Satgas Operasi Pemberantasan Pungli di Kementerian Perhubungan dibentuk untuk mendukung upaya pemerintah menghilangkan praktik pungutan liar guna meningkatkan kinerja pelayanan publik dan menegakkan good governance. Satgas ini bertugas melakukan pengawasan dan pemberantasan pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan, terutama di sektor perijinan transportasi.
BPK Kawal Harta Negara - Eksistensi Badan Pemeriksan Keuangan atau BPK semakin kesini, makin menunjukkan prestasinya. Badan lembaga pemerintahan yang di buat pada masa presiden Soekarno ini, memang penuh dinamika di awal berdirinya.
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...stephaniejessey
Merupakan Tugas Akhir ( UAS ) Pengantar Aplikasi Komputer
Dosen: Suparno, S.Pd.,M.Pd
03/11/2016
Disusun oleh: Stephanie
Prodi: S1 Akuntansi
Kelas: A
Universitas Negeri Jakarta 2016
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesiabennyagussetiono
Melalui kebijakan tax amnesty diharapkan dana-dana tersebut dapat kembali ke tanah air (dana repatriasi). Jika dana ini bisa masuk ke Indonesia, dana tersebut dapat ditanamkan pada instrumen-instrumen seperti saham, obligasi, dan derivatif.
BPK Kawal Harta Negara - Eksistensi Badan Pemeriksan Keuangan atau BPK semakin kesini, makin menunjukkan prestasinya. Badan lembaga pemerintahan yang di buat pada masa presiden Soekarno ini, memang penuh dinamika di awal berdirinya.
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...stephaniejessey
Merupakan Tugas Akhir ( UAS ) Pengantar Aplikasi Komputer
Dosen: Suparno, S.Pd.,M.Pd
03/11/2016
Disusun oleh: Stephanie
Prodi: S1 Akuntansi
Kelas: A
Universitas Negeri Jakarta 2016
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesiabennyagussetiono
Melalui kebijakan tax amnesty diharapkan dana-dana tersebut dapat kembali ke tanah air (dana repatriasi). Jika dana ini bisa masuk ke Indonesia, dana tersebut dapat ditanamkan pada instrumen-instrumen seperti saham, obligasi, dan derivatif.
Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Berdirinya BUMD di suatu daerah diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian masyarakat.
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesiabennyagussetiono
Untuk mendorong para pemilik dana tersebut mau memulangkan dananya ke Indonesia, selain kebijakan tax amnesty juga perlu didukung oleh perekonomian nasional yang kondusif seperti faktor kemudahan bisnis, kepastian hukum, stabilitas politik, produktivitas tenaga kerja, dan kesiapan infrastruktur.
Topik utama kali ini mengenai terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 1 Tahun 2017 Tentang Akses Informasi Keuangan Untuk Pemeriksaan Pajak. Terkait hal itu, Tax Guide menghadirkan penjelasan lengkap dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Edisi kali ini masih mengulas soal Tax Amnesty serta upaya global dalam mengatasi permasalahan Base Erotion and Profit Shifting (BEPS) —terutama menyangkut rekomendasi OECD dalam BEPS Action 12 mengenai Mandatory Disclosure Rule (MDR)
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukmaDewi13
Tugas Mata kuliah aplikasi perpajakan Tentang Pengaruh Kondisi Covid 19 Terhadap Masyarakat atas Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kendaraan bermotor.
Sepanjang tahun 2015, Pemerintahan baru Jokowi-Jk Hasil Pemilu 2014 diwarnai proses konsolidasi politik dan fase-fase indah ‘bulan madu’ dengan rakyat sebagai konstituen utama Pemerintah. Harapan publik dan janji-janji kampanye saat Pemilu dipertaruhkan komitmen pewujudannya di tahun ini, terutama apakah Pemerintah mampu meletakkan dasar dasar strategis pelaksanaan Nawa Cita melalui berbagai cetak biru kebijakan-baik di jangka menengah maupun jangka pendek/tahunan. Demikian halnya di sektor migas dan tambang.
Seiring peliknya tantangan ketahanan energi di tengah tingginya konsumsi BBM dan menurunnya harga minyak serta komoditas tambang lainnya, sektor ini terlihat terus berbenah dengan berbagai terobosan-terobosan untuk menyelesaikan beberapa persoalan ‘sistemik’ dari tata kelola migas dan tambang. Mulai dari hulu hingga hilir, menyangkut jantung fiskal penerimaan negara dan pajak, sarat dengan pergerakan modal dan kepentingan korporasi serta elit politik, juga menyisakan agenda reformasi regulasi yang tak kunjung usai dan masih terus berlanjut hingga tahun 2016 mendatang. Menjelang akhir tahun, publik dikejutkan oleh kegaduhan #PapaMintaSaham-sebuah pertontotan sinyalemen ‘perburuan rente’ yang hampir mengikis tandas kepercayaan publik pada elit-elit politik. Sementara di tataran rakyat biasa, di penghujung tahun-tepatnya 2 hari lalu, di belahan Kalimantan, korban lobang tambang kembali berjatuhan, seorang bocah perempuan kelas 3 SD menjadi korban lobang tambang ke-19 di Kaltim. Seriuskah negeri kita menata sumberdaya alamnya?
Program secondment (detasering) bagi organisasi asal dan tuan rumah dia terdapat tiga temuan yang strategis antara lain:
1. How do secondments affect the different parties?
a. Benefits to secondees
meningkatkan pengetahuan dan motivasi
meningkatkan keterlibatan pekerjaan menuju tujuan organsiasi yang sama
b. Career Development
mentransfer informasi terkini
memperoleh pengalaman kerja dengan ragam lingkungan
c. General/Specifik Skills Development
media berbagi pengetahuan dan pengalaman
mengembangkan jalur karir
d. Knowledge Increment
meningkatkan kepercayaan diri
mempelajari peran baru yang berbeda
e. Motivation and Engagement
memotivasi berlajar lebih giat
mendorong pertumbuhan antar pegawai
f. Network Development
menciptakan hubungan dan koneksi
membawa pengalaman dan wawasan
2. Benefits to the host organizations
a. Diverse Skills coming from Secondees
mengembangkan kemampuan kolektorat
memperoleh informasi langsung kebutuhan organisasi
b. Expertise Borrowing
membawa keahlian pegawai ke organisasi tuan rumah
memacu kedua belah pihak (organisasi) melakukan evaluasi untuk mengembangan pengetahuan dan peningkatan kualitas
3. Benefits to the home organizations
a. Kowledge transfer
solusi pemecahan transfer knowledge yang sulit
alternatif dalam menggabungkan pengetahuan baru
b. Relationships/Collaborations
berkembangnya hubungan kelembagaan
memberikan peluang berharga bagi pegawai
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfDr. Zar Rdj
IMPELEMENTASI MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN NPSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) MELALUI 18 ELEMEN PENGUKURAN DARI
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN ASN
PENGADAAN ASN
PENGANGKATAN ASNSEP
PANGKAT
MUTASI
JABATAN
PENGEMBANGAN KARIER ASN
POLA KARIER
PENGGAJIAN, TUNJANGAN, DAN FASILITAS
PENGHARGAAN
JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA
PERLINDUNGAN
PENILAIAN KINERJA
CUTI
KODE ETIK
DISIPLIN
PEMBERHENTIAN
PENSIUN
ANGKA KREDIT
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
WASDAL IMPLEMENTASI NSPK MANAJEMEN ASN DI INSTANSI PEMERINTAH
Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Berdirinya BUMD di suatu daerah diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian masyarakat.
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesiabennyagussetiono
Untuk mendorong para pemilik dana tersebut mau memulangkan dananya ke Indonesia, selain kebijakan tax amnesty juga perlu didukung oleh perekonomian nasional yang kondusif seperti faktor kemudahan bisnis, kepastian hukum, stabilitas politik, produktivitas tenaga kerja, dan kesiapan infrastruktur.
Topik utama kali ini mengenai terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 1 Tahun 2017 Tentang Akses Informasi Keuangan Untuk Pemeriksaan Pajak. Terkait hal itu, Tax Guide menghadirkan penjelasan lengkap dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Edisi kali ini masih mengulas soal Tax Amnesty serta upaya global dalam mengatasi permasalahan Base Erotion and Profit Shifting (BEPS) —terutama menyangkut rekomendasi OECD dalam BEPS Action 12 mengenai Mandatory Disclosure Rule (MDR)
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukmaDewi13
Tugas Mata kuliah aplikasi perpajakan Tentang Pengaruh Kondisi Covid 19 Terhadap Masyarakat atas Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kendaraan bermotor.
Sepanjang tahun 2015, Pemerintahan baru Jokowi-Jk Hasil Pemilu 2014 diwarnai proses konsolidasi politik dan fase-fase indah ‘bulan madu’ dengan rakyat sebagai konstituen utama Pemerintah. Harapan publik dan janji-janji kampanye saat Pemilu dipertaruhkan komitmen pewujudannya di tahun ini, terutama apakah Pemerintah mampu meletakkan dasar dasar strategis pelaksanaan Nawa Cita melalui berbagai cetak biru kebijakan-baik di jangka menengah maupun jangka pendek/tahunan. Demikian halnya di sektor migas dan tambang.
Seiring peliknya tantangan ketahanan energi di tengah tingginya konsumsi BBM dan menurunnya harga minyak serta komoditas tambang lainnya, sektor ini terlihat terus berbenah dengan berbagai terobosan-terobosan untuk menyelesaikan beberapa persoalan ‘sistemik’ dari tata kelola migas dan tambang. Mulai dari hulu hingga hilir, menyangkut jantung fiskal penerimaan negara dan pajak, sarat dengan pergerakan modal dan kepentingan korporasi serta elit politik, juga menyisakan agenda reformasi regulasi yang tak kunjung usai dan masih terus berlanjut hingga tahun 2016 mendatang. Menjelang akhir tahun, publik dikejutkan oleh kegaduhan #PapaMintaSaham-sebuah pertontotan sinyalemen ‘perburuan rente’ yang hampir mengikis tandas kepercayaan publik pada elit-elit politik. Sementara di tataran rakyat biasa, di penghujung tahun-tepatnya 2 hari lalu, di belahan Kalimantan, korban lobang tambang kembali berjatuhan, seorang bocah perempuan kelas 3 SD menjadi korban lobang tambang ke-19 di Kaltim. Seriuskah negeri kita menata sumberdaya alamnya?
Program secondment (detasering) bagi organisasi asal dan tuan rumah dia terdapat tiga temuan yang strategis antara lain:
1. How do secondments affect the different parties?
a. Benefits to secondees
meningkatkan pengetahuan dan motivasi
meningkatkan keterlibatan pekerjaan menuju tujuan organsiasi yang sama
b. Career Development
mentransfer informasi terkini
memperoleh pengalaman kerja dengan ragam lingkungan
c. General/Specifik Skills Development
media berbagi pengetahuan dan pengalaman
mengembangkan jalur karir
d. Knowledge Increment
meningkatkan kepercayaan diri
mempelajari peran baru yang berbeda
e. Motivation and Engagement
memotivasi berlajar lebih giat
mendorong pertumbuhan antar pegawai
f. Network Development
menciptakan hubungan dan koneksi
membawa pengalaman dan wawasan
2. Benefits to the host organizations
a. Diverse Skills coming from Secondees
mengembangkan kemampuan kolektorat
memperoleh informasi langsung kebutuhan organisasi
b. Expertise Borrowing
membawa keahlian pegawai ke organisasi tuan rumah
memacu kedua belah pihak (organisasi) melakukan evaluasi untuk mengembangan pengetahuan dan peningkatan kualitas
3. Benefits to the home organizations
a. Kowledge transfer
solusi pemecahan transfer knowledge yang sulit
alternatif dalam menggabungkan pengetahuan baru
b. Relationships/Collaborations
berkembangnya hubungan kelembagaan
memberikan peluang berharga bagi pegawai
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfDr. Zar Rdj
IMPELEMENTASI MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN NPSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) MELALUI 18 ELEMEN PENGUKURAN DARI
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN ASN
PENGADAAN ASN
PENGANGKATAN ASNSEP
PANGKAT
MUTASI
JABATAN
PENGEMBANGAN KARIER ASN
POLA KARIER
PENGGAJIAN, TUNJANGAN, DAN FASILITAS
PENGHARGAAN
JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA
PERLINDUNGAN
PENILAIAN KINERJA
CUTI
KODE ETIK
DISIPLIN
PEMBERHENTIAN
PENSIUN
ANGKA KREDIT
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
WASDAL IMPLEMENTASI NSPK MANAJEMEN ASN DI INSTANSI PEMERINTAH
Dengan siklus perubahan yang begitu radikal dan gelombang digitalisasi yang melipatgandakan kecepatan secara eksponensial, maka kehidupan manusia di berbagai bidang mengalami goncangan, Dunia mengalami perubahan di mana perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial. Perubahan ini memungkinkan invansi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi dunia bisnis, pemerintah dan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu dalam mengatasi disrupsi segala aspek diperlukan Fungsi Audit Internal yang Agile atau lincah yang dapat mempersiapkan dalam membangun kemungkinan ada gangguan fenomena disrupsi dalam siklus perencanaan dan penilaian risiko dan Fungsi Auditor Internal yang Adaptif, fleksibel dalam menciptakan mekanisme proses dan pelaporan
Sebagai Auditor Internal, apakah kita sudah siap….?
Prinsip yang harus dimiliki Audit Internal saat ini antara lain:
1. Agility (Kelincahan)
2. Real-time risks & controls monitoring (Pemantauan risiko & kontrol waktu nyata)
3. Dynamic risk assessments (Penilaian risiko dinamis)
4. Effective leveraging of data & advanced technology (Memanfaatkan data & teknologi canggih secara efektif)
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...Dr. Zar Rdj
1. Indikator kualitas laporan hasil audit pada variabel efektivitas kerja memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan karena auditor dalam melaksanakan audit kurang memahami bisnis proses yang ada pada auditan sehingga tingkat responsifitas auditor dalam membaca kebutuhan auditan kurang maksimal, dimana auditor lebih fokus kepada aspek kepatuhan saja. Maka disarankan agar auditor dapat mengeskplorasi lebih secara holistik proses bisnis yang dimiliki auditan serta perlu didukungnya peran lebih dari manajemen terhadap auditor untuk dapat terlibat dalam berbagai rangkaian proses bisnis auditan, sehingga auditor dapat memberikan informasi secara oversight, insight dan foresight.
2. Indikator sikap bijaksana & tanggung jawab pada variabel integritas memiliki nilai terendah 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena banyaknya pertimbangan yang dimiliki auditor dalam mengungkap permasalahan secara seksama dan kurangnya tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diberikan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki sumber yang cukup sebelum menentukan keputusan serta diperlukannya dukungan dari manajemen atas sikap independen auditor dalam menjalankan tugas.
3. Indikator keahlian khusus pada variabel kompetensi memiliki nilai terendah di 2.67 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan karena kepemilikan auditor terhadap kampuan atau keterampilan yang dimiliki secara pribadi atau spesifik masih berlum merata sebaranya di masing-masing tim audit. Maka disarankan agar auditor secara inisiatif memiliki keahlian khusus yang biasanya dibutuhkan dalam penugasan serta perlu dilakukannya training needs analysis oleh manajemen, sehingga pembangunan kompetensi auditor sejalan dengan kebutuhan yang diperlukan.
4. Indikator perhatian terhadap bawahan pada variabel leadership memiliki nilai terendah di 3.06 (kategori cukup). Ini terjadi kemungkinan dimana perhatian terhadap penyelesaian tugas, tingkat kesejahteraan, bagaimana pola mendiskusikan masalah dan tanggapan atas keluhan yang dirasakan auditor masih belum memadai. Maka disarankan perlunya peran dan keterlibatan nyata dari manajemen terhadap auditor dalam penyelesaian tugas, peningkatan kesejahteraan dan penjaminan karir atas sikap indenpensi yang dilakukan dalam menerima tugas.
5. Indikator idea exploration pada variabel perilaku kerja inovatif memiliki nilai terendah di 2.05 (kategori tidak baik). Ini terjadi kemungkinan dimana auditor belum maksimal dalam memberikan informasi foresight atas sebuah kesempatan atau masalah yang akan dihadapi auditan. Maka disarankan agar auditor dapat memiliki inovasi lebih atau alternatif lain dalam mencari cara mengembangkan output yang berkaitan dengan kinerjanya.
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal AuditDr. Zar Rdj
Novelty pada penelitian ini dengan menghasilkan bukti-bukti empiris sebagai berikut:
1. Integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas, kompetensi dan leadership berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja.
2. Integritas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif dan peran perilaku kerja inovatif dalam memediasi integritas juga tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja.
3. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap efektivitas kerja adalah perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu idea generation
4. Faktor terbesar yang berpengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif adalah leadership dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas.
5. Faktor terbesar yang berpengaruh tidak langsung terhadap efektivitas kerja adalah leadership yang dimediasi oleh perilaku kerja inovatif dengan indikator tertingginya yaitu perhatian terhadap tugas.
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done
SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target yang SMART
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target
Change it today birokrasi is modern modelDr. Zar Rdj
ORGANISASI PADA MASA DATANG akan menciptakan suatu kombinasi dari gejala-gejala adaptasi, pemecahan persoalan, sistem temporer, aneka ragam spesialisasi, evaluasi staf yang fleksibel, TIDAK DIDASARKAN PADA NORMA HIRARKI VERTIKAL ATAS PERBEDAAN POSISI-POSISI DAN PANGKATNYA.
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Dr. Zar Rdj
Semakin Cepat Kita Mendeteksi Risiko maka Semakin Cepat Kita Mengetahui Starategi Penanganannya
Semakin Cepat Kita Menyiapkan Obat maka Semakin Cepat Kita Mengambil Tindakan Perbaikan
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruDr. Zar Rdj
Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT
TATANAN BARU BIROKRASI
Paradigm
• Dynamic
• Network
• Collaborative
Institution and Process
• Digital Organization
• Flexible Arrangement
Personnel
• Millennials
• Baby Boomers
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risikoDr. Zar Rdj
UPDATE The Three Lines Model membantu organisasi mengidentifikasi struktur dan proses yang terbaik membantu mencapai tujuan dan memudahkan pemerintahan kuat dan manajemen risiko.
• Mengadopsi pendekatan berdasarkan prinsip dan menyesuaikan model untuk sesuai dengan tujuan organisasi dan keadaan.
• Fokus pada konsekuensi manajemen risiko membuat untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai, serta pada masalah "pertahanan" dan melindungi nilai.
• Memahami dengan jelas peran dan tanggung jawab yang diwakili dalam model dan hubungan antara mereka.
• Tindakan implementasi untuk memastikan aktivitas dan tujuan disesuaikan dengan kepentingan prioritas dari stakeholders.
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publikDr. Zar Rdj
METODE COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRUM (CGE)
• Baik secara teoritis maupun studi empiris terdahulu membuktikan bahwa infrastruktur, khususnya infrastruktur trasportasi memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, ketimpangan, serta meningkatkan kualitas hidup
• Namun dampak investasi infrastruktur transportasi yang berbeda perlu untuk dianilisis.
• Hasil simulai menggunakan CGE menunjukkan bahwa investasi pada jalan dan jembatan memberikan dampak pada riil PDB, konsumsi rumah tangga, serta pendapatan pajak lebih tinggi dari infrastruktur transportasi lainnya.
• Investasi pada jalan dan jembatan juga relatif memberikan dampak lebih pada peningkatan tenaga kerja serta penurunan kemiskinan.
• Untuk perdagangan, investasi jalan dan jembatan memberikan dampak pada ekspor lebih tinggi dibanding infrastruktur lainnya. Di sisi lain, investasi pada Bendungan/Rel Kereta/Bandara relatif memberikan dampak lebih tinggi daripada investasi jalan dan jembatan.
METODE RANTAI HASIL
• Digunakan untuk mengidentifikasi ultimate outcome dari proyek
• Bahan penyusunan dokumen monitoring dan evaluasi sebelum dan sesudah proyek dibangun
• Ketika telah dimanfaatkan oleh pengguna, evaluasi dampak perlu dilakukan menggunakan metode yang lebih robust misalnya:
– randomized experiment
– causal inference
– instrumental variable
– different-in-different
– regression discontinuity
– dll.
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Dr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Mengurangi tumpang tindih kegiatan (efektivitas dan efisiensi)
2. Meningkatkan konvergensi kegiatan pembangunan antar K/L (Lintas K/L)
3. Mengurangi cost of bureaucracy karena satu program bisa digunakan oleh beberapa UKE I
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Dr. Zar Rdj
https://itjen.dephub.go.id/2019/12/11/bravo-kemenhub-lompatan-besar-zona-integritas-di-tahun-2019-dalam-mengakselerasi-implementasi-reformasi-birokrasi/
DYNAMIC GOVERNANCE 2025: Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
1. tidak ada korupsi;
2. tidak ada pelanggaran;
3. APBN dan APBD baik;
4. semua program selesai dengan baik
5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
6. komunikasi dengan publik baik;
7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
8. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
9. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
ZONA INTEGRITAS adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public
WILAYAH BEBAS dari KORUPSI (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19Dr. Zar Rdj
Berkembangnya COVID-19 serta adanya pembatasan perjalanan di seluruh dunia, bersamaan dengan adanya kebutuhan untuk melakukan audit sesuai dengan peraturan/ hukum atau adanya keperluan mendesak untuk melakukan audit telah memunculkan kembali pembicaraan serta perhatian terhadap upaya audit internal untuk menemukan alternatif lain sebagai pengganti proses audit tradisional - yang menggunakan metode tatap muka – untuk sesegera mungkin diimplementasikan. Proses audit jarak jauh mungkin merupakan alternatif terbaik yang dapat dilaksanakan, hal ini terutama karena sebagian besar perusahaan telah membatasi perjalanan hanya untuk fungsi-fungsi bisnis yang kritis, dan banyak negara di dunia telah melakukan penutupan sementara perbatasannya.
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Dr. Zar Rdj
Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
1. tidak ada korupsi;
2. tidak ada pelanggaran;
3. APBN dan APBD baik;
4. semua program selesai dengan baik;
5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
6. komunikasi dengan publik baik;
7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
8. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal AuditDr. Zar Rdj
Nilai dasar Internal Audit
Metodologi di mana auditor internal melakukan layanan audit internal yang berwawasan ke depan untuk menawarkan pemahaman dan secara aktif mencari inovasi untuk meningkatkan organisasi, berupaya melakukan hal ini dari perspektif klien audit.
Audit berbasis nilai adalah tempat profesi audit internal menuju. Tidak banyak fungsi audit internal yang belum terlihat, tetapi merupakan tren yang muncul. Elemen kunci dari audit berbasis nilai ditunjukkan dalam diagram di dimaksd, kemudian diperluas pada komentar terkini.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
1. Buletin inspektorat jenderal
Turut Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Pengawasan ITJEN-KEMHUB l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
Berantas
Demi Perbaikan Kinerja
Satgas OPP, Mencegah 4
Kebocoran Uang Negara
Pungutan Liar Bukanlah 22
Kegiatan Sepihak
2. .1..INSPEKTORAT JENDERAL
.•'S!!@i7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
AYO BERSAMA KITA BEBASKAN
INDONESIA TERCINTA DARI BB.ENGGU
GRATIFIKASI
TOLAK GRATIFIKASI
SALURAN PELAPORAN GRATIFIKASI
Telp I Fax: (021)3506669,3857085
Emoil : upg@dephub.go.id
UPG : Kontor Pusot Kementerion Perhubungan Gedung Koryo Lontoi 19
Drop Box : Kantor Pusot Kementerion Perhubungon Gedung Korsa, Gedung Cipto
don Gedung Korya Lonto! 1
3. ang
Daftar Isi
kolom irjen
4satgas opp, mencegah kebocoran
uang negara
value
6Berantas pungli
demi perbaikan kinerja
saatnya lembaga diklat kemenhub
terapkan pendidikan integritas
susunan redaksi
pemberantasan pungli harus diiringi
peningkatan kesejahteraan
pelindung:
Inspektur Jenderal
penasihat:
Sekretaris Inspekrotat Jenderal
pemimpin umum:
Kepala Baigan Kepegawaian,
Hukum dan Tata Usaha
pemimpin redaksi:
Kabag. Perencanaan
Wakil pemimpin redaksi:
Kasubbag. Hukum dan Tata Usaha
redaktur pelaksana:
Rangga Prasetya Dewanto
sekretaris redaksi:
Aulissa Sabrina
editor:
Maksimilian Vincentius Nangai
Helma Agnes Dianantia
koresponden & kontributor:
Maizar Radjin
Febby Aurora Nurnitasari
Wahyu Sunyoto Hari Adi
Nuniek Setyorini
Rizky Andy Kresna
Mira Rahayu Sinuhaji
Yulianto Setiawan
M. Sofiuddin
Wijayanto Aris
produksi dan distribusi:
Tito Gabrapin Helmaris
Hono Hermantoro
Ahmad Saifulloh
auditor
20inspektur ii:
pungli merusak sendi kehidupan
Bermasyarakat
pungutan liar Bukanlah kegiatan sepihak
radar
24pimpin itjen kemenhub
tommy akan kembangkan pendekatan
dialogis & preventif
itjen Genjot pengawasan dan
pencegahan kepada kpa dan ppk
kemenhub melakukan input
penilaian mandiri
hukum & konsultasi
48mengetahui lebih jauh tent
operasi tangkap tangan
profil
50Wahju satrio utomo
pimpin inspektorat jenderal
resensi
52
opini
56
lensa
60
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 1
4. seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Kebanyakan praktik pungli dipungut oleh dan ber negar a sehingga per lu upa ya
oknum.
Kitab Undang Undang Hukum Pidana
(KUHP) sebenarnya telah mengatur
tentang pungli, sebagaimana
i s i P a s a l 4 2 3 K U H P,
“Seorang pejabat dengan
P
Editorial
Tim Operasi
Pemberantasan Pungli
ada edisi kali ini, tema yang diangkat
mengenai “Pungutan Liar” atau biasa
yang disebut Pungli. Bisa dikatakan
praktik Pungli ini sudah terjadi sejak
pada zaman Belanda, zaman Orde Baru, zaman
Reformasi, dan mulai ngetrend kembali sejak
terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT ) di
lingkungan Kementerian Perhubungan bulan
Oktober 2016 silam. Hampir semua media
massa nasional baik cetak, elektronik maupun
online menjadikan kasus tangkap tangan terkait
pungli yang terjadi di Kementerian Perhubungan
sebagai berita utama.
Pungli sendiri menurut Wikipedia adalah
pengenaan biaya di tempat yang tidak
maksud menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan
menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa
seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk
membayar atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dirinya sendiri, diancam dengan pidana penjara
paling lama enam tahun. Pasal tersebutlah yang
sering digunakan untuk menjerat pelaku pungli.
Praktik Pungli tersebut ternyata bukan
hanya mengganggu masyarakat, namun juga
mengganggu kinerja Pemerintah.
Presiden Joko Widodo menganggap
bahwa praktik pungutan liar telah merusak
2 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
5. padu, efektif, resmi diundangkan pada tanggal 21 Okober
efek jera. 2016.
pemberantasan secara tegas, ter
efisien, dan mampu menimbulkan
Dengan pertimbangan tersebut, dibentuklah
tim untuk memberantas Pungli dengan Dasar
Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang
Pungli adalah jawaban
yang paling rasional
ketika muncul segala
macam regulasi bertele-
tele dan menyulitkan
pengguna jasa. Jadi
akar masalah pungli itu
karena terlalu banyak
aturan yang bertele-tele
dan aparat yang “lapar”
karena pengguna jasa
menawarkan “tanda
terimakasih”
Tim Saber pungli adalah salah satu bagian
kebijakan pemerintah dalam melaksanakan
reformasi di bidang hukum. Maksud dan
Tujuan dari program ini agar menjadik an
pemerintah yang bersih, jujur, dan adil dari
kegiatan pungutan liar guna meningkatkan
kemajuan bangsa dan negara bidang hukum.
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar
atau Satgas Saber Pungli bertanggungjawab
langsung kepada Presiden. Sebagai Pengendali/
Penanggung Satgas Saber Pungli adalah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan dengan Ketua Pelaksana: Inspektur
Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Mengapa pungli susah diberantas? Ada
sudut pandangan lain mengatakan, Pungli
adalah pilihan terbaik diantara yang buruk,
pungli adalah jawaban yang paling rasional
ketika muncul segala macam regulasi bertele-
tele dan menyulitkan pengguna jasa. Jadi skar
masalah pungli itu karena terlalu banyak aturan
yang bertele-teledan aparat yang “lapar” karena
penggunajasa menawarkan “tanda terimakasih”.
Diatas semua itu, selaku anak bangsa, kita
tentu harus ikut mendukung agar Tim Operasi
Pemberantasan Pungli (OPP) bisa bekerja secara
maksimal.
Salam hangat,
Tim Buletin
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 3
6. Kolom Irjen
Satgas OPP, Mencegah
Kebocoran Uang Negara
oleh: dr. Wahju satrio utomo, sh, m.si.
inspektur jenderal kementerian perhubungan
Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) akan memantau
dan mengawasi seluruh
proyek-proyek pemeritah
terutama yang nilai
proyeksinya cukup besar.
Seperti diketahui, sampai
2019 mendatang banyak
proyek transportasi yang
nilainya cukup besar dan
rawan penyimpangan.
K
ita akan menerapa konsep Bedah
Proyek. Nanti proyek-proyek besar akan
diawasi dan diperiksa sejak awal atau
dilakukan bedah proyek. Bagaimana
proses proyek fisik di lapangan, bagaimana
tahapannya dan apa saja kendalanya. Selain itu,
rasionalitas proyek juga harus baik dan masuk
akal, sehingga tidak akan terjadi kebocoran
anggaran yang akhirnya merugikan keuangan
negara itu.
Sampai tahun 2019 mendatang, banyak
proyek-proyek transprotasi di lingkungan
Kemenhub yang harus diawasi ketat. Sebut saja
proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara
Kertajati di Majalengka Jawa Barat serta lainnya.
Melalui konsep bedah proyek, semua bisa
dipantau dan diawasi secara lebih efektif. Proyek
pemerintah yang jauh dsari pusat kekuasaan
sekalipun akan tetap bisa diawasi agar tiodak
menyalahi konsep dan merugikan keuangan
Negara.
Pelanggar an yang sering terjadi dan
merugikan keuangan negara, biasanya terjadi
karena minim pengawasan. Selain itu juga
kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM
di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai
pemilik proyek.
Kendala-kendala seper ti itu akan terus
ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan
komunikasi yang baik serta laporan proyek yang
intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan
bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian
keuangan negara bisa dicegah.
Seluruh uang negara yang dialokasikan
untuk proyek-proyek transportasi di berbagai
matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif.
Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi
bahkan dihilangkan sama sekali.
Perang terhadap korupsi dan segala bentuk
penyimpangan aturan harus dilakukan sejak
awal dan harus didukung seluruh komponen
bangsa. Korupsi atau kerugian keuangan negara
4 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
7. Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar.
Melalui Satgas OPP inilah kita berusaha
mencegah berbagai penyimpangan keuangan
dalam proyek-proyek yang dilakukan oleh
Kementerian Perhubungan, sehingga kebocoran
uang Negara pun dapat dicegah sedini mungkin.
biasanya diawali dengan penyimpangan aturan
betapapun kecilnya. Semua harus dikembalikan
ke jalur yang benar dan uang rakyat dipastikan
tetap aman dan sampai kepada mereka yang
berhak.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
memperingatkan kepada seluruh kementerian
dan instansi pemerintah untuk menghentikan
segala bentuk pungutan liar terutama yang
berkaitan denganpelayanan kepada masyarakat.
Atas dasar itulah Kementerian Perhubungan
Membentuk Satuan Tugas (Satgas) Operasi
korupsi atau kerugian
keuangan negara biasanya
diawali dengan penyimpangan
aturan betapapun kecilnya.
semua harus dikembalikan
ke jalur yang benar dan uang
rakyat dipastikan tetap aman
dan sampai kepada mereka
yang berhak.
Pemberantasan Pungli (OPP) yang dipimpin oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.
Pembentukan Satgas OPP ini sebagai tindak
lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 5
8. Value
S
Value
Berantas Pungli
Demi Perbaikan Kinerja
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)
memperingatkan kepada seluruh kementerian dan
instansi pemerintah untuk menghentikan segala
bentuk pungutan liar terutama yang berkaitan dengan
pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah akan terus
melakukan penertiban dan penangkapan kepada semua
pihak yang melakukan pungli kepada masyarakat. Untuk
itu telah dikeluarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar.
ebagai tindak lanjut arahan Presiden
Jo ko wi t ersebu t Kemen t er ian
Perhubungan telah membentuk Satgas
Operasi Pemberantasan Pungli di
lingkungan Kementerian Perhubungan melalui
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP
265 tahun 2016 yang ditetapkan pada tanggal
14 Oktober 2016. Kemudian diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP. 868 Tahun 2016 tentang Satgas
Operasi Pemberantasan Pungli di lingkungan
Kementerian Perhubungan dengan tugas
6 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
9. utama membantu Menteri Perhubungan untuk
melakukan pengawasan dalam pemberantasan
pungli di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pembentukan Satgas Operasi Pemberantasan
Pungli (Satgas OPP) ini juga merupakan komitmen
Menteri Perhubungan beserta jajarannya untuk
melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik
antara lain melalui pemberantasan pungli di
sektor transportasi guna mewujudkan good
governance, independen, dan netralitas.
“Setop pungli di pelayanan jasa perhubungan
atau aparat penegak hukum,”demikian dikatakan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam
beberapa kesempatan.
Berkenaan dengan itu Sekretaris Jenderal
Kementerian Perhubungan Sugihardjo selaku
Ketua Pelaksana Satgas OPP menyatak an
bahwa pemberantasan pungli di lingkungan
Kementerian Perhubungan ini dalam rangka
peningkatan pelayanan publik. Oleh karena itu
ukuran keberhasilan Satgas OPP ada dua hal yaitu
meningkatnya kinerja pelayanan publik dan tidak
terjadi pungli.
Lingkup kerja Satgas OPP Kemenhub pada
kegiatan pelayanan perijinan meliputi pelayanan
perijinan angkutan darat, perijinan angkutan
laut, perijinan angkutan udara, dan perijinan
angkutan perkeretaapian. Sedangk an non
perijinan fokus pada penerimanan pegawai di
lingkungan Kementerian Perhubungan dan
penerimanan calon taruna baru.
Satgas OPP Kemenhub akan terus bekerja
dan mendalami seluruh laporan pengaduan
yang masuk, mendalami dan mencari bukti-bukti
lebih lanjut baik melalui kunjungan langsung ke
unit kerja terkait ataupun melalui operasi senyap
(penyamaran) untuk mamastikan benar tidaknya
terjadi penyimpangan/pelanggaran.
Jika penyimpangan/pelanggaran terjadi
pada personel pember i layanan dapa t
direkomendasikan untuk diberikan hukuman
administrative seperti pemecatan, penurunan
pangkat/jabatan, dan dipindah tugas ke tempat
tugas yang tidak memberikan layanan langsung
kepada masyarak at. Bahkan temuan yang
mempunyai bukti cukup terjadi pungli, dapat
disampaikan kepada aparat penegak hukum
untuk diproses lebih lanjut.
Terkait dengan pelaksanaan tugas Satgas
OPP Pungli, Sekretaris Jenderal Kementerian
Perhubungan Sugihardjo melaporkan dugaan
pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut
palsu ke Bareskrim Polri melalui surat nomor:
HK.402/2/2 Phb 2016 tanggal 30 November
2016 tentang dugaan tindak pidana penerbitan
sertifikat keterampilan pelaut palsu. Laporan
diterima langsung oleh Sespri Kabareskrim.
Laporan tersebut sebagai bukti kesungguhan
Satgas OPP di lingkungan Kementerian
Perhubungan untuk memberantas semua
bentuk kecurangan dan penyimpangan dalam
setiap pelayanan jasa perhubungan. Harapannya
Bareskrim Polri dapat mengungkap jaringan
pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut sampai
tuntas, sehingga keselamatan transportasi laut
dapat lebih terjamin.
“Selain itu pemalsuan sertifikat keterampilan
pelaut merupakan tindak kriminal yang dalam
hal ini bukan merupakan tugas dari Satgas OPP
Kementerian Perhubungan,”ujar Sugihardjo.
Dar i sejumlah lapor an pengaduan
masyarakat, juga telah ditindaklanjuti dengan
pengecekan langsung di lapangan baik melalui
kunjungan langsung ke unit kerja terkait ataupun
melalui operasi senyap (penyamaran).
Laporan yang disepakati untuk ditindak
lanjuti adalah laporan yang dinilai mempunyai
unsur kebenaran, mencantumkan nama pelapor,
tempat kejadian, besaran pungli, instansi/pejabat
yang terlibat, dan kapan kejadian pungli terjadi.
Hal lain yang telah dihasilkan oleh Tim
Satgas OPP Kementerian Perhubungan adalah
menghilangkan sentralistik penandatanganan
sertifikat kecakapan pelaut yang semula
ditangani oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut, kini telah didelegasikan kepada sekolah-
sekolah keahlian yang ditunjuk pemerintah atau
admistrator pelabuhan. Diantara sekolah yang
ditunjuk itu adalah sekolah-sekolah pelaut yang
berada di bawah Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Perhubungan.
Keberhasilan lainnya adalah penyelesaian
urusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM),
dimana Kementerian Perhubungan sudah tidak
lagi terlibat dalam pengaturan TKBM.
“Namun konsentrasi pada tugas pokok dan
fungsinya yaitu memperlancar penanganan
transportasi serta menciptakan transportasi yang
aman dan lancar,”tutur Sugihardjo.
(Nuris Rochmadi)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 7
10. P
Value
Saatnya Lembaga Diklat
Kemenhub Terapkan
Pendidikan Integritas
Inspektur Jenderal Kementerian
Perhubungan menyatakan
bahwa pendidikan integritas,
diharapkan dapat diterapkan
di seluruh penyelenggara
pendidikan dan pelatihan
di lingkungan Kementerian
Perhubungan pada tahun ajaran
2017/2018.
enerapan ini sebagai kelanjutan dari
peluncuran pedoman penyelenggaraan
pendidikan integritas pada 22Desember
2016 oleh Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi. Ditandai dengan penyerahan
buku dari Inspektur Jenderal kepada Menhub
dan selanjutnya diserahkan kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Perhubungan.
Peluncuran pedoman Pendidikan Integritas
dilaksanak an bersamaan dengan kegiatan
Deklarasi Anti Pungli bagi Pejabat Eselon I dan
8 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
11. II di lingkungan Kantor Pusat Kemenhub dan
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah
Jabotabek dan dilanjutkan dalam Focus Group
Discussion (FGD) bertema “Tanpa Pungutan
Liar Kita Wujudkan Kementerian Perhubungan
Bebas Dari Korupsi Menuju Pelayanan Prima Jasa
Transportasi”.
Bahan pengajarannya saat ini sedang dalam
proses penyelesaian oleh Kelompok kerja
penyusunan kurikulum/ modul/bahan ajar
pendidikan integritas pada lembaga pendidikan
dan pelatihan di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Koordinasi intensif dengan unit kerja terkait,
seperti dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Perhubungan dan Direktorat
Pendidik an Tinggi terus dilakukan untuk
penyelesaian kurikulun, modul, dan bahan ajar.
Sebagaimana diketahui tindak pidana
korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang luar
biasa, sehingga pemberantasannya juga harus
dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa.
Korupsi dapat dicegah bila masing-masing
kita mampu membersihkan diri dari niat untuk
tidak melakukan korupsi, menahan godaan
ketika ada kesempatan, jujur dalam berkata dan
berbuat, berani menolak pemberian yang terkait
dengan jabatan, berani melaporkan adanya
tindakan yang mengarah pada perilaku koruptif
dan sebagainya. Semua itu merupakan ciri-ciri
perilaku atau sikap yang berintegritas.
Sesuai dengan peran dan fungsi pendidikan,
yaitu pencegahan, maka dunia pendidikan
disebutkan Cris, harus mampu membekali setiap
peserta didik agar memiliki jati diri yang kuat,
sehingga mampu menjadi pejuang dan pelaku
antikorupsi di masa datang. Tantangan terberat
yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini
adalah mendidik dan mengasuh peserta didik
agar memiliki kompetensi dan berkepribadian
atau berakhlak mulia di tengah-tengah perilaku
masyarakat yang kurang mendukung.
Misalnya saja, lemahnya pengendalian diri
dan emosi, melakukan kecurangan tanpa merasa
bersalah, kurangnya contoh keteladanan, cara-
cara instan untuk mencapai sesuatu (mental
menerabas), serta godaan untuk berperilaku
konsumtif.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah, kebiasaan memberikan hadiah sebagai
ucapan terima kasih. Semua ini dapat menjadi
penyebab terjadinya kontraproduktif dalam
pencegahan tindakan korupsi. Untuk itu, dunia
pendidikan perlu melakukan aksi-aksi nyata
secara terus menerus dan berkelanjutan yang
dimulai sejak dini.
Aksi-aksi nyata tersebut antara lain dilakukan
dengan melatih penguatankontrol diriagar setiap
anak siap menjadikan dirinya sebagai teladan
bagi yang lain. Setiap peserta didik diharapkan
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 9
12. mampu menunjukkan perilaku, mengawasi, dan
mengajak orang lain untuk peduli dan terlibat
dengan aksi pencegahan tindakan korupsi atau
perbuatan lain yang mengarah pada tindakan
korupsi. Diaencontohkan, misalnya, mereka
mampu menolak ketika diajak untuk berbuat
curang, menyontek, menjiplak, membolos dan
sebagainya.
S esuai dengan fungsi pendidik an
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1
ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan demikian, pendidikan harus mampu
memainkan perannya memenuhi kebutuhan
individu peserta didik yang dilakukan melalui
pola asah, asih dan asuh yang berlaku di
lingkungan BPSDM Perhubungan.
Penguatan integritas merupakan upaya yang
dianggap ampuh untuk memerangi perilaku
tindak korupsi. Dengan kata lain, perilaku dan
sikap Integritas mencakup semua tindakan
melawan, memberantas, me nentang dan
mencegah korupsi. Agar memiliki integritas,
setiap orang perlu dibekali dengan informasi,
peningkatan kontrol diri untuk mencegah niat
dan membangun sistem yang memperkecil
kesempatan orang melakukan tindak korupsi,
termasuk penindakan terhadap pelaku melalui
penegakan hukum yang adil.
Pendidikan Integritas merupakan bagian
dari pendidikan karakter yang memberikan
penek anan pada sembilan nilai integritas,
10 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
13. 11transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
diantaranya ujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan
peduli. Sebagaimana halnya dengan pendidikan
karakter, Pendidikan Integritas bukan sekadar
mengajark an mana yang benar dan mana
yang salah. Lebih dari itu, Pendidikan Integritas
merupakan usaha menanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik (habituation), sehingga
peserta didik mampu bersikap dan bertindak
berdasark an nilai-nilai yang telah menjadi
kepribadiannya.
Untuk itu, Pendidik an Integritas harus
melibatkan pengetahuan yang baik (moral
knowing), perasaan yang baik (loving good)
atau moral feeling dan perilaku yang baik
(moral action), sehingga terbentuk perwujudan
kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.
Sasaran utama dari Pendidikan Integritas
adalah lembaga pendidikan dan pelatihan yang
memiliki budaya integritas. Sasaran pendidikan
lembaga pendidik an dan pelatihan yang
dimaksud adalah sekolah tinggi, politeknik,
akademi, balai dan bentuk lain yang sederajat.
Budaya integritas dimaksud diperlukan dalam
rangka membangun generasi mendatang yang
memiliki integritas sehingga mampu menolak
korupsi mesk ipun ada kesempatan untuk
melakukannya.
Wujudkan Budaya Integritas
Pendidik an Integritas ber tujuan untuk
mempersiapkan peserta didik agar berbudaya
integritas, melalui berbagai kegiatan di
lembaga pendidikan dan pelatihan termasuk
pen yelenggar aan manajemen, keg iatan
pembelajaran dan pembiasaan agar setiap
individu memilik i kemampuan un tuk
menghindar, menolak, melawan, atau mencegah
segala bentuk tindakan kecurangan dan tindakan
lain yang mengarah pada tindakan korupsi.
Pencegahannya yakni melalui membangun
kehidupan lembaga pendidikan dan pelatihan
sebagai bag ian dar i masyarakat melalui
penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya
integritas, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab,
bekerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani,
peduli dan bermartabat (dignity).
Selain itu, mengembangkan potensi kalbu/
nurani peserta didikmelalui ranah afektif sebagai
manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai
wujud rasa cinta tanah air, serta didukung oleh
wawasan kebangsaan yang kuat.
Poin lainnya, adalah menumbuhkan
sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius. Menanamkan
jiwa kepemimpinan yang profesional dan
bertanggung jawab sebagai generasi penerus
bangsa. Selanjutny a, meny elenggar ak an
manajemen lembaga pendidikan dan pelatihan
secara terbuka, transparan, profesional, dan
bertanggungjawab.
Kriteria yang dapat dijadikan panduan untuk
mengukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
juga ada, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Secar a kuan titas , terdapa t lembaga
pendidikan dan pelatihan dalam jumlah yang
terus bertambah secara signifikan dari waktu
ke waktu yang melaksanak an Pendidik an
Integ ritas. Pendidik an Integ ritas adalah
sebuah gerakan yang diharapkan menjangkau
seluruh lembaga pendidikan dan pelatihan di
lingkungan Kementerian Perhubungan. Hal ini
tentu memerlukan partisipasi yang semakin
meluas secara kuantitas.
Sedangk an dar i sisi kualitas, terdapat
pengembangan pola pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
baik dalam hal pelibatan unsur dan komponen
lembaga pendidikan dan pelatihan. Begitu juga,
perluasan integrasi menuju ke semua mata
pelajaran yang ada serta pengembangan strategi
melalui kegiatan kesiswaan dan pembiasaan
perilaku sesuai dengan potensi dan kondisi
lembaga pendidikan dan pelatihan, sehingga
dapat ditemukan pola pelaksanaan Pendidikan
Integritas di Lembaga pendidikan dan pelatihan
yang bervariasi.
Dapat juga ada keterlibatan dari pihak-
pihak lain di luar lembaga pendidikan dalam
pelaksanaan Pendidikan Integritas, seper ti
asosiasi bidang usaha, dunia usaha, organisasi
profesi, dan instansi terkait. Keterlibatan tersebut
dapat berupa pemberian sponsor, penyediaan
nara sumber, dukungan fasilitas, ataupun
gagasan dan pemikiran. (Nuris Rochmadi)
14. M
Value
Mengetahui Lebih Jauh
Tugas dan Sasaran
Satgas Saber Pungli
Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli)
dikukuhkan pemerintah melalui Kementerian
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
(Kemenkopolhukam) pada 28 Oktober 2016.
Hal itu mengacu pada Peraturan Presiden
(Perpres) 87 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Satgas Saber
Pungli karena Pungli dinilai
sudah merusak kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara.
enurut Ketua Satgas Saber Pungli
Nasional Asep Kurnia, Satgas Saber
Pungli berfungsi sebagai intelijen,
pencegahan, penindakan, dan
yustisi. Bertugas melaksanakan pemberantasan
pungli secara efektif dan efisien dengan
mengoptimalkan pemanfaatan personel, Satuan
12 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
15. 13transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
kerja dan sarana prasarana, baik yang berada
di Kementerian/Lembaga maupun pemerintah
daerah.
“Sasarannya adalah sentra pelayanan publik
di Kementerian/Lembaga dan Pemda,”jelas Asep
saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi
Teknis Ditjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan di Jakarta, belum lama ini.
Dalam pelayanan publik, sasaran Saber
pungli kata Asep diantaranya pada pelayanan
publik di ekspor dan impor. Penegakan hukum,
perizinan, kepegawaian, pendidikan, pengadaan
barang dan jasa, serta kegiatan pungli lainnya
yang meresahkan masyarakat.
Ada enam wew enang Satgas Saber
Pungli dian tar an ya membangun sistem
pencegahan dan pemberantasan pungli,
melakukan pengumpulan data dan informasi
dari Kementerian/Lembaga dan pihak lain yan
terkait, menggunakan teknologi informasi.
“S elanjutn y a mengkoor dinasik an,
merencanak an, dan melaksanak an operasi
pemberantasan pungli,”ujar Asep.
Wewenang lainnya adalah memberikan
rekomendasi kepada pimpinan Kementerian/
Lembaga serta Kepala Pemda untuk memberikan
sanksi kepada pelaku pungli sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Satgas juga member ik an rekomendasi
pembentukan dan pelaksanaan tugas unit Saber
Pungli di setiap instansi penyelengara pelayanan
publik kepada pimpinan Kementerian/Lembaga
dan Kepala Pemda.
“Terakhir, melaksanakan evaluasi kegiatan
pemberantasan pungli,”imbuh Asep.
tugas k/l, pemda, dan peran masyarakat
Lalu apa tugas K/L dan Pemda? Menurut
Asep sudah termaktub bahwa ada beberapa
yang harus dilakukan, diantaranya melaksanakan
pemberantasan pungli di lingkungan kerja
masing-masing.
Membentuk Unit Pemberantas Pungli (UPP),
UPP berada pada Satuan pengawas internal atau
unit kerja lain di lingkungan kerja masing-masing.
Pembentukan UPP berdasarkan rekomendasi
Satgas Saber Pungli dan melaksanakan tugasnya
dengan berkoordinasi kepada Satgas Saber
Pungli.
Saat ini, terdapat UPP K/L sebanyak 29,
UPP Provinsi 34 unit, dan UPP Kabupaten/Kota
sebanyak 480 unit dengan satu Satgas Saber
Pungli untuk tingkat Nasional.
“Masyarakat juga dapat berperan serta dalam
pemberantasan pungli,’kata Asep.
Caranya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui media elektronik atau non
elektronik. Peran serta masyarakat itu, dilakukan
dalam bentuk pemberian informasi, pengaduan,
pelaporan, dan atau bentuk lain, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Hingga 10 April 2017 terdapat 27.787
aduan. 90,79 diantaranya pengaduan beradar
pengawasan. Daerah yang paling banyak
laporan aduan adalah Provinsi Jawa Barat, DKI
Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, Banten,
dan Lampung.
D a l a m p e l a p o r a n , p e n g e n d a l i /
penangungjawab Satgas Saber Pungli menurut
Asep, melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Presiden paling sedikit satu kali setiap tiga bulan
sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
Adapun sanksi huk um pada pungli,
ditegaskan Asep, ada bermacam-macam, sesuai
kategori yang dilakukannya. Misalnya untuk
pemberi suap maka ancaman pidana 5 tahun,
denda Rp15 juta. Penerima suap pidana 3 tahun,
denda Rp15 juta.
Selanjutnya memberi suap atau menjanjikan
hadiah kepada PNS atau penyelenggara negara,
pidana 1 tahun max 5 tahun, denda min Rp50
juta max Rp250 juta. Pegawai negeri atau
penyelenggara negara melakukan pemerasan
pidana min 4 tahun max 20 tahun, denda max
Rp1 miliar.
Pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima gratifikasi pidana min1 tahun max 5
tahun, denda min Rp200 juta max Rp1 miliar,
dan pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima atau janji berbuat sesuatu, pidana
min 4 tahun max 2 tahun, denda Rp200 juta-
Rp1 miliar.
“Bag i yan g akan m e lap o rk an , b isa
juga me ngirimkan surat e le ktronik ke
saberpunglisatgas@polkam.go.id,” pungkas
Asep. (tim)
16. K
Value
Pemberantasan Pungli
Harus Diiringi
Peningkatan
Kesejahteraan
Perang melawan pungutan
liar (pungli) yang digaungkan
Pemerintahan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) terjadi dimana-
mana. Pungli dan korupsiharus
menjadi musuh kita bersama.
Pungli bukan hanya membuat
ekonomi biaya tinggi, tapi juga
merugikan negara dan rakyat
dan konsumen.
ini Tim Saber Pungli sudah dibentuk
di hampir semua instansi pemerintah,
kem ene rian da n lemba ga nega ra,
termasuk Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) RI. Tujuannya jelas, membuat
birokrasi makin transparan sekaligus menecah
dan menghilangkan pungli sampai ke akar-
akarnya.
“Jadi kita (pungli-red) harus dua sisi. Kita
memberantas punglinya itu sendiri, karena itu
anggaran tersebut akan menjadi beban pada
pengguna jasa kan? Kita harus berantas itu,”kata
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan
Ir. Sugihardjo, MM., yang sekaligus Ketua
Saber Pungli Kemenhub kepada Tim Buletin
Transparansi di Jakarta, belum lama ini.
Tapi di sisi lain, lanjut Sugihardjo, negara juga
harus memperhatikan apa kebutuhan petugas.
Harus imbang.
“Kalau cuma bicara berantas pungli, berantas
pungli, tapi kebutuhan dasar pegawai tidak
dipenuhi akan repot. Dari dulu kita bicara
pemberantasan pungli, tapi nggak selesai,”
katanya.
Untuk memberantas pungli makan hal
pertama yang harus dipenuhi adaah kjebutuhan
dasarnya dulu. Jika secara ekonomi orang sudah
cukup, maka peluang melakukan pungli makin
berkurang. Jika sudah cukup bahkan kaya masih
melakukan pungli itu keterlaluan.
Pak Jojo, beg itu sapaan akrabn ya,
memberikan contoh. Ibu Sri Mulyani Indrawati
saat menjadi Menteri Keuangan yang pertama
dilakukan adalah menaikan tunjangan dan
kesejahteraan karyawan. Jadi, kebutuhan dasar
pegawai harus dipenuhi dahulu. Baru digenjot
kinerjanya.
“Bu Sri Mulyani, waktu menjabat Menteri
Keuangan yang pertama, me-reform organsiasi
(Kemenkeu) dulu. Sekarang tunjangan kinerja
(tunkin)-nya sampai seratus persen, dan memang
bagus. Jadi, realistis. Kebutuhan dasar itu
dipenuhi dulu, ya baru macem-macem disikat,”
kata Jojo menambahkan.
Tapi, kalau kita bilang orang jangan pungli,
14 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
17. 15transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
tak boleh pungli tapi kebutuhan kerja dasarnya
tak terpenuhi, apalagi kebutuhan pribadi,
bagaimana mau kerja optimal? Semua harus
sinkron. Seper ti di Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Mereka bisa konsisten bekerja,
karena auditornya paling kecil gajinya Rp20 juta
per bulan.
“Ya memang harus begitu. Makanya, kalau
pegawai negeri dilarang pungli dan korupsi,
memang normatifnya begitu. Tapi, bagaimana
sistem penggajian, bagaimana kesejahteraan
karyawan harus kita fikirkan,”kilah Jojo.
Selain memikirkan kesejahteraan karyawan,
pemberantasan pungli juga harus ditunjang
dengan sistem penganggaran yang jelas dan
realitis. Dengan begitu, mereka bisa menjalankan
tugas dengan baik, karena semua sudah ada pos-
pos anggarannya yang jelas.
Kini komitmen pemerintah memberantas
pungli sudah sangat jelas. Komitmen pemerintah
yang kuat itu kan ditunjukkan salah satunya
dengan Perpres No.87 2016. Masalahnya
sekarang kita mau serius tidak memberantas
pungli itu?
Kalau mau serius, menurut Jojo, maka
seharusnya beriringan antara peningkatan
kinerja, penegak an huk umn ya maupun
peningkatan kesejahteraannya. Semua itu harus
sejalan, karena kalau satu sisi, penegakan hukum,
sanksi dan tindakan, tapi tidak memperhatikan
apa yang menjadi kesejahteraan, apa yang
menjadi kebutuhan kerja, itu tak bisa jalan.
“Ini yang harus seiring dan sejalan. Kalau
sudah begitu, komitmen Presiden Jokowi
memberantas pungli akan berjalan. Terkadang
orang bilang pungli itu kecil, tapi kalau
dikumulatifk an itu besar. Dan yang lebih
berbahaya, bukan hanya rupiah-nya, namun
juga menjadikan budaya kerjanya rusak,” papar
alumni FE UI Jakarta itu.
pungli merusak Budaya kerja
Yang perlu menjadi fokus kinerja Saber
Pungli ke depan, adalaha membereantas pungli
sampai ke akar-akarnya. Yang perlu disoroti dan
paling bahaya karena pungli itu justru merusak
budaya kerja.
Jadi orang tidak bekerja secara profesional,
tidak bekerja lagi mengikut aturan. Tapi mereka
bekerja karena ada yang bayar. Kondisi tersebut
jelek sekali. Apakah dibayarnya oleh orang
yang di lapangan, di pinggir jalan atau yang di
belakang-belakang meja.
“Punglinya dibayar di belak ang meja.
Misalnya dalam hal perizinan atau segala macam.
Inilah yang merusak mental dan menjatuhkan
wibawa aparat di mata rakyat,”urai Jojo.
Kini modus dan cara-cara pungli sudah
demikian beragam. Banyak orang bilang, Pungli
bisa terjadi di pinggir jalan atau di tempat-
tempat tertentu. Untuk mendapatkan uang
dia menjual apa yang diberikan Tuhan, dengan
membuka bajunya. Bahkan terkadang untuk
mendapatkan sesuatu, dengan pakai atribut
jabatan. Itu lebih parah lagi. Budaya kerja jadi
rusak oleh Pungli.
Oleh karena itu, program kerja Pemerintah
memberantas pungli harus didukung. Kebijakan
Presiden Jokowi dalam memberantas pungli
dengan tujuan dua hal. Pertama, pelayanan
publik meningk at dan tidak ada high cost
economy. Kemudian yang kedua, budaya kerja
menjadi benar.
“Pungli itu, merusak mental dan budaya kita.
Segala sesuatu kita kerjakan karena ada iming-
iming uang, akan rusak semua. Nggak ada lagi
wibawanya birokrasi itu,”sebut Jojo.
Menurutnya, sejak Satgas Saber Pungli
dibentuk di Kementerian Perhubungan, respon
masyarakat cukup bagus. Data Saber pungli
menyebutkan saat ini sudah ada 87 pengaduan
yang masuk ke channel yang ada. Selain itu juga
terdapat 230 pengaduan yang masuk ke kanal
Kementerian Perhubungan melalui Saber Pungli
Nasional dan ada juga e-pengaduan lainnya.
Meski harus diakui, tak semua pengaduan
itu terkait masalah Kementerian Perhubungan.
Namun masyarak at banyak yang lapor ke
Kementerian Perhubungan. Padahal, setelah
dilakukan klarifikasi, laporan-laporan tersebut
ada yang terkait dengan Pemda, Dinas
Perhubungan, dan lainnya.
Sejauh ini, tambah Jojo, ada beberapa
pengaduan pungli terkait dengan banyak hal
seperti di ada pelabuhan, ada di moda jalan, ada
juga di udara. “Semua akan diklarifikan dan asas
praduga tak bersalah tetap dijunjung tinggi oleh
Tm Saber Pungli,”tegas Jojo.
(Tim Transparansi)
18. Value
Sugihardjo: Siapkan Dulu
Dapur Cadangan
Kementerian Perhubungan dan
jajarannnya berkomitmen memulai
hihup baru dan meninggalkan
praktik illegal seperti pungutan liar
(pungli), korupsi, dan sejenisnya.
Dalam berbagai kesempatan
diimbau pada seluruh jajaran
di lingkungan Kementerian
Perhubungan, baik di pusat
maupun di daerah,
tutuplah lembaran lama.
16 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
19. 17transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
“J
angan melakuk an pr
yang melanggar hu
pungli, korupsi dan se
mulai dengan lembar
harus berubah. Kata kuncinya, ka
berubah, maka kita yang akan
perubahan. Mari kita sejahtera de
yang professional,” Kata Ketua Ti Ir.
Sugohardjo, MM., di Jakarta, be
Cara tersebut diantaranya
memperluas pembentukan Ba
Umum (BLU). Tujuannya adala
bekerja dengan profesional, kerj
dan mendapatkan penghargaan
“Sekarang bukan zamannya
kan? Memangnya anak sekolah bi
semangat? Mau membeli susu u
memakai semangat? Namun beg
dengan alasan gaji tak cukup, teru
tambahandengancara yang mela
jelas Jojo, sapaan akrab Sekjen
Perhubungan itu.
S e b a g a i p i mp i n a n K e
Perhubungan harus memperhati
kesejahteraan, termasuk denga
BLU. Tapi, kalau itu juga tak
solusinya ada dua.
“Pertama, kita harus m
pola hidupnya. Kalau yang
pegawai negeri itu, jan
kaya. Tak bisa, me
neger i kay
cukup,
Bisa m
ana
w
uj
J m
p
Uan
dan
sama. Pad
uang Rp100
satu minggu
pengeluarann
cukup.Tapi, be
aktik-praktik
kum, seper ti
bagainya. Kita
an baru. Kita
lau tidak mau
dilindas oleh
ngan cara-cara
m Saber Pungli
lum lama ini.
adalah upaya
dan Layanan
h supaya kita
a dengan baik
yang pantas.
semangat ’45
sa cukup pakai
ntuk anak bias
itu, tak boleh
s kita mencari
nggar hokum,”
Kementerian
m e n t e r i a n
kan tambahan
n membentuk
cukup, maka
enyesuaikan
namanya jadi
gan berharap
njadi pegawai
a, tapi kalau
pan tas, bisa.
enyekolahkan
k, bisa hidup
a j a r , o k , ”
arnya.
Itu pertama.
a d i , h a r u s
enyesuaik an
o l a h i d u p .
g Rp100 ribu
Rp1 juta itu
a saat punya
ribu dalam
, pasti diatur
ya itu supaya
gitu ada uang
Rp1 juta dalam seminggu, pasti yang dibeli
beda lagi.
Kedua, kalau semua itu belum cukup juga,
harus mencari tambahan dengan cara-cara yang
sah. Apakah dengan mengajar, apakah istrinya
berjualan kue atau lainnya. Harus begitu, harus
usaha.
Jojo menyontohkan, pada zaman awal-awal
kerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan ia
mengelola Bimbingan Belajar (Bimbel) BT SMA 8
sampai sekarang justru makin besar. Sekarang,
setiap Sabtu masih bekerja dengan membuka
Warung Property.Tapi yang tak boleh ada conflict
of interest.
“Misalnya, saya mengurusi property, tapi tak
pernah mencari pekerjaan di dalam Kementerian
Perhubungan. Itu tidak boleh, karena nanti ada
conflict of interest. Sepanjang tidak menganggu
waktu kantor, tak ada conflict of interest, maka
harus usaha,”kata Jojo.
Makanya, Jojo menyarankan, sebelum masuk
pegawai negeri sipil (PNS), siapkan dulu “dapur
cadangan. Kalau penghasilan (sebagai PNS-red)
tak cukup, sangat mudah tergoda mengambil
yang bukan haknya. Misalnya mengambil jatah
anak buah, jatah teman, jatah pimpinan, bahkan
sampai mengambil jatah Tuhan.
“Kasus-kasu seperti ini tidak boleh terjadi di
Kementerian Perhubungan,”tegas Jojo.
Menurutnya, kasus-kasus pungli di peme-
rintahan termasuk Kementerian Perhubungan
harus menjadi pelajaran berharga. Memang ada
keinginan dari pimpinan untuk melakukan self
correction. Pungli itu ada di mana-mana. Sebagai
anggota masyarakat, mengurus dokumen apa
saja sering ada pungli.
“Kasaus-kasus pungli di pelabuhan, bandara,
terminal, stasiun, dan lainnya perlahan harus
dihilangkan. Sebab pungli di unit-unit pelayanan
seperti di atas sangat memengaruhi daya saing
kita sebagai bangsa,”tuturnya.
Fokus kita ke depan, bagaimana mem-
berantas pungli dan korupsi di semua tempat
Ini yang harus kita lakukan secara bersama-sama
perbaikan dan kepada masyarakat tidak berarti
menurun. Kasus OTT yang terjadi di beberapa
tempat itu harus dijadikan self koreksi untuk
meningkatkan kualitas layanan.(tim transparansi)
20. G
Value
Gubernur Sumbar:
Pemprov
Berkomitmen
Pungli
Praktik pungutan liar (pungli)
telah merusak sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pemerintah
memandang perlu upaya tegas,
terpadu dan efektif dan mampu
memberikan efek jera.
ubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan
Prayitno mengemukakan, hingga saat
ini hampir seluruh tatanan pelayanan
publik dan pada semua tingk atan
pelayanan baik secara terstruktur maupun oleh
oknum perorangan dari petugas pelayanan,
praktik pungli terjadi.
“Bahkan sudah menjadi suatu hal yang
dianggap biasa, baik bagi petugas pelayanan
maupun dari masyarakat yang dilayani, yang
secara tidak sadar telah menjadi penyebab salah
satunya keterlambatan pelayanan, pelayanan
biaya tinggi dan lain sebagainya yang akhirnya
mempunyai dampak luar bisa dalam kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Irwan saat
berbincang khusus dengan Buletin Transparansi,
beberapa waktu lalu.
Praktik tersebut juga berpengaruh kepada
perbedaan (diferensiasi) pelayanan kepada
masyarakat. Secara tidak sadar terjadi pengkotak-
kotakan, pelayaan terjadi berdasarkan strata
sosial berujung kepada terjadinya ketidakadilan
dan kecemburuan sosial yang dapat merusak
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyak faktor menjadi penyebabnya, antara
lain penyalahgunaan wewenang, kelemahan
dalam pengawasan, kebiasaan organisasi atau
pribadi , faktor mental, ekonomi, upaya jalan
pintas dan lain sebagainya.
“Sudah menjadi kenisca yaaan bag i
pemerintah untuk menata kehidupan bernegara
dengan mempersiapkan skenario tindakan yang
tegas, terpadu dan efektif dari unsur fungsi
pelayanan, pengawasan dan low enforcement
yang dapat membuat efek jera bagi petugas
dan masyarakat yang dilayani. Kami komit
memberantas pungli,”tegas Irwan.
Untuk itu, Pemprov Sumbar, kata dia,sangat
menduk ung kebijakan Presiden ter hadap
pembentukan Tim Saber Pungli. itu merupakan
manifetasi gerakan moral seluruh lembaga dan
institusi pemerintahan baik di pusat maupun di
daerah terhadap pemberantasan pungli dalam
rangka menciptakan pemerintahan yang bersih
18 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
21. 19transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
dan melayani.
Ditambah lagi, ada langkah tak biasa dan
istimewa dari Perpres tersebut. Pemberian
ruang kepada masyarakat sebagai objek atau
yang men da pa t pelayan an , da pa t beb as
menyampaik an kritik dan saran terhadap
proses pelayanan pemerintahan melalui media
elektronik dan non elektronik yang dijamin
kerahasiaannya.
Diakui Irwan, pungli memang sudah
dirasakan tapi karena gerakan yang dilakukan
secara parsial dan tebang pilih bahkan saling
melindungi, dan bahkan sudah menjadi budaya,
maka penanganannya saat itu masih tidak
mengemuka.
“Sebelum adanya kebijakan pembentukan
Saber Pungli oleh Presiden, Gubernur telah
mangeluar kan himbauan terhadap OPD
Provinsi yang melakukan pelayanan publik,
untuk memperbaiki SOP (standart operational
procedur) yang ber muatan SPM (standar
pelayanan minimum) dan transparansi, sebagai
tindak lanjut arahan Presiden pada Rapat
Kabinet beserta Para Gubernur sebelumnya,”
urai Irwan.
Misalnya saja, melakukan sterilisasi pelayanan
di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
yang tidak memenuhi standar regulasi dalam
pemungutan surcharge pada pelayanan angkutan
taksi yang menjadi temuan onbusdmand.
Terkait sangsi, Pemprov Sumbar berpedoman
kepada regulasi yang ada, seper ti sangsi
teguran sampai pemberhentian sebagai Aparat
Sipil Negara (ASN). Bicara kelayakan sangsi,
dikembalikan kepada yang membuat regulasi
dan aparat penegak hukum.
Secara internal, pihaknya juga menyem-
purnakan regulasi yang menjadi acuan bagi ASN
yang melakukan pelayanan publik mencakup
SOP dan transparansi serta mempersiapakan
ASN yang profesional.
“Kami juga mengimbau terhadap stakeholder
(mitra pemerintah) terkait pelayanan, untuk
menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip-
prinsip pelayanan publik yang baik. Kami
juga memberikan sangsi kepada ASN yang
melanggar, secara proporsional dan profesional
sesuai regulasi yang ada,”kata Irwan.
pelayanan transportasi publik
Terkait pelayanan publik bidang transportasi,
saat ini diakuinya sudah cukup baik. Ditandai
dengan keberhasilan Sektor Transportasi Darat
yang memeroleh penghargaan Piala Wiratama
yang ke- 3 kali, dari 15 kabupaten/kota yang
diusulkan untuk dinilai oleh Kementerian
Perhubungan. 14 kota/kabupaten mendapatkan
Piala WTN dan 1 sertifikat. Dua dari peraih
Piala WTN merupakan peraih Piala WTN penuh
(Kategori Angkutan dan Lalu Lintas) yakni kota
Bukittinggi dan Kota Padang, dan 12 kabupaten/
kota lainnya memperoleh penghargaan WTN
kategori lalu lintas.
“Pada sektor udara juga menunjuk kan
per tumbuhan yang signifikan, terlihat dari
pertumbuhan penumpang angkutan udara
mencapai 11 s.d. 15 % pertahun dalam tiga tahun
terakhir,”ungkap dia.
Di sektor laut juga terjadi peningkatan
pelayanan dengan bertambahnya dua kapal
cepat Padang – Mentawai oleh pihak swasta,
sehingga terjadi peningkatan mobilisasi orang
dan barang dari Padang ke Mentawai dan
semak in lancarnya roda pemer intahan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Di sektor perkeretaapian disamping
pelayanan terhadap angkutan semen dari
Indarung keTeluk Bayur, juga terdapat pelayanan
angkutan kereta api wisata Padang – Pariaman
dengan pertumbuhan 26 % pertahun. Sepanjang
tahun 2016, sudah mengangkut penumpang
hingga 1 juta penumpang lebih. Terdapat juga
pelayanan kereta api perintis Kayu Tanam –
Lubuk Alung.
“Untuk peningkatan layanan transportasi,
kami mengusulkan diklat-diklat terkait pelayanan
publik sektor transportasi kepada Kementerian
Perhubungan dalam rangk a peningk atan
kapasitas SDM,”imbuh Irwan.
Sedangk an pada sektor Perhubungan
Darat dan per keretaapian, Sumbar masih
membutuhkan realisasi pembangunan terminal
Type A di Kota Padang, pembangunan pelabuhan
penyeberangan di Sikabaluan Kabupaten
Kepulauan Mentawai, dan pembangunan Kapal
Penyeberangan Ro-ro untuk antar pulau di
Kabupaten Kepulauan Mentawai serta lanjutan
revitalisasi dan reaktivasi jalur kereta api di
Sumatera Barat. Begitu juga dengan perkuatan
dan peningkatan pelabuhan laut di Kabupaten
Kepulauan Mentawa.
Selain itu juga diperluk an percepatan
pembangunan dan pengembangan Bandar
Udara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai,
agar dapat melayani dengan pesawat jenis ATR
guna memicu pertumbuhan wisata Kabupaten
Kepulauan Mentawai dan peningkatan prasarana
Bandara Internasional Minangkabau, seiring
dengan makin meningkatnya pertumbuhan
penumpang. (tim)
22. U
Auditor
Inspektur II:
Pungli Merusak Sendi
Kehidupan Bermasyarakat
Namanya saja Pungli (Pungutan
Liar) atau pungutan yang
tidak sepatutnya dipungut.
Pungli merupakan perbuatan
yang mengganggu pelayanan
kepada masyarakat. Pungli
juga dapat mengandung arti
menyalahgunakan kewenangan
sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN). Tidak melayani masyarakat
dan malah mencederai
kepercayaan masyarakat. Sebagai
ASN seharusnya memberikan
pelayanan prima, professional,
dan berintegritas, serta
menjunjung tinggi amanah, bukan
sebaliknya.
20 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
ntuk menggali lebih jauh tentang
bahaya Pungli, tim Buletin Transparansi
melakukan tanya jawab de ngan I
nspektur II Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai
praktik pungutan liar?
Praktik pungutan liar telah merusak sendi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pemerintah memandang perlu upaya
pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif dan
efisien, serta mampu menimbulkan efek jera.
Dalam upaya pemberantasan pungutan liar
itu, pemerintah memandang perlu dibentuk
satuan tugas sapu bersih pungutan liar. Presiden
Joko Widodo pada 20 Oktober 2016 telah
menandatangani peraturan presiden (perpres)
nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu
Bersih Pungutan Liar, yang selanjutnya disebut
Satgas Saber Pungli.
apa saja langkah yang anda lakukan
untuk diterapkan di unit kerja anda?
Pada lingkungan kerja k ami setiap
kali pelaksanaan tugas, sebelumnya wajib
terlebih dahulu melakukan Sosialisasi tentang
Pengendalian dan Pencegahan Gratifikasi
(UPG) serta mensosialisasikan adanya instru-
ment pelaporan atas pengaduan berupa
Sistem Manajemen Pangaduan (Simadu) dan
Whistleblowing System (WBS).
Selain itu untuk pembiayaan penugasan
23. perjalanan dinas berupa, penginapan (hotel),
sewa mobil dan fasilitas ticketing kami telah
melaksanakan kerjasama dengan pihak ke-3
(travel atau agen perjalanan).
Agar setiap APIP lebih profesional dan
berintegritas semua urusan kegiatan perjalanan
telah dibiayai oleh kantor yang telah bekerjasama
dengan pihak ke tiga.
Sebagai APIP selain melaksanakan sosialisasi
UPG dan Simadu/WBS serta merekomendasikan
agar setiap audit yang bersinggungan dengan
pelayanan masyarakat wajib menyusun Stan-
dar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM). APIP juga ber-
peran untuk melakukan pembinaan berupa
pengendalian dan berperan sebagai consulting
juga memberikan jaminan bagi masyarakat yang
mengadukan permasalahan pada Simadu/WBS
dijamin kerahasiaannya dan keamanan datanya.
perpres menegaskan, masyarakat dapat
berperan ser ta dalam pemb erantasan
pungutan liar. apakah ruang tersebut sudah
dimanfaatkan oleh masyarakat?
Saya rasa sarana Simadu dan WBS pasti
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna
apabila tersosialisasi dan dijelaskan secara
kontinyu dan konsisten.
apa langkah yang dilakukan bila ada
pengaduan masyarakat?
Apabila ada pengaduan ten tu tidak
disikapi langsung secara sporadic. Pengaduan
harus ditelaah terlebih dahulu melalui survey
pendahuluan dan telaah awal, apakah dalam
susbstansi pengaduan telah terdapat bukti
materiil yang cukup dan telah memenuhi unsur
5W dan 2 H.
Selanjutnya, dari penelaahan awal dan
survey pendahuluan tersebut ditingkatkan
pemeriksaannya dan dilanjutkan ke proses
pendalaman melalui ADTT atau Audit Khusus
dan dilanjutkan dengan Audit Investigasi.
menurut anda apakah sanksi yang layak
diberikan kepada asn yang terlibat pungli?
Sanksi yang dikenak an ten tu secar a
administratif dan kepegawaian dikenakan sesuai
ketentuan PP 53 tahun 2010. Apabila terdapat
kekhususan terdapat unsur tindak pidana maka
APIP juga berperan untuk
melakukan pembinaan berupa
pengendalian dan berperan
sebagai consulting juga
memberikan jaminan bagi
masyarakat yang mengadukan
permasalahan pada Simadu/
WBS dijamin kerahasiaannya dan
keamanan datanya.
pelimpahan dilaksanakan setelah memperoleh
persetujuan dari Menteri Perhubungan dan yang
bersangkutan dibebastugaskan untuk diproses
secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
apa saran dan masukan anda terhadap
pelayanan bidang transportasi?
Agar setiap UPT memiliki, memahami dan
melaksanakan standar operational prosedur
(SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM).
Dalam implementasinya pelaksanaan pelayanan
bidang transportasi secara efektif dan efisien
serta mengedepankan aspek keamanan dalam
setiap pelaksanaannya.
Setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) juga harus
mampu berperan aktif guna menyosialisikan
aspek keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kenyamanan bertransportasi secara berkala
kepada masyarak at, sehingga masyarak at
pengguna jasa transportasi mengerti dan faham
hak dan kewajibannya. Masyarakat juga faham
melalui instrument apa ketika mereka hendak
memberikan masukan, kritik, dan saran.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 21
24. S
Auditor
Pungutan Liar Bukanlah
Kegiatan Sepihak
Oleh: Drs. Imam Hambali, M.Si.
(Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan)
elanjutnya yang perlu menjadi perhatian
kita bersama adalah bahwa celah untuk
melakukan pungli itu terbuka lebar dan
hidup di dalam masyarakat. Pimpinan
instansi terkait pun mustahil tidak mengetahui.
Pada hakikatnya, pungutan liar buk anlah
kegiatan sepihak, melainkan terjadi karena
adanya hubungan, misalnya antara aparat
pemerintah dengan pengusaha/ masyarakat.
Secar a definisi, pungutan liar adalah
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau
pegawai negeri atau pejabat negara atau BUMN
dengan cara meminta sejumlah uang yang
tidak sesuai atau tidak berdasarkan peraturan.
Pungutan liar sendiri tidak terdapat secara pasti
dalam KUHP, tetapi sering disamakan dengan
perbuatan pemerasan, penipuan atau korupsi
Tertangkapnya oknum PNS
Kementerian Perhubungan pada
Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dalam Operasi Tangkap
Tangan (OTT) Mabes Polri dan
Polda Metro Jaya terkait pungutan
liar yang juga dihadiri Presiden
Jokowi patut diberi apresiasi.
Hal ini menunjukan keseriusan
pemerintah dalam memerangi
penyakit-penyakit oknum aparat
yang dapat merugikan masyarakat.
22 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
yang diatur dalam KUHP sebagai berikut:
Pasal 368 KUHP: “Barang siapa dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, memaksa
orang lain dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang,
yang seluruhnya atau sebagian adalah milik
orang lain, atau supaya memberikan hutang
maupun menghapus piutang, diancam, karena
pemerasan, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun”.
Pasal 415 KUHP: “Seorang pegawai negeri
atau orang lain yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum terus-menerus atau
untuk sementara waktu, yang dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat-surat berharga
yang disimpan karena jaba tann ya, atau
membiark an uang atau surat berharga itu
diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau
25. menolong sebagai pembantu dalam melakukan
perbuatan tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun”.
Pasal 418 KUHP: “Seorang pegawai negeri
yang menerima hadiah atau janji padahal
diketahui atau sepatutnya harus diduganya,
bahwa hadiah atau janji itu diberikan karena
kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan
dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran
orang yang memberi hadiah atau janji itu ada
hubungan dengan jabatannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama enam bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah”.
Pasal 423 KUHP: “Pegawai negeri yang
dengan maksud menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, dengan
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa orang
lain untuk menyerahkan sesuatu, melakukan
suatu pembayaran, melakukan pemotongan
terhadap suatu pembayaran atau melakukan suatu
pekerjaan untuk pribadi sendiri, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya enam tahun”.
Prosedur pelayanan yang panjang dan
melelahkan menjadi penyebab dari semakin
banyaknya masyarakat yang menyerah ketika
berhadapan dengan pelayanan publik. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
masyarakat cenderung semakin toleran terhadap
praktik pungutan liar dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Selain itu, masyarakat sangat rentan menjadi
korban pungutan liar karena daya tawar yang
rendah dan ketiadaan lembaga pengawasan
yang efektif untuk mencegah birokrat yang kerap
melakukan pungutan liar.
Kerugian akibat pungli pun tidak melulu
diukur dengan jumlah uang yang terlibat di
dalamnya. Sekecil apapun uang pungli yang
diambil dari rakyat dan dinikmati segelintir
orang, akan melemahkan kepercayaan warga
negara kepada pemerintah dan secara ekonomi
melemahkan daya saing. Karenanya upaya
pemberantasan pungli sangat penting untuk
dilakukan.
Pemberantasan tersebut harus diikuti
dengan pembenahan yang sistemik, tidak hanya
berjalan ke hilir melainkan juga ke hulu. Artinya
pemberantasan pungli seharusnya beriringan
dengan perbaikan layanan publik yang lebih
baik, transparan, cepat dan berkualitas dengan
memperbaiki sistem agar tidak rentan pungli.
Disamping itu, diharapkan masyarakat juga
berperan serta dalam upaya pemberantasan
pungutan liar, baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui media elektronik atau non
elektronik, dalam bentuk pemberian informasi,
pengaduan, pelaporan, dan/atau bentuk lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan adanya Satgas Saber Pungli
Kementerian Perhubungan, pada saat ini jumlah
kasus yang ditangani masih kecil. Hal tersebut
terkait dengan cara yang dipilih oleh Satgas,
yaitu lebih cenderung memilih upaya OTT dalam
menjalankan tugasnya. Pilihan tersebut tentu
memiliki konsekuensi harus mencari momentum
yang tepat terkait adanya barbuk (barang bukti).
Terkait dengan pengaduan masyarakat,
sejak diterbitk annya Perpres Satgas Saber
Pungli sampai dengan bulan Januari 2017 telah
terdapat 22.000 aduan masyarakat dan telah
dilakukan langkah-langkah tindak lanjut, seperti
mencari sumber informasi yang lengkap, siapa
yang mengadu, kemudian mencari fakta atau
bukti-bukti otentik, dan dilaporkan kepada Tim
Saber Pungli Kementerian Perhubungan untuk
diproses lanjut.
Dengan beberapa kasus yang berhasil
ditangani, walaupun baru kecil jumlahnya, saya
berharap agar pemberantasan pungli tidak
mengendur, tetap terus berjalan.
Sebagai Inspektur IV pada Inspektorat
Jenderal Kementerian Perhubungan, saya
akan mengusulkan perbaikan pelayanan, baik
di subsektor maupun di internal Inspektorat
IV. Untuk di Inspektorat IV sendiri dilakukan
pemberian pelayanan dalam bentuk konsultansi
secara transparan dan tuntas kepada para auditi.
Selain itu, perlu dipasang CCTV ditempat-
tempat yang rentan, salah satunya pada ruang
kerja agar dapat memonitor ruang gerak para
auditor dan dilakukan koordinasi dengan
security Kementerian Perhubungan agar setiap
tamu bisa diseleksi dan ditanya keperluannya.
Selain itu, sosialisasi terus menerus kepada para
auditor maupun auditi tentang gratifikasi, suap
atau pemerasan sehingga diharapkan kinerja
Kementerian Perhubungan ke depan lebih
meningkat dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 23
26. Radar
Pimpin Itjen Kemenhub
Tommy Akan Kembangkan
Pendekatan Dialogis
& Preventif
Membangun kinerja
Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) memang bukan
perkara mudah. Namun
dengan kerja keras, integritas
serta soliditas tim diyakini
pekerjaan berat sekalipun
akan bisa dilaksanakan
dengan baik.
24 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
27. “I
tjen Kemenhub ke depan akan
terus diperkuat dan diberdayakan.
Bagaimana membangun soliditas
tim, profesionalsime personal serta
dukungan semua pemangku kepentingan.
Dengan begitu, kitaoptimis mampu menjalankan
tugas berat sekalipun,” kata Irjen Kemenhub Dr.
Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si., dalam perbingan
dengan Tim Buletin Transparansi di Jakarta,
Selasa (25/4/2017).
Pria yang akrab disapa Pak Tommy itu
mengakui bukan orang karier di Itjen Kemenhub.
Tapi, dengan pengalaman kerja yang cukup
lama serta riwayat penugasan yang panjang
dan beragam, ia meyakini tidak akan terlalu
lama menyesuaikan diri. Selanjutnya ia terus
menggenjot kinerja Itjen Kemenhub menjadi
lebih baik lagi.
Tommy mengakui, kinerja Itjen Kemenhub
dibawah kepemimpinan Cris Kuntadi cukup
bagus. Itjen mampu menyelematkan kebocoran
uang negara serta menghemat anggaran di
lingkungan Kemenhub RI.
“Tugas saya ke depan sebagai pimpinan
Itjen Kemenhub, bagaimana melanjutk an
prestasi yang sudah baik itu. Itu tidak mudah
tapi harus dilakukan. Paling tidak, bagaimana
mempertahankan prestasi yang sudah ada di
masa mendatang,”kata Tommy.
Untuk menjalankan tugas sebagai Irjen
Kemenhub yang baru, Tommy mengaku akan
segera bertemu dan berdialog dengan seluruh
inspektur di lingkungan kerjanya. Dari pertemuan
itu, nanti akan ada laporan bagaimana kinerja
dan capaiannya. Selanjutnya apa kendala yang
dihadapi dan bagaimana mencari solusinya
yang terbaik.
Sebagai pejabat baru (Irjen Kemenhub) tentu
saya akan melakukan mapping permasalahan
di lingkungan Itjen khususnya serta Kemenhub
pada umumnya baik di pusat atau daerah.
Selanjutnya, menetapkan prioritas kerja yang
harus segera diselesaikan denganbaik ke depan.
“Itjen Kemenhub harus mampu meng-
amank an uang negara serta memastik an
bagaimana pengelolaan aset dan kekayaan
negara di lingkungan Kemenhub berjalan dengan
baik, lancar, aman, dan selamat,” papar Tommy.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 25
28. 26 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 26transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
pendekatan humanis
Menyadari tugas dan tanggung jawab
yang sebagai sebagai Irjen Kemenhub, Tommy
mengaku telah menyiapkan strategi penyelesaian
tugas yang baik dan aman. “Irjen ke depan akan
mengembangkan pendekatan yang humanis.
Yang dihadapi inspektor Kemenhub itu manusia
yang nota bene mempunyai sikap, perilaku dan
gaya yang berbeda-beda. Di tambah lagi kondisi
lingkungan serta tantangan tugas yang tidak
semua sama tentu membutuhkan pendekatan
yang berbeda-beda,”kilah Tommy.
Sebagai pimpinan, Itjen Kemehub akan
mengembangkan pendekatan yang humanis dan
dialogis. Masalah itu selalu ada bagi setiap orang
dan dimanapun bertugas. Dengan pendekatan
dialogis, diharapkan bisa mendeteksi segala
pentuk dan potensi penyimpangan keuangan di
lingkungan Kemehub RI. “Dari sana, diharapkan
bisa mencari solusi yang terbaik untuk mencegah
dan menghindari terjadinya penyimpangan
atau potensi terjadinya kerugian negara,” sebut
mantan kepala BPSDM Perhubungan itu.
itjen kemenhub perlu
membangun komunikasi dan
koordinasi dengan semua
pemangku kepentingan.
Bagaimana menegakkan aturan
yang ada dan menjalankan
program kerja kemenhub dengan
baik serta mencegah terjadinya
kebocoran keuangan negara itu
Itjen Kemenhub ke depan harus bisa
mencegah terjadinya pelanggaran bahk an
kerugian keuangan negara. Oleh karena itu,
sebelum semuanya terjadi kita cegah duluan.
“Melalui proses dialog menjaring saran dan
masukan dari semua pihak. Kita akan berupaya
sekuat tenaga mencegah terjadinya pelanggaran
itu,” sebut alumni S-III Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) itu.
Selama bisa dicegah, itu lebih baik
dibandingkan harus mengobati karena semua
sudah terjadi. Tindakan preventif itu akan lebih
baik dibandingkan kuratif apalagi memberikan
sanksi dan hukuman. “Alangkah banyaknya
orang yang melanggar dan uang negara yang
hilang sia-sia. Tapi kalau semua itu bisa dicegah,
akan jauh lebih baik dan itu menjadi tugas dan
tanggungjawab ItjenKemenhub,”terangTommy.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
melakukan pengawasan dan pembinaan,
menurut Tommy, pihaknya akan mendepankan
pendekatan humanis dan dialogis. Sejauh ini,
upaya mencegah terjadinya pelanggaran akan
lebih mudah dilakukan dibandingkan mengobati
atau cara-cara kuratif lainnya.
“Sebagai anak manusia, jika mer eka
diberdayakan atau ‘dimanusiakan’ maka potensi
pelanggaran itu akan berkurang. Paling tidak,
jika mereka melakukan pelanggaran langsung
diingatkan dan dikembalikan ke jalur yang
benar, tentu akan lebih mudah dibandingkan
pendekatan hukum misalnya,”terang Tommy.
Dia menambahkan, kualitas SDM di Itjen
Kemenhub sekarang jauh lebih baik dan
berkualitas. Meski diakui,jumlahnya belum ideal
jika dibandingkan dengan beban tugas dan
kewajiban yang harus ditangani. Oleh karena
itu, SDM yang ada sekarang harus diberdayakan
secara baik dan optimal.
“Itjen Kemenhub per lu membangun
komunik asi dan koordinasi dengan semua
p e m a n g k u ke p e n t in g a n . Ba g a i m a n a
menegakkan aturan yang ada dan menjalankan
program kerja Kemenhub dengan baik serta
mencegah terjadinya kebocoran keuangan
negara itu,”urai mantan Staf Ahli Menhub Bidang
Hukum dan Reformasi Birokrasi tersebut.
Objek pemeriksaan Itjen Kemenhub, tambah
dia, bukan hanya aparatur Kemenhub. Bukan
tidak mungkin juga harus memeriksa rekanan
Kemenhub terutama yang menjadi kontraktor
di proyek-proyek transportasi di lingkungan
Kemenhub RI.
“Semua harus diperiksa termasuk proyek-
proyek yang dikerjakan rekanan. Jika ada potensi
melanggar atau tidak relatif harus direvisi.
Dengan cara-cara tersebut, diharapkan kasus
mark up proyek atau manipulasi anggaran
lainnya bisa dideteksi secara dini dan uang
negara yang diselamatkan lebih besar lagi,”tegas
Tommy. (tim transparansi)
29. 27 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 27transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
g Negara
angkan
dah Proyek
I
Cegah Kebocoran Uan
Itjen Kemb
Konsep Be
nspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) akan memantau
dan mengawasi seluruh proyek-proyek
pemeritah terutama yang nilai proyeksinya
cukup besar. Seperti diketahui, sampai 2019
mendatang banyak proyek transportasi yang
nilainya cukup besar dan rawan penyimpangan.
“Kita akan menerapa konsep Bedah Proyek.
Nanti proyek-proyek besar akan diawasi dan
diperiksa sejak awal atau dilakukan bedah
proyek . Bagaimana proses proyek fisik di
lapangan, bagaimana tahapannya dan apa
saja kendalanya. Selain itu, rasionalitas proyek
juga harus baik dan masuk akal, sehingga
tidak akan terjadi kebocoran anggaran yang
akhirnya merugik an keuangan negara itu,”
kata Irjen Kemenhub Dr. Wahju Satrio Utomo
kepada Buletin Transparansi di Jakarta, Selasa
(25/4/2017).
Sampai tahun 2019 mendatang, lanjut
dia, banyak proyek-proyek transprotasi di
lingkungan Kemenhub yang harus diawasi
ketat. Sebut saja proyek Pelabuhan Patimban di
Subang, Bandara Kertajati di Majalengka Jawa
Barat serta lainnya.
“Melalui konsep bedah proyek , semua
bisa dipantau dan diawasi secara lebih efektif.
Proyek pemerintah yang jauh dsari pusat
kekuasaan sekalipun akan tetap bisa diawasi
agar tiodak menyalahi konsep dan merugikan
keuangan negara,” jelas Tommy, sapaan akrab
Irjen Kemenhub itu.
Pelanggar an yang sering terjadi dan
merugikan keuangan negara, biasanya terjadi
karena minim pengawasan. Selain itu juga
kurangnya informasi dan komunikasi antara SDM
di lapangan dengan aparat pemerintah sebagai
pemilik proyek.
“Kendala-kendala seperti itu akan terus
ditek an dan diperbaik i ke depan. Dengan
komunikasi yang baik serta laporan proyek yang
intensfi dan efektif, maka potensi penyimpangan
bisa dikurangi. Pada akhirnnya, kerugian
keuangan negara bisa dicegah,”sebut Tommy.
Seluruh uang negara yang dialokasikan
untuk proyek-proyek transportasi di berbagai
matra di Indonesia harus diawasi dengan efektif.
Potensi kebocoran uang negara terus dikurangi
bahkan dihilangkan sama sekali.
Perang terhadap korupsi dan segala bentuk
penyimpangan aturan, menurut Tommy harus
dilakukan sejak awal dan harus didukung seluruh
komponen bangsa. “Korupsi atau kerugian
keuangan negara biasanya diawali dengan
penyimpangan aturan betapapun kecilnya.
Semua harus dikembalikan ke jalur yang benar
dan uang rakyat dipastikan tetap aman dan
sampai kepada mereka yang berhak,” tegas
Tommy.
(tim transparansi)
30. 28 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 28transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Radar
S
Itjen Kemenhub Selamatkan Uang
Negara Sebesar Rp 175,62 Miliar
Selama Tahun 2016
Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan
(Itjen Kemenhub) terus
melakukan upaya dalam
menyelesaikan kerugian
negara terhadap pelaksanaan
anggaran di lingkungan
Kementerian Perhubungan.
Hal ini dilakukan dengan terus
mendorong penyelesaian
rekomendasi penyetoran
ke kas negara atas temuan
dan rekomendasi dari
hasil pemeriksaan/audit
oleh Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
Kementerian Perhubungan
dan BPK RI.
elama Tahun Anggaran (TA) 2016
Itjen Kemenhub telah menca ta t
penyelamatan kerugian negara dengan
nilai total sebesar Rp175,62 miliar,
dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an
penyelesaian kerugian negara dari hasil audit
Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan
penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan
BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA
2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian
Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub
dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK
RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara
telah banyak diselesaikan pada periode tahun
2015.
Dari Rp90,10 miliar nilai penyelesaian
kerugian negara dari audit Itjen Kemenhub,
Rp44,40 miliar merupakan hasil audit sampai
dengan TA 2015 dan Rp45,71 miliar merupakan
hasil audit pada TA 2016. Dengan nilai
penyelesaian tersebut, saat ini masih tersisa
Rp149,42 miliar hasil audit sampai dengan TA
2015 dan Rp584,49 miliar untuk hasil audit
terbaru pada TA 2016. Dari hasil audit Itjen
Kemenhub pada TA 2016, salah satunya terdapat
temuan yang sangat material dan signifikan pada
Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan Darat
terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan
Darat terdapat PNBP terkait penerbitan Sertifikasi
Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang tidak dibayarkan
oleh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan
bermotor selama tahun 2015 dan 2016 (sampai
dengan Agustus) senilai Rp473,57 miliar.
Sementara itu nilai penyelesaian kerugian
negara dari hasil pemeriksaan BPK RI selama
31. 29 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 29transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
komitmen yang kuat agar seluruh jajaran
kementerian perhubungan menindaklanjuti secara
tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil pemeriksaan
Bpk maupun hasil audit itjen kemenhub
tahun 2016 sebesar Rp85,52 miliar dan yang
belum diselesaikan sebesar Rp37,66 miliar. Dari
hasil pemantauan sampai dengan semester II
2016 atas 367 temuan dan 768 rekomendasi,
Kementerian Perhubungan telah menindaklanjuti
seluruh rekomendasi BPK RI (100%), dengan
tindak lanjut tuntas sebanyak 622 (80,99%) dan
yang belum tuntas 144 (18,75%). Capaian ini
lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional.
Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
(IHPS) ITahun 2016, secara nasional rekomendasi
hasil pemeriksaan BPK 2010-2016 yang telah
ditindaklanjuti tuntas sebesar 61%, belum tuntas
26,5%, dan yang belum ditindaklanjuti 12,2%.
Seluruh jajaran Kementerian Perhubungan
memiliki komitmen kuat untuk menindaklanjuti
secara tuntas seluruh rekomendasi, baik hasil
pemeriksaan BPK maupun hasil audit Itjen
Kemenhub. Selain sebagai bentuk akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, hal itu juga
merupakan amanat pasal 20 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
Terkait dengan penyelesaian kerugian
negara, para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
diharapkan agar terus melakukan penagihan
kepada para pihak terkait dan jika diperlukan
dapat menempuh beberapa upaya sebagai
berikut:
a. Mengenakan sanksi blacklist bagi perusahaan
yang belum menyelesaikan kerugian negara;
b. Meninjau ulang kontrak yang sedang
dikerjakan oleh perusahaan yang dikenakan
blacklist;
c. Melakukan penagihan dengan memotong
pembayaran atas realisasi pekerjaan pada
tahun berjalan;
d. Menghentikan pemberian fasilitas kepada
perusahaaan yang belum menyelesaikan
kerugian negara;
e. Mencabut perijinan perusahaan.
Apabila dengan upaya-upaya tersebut
para pihak terkait belum juga menyelesaiakan
kewajiban mereka, maka pihak Kementerian
Perhub ung an tida k akan seg an meminta
bantuan kepada instansi lain, dalam hal ini
aparat penegak hukum, untuk menyelesaikan
permasalahan kerugian negara. (Tim)
32. Radar
P
Itjen Genjot Pengawasan
dan Pencegahan Kepada
KPA dan PPK
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
terus menggenjot upaya penanaman pencegahan kepada seluruh
pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk menghindari terjadinya temuan saat
pemeriksaan keuangan di tiap-tiap sub sektor dan Badan di
lingkungan Kemenhub.
en gawasa n konteks nya leb ih luas
dari audit. Dalam pengawasan ada
konsultasi, katalis, dan sosialisasi.
Katalis merupakan pencegahan untuk
melakukan kesalahan. Pada pengawasan bisa
melalui pendekatan dengan objek, sosialisasi
apakah dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sudah sesuai atau belum.
Dalam pengelolaan anggaran dilihat
dari empat hal yakni kemanfaatan, prioritas,
kewajaran harga, dan kesesuaian dengan
ketentuan.
Dari sisi kemanfaatan, agar jangan pernah
menganggarkan yang tidak akan membawa
manfaat. Misalnya melakukan kegiatan yan tidak
berfampak dan akan menjadi mubazir.
Sedangk an dari skala prioritas, dilihat
dengan detil, bisa jadi itu memang bermanfaat,
tetapi tidak prioritas. Misalnya saja pemagaran
rumah Dinas di area pelabuhan, itu memberi
manfaat namun tidak prioritas, apalagi bila
anggarannya terbatas.
Selanjutnya terkait kewajaran harga, sebelum
memutuskan, harus benar- benar survei pasar.
Hal itu dikarenakan, rekanan pasti akan menawar
hargaalnya yang tidak jauh.
Intinya jangan susun anggaran secara
ngawur. Reviu HPS (harga perkiraan sendiri).
Ketika menyusun, harus sesuai faedah, harga
setempat, dan kesesuaian harga.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
juga telah mengeluarkan Surat Edaran bahwa
bila anggaran di atas Rp10 miliar, maka akan
dilakukan audit. Berbagi dan sharingknowladge.
Keempa t adalah kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan. Dimana
ditekankan agar jangan pernah menganggarkan
yang tidak sesuai dengan ketentuan. Misalnya
dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional
(Ripnas) tidak ada. Atau misalnya usai dilakukan
feasibility study tidak layak, namun tetap
dibangun, maka itu sama saja melanggar.
sosialisasi, konsultasi, dan audit
Untuk member ikan pengetahuan dan
wawasan ter kait pengekolalan anggaran,
30 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
33. dilakukan sosialisasi. Bisa dengan memanfaatkan
waktu saat ada kegiatan Sekjen, Ditjen, atau
Badan.
Selain itu, Itjen juga mendedikasikan diri
menjadi Konsultan Audit. Saat para KPA dan PPK
bingung, bisa menanyakan melalui telpon, whats
up (WA), email, atau mengundang pihak Itjen.
Misalnya saja saat mereka bingung memutuskan
untuk pekerjaan yang mendekati akhir tahun
belum selesai. Apakah bisa diperpanjang atau
tidak, yang penting harus sesuai dengan KPA.
Bila ragu diperpanjang maka khawatir akan
menjadi persoalan. Perlu diperpanjang atau
tidak, karena batas dari Kementerian Keuangan,
maksimal 90 hari melewati akhir tahun. Kalau
tidak memungkinkan, agar tidak dipaksakan dan
masukan saja pada anggaran tahun berikutnya.
Pada saat melakukan pembayaran suatu
pekerjaan, Itjen juga dapat menemani untuk
meyakinkan apakah biaya yang harus dibayar
dalam pelaksanaan audit,
dilakukan dengan
menerapkan model
berbasis risiko. risiko
terbagi sangat tinggi,
tinggi, sedang, dan rendah
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
termaktub pada kontrak atau tidak.
Terkait harga, jangan sampai lebih mahal PPK
harus bisa tegas dan detil. Apa perlu dilakukan,
contract change order (COC) atau tidak. Maka
bisa dilakukan untuk tambah kurang, melalui
adendum kontrak. Harga dan kerja masa eskalasi
baru boleh, karena sudah dikontrak.
Ketepa tan waktu juga harus menjadi
pertimbangan. Misalnya saja ada variasi target,
realisasi berapa persen, 5-10 persen. Bila
mendekati batas waktu kontrak, apakah dengan
cara menambah orang atau material dipercepat,
sehingga akhir kontrak bisa diselesaikan.
Ketiga adalah pelaksanaan audit, dimana
hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa
mereka telah menjalankan sesuai aturan. Apakah
kondisinya sesuai dengan aturan-aturan atau
tidak.
Dalam pelaksanaan audit, dilakukan dengan
menerapkan model berbasis risiko. Risiko terbagi
sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.
Misalnya saja daerah yang dijangkaunya sulit,
maka bisa saja berisiko rendah namun bisa juga
justru sebaliknya, karena minimnya pengawasan.
Untuk risiko sangat tinggi, maka audit bisa
dilaksanakan satu tahun sekali atau bahkan
enam bulan sekali. Sedangkan risiko tinggi, audit
antara satu tahun hingga satu tahun setengah,
sedang satu-dua tahun sekali, dan ringan bisa
saja dua-tiga tahun sekali.
Namun begitu, auditnya tetap dilakukan
keseluruhan buk an tahun berjalan saat
pemeriksaan. Misalnya terakhir diperiksa 2016,
maka saat audit pada 2017, pemeriksaan
dimulai sejak 2016-2017, intinya seluruh
audit diperiksa.
Dia juga mengaku bersyukur bahwa
jumlah auditor dapat ditingkatkan.
Pada tajun 2015, jumlah personel
Auditor sebanyak. Pihaknya terus
mengejar pembentukan Auditonya,
hingga kini jumlahnyaencapai
197 orang, atau lebih dari 70
persen dari total sumber daya
manusia (SDM) Itjen dan
sisanya merupakan tenaga
pendukung. (tim)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 31
34. 32 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 32transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
L
Radar
Itjen Kemenhub Menjadi
Contoh Bagi Departemen
Audit Internal OJK
Dalam rangka pelaksanaan external assessment pada Departemen
Audit Internal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2017 dan untuk
mendapatkan informasi atas pelaksanaan external assessment yang
telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
(Itjen Kemenhub), pada tanggal 25 Januari 2017 Departemen Audit
Internal OJK melakukan Studi Banding ke Itjen Kemenhub. Peserta
Studi Banding Departemen Audit Internal OJK terdiri dari Direktur
Audit Internal (Ahmad Fuad), Deputi Direktur (Paradon Napitupulu) dan
beberapa Auditor.
angkah-langkah yang telah dilakukan
Inspekt orat Jender al Kementerian
Perhubungan dalam meningk atkan
kapabilitas pengawasan intern, yaitu
melakukan Reviu Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
terhadap anggaran tahun 2016 atas belanja
modal/barang yang nilainya per paket kegiatan
di atas Rp10 miliar sesuai Surat Edaran Menteri
Perhubungan No. 50 Tahun 2015. HPS yang telah
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) wajib direviu terlebih dahulu oleh Itjen.
Reviu HPS ini dilakukan untuk memastikan
bah wa pen yusunan HPS oleh PPK telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana atau norma yang telah ditetapkan
sehingga diperoleh kewajaran harga. Dari hasil
35. 33 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 33transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Reviu HPS tersebut, sumbangsih Itjen terhadap
total penghematan yaitu sebesar Rp1,08 triliun
atau sekitar 7.75% dari total anggaran Rp14
triliun yang di Reviu HPSnya (Penghematan
tersebut diperoleh dari seluruh unit kerja eselon I
Kementerian Perhubungan, yaitu dari Sekretariat
Jenderal Rp16,50 miliar, Ditjen Perhubungan
Darat Rp10,16 miliar, Ditjen Perhubungan
Udara Rp107,24 miliar, Ditjen Perhubungan Laut
Rp.313,95 miliar, Ditjen Perkeretaapian Rp 552,73
miliar, Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Rp72,96 miliar, Badan litbang Perhubungan
Rp11,70 miliar). Reviu HPS tersebut tetap akan
dilakukan pada tahun 2017.
Langkah lainnya yang dilakukan Itjen
Kemenhub dengan terus melakukan upaya
dalam menyelesaikan kerugian negara terhadap
pelaksanaan anggaran. Hal ini dilakukan dengan
terus mendorong penyelesaian rekomendasi
penyetoran ke kas negara atas temuan dan
rekomendasi dari hasil pemeriksaan/audit oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Kementerian Perhubungan dan BPK RI. Selama
Tahun Anggaran (TA) 2016 Itjen Kemenhub
telah mencatat penyelamatan kerugian negara
dengan nilai total sebesar Rp175,62 miliar,
dengan rincian Rp90,10 miliar merupak an
penyelesaian kerugian negara dari hasil audit
Itjen Kemenhub dan Rp85,52 miliar merupakan
penyelesaian kerugian negara hasil pemeriksaan
BPK RI. Nilai penyelamatan ini lebih kecil dari TA.
2015 yaitu sebesar Rp1,12 triliun, dengan rincian
Rp756,48 miliar dari hasil audit Itjen Kemenhub
dan Rp360,63 miliar dari hasil pemeriksaan BPK
RI. Hal ini terjadi karena jumlah kerugian negara
telah banyak diselesaikan pada periode tahun
2015.
Langkah lainnya yang telah dilakukan
oleh Itjen Kemenhub yaitu dengan melakukan
telaahan sejawat atau Peer Reviubaik Internal
maupunEksternal, Sertifikasi ISO 9001 : 2008,
Menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 61 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan
di Lingkungan Kementerian Perhubungan,
Pengelolaan Whistleblowing system “SIMADU
KEMENHUB”, MOU Itjen Kemenhub dengan
PPATK berupa Pertukaran informasi, Sosialisasi,
diklat, penelitian dan riset, Pembentukan Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG) dimana Itjen
36. 34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Kemenhub merupakan UPG Utama dengan
29
UPG Wilayah yang terdiri dari Unit
Pelaksana Teknis (UPT ) di tiap provinsi,
serta kegiatan “Inspekt orat Jender al M
endengar ” y ang bertujuan memberikan
kesempatan yang seluas- luasnya kepada
seluruh eselon I Kementerian Perhubungan
untuk menyampaikan masukan kepada
Inspekorat Jenderal. Diharapkan dengan
masukan masing-masing eselon I akan
lebih membuka mata hati dan telinga
terhadap apa yang sudah dan belum
dilaksanakan dengan baik oleh Inspektorat
Jenderal.
Kuantitas Sumber Daya Manusia
(SDM) pengawasan menjadi faktor yang
amat penting dalam menunjang langkah
yang telah dicapai oleh I tjen Kemenhub.
Komposisi Jabatan Fungsional Auditor
pada tahun 2015 sebanyak
133 Audit or sehingga jika digambar k
an berbentuk piramida yang tidak
beraturan dengan komposisi yang kurang
ideal yaitu tidak adanya Auditor Utama, 36
Auditor Madya, 18
Auditor Muda dan 79 Auditor
Pertama/Terampil. Peningkatan SDM
pengawasan melalui sertifikasi merupakan
langkah yang telah dilakukan Itjen
Kemenhub. Melaui peningkatan sertifikasi
yang telah dilakukan, komposisi Jabatan
Fungsional Auditor Itjen Kemenhub per 25
Januari 2017 telah mendekati komposisi
yang ideal, yaitu berbentuk piramida
dengan jumlah sebanyak
133 Auditor yang terdiri dari 9 Auditor
Utama,
27 Auditor Madya, 44 Auditor Muda, 53 Auditor
Pertama/Terampil. Yang paling membanggakan
adalah jumlah Auditor Utama di Itjen Kemenhub
merupakan yang paling banyak dibandingkan
Inspektorat Kementerian/Lembaga lainnya, tegas
Cris Kuntadi. (Tim)
37. 34 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 34transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
S
Radar
Kemenhub Melakukan
Input Penilaian Mandiri
ek retar is Jender al Kemen t er ian
Perhubungan Sugihardjo dan Inspektur
Jenderal Kementerian Perhubungan
Wahju Satrio Utomo memimpin rapat
terkait penginputan jawaban Lembar Kerja
Evaluasi (LKE) dan rumusan rencana aksi seluruh
Area Perubahan ke dalam aplikasi PMPRB secara
online melalui aplikasi http://pmprb.menpanrb.
go.id pada Kamis 27 April 2017 lalu.
Forum rapa t tersebut menghasilk an
sejumlah kesepak atan yang dian tar anya
penilaian mandiri (self assessment) dilakukan
melalui pembahasan perumusan jawaban atas
seluruh komponen pertanyaan masing-masing
Area Perubahan dalam LKE dan menghasilkan
nilai sebagai berikut:
38. 35 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 35transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
No Komponen Penilaian Bobot
Nilai Assesment
2016 2017
A Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 5,00 5,00
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 5,00 5,00
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 6,00 6,00
4 Penataan Tata Laksana 5,00 4,75 5,00
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 14,89 14,95
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 6,00 6,00
7 Penguatan Pengawasan 12,00 11,75 11,75
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 6,00 5,90
Sub Total A 60,00 59,39 59,60
B Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,05 10,5
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,50 4,80
3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 6,56 6,56
4 Opini BPK 3,00 3,00 3,00
5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 8,75 8,75
Sub Total B 40,00 32,86 33,61
TOTAL A + B 100,00 92,26 93,21
Kemudian jawaban yang belum dilengkapi
dengan dokumen pendukung berupa soft
copy akan dilengk api oleh masing-masing
Leading Sector dan unit kerja terkait sebelum
pelaksanaan evaluasi oleh Tim Evalua tor
Kementerian PAN dan RB dan diserahkan kepada
Biro Kepegawaian dan Organiasasi. Sedangkan
data dukung dalam bentuk hard copy disimpan
oleh masing-masing leading sector.
Adapun Rencana Aksi Tahun 2017 dalam
rangk a pen ingkata n Reforma si Birokrasi
Kementer ian Per hubungan yang telah
disepakati agar menjadi prioritas kegiatan
yang harus dilaksanakan oleh masing-masing
Leading Sector/unit kerja ter kait sebagai
berikut:
no renCana aksi
1 Manajemen Perubahan
1. Melaksanaan kegiatan pelatihan untuk para agen perubahan di lingkungan Kemenhub;
2. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 532 Th 2016, karena terdapat agen perubahan yang
ditunjuk dalam KP tersebut yang telah mutasi atau memasuki masa pensiun;
3. Melakukan revisi Kepmenhub No KP 724 Th 2015 terhadap Roadmap Reformasi Birokrasi
Kemenhub tahun 2015-2019;
4. Menyelenggarakan rapat rutin bulanan setiap tgl 10 dengan mengundang masing-masing
leading sector Area perubahan, agar setiap leading sector dapat melaporkan perkembangan
dari setiap kegiatan yang dilakukan berkaitan dg Reformasi Birokrasi
5. Upaya perubahan pola pikir dan budaya kinerja, melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Sosialisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perhubungan
melalui berbagai media
b. Pelatihan dan pendidikan bidang pembangunan karakter aparatur Kemenhub
39. no renCana aksi
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan
1. Revisi 29 Peraturan Menteri Perhubungan;
2. Penetapan 37 Permenhub dan 1 PP;
3. Penetapan RPP ttg Keselamatan LLAJ, dengan melibatk an Polri, KemenPUPERA,
Kemenkumham, dan Kemenkes;
4. Uji publik dan uji petik;
5. Menyelenggarakan Rakornis bidang hukum;
6. Sosialiasasi Peraturan Perundang-undanganbidang transportasi dan peraturan Menteri lainnya
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
Penyempurnaan Permenhub PM60 th 2011 ttg Pedoman Penataan Organisasi di Lingk Kemenhub
untuk mengakomodir pedoman bagi penataan organisasi Badan Layanan Umum
4 Penataan Tata Laksana
1. Menetapkan Permenhub tentang Proses Bisnis di lingkungan Kemenenterian Perhubungan;
2. Menyempurnakan SOP dengan menyusun SOP yang berdasarkan Proses Bisnis;
E-GOVERNMENT
3. Penyusunan Road Map Pencapaian Standar Sistem Keamanan Informasi;
4. Pengembangan Aplikasi Perijinan Online berbasis Cloud Computing;
5. Implementasi Inapornet di 4 pelabuhan kelas utama dan 12 pelabuhan kelas I;
6. Optimalisasi Pelayanan 151 melalui:
a. Peningkatan kualitas jawaban agen tier 1 dan 2 dengan memperkaya knowledgebase
b. Integrasi dengan Aplikasi LAPOR
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
7. Melakukan monitoring terhadap petugas PPID;
8. Workshop Forum PPID di lingkungan Kemenhub
5 Penataan Sistem Manajemen SDM
1. Pengembangan kompetensi seluruh pegawai sesuai hasil assessment dan analisa kebutuhan
diklat;
2. Penyusunan Standar Kompetensi KerjaNasional Indonesia(SKKNI) SDM di bidang transportasi
6 Penguatan Akuntabilitas
1. Melakukan evaluasi dan monitoring SAKIP per triwulan;
2. Penerapan dan pemantauan e-performance
a. Bimtek pengembangan e-performance selesai pada Mei 2017
b. Penerapan e-performance sampai ke level satker mandiri UPT (eselon) IV, direncanakan
selesai Desember 2017
3. Penyelesaian Reviu Renstra Kemenhub pada Mei 2017 dilanjutkan dengan merevisi KP 430
2012 ttg Penempatan IKU di lingkungan Kemenhub
7 Penguatan Pengawasan
GRATIFIKASI
1. Pelaksanaan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang
dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017
Th 2015 ttg Renstra Kemenhub 2015-2019, dan selanjutnya merevisi Permenhub PM 68 Th
36 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
40. no renCana aksi
2. Penerbitan Buku Saku Gratifikasi
PENERAPAN SPIP
1. Peningkatan implementasi unsur-unsur SPIP di seluruh unit kerja Eselon Idi lingkungan Kemenhub
2. Pelaksanaan evaluasi SPIP di lingkungan Kemenhub secara berkala
PENGADUAN MASYARAKAT
1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pengaduan Masyarakat setiap bulan
2. Pelaksanaan tindak lanjut penanganan Pengaduan Masyarakat setiap bulan
WHISTLE BLOWING SYSTEM
1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg WBS pada saat pelaksanaan Audit/PKPT yang dilaksanakan setiap bulan
pada tahun 2017
2. Penerbitan Buku Saku ttg WBS
3. Koordinasi Pelaksanaan WBS di lingkungan Kemenhub dengan KPK dalam rangka upaya integrasi
sistem WBS Nasional
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
1. Pelaksanaan Sosialisasi ttg Penanganan BenturanKepentingan pada saat pelaksanaan Audit/PKPT
yang dilaksanakan setiap bulan pada tahun 2017
2. Penerbitan Buku Saku Penanganan Benturan Kepentingan
3. Evaluasi pelaksanaan penanganan Benturan Kepentingan per Semester
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
1. Pemantauan secara intensif terhadap nominasi WBK
2. Penilaian unit kerja dengan kinerja terbaik dengan menggunakan LKE PermenPAN RB No 52 Th
2014 sebagai embrio pengusulan WBK tahun 2018
APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
1. Pengembangan dan Peningkatan kompetensi SDM APIP melalui pendidikan dan pelatihan/
workshop/PKS (Pelatihan di Kantor Sendiri)
2. Mengikutsertakan APIP dalam organisasi pengawasan
3. Melakukan studi banding antar APIP K/L lain
4. Menyusun rencana audit berbasis risiko
5. Pelaksanaan telaahan sejawat internal dan eksternal
6. Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut rekomendasi hasil temuan Itjen dan BPK
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik;
2. Survey Kepuasan Pelayanan Masyarakat;
3. Evaluasi Pelaksanaan terpadu satu atap;
4. Menyususn RancanganPermenhub ttg Perubahan PM76Th2014 ttg Pedoman Penilaian Pelayanan
Prima di lingkungan Kemenhub;
5. Menyusun Rancangan Permenhub ttg Perubahan KP 71 th 1999 ttg Aksesibilitas orang-orang
penyandang cacat dan orang sakit pada sarpras perhubungan
(tim)
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 37
41. dengan tanggal 11 April 2017.
Radar
Pelatihan Implementasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
kembali mengadakan Pelatihan Implementasi Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pelatihan
yang diselenggarakan di Ruang Rapat Brawijaya
(10/4/2017) ini adalah dalam rangka peningkatan
capaian nilai area penguatan pengawasan dalam
Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Kementerian Perhubungan Tahun 2017 dan upaya
akselerasi pencapaian target kinerja level 3 tingkat
maturitas implementasi SPIP.
Narasumber berasal dari Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPK) dan peserta
adalah para Inspektur, Kepala Bagian, Kepala
Sub Bagian, Tim Satgas SPIP Itjen Kemenhub
ser ta per wakilan dar i Sub Sektor Unit Kerja
Eselon I Kementerian Perhubungan. Pelatihan ini
direncanakan berlangsung selama 2 hari sampai
38 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017
42. Bimtek Rencana Bisnis Anggaran
dan Laporan Keuangan BLU
I nspekt or at Jender al Kemen t er ian
Perhubungan melaksanak an Bimbingan
Teknis (Bimtek) Rencana Bisnis Anggaran dan
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
di Ruang Brawijaya (21/02/2017). Bimtek
yang direncanak an berlangsung selama 4
hari ini dibuka secara resmi oleh Inspektur
Jenderal Cris Kuntadi didampingi Kasubdit
Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU II
Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan
Muhammad Rusna, dan Kepala Biro Keuangan
dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan
Marta Hardisarwono.
Tujuan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi teknis audit aparat pengawasan di
Kementerian Perhubungan dalam melakukan
pemeriksaan Badan Layanan Umum (BLU) di
lingkungan Kementerian Perhubungan serta
mewujudkan Auditor yg profesional pada sektor
keuangan BLU.
Bimtek ini berlangsung selama 40 jam yang
terbagi atas 2 kegiatan yaitu Kagiatan Belajar
Mengajar di Ruang Rapat Brawijaya dan Kegiatan
Studi Banding di Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro.
Jumlah Peserta Bimtek sebanyak 37 peserta
yang terdiri atas Pejabat Fungsional Auditor,
Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional.
Narasumber Bimtek ini berasal dari Direktorat
Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan BLU
Kementerian Keuangan serta Biro Keuangan
dan Perlengkapan Kementerian Perhubungan.
transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l 39
43. 40 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 40transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
ektorat
al Kementerian
Radar
Launching Elektronik Persuratan
Insp
Jender
Perhubungan mengadakan launching
elektronik persuratanbekerjasama dengan Pusat
Informasi dan Komunikasi (Pustikom). Acara
yang diselenggarakan di Ruang RapatSekretariat
Inspektorat Jenderal (Kamis, 2/3/2017), dihadiri
oleh para Inspektur,Koordinator Wilayah (Korwil),
Pejabat EselonIIIdan IVdilingkungan Inspektorat
Jenderal Kemenhub beserta perwakilan pejabat
fungsional umum dan auditor.
Acara ini dihar apk an mampu mewu -
judkan E-Pesuratan dalam kegiatan Tata Usaha
di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Sebelumnya Itjen Kemenhub telah melakukan
Pelatihan E-Surat pada tanggal 23 Januari 2017.
Diharapkan dengan adanya penggunaan
e-surat maka menghemat kertas (less paper),
Inspektur Jenderal mengapresiasi atas kesiapan
aplikasi e-surat oleh Pustikom. Aplikasi ini sudah
lama saya tunggu dan saya sangat berharap
agar segera diterapkan di semua bagian dan
Inspektorat.
44. 41 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 41transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Studi Banding ke Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhu-
bungan (Itjen Kemenhub ) melaksanak an
kunjungan ke Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan (Itjen Kemenkeu) untuk studi banding
penggunaan aplikasi Audit Management System
yang dipergunakan di lingkungan Kementerian
Keuangan pada Kamis 30 Maret 2017 di Gedung
Djuanda II lantai 7 Kementerian Keuangan.
Delegasi Itjen Kemenhub dipimpin oleh
Sekretaris Inspektorat Jenderal, Bambang
Sudaryono, beserta perwakilan Kepala Bagian,
Kepala Sub Bagian, dan Auditor di lingkungan
Itjen Kemenhub. Acara dibuka oleh Sekretaris
Itjen Kemenkeu, Drs. Sofandi Arifin, Ak., MPA.,
CFE. Turut hadir dalam acara studi banding
adalah Inspektur VII, Roberth Gonijaya, Ak.,
MSF., CIA, CISA dan pegawai di lingkungan Itjen
Kemenkeu.
Sekretaris Itjen Kemenhub menyampaikan
bahwa untuk menunjang dan meningkatkan
pengawasan internal di lingkungan Kementerian
Perhubungan perlu diimbangi dengan perkem-
bangan teknologi informasi dan komunikasi.
Itjen Kemenhub ber keing inan un tuk
mengimplementasik an Sistem Manajemen
Audit yang dikenal dengan “TeamMate” yang
telah digunakan oleh Itjen Kemenkeu sejak
tahun 2010. TeamMate merupakan aplikasi
program kerja audit yang terintegrasi sehingga
memudahkan auditor dalam mengelola tugas
dan fungsinya. Aplikasi TeamMate dinilai sebagai
aplikasi yang fleksibel karena menggunakan
database yang terbuka (tidak dienkripsi)
sehingga dapat diintegrasikan dengan aplikasi-
aplikasi audit yang lainnya.
S a a t i n i I t j e n K e m e n k e u t e l a h
mengembangkan aplikasi TeamMate hingga
menjadi “TeamMate Suite”. TeamMate Suite
merupakan aplikasi sistem manajemen audit,
yang mengelola kegiatan audit mulai dari
pembuatan Surat Tugas, pelaksanaan kertas
kerja, temuan dan rekomendasi, serta diakhiri
dengan tindak lanjut hasil rekomendasi. Proses
pembua tan TeamMate Suite ber dasar k an
penjenjangan (Maturity Curve), dimulai dari
TeamMate EWP kemudian Team Schedule dan
dilanjutkan Team Store, sampai akhirnya menjadi
TeamMate Suite. Proses pembangunan TeamMate
Suite yang terlihat rumit sebenarnya adalah hal
yang mudah karena tantangan terbesar dari
pembangunan ini terletak pada sumber daya
manusianya.
Menurut perwakilan Auditor Itjen Kemenkeu,
Ari Sufianto dan Yudhi Haryanto, tantangan
pembangunan ini adalah pada implementasinya,
yaitu apakah auditor mau beralih menggunakan
teknologi.
Besar ha rapan Itjen Keme nh ub da pat
mengimplementasikan aplikasi TeamMate
ini agar dapat meningkatkan kualitas kinerja
pengawasan internal di lingkungan Kementerian
Perhubungan. Rangkaian studi banding ini
diakhiri dengan penyerahan cindera mata Itjen
Kemenkeu ke Itjen Kemenhub serta harapan
untuk melanjutkan diskusi mengenai TeamMate
pada kesempatan yang akan datang.
45. Radar
42 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 42transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Studi Banding
ke BPK-RI
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Itjen
Kemenhub) melakukan Studi Banding kepada Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) yang
bertempat di menara 7 lantai 2 pada hari Kamis, 16 Maret
2017. Adapun Studi Banding kaliini adalah tentang Aplikasi
Audit Manajemen Sistem.
Hadir pada Studi Banding tersebut adalah Kepala
Biro Tekhnologi Informasi Ria Anugriani Kepala Bagian
Manajemen Kinerja TI dan Dukungan Pemeriksaan Rudi
Hermawan, Kepala Bagian Pengembangan Sistem Informasi
Novis Pramantya Budi dan Kepala Bagian Operasional TI
Iwan AW beserta Eselon IV dan staff di lingkungan BPK-RI.
Sedangkan dari Itjen Kemenhub yang hadir adalah
Sekretaris Inspektorat Jenderal Bambang Sudaryono
beserta Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian, Perwakilan
Auditor di lingkungan Itjen Kemenhub. Disampaikan Kabiro
bahwa Biro TI bertugas melakukan dan menjalank konsep
Tata Kelola SDM Tekhnologi Informasi di BPK-RI. Biro TI
juga telah memiliki tata kelola secara organisasi, Grand
Design dan Road Map IT yang dijalankan oleh 60 pegawai
di lingkungan Biro TI.
Aplikasi dalam proses Bisnis Pemeriksaan itu dimulai
dari Perencanaan Sistem Manajemen Pemeriksaan (SMP)
yang dilanjutkan pelaksanaannya melalui E-Audit kemudian
Pelaporan, Pemantauan Tindak Lanjut dan diakhiri oleh
Evaluasi. SMP adalah Sistem yang mengelola seluruh data
informasi manajemen pemeriksaan dari awal hingga akhir
siklus sesuai dengan dasar hukum SK BPK No. 1/K/I-XII.
2/2/2008 tenyang Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP).
Diharapkan dengan Studi Banding ini Itjen Kemenhub
dapat melakukan Audit berbasis Elektronik (E-Audit).
46. 43 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 43transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Pelatihan Implementasi
dan Evaluasi SAKIP
Inspektorat Jenderal mengadakan Pelatihan
Implementasi dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) selama
2 hari yaitu tanggal 12 s/d 13 April 2017.
Pelatihan tersebut diikuti oleh para Auditor
dan Tim Pokja Evaluasi atas Implementasi
SAKIP serta Tim Pokja Reviu Laporan Kinerja
Unit Kerja Eselon I Kementerian Perhubungan
berdasarkan SK.20/KP.801/ITJEN-2017 tentang
Pemben tuk an Kelompok Kerja Evaluasi
atas Implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon
I Kemenhub dan Tim Pokja Reviu Laporan
Kinerja Kemenhub berdasarkan SK.13/KU.002/
ITJEN-2017 tentang Pembentukan Kelompok
Kerja Reviu atas Laporan Kinerja Kemenhub
Tahun 2016. Adapun Narasumber adalah dari
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas
Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN dan
RB. Adapun Pelatihan tersebut diagendakan
untuk presentasi Overview Implementasi dan
Capaian SAKIP pada Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian Keuangan dan
Kementer ian Perhubungan dalam bentuk
Diskusi Panel dengan alokasi waktu 30 menit
presentasi dan 30 menit sesi tanya jawab.
Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan melalui media pertanggungjawaban
dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun
secara periodik.
47. Radar
44 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 44transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Rapat Koordinasi Penyusunan
Pagu Rencana Kerja & Anggaran
Inspektur Jenderal menjadi Narasumber
pada Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu
Rencana Kerja dan Anggar an (RKA-K/L)
Kementerian Perhubungan Tahun 2018
Kementerian Perhubungan pagi ini menggelar
Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2018.
Dalam rapa t t ersebut , Kemenhub
mengusulk an anggar an Rp 50 triliun.
“Merencanakan di atas Rp 50 triliun. Tapi melihat
banyaknya masukan-masukan kita lihat berapa
yang disetujui,” ungkap Menteri Perhubungan,
Budi Karya Sumadi, di kantor Kementerian
Perhubungan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Pada Kesempatan tersebut Inspektur
Jenderal Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi
menjadi Narasumber tentang bagaimana
fungsi pengawasan dalam penyusunan Pagu
RKA di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Disampaikan Cris bahwa penyusunan Pagu RKA
di lingkungan Kemenhub harus efektif, ekonomis
dan efisien.
Dapat dibuktikan bahwa Anggaran Itjen
Kemenhub yang terus menurun yaitu pada
tahun 2015 sebesar 100 M, tahun 2016 sebesar
92 M dan tahun 2017 sebesar 90 M yang dapat
dijadikan contoh kepada Unit Kerja lain dalam
menyiapkan anggaran sebaik mungkin.
Disampaikan pula bahwa hasil review
Itjen telah berhasil menghemat sebesar Rp.
1,08 triliun dan hasil penghematan tersebut
dapat digunakan untuk menutupi kekurangan
anggaran akibat adanya pemotongan. Jadi kalau
ada kegiatan yang kiranya perlu dilakukan namun
anggaran terpotong, silahkan menggunakan
hasil penghematan tersebut, tutupnya.
48. 45 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 45transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Ny.Tommy dan NyCris Kuntadi
Pimpin Gerakan
Tanam Seribu Pohon
di Kampus STPI
Gerakan Menanam Seribu Pohon
dilaksanakan di kampus Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI),
Curug, Tangerang, Banten, Kamis
(16/3/2017). Aksi menanam seribu
pohon ini dipimpin langsung pimpinan
puncak Dharma Wanita Persatuan,
Kementerian Perhubungan (Kemhub).
Gerakan penghijauan di kampus
penerbangan Curug itu dipelopori
oleh Dharma Wanita Persatuan BPSDM
Perhubungan. Gerak an menamam
seribu pohon itu dihadiri dan dipim-
pin langsung oleh Ny. Wahju Satrio
Utomo (Kepala BPSDM Perhubungan)
dan Ny.Cris Kuntadi (Irjen Kementerian
Perhubungan) dan Ny. Novyanto
Widadi (Ketua STPI).
Ikut hadir berpartisipasi dalam aksi
ini anggota Dharma Wanita Persatuan
BPSDM Perhubungan, terutama dari
Unit Pelaksana Teknis (UPT ) moda
transpor tasi udar a di Indonesia.
Selain itu juga hadir Kepala Pusbang
SDM Perhubungan Udara M.Basuki
Mardiyanto,S.SiT, Ketua STPI Capt.
Novyanto Widadi, SIP, serta dosen dan
instruktur di kampus STPI Curug.
Dalam aksi peduli lingkungan
tersebut, juga melibatk an taruna-
taruni STPI dari berbagai program
studi (prodi) yang ada. Kebetulan, saat
ini belum ada kegiatan akademik di
kampus, sehingga para taruna bisa
dikerahkan untuk aksi penanaman
seribu pohon tersebut.
49. 46 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 46transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
D
Radar
Dharma Wanita
Inspektorat Jenderal Raih Juara 1
Lomba Hias Tumpeng Hari Kartini
harma Wanita Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan berhasil
meraih Juara 1 lomba menghias
tumpeng dalam peringatan Hari
Kartini yang digelar pada 27 April 2017 lalu.
Hadiah diserahkan langsung oleh Ibu Endang
Budi Karya Sumadi.
Dalam rangk a per ingatan Hari Kartini
itu, Dharma Wanita Persatuan Kementerian
Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Pasar
Murah, lomba mengias tumpeng serta kreasi
makanan (kue) non beras dan terigu.
Kegiatan yang mengusung tema ”Dengan
Semanga tKartini Kita Selama tkan Bumi
Untuk Kemajuan Generasi” ini dilaksanakan
di ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian
Perhubungan dan dibuka oleh Ibu Endang Budi
Karya Sumadi.
Kegiatan lomba diikuti oleh per wakilan
masing-masing unit kerja, Dharma Wanita
Persa tuan di lingkungan Kementer ian
Perhubungan dan perwakilan Dharma Wanita
Persatuan BUMN di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
50. 47 l transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 47transparansi l Vol. 12 No. 4 Tahun 2017 l
Kriteria penilaian lomba menghias
tumpeng adalah meliputi: Kebersihan,
kerapian selama proses perlombaan;
Cita Rasa; Kesesuaian/kecocok an
menu; Keragaman penggunaan bahan
pangan yang digunakan; Penyajian;
Tampilan; Kesesuaian menu dengan
bugget; dan Kesesuaian menu dengan
tema.
Sebagai peraih Juara 1, Dharma
Wanita Persatuan Itjen berhak meraih
hadiah uang tunai sebesar Rp1,5 juta.
Sedangkan hadiah untuk Juara 2 yang
diraih oleh Ditjen Perhubungan Laut
Rp1 juta. Ditjen Perkeretaapian yang
meraih Juara 3 mendapat hadian
Rp750 ribu.
Selain kegiatan lomba tersebut
Ibu Endang Budi Karya Sumadi juga
meresmikan ruang penitipan anak (day
care room) di lantai dasar Gedung Cipta
Kementerian Perhubungan. (tim)