu mewu -
judkan E-Pesuratan dalam kegiatan Tata Usaha
di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Sebelumnya Itjen Kemenhub telah melakukan
Pelatihan E-Surat pada tanggal 23 Januari 2017.
Diharapkan dengan adanya penggunaan
e-surat maka menghemat kertas (less paper),
Inspektur Jenderal mengapresiasi atas kesiapan
aplikasi e-surat oleh Pustikom. Aplikasi ini sudah
lama saya tunggu dan saya sangat berharap
agar segera diterapkan di semua bagian dan
Inspektorat.
41 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 41transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Studi Banding ke Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhu-
bungan (Itjen Kemenhub ) melaksanak an
kunjungan ke Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan (Itjen Kemenkeu) untuk studi banding
penggunaan aplikasi Audit Management System
yang dipergunakan di lingkungan Kementerian
Keuangan pada Kamis 30 Maret 2017 di Gedung
Djuanda II lantai 7 Kementerian Keuangan.
Delegasi Itjen Kemenhub dipimpin oleh
Sekretaris Inspektorat Jenderal, Bambang
Sudaryono, beserta perwakilan Kepala Bagian,
Kepala Sub Bagian, dan Auditor di lingkungan
Itjen Kemenhub. Acara dibuka oleh Sekretaris
Itjen Kemenkeu, Drs. Sofandi Arifin, Ak., MPA.,
CFE. Turut hadir dalam acara studi banding
adalah Inspektur VII, Roberth Gonijaya, Ak.,
MSF., CIA, CISA dan pegawai di lingkungan Itjen
Kemenkeu.
Sekretaris Itjen Kemenhub menyampaikan
bahwa untuk menunjang dan meningkatkan
pengawasan internal di lingkungan Kementerian
Perhubungan perlu diimbangi dengan perkem-
bangan teknologi informasi dan komunikasi.
Itjen Kemenhub ber keing inan un tuk
mengimplementasik an Sistem Manajemen
Audit yang dikenal dengan “TeamMate” yang
telah digunakan oleh Itjen Kemenkeu sejak
tahun 2010. TeamMate merupakan aplikasi
program kerja audit yang terintegrasi sehingga
memudahkan auditor dalam mengelola tugas
dan fungsinya. Aplikasi TeamMate dinilai sebagai
aplikasi yang fleksibel karena menggunakan
database yang terbuka (tidak dienkripsi)
sehingga dapat diintegrasikan dengan aplikasi-
aplikasi audit yang lainnya.
S a a t i n i I t j e n K e m e n k e u t e l a h
mengembangkan aplikasi TeamMate hingga
menjadi “TeamMate Suite”. TeamMate Suite
merupakan aplikasi sistem manajemen audit,
yang mengelola kegiatan audit mulai dari
pembuatan Surat Tugas, pelaksanaan kertas
kerja, temuan dan rekomendasi, serta diakhiri
dengan tindak lanjut hasil rekomendasi. Proses
pembua tan TeamMate Suite ber dasar k an
penjenjangan (Maturity Curve), dimulai dari
TeamMate EWP kemudian Team Schedule dan
dilanjutkan Team Store, sampai akhirnya menjadi
TeamMate Suite. Proses pembangunan TeamMate
Suite yang terlihat rumit sebenarnya adalah hal
yang mudah karena tantangan terbesar dari
pembangunan ini terletak pada sumber daya
manusianya.
Menurut perwakilan Auditor Itjen Kemenkeu,
Ari Sufianto dan Yudhi Haryanto, tantangan
pembangunan ini adalah pada implementasinya,
yaitu apakah auditor mau beralih menggunakan
teknologi.
Besar ha rapan Itjen Keme nh ub da pat
mengimplementasikan aplikasi TeamMate
ini agar dapat meningkatkan kualitas kinerja
pengawasan internal di lingkungan Kementerian
Perhubungan. Rangkaian studi banding ini
diakhiri dengan penyerahan cindera mata Itjen
Kemenkeu ke Itjen Kemenhub serta harapan
untuk melanjutkan diskusi mengenai TeamMate
pada kesempatan yang akan datang.
Radar
42 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 42transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Studi Banding
ke BPK-RI
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Itjen
Kemenhub) melakukan Studi Banding kepada Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) yang
bertempat di menara 7 lantai 2 pada hari Kamis, 16 Maret
2017. Adapun Studi Banding kaliini adalah tentang Aplikasi
Audit Manajemen Sistem.
Hadir pada Studi Banding tersebut adalah Kepala
Biro Tekhnologi Informasi Ria Anugriani Kepala Bagian
Manajemen Kinerja TI dan Dukungan Pemeriksaan Rudi
Hermawan, Kepala Bagian Pengembangan Sistem Informasi
Novis Pramantya Budi dan Kepala Bagian Operasional TI
Iwan AW beserta Eselon IV dan staff di lingkungan BPK-RI.
Sedangkan dari Itjen Kemenhub yang hadir adalah
Sekretaris Inspektorat Jenderal Bambang Sudaryono
beserta Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian, Perwakilan
Auditor di lingkungan Itjen Kemenhub. Disampaikan Kabiro
bahwa Biro TI bertugas melakukan dan menjalank konsep
Tata Kelola SDM Tekhnologi Informasi di BPK-RI. Biro TI
juga telah memiliki tata kelola secara organisasi, Grand
Design dan Road Map IT yang dijalankan oleh 60 pegawai
di lingkungan Biro TI.
Aplikasi dalam proses Bisnis Pemeriksaan itu dimulai
dari Perencanaan Sistem Manajemen Pemeriksaan (SMP)
yang dilanjutkan pelaksanaannya melalui E-Audit kemudian
Pelaporan, Pemantauan Tindak Lanjut dan diakhiri oleh
Evaluasi. SMP adalah Sistem yang mengelola seluruh data
informasi manajemen pemeriksaan dari awal hingga akhir
siklus sesuai dengan dasar hukum SK BPK No. 1/K/I-XII.
2/2/2008 tenyang Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP).
Diharapkan dengan Studi Banding ini Itjen Kemenhub
dapat melakukan Audit berbasis Elektronik (E-Audit).
43 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 43transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Pelatihan Implementasi
dan Evaluasi SAKIP
Inspektorat Jenderal mengadakan Pelatihan
Implementasi dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) selama
2 hari yaitu tanggal 12 s/d 13 April 2017.
Pelatihan tersebut diikuti oleh para Auditor
dan Tim Pokja Evaluasi atas Implementasi
SAKIP serta Tim Pokja Reviu Laporan Kinerja
Unit Kerja Eselon I Kementerian Perhubungan
berdasarkan SK.20/KP.801/ITJEN-2017 tentang
Pemben tuk an Kelompok Kerja Evaluasi
atas Implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon
I Kemenhub dan Tim Pokja Reviu Laporan
Kinerja Kemenhub berdasarkan SK.13/KU.002/
ITJEN-2017 tentang Pembentukan Kelompok
Kerja Reviu atas Laporan Kinerja Kemenhub
Tahun 2016. Adapun Narasumber adalah dari
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas
Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN dan
RB. Adapun Pelatihan tersebut diagendakan
untuk presentasi Overview Implementasi dan
Capaian SAKIP pada Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian Keuangan dan
Kementer ian Perhubungan dalam bentuk
Diskusi Panel dengan alokasi waktu 30 menit
presentasi dan 30 menit sesi tanya jawab.
Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan melalui media pertanggungjawaban
dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun
secara periodik.
Radar
44 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 44transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Rapat Koordinasi Penyusunan
Pagu Rencana Kerja & Anggaran
Inspektur Jenderal menjadi Narasumber
pada Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu
Rencana Kerja dan Anggar an (RKA-K/L)
Kementerian Perhubungan Tahun 2018
Kementerian Perhubungan pagi ini menggelar
Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2018.
Dalam rapa t t ersebut , Kemenhub
mengusulk an anggar an Rp 50 triliun.
“Merencanakan di atas Rp 50 triliun. Tapi melihat
banyaknya masukan-masukan kita lihat berapa
yang disetujui,” ungkap Menteri Perhubungan,
Budi Karya Sumadi, di kantor Kementerian
Perhubungan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Pada Kesempatan tersebut Inspektur
Jenderal Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi
menjadi Narasumber tentang bagaimana
fungsi pengawasan dalam penyusunan Pagu
RKA di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Disampaikan Cris bahwa penyusunan Pagu RKA
di lingkungan Kemenhub harus efektif, ekonomis
dan efisien.
Dapat dibuktikan bahwa Anggaran Itjen
Kemenhub yang terus menurun yaitu pada
tahun 2015 sebesar 100 M, tahun 2016 sebesar
92 M dan tahun 2017 sebesar 90 M yang dapat
dijadikan contoh kepada Unit Kerja lain dalam
menyiapkan anggaran sebaik mungkin.
Disampaikan pula bahwa hasil review
Itjen telah berhasil menghemat sebesar Rp.
1,08 triliun dan hasil penghematan tersebut
dapat digunakan untuk menutupi kekurangan
anggaran akibat adanya pemotongan. Jadi kalau
ada kegiatan yang kiranya perlu dilakukan namun
anggaran terpotong, silahkan menggunakan
hasil penghematan tersebut, tutupnya.
45 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 45transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Ny.Tommy dan NyCris Kuntadi
Pimpin Gerakan
Tanam Seribu Pohon
di Kampus STPI
Gerakan Menanam Seribu Pohon
dilaksanakan di kampus Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI),
Curug, Tangerang, Banten, Kamis
(16/3/2017). Aksi menanam seribu
pohon ini dipimpin langsung pimpinan
puncak Dharma Wanita Persatuan,
Kementerian Perhubungan (Kemhub).
Gerakan penghijauan di kampus
penerbangan Curug itu dipelopori
oleh Dharma Wanita Persatuan BPSDM
Perhubungan. Gerak an menamam
seribu pohon itu dihadiri dan dipim-
pin langsung oleh Ny. Wahju Satrio
Utomo (Kepala BPSDM Perhubungan)
dan Ny.Cris Kuntadi (Irjen Kementerian
Perhubungan) dan Ny. Novyanto
Widadi (Ketua STPI).
Ikut hadir berpartisipasi dalam aksi
ini anggota Dharma Wanita Persatuan
BPSDM Perhubungan, terutama dari
Unit Pelaksana Teknis (UPT ) moda
transpor tasi udar a di Indonesia.
Selain itu juga hadir Kepala Pusbang
SDM Perhubungan Udara M.Basuki
Mardiyanto,S.SiT, Ketua STPI Capt.
Novyanto Widadi, SIP, serta dosen dan
instruktur di kampus STPI Curug.
Dalam aksi peduli lingkungan
tersebut, juga melibatk an taruna-
taruni STPI dari berbagai program
studi (prodi) yang ada. Kebetulan, saat
ini belum ada kegiatan akademik di
kampus, sehingga para taruna bisa
dikerahkan untuk aksi penanaman
seribu pohon tersebut.
46 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 46transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
D
Radar
Dharma Wanita
Inspektorat Jenderal Raih Juara 1
Lomba Hias Tumpeng Hari Kartini
harma Wanita Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan berhasil
meraih Juara 1 lomba menghias
tumpeng dalam peringatan Hari
Kartini yang digelar pada 27 April 2017 lalu.
Hadiah diserahkan langsung oleh Ibu Endang
Budi Karya Sumadi.
Dalam rangk a per ingatan Hari Kartini
itu, Dharma Wanita Persatuan Kementerian
Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Pasar
Murah, lomba mengias tumpeng serta kreasi
makanan (kue) non beras dan terigu.
Kegiatan yang mengusung tema ”Dengan
Semanga tKartini Kita Selama tkan Bumi
Untuk Kemajuan Generasi” ini dilaksanakan
di ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian
Perhubungan dan dibuka oleh Ibu Endang Budi
Karya Sumadi.
Kegiatan lomba diikuti oleh per wakilan
masing-masing unit kerja, Dharma Wanita
Persa tuan di lingkungan Kementer ian
Perhubungan dan perwakilan Dharma Wanita
Persatuan BUMN di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
47 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 47transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Kriteria penilaian lomba menghias
tumpeng adalah meliputi: Kebersihan,
kerapian selama proses perlombaan;
Cita Rasa; Kesesuaian/kecocok an
menu; Keragaman penggunaan bahan
pangan yang digunakan; Penyajian;
Tampilan; Kesesuaian menu dengan
bugget; dan Kesesuaian menu dengan
tema.
Sebagai peraih Juara 1, Dharma
Wanita Persatuan Itjen berhak meraih
hadiah uang tunai sebesar Rp1,5 juta.
Sedangkan hadiah untuk Juara 2 yang
diraih oleh Ditjen Perhubungan Laut
Rp1 juta. Ditjen Perkeretaapian yang
meraih Juara 3 mendapat hadian
Rp750 ribu.
Selain kegiatan lomba tersebut
Ibu Endang Budi Karya Sumadi juga
meresmikan ruang penitipan anak (day
care room) di lantai dasar Gedung Cipta
Kementerian Perhubungan. (tim)
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017
Buletin itjen vol 2 2017

More Related Content

Similar to Buletin itjen vol 2 2017

PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATANPENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
temanna #LABEDDU
 
Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?
Pusat Kajian Keuangan Negara
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
Intan Wachyuni
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
cahyomeiyana
 
Buletin itjen vol 1 2017
Buletin itjen vol 1  2017Buletin itjen vol 1  2017
Buletin itjen vol 1 2017
Dr. Zar Rdj
 
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Raja Matridi Aeksalo
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Idik Saeful Bahri
 
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
samueltc
 
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPKPotret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Pusat Kajian Keuangan Negara
 
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaBenny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
bennyagussetiono
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
Frengkiuloli
 
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesiaTax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
MUC Tax Research Institute
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Muh Agus Priyetno
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
MUC Tax Research Institute
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
SukmaDewi13
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
Pusat Kajian Keuangan Negara
 
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraudPungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
271065
 
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMPETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
muhammad
 
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan TambangCatatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Maryati Abdullah
 

Similar to Buletin itjen vol 2 2017 (20)

PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATANPENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENCEGAHAN KORUPSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
 
Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
Buletin itjen vol 1 2017
Buletin itjen vol 1  2017Buletin itjen vol 1  2017
Buletin itjen vol 1 2017
 
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
 
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
 
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPKPotret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
 
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaBenny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
 
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesiaTax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
 
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraudPungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
Pungli apakah termasuk dalam kriteria fraud
 
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMPETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
ETIKA PROFASIONALOUMM3203SMP
 
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan TambangCatatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
Catatan Akhir Tahun 2015: Reformasi Tata Kelola Migas dan Tambang
 
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
Aliran Penerimaan dan Transparansi Migas, Revenue Flow and Transparency of Oi...
 

More from Dr. Zar Rdj

Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdfDetasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Dr. Zar Rdj
 
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfAturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Dr. Zar Rdj
 
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Dr. Zar Rdj
 
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Dr. Zar Rdj
 
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal AuditBuku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Dr. Zar Rdj
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Dr. Zar Rdj
 
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern modelChange it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
Dr. Zar Rdj
 
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasiPenyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Dr. Zar Rdj
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Dr. Zar Rdj
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Dr. Zar Rdj
 
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruMewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Dr. Zar Rdj
 
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risikoThree lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Dr. Zar Rdj
 
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publikDua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dr. Zar Rdj
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Dr. Zar Rdj
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Dr. Zar Rdj
 
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Dr. Zar Rdj
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Dr. Zar Rdj
 
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Dr. Zar Rdj
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Dr. Zar Rdj
 
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal AuditValue based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Dr. Zar Rdj
 

More from Dr. Zar Rdj (20)

Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdfDetasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
 
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfAturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
 
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
 
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
 
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal AuditBuku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern modelChange it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
 
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasiPenyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
 
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruMewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
 
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risikoThree lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
 
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publikDua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
 
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
 
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal AuditValue based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
 

Recently uploaded

Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 

Recently uploaded (17)

Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 

Buletin itjen vol 2 2017

  • 1. Buletin inspektorat jenderal Turut Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Pengawasan ITJEN-KEMHUB l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 Berantas Demi Perbaikan Kinerja Satgas OPP, Mencegah 4 Kebocoran Uang Negara Pungutan Liar Bukanlah 22 Kegiatan Sepihak
  • 2. .1..INSPEKTORAT JENDERAL .•'S!!@i7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN AYO BERSAMA KITA BEBASKAN INDONESIA TERCINTA DARI BB.ENGGU GRATIFIKASI TOLAK GRATIFIKASI SALURAN PELAPORAN GRATIFIKASI Telp I Fax: (021)3506669,3857085 Emoil : upg@dephub.go.id UPG : Kontor Pusot Kementerion Perhubungan Gedung Koryo Lontoi 19 Drop Box : Kantor Pusot Kementerion Perhubungon Gedung Korsa, Gedung Cipto don Gedung Korya Lonto! 1
  • 3. ang Daftar Isi kolom irjen 4satgas opp, mencegah kebocoran uang negara value 6Berantas pungli demi perbaikan kinerja saatnya lembaga diklat kemenhub terapkan pendidikan integritas susunan redaksi pemberantasan pungli harus diiringi peningkatan kesejahteraan pelindung: Inspektur Jenderal penasihat: Sekretaris Inspekrotat Jenderal pemimpin umum: Kepala Baigan Kepegawaian, Hukum dan Tata Usaha pemimpin redaksi: Kabag. Perencanaan Wakil pemimpin redaksi: Kasubbag. Hukum dan Tata Usaha redaktur pelaksana: Rangga Prasetya Dewanto sekretaris redaksi: Aulissa Sabrina editor: Maksimilian Vincentius Nangai Helma Agnes Dianantia koresponden & kontributor: Maizar Radjin Febby Aurora Nurnitasari Wahyu Sunyoto Hari Adi Nuniek Setyorini Rizky Andy Kresna Mira Rahayu Sinuhaji Yulianto Setiawan M. Sofiuddin Wijayanto Aris produksi dan distribusi: Tito Gabrapin Helmaris Hono Hermantoro Ahmad Saifulloh auditor 20inspektur ii: pungli merusak sendi kehidupan Bermasyarakat pungutan liar Bukanlah kegiatan sepihak radar 24pimpin itjen kemenhub tommy akan kembangkan pendekatan dialogis & preventif itjen Genjot pengawasan dan pencegahan kepada kpa dan ppk kemenhub melakukan input penilaian mandiri hukum & konsultasi 48mengetahui lebih jauh tent operasi tangkap tangan profil 50Wahju satrio utomo pimpin inspektorat jenderal resensi 52 opini 56 lensa 60 transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 1
  • 4. seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Kebanyakan praktik pungli dipungut oleh dan ber negar a sehingga per lu upa ya oknum. Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) sebenarnya telah mengatur tentang pungli, sebagaimana i s i P a s a l 4 2 3 K U H P, “Seorang pejabat dengan P Editorial Tim Operasi Pemberantasan Pungli ada edisi kali ini, tema yang diangkat mengenai “Pungutan Liar” atau biasa yang disebut Pungli. Bisa dikatakan praktik Pungli ini sudah terjadi sejak pada zaman Belanda, zaman Orde Baru, zaman Reformasi, dan mulai ngetrend kembali sejak terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT ) di lingkungan Kementerian Perhubungan bulan Oktober 2016 silam. Hampir semua media massa nasional baik cetak, elektronik maupun online menjadikan kasus tangkap tangan terkait pungli yang terjadi di Kementerian Perhubungan sebagai berita utama. Pungli sendiri menurut Wikipedia adalah pengenaan biaya di tempat yang tidak maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun. Pasal tersebutlah yang sering digunakan untuk menjerat pelaku pungli. Praktik Pungli tersebut ternyata bukan hanya mengganggu masyarakat, namun juga mengganggu kinerja Pemerintah. Presiden Joko Widodo menganggap bahwa praktik pungutan liar telah merusak 2 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 5. padu, efektif, resmi diundangkan pada tanggal 21 Okober efek jera. 2016. pemberantasan secara tegas, ter efisien, dan mampu menimbulkan Dengan pertimbangan tersebut, dibentuklah tim untuk memberantas Pungli dengan Dasar Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang Pungli adalah jawaban yang paling rasional ketika muncul segala macam regulasi bertele- tele dan menyulitkan pengguna jasa. Jadi akar masalah pungli itu karena terlalu banyak aturan yang bertele-tele dan aparat yang “lapar” karena pengguna jasa menawarkan “tanda terimakasih” Tim Saber pungli adalah salah satu bagian kebijakan pemerintah dalam melaksanakan reformasi di bidang hukum. Maksud dan Tujuan dari program ini agar menjadik an pemerintah yang bersih, jujur, dan adil dari kegiatan pungutan liar guna meningkatkan kemajuan bangsa dan negara bidang hukum. Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar atau Satgas Saber Pungli bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sebagai Pengendali/ Penanggung Satgas Saber Pungli adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dengan Ketua Pelaksana: Inspektur Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mengapa pungli susah diberantas? Ada sudut pandangan lain mengatakan, Pungli adalah pilihan terbaik diantara yang buruk, pungli adalah jawaban yang paling rasional ketika muncul segala macam regulasi bertele- tele dan menyulitkan pengguna jasa. Jadi skar masalah pungli itu karena terlalu banyak aturan yang bertele-teledan aparat yang “lapar” karena penggunajasa menawarkan “tanda terimakasih”. Diatas semua itu, selaku anak bangsa, kita tentu harus ikut mendukung agar Tim Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) bisa bekerja secara maksimal. Salam hangat, Tim Buletin transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 3
  • 6. Kolom Irjen Satgas OPP, Mencegah Kebocoran Uang Negara oleh: dr. Wahju satrio utomo, sh, m.si. inspektur jenderal kementerian perhubungan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memantau dan mengawasi seluruh proyek-proyek pemeritah terutama yang nilai proyeksinya cukup besar. Seperti diketahui, sampai 2019 mendatang banyak proyek transportasi yang nilainya cukup besar dan rawan penyimpangan. K ita akan menerapa konsep Bedah Proyek. Nanti proyek-proyek besar akan diawasi dan diperiksa sejak awal atau dilakukan bedah proyek. Bagaimana proses proyek fisik di lapangan, bagaimana tahapannya dan apa saja kendalanya. Selain itu, rasionalitas proyek juga harus baik dan masuk akal, sehingga tidak akan terjadi kebocoran anggaran yang akhirnya merugikan keuangan negara itu. Sampai tahun 2019 mendatang, banyak proyek-proyek transprotasi di lingkungan Kemenhub yang harus diawasi ketat. Sebut saja proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat serta lainnya. Melalui konsep bedah proyek, semua bisa dipantau dan diawasi secara lebih efektif. Proyek pemerintah yang jauh dsari pusat kekuasaan sekalipun akan tetap bisa diawasi agar tiodak menyalahi konsep dan merugikan keuangan Negara. Pelanggar an yang sering terjadi dan merugikan keuangan negara, biasanya terjadi karena minim pengawasan. Selain itu juga kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai pemilik proyek. Kendala-kendala seper ti itu akan terus ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan komunikasi yang baik serta laporan proyek yang intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian keuangan negara bisa dicegah. Seluruh uang negara yang dialokasikan untuk proyek-proyek transportasi di berbagai matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif. Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi bahkan dihilangkan sama sekali. Perang terhadap korupsi dan segala bentuk penyimpangan aturan harus dilakukan sejak awal dan harus didukung seluruh komponen bangsa. Korupsi atau kerugian keuangan negara 4 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 7. Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. Melalui Satgas OPP inilah kita berusaha mencegah berbagai penyimpangan keuangan dalam proyek-proyek yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, sehingga kebocoran uang Negara pun dapat dicegah sedini mungkin. biasanya diawali dengan penyimpangan aturan betapapun kecilnya. Semua harus dikembalikan ke jalur yang benar dan uang rakyat dipastikan tetap aman dan sampai kepada mereka yang berhak. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperingatkan kepada seluruh kementerian dan instansi pemerintah untuk menghentikan segala bentuk pungutan liar terutama yang berkaitan denganpelayanan kepada masyarakat. Atas dasar itulah Kementerian Perhubungan Membentuk Satuan Tugas (Satgas) Operasi korupsi atau kerugian keuangan negara biasanya diawali dengan penyimpangan aturan betapapun kecilnya. semua harus dikembalikan ke jalur yang benar dan uang rakyat dipastikan tetap aman dan sampai kepada mereka yang berhak. Pemberantasan Pungli (OPP) yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan. Pembentukan Satgas OPP ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 5
  • 8. Value S Value Berantas Pungli Demi Perbaikan Kinerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan kepada seluruh kementerian dan instansi pemerintah untuk menghentikan segala bentuk pungutan liar terutama yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah akan terus melakukan penertiban dan penangkapan kepada semua pihak yang melakukan pungli kepada masyarakat. Untuk itu telah dikeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. ebagai tindak lanjut arahan Presiden Jo ko wi t ersebu t Kemen t er ian Perhubungan telah membentuk Satgas Operasi Pemberantasan Pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 265 tahun 2016 yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2016. Kemudian diperbaharui dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 868 Tahun 2016 tentang Satgas Operasi Pemberantasan Pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan dengan tugas 6 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 9. utama membantu Menteri Perhubungan untuk melakukan pengawasan dalam pemberantasan pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pembentukan Satgas Operasi Pemberantasan Pungli (Satgas OPP) ini juga merupakan komitmen Menteri Perhubungan beserta jajarannya untuk melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik antara lain melalui pemberantasan pungli di sektor transportasi guna mewujudkan good governance, independen, dan netralitas. “Setop pungli di pelayanan jasa perhubungan atau aparat penegak hukum,”demikian dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam beberapa kesempatan. Berkenaan dengan itu Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo selaku Ketua Pelaksana Satgas OPP menyatak an bahwa pemberantasan pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan ini dalam rangka peningkatan pelayanan publik. Oleh karena itu ukuran keberhasilan Satgas OPP ada dua hal yaitu meningkatnya kinerja pelayanan publik dan tidak terjadi pungli. Lingkup kerja Satgas OPP Kemenhub pada kegiatan pelayanan perijinan meliputi pelayanan perijinan angkutan darat, perijinan angkutan laut, perijinan angkutan udara, dan perijinan angkutan perkeretaapian. Sedangk an non perijinan fokus pada penerimanan pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan dan penerimanan calon taruna baru. Satgas OPP Kemenhub akan terus bekerja dan mendalami seluruh laporan pengaduan yang masuk, mendalami dan mencari bukti-bukti lebih lanjut baik melalui kunjungan langsung ke unit kerja terkait ataupun melalui operasi senyap (penyamaran) untuk mamastikan benar tidaknya terjadi penyimpangan/pelanggaran. Jika penyimpangan/pelanggaran terjadi pada personel pember i layanan dapa t direkomendasikan untuk diberikan hukuman administrative seperti pemecatan, penurunan pangkat/jabatan, dan dipindah tugas ke tempat tugas yang tidak memberikan layanan langsung kepada masyarak at. Bahkan temuan yang mempunyai bukti cukup terjadi pungli, dapat disampaikan kepada aparat penegak hukum untuk diproses lebih lanjut. Terkait dengan pelaksanaan tugas Satgas OPP Pungli, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo melaporkan dugaan pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut palsu ke Bareskrim Polri melalui surat nomor: HK.402/2/2 Phb 2016 tanggal 30 November 2016 tentang dugaan tindak pidana penerbitan sertifikat keterampilan pelaut palsu. Laporan diterima langsung oleh Sespri Kabareskrim. Laporan tersebut sebagai bukti kesungguhan Satgas OPP di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk memberantas semua bentuk kecurangan dan penyimpangan dalam setiap pelayanan jasa perhubungan. Harapannya Bareskrim Polri dapat mengungkap jaringan pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut sampai tuntas, sehingga keselamatan transportasi laut dapat lebih terjamin. “Selain itu pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut merupakan tindak kriminal yang dalam hal ini bukan merupakan tugas dari Satgas OPP Kementerian Perhubungan,”ujar Sugihardjo. Dar i sejumlah lapor an pengaduan masyarakat, juga telah ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan baik melalui kunjungan langsung ke unit kerja terkait ataupun melalui operasi senyap (penyamaran). Laporan yang disepakati untuk ditindak lanjuti adalah laporan yang dinilai mempunyai unsur kebenaran, mencantumkan nama pelapor, tempat kejadian, besaran pungli, instansi/pejabat yang terlibat, dan kapan kejadian pungli terjadi. Hal lain yang telah dihasilkan oleh Tim Satgas OPP Kementerian Perhubungan adalah menghilangkan sentralistik penandatanganan sertifikat kecakapan pelaut yang semula ditangani oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kini telah didelegasikan kepada sekolah- sekolah keahlian yang ditunjuk pemerintah atau admistrator pelabuhan. Diantara sekolah yang ditunjuk itu adalah sekolah-sekolah pelaut yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Keberhasilan lainnya adalah penyelesaian urusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), dimana Kementerian Perhubungan sudah tidak lagi terlibat dalam pengaturan TKBM. “Namun konsentrasi pada tugas pokok dan fungsinya yaitu memperlancar penanganan transportasi serta menciptakan transportasi yang aman dan lancar,”tutur Sugihardjo. (Nuris Rochmadi) transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 7
  • 10. P Value Saatnya Lembaga Diklat Kemenhub Terapkan Pendidikan Integritas Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pendidikan integritas, diharapkan dapat diterapkan di seluruh penyelenggara pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Perhubungan pada tahun ajaran 2017/2018. enerapan ini sebagai kelanjutan dari peluncuran pedoman penyelenggaraan pendidikan integritas pada 22Desember 2016 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ditandai dengan penyerahan buku dari Inspektur Jenderal kepada Menhub dan selanjutnya diserahkan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Perhubungan. Peluncuran pedoman Pendidikan Integritas dilaksanak an bersamaan dengan kegiatan Deklarasi Anti Pungli bagi Pejabat Eselon I dan 8 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 11. II di lingkungan Kantor Pusat Kemenhub dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Jabotabek dan dilanjutkan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Tanpa Pungutan Liar Kita Wujudkan Kementerian Perhubungan Bebas Dari Korupsi Menuju Pelayanan Prima Jasa Transportasi”. Bahan pengajarannya saat ini sedang dalam proses penyelesaian oleh Kelompok kerja penyusunan kurikulum/ modul/bahan ajar pendidikan integritas pada lembaga pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Perhubungan. Koordinasi intensif dengan unit kerja terkait, seperti dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dan Direktorat Pendidik an Tinggi terus dilakukan untuk penyelesaian kurikulun, modul, dan bahan ajar. Sebagaimana diketahui tindak pidana korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang luar biasa, sehingga pemberantasannya juga harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Korupsi dapat dicegah bila masing-masing kita mampu membersihkan diri dari niat untuk tidak melakukan korupsi, menahan godaan ketika ada kesempatan, jujur dalam berkata dan berbuat, berani menolak pemberian yang terkait dengan jabatan, berani melaporkan adanya tindakan yang mengarah pada perilaku koruptif dan sebagainya. Semua itu merupakan ciri-ciri perilaku atau sikap yang berintegritas. Sesuai dengan peran dan fungsi pendidikan, yaitu pencegahan, maka dunia pendidikan disebutkan Cris, harus mampu membekali setiap peserta didik agar memiliki jati diri yang kuat, sehingga mampu menjadi pejuang dan pelaku antikorupsi di masa datang. Tantangan terberat yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah mendidik dan mengasuh peserta didik agar memiliki kompetensi dan berkepribadian atau berakhlak mulia di tengah-tengah perilaku masyarakat yang kurang mendukung. Misalnya saja, lemahnya pengendalian diri dan emosi, melakukan kecurangan tanpa merasa bersalah, kurangnya contoh keteladanan, cara- cara instan untuk mencapai sesuatu (mental menerabas), serta godaan untuk berperilaku konsumtif. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah, kebiasaan memberikan hadiah sebagai ucapan terima kasih. Semua ini dapat menjadi penyebab terjadinya kontraproduktif dalam pencegahan tindakan korupsi. Untuk itu, dunia pendidikan perlu melakukan aksi-aksi nyata secara terus menerus dan berkelanjutan yang dimulai sejak dini. Aksi-aksi nyata tersebut antara lain dilakukan dengan melatih penguatankontrol diriagar setiap anak siap menjadikan dirinya sebagai teladan bagi yang lain. Setiap peserta didik diharapkan transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 9
  • 12. mampu menunjukkan perilaku, mengawasi, dan mengajak orang lain untuk peduli dan terlibat dengan aksi pencegahan tindakan korupsi atau perbuatan lain yang mengarah pada tindakan korupsi. Diaencontohkan, misalnya, mereka mampu menolak ketika diajak untuk berbuat curang, menyontek, menjiplak, membolos dan sebagainya. S esuai dengan fungsi pendidik an sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pendidikan harus mampu memainkan perannya memenuhi kebutuhan individu peserta didik yang dilakukan melalui pola asah, asih dan asuh yang berlaku di lingkungan BPSDM Perhubungan. Penguatan integritas merupakan upaya yang dianggap ampuh untuk memerangi perilaku tindak korupsi. Dengan kata lain, perilaku dan sikap Integritas mencakup semua tindakan melawan, memberantas, me nentang dan mencegah korupsi. Agar memiliki integritas, setiap orang perlu dibekali dengan informasi, peningkatan kontrol diri untuk mencegah niat dan membangun sistem yang memperkecil kesempatan orang melakukan tindak korupsi, termasuk penindakan terhadap pelaku melalui penegakan hukum yang adil. Pendidikan Integritas merupakan bagian dari pendidikan karakter yang memberikan penek anan pada sembilan nilai integritas, 10 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 13. 11transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l diantaranya ujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli. Sebagaimana halnya dengan pendidikan karakter, Pendidikan Integritas bukan sekadar mengajark an mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, Pendidikan Integritas merupakan usaha menanamkan kebiasaan- kebiasaan yang baik (habituation), sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasark an nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Untuk itu, Pendidik an Integritas harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik (loving good) atau moral feeling dan perilaku yang baik (moral action), sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik. Sasaran utama dari Pendidikan Integritas adalah lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki budaya integritas. Sasaran pendidikan lembaga pendidik an dan pelatihan yang dimaksud adalah sekolah tinggi, politeknik, akademi, balai dan bentuk lain yang sederajat. Budaya integritas dimaksud diperlukan dalam rangka membangun generasi mendatang yang memiliki integritas sehingga mampu menolak korupsi mesk ipun ada kesempatan untuk melakukannya. Wujudkan Budaya Integritas Pendidik an Integritas ber tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar berbudaya integritas, melalui berbagai kegiatan di lembaga pendidikan dan pelatihan termasuk pen yelenggar aan manajemen, keg iatan pembelajaran dan pembiasaan agar setiap individu memilik i kemampuan un tuk menghindar, menolak, melawan, atau mencegah segala bentuk tindakan kecurangan dan tindakan lain yang mengarah pada tindakan korupsi. Pencegahannya yakni melalui membangun kehidupan lembaga pendidikan dan pelatihan sebagai bag ian dar i masyarakat melalui penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dan bermartabat (dignity). Selain itu, mengembangkan potensi kalbu/ nurani peserta didikmelalui ranah afektif sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa cinta tanah air, serta didukung oleh wawasan kebangsaan yang kuat. Poin lainnya, adalah menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa. Selanjutny a, meny elenggar ak an manajemen lembaga pendidikan dan pelatihan secara terbuka, transparan, profesional, dan bertanggungjawab. Kriteria yang dapat dijadikan panduan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan juga ada, baik secara kuantitas maupun kualitas. Secar a kuan titas , terdapa t lembaga pendidikan dan pelatihan dalam jumlah yang terus bertambah secara signifikan dari waktu ke waktu yang melaksanak an Pendidik an Integ ritas. Pendidik an Integ ritas adalah sebuah gerakan yang diharapkan menjangkau seluruh lembaga pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hal ini tentu memerlukan partisipasi yang semakin meluas secara kuantitas. Sedangk an dar i sisi kualitas, terdapat pengembangan pola pelaksanaan Pendidikan Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan baik dalam hal pelibatan unsur dan komponen lembaga pendidikan dan pelatihan. Begitu juga, perluasan integrasi menuju ke semua mata pelajaran yang ada serta pengembangan strategi melalui kegiatan kesiswaan dan pembiasaan perilaku sesuai dengan potensi dan kondisi lembaga pendidikan dan pelatihan, sehingga dapat ditemukan pola pelaksanaan Pendidikan Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan yang bervariasi. Dapat juga ada keterlibatan dari pihak- pihak lain di luar lembaga pendidikan dalam pelaksanaan Pendidikan Integritas, seper ti asosiasi bidang usaha, dunia usaha, organisasi profesi, dan instansi terkait. Keterlibatan tersebut dapat berupa pemberian sponsor, penyediaan nara sumber, dukungan fasilitas, ataupun gagasan dan pemikiran. (Nuris Rochmadi)
  • 14. M Value Mengetahui Lebih Jauh Tugas dan Sasaran Satgas Saber Pungli Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dikukuhkan pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) pada 28 Oktober 2016. Hal itu mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) 87 Tahun 2016 tentang Pembentukan Satgas Saber Pungli karena Pungli dinilai sudah merusak kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. enurut Ketua Satgas Saber Pungli Nasional Asep Kurnia, Satgas Saber Pungli berfungsi sebagai intelijen, pencegahan, penindakan, dan yustisi. Bertugas melaksanakan pemberantasan pungli secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan personel, Satuan 12 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 15. 13transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l kerja dan sarana prasarana, baik yang berada di Kementerian/Lembaga maupun pemerintah daerah. “Sasarannya adalah sentra pelayanan publik di Kementerian/Lembaga dan Pemda,”jelas Asep saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Teknis Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Jakarta, belum lama ini. Dalam pelayanan publik, sasaran Saber pungli kata Asep diantaranya pada pelayanan publik di ekspor dan impor. Penegakan hukum, perizinan, kepegawaian, pendidikan, pengadaan barang dan jasa, serta kegiatan pungli lainnya yang meresahkan masyarakat. Ada enam wew enang Satgas Saber Pungli dian tar an ya membangun sistem pencegahan dan pemberantasan pungli, melakukan pengumpulan data dan informasi dari Kementerian/Lembaga dan pihak lain yan terkait, menggunakan teknologi informasi. “S elanjutn y a mengkoor dinasik an, merencanak an, dan melaksanak an operasi pemberantasan pungli,”ujar Asep. Wewenang lainnya adalah memberikan rekomendasi kepada pimpinan Kementerian/ Lembaga serta Kepala Pemda untuk memberikan sanksi kepada pelaku pungli sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Satgas juga member ik an rekomendasi pembentukan dan pelaksanaan tugas unit Saber Pungli di setiap instansi penyelengara pelayanan publik kepada pimpinan Kementerian/Lembaga dan Kepala Pemda. “Terakhir, melaksanakan evaluasi kegiatan pemberantasan pungli,”imbuh Asep. tugas k/l, pemda, dan peran masyarakat Lalu apa tugas K/L dan Pemda? Menurut Asep sudah termaktub bahwa ada beberapa yang harus dilakukan, diantaranya melaksanakan pemberantasan pungli di lingkungan kerja masing-masing. Membentuk Unit Pemberantas Pungli (UPP), UPP berada pada Satuan pengawas internal atau unit kerja lain di lingkungan kerja masing-masing. Pembentukan UPP berdasarkan rekomendasi Satgas Saber Pungli dan melaksanakan tugasnya dengan berkoordinasi kepada Satgas Saber Pungli. Saat ini, terdapat UPP K/L sebanyak 29, UPP Provinsi 34 unit, dan UPP Kabupaten/Kota sebanyak 480 unit dengan satu Satgas Saber Pungli untuk tingkat Nasional. “Masyarakat juga dapat berperan serta dalam pemberantasan pungli,’kata Asep. Caranya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui media elektronik atau non elektronik. Peran serta masyarakat itu, dilakukan dalam bentuk pemberian informasi, pengaduan, pelaporan, dan atau bentuk lain, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Hingga 10 April 2017 terdapat 27.787 aduan. 90,79 diantaranya pengaduan beradar pengawasan. Daerah yang paling banyak laporan aduan adalah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, Banten, dan Lampung. D a l a m p e l a p o r a n , p e n g e n d a l i / penangungjawab Satgas Saber Pungli menurut Asep, melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden paling sedikit satu kali setiap tiga bulan sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Adapun sanksi huk um pada pungli, ditegaskan Asep, ada bermacam-macam, sesuai kategori yang dilakukannya. Misalnya untuk pemberi suap maka ancaman pidana 5 tahun, denda Rp15 juta. Penerima suap pidana 3 tahun, denda Rp15 juta. Selanjutnya memberi suap atau menjanjikan hadiah kepada PNS atau penyelenggara negara, pidana 1 tahun max 5 tahun, denda min Rp50 juta max Rp250 juta. Pegawai negeri atau penyelenggara negara melakukan pemerasan pidana min 4 tahun max 20 tahun, denda max Rp1 miliar. Pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima gratifikasi pidana min1 tahun max 5 tahun, denda min Rp200 juta max Rp1 miliar, dan pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima atau janji berbuat sesuatu, pidana min 4 tahun max 2 tahun, denda Rp200 juta- Rp1 miliar. “Bag i yan g akan m e lap o rk an , b isa juga me ngirimkan surat e le ktronik ke saberpunglisatgas@polkam.go.id,” pungkas Asep. (tim)
  • 16. K Value Pemberantasan Pungli Harus Diiringi Peningkatan Kesejahteraan Perang melawan pungutan liar (pungli) yang digaungkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjadi dimana- mana. Pungli dan korupsiharus menjadi musuh kita bersama. Pungli bukan hanya membuat ekonomi biaya tinggi, tapi juga merugikan negara dan rakyat dan konsumen. ini Tim Saber Pungli sudah dibentuk di hampir semua instansi pemerintah, kem ene rian da n lemba ga nega ra, termasuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Tujuannya jelas, membuat birokrasi makin transparan sekaligus menecah dan menghilangkan pungli sampai ke akar- akarnya. “Jadi kita (pungli-red) harus dua sisi. Kita memberantas punglinya itu sendiri, karena itu anggaran tersebut akan menjadi beban pada pengguna jasa kan? Kita harus berantas itu,”kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Ir. Sugihardjo, MM., yang sekaligus Ketua Saber Pungli Kemenhub kepada Tim Buletin Transparansi di Jakarta, belum lama ini. Tapi di sisi lain, lanjut Sugihardjo, negara juga harus memperhatikan apa kebutuhan petugas. Harus imbang. “Kalau cuma bicara berantas pungli, berantas pungli, tapi kebutuhan dasar pegawai tidak dipenuhi akan repot. Dari dulu kita bicara pemberantasan pungli, tapi nggak selesai,” katanya. Untuk memberantas pungli makan hal pertama yang harus dipenuhi adaah kjebutuhan dasarnya dulu. Jika secara ekonomi orang sudah cukup, maka peluang melakukan pungli makin berkurang. Jika sudah cukup bahkan kaya masih melakukan pungli itu keterlaluan. Pak Jojo, beg itu sapaan akrabn ya, memberikan contoh. Ibu Sri Mulyani Indrawati saat menjadi Menteri Keuangan yang pertama dilakukan adalah menaikan tunjangan dan kesejahteraan karyawan. Jadi, kebutuhan dasar pegawai harus dipenuhi dahulu. Baru digenjot kinerjanya. “Bu Sri Mulyani, waktu menjabat Menteri Keuangan yang pertama, me-reform organsiasi (Kemenkeu) dulu. Sekarang tunjangan kinerja (tunkin)-nya sampai seratus persen, dan memang bagus. Jadi, realistis. Kebutuhan dasar itu dipenuhi dulu, ya baru macem-macem disikat,” kata Jojo menambahkan. Tapi, kalau kita bilang orang jangan pungli, 14 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 17. 15transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l tak boleh pungli tapi kebutuhan kerja dasarnya tak terpenuhi, apalagi kebutuhan pribadi, bagaimana mau kerja optimal? Semua harus sinkron. Seper ti di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka bisa konsisten bekerja, karena auditornya paling kecil gajinya Rp20 juta per bulan. “Ya memang harus begitu. Makanya, kalau pegawai negeri dilarang pungli dan korupsi, memang normatifnya begitu. Tapi, bagaimana sistem penggajian, bagaimana kesejahteraan karyawan harus kita fikirkan,”kilah Jojo. Selain memikirkan kesejahteraan karyawan, pemberantasan pungli juga harus ditunjang dengan sistem penganggaran yang jelas dan realitis. Dengan begitu, mereka bisa menjalankan tugas dengan baik, karena semua sudah ada pos- pos anggarannya yang jelas. Kini komitmen pemerintah memberantas pungli sudah sangat jelas. Komitmen pemerintah yang kuat itu kan ditunjukkan salah satunya dengan Perpres No.87 2016. Masalahnya sekarang kita mau serius tidak memberantas pungli itu? Kalau mau serius, menurut Jojo, maka seharusnya beriringan antara peningkatan kinerja, penegak an huk umn ya maupun peningkatan kesejahteraannya. Semua itu harus sejalan, karena kalau satu sisi, penegakan hukum, sanksi dan tindakan, tapi tidak memperhatikan apa yang menjadi kesejahteraan, apa yang menjadi kebutuhan kerja, itu tak bisa jalan. “Ini yang harus seiring dan sejalan. Kalau sudah begitu, komitmen Presiden Jokowi memberantas pungli akan berjalan. Terkadang orang bilang pungli itu kecil, tapi kalau dikumulatifk an itu besar. Dan yang lebih berbahaya, bukan hanya rupiah-nya, namun juga menjadikan budaya kerjanya rusak,” papar alumni FE UI Jakarta itu. pungli merusak Budaya kerja Yang perlu menjadi fokus kinerja Saber Pungli ke depan, adalaha membereantas pungli sampai ke akar-akarnya. Yang perlu disoroti dan paling bahaya karena pungli itu justru merusak budaya kerja. Jadi orang tidak bekerja secara profesional, tidak bekerja lagi mengikut aturan. Tapi mereka bekerja karena ada yang bayar. Kondisi tersebut jelek sekali. Apakah dibayarnya oleh orang yang di lapangan, di pinggir jalan atau yang di belakang-belakang meja. “Punglinya dibayar di belak ang meja. Misalnya dalam hal perizinan atau segala macam. Inilah yang merusak mental dan menjatuhkan wibawa aparat di mata rakyat,”urai Jojo. Kini modus dan cara-cara pungli sudah demikian beragam. Banyak orang bilang, Pungli bisa terjadi di pinggir jalan atau di tempat- tempat tertentu. Untuk mendapatkan uang dia menjual apa yang diberikan Tuhan, dengan membuka bajunya. Bahkan terkadang untuk mendapatkan sesuatu, dengan pakai atribut jabatan. Itu lebih parah lagi. Budaya kerja jadi rusak oleh Pungli. Oleh karena itu, program kerja Pemerintah memberantas pungli harus didukung. Kebijakan Presiden Jokowi dalam memberantas pungli dengan tujuan dua hal. Pertama, pelayanan publik meningk at dan tidak ada high cost economy. Kemudian yang kedua, budaya kerja menjadi benar. “Pungli itu, merusak mental dan budaya kita. Segala sesuatu kita kerjakan karena ada iming- iming uang, akan rusak semua. Nggak ada lagi wibawanya birokrasi itu,”sebut Jojo. Menurutnya, sejak Satgas Saber Pungli dibentuk di Kementerian Perhubungan, respon masyarakat cukup bagus. Data Saber pungli menyebutkan saat ini sudah ada 87 pengaduan yang masuk ke channel yang ada. Selain itu juga terdapat 230 pengaduan yang masuk ke kanal Kementerian Perhubungan melalui Saber Pungli Nasional dan ada juga e-pengaduan lainnya. Meski harus diakui, tak semua pengaduan itu terkait masalah Kementerian Perhubungan. Namun masyarak at banyak yang lapor ke Kementerian Perhubungan. Padahal, setelah dilakukan klarifikasi, laporan-laporan tersebut ada yang terkait dengan Pemda, Dinas Perhubungan, dan lainnya. Sejauh ini, tambah Jojo, ada beberapa pengaduan pungli terkait dengan banyak hal seperti di ada pelabuhan, ada di moda jalan, ada juga di udara. “Semua akan diklarifikan dan asas praduga tak bersalah tetap dijunjung tinggi oleh Tm Saber Pungli,”tegas Jojo. (Tim Transparansi)
  • 18. Value Sugihardjo: Siapkan Dulu Dapur Cadangan Kementerian Perhubungan dan jajarannnya berkomitmen memulai hihup baru dan meninggalkan praktik illegal seperti pungutan liar (pungli), korupsi, dan sejenisnya. Dalam berbagai kesempatan diimbau pada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Perhubungan, baik di pusat maupun di daerah, tutuplah lembaran lama. 16 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 19. 17transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l “J angan melakuk an pr yang melanggar hu pungli, korupsi dan se mulai dengan lembar harus berubah. Kata kuncinya, ka berubah, maka kita yang akan perubahan. Mari kita sejahtera de yang professional,” Kata Ketua Ti Ir. Sugohardjo, MM., di Jakarta, be Cara tersebut diantaranya memperluas pembentukan Ba Umum (BLU). Tujuannya adala bekerja dengan profesional, kerj dan mendapatkan penghargaan “Sekarang bukan zamannya kan? Memangnya anak sekolah bi semangat? Mau membeli susu u memakai semangat? Namun beg dengan alasan gaji tak cukup, teru tambahandengancara yang mela jelas Jojo, sapaan akrab Sekjen Perhubungan itu. S e b a g a i p i mp i n a n K e Perhubungan harus memperhati kesejahteraan, termasuk denga BLU. Tapi, kalau itu juga tak solusinya ada dua. “Pertama, kita harus m pola hidupnya. Kalau yang pegawai negeri itu, jan kaya. Tak bisa, me neger i kay cukup, Bisa m ana w uj J m p Uan dan sama. Pad uang Rp100 satu minggu pengeluarann cukup.Tapi, be aktik-praktik kum, seper ti bagainya. Kita an baru. Kita lau tidak mau dilindas oleh ngan cara-cara m Saber Pungli lum lama ini. adalah upaya dan Layanan h supaya kita a dengan baik yang pantas. semangat ’45 sa cukup pakai ntuk anak bias itu, tak boleh s kita mencari nggar hokum,” Kementerian m e n t e r i a n kan tambahan n membentuk cukup, maka enyesuaikan namanya jadi gan berharap njadi pegawai a, tapi kalau pan tas, bisa. enyekolahkan k, bisa hidup a j a r , o k , ” arnya. Itu pertama. a d i , h a r u s enyesuaik an o l a h i d u p . g Rp100 ribu Rp1 juta itu a saat punya ribu dalam , pasti diatur ya itu supaya gitu ada uang Rp1 juta dalam seminggu, pasti yang dibeli beda lagi. Kedua, kalau semua itu belum cukup juga, harus mencari tambahan dengan cara-cara yang sah. Apakah dengan mengajar, apakah istrinya berjualan kue atau lainnya. Harus begitu, harus usaha. Jojo menyontohkan, pada zaman awal-awal kerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan ia mengelola Bimbingan Belajar (Bimbel) BT SMA 8 sampai sekarang justru makin besar. Sekarang, setiap Sabtu masih bekerja dengan membuka Warung Property.Tapi yang tak boleh ada conflict of interest. “Misalnya, saya mengurusi property, tapi tak pernah mencari pekerjaan di dalam Kementerian Perhubungan. Itu tidak boleh, karena nanti ada conflict of interest. Sepanjang tidak menganggu waktu kantor, tak ada conflict of interest, maka harus usaha,”kata Jojo. Makanya, Jojo menyarankan, sebelum masuk pegawai negeri sipil (PNS), siapkan dulu “dapur cadangan. Kalau penghasilan (sebagai PNS-red) tak cukup, sangat mudah tergoda mengambil yang bukan haknya. Misalnya mengambil jatah anak buah, jatah teman, jatah pimpinan, bahkan sampai mengambil jatah Tuhan. “Kasus-kasu seperti ini tidak boleh terjadi di Kementerian Perhubungan,”tegas Jojo. Menurutnya, kasus-kasus pungli di peme- rintahan termasuk Kementerian Perhubungan harus menjadi pelajaran berharga. Memang ada keinginan dari pimpinan untuk melakukan self correction. Pungli itu ada di mana-mana. Sebagai anggota masyarakat, mengurus dokumen apa saja sering ada pungli. “Kasaus-kasus pungli di pelabuhan, bandara, terminal, stasiun, dan lainnya perlahan harus dihilangkan. Sebab pungli di unit-unit pelayanan seperti di atas sangat memengaruhi daya saing kita sebagai bangsa,”tuturnya. Fokus kita ke depan, bagaimana mem- berantas pungli dan korupsi di semua tempat Ini yang harus kita lakukan secara bersama-sama perbaikan dan kepada masyarakat tidak berarti menurun. Kasus OTT yang terjadi di beberapa tempat itu harus dijadikan self koreksi untuk meningkatkan kualitas layanan.(tim transparansi)
  • 20. G Value Gubernur Sumbar: Pemprov Berkomitmen Pungli Praktik pungutan liar (pungli) telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemerintah memandang perlu upaya tegas, terpadu dan efektif dan mampu memberikan efek jera. ubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengemukakan, hingga saat ini hampir seluruh tatanan pelayanan publik dan pada semua tingk atan pelayanan baik secara terstruktur maupun oleh oknum perorangan dari petugas pelayanan, praktik pungli terjadi. “Bahkan sudah menjadi suatu hal yang dianggap biasa, baik bagi petugas pelayanan maupun dari masyarakat yang dilayani, yang secara tidak sadar telah menjadi penyebab salah satunya keterlambatan pelayanan, pelayanan biaya tinggi dan lain sebagainya yang akhirnya mempunyai dampak luar bisa dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Irwan saat berbincang khusus dengan Buletin Transparansi, beberapa waktu lalu. Praktik tersebut juga berpengaruh kepada perbedaan (diferensiasi) pelayanan kepada masyarakat. Secara tidak sadar terjadi pengkotak- kotakan, pelayaan terjadi berdasarkan strata sosial berujung kepada terjadinya ketidakadilan dan kecemburuan sosial yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak faktor menjadi penyebabnya, antara lain penyalahgunaan wewenang, kelemahan dalam pengawasan, kebiasaan organisasi atau pribadi , faktor mental, ekonomi, upaya jalan pintas dan lain sebagainya. “Sudah menjadi kenisca yaaan bag i pemerintah untuk menata kehidupan bernegara dengan mempersiapkan skenario tindakan yang tegas, terpadu dan efektif dari unsur fungsi pelayanan, pengawasan dan low enforcement yang dapat membuat efek jera bagi petugas dan masyarakat yang dilayani. Kami komit memberantas pungli,”tegas Irwan. Untuk itu, Pemprov Sumbar, kata dia,sangat menduk ung kebijakan Presiden ter hadap pembentukan Tim Saber Pungli. itu merupakan manifetasi gerakan moral seluruh lembaga dan institusi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah terhadap pemberantasan pungli dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih 18 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 21. 19transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l dan melayani. Ditambah lagi, ada langkah tak biasa dan istimewa dari Perpres tersebut. Pemberian ruang kepada masyarakat sebagai objek atau yang men da pa t pelayan an , da pa t beb as menyampaik an kritik dan saran terhadap proses pelayanan pemerintahan melalui media elektronik dan non elektronik yang dijamin kerahasiaannya. Diakui Irwan, pungli memang sudah dirasakan tapi karena gerakan yang dilakukan secara parsial dan tebang pilih bahkan saling melindungi, dan bahkan sudah menjadi budaya, maka penanganannya saat itu masih tidak mengemuka. “Sebelum adanya kebijakan pembentukan Saber Pungli oleh Presiden, Gubernur telah mangeluar kan himbauan terhadap OPD Provinsi yang melakukan pelayanan publik, untuk memperbaiki SOP (standart operational procedur) yang ber muatan SPM (standar pelayanan minimum) dan transparansi, sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Rapat Kabinet beserta Para Gubernur sebelumnya,” urai Irwan. Misalnya saja, melakukan sterilisasi pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang tidak memenuhi standar regulasi dalam pemungutan surcharge pada pelayanan angkutan taksi yang menjadi temuan onbusdmand. Terkait sangsi, Pemprov Sumbar berpedoman kepada regulasi yang ada, seper ti sangsi teguran sampai pemberhentian sebagai Aparat Sipil Negara (ASN). Bicara kelayakan sangsi, dikembalikan kepada yang membuat regulasi dan aparat penegak hukum. Secara internal, pihaknya juga menyem- purnakan regulasi yang menjadi acuan bagi ASN yang melakukan pelayanan publik mencakup SOP dan transparansi serta mempersiapakan ASN yang profesional. “Kami juga mengimbau terhadap stakeholder (mitra pemerintah) terkait pelayanan, untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip- prinsip pelayanan publik yang baik. Kami juga memberikan sangsi kepada ASN yang melanggar, secara proporsional dan profesional sesuai regulasi yang ada,”kata Irwan. pelayanan transportasi publik Terkait pelayanan publik bidang transportasi, saat ini diakuinya sudah cukup baik. Ditandai dengan keberhasilan Sektor Transportasi Darat yang memeroleh penghargaan Piala Wiratama yang ke- 3 kali, dari 15 kabupaten/kota yang diusulkan untuk dinilai oleh Kementerian Perhubungan. 14 kota/kabupaten mendapatkan Piala WTN dan 1 sertifikat. Dua dari peraih Piala WTN merupakan peraih Piala WTN penuh (Kategori Angkutan dan Lalu Lintas) yakni kota Bukittinggi dan Kota Padang, dan 12 kabupaten/ kota lainnya memperoleh penghargaan WTN kategori lalu lintas. “Pada sektor udara juga menunjuk kan per tumbuhan yang signifikan, terlihat dari pertumbuhan penumpang angkutan udara mencapai 11 s.d. 15 % pertahun dalam tiga tahun terakhir,”ungkap dia. Di sektor laut juga terjadi peningkatan pelayanan dengan bertambahnya dua kapal cepat Padang – Mentawai oleh pihak swasta, sehingga terjadi peningkatan mobilisasi orang dan barang dari Padang ke Mentawai dan semak in lancarnya roda pemer intahan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Di sektor perkeretaapian disamping pelayanan terhadap angkutan semen dari Indarung keTeluk Bayur, juga terdapat pelayanan angkutan kereta api wisata Padang – Pariaman dengan pertumbuhan 26 % pertahun. Sepanjang tahun 2016, sudah mengangkut penumpang hingga 1 juta penumpang lebih. Terdapat juga pelayanan kereta api perintis Kayu Tanam – Lubuk Alung. “Untuk peningkatan layanan transportasi, kami mengusulkan diklat-diklat terkait pelayanan publik sektor transportasi kepada Kementerian Perhubungan dalam rangk a peningk atan kapasitas SDM,”imbuh Irwan. Sedangk an pada sektor Perhubungan Darat dan per keretaapian, Sumbar masih membutuhkan realisasi pembangunan terminal Type A di Kota Padang, pembangunan pelabuhan penyeberangan di Sikabaluan Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan pembangunan Kapal Penyeberangan Ro-ro untuk antar pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai serta lanjutan revitalisasi dan reaktivasi jalur kereta api di Sumatera Barat. Begitu juga dengan perkuatan dan peningkatan pelabuhan laut di Kabupaten Kepulauan Mentawa. Selain itu juga diperluk an percepatan pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai, agar dapat melayani dengan pesawat jenis ATR guna memicu pertumbuhan wisata Kabupaten Kepulauan Mentawai dan peningkatan prasarana Bandara Internasional Minangkabau, seiring dengan makin meningkatnya pertumbuhan penumpang. (tim)
  • 22. U Auditor Inspektur II: Pungli Merusak Sendi Kehidupan Bermasyarakat Namanya saja Pungli (Pungutan Liar) atau pungutan yang tidak sepatutnya dipungut. Pungli merupakan perbuatan yang mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Pungli juga dapat mengandung arti menyalahgunakan kewenangan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Tidak melayani masyarakat dan malah mencederai kepercayaan masyarakat. Sebagai ASN seharusnya memberikan pelayanan prima, professional, dan berintegritas, serta menjunjung tinggi amanah, bukan sebaliknya. 20 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 ntuk menggali lebih jauh tentang bahaya Pungli, tim Buletin Transparansi melakukan tanya jawab de ngan I nspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan. Bagaimana tanggapan anda mengenai praktik pungutan liar? Praktik pungutan liar telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemerintah memandang perlu upaya pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif dan efisien, serta mampu menimbulkan efek jera. Dalam upaya pemberantasan pungutan liar itu, pemerintah memandang perlu dibentuk satuan tugas sapu bersih pungutan liar. Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2016 telah menandatangani peraturan presiden (perpres) nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, yang selanjutnya disebut Satgas Saber Pungli. apa saja langkah yang anda lakukan untuk diterapkan di unit kerja anda? Pada lingkungan kerja k ami setiap kali pelaksanaan tugas, sebelumnya wajib terlebih dahulu melakukan Sosialisasi tentang Pengendalian dan Pencegahan Gratifikasi (UPG) serta mensosialisasikan adanya instru- ment pelaporan atas pengaduan berupa Sistem Manajemen Pangaduan (Simadu) dan Whistleblowing System (WBS). Selain itu untuk pembiayaan penugasan
  • 23. perjalanan dinas berupa, penginapan (hotel), sewa mobil dan fasilitas ticketing kami telah melaksanakan kerjasama dengan pihak ke-3 (travel atau agen perjalanan). Agar setiap APIP lebih profesional dan berintegritas semua urusan kegiatan perjalanan telah dibiayai oleh kantor yang telah bekerjasama dengan pihak ke tiga. Sebagai APIP selain melaksanakan sosialisasi UPG dan Simadu/WBS serta merekomendasikan agar setiap audit yang bersinggungan dengan pelayanan masyarakat wajib menyusun Stan- dar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). APIP juga ber- peran untuk melakukan pembinaan berupa pengendalian dan berperan sebagai consulting juga memberikan jaminan bagi masyarakat yang mengadukan permasalahan pada Simadu/WBS dijamin kerahasiaannya dan keamanan datanya. perpres menegaskan, masyarakat dapat berperan ser ta dalam pemb erantasan pungutan liar. apakah ruang tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat? Saya rasa sarana Simadu dan WBS pasti dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna apabila tersosialisasi dan dijelaskan secara kontinyu dan konsisten. apa langkah yang dilakukan bila ada pengaduan masyarakat? Apabila ada pengaduan ten tu tidak disikapi langsung secara sporadic. Pengaduan harus ditelaah terlebih dahulu melalui survey pendahuluan dan telaah awal, apakah dalam susbstansi pengaduan telah terdapat bukti materiil yang cukup dan telah memenuhi unsur 5W dan 2 H. Selanjutnya, dari penelaahan awal dan survey pendahuluan tersebut ditingkatkan pemeriksaannya dan dilanjutkan ke proses pendalaman melalui ADTT atau Audit Khusus dan dilanjutkan dengan Audit Investigasi. menurut anda apakah sanksi yang layak diberikan kepada asn yang terlibat pungli? Sanksi yang dikenak an ten tu secar a administratif dan kepegawaian dikenakan sesuai ketentuan PP 53 tahun 2010. Apabila terdapat kekhususan terdapat unsur tindak pidana maka APIP juga berperan untuk melakukan pembinaan berupa pengendalian dan berperan sebagai consulting juga memberikan jaminan bagi masyarakat yang mengadukan permasalahan pada Simadu/ WBS dijamin kerahasiaannya dan keamanan datanya. pelimpahan dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari Menteri Perhubungan dan yang bersangkutan dibebastugaskan untuk diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku. apa saran dan masukan anda terhadap pelayanan bidang transportasi? Agar setiap UPT memiliki, memahami dan melaksanakan standar operational prosedur (SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM). Dalam implementasinya pelaksanaan pelayanan bidang transportasi secara efektif dan efisien serta mengedepankan aspek keamanan dalam setiap pelaksanaannya. Setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) juga harus mampu berperan aktif guna menyosialisikan aspek keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan bertransportasi secara berkala kepada masyarak at, sehingga masyarak at pengguna jasa transportasi mengerti dan faham hak dan kewajibannya. Masyarakat juga faham melalui instrument apa ketika mereka hendak memberikan masukan, kritik, dan saran. transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 21
  • 24. S Auditor Pungutan Liar Bukanlah Kegiatan Sepihak Oleh: Drs. Imam Hambali, M.Si. (Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan) elanjutnya yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah bahwa celah untuk melakukan pungli itu terbuka lebar dan hidup di dalam masyarakat. Pimpinan instansi terkait pun mustahil tidak mengetahui. Pada hakikatnya, pungutan liar buk anlah kegiatan sepihak, melainkan terjadi karena adanya hubungan, misalnya antara aparat pemerintah dengan pengusaha/ masyarakat. Secar a definisi, pungutan liar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau pegawai negeri atau pejabat negara atau BUMN dengan cara meminta sejumlah uang yang tidak sesuai atau tidak berdasarkan peraturan. Pungutan liar sendiri tidak terdapat secara pasti dalam KUHP, tetapi sering disamakan dengan perbuatan pemerasan, penipuan atau korupsi Tertangkapnya oknum PNS Kementerian Perhubungan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Mabes Polri dan Polda Metro Jaya terkait pungutan liar yang juga dihadiri Presiden Jokowi patut diberi apresiasi. Hal ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam memerangi penyakit-penyakit oknum aparat yang dapat merugikan masyarakat. 22 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 yang diatur dalam KUHP sebagai berikut: Pasal 368 KUHP: “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam, karena pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”. Pasal 415 KUHP: “Seorang pegawai negeri atau orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum terus-menerus atau untuk sementara waktu, yang dengan sengaja menggelapkan uang atau surat-surat berharga yang disimpan karena jaba tann ya, atau membiark an uang atau surat berharga itu diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau
  • 25. menolong sebagai pembantu dalam melakukan perbuatan tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”. Pasal 418 KUHP: “Seorang pegawai negeri yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau sepatutnya harus diduganya, bahwa hadiah atau janji itu diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberi hadiah atau janji itu ada hubungan dengan jabatannya, diancam dengan pidana penjara paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”. Pasal 423 KUHP: “Pegawai negeri yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa orang lain untuk menyerahkan sesuatu, melakukan suatu pembayaran, melakukan pemotongan terhadap suatu pembayaran atau melakukan suatu pekerjaan untuk pribadi sendiri, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya enam tahun”. Prosedur pelayanan yang panjang dan melelahkan menjadi penyebab dari semakin banyaknya masyarakat yang menyerah ketika berhadapan dengan pelayanan publik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat cenderung semakin toleran terhadap praktik pungutan liar dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Selain itu, masyarakat sangat rentan menjadi korban pungutan liar karena daya tawar yang rendah dan ketiadaan lembaga pengawasan yang efektif untuk mencegah birokrat yang kerap melakukan pungutan liar. Kerugian akibat pungli pun tidak melulu diukur dengan jumlah uang yang terlibat di dalamnya. Sekecil apapun uang pungli yang diambil dari rakyat dan dinikmati segelintir orang, akan melemahkan kepercayaan warga negara kepada pemerintah dan secara ekonomi melemahkan daya saing. Karenanya upaya pemberantasan pungli sangat penting untuk dilakukan. Pemberantasan tersebut harus diikuti dengan pembenahan yang sistemik, tidak hanya berjalan ke hilir melainkan juga ke hulu. Artinya pemberantasan pungli seharusnya beriringan dengan perbaikan layanan publik yang lebih baik, transparan, cepat dan berkualitas dengan memperbaiki sistem agar tidak rentan pungli. Disamping itu, diharapkan masyarakat juga berperan serta dalam upaya pemberantasan pungutan liar, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media elektronik atau non elektronik, dalam bentuk pemberian informasi, pengaduan, pelaporan, dan/atau bentuk lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Terkait dengan adanya Satgas Saber Pungli Kementerian Perhubungan, pada saat ini jumlah kasus yang ditangani masih kecil. Hal tersebut terkait dengan cara yang dipilih oleh Satgas, yaitu lebih cenderung memilih upaya OTT dalam menjalankan tugasnya. Pilihan tersebut tentu memiliki konsekuensi harus mencari momentum yang tepat terkait adanya barbuk (barang bukti). Terkait dengan pengaduan masyarakat, sejak diterbitk annya Perpres Satgas Saber Pungli sampai dengan bulan Januari 2017 telah terdapat 22.000 aduan masyarakat dan telah dilakukan langkah-langkah tindak lanjut, seperti mencari sumber informasi yang lengkap, siapa yang mengadu, kemudian mencari fakta atau bukti-bukti otentik, dan dilaporkan kepada Tim Saber Pungli Kementerian Perhubungan untuk diproses lanjut. Dengan beberapa kasus yang berhasil ditangani, walaupun baru kecil jumlahnya, saya berharap agar pemberantasan pungli tidak mengendur, tetap terus berjalan. Sebagai Inspektur IV pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan, saya akan mengusulkan perbaikan pelayanan, baik di subsektor maupun di internal Inspektorat IV. Untuk di Inspektorat IV sendiri dilakukan pemberian pelayanan dalam bentuk konsultansi secara transparan dan tuntas kepada para auditi. Selain itu, perlu dipasang CCTV ditempat- tempat yang rentan, salah satunya pada ruang kerja agar dapat memonitor ruang gerak para auditor dan dilakukan koordinasi dengan security Kementerian Perhubungan agar setiap tamu bisa diseleksi dan ditanya keperluannya. Selain itu, sosialisasi terus menerus kepada para auditor maupun auditi tentang gratifikasi, suap atau pemerasan sehingga diharapkan kinerja Kementerian Perhubungan ke depan lebih meningkat dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 23
  • 26. Radar Pimpin Itjen Kemenhub Tommy Akan Kembangkan Pendekatan Dialogis & Preventif Membangun kinerja Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang bukan perkara mudah. Namun dengan kerja keras, integritas serta soliditas tim diyakini pekerjaan berat sekalipun akan bisa dilaksanakan dengan baik. 24 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 27. “I tjen Kemenhub ke depan akan terus diperkuat dan diberdayakan. Bagaimana membangun soliditas tim, profesionalsime personal serta dukungan semua pemangku kepentingan. Dengan begitu, kitaoptimis mampu menjalankan tugas berat sekalipun,” kata Irjen Kemenhub Dr. Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si., dalam perbingan dengan Tim Buletin Transparansi di Jakarta, Selasa (25/4/2017). Pria yang akrab disapa Pak Tommy itu mengakui bukan orang karier di Itjen Kemenhub. Tapi, dengan pengalaman kerja yang cukup lama serta riwayat penugasan yang panjang dan beragam, ia meyakini tidak akan terlalu lama menyesuaikan diri. Selanjutnya ia terus menggenjot kinerja Itjen Kemenhub menjadi lebih baik lagi. Tommy mengakui, kinerja Itjen Kemenhub dibawah kepemimpinan Cris Kuntadi cukup bagus. Itjen mampu menyelematkan kebocoran uang negara serta menghemat anggaran di lingkungan Kemenhub RI. “Tugas saya ke depan sebagai pimpinan Itjen Kemenhub, bagaimana melanjutk an prestasi yang sudah baik itu. Itu tidak mudah tapi harus dilakukan. Paling tidak, bagaimana mempertahankan prestasi yang sudah ada di masa mendatang,”kata Tommy. Untuk menjalankan tugas sebagai Irjen Kemenhub yang baru, Tommy mengaku akan segera bertemu dan berdialog dengan seluruh inspektur di lingkungan kerjanya. Dari pertemuan itu, nanti akan ada laporan bagaimana kinerja dan capaiannya. Selanjutnya apa kendala yang dihadapi dan bagaimana mencari solusinya yang terbaik. Sebagai pejabat baru (Irjen Kemenhub) tentu saya akan melakukan mapping permasalahan di lingkungan Itjen khususnya serta Kemenhub pada umumnya baik di pusat atau daerah. Selanjutnya, menetapkan prioritas kerja yang harus segera diselesaikan denganbaik ke depan. “Itjen Kemenhub harus mampu meng- amank an uang negara serta memastik an bagaimana pengelolaan aset dan kekayaan negara di lingkungan Kemenhub berjalan dengan baik, lancar, aman, dan selamat,” papar Tommy. transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 25
  • 28. 26 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 26transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l pendekatan humanis Menyadari tugas dan tanggung jawab yang sebagai sebagai Irjen Kemenhub, Tommy mengaku telah menyiapkan strategi penyelesaian tugas yang baik dan aman. “Irjen ke depan akan mengembangkan pendekatan yang humanis. Yang dihadapi inspektor Kemenhub itu manusia yang nota bene mempunyai sikap, perilaku dan gaya yang berbeda-beda. Di tambah lagi kondisi lingkungan serta tantangan tugas yang tidak semua sama tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda,”kilah Tommy. Sebagai pimpinan, Itjen Kemehub akan mengembangkan pendekatan yang humanis dan dialogis. Masalah itu selalu ada bagi setiap orang dan dimanapun bertugas. Dengan pendekatan dialogis, diharapkan bisa mendeteksi segala pentuk dan potensi penyimpangan keuangan di lingkungan Kemehub RI. “Dari sana, diharapkan bisa mencari solusi yang terbaik untuk mencegah dan menghindari terjadinya penyimpangan atau potensi terjadinya kerugian negara,” sebut mantan kepala BPSDM Perhubungan itu. itjen kemenhub perlu membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan. Bagaimana menegakkan aturan yang ada dan menjalankan program kerja kemenhub dengan baik serta mencegah terjadinya kebocoran keuangan negara itu Itjen Kemenhub ke depan harus bisa mencegah terjadinya pelanggaran bahk an kerugian keuangan negara. Oleh karena itu, sebelum semuanya terjadi kita cegah duluan. “Melalui proses dialog menjaring saran dan masukan dari semua pihak. Kita akan berupaya sekuat tenaga mencegah terjadinya pelanggaran itu,” sebut alumni S-III Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu. Selama bisa dicegah, itu lebih baik dibandingkan harus mengobati karena semua sudah terjadi. Tindakan preventif itu akan lebih baik dibandingkan kuratif apalagi memberikan sanksi dan hukuman. “Alangkah banyaknya orang yang melanggar dan uang negara yang hilang sia-sia. Tapi kalau semua itu bisa dicegah, akan jauh lebih baik dan itu menjadi tugas dan tanggungjawab ItjenKemenhub,”terangTommy. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan, menurut Tommy, pihaknya akan mendepankan pendekatan humanis dan dialogis. Sejauh ini, upaya mencegah terjadinya pelanggaran akan lebih mudah dilakukan dibandingkan mengobati atau cara-cara kuratif lainnya. “Sebagai anak manusia, jika mer eka diberdayakan atau ‘dimanusiakan’ maka potensi pelanggaran itu akan berkurang. Paling tidak, jika mereka melakukan pelanggaran langsung diingatkan dan dikembalikan ke jalur yang benar, tentu akan lebih mudah dibandingkan pendekatan hukum misalnya,”terang Tommy. Dia menambahkan, kualitas SDM di Itjen Kemenhub sekarang jauh lebih baik dan berkualitas. Meski diakui,jumlahnya belum ideal jika dibandingkan dengan beban tugas dan kewajiban yang harus ditangani. Oleh karena itu, SDM yang ada sekarang harus diberdayakan secara baik dan optimal. “Itjen Kemenhub per lu membangun komunik asi dan koordinasi dengan semua p e m a n g k u ke p e n t in g a n . Ba g a i m a n a menegakkan aturan yang ada dan menjalankan program kerja Kemenhub dengan baik serta mencegah terjadinya kebocoran keuangan negara itu,”urai mantan Staf Ahli Menhub Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi tersebut. Objek pemeriksaan Itjen Kemenhub, tambah dia, bukan hanya aparatur Kemenhub. Bukan tidak mungkin juga harus memeriksa rekanan Kemenhub terutama yang menjadi kontraktor di proyek-proyek transportasi di lingkungan Kemenhub RI. “Semua harus diperiksa termasuk proyek- proyek yang dikerjakan rekanan. Jika ada potensi melanggar atau tidak relatif harus direvisi. Dengan cara-cara tersebut, diharapkan kasus mark up proyek atau manipulasi anggaran lainnya bisa dideteksi secara dini dan uang negara yang diselamatkan lebih besar lagi,”tegas Tommy. (tim transparansi)
  • 29. 27 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 27transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l g Negara angkan dah Proyek I Cegah Kebocoran Uan Itjen Kemb Konsep Be nspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memantau dan mengawasi seluruh proyek-proyek pemeritah terutama yang nilai proyeksinya cukup besar. Seperti diketahui, sampai 2019 mendatang banyak proyek transportasi yang nilainya cukup besar dan rawan penyimpangan. “Kita akan menerapa konsep Bedah Proyek. Nanti proyek-proyek besar akan diawasi dan diperiksa sejak awal atau dilakukan bedah proyek . Bagaimana proses proyek fisik di lapangan, bagaimana tahapannya dan apa saja kendalanya. Selain itu, rasionalitas proyek juga harus baik dan masuk akal, sehingga tidak akan terjadi kebocoran anggaran yang akhirnya merugik an keuangan negara itu,” kata Irjen Kemenhub Dr. Wahju Satrio Utomo kepada Buletin Transparansi di Jakarta, Selasa (25/4/2017). Sampai tahun 2019 mendatang, lanjut dia, banyak proyek-proyek transprotasi di lingkungan Kemenhub yang harus diawasi ketat. Sebut saja proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat serta lainnya. “Melalui konsep bedah proyek , semua bisa dipantau dan diawasi secara lebih efektif. Proyek pemerintah yang jauh dsari pusat kekuasaan sekalipun akan tetap bisa diawasi agar tiodak menyalahi konsep dan merugikan keuangan negara,” jelas Tommy, sapaan akrab Irjen Kemenhub itu. Pelanggar an yang sering terjadi dan merugikan keuangan negara, biasanya terjadi karena minim pengawasan. Selain itu juga kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai pemilik proyek. “Kendala-kendala seperti itu akan terus ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan komunikasi yang baik serta laporan proyek yang intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian keuangan negara bisa dicegah,”sebut Tommy. Seluruh uang negara yang dialokasikan untuk proyek-proyek transportasi di berbagai matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif. Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi bahkan dihilangkan sama sekali. Perang terhadap korupsi dan segala bentuk penyimpangan aturan, menurut Tommy harus dilakukan sejak awal dan harus didukung seluruh komponen bangsa. “Korupsi atau kerugian keuangan negara biasanya diawali dengan penyimpangan aturan betapapun kecilnya. Semua harus dikembalikan ke jalur yang benar dan uang rakyat dipastikan tetap aman dan sampai kepada mereka yang berhak,” tegas Tommy. (tim transparansi)
  • 30. 28 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 28transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Radar S Itjen Kemenhub Selamatkan Uang Negara Sebesar Rp 175,62 Miliar Selama Tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Itjen Kemenhub) terus melakukan upaya dalam menyelesaikan kerugian negara terhadap pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hal ini dilakukan dengan terus mendorong penyelesaian rekomendasi penyetoran ke kas negara atas temuan dan rekomendasi dari hasil pemeriksaan/audit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian Perhubungan dan BPK RI. elama Tahun Anggaran (TA) 2016 Itjen Kemenhub telah menca ta t penyelamatan kerugian negara dengan nilai total sebesar Rp175,62 miliar, dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an penyelesaian kerugian negara dari hasil audit Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA 2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara telah banyak diselesaikan pada periode tahun 2015. Dari Rp90,10 miliar nilai penyelesaian kerugian negara dari audit Itjen Kemenhub, Rp44,40 miliar merupakan hasil audit sampai dengan TA 2015 dan Rp45,71 miliar merupakan hasil audit pada TA 2016. Dengan nilai penyelesaian tersebut, saat ini masih tersisa Rp149,42 miliar hasil audit sampai dengan TA 2015 dan Rp584,49 miliar untuk hasil audit terbaru pada TA 2016. Dari hasil audit Itjen Kemenhub pada TA 2016, salah satunya terdapat temuan yang sangat material dan signifikan pada Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan Darat terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan Darat terdapat PNBP terkait penerbitan Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang tidak dibayarkan oleh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor selama tahun 2015 dan 2016 (sampai dengan Agustus) senilai Rp473,57 miliar. Sementara itu nilai penyelesaian kerugian negara dari hasil pemeriksaan BPK RI selama
  • 31. 29 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 29transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l komitmen yang kuat agar seluruh jajaran kementerian perhubungan menindaklanjuti secara tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil pemeriksaan Bpk maupun hasil audit itjen kemenhub tahun 2016 sebesar Rp85,52 miliar dan yang belum diselesaikan sebesar Rp37,66 miliar. Dari hasil pemantauan sampai dengan semester II 2016 atas 367 temuan dan 768 rekomendasi, Kementerian Perhubungan telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK RI (100%), dengan tindak lanjut tuntas sebanyak 622 (80,99%) dan yang belum tuntas 144 (18,75%). Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) ITahun 2016, secara nasional rekomendasi hasil pemeriksaan BPK 2010-2016 yang telah ditindaklanjuti tuntas sebesar 61%, belum tuntas 26,5%, dan yang belum ditindaklanjuti 12,2%. Seluruh jajaran Kementerian Perhubungan memiliki komitmen kuat untuk menindaklanjuti secara tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil pemeriksaan BPK maupun hasil audit Itjen Kemenhub. Selain sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, hal itu juga merupakan amanat pasal 20 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Terkait dengan penyelesaian kerugian negara, para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) diharapkan agar terus melakukan penagihan kepada para pihak terkait dan jika diperlukan dapat menempuh beberapa upaya sebagai berikut: a. Mengenakan sanksi blacklist bagi perusahaan yang belum menyelesaikan kerugian negara; b. Meninjau ulang kontrak yang sedang dikerjakan oleh perusahaan yang dikenakan blacklist; c. Melakukan penagihan dengan memotong pembayaran atas realisasi pekerjaan pada tahun berjalan; d. Menghentikan pemberian fasilitas kepada perusahaaan yang belum menyelesaikan kerugian negara; e. Mencabut perijinan perusahaan. Apabila dengan upaya-upaya tersebut para pihak terkait belum juga menyelesaiakan kewajiban mereka, maka pihak Kementerian Perhub ung an tida k akan seg an meminta bantuan kepada instansi lain, dalam hal ini aparat penegak hukum, untuk menyelesaikan permasalahan kerugian negara. (Tim)
  • 32. Radar P Itjen Genjot Pengawasan dan Pencegahan Kepada KPA dan PPK Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot upaya penanaman pencegahan kepada seluruh pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk menghindari terjadinya temuan saat pemeriksaan keuangan di tiap-tiap sub sektor dan Badan di lingkungan Kemenhub. en gawasa n konteks nya leb ih luas dari audit. Dalam pengawasan ada konsultasi, katalis, dan sosialisasi. Katalis merupakan pencegahan untuk melakukan kesalahan. Pada pengawasan bisa melalui pendekatan dengan objek, sosialisasi apakah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sudah sesuai atau belum. Dalam pengelolaan anggaran dilihat dari empat hal yakni kemanfaatan, prioritas, kewajaran harga, dan kesesuaian dengan ketentuan. Dari sisi kemanfaatan, agar jangan pernah menganggarkan yang tidak akan membawa manfaat. Misalnya melakukan kegiatan yan tidak berfampak dan akan menjadi mubazir. Sedangk an dari skala prioritas, dilihat dengan detil, bisa jadi itu memang bermanfaat, tetapi tidak prioritas. Misalnya saja pemagaran rumah Dinas di area pelabuhan, itu memberi manfaat namun tidak prioritas, apalagi bila anggarannya terbatas. Selanjutnya terkait kewajaran harga, sebelum memutuskan, harus benar- benar survei pasar. Hal itu dikarenakan, rekanan pasti akan menawar hargaalnya yang tidak jauh. Intinya jangan susun anggaran secara ngawur. Reviu HPS (harga perkiraan sendiri). Ketika menyusun, harus sesuai faedah, harga setempat, dan kesesuaian harga. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah mengeluarkan Surat Edaran bahwa bila anggaran di atas Rp10 miliar, maka akan dilakukan audit. Berbagi dan sharingknowladge. Keempa t adalah kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan. Dimana ditekankan agar jangan pernah menganggarkan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Misalnya dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (Ripnas) tidak ada. Atau misalnya usai dilakukan feasibility study tidak layak, namun tetap dibangun, maka itu sama saja melanggar. sosialisasi, konsultasi, dan audit Untuk member ikan pengetahuan dan wawasan ter kait pengekolalan anggaran, 30 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 33. dilakukan sosialisasi. Bisa dengan memanfaatkan waktu saat ada kegiatan Sekjen, Ditjen, atau Badan. Selain itu, Itjen juga mendedikasikan diri menjadi Konsultan Audit. Saat para KPA dan PPK bingung, bisa menanyakan melalui telpon, whats up (WA), email, atau mengundang pihak Itjen. Misalnya saja saat mereka bingung memutuskan untuk pekerjaan yang mendekati akhir tahun belum selesai. Apakah bisa diperpanjang atau tidak, yang penting harus sesuai dengan KPA. Bila ragu diperpanjang maka khawatir akan menjadi persoalan. Perlu diperpanjang atau tidak, karena batas dari Kementerian Keuangan, maksimal 90 hari melewati akhir tahun. Kalau tidak memungkinkan, agar tidak dipaksakan dan masukan saja pada anggaran tahun berikutnya. Pada saat melakukan pembayaran suatu pekerjaan, Itjen juga dapat menemani untuk meyakinkan apakah biaya yang harus dibayar dalam pelaksanaan audit, dilakukan dengan menerapkan model berbasis risiko. risiko terbagi sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang termaktub pada kontrak atau tidak. Terkait harga, jangan sampai lebih mahal PPK harus bisa tegas dan detil. Apa perlu dilakukan, contract change order (COC) atau tidak. Maka bisa dilakukan untuk tambah kurang, melalui adendum kontrak. Harga dan kerja masa eskalasi baru boleh, karena sudah dikontrak. Ketepa tan waktu juga harus menjadi pertimbangan. Misalnya saja ada variasi target, realisasi berapa persen, 5-10 persen. Bila mendekati batas waktu kontrak, apakah dengan cara menambah orang atau material dipercepat, sehingga akhir kontrak bisa diselesaikan. Ketiga adalah pelaksanaan audit, dimana hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka telah menjalankan sesuai aturan. Apakah kondisinya sesuai dengan aturan-aturan atau tidak. Dalam pelaksanaan audit, dilakukan dengan menerapkan model berbasis risiko. Risiko terbagi sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Misalnya saja daerah yang dijangkaunya sulit, maka bisa saja berisiko rendah namun bisa juga justru sebaliknya, karena minimnya pengawasan. Untuk risiko sangat tinggi, maka audit bisa dilaksanakan satu tahun sekali atau bahkan enam bulan sekali. Sedangkan risiko tinggi, audit antara satu tahun hingga satu tahun setengah, sedang satu-dua tahun sekali, dan ringan bisa saja dua-tiga tahun sekali. Namun begitu, auditnya tetap dilakukan keseluruhan buk an tahun berjalan saat pemeriksaan. Misalnya terakhir diperiksa 2016, maka saat audit pada 2017, pemeriksaan dimulai sejak 2016-2017, intinya seluruh audit diperiksa. Dia juga mengaku bersyukur bahwa jumlah auditor dapat ditingkatkan. Pada tajun 2015, jumlah personel Auditor sebanyak. Pihaknya terus mengejar pembentukan Auditonya, hingga kini jumlahnyaencapai 197 orang, atau lebih dari 70 persen dari total sumber daya manusia (SDM) Itjen dan sisanya merupakan tenaga pendukung. (tim) transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 31
  • 34. 32 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 32transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l L Radar Itjen Kemenhub Menjadi Contoh Bagi Departemen Audit Internal OJK Dalam rangka pelaksanaan external assessment pada Departemen Audit Internal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2017 dan untuk mendapatkan informasi atas pelaksanaan external assessment yang telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Itjen Kemenhub), pada tanggal 25 Januari 2017 Departemen Audit Internal OJK melakukan Studi Banding ke Itjen Kemenhub. Peserta Studi Banding Departemen Audit Internal OJK terdiri dari Direktur Audit Internal (Ahmad Fuad), Deputi Direktur (Paradon Napitupulu) dan beberapa Auditor. angkah-langkah yang telah dilakukan Inspekt orat Jender al Kementerian Perhubungan dalam meningk atkan kapabilitas pengawasan intern, yaitu melakukan Reviu Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terhadap anggaran tahun 2016 atas belanja modal/barang yang nilainya per paket kegiatan di atas Rp10 miliar sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan No. 50 Tahun 2015. HPS yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) wajib direviu terlebih dahulu oleh Itjen. Reviu HPS ini dilakukan untuk memastikan bah wa pen yusunan HPS oleh PPK telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan sehingga diperoleh kewajaran harga. Dari hasil
  • 35. 33 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 33transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Reviu HPS tersebut, sumbangsih Itjen terhadap total penghematan yaitu sebesar Rp1,08 triliun atau sekitar 7.75% dari total anggaran Rp14 triliun yang di Reviu HPSnya (Penghematan tersebut diperoleh dari seluruh unit kerja eselon I Kementerian Perhubungan, yaitu dari Sekretariat Jenderal Rp16,50 miliar, Ditjen Perhubungan Darat Rp10,16 miliar, Ditjen Perhubungan Udara Rp107,24 miliar, Ditjen Perhubungan Laut Rp.313,95 miliar, Ditjen Perkeretaapian Rp 552,73 miliar, Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rp72,96 miliar, Badan litbang Perhubungan Rp11,70 miliar). Reviu HPS tersebut tetap akan dilakukan pada tahun 2017. Langkah lainnya yang dilakukan Itjen Kemenhub dengan terus melakukan upaya dalam menyelesaikan kerugian negara terhadap pelaksanaan anggaran. Hal ini dilakukan dengan terus mendorong penyelesaian rekomendasi penyetoran ke kas negara atas temuan dan rekomendasi dari hasil pemeriksaan/audit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian Perhubungan dan BPK RI. Selama Tahun Anggaran (TA) 2016 Itjen Kemenhub telah mencatat penyelamatan kerugian negara dengan nilai total sebesar Rp175,62 miliar, dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an penyelesaian kerugian negara dari hasil audit Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA. 2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara telah banyak diselesaikan pada periode tahun 2015. Langkah lainnya yang telah dilakukan oleh Itjen Kemenhub yaitu dengan melakukan telaahan sejawat atau Peer Reviubaik Internal maupunEksternal, Sertifikasi ISO 9001 : 2008, Menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Perhubungan, Pengelolaan Whistleblowing system “SIMADU KEMENHUB”, MOU Itjen Kemenhub dengan PPATK berupa Pertukaran informasi, Sosialisasi, diklat, penelitian dan riset, Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dimana Itjen
  • 36. 34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Kemenhub merupakan UPG Utama dengan 29 UPG Wilayah yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis (UPT ) di tiap provinsi, serta kegiatan “Inspekt orat Jender al M endengar ” y ang bertujuan memberikan kesempatan yang seluas- luasnya kepada seluruh eselon I Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan masukan kepada Inspekorat Jenderal. Diharapkan dengan masukan masing-masing eselon I akan lebih membuka mata hati dan telinga terhadap apa yang sudah dan belum dilaksanakan dengan baik oleh Inspektorat Jenderal. Kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengawasan menjadi faktor yang amat penting dalam menunjang langkah yang telah dicapai oleh I tjen Kemenhub. Komposisi Jabatan Fungsional Auditor pada tahun 2015 sebanyak 133 Audit or sehingga jika digambar k an berbentuk piramida yang tidak beraturan dengan komposisi yang kurang ideal yaitu tidak adanya Auditor Utama, 36 Auditor Madya, 18 Auditor Muda dan 79 Auditor Pertama/Terampil. Peningkatan SDM pengawasan melalui sertifikasi merupakan langkah yang telah dilakukan Itjen Kemenhub. Melaui peningkatan sertifikasi yang telah dilakukan, komposisi Jabatan Fungsional Auditor Itjen Kemenhub per 25 Januari 2017 telah mendekati komposisi yang ideal, yaitu berbentuk piramida dengan jumlah sebanyak 133 Auditor yang terdiri dari 9 Auditor Utama, 27 Auditor Madya, 44 Auditor Muda, 53 Auditor Pertama/Terampil. Yang paling membanggakan adalah jumlah Auditor Utama di Itjen Kemenhub merupakan yang paling banyak dibandingkan Inspektorat Kementerian/Lembaga lainnya, tegas Cris Kuntadi. (Tim)
  • 37. 34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l S Radar Kemenhub Melakukan Input Penilaian Mandiri ek retar is Jender al Kemen t er ian Perhubungan Sugihardjo dan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo memimpin rapat terkait penginputan jawaban Lembar Kerja Evaluasi (LKE) dan rumusan rencana aksi seluruh Area Perubahan ke dalam aplikasi PMPRB secara online melalui aplikasi http://pmprb.menpanrb. go.id pada Kamis 27 April 2017 lalu. Forum rapa t tersebut menghasilk an sejumlah kesepak atan yang dian tar anya penilaian mandiri (self assessment) dilakukan melalui pembahasan perumusan jawaban atas seluruh komponen pertanyaan masing-masing Area Perubahan dalam LKE dan menghasilkan nilai sebagai berikut:
  • 38. 35 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 35transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l No Komponen Penilaian Bobot Nilai Assesment 2016 2017 A Komponen Pengungkit 1 Manajemen Perubahan 5,00 5,00 5,00 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 5,00 5,00 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 6,00 6,00 4 Penataan Tata Laksana 5,00 4,75 5,00 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 14,89 14,95 6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 6,00 6,00 7 Penguatan Pengawasan 12,00 11,75 11,75 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 6,00 5,90 Sub Total A 60,00 59,39 59,60 B Komponen Hasil 1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,05 10,5 2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,50 4,80 3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 6,56 6,56 4 Opini BPK 3,00 3,00 3,00 5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 8,75 8,75 Sub Total B 40,00 32,86 33,61 TOTAL A + B 100,00 92,26 93,21 Kemudian jawaban yang belum dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa soft copy akan dilengk api oleh masing-masing Leading Sector dan unit kerja terkait sebelum pelaksanaan evaluasi oleh Tim Evalua tor Kementerian PAN dan RB dan diserahkan kepada Biro Kepegawaian dan Organiasasi. Sedangkan data dukung dalam bentuk hard copy disimpan oleh masing-masing leading sector. Adapun Rencana Aksi Tahun 2017 dalam rangk a pen ingkata n Reforma si Birokrasi Kementer ian Per hubungan yang telah disepakati agar menjadi prioritas kegiatan yang harus dilaksanakan oleh masing-masing Leading Sector/unit kerja ter kait sebagai berikut: no renCana aksi 1 Manajemen Perubahan 1. Melaksanaan kegiatan pelatihan untuk para agen perubahan di lingkungan Kemenhub; 2. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 532 Th 2016, karena terdapat agen perubahan yang ditunjuk dalam KP tersebut yang telah mutasi atau memasuki masa pensiun; 3. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 724 Th 2015 terhadap Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenhub tahun 2015-2019; 4. Menyelenggarakan rapat rutin bulanan setiap tgl 10 dengan mengundang masing-masing leading sector Area perubahan, agar setiap leading sector dapat melaporkan perkembangan dari setiap kegiatan yang dilakukan berkaitan dg Reformasi Birokrasi 5. Upaya perubahan pola pikir dan budaya kinerja, melalui kegiatan sebagai berikut: a. Sosialisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perhubungan melalui berbagai media b. Pelatihan dan pendidikan bidang pembangunan karakter aparatur Kemenhub
  • 39. no renCana aksi 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 1. Revisi 29 Peraturan Menteri Perhubungan; 2. Penetapan 37 Permenhub dan 1 PP; 3. Penetapan RPP ttg Keselamatan LLAJ, dengan melibatk an Polri, KemenPUPERA, Kemenkumham, dan Kemenkes; 4. Uji publik dan uji petik; 5. Menyelenggarakan Rakornis bidang hukum; 6. Sosialiasasi Peraturan Perundang-undanganbidang transportasi dan peraturan Menteri lainnya 3 Penataan dan Penguatan Organisasi Penyempurnaan Permenhub PM60 th 2011 ttg Pedoman Penataan Organisasi di Lingk Kemenhub untuk mengakomodir pedoman bagi penataan organisasi Badan Layanan Umum 4 Penataan Tata Laksana 1. Menetapkan Permenhub tentang Proses Bisnis di lingkungan Kemenenterian Perhubungan; 2. Menyempurnakan SOP dengan menyusun SOP yang berdasarkan Proses Bisnis; E-GOVERNMENT 3. Penyusunan Road Map Pencapaian Standar Sistem Keamanan Informasi; 4. Pengembangan Aplikasi Perijinan Online berbasis Cloud Computing; 5. Implementasi Inapornet di 4 pelabuhan kelas utama dan 12 pelabuhan kelas I; 6. Optimalisasi Pelayanan 151 melalui: a. Peningkatan kualitas jawaban agen tier 1 dan 2 dengan memperkaya knowledgebase b. Integrasi dengan Aplikasi LAPOR KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK 7. Melakukan monitoring terhadap petugas PPID; 8. Workshop Forum PPID di lingkungan Kemenhub 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 1. Pengembangan kompetensi seluruh pegawai sesuai hasil assessment dan analisa kebutuhan diklat; 2. Penyusunan Standar Kompetensi KerjaNasional Indonesia(SKKNI) SDM di bidang transportasi 6 Penguatan Akuntabilitas 1. Melakukan evaluasi dan monitoring SAKIP per triwulan; 2. Penerapan dan pemantauan e-performance a. Bimtek pengembangan e-performance selesai pada Mei 2017 b. Penerapan e-performance sampai ke level satker mandiri UPT (eselon) IV, direncanakan selesai Desember 2017 3. Penyelesaian Reviu Renstra Kemenhub pada Mei 2017 dilanjutkan dengan merevisi KP 430 2012 ttg Penempatan IKU di lingkungan Kemenhub 7 Penguatan Pengawasan GRATIFIKASI 1. Pelaksanaan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017 Th 2015 ttg Renstra Kemenhub 2015-2019, dan selanjutnya merevisi Permenhub PM 68 Th 36 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 40. no renCana aksi 2. Penerbitan Buku Saku Gratifikasi PENERAPAN SPIP 1. Peningkatan implementasi unsur-unsur SPIP di seluruh unit kerja Eselon Idi lingkungan Kemenhub 2. Pelaksanaan evaluasi SPIP di lingkungan Kemenhub secara berkala PENGADUAN MASYARAKAT 1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pengaduan Masyarakat setiap bulan 2. Pelaksanaan tindak lanjut penanganan Pengaduan Masyarakat setiap bulan WHISTLE BLOWING SYSTEM 1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg WBS pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017 2. Penerbitan Buku Saku ttg WBS 3. Koordinasi Pelaksanaan WBS di lingkungan Kemenhub dengan KPK dalam rangka upaya integrasi sistem WBS Nasional PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN 1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg Penanganan BenturanKepentingan pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017 2. Penerbitan Buku Saku Penanganan Benturan Kepentingan 3. Evaluasi pelaksanaan penanganan Benturan Kepentingan per Semester PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 1. Pemantauan secara intensif terhadap nominasi WBK 2. Penilaian unit kerja dengan kinerja terbaik dengan menggunakan LKE PermenPAN RB No 52 Th 2014 sebagai embrio pengusulan WBK tahun 2018 APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH 1. Pengembangan dan Peningkatan kompetensi SDM APIP melalui pendidikan dan pelatihan/ workshop/PKS (Pelatihan di Kantor Sendiri) 2. Mengikutsertakan APIP dalam organisasi pengawasan 3. Melakukan studi banding antar APIP K/L lain 4. Menyusun rencana audit berbasis risiko 5. Pelaksanaan telaahan sejawat internal dan eksternal 6. Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut rekomendasi hasil temuan Itjen dan BPK 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1. Evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik; 2. Survey Kepuasan Pelayanan Masyarakat; 3. Evaluasi Pelaksanaan terpadu satu atap; 4. Menyususn RancanganPermenhub ttg Perubahan PM76Th2014 ttg Pedoman Penilaian Pelayanan Prima di lingkungan Kemenhub; 5. Menyusun Rancangan Permenhub ttg Perubahan KP 71 th 1999 ttg Aksesibilitas orang-orang penyandang cacat dan orang sakit pada sarpras perhubungan (tim) transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 37
  • 41. dengan tanggal 11 April 2017. Radar Pelatihan Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan kembali mengadakan Pelatihan Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pelatihan yang diselenggarakan di Ruang Rapat Brawijaya (10/4/2017) ini adalah dalam rangka peningkatan capaian nilai area penguatan pengawasan dalam Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kementerian Perhubungan Tahun 2017 dan upaya akselerasi pencapaian target kinerja level 3 tingkat maturitas implementasi SPIP. Narasumber berasal dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPK) dan peserta adalah para Inspektur, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Tim Satgas SPIP Itjen Kemenhub ser ta per wakilan dar i Sub Sektor Unit Kerja Eselon I Kementerian Perhubungan. Pelatihan ini direncanakan berlangsung selama 2 hari sampai 38 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
  • 42. Bimtek Rencana Bisnis Anggaran dan Laporan Keuangan BLU I nspekt or at Jender al Kemen t er ian Perhubungan melaksanak an Bimbingan Teknis (Bimtek) Rencana Bisnis Anggaran dan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum di Ruang Brawijaya (21/02/2017). Bimtek yang direncanak an berlangsung selama 4 hari ini dibuka secara resmi oleh Inspektur Jenderal Cris Kuntadi didampingi Kasubdit Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU II Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Muhammad Rusna, dan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan Marta Hardisarwono. Tujuan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kompetensi teknis audit aparat pengawasan di Kementerian Perhubungan dalam melakukan pemeriksaan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kementerian Perhubungan serta mewujudkan Auditor yg profesional pada sektor keuangan BLU. Bimtek ini berlangsung selama 40 jam yang terbagi atas 2 kegiatan yaitu Kagiatan Belajar Mengajar di Ruang Rapat Brawijaya dan Kegiatan Studi Banding di Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro. Jumlah Peserta Bimtek sebanyak 37 peserta yang terdiri atas Pejabat Fungsional Auditor, Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional. Narasumber Bimtek ini berasal dari Direktorat Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan BLU Kementerian Keuangan serta Biro Keuangan dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan. transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 39
  • 43. 40 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 40transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l ektorat al Kementerian Radar Launching Elektronik Persuratan Insp Jender Perhubungan mengadakan launching elektronik persuratanbekerjasama dengan Pusat Informasi dan Komunikasi (Pustikom). Acara yang diselenggarakan di Ruang RapatSekretariat Inspektorat Jenderal (Kamis, 2/3/2017), dihadiri oleh para Inspektur,Koordinator Wilayah (Korwil), Pejabat EselonIIIdan IVdilingkungan Inspektorat Jenderal Kemenhub beserta perwakilan pejabat fungsional umum dan auditor. Acara ini dihar apk an mampu mewu - judkan E-Pesuratan dalam kegiatan Tata Usaha di lingkungan Kementerian Perhubungan. Sebelumnya Itjen Kemenhub telah melakukan Pelatihan E-Surat pada tanggal 23 Januari 2017. Diharapkan dengan adanya penggunaan e-surat maka menghemat kertas (less paper), Inspektur Jenderal mengapresiasi atas kesiapan aplikasi e-surat oleh Pustikom. Aplikasi ini sudah lama saya tunggu dan saya sangat berharap agar segera diterapkan di semua bagian dan Inspektorat.
  • 44. 41 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 41transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Studi Banding ke Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhu- bungan (Itjen Kemenhub ) melaksanak an kunjungan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu) untuk studi banding penggunaan aplikasi Audit Management System yang dipergunakan di lingkungan Kementerian Keuangan pada Kamis 30 Maret 2017 di Gedung Djuanda II lantai 7 Kementerian Keuangan. Delegasi Itjen Kemenhub dipimpin oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal, Bambang Sudaryono, beserta perwakilan Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan Auditor di lingkungan Itjen Kemenhub. Acara dibuka oleh Sekretaris Itjen Kemenkeu, Drs. Sofandi Arifin, Ak., MPA., CFE. Turut hadir dalam acara studi banding adalah Inspektur VII, Roberth Gonijaya, Ak., MSF., CIA, CISA dan pegawai di lingkungan Itjen Kemenkeu. Sekretaris Itjen Kemenhub menyampaikan bahwa untuk menunjang dan meningkatkan pengawasan internal di lingkungan Kementerian Perhubungan perlu diimbangi dengan perkem- bangan teknologi informasi dan komunikasi. Itjen Kemenhub ber keing inan un tuk mengimplementasik an Sistem Manajemen Audit yang dikenal dengan “TeamMate” yang telah digunakan oleh Itjen Kemenkeu sejak tahun 2010. TeamMate merupakan aplikasi program kerja audit yang terintegrasi sehingga memudahkan auditor dalam mengelola tugas dan fungsinya. Aplikasi TeamMate dinilai sebagai aplikasi yang fleksibel karena menggunakan database yang terbuka (tidak dienkripsi) sehingga dapat diintegrasikan dengan aplikasi- aplikasi audit yang lainnya. S a a t i n i I t j e n K e m e n k e u t e l a h mengembangkan aplikasi TeamMate hingga menjadi “TeamMate Suite”. TeamMate Suite merupakan aplikasi sistem manajemen audit, yang mengelola kegiatan audit mulai dari pembuatan Surat Tugas, pelaksanaan kertas kerja, temuan dan rekomendasi, serta diakhiri dengan tindak lanjut hasil rekomendasi. Proses pembua tan TeamMate Suite ber dasar k an penjenjangan (Maturity Curve), dimulai dari TeamMate EWP kemudian Team Schedule dan dilanjutkan Team Store, sampai akhirnya menjadi TeamMate Suite. Proses pembangunan TeamMate Suite yang terlihat rumit sebenarnya adalah hal yang mudah karena tantangan terbesar dari pembangunan ini terletak pada sumber daya manusianya. Menurut perwakilan Auditor Itjen Kemenkeu, Ari Sufianto dan Yudhi Haryanto, tantangan pembangunan ini adalah pada implementasinya, yaitu apakah auditor mau beralih menggunakan teknologi. Besar ha rapan Itjen Keme nh ub da pat mengimplementasikan aplikasi TeamMate ini agar dapat meningkatkan kualitas kinerja pengawasan internal di lingkungan Kementerian Perhubungan. Rangkaian studi banding ini diakhiri dengan penyerahan cindera mata Itjen Kemenkeu ke Itjen Kemenhub serta harapan untuk melanjutkan diskusi mengenai TeamMate pada kesempatan yang akan datang.
  • 45. Radar 42 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 42transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Studi Banding ke BPK-RI Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Itjen Kemenhub) melakukan Studi Banding kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) yang bertempat di menara 7 lantai 2 pada hari Kamis, 16 Maret 2017. Adapun Studi Banding kaliini adalah tentang Aplikasi Audit Manajemen Sistem. Hadir pada Studi Banding tersebut adalah Kepala Biro Tekhnologi Informasi Ria Anugriani Kepala Bagian Manajemen Kinerja TI dan Dukungan Pemeriksaan Rudi Hermawan, Kepala Bagian Pengembangan Sistem Informasi Novis Pramantya Budi dan Kepala Bagian Operasional TI Iwan AW beserta Eselon IV dan staff di lingkungan BPK-RI. Sedangkan dari Itjen Kemenhub yang hadir adalah Sekretaris Inspektorat Jenderal Bambang Sudaryono beserta Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian, Perwakilan Auditor di lingkungan Itjen Kemenhub. Disampaikan Kabiro bahwa Biro TI bertugas melakukan dan menjalank konsep Tata Kelola SDM Tekhnologi Informasi di BPK-RI. Biro TI juga telah memiliki tata kelola secara organisasi, Grand Design dan Road Map IT yang dijalankan oleh 60 pegawai di lingkungan Biro TI. Aplikasi dalam proses Bisnis Pemeriksaan itu dimulai dari Perencanaan Sistem Manajemen Pemeriksaan (SMP) yang dilanjutkan pelaksanaannya melalui E-Audit kemudian Pelaporan, Pemantauan Tindak Lanjut dan diakhiri oleh Evaluasi. SMP adalah Sistem yang mengelola seluruh data informasi manajemen pemeriksaan dari awal hingga akhir siklus sesuai dengan dasar hukum SK BPK No. 1/K/I-XII. 2/2/2008 tenyang Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP). Diharapkan dengan Studi Banding ini Itjen Kemenhub dapat melakukan Audit berbasis Elektronik (E-Audit).
  • 46. 43 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 43transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Pelatihan Implementasi dan Evaluasi SAKIP Inspektorat Jenderal mengadakan Pelatihan Implementasi dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) selama 2 hari yaitu tanggal 12 s/d 13 April 2017. Pelatihan tersebut diikuti oleh para Auditor dan Tim Pokja Evaluasi atas Implementasi SAKIP serta Tim Pokja Reviu Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon I Kementerian Perhubungan berdasarkan SK.20/KP.801/ITJEN-2017 tentang Pemben tuk an Kelompok Kerja Evaluasi atas Implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon I Kemenhub dan Tim Pokja Reviu Laporan Kinerja Kemenhub berdasarkan SK.13/KU.002/ ITJEN-2017 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Reviu atas Laporan Kinerja Kemenhub Tahun 2016. Adapun Narasumber adalah dari Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN dan RB. Adapun Pelatihan tersebut diagendakan untuk presentasi Overview Implementasi dan Capaian SAKIP pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan dan Kementer ian Perhubungan dalam bentuk Diskusi Panel dengan alokasi waktu 30 menit presentasi dan 30 menit sesi tanya jawab. Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik.
  • 47. Radar 44 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 44transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Rencana Kerja & Anggaran Inspektur Jenderal menjadi Narasumber pada Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Rencana Kerja dan Anggar an (RKA-K/L) Kementerian Perhubungan Tahun 2018 Kementerian Perhubungan pagi ini menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2018. Dalam rapa t t ersebut , Kemenhub mengusulk an anggar an Rp 50 triliun. “Merencanakan di atas Rp 50 triliun. Tapi melihat banyaknya masukan-masukan kita lihat berapa yang disetujui,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (16/2/2017). Pada Kesempatan tersebut Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi menjadi Narasumber tentang bagaimana fungsi pengawasan dalam penyusunan Pagu RKA di lingkungan Kementerian Perhubungan. Disampaikan Cris bahwa penyusunan Pagu RKA di lingkungan Kemenhub harus efektif, ekonomis dan efisien. Dapat dibuktikan bahwa Anggaran Itjen Kemenhub yang terus menurun yaitu pada tahun 2015 sebesar 100 M, tahun 2016 sebesar 92 M dan tahun 2017 sebesar 90 M yang dapat dijadikan contoh kepada Unit Kerja lain dalam menyiapkan anggaran sebaik mungkin. Disampaikan pula bahwa hasil review Itjen telah berhasil menghemat sebesar Rp. 1,08 triliun dan hasil penghematan tersebut dapat digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran akibat adanya pemotongan. Jadi kalau ada kegiatan yang kiranya perlu dilakukan namun anggaran terpotong, silahkan menggunakan hasil penghematan tersebut, tutupnya.
  • 48. 45 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 45transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Ny.Tommy dan NyCris Kuntadi Pimpin Gerakan Tanam Seribu Pohon di Kampus STPI Gerakan Menanam Seribu Pohon dilaksanakan di kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug, Tangerang, Banten, Kamis (16/3/2017). Aksi menanam seribu pohon ini dipimpin langsung pimpinan puncak Dharma Wanita Persatuan, Kementerian Perhubungan (Kemhub). Gerakan penghijauan di kampus penerbangan Curug itu dipelopori oleh Dharma Wanita Persatuan BPSDM Perhubungan. Gerak an menamam seribu pohon itu dihadiri dan dipim- pin langsung oleh Ny. Wahju Satrio Utomo (Kepala BPSDM Perhubungan) dan Ny.Cris Kuntadi (Irjen Kementerian Perhubungan) dan Ny. Novyanto Widadi (Ketua STPI). Ikut hadir berpartisipasi dalam aksi ini anggota Dharma Wanita Persatuan BPSDM Perhubungan, terutama dari Unit Pelaksana Teknis (UPT ) moda transpor tasi udar a di Indonesia. Selain itu juga hadir Kepala Pusbang SDM Perhubungan Udara M.Basuki Mardiyanto,S.SiT, Ketua STPI Capt. Novyanto Widadi, SIP, serta dosen dan instruktur di kampus STPI Curug. Dalam aksi peduli lingkungan tersebut, juga melibatk an taruna- taruni STPI dari berbagai program studi (prodi) yang ada. Kebetulan, saat ini belum ada kegiatan akademik di kampus, sehingga para taruna bisa dikerahkan untuk aksi penanaman seribu pohon tersebut.
  • 49. 46 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 46transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l D Radar Dharma Wanita Inspektorat Jenderal Raih Juara 1 Lomba Hias Tumpeng Hari Kartini harma Wanita Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan berhasil meraih Juara 1 lomba menghias tumpeng dalam peringatan Hari Kartini yang digelar pada 27 April 2017 lalu. Hadiah diserahkan langsung oleh Ibu Endang Budi Karya Sumadi. Dalam rangk a per ingatan Hari Kartini itu, Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Pasar Murah, lomba mengias tumpeng serta kreasi makanan (kue) non beras dan terigu. Kegiatan yang mengusung tema ”Dengan Semanga tKartini Kita Selama tkan Bumi Untuk Kemajuan Generasi” ini dilaksanakan di ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan dan dibuka oleh Ibu Endang Budi Karya Sumadi. Kegiatan lomba diikuti oleh per wakilan masing-masing unit kerja, Dharma Wanita Persa tuan di lingkungan Kementer ian Perhubungan dan perwakilan Dharma Wanita Persatuan BUMN di lingkungan Kementerian Perhubungan.
  • 50. 47 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 47transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l Kriteria penilaian lomba menghias tumpeng adalah meliputi: Kebersihan, kerapian selama proses perlombaan; Cita Rasa; Kesesuaian/kecocok an menu; Keragaman penggunaan bahan pangan yang digunakan; Penyajian; Tampilan; Kesesuaian menu dengan bugget; dan Kesesuaian menu dengan tema. Sebagai peraih Juara 1, Dharma Wanita Persatuan Itjen berhak meraih hadiah uang tunai sebesar Rp1,5 juta. Sedangkan hadiah untuk Juara 2 yang diraih oleh Ditjen Perhubungan Laut Rp1 juta. Ditjen Perkeretaapian yang meraih Juara 3 mendapat hadian Rp750 ribu. Selain kegiatan lomba tersebut Ibu Endang Budi Karya Sumadi juga meresmikan ruang penitipan anak (day care room) di lantai dasar Gedung Cipta Kementerian Perhubungan. (tim)