Buku Pedoman Keperawatan Gawat darurat bagi Program Profesi Ners dan Dosen, buku ini merupakan panduan yang dikeluarkan oleh penanggung jawab stase keperawatan gawat darurat yang untuk melaksanakan praktek selama satu bulan di rumah sakit dan buku pedoman ini juga sebagia acuan dalam mencapai target kompetensi mahasiswa
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x
1. PROGRAMSTUDIPROFESINERSFIKESUMGo
SEMESTERGANJILT.A.2019/2020
STASEKEPERAWATANGAWATDARUTAT
Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
BUKU PEDOMAN KERJA
STASE KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
OLEH :
Ns. Pipin Yunus, M.Kep
Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
BUKU PEDOMAN KERJA
STASE KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
OLEH :
Ns. Pipin Yunus, M.Kep
Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
2. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR ISI................................
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
BAB I DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
1. Deskripsi Mata Kuliah
2. Kompetensi................................
3. Pelaksanaan Praktek
4. Metode Bimbingan
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi yang harus dikuasai
BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. Tata Tertib Mahasiswa
2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan
3. Metode Evaluasi
4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib
5. Pedoman Kegiatan
6. Tugas dan Tanggung Jawa
Lampiran
1. Form 1 FORMAT A
GAWAT DARURAT (IRD)
2. Form II ASUHAN KEPERAWATAN
DARURAT (ICU/ICCU)
3. Form III SATUAN ACARA PENYULUHAN
4. Form IV FORMAT KONTRAK BELAJAR
5. Form V FORMAT RENCANA KEGIATAN
HARIAN/MINGGUAN
6. Form VI FORMAT LOG BOOK
7. Form VII FORMAT PORTO FOLIO
8. Form VIII DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR
YANG DIKUASAI
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untu
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Professional
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Kognitif
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Psikomotor
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Sikap ................................
Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR ISI
................................................................................................
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI .............................................................
DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
Deskripsi Mata Kuliah................................................................
.............................................................................................
Pelaksanaan Praktek ................................................................
Metode Bimbingan .................................................................................
Pembelajaran ................................................................
Materi yang harus dikuasai................................................................
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
ahasiswa Peserta Profesi Ners................................
rkaitan Dengan praktek Dan Penugasan ...........................
Metode Evaluasi ....................................................................................
b Penugasan yang Wajib Dipenuhi................................
Pedoman Kegiatan .................................................................................
Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT (IRD)................................................................
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (ICU/ICCU)................................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN................................
FORMAT KONTRAK BELAJAR................................
FORMAT RENCANA KEGIATAN
HARIAN/MINGGUAN ................................................................
FORMAT LOG BOOK ..........................................................
FORMAT PORTO FOLIO....................................................
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR
YANG DIKUASAI ................................................................
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.....................
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
rofessional..................................................................................
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
ognitif........................................................................................
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Psikomotor ..................................................................................
EVALUASI KLINIK
............................................................................................
Page i
.................................... i
............................. ii
............................................ 1
............................. 1
............................................... 6
................. 7
.............................................. 9
..................................... 12
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
.......................................... 13
........................... 15
.................... 16
......................................... 18
................. 19
b Preseptor Klinik dan Akademik................ 20
................................... 22
........................................ 26
..................................... 28
......................................... 29
......................................... 30
.......................... 31
.................... 32
................................................ 33
..................... 38
.................. 39
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS ............... 44
........................ 45
.................. 47
............................ 50
3. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Profesi Ners Angkatan X
A. Visi
Terwujudnya Program
Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah
B. Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Studi Profesi Ners
2. Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
berpikir ilmiah di bidang keperawatan
3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
pada masyarakat
4. Menerapkan tata kelola Program Studi
pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Profesi Ners Angkatan X
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
rogram Studi Profesi Ners yang Unggul, Kompetitif dan
Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah Tahun 2025.
Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Ners
Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
berpikir ilmiah di bidang keperawatan
Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
pada masyarakat
Menerapkan tata kelola Program Studi Profesi Ners yang
pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Page ii
Unggul, Kompetitif dan
Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
Ners yang dinamis dalam
4. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah k
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
dengan beban studi sebany
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi
mengancam kehidupan dalam lingkup pre
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
pengalaman belajar
intensivecare, dan high care.
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
Keperawatan Kegawatdaruratan,
prehenship, mengevaluasi kondisi klien, s
etika dan aspek legal keperawatan secara tepat.
2. Kompetensi
Elemen Kompetensi
1. Melakukan pengkajian
keperawatn ( Riwayat
tan, pemeriksaan fisik, dan data
penunjang), sesuai prinsip etika,
askep legal keperawatan, dan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Ners Angkatan X
BAB I
DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
Deskripsi Mata Kuliah
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat darurat tertangani.
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
ban studi sebanyak 3 SKS.
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi
mengancam kehidupan dalam lingkup pre - hospital dan intra
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
pengalaman belajar di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang
intensivecare, dan high care.
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
Kegawatdaruratan, melakukan tindakan keperawatan
prehenship, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan prinsip
etika dan aspek legal keperawatan secara tepat.
Elemen Kompetensi Kriteri Penampilan Kerja
Melakukan pengkajian
Riwayat keperawa
tan, pemeriksaan fisik, dan data
penunjang), sesuai prinsip etika,
askep legal keperawatan, dan
a. Data pengkajian keperawatan didapat
secara akurat dan sistematis.
b. Tekhnik pemeriksaan fisik
didomenstrasikan secara akurat dan
sistematis sasuai dengan :
Page 1
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan gawat
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
egawat darurat tertangani.
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi - kondisi yang
hospital dan intra - hospital.
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
keperawatan secara kom
erta menerapkan prinsip - prinsip
Kriteri Penampilan Kerja
Data pengkajian keperawatan didapat
secara akurat dan sistematis.
pemeriksaan fisik
didomenstrasikan secara akurat dan
sistematis sasuai dengan :
5. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
peka budaya.
2. Menganalisa dan menetapkan
diagnosa keperawatan dengan
tepat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
1) Pengkajian primer : Airway,
Breathing, Circulati, dan
desintegrasi
2) Pengkajian sekunder : Head to toe
c. Pengkajian yang berkelanjutan (
monitoring ) dilakukan sesuai kondisi
klien yang belum stabil.
d. Data didokumentasikan secara
sistematis dan komprehensippad
format dokumentasi yang
e. Tekhnik komunikasi teraupetik terus
dipertahankan selama melakukan
pengkajian.
f. Persiapan klien dan alat untuk
pemeriksaan penunjan
dengan akurat.
Menganalisa dan menetapkan
diagnosa keperawatan dengan
a. Data dikelompokan sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang dibuat.
b. Analisa data hasil pe
dilakukan selama melakukan Asuhan
Keperawatan.
c. Diagnosa keerawatan d
secara tepat dan sesuai denga prioritas
d. Diagnosa keerawatan di
secara tepat dan sesuai dengan ruusan
PE / PES damenggambarkan
pengguanaan konsep keperawatan
e. Dignosa keperawatn yang akurat
terdokumentasi
Page 2
Pengkajian primer : Airway,
Breathing, Circulati, dan
Pengkajian sekunder : Head to toe
berkelanjutan (
dilakukan sesuai kondisi
klien yang belum stabil.
Data didokumentasikan secara
komprehensippada
format dokumentasi yang ditetapkan.
Tekhnik komunikasi teraupetik terus
selama melakukan
Persiapan klien dan alat untuk
pemeriksaan penunjang dilakukan
Data dikelompokan sesuai dengan
keperawatan yang dibuat.
Analisa data hasil pengkajian
melakukan Asuhan
Diagnosa keerawatan ditetapkan
sesuai denga prioritas
Diagnosa keerawatan ditetapkan
sesuai dengan ruusan
PE / PES damenggambarkan
pengguanaan konsep keperawatan
Dignosa keperawatn yang akurat
6. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
3. Menetapkan tujuan keperawatan
dan rencana
keperawatan yang melibatkan
klien serta peka budaya.
4. Melakukan tindakan kegawat
daruratan secara cepat dan
tepat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tujuan keperawatan
dan rencana tindakan
keperawatan yang melibatkan
klien serta peka budaya.
a. Tujuan dan kriteria tujua yang
rasional dan realistis ditetapkan.
b. Intervensi keperawatan ditetapkan
sesuai dengan standar intervensi
keperawatan.
c. Intervensi keperawatan yang
ditetapkan meliputi :
1) Intervensi keperawatan merefleksi
keamanan untuk klien dan diri
klien
2) Intervensi keperawatan merefleksi
pemahaman terhadap prinsip
keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kega
daruratan.
d. Intervensi keperawatan d
dokumentasikan.
tindakan kegawat
secara cepat dan
a. Tindakan bantuan hidup dasar
dilakukan segera dengan pengkajian
b. Senantiasa secara mandiri melakukan
monitoring terhadap klien.
c. Pendidikan kesehata
sesuaidengan prioritas, kondisi klien
dan melibatkan klien serta
keluarganya.
d. Fungsi kolaborasi silakukan sesuai
dengan kondisi klien.
e. Senantiasa memperlihatkan praktik
keperawatan yang aman dan nyam
bagi klien serta dapat
teknologi tepat guna
Page 3
Tujuan dan kriteria tujua yang
ditetapkan.
Intervensi keperawatan ditetapkan
standar intervensi
Intervensi keperawatan yang
keperawatan merefleksi
untuk klien dan diri
Intervensi keperawatan merefleksi
terhadap prinsip
keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kegawat
Intervensi keperawatan di
Tindakan bantuan hidup dasar
dilakukan segera dengan pengkajian
ndiri melakukan
terhadap klien.
Pendidikan kesehatan dilakukan
prioritas, kondisi klien
an melibatkan klien serta
Fungsi kolaborasi silakukan sesuai
hatkan praktik
yang aman dan nyaman
bagi klien serta dapat menggunakan
7. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
f. Senantiasa mempertahankan tekhnik
aseptic yang diperlukan.
g. Melakuakan sistem rujukan secara
tepat sesuai kondisi kasus
h. Mendokumentasikan secara
akan keperawatan untuk :
1) Mempertahankan / meningkatkan
epektifitas jalan
efektif.
2) Mempertahankan / meni
pola nafas yang efektif
3) Mempertahankan / meni
pertukaran yang edukatif.
4) Mempertahankan/ meningkatkan
hemodinamik yang
5) Mempertahankan / meningkatkan
status cairan dan elektolit yang
adekuat.
6) Mempertahankan / men
perfusi cerebral yang adekuat.
7) Mempertahankan / meningkatkan
status nutrisi.
8) Mempertahankan / meni
status pertahanan tubuh (
Imunitas )
9) Mengurangi nyeri
10) Mencegah trauma tambahan dan
atau timbulnya infeksi/penyakit
11) Mempertahankan / meningkatkan
psiko sosial
12) Meningkatkan pengetahuan
Page 4
iasa mempertahankan tekhnik
aseptic yang diperlukan.
sistem rujukan secara
kondisi kasus
secara tepat tind
keperawatan untuk :
Mempertahankan / meningkatkan
epektifitas jalan nafas yang
an / meningkatkan
ektif
Mempertahankan / meningkatkan
edukatif.
/ meningkatkan
adekuat.
Mempertahankan / meningkatkan
elektolit yang
Mempertahankan / meningkatkan
yang adekuat.
Mempertahankan / meningkatkan
Mempertahankan / meningkatkan
tubuh (
Mencegah trauma tambahan dan
infeksi/penyakit
meningkatkan
eningkatkan pengetahuan
8. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Mengevaluasi
keperawatan yang diberikan
untuk menentukan tercapainya
atau tidaknya tujuan
6. Senantiasa memperlihatkan
praktik keperawatan yang
frofesional, akuntabel, etis
serta peka budaya.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
klien/keluarga.
asuhan
keperawatan yang diberikan
untuk menentukan tercapainya
atau tidaknya tujuan
a. Melakukan evaluasi se
menetukan tercapai atau tidaknya
tujuan asuhan keperawatan.
b. Mengunakan sistematis SOAP dalam
melakukan evaluasi
c. Memodifikasi rencana Kep
sesuai kebutuhan
d. Evaluasi terdokumentasi pada format
yang telah ditetapkan.
Senantiasa memperlihatkan
praktik keperawatan yang
frofesional, akuntabel, etislegal,
serta peka budaya.
a. Senantiasa mempertim
legal dalam memberikan asuhan
keperawatan
b. Senantiasa bertanggung jawab dan
bertanggung gugat dalam melakkan
tindakan keperawatan
c. Senantiasa melaporka
kepada perawat
bertanggungjwab terhadap klien
kelolaan
d. Menunjukan kesepian diri sebelum
praktik klinik dengan memenuhi
penguasaan yang diberikan.
e. Memenuhi ketentuan tentang seragam
klinik, kelengkapan alat, dan
kehadiran.
f. Senantiasa menghargai klien tanpa
memandang suku,ras,
status sosial.
g. Senantiasa menghargai sebagai
Page 5
Melakukan evaluasi setiap hari untuk
tercapai atau tidaknya
keperawatan.
atis SOAP dalam
Memodifikasi rencana Keperawatan
asi pada format
Senantiasa mempertimbangkan aspek
memberikan asuhan
Senantiasa bertanggung jawab dan
gugat dalam melakkan
Senantiasa melaporkan kegiatan
kepada perawat yang
terhadap klien
Menunjukan kesepian diri sebelum
dengan memenuhi
penguasaan yang diberikan.
n tentang seragam
kelengkapan alat, dan
Senantiasa menghargai klien tanpa
agama, dan
Senantiasa menghargai sebagai
9. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
3. Pelaksanaan Praktek
a. Bobot SKS
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah
dilaksanakan selama
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
6 hari.
b. Waktu dan Tempat
1. Waktu pelaksanaan
November 2019
2. Tempat praktek yang digunakan antara lain:
a) IGD Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU
Saboe
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
individu, dan menjaga kerahasiaan
klien.
h. Dapat bekerja sama dan berperilaku
etis dalam berhubungan dengan
sejawat / tenaga kesehatan
i. Berespon cepat dan tepat pada kondisi
kegawat daruratan, bersik
waspada terh
kondisi klien yang berpoten
ulkan kega-watdaruatan
j. Senantiasa mempertahankan
ketepatan waktu.
k. Menunjukan epektifitas dan efesiensi
dalam menggunakan sumber
yang tersedia.
Pelaksanaan Praktek
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah
dilaksanakan selama 4 minggu. di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s
2019. Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019
Tempat praktek yang digunakan antara lain:
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU
Page 6
menjaga kerahasiaan
dan berperilaku
berhubungan dengan
sejawat / tenaga kesehatan lainnya.
at dan tepat pada kondisi
tan, bersikap siaga/
waspada terhadap
berpotensi menimb
ruatan
Senantiasa mempertahankan
itas dan efesiensi
menggunakan sumber - sumber
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah 3 SKS yang
. di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s/d 16
. Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU RSUD Aloei
10. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b) IGD Bedah, IGD Int
Dunda Limboto
c) Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
klinik
d) Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
c. Jumlah Mahaiswa
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga
sebanyak 85 Mahasiswa
Kota Gorontalo dan
d. Pelaksanaan praktek klinik
Waktu shift untuk
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
dimungkinkan berada pada waktu praktek shift
08.00 s/d 14.00, sore =
08.00, Ners B : Pagi =
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41
4. Metode Bimbingan
1 Preseptor
a. Preseptor akademik
Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMGo
Rumah Sakit yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Biasa pada sem
Keperawatan de
1) Ns. Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep
2) Ns. Haslinda Damansyah, S.Ke
3) Ns. Andi Nuraina Sudirman
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM
Dunda Limboto
Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
Jumlah Mahaiswa
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga
sebanyak 85 Mahasiswa. Dimana 45 orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Kota Gorontalo dan 40 Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto.
Pelaksanaan praktek klinik
untuk pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
dimungkinkan berada pada waktu praktek shift untuk Ners A
, sore = pukul 14.00 s/d 21.00, Malam =
: Pagi = pukul 08.00 s/d 13.00, sore = pukul 14.00 s/d 19.00,
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41-42 jam
Metode Bimbingan
Preseptor akademik
Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan berdasarkan SK
akultas Ilmu Kesehatan UMGo yang berasal dari institusi PSIK
yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Biasa pada semester sebelumnya dengan level S1 Keperawatan
dengan keahlian khusus, sbb:
Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep. : Ruang IGD Interna, ICU
Ns. Haslinda Damansyah, S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah, HCU
Andi Nuraina Sudirman, S.Kep., M.Kes : Ruang IGD Anak
Page 7
erna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM
Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Gawat Darurat
orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto.
pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
untuk Ners A : Pagi = pukul
, Malam = pukul 21.00 s/d
pukul 14.00 s/d 19.00,
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
berdasarkan SK
erasal dari institusi PSIK dan
yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Keperawatan Ners, S2
: Ruang IGD Interna, ICU
: Ruang IGD Bedah, HCU
s : Ruang IGD Anak
11. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b. Preseptor klinik
Preseptor klinik adalah preseptor yang ditentuk
praktek yang ditempati mahasiswa PSIK dengan
Keperawatan dengan keahlian khusus > 5 tahun
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
1) Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep
2) Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep
3) Ns. Agus Salim Dali, S.Kep
4) Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep
5) Ns. Idris Pakaya.,S.Kep
Preseptor Klinik Rumah Sakit
1) Ns. Nurlin Tuna, S.Kep
2) Ns. Agustin Badu, S.Kep
3) Ns. Batman Kadjam.,S.Kep
4) Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep
5) Ns. Asma Sule, S.Kep
c. Preseptor Pedamping
1) Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL
2) Febriyanti Hasan.,SKM
d. Supervisi
1) Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
Saboe Kota Gorontalo
2) Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep
M.M Dunda Limboto
2. Tugas
Selama 4 minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
adalah sebagai berikut:
a. Membuat Kontrak Belajar
b. Membuat Rencana kegiatan dibuat
c. Membuat Log Book Setiap Minggu
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Preseptor klinik
reseptor klinik adalah preseptor yang ditentukan oleh institusi lahan
yang ditempati mahasiswa PSIK dengan level pendidikan S1
dengan keahlian khusus > 5 tahun
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah
Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep : Ruang IGD Interna
Ns. Agus Salim Dali, S.Kep : Ruang IGD Anak
Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep : Ruang ICU
Ns. Idris Pakaya.,S.Kep : Ruang HCU/CVCU
Preseptor Klinik Rumah Sakit Dr. M.M Dunda Limboto
Ns. Nurlin Tuna, S.Kep : Ruang IGD Bedah
Ns. Agustin Badu, S.Kep : Ruang IGD Interna
Ns. Batman Kadjam.,S.Kep : Ruang IGD Anak
Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep : Ruang ICU
Ns. Asma Sule, S.Kep : Ruang HCU/ICCU
Preseptor Pedamping
Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL
Febriyanti Hasan.,SKM
Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB : RSUD Prof. Dr. H. Aloei
Gorontalo
Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep : RSUD Rumah Sakit
Limboto
minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
adalah sebagai berikut:
Kontrak Belajar
Rencana kegiatan dibuat per hari (ADL)
Membuat Log Book Setiap Minggu
Page 8
an oleh institusi lahan
level pendidikan S1 dan S2
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
: Ruang IGD Bedah
: Ruang IGD Interna
: Ruang IGD Anak
: Ruang HCU/CVCU
: Ruang IGD Bedah
: Ruang IGD Interna
: Ruang IGD Anak
: Ruang HCU/ICCU
: RSUD Prof. Dr. H. Aloei
Rumah Sakit Dr.
minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
12. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
hari ke IV.
e. Membuat 2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
Anak, dan masing
f. Penyuluhan kesehatan
g. Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga)
h. Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek pr
gawat darurat. (Pengambilan kasus di rotasi ke II)
i. Target Pencapaian
2 Teknik bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
pembimbingan 2 –
a. Diskusi
b. Bed Side Teaching
c. Case Report
d. Responsi
e. Bimbingan ketrampilan klinik
Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan,
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar / kompe
tensi
1. Mengenal wahana
ktek dan metode
pembelajaran
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
dan masing masing 1 askep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU
kesehatan minggu ke II dan III / kelompok
Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga)
Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek profesi keperawatan
. (Pengambilan kasus di rotasi ke II)
Target Pencapaian selama 4 minggu disemua ruangan.
Teknik bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
– 3 jam, sbb:
Bed Side Teaching
Bimbingan ketrampilan klinik
Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, laporan asuhan
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
Tujuan Pembelajaran
kompe Rencana Kegiatan Metode /
wahana pra
ktek dan metode
Orientasi RS, ruangan
dan metode pembelajaran
Ceramah,diskusi,
field
asi, video, LCD,
hand out
Page 9
Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
ep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU
ofesi keperawatan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
laporan asuhan
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
Metode / Media
Ceramah,diskusi,
field study/ Observ
asi, video, LCD,
hand out.
13. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
2. Mempersiapkan
pengetahuan yang
harus dimiliki
sebelum mahasiswa
melakukan praktik
klinik.
3. Memberi kesempatan
mahasiswa mengguna
kan
teori dan konsep
m praktik
4. Memberi kesempatan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
pengetahuan yang
harus dimiliki
sebelum mahasiswa
melakukan praktik
a. Sebelum mahasiswa prakt
ik klinik,
mahasiswa membuat
laporan
pendahuluan sesuai
dengan kasus yang akan
dikelolanya.
b. Laporan pendahuluan
dibuat sesuai dengan
lampiran
c. Penugasan tertulis lainnya
diberikan secara
individu oleh
pembimbing jika
dianggap perlu
(melanggar)
Penugasan
diskusi
kesempatan
mengguna
dala
a. Pembimbing perlu
memberi penugasan
klinik pada kelompok tau
individu yang berkaitan
dengan kasus
kelolaannya.
b. Mahasiswa
melaksanakan penugasaan
klinik yang diberikan.
c. Pembimbing memberi
umpan balik terhadap
hasil penugasaan yang
dilakukan mahasiswa.
Penugasan Klinik
Memberi kesempatan a. Pembimbing klinik
Page 10
Penugasan tertulis,
diskusi
Penugasan Klinik
14. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
mahasiswa dalam satu
tim mempelajari
kasus temannya yang
lain dengan langsung
melihat kliennya.
5. Memberi kesempatan
pada mahasiswa
untuk meningkatkan
rasa percaya diri
bertindak sebagai
seorang profesional
dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
mahasiswa dalam satu
tim mempelajari
kasus temannya yang
lain dengan langsung
melihat kliennya.
menyampaikan rencana
ronde keperawatan
b. Mahasiswa
mempersiapkan pasien
kelolaannya dan meminta
izin untuk berpastisipasi
dalam ronde.
c. Pembimbing klinik
memimpin ronde
d. Mahasiswa mempresentas
ikan kliennya dan
tindakan yang telah
dilakukan serta
evaluasinya
e. Teman satu kelompok
atau perawat ruangan
dapat ikut berpastisipasi
dalam ronde tersebut
f. Mahasiswa selalu
menjaga keamanaan dan
kenyamanaan klien.
Memberi kesempatan
pada mahasiswa
untuk meningkatkan
rasa percaya diri
bertindak sebagai
seorang profesional
dalam memberikan
keperawatan.
a. Mahasiswa menentukan
tujuan belajar mandiri
b. Mahasiswa meminta
umpan balik dari
pembimbing terhadap
pengalaman yang telah
dipelajari
Belajar mandri
Page 11
Belajar mandri
15. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
6. Materi yang harus dikuasai
Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
1. Konsep keperawatan gawat darurat dan bencana
2. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
3. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest
MCI, Hipertensi, Cardiac Failure.
4. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
(Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik).
5. Asuhan keperawatan
Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Eks
6. Asuhan keperawatan
kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan
Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna.
8. Asuhan keperawatan
Gagal ginjal kronik,
9. Asuhan keperawatan
Hipoglekimia
10. Asuhan keperawatan
obat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Materi yang harus dikuasai
Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
keperawatan gawat darurat dan bencana
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest
MCI, Hipertensi, Cardiac Failure.
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
(Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik).
keperawatan gawat darurat klien trauma : Trauma Dada, Trauma
Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Ekstermitas.
keperawatan gawat darurat sistem Persyarafan: Stroke, Penurunaan
keperawatan gawat darurat sistem Pencernaan: Appendicitis Akut,
Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna.
keperawatan gawat darurat sistem Perkemihan : Gagal ginjal akut,
kronik, Ketoasidosis diabetikum, Hipoglekimia
keperawatan gawat darurat sistem Endokrin : Ketoasidosis dibetikum,
keperawatan gawat darurat klien keracunan : Keracunan makanan
Page 12
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest,
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
klien trauma : Trauma Dada, Trauma
Stroke, Penurunaan
Appendicitis Akut,
Gagal ginjal akut,
Ketoasidosis dibetikum,
Keracunan makanan dan
16. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. Tata Tertib Mahasiswa
a. Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan
b. Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh
c. Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik)
d. Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
1) Karena alasan selain sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
2) Karena alasan sakit
Mahsiswa harus meminta izi
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
3) Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a) Mahasiswa yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
b) Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
tertulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut
c) Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
BAB II
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
ahasiswa Peserta Profesi Ners
Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan
Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh program studi
Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik)
Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
Karena alasan selain sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
Karena alasan sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
zin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut
Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
Page 13
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
program studi
Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator stase
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
n secara tertulis kepada penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
17. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
shif praktek dalam satu hari
d) Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
e) Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih da
dianggap tidak hadir. .
f) Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
hadir..
g) Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
h) Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
i) Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
j) Mahasiswa wajib membawa perlengkapan
keperluan praktik.
k) Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
dan klien.
l) Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
dengan kententuan.
m)Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
praktik selesai dari masing
semester II).
(1) Mengambil Absensi setiap hari sen
(2) Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
(3) Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
shif praktek dalam satu hari
Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih dari 15 menit maka
dianggap tidak hadir. .
Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit
keperluan praktik.
Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
dengan kententuan.
Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
praktik selesai dari masing-masing bagiankeperawatan (semester I dan
semester II).
Mengambil Absensi setiap hari senin minggu pertama praktik.
Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
Page 14
Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
ri 15 menit maka
Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
nursing kit standart untuk
Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
masing bagiankeperawatan (semester I dan
in minggu pertama praktik.
Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
18. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
(4) Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
praktik.
n) Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan
o) Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
(masker, handskun, dll).
p) Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
profesi Ners ini antara lain adalah:
a. Pre dan post conference
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
tertentu yang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre
kemudian dilakukan post
post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
(preseptor) dan pembimbing la
dan post-test
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (
b. Tutorial Individu
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
secara terjadwal (Preseptor klinik mengik
preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya)
c. Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
anggota tim kesehata
tenaga kesehatan lainnnya
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan
Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
(masker, handskun, dll).
Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
profesi Ners ini antara lain adalah:
Pre dan post conference
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
tertentu yang ditetapkan Preseptor di lahan praktik saat stase di bidang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre
kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai.Soal
dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
(preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal
test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).
Tutorial Individu
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
secara terjadwal (Preseptor klinik mengikuti waktu dinas sedangkan
preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya)
Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau
tenaga kesehatan lainnnya
Page 15
Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
saat stase di bidang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan
test pasca konferensi selesai.Soal pre-test dan
dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
han praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test
ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
).
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
uti waktu dinas sedangkan
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
n lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau
19. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Case Report Dan Operan dinas
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
klinik di lahan prakti
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
kegiatan operan (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
e. Mini Seminar
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
dalam perspektif kep
3. Metode Evaluasi
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
a. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan te
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
selama bekerja dalam 1 (satu)
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
aktifitas/kegiatan, hasil
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
terlampir
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
logbook.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Case Report Dan Operan dinas
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
Mini Seminar
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
dalam perspektif keperawatannya. Dilaksanakan diakhir stase.
Metode Evaluasi
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
Page 16
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
k. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
diikuti oleh semua mahasiswa
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
erawatannya. Dilaksanakan diakhir stase.
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
ntang seluruh aktivitas
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
di lahan praktik. Format Log book
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
20. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b. Direct Observasional of Preocedure Skill
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
di lahan praktik.
Setiap mahasiswa wajib melakukan keteram
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase.
c. SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk me
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu
dasar.Biasanya diawali dengan me
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
mengidentifikasi hubungan sebab
permasalahan).
d. Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi b
Dalam stase ini
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
KDP dengan metode pendelegasian kew
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Direct Observasional of Preocedure Skill
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
di lahan praktik.
Setiap mahasiswa wajib melakukan keterampilan yang akan dinilai dengan
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase.
SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu
dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu
permasalahan).
Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.
Dalam stase ini Seluruh Mahasiswa membuat Pengkajian Foku
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
KDP dengan metode pendelegasian kewenangan bertahap
Page 17
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
pilan yang akan dinilai dengan
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
nganalisis kasus
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu
nggambarkan peta pikiran dari suatu
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
akibat dari munculnya suatu
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
imbingan tutorial.
hasiswa membuat Pengkajian Fokus yang
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
enangan bertahap
21. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
e. Portfolio
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk:
a) Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep
prinsip-prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
mahasiswa kepada kliennya
b) Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
c) Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N
d) Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
e) Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
f) Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis
praktisi keperawatan profesional;
g) Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
h) Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
lulusan (meningkatkan market
i) Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain
a. Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
b. Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
pendahuluan ksus kelolaan (LP)
c. Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk:
Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep
prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
mahasiswa kepada kliennya
Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N
Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis
praktisi keperawatan profesional;
Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
lulusan (meningkatkan marketabilitas lulusan);
Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain :
Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
endahuluan ksus kelolaan (LP)
Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
Page 18
Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan
prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners;
Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa dengan
Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
:
Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
22. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
stase (IRD, ICU,ICCU) yang p
dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan
e. Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing
f. Mahasiswa berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
g. Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
h. Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar
berkelompok
i. Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya.
5. Pedoman Kegiatan
a. Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
dengan format terlampir
b. Laporan pendahuluan kasus
c. Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
format terlampir
d. Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir
e. ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
mendokumentasikan pengalaman klinik setiap
f. SAP dengan format terlampir
g. Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
akademik
h. Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
dibawa ke stase berikutnya.
i. Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakh
tiliknya disiapkan oleh preseptee
j. Presentase kasus/jurnal diakhir stase
k. Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
menjalani program profesi dengan format terlampir.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
stase (IRD, ICU,ICCU) yang program kegiatannya mendapat persetujuan
dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan
Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing
berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar
Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya.
Pedoman Kegiatan
Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
dengan format terlampir
ran pendahuluan kasus
Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
format terlampir
Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir
ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
mendokumentasikan pengalaman klinik setiap ruangan.
SAP dengan format terlampir
Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
dibawa ke stase berikutnya.
Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakhir stase, yang daftar
tiliknya disiapkan oleh preseptee
Presentase kasus/jurnal diakhir stase
Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
menjalani program profesi dengan format terlampir.
Page 19
Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
rogram kegiatannya mendapat persetujuan
Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing-masing
berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secara
Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
ir stase, yang daftar
Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
23. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
6. Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klini
Preseptor Akademik
a. Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
mahasiswa
b. Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam
c. Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
mengajar profesi setiap bimbingan
d. Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa
e. Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut.
f. Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
minggunya
g. Menilai dan m
yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
h. Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
tutorialnya
i. Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response
ujian praktek
j. Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
berkoordinasi bersama preceptor klinik
k. Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
ketentuan yang berlaku
l. Berhak menandatangani logbook dan portofoli
Preseptor Klinik
a. Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
b. Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
setiap kali bimbingan
c. Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
d. Menilai directly observed procedure skill (DOPS)
e. Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
mengenai hasil pemantauan tersebut
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik.
Preseptor Akademik
Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam
Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
mengajar profesi setiap bimbingan
Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa
Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut.
Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
Menilai dan mengikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus
yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response
Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
berkoordinasi bersama preceptor klinik
Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
ketentuan yang berlaku
Berhak menandatangani logbook dan portofolio mahasiswa
Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
setiap kali bimbingan
Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
directly observed procedure skill (DOPS)
Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
mengenai hasil pemantauan tersebut
Page 20
k dan Akademik.
Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
engikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus
Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response saat
Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
o mahasiswa
Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
24. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
f. Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa
g. Berhak menandatangani log book
h. Berkoordinasi dengan i
asuhan yang didokumentasikan
No Tugas & Tanggung Jawab
1 Membagi/ mencarikan kasus sesuai
dengan kompetensi mata ajar
2 Mengoreksi dan memberikan masukan
tentang laporan pendahuluan
3 Melakukan pre dan post conference
4 Melakukan bedside teaching
5 Melakukan evaluasi pembelajaran
6 Memberikan penilaian sikap
7 Memberikan penilaian pencapaian target
keterampilan
8 Memberikan koreksi laporan asuhan
keperawatan
9 Memberikan bimbingan terhadap materi
presentasi (Seminar)
10 Mengisi buku komunikasi pembimbing
11 Ujian akhir stase
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa
Berhak menandatangani log book
Berkoordinasi dengan institusi memberikan masukan dan penilaian terkait
asuhan yang didokumentasikan
Tugas & Tanggung Jawab Pembimbing
Institusi
Membagi/ mencarikan kasus sesuai
dengan kompetensi mata ajar
Mengoreksi dan memberikan masukan
tentang laporan pendahuluan
V
Melakukan pre dan post conference V
Melakukan bedside teaching V
Melakukan evaluasi pembelajaran V
Memberikan penilaian sikap
Memberikan penilaian pencapaian target
Memberikan koreksi laporan asuhan V
Memberikan bimbingan terhadap materi
presentasi (Seminar)
V
Mengisi buku komunikasi pembimbing V
Ujian akhir stase
Page 21
nstitusi memberikan masukan dan penilaian terkait
Preseptor
Klinik
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
25. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form 1
Lampiran 1
FORMAT RESUME KEPERAWATAN
1. IdentitasKlien
Nama
Umur
Alamat
JenisKelamin
Pekerjaan
2. Riwayat Pre-Hospital
• Keluhan Utama
• Alasan Masuk Rumah sakit
3. Pengkajian Primer
a. Airway
Sumbatan jal
Tanda-tanda
b. Brithing
1) Sesak
Dengan
a. Aktivitas……………………………………………
b. Tanpa aktiv
c. Nafas cuping h
d. Penggunaa
2) Frekuensi:
a. Teratur…………………………………………………
b. Tidak terat
3) Kedalaman:
a. Dalam………………………………………………….
b. Dangkal……………………………………………….
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (I
IGD Interna, IGD Anak)
FORMAT ANALISA KASUS
: No. RM
: Tgl Masuk
: Tgl. Pengkajian
: Diagnosa Medik
:
Hospital
Keluhan Utama
Alasan Masuk Rumah sakit
Pengkajian Primer
:
lan nafas: benda asing, darah, sputum
cedera servikal
:
……………………………………………...
vitas……………………………………......
ng hidung………………………………….
an otot-otot pernafasan tambahan………….
…………………………………………………
tur…………………………………………..
………………………………………………….
……………………………………………….
Page 22
GAWAT DARURAT (IGD Bedah,
:
:
Pengkajian :
Diagnosa Medik :
26. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
4) Batuk:
a. Produktif………………………………………………..
b. Non produk
5) Bunyi nafa
a. Ronkh
b. Crackl
c. Wheez
c. Cirlulaton
a. Sirkulasi per
b. Frekuensi N
c. Irama :
d. Denyut (ku
e. Ekstremitas
f. Warna kuli
g. Pengisian k
h. Edema:
i. sianosis
d. Disability
Tingkat Kesa
1. Alert/perh
a. Voice
b. Pain r
c. Unrespons
2. Reaksi pup
3. Ukuran pup
4. Pengkajian sekunder
a. Riwayat Kesehata
b. Riwayat Kesehata
c. Anamnesa singka
a) Alergies
b) Medikasi (riw
c) Past Illness (r
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
………………………………………………..
oduktif………………………………………….
afas tambahan:
onkhi………………………………………………
les……………………………………………….
zing……………………………………………
Cirlulaton :
erifer:
Nadi :
kuat/lemah/tidak kuat): Tekanan darah:
s (hangat/dingin):
lit (cyanosis/pucat/kemerahan)
kapiler (CRT):
Disability :
adaran (AVPU):
hatian :
respon/respon terhadap suara :
respon/respon terhadap nyeri :
sponsive/tidak berespon :
pupil terhadap cahaya :
pupil :
Pengkajian sekunder ( Secondary Survey )
an Sekarang :
an lalu Riwayat Kesehatan Keluarga
at(AMPLE)
wayat pengobatan)
(riwayat penyakit)
Page 23
………………………………………………..
……………………………………………….
……………………………………………..
27. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d) Last meal/Tera
e) Event of Injury
d. Pemeriksaan H
1) Kepala: tulang k
2) Leher: JVP
3) Dada (IPPA):
4) Abdomen (IA
5) Ekstremitas/m
6) Kulit/integum
7) Genitalia
5. Pemeriksaan Pe
e. Radiologi
f. Laboratorium
g. Penunjang lain
6. Terapi Medis (in
Nama Obat (Dosis,
Rute)
7. Analisa data
No Tgl/jam
9. Diagnosa Keperawatan
10. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa
Keperawatan
1
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
erakhir kali makan
ury/penyebab injuri
Head to Toe
ng kepala, rambut, mata, hidung, mulut, teling
pengkajian paru, pengkajian jantung
APP)
/muskuloskeletal
men
enunjang
:
m :
n :
indikasi, kontraindikasi, efek samping)
s, Indikasi Kontraindikasi
Data Fokus Etiologi
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
Nursing Outcome
(NOC)
Nursing
Intervention
Page 24
ga
Efek samping
Problem
Nursing
Intervention (NIC)
28. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
11. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
Nomor
Diagnosa Tindakan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
Waktu
Tindakan
Implementasi Evaluasi
S :
O :
A :
P :
Gorontalo……………
Yang Mengkaji
(…………………………
NIM :
Page 25
Evaluasi
……………2019
…………………………)
29. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form II
Lampiran II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. IdentitasKlien
Nama
Umur
Alamat
JenisKelamin
Pekerjaan
2. Alasan masuk RS
3. Alasan masuk ICU
4. Riwayat Penyaki
5. Pengkajian fisik
sistem)
a. Pernafasan: IPP
b. Kardiovaskuler
c. Neurologis da
d. Gastrointestin
e. Muskuloskele
f. Genitourinaria
g. Integumen: tu
h. Endokrin: tiro
i. Psikososial: hubun
j. Istirahat tidur:
k. Nutrisi: kebias
6. Monitoring tiap jam
7. Terapi/program me
8. Hasil uji diagnost
Nama Obat (Dosis,
Rute)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (ICU/ICCU)
: Hari Rawat Ke
: No. RM
: Tgl. Masuk
: Tgl. Pengkajian
: Diagnosa Medis
RS :
ICU/ICCU :
kit sekarang :
k dan pengkajian umum (head to toe atau p
PPA paru
er: IPPA jantung
an sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri
nal: IAPP abdomen, BAB, rongga mulut
etal: kekuatan otot, kelemahan anggota gerak
a: BAK, balance cairan, pengkajian bladder
urgor kulit, kelembaban, warna
oid, DM
hubungan dengan keluarga, teman, masyaraka
: kebiasaan tidur, jam tidur, gangguan tidur
saan makan, IMT
am (form monitoring)
medis (indikasi, kontra indikasi, efek sampin
tik/lab
s, Indikasi Kontraindikasi
Page 26
GAWAT DARURAT (ICU/ICCU)
Ke :
:
:
Tgl. Pengkajian :
Diagnosa Medis :
pengkajian per
k
at, suasana hari
ping)
Efek samping
30. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Analisa data
No Tgl/jam
10. Prioritas Diagnosa
11. Perencaanaan K
No Diagnosa
12. Implementasi Ke
Jam tindakan No
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
am Data Fokus Etiologi Pro
osa Keperawatan
Keperawatan
osa Nursing Outcome Nursing Interven
eperawatan
Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi
Page 27
oblem
ntion
asi Tindakan
31. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form III
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
RUANG………………………………………….
Topik :……………………………………………………
Sasaran :……………………………………………………
Waktu :……………………………………………………
Tempat :……………………………………………………
TIU :…………………………………………………...
TIK :……………………………………………………
Metode :……………………………………………………
Alat Bantu :……………………………………………………
Materi :……………………………………………………
Evaluasi :……………………………………………………
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RUANG………………………………………….
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:…………………………………………………...
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
Page 28
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
RUANG………………………………………….
32. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form IV
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERIODE :
UNIT
: KEPERAWATAN
GADAR
Sasaran
Belajar/Kompet
ensi
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRESEPTEE :
: KEPERAWATAN
GADAR PRESEPTOR :
Rencana
Kegiatan
Metode/Me
dia
Target
Waktu
Page 29
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Persetuju
an
Preseptor
33. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form V
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
NAMA
PRESEPTEE :
NAMA
PRESEPTOR :
RUANG/UNIT :
PERIODE :
Minggu
I
II
III, dst
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
Hari Waktu
Page 30
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
Kegiatan
34. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VI
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
NAMA PRESEPTEE
NAMA PRESEPTOR
RUANG/UNIT
PERIODE
No Tang
gal
Aktivity
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT LOG BOOK
NAMA PRESEPTEE
NAMA PRESEPTOR
Aktivity Hasil
Yang
diperolah
Kendala
Rencana
Tindak
Lanjut
Page 31
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Paraf
Precept
or
Akade
mik
Preseptor
Klinik
35. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VII
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
NAMA PRESEPTEE
RUANG/UNIT
PERIODE
No Komponen & Rinciannya
1. Keterampilan Prosedural
Kejadian luar biasa yang positif
Penghargaan yang diperoleh
Komentar positif dari atasan,
keluarga pasien, dan profesi lain
Pelatihan yang diikuti yang relevan
Pengabdian pada masyarakat
Penelitian yang dilakukan
Seminar ilmiah sebagai
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT PORTO FOLIO
NAMA PRESEPTEE
Komponen & Rinciannya Kesan/Hasil
yang diperoleh
Keterampilan Prosedural
Kejadian luar biasa yang positif
Penghargaan yang diperoleh
Komentar positif dari atasan, pasien,
keluarga pasien, dan profesi lain
Pelatihan yang diikuti yang relevan
Pengabdian pada masyarakat
Penelitian yang dilakukan
Seminar ilmiah sebagai
(1) Peserta
(2) Pembicara
(3) Panitia
Page 32
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nilai
Paraf
Preseptor
Klinik
36. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VIII
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
MATA AJAR
Nama Mahasiswa :
Unit I :
Tujuan : Mampu melakukan berbagai
keterampilan dalam
penaggulangankegawatdaruratan
1. Prosedur Triase
2., Asesmen In
2. Penanganan Prinsip analisa, A (
Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ),
3. Perawatan pasien kritis
4. Monitor pasien di ICU
• Monitor Pasien kritis
•Monitor pasien di ICU
•Monitor Suhu tubuh
•Monitor TD
•Montor Tekanan vena Sentral
•Monitor Cardiac out
•Monitor Respirasi
•Monitor O2 & Co2
•Monitor Urin
•Monitor EKG
•Monitor Asam Basa
•Monitor Elektrolit
•Monitor Ph intragastrik
•Monitor cerebral
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
MATA AJAR : KEPERWATAN GAWAT DARURAT
Nama Mahasiswa :
Mampu melakukan berbagai
keterampilan dalam
penaggulangankegawatdaruratan
DILAKUKAN
Tanggal Tempat
2. Penanganan Prinsip analisa, A (
Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ),
3. Perawatan pasien kritis
4. Monitor pasien di ICU
Pasien kritis
Monitor pasien di ICU
Monitor Suhu tubuh
Montor Tekanan vena Sentral
Cardiac out
Monitor O2 & Co2
Monitor Asam Basa
Monitor Ph intragastrik
Page 33
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
: KEPERWATAN GAWAT DARURAT
Penampilan telah
disaksikan dan di
setujui keakuratann
ya oleh CI / Kepala
Ruangan/ Perawat
Senior
Tempat
37. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Tujuan II
Mampu melakukan berbagai
keterampilan dan prosedur dalam
penanganan perawatan kritis di UGD/
ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi.
1. Tindakan pada jalan nafas :
• Mengangkat dengan menekan rahang
• Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal
• Stroke
• Trauma Kapasitas
• Perdarahan intra cranial non
traumatik
• Tromboson vena intra kranial
• Perdarahan subaraknoid
• Tumor intra kranial
• Koma
• Iskemia
• Status Epilepsi
• Tetanus
• Sengatan Listrik
2. Tindakan pada sistem Endokrin
•Diabetik ketoasidosis
•Hivoglikemik
•Hipertiroid
•Pengatasan gula darah pada DM
3. Tindakan pada sistem Integumen
• Luka bakar
• Perawatan Luka
4. Tindakan pada shock
• Shock Kardiogenik
• Shock Hipovelemik
• Shock Anafilaktik
• Shock Septick
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
ampu melakukan berbagai
keterampilan dan prosedur dalam
penanganan perawatan kritis di UGD/
ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi.
Tindakan pada jalan nafas :
Mengangkat dengan menekan rahang
Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal
Trauma Kapasitas
Perdarahan intra cranial non
Tromboson vena intra kranial
Perdarahan subaraknoid
Tumor intra kranial
Sengatan Listrik
2. Tindakan pada sistem Endokrin
Diabetik ketoasidosis
Pengatasan gula darah pada DM
Tindakan pada sistem Integumen
Perawatan Luka
Tindakan pada shock
Shock Kardiogenik
Shock Hipovelemik
Shock Anafilaktik
Shock Septick
Page 34
38. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Tindakan pada Anapilaktik
• Tindakan Anafilaktik
6. Tindakan pada gangguan Asam Basa
& Elektolit
• Gangguan keseimbangan Asam
a. Metabolik asidosis
b. Metabolik Alkalosis
c. Respiratorik Asidosis
d. Respiratorik Alkalosis
e. Asidosis Laktat
• Gangguan keseimbangan Elektrolik
a. Hiponatremia
b. Hipernatremia
c. Hipokalemia
d. Hiperkalemia
• Ventilasi tanpa Intubisi
7. Tindakan pada Torax
• Intubasi
• Krikotirodotomi
• Traskeostomi
• Torakosintesis
• Pipa dada (Chese tube = WSD)
• Ventilator
8. Tindakan pada Kardiovaskuler
• Akses Vena
• Kardioversi dan defibrilasi
• EKG
• Kanulasi pembuluh darah
• Kateter swas garz
• Balon Intraaortik
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Tindakan pada Anapilaktik
Tindakan Anafilaktik
Tindakan pada gangguan Asam Basa
Gangguan keseimbangan Asam
Metabolik asidosis
Metabolik Alkalosis
Respiratorik Asidosis
Respiratorik Alkalosis
Asidosis Laktat
Gangguan keseimbangan Elektrolik
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
Ventilasi tanpa Intubisi
7. Tindakan pada Torax
Krikotirodotomi
Torakosintesis
Pipa dada (Chese tube = WSD)
8. Tindakan pada Kardiovaskuler
Kardioversi dan defibrilasi
Kanulasi pembuluh darah
Kateter swas garz
Balon Intraaortik
Page 35
39. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Tindakan Pada Lambung
• Parasintesis dan lavase peritonial
• Balon tamponade (sengsteken
blakemore tube)
10. Tindakan Pada Renal
• Terapidialisa
• GGA
• Sindrom Neprotik
11. Tindakan pada susuna saraf pusat
• AspirasiCairan cerebrospinal
• Pemberian Analgetik
• Tindakan pada susunan saraf
12. Tindakan Saluran Cerna
• Hematemesis dan Melena
• Pangkreatitis akut
• Serosis
• Acites
• Appendtitis
13.Tindakan sistem Saraf
• Sinkope
• Penilaiandan tindakan pada Kasus
nerologi
• Hivokalsemia
14. Tindakan pada kegawatan darah :
•DIC ( Diseminated
Coagulation )
•Transfusi Drah
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Tindakan Pada Lambung
Parasintesis dan lavase peritonial
Balon tamponade (sengsteken
blakemore tube)
10. Tindakan Pada Renal
Sindrom Neprotik
Tindakan pada susuna saraf pusat
AspirasiCairan cerebrospinal
Pemberian Analgetik
Tindakan pada susunan saraf
12. Tindakan Saluran Cerna
Hematemesis dan Melena
Pangkreatitis akut
13.Tindakan sistem Saraf
Penilaiandan tindakan pada Kasus
Hivokalsemia
14. Tindakan pada kegawatan darah :
Diseminated Intravaskuler
Coagulation )
Transfusi Drah
Page 36
40. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
•Pemberian Kloid dan produk darah
15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi
obat –obatan
16.Tindakan Keperawatan pada trauma
• Trauma medulla spinalis
• Traua maksilufasial dan servikalis
• Trauma Thorax
• Trauma Abdomen
• Trauma tournarius
• Trauma Ektermitas
17 Tindakan pada Kehamilan
• Pre ekamsia dan Eklamsia
• Emboli cairan Amnion
• Sebsis Aborsi
18.Tindakan pada Pediatrik
a. Gagal pernafasan Akut
b.Obstruksi saluran
Nafas
c. Intoksikasi Akut
d.Kegawatan Neurologis
e. Trauma Pediatrik
f. Terapi Cairan
19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan
Jiwa
a. Rencana Bunuh
b. Depresi
c. Ansietas
d. Agitasi
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Pemberian Kloid dan produk darah
15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi
16.Tindakan Keperawatan pada trauma
Trauma medulla spinalis
Traua maksilufasial dan servikalis
Thorax
Trauma Abdomen
Trauma tournarius
Trauma Ektermitas
17 Tindakan pada Kehamilan
Pre ekamsia dan Eklamsia
Emboli cairan Amnion
18.Tindakan pada Pediatrik
pernafasan Akut
Obstruksi saluran
Intoksikasi Akut
Neurologis
Trauma Pediatrik
Terapi Cairan
19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan
Bunuh diri
Page 37
41. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Lembar Evaluasi
Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi
Nama Mahasiswa
Departemen (Rotasi)
Waktu evaluasi mulai dari
TOPIK
1. Kompetensi profesional
2. Kompetensi kognitif
3. Kompetensi sikap
4. Kompetensi
psikomotorik
Total Nilai :
4
Tanggal pelaksanaan evaluasi :
Tanda tangan preceptor akademik/klinik
Tanda tangan mahasiswa
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.
Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi
No identitas
Waktu evaluasi mulai dari sampai dengan
1
0-59
2
60-64
3
65-74 75
Kompetensi profesional
Kompetensi kognitif
Kompetensi sikap
Tanggal pelaksanaan evaluasi :
Tanda tangan preceptor akademik/klinik
Tanda tangan mahasiswa
Page 38
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.
No identitas
sampai dengan
4
75-84
5
85-100
______
42. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nama Mahasiswa
Perilaku yang
diharapkan
1. Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis
- Mampu
mengintegrasikan
ilmu teoritis dan
pengetahuan praktis
saat memberikan
asuhan keperawatan
terhadap pasien
- Mengaplikasikan
pengetahuan dasar
dengan teknologi,
prosedur, dan
intervensi yang baru.
- Mengkaji,
mengimplementasika
n dan mengevaluasi
intervensi yang tepat
untuk status pasien
yang ada atau status
pasien yang
berpotensial berubah.
2. K 2ompetensi klinik
- Berpartisipasi dalam
mempertahankan
kualitas dan standard
perawatan pasien
dalam ruangan/unit
RS.
- Memenuhi
kompetensi klinik
yang sesuai dengan
ruangan/departemen
untuk menerima
output perawatan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi profesional
No identitas
1
0-59
2
60-64
3
65-74 75
Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis
pengetahuan praktis
asuhan keperawatan
intervensi yang baru.
mengimplementasika
n dan mengevaluasi
intervensi yang tepat
untuk status pasien
yang ada atau status
berpotensial berubah.
K 2ompetensi klinik
Berpartisipasi dalam
standard
dalam ruangan/unit
yang sesuai dengan
ruangan/departemen
Page 39
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
4
75-84
5
85-100
43. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
yang diinginkan.
- Melakukan prosedur
yang berhubungan
dengan perawatan
pasien berdasarkan
standard asuhan
keperawatan yang
ada.
- Mendemonstrasikan
skill yang
berhubungan dengan
manajemen isu klinik
yang baru.
3. Kompetensi manajemen
- Mendemonstrasikan
kemampuan untuk
melakukan dan
mendelegasikan
kepada yang lain
dalam memberikan
asuhan keperawatan
pasien yang
berkualitas
- Mengidentifikasi
masalah aktual dalam
unit dan
berpartisipasi dalam
menyusun rencana
untuk mengatasi
masalah tersebut.
- Memanfaatkan
prosedur untuk
mengatur peralatan.
- Menggunakan
metode yang berbeda
dalam pengkajian
perawatan pasien
menurut kebutuhan.
- Merencanakan jadwal
yang layak dengan
mempertimbangkan
staff dan kebutuhan
unit/ruangan.
- Berpartisipasi dalam
mendokumentasikan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Melakukan prosedur
pasien berdasarkan
Mendemonstrasikan
berhubungan dengan
manajemen isu klinik
Kompetensi manajemen
Mendemonstrasikan
dalam memberikan
keperawatan
masalah aktual dalam
berpartisipasi dalam
mengatur peralatan.
metode yang berbeda
menurut kebutuhan.
Merencanakan jadwal
mempertimbangkan
staff dan kebutuhan
Berpartisipasi dalam
mendokumentasikan
Page 40
44. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
informasi
ruangan/unit :
• Menulis laporan
tiap shift
• Menulis laporan
sensus pasien
• Menjaga
kelengkapan dan
keakuratan status
pasien
• Menulis laporan
adanya insiden
- Menjaga keamanan
dan kebersihan
lingkungan :
• Melaksanakan
tindakan yang aman
• Penempatan
lingkungan yang
bersih.
• Memberikan
pendidikan tentang
tindakan yang aman
terhadap personel,
pasien, dan kolega.
4. Kompetensi Profesionalitas
- Berkomitmen
terhadap jadwal shift
kerja
- Menjaga fleksibilitas
dalam hubungan
dengan pasien
- Menyesuaikan
seragam yang sesuai
dengan ketentuan
institusi.
- Mematuhi kebijakan
yang berlaku di unit
kerja
- Memaksimalkan
proteksi hak pasien
dengan penuh
tanggung jawab pada
setiap interaksi.
- Datang tepat waktu,
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
keakuratan status
Menjaga keamanan
tindakan yang aman
pendidikan tentang
tindakan yang aman
terhadap personel,
pasien, dan kolega.
Kompetensi Profesionalitas
terhadap jadwal shift
Menjaga fleksibilitas
sesuai
Mematuhi kebijakan
yang berlaku di unit
proteksi hak pasien
tanggung jawab pada
Datang tepat waktu,
Page 41
45. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tidak memiliki hari
absen
- Dapat dipercaya, dan
memiliki rasa
tanggung jawab.
- Berpakaian yang baik
dan mengikuti prinsip
personal hygiene.
- Melengkapi :
permintaan,
perawatan,
penggunaan, dan
pemeliharaan alat.
5. Kompetensi Komunikasi
- Mendemonstrasikan
dengan penuh
tanggung jawab,
bijaksana dan
bersikap diplomatik
saat melakukan
interaksi dengan
pasien, keluarga, staf,
dan lainnya.
- Mendengarkan ide,
opini, dan perasaan
antar staf satu sama
lain
- Mampu
mengungkapkan dan
menerima umpan
balik konstruktif
dengan focus
terhadap hasil yang
positif.
- Menggunakan alur
komando yang tepat
dalam mengambil
solusi masalah yang
ada
6. Kompetensi Individu
Inisiatif dalam :
- Membuat keputusan
- Meminta konsul atau
bertanya saat ragu
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tidak memiliki hari
Dapat dipercaya, dan
Berpakaian yang baik
dan mengikuti prinsip
Kompetensi Komunikasi
Mendemonstrasikan
bersikap diplomatik
pasien, keluarga, staf,
Mendengarkan ide,
opini, dan perasaan
antar staf satu sama
mengungkapkan dan
terhadap hasil yang
komando yang tepat
solusi masalah yang
6. Kompetensi Individu
Membuat keputusan
Meminta konsul atau
bertanya saat ragu
Page 42
46. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Kemampuan
berkomitmen :
- Menyelesaikan
kewajiban meskipun
tidak ada
pembimbing
Kemampuan beradaptasi
:
- Menyesuaikan dan
siap beradaptasi
dalam situasi yang
berbeda.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
meskipun
Kemampuan beradaptasi
Menyesuaikan dan
dalam situasi yang
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
_____________________________
Page 43
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
_____________________________
47. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen
Nama Mahasiswa
Departemen :
Topik :
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll)
Catatan : Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
proposal tersebut harus disampa
departemen terkait.
KEHADIRAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nilai rata –rata :___________
Indikator nilai :
(2) < 60 % - Kurang
(4) 60-69% - Memuaskan
(6) 70-79% - Baik
(8) 80-89% - Sangat Baik
(10) 90% keatas -Sempurna
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen
NIM Kelompok
Periode evaluasi
Metode presentasi
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll)
: Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
proposal tersebut harus disampaikan satu minggu tepat sebelum presentasi
___________
Kurang
Memuaskan
Baik
Sangat Baik
Sempurna
Page 44
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Kelompok
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
: Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
ikan satu minggu tepat sebelum presentasi
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
48. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nama Mahasiswa
Periode departemen mulai
POINT PENILAIAN
N/
A
Kemampuan Kognitif
:
1. Pengkajian
• Riwayat kesehatan
• Observasi
• Pengkajian Fisik
• Lab & Diagnostik
2. Diagnosa &
rencana
keperawatan
(NANDA)
• Penulisan
diagnosa
keperawatan
• Pengembangan
rencana
keperawatan
3. Dokumentasi
4. Aktivitas menulis
( Logbook dan
presentasi kasus)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi kognitif
No identitas
Periode departemen mulai sampai dengan
N/
A
BURUK CUKUP BAIK
1
0-59
2
60-64
3
65-74
Mengkaj
i semua
point
tidak
akurat
Mengkaji 1
point secara
akurat
Mengkaji 2
point secara
akurat
1 2 3
Tidak
dapat
mendete
ksi
masalah
pasien
Mendeteksi
masalah
pasien tanpa
ada faktor
yang
berhubungan
Mendeteksi
masalah
pasien dan
memberi
satu
diagnosis
keperawata
n
1 2 3
Tidak
layak
secara
keseluru
han
Jelas, terbaca
tetapi tidak
terorganisir,d
etail terlalu
banyak/sediki
t dan tidak
lengkap
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorganisir,
detail
terlalu
banyak/sedi
kit dan tidak
lengkap
1 2 3
Tidak
sesuai
untuk
perawata
n
Relevan
untuk
perawatan,
akurat tetapi
tidak
terorganisir,d
Sesuai,
terbaca,
akurat,
terorganisir,
detail
terlalu
Page 45
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
sampai dengan
SANGA
T BAIK
SEMPUR
NA
SKO
R
4
75-84
5
85-100
Mengkaj
i 3 point
secara
akurat
Mengkaji
seluruh
point
dengan
akurat
4 5
Mendete
ksi
masalah
pasien
dan
memberi
<50%
diagnosis
keperaw
atan
Mendeteks
i masalah
pasien dan
memberi
>50%
diagnosis
keperawat
an
4 5
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorgani
sir,
ringkas
tetapi
tidak
lengkap
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorganisi
r, ringkas
dan
lengkap
4 5
Relevan,
akurat,
terorgani
sir,
ringkas
tetapi
Relevan,
akurat,
terorganisi
r, ringkas
dan
lengkap
49. Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Pengetahuan
( Ujian Tulis )
TOTAL : _______
30
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
etail terlalu
banyak/sediki
t dan tidak
lengkap
banyak/sedi
kit dan tidak
lengkap
1 2 3
< 60 % 60 – 64 % 65 – 74 %
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
___________________________
Page 46
tidak
lengkap
4 5
75 – 84
%
85 – 100
%
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
___________________________