SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
PROGRAMSTUDIPROFESINERSFIKESUMGo
SEMESTERGANJILT.A.2019/2020
STASEKEPERAWATANGAWATDARUTAT
Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
BUKU PEDOMAN KERJA
STASE KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
OLEH :
Ns. Pipin Yunus, M.Kep
Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
BUKU PEDOMAN KERJA
STASE KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
OLEH :
Ns. Pipin Yunus, M.Kep
Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR ISI................................
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
BAB I DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
1. Deskripsi Mata Kuliah
2. Kompetensi................................
3. Pelaksanaan Praktek
4. Metode Bimbingan
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi yang harus dikuasai
BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. Tata Tertib Mahasiswa
2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan
3. Metode Evaluasi
4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib
5. Pedoman Kegiatan
6. Tugas dan Tanggung Jawa
Lampiran
1. Form 1 FORMAT A
GAWAT DARURAT (IRD)
2. Form II ASUHAN KEPERAWATAN
DARURAT (ICU/ICCU)
3. Form III SATUAN ACARA PENYULUHAN
4. Form IV FORMAT KONTRAK BELAJAR
5. Form V FORMAT RENCANA KEGIATAN
HARIAN/MINGGUAN
6. Form VI FORMAT LOG BOOK
7. Form VII FORMAT PORTO FOLIO
8. Form VIII DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR
YANG DIKUASAI
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untu
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Professional
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Kognitif
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Psikomotor
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Sikap ................................
Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR ISI
................................................................................................
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI .............................................................
DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
Deskripsi Mata Kuliah................................................................
.............................................................................................
Pelaksanaan Praktek ................................................................
Metode Bimbingan .................................................................................
Pembelajaran ................................................................
Materi yang harus dikuasai................................................................
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
ahasiswa Peserta Profesi Ners................................
rkaitan Dengan praktek Dan Penugasan ...........................
Metode Evaluasi ....................................................................................
b Penugasan yang Wajib Dipenuhi................................
Pedoman Kegiatan .................................................................................
Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT (IRD)................................................................
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (ICU/ICCU)................................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN................................
FORMAT KONTRAK BELAJAR................................
FORMAT RENCANA KEGIATAN
HARIAN/MINGGUAN ................................................................
FORMAT LOG BOOK ..........................................................
FORMAT PORTO FOLIO....................................................
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR
YANG DIKUASAI ................................................................
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.....................
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
rofessional..................................................................................
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
ognitif........................................................................................
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi Psikomotor ..................................................................................
EVALUASI KLINIK
............................................................................................
Page i
.................................... i
............................. ii
............................................ 1
............................. 1
............................................... 6
................. 7
.............................................. 9
..................................... 12
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
.......................................... 13
........................... 15
.................... 16
......................................... 18
................. 19
b Preseptor Klinik dan Akademik................ 20
................................... 22
........................................ 26
..................................... 28
......................................... 29
......................................... 30
.......................... 31
.................... 32
................................................ 33
..................... 38
.................. 39
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS ............... 44
........................ 45
.................. 47
............................ 50
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Profesi Ners Angkatan X
A. Visi
Terwujudnya Program
Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah
B. Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Studi Profesi Ners
2. Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
berpikir ilmiah di bidang keperawatan
3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
pada masyarakat
4. Menerapkan tata kelola Program Studi
pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Profesi Ners Angkatan X
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
rogram Studi Profesi Ners yang Unggul, Kompetitif dan
Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah Tahun 2025.
Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Ners
Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
berpikir ilmiah di bidang keperawatan
Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
pada masyarakat
Menerapkan tata kelola Program Studi Profesi Ners yang
pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Page ii
Unggul, Kompetitif dan
Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program
Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan
Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan
Ners yang dinamis dalam
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah k
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
dengan beban studi sebany
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi
mengancam kehidupan dalam lingkup pre
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
pengalaman belajar
intensivecare, dan high care.
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
Keperawatan Kegawatdaruratan,
prehenship, mengevaluasi kondisi klien, s
etika dan aspek legal keperawatan secara tepat.
2. Kompetensi
Elemen Kompetensi
1. Melakukan pengkajian
keperawatn ( Riwayat
tan, pemeriksaan fisik, dan data
penunjang), sesuai prinsip etika,
askep legal keperawatan, dan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Ners Angkatan X
BAB I
DESKRIPSI DAN MATA KULIAH
Deskripsi Mata Kuliah
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat darurat tertangani.
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
ban studi sebanyak 3 SKS.
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi
mengancam kehidupan dalam lingkup pre - hospital dan intra
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
pengalaman belajar di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang
intensivecare, dan high care.
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
Kegawatdaruratan, melakukan tindakan keperawatan
prehenship, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan prinsip
etika dan aspek legal keperawatan secara tepat.
Elemen Kompetensi Kriteri Penampilan Kerja
Melakukan pengkajian
Riwayat keperawa
tan, pemeriksaan fisik, dan data
penunjang), sesuai prinsip etika,
askep legal keperawatan, dan
a. Data pengkajian keperawatan didapat
secara akurat dan sistematis.
b. Tekhnik pemeriksaan fisik
didomenstrasikan secara akurat dan
sistematis sasuai dengan :
Page 1
Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu
pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan gawat
darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir
mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu
menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
egawat darurat tertangani.
Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam
praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada
program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi - kondisi yang
hospital dan intra - hospital.
Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi
di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah
keperawatan secara kom
erta menerapkan prinsip - prinsip
Kriteri Penampilan Kerja
Data pengkajian keperawatan didapat
secara akurat dan sistematis.
pemeriksaan fisik
didomenstrasikan secara akurat dan
sistematis sasuai dengan :
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
peka budaya.
2. Menganalisa dan menetapkan
diagnosa keperawatan dengan
tepat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
1) Pengkajian primer : Airway,
Breathing, Circulati, dan
desintegrasi
2) Pengkajian sekunder : Head to toe
c. Pengkajian yang berkelanjutan (
monitoring ) dilakukan sesuai kondisi
klien yang belum stabil.
d. Data didokumentasikan secara
sistematis dan komprehensippad
format dokumentasi yang
e. Tekhnik komunikasi teraupetik terus
dipertahankan selama melakukan
pengkajian.
f. Persiapan klien dan alat untuk
pemeriksaan penunjan
dengan akurat.
Menganalisa dan menetapkan
diagnosa keperawatan dengan
a. Data dikelompokan sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang dibuat.
b. Analisa data hasil pe
dilakukan selama melakukan Asuhan
Keperawatan.
c. Diagnosa keerawatan d
secara tepat dan sesuai denga prioritas
d. Diagnosa keerawatan di
secara tepat dan sesuai dengan ruusan
PE / PES damenggambarkan
pengguanaan konsep keperawatan
e. Dignosa keperawatn yang akurat
terdokumentasi
Page 2
Pengkajian primer : Airway,
Breathing, Circulati, dan
Pengkajian sekunder : Head to toe
berkelanjutan (
dilakukan sesuai kondisi
klien yang belum stabil.
Data didokumentasikan secara
komprehensippada
format dokumentasi yang ditetapkan.
Tekhnik komunikasi teraupetik terus
selama melakukan
Persiapan klien dan alat untuk
pemeriksaan penunjang dilakukan
Data dikelompokan sesuai dengan
keperawatan yang dibuat.
Analisa data hasil pengkajian
melakukan Asuhan
Diagnosa keerawatan ditetapkan
sesuai denga prioritas
Diagnosa keerawatan ditetapkan
sesuai dengan ruusan
PE / PES damenggambarkan
pengguanaan konsep keperawatan
Dignosa keperawatn yang akurat
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
3. Menetapkan tujuan keperawatan
dan rencana
keperawatan yang melibatkan
klien serta peka budaya.
4. Melakukan tindakan kegawat
daruratan secara cepat dan
tepat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tujuan keperawatan
dan rencana tindakan
keperawatan yang melibatkan
klien serta peka budaya.
a. Tujuan dan kriteria tujua yang
rasional dan realistis ditetapkan.
b. Intervensi keperawatan ditetapkan
sesuai dengan standar intervensi
keperawatan.
c. Intervensi keperawatan yang
ditetapkan meliputi :
1) Intervensi keperawatan merefleksi
keamanan untuk klien dan diri
klien
2) Intervensi keperawatan merefleksi
pemahaman terhadap prinsip
keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kega
daruratan.
d. Intervensi keperawatan d
dokumentasikan.
tindakan kegawat
secara cepat dan
a. Tindakan bantuan hidup dasar
dilakukan segera dengan pengkajian
b. Senantiasa secara mandiri melakukan
monitoring terhadap klien.
c. Pendidikan kesehata
sesuaidengan prioritas, kondisi klien
dan melibatkan klien serta
keluarganya.
d. Fungsi kolaborasi silakukan sesuai
dengan kondisi klien.
e. Senantiasa memperlihatkan praktik
keperawatan yang aman dan nyam
bagi klien serta dapat
teknologi tepat guna
Page 3
Tujuan dan kriteria tujua yang
ditetapkan.
Intervensi keperawatan ditetapkan
standar intervensi
Intervensi keperawatan yang
keperawatan merefleksi
untuk klien dan diri
Intervensi keperawatan merefleksi
terhadap prinsip
keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kegawat
Intervensi keperawatan di
Tindakan bantuan hidup dasar
dilakukan segera dengan pengkajian
ndiri melakukan
terhadap klien.
Pendidikan kesehatan dilakukan
prioritas, kondisi klien
an melibatkan klien serta
Fungsi kolaborasi silakukan sesuai
hatkan praktik
yang aman dan nyaman
bagi klien serta dapat menggunakan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
f. Senantiasa mempertahankan tekhnik
aseptic yang diperlukan.
g. Melakuakan sistem rujukan secara
tepat sesuai kondisi kasus
h. Mendokumentasikan secara
akan keperawatan untuk :
1) Mempertahankan / meningkatkan
epektifitas jalan
efektif.
2) Mempertahankan / meni
pola nafas yang efektif
3) Mempertahankan / meni
pertukaran yang edukatif.
4) Mempertahankan/ meningkatkan
hemodinamik yang
5) Mempertahankan / meningkatkan
status cairan dan elektolit yang
adekuat.
6) Mempertahankan / men
perfusi cerebral yang adekuat.
7) Mempertahankan / meningkatkan
status nutrisi.
8) Mempertahankan / meni
status pertahanan tubuh (
Imunitas )
9) Mengurangi nyeri
10) Mencegah trauma tambahan dan
atau timbulnya infeksi/penyakit
11) Mempertahankan / meningkatkan
psiko sosial
12) Meningkatkan pengetahuan
Page 4
iasa mempertahankan tekhnik
aseptic yang diperlukan.
sistem rujukan secara
kondisi kasus
secara tepat tind
keperawatan untuk :
Mempertahankan / meningkatkan
epektifitas jalan nafas yang
an / meningkatkan
ektif
Mempertahankan / meningkatkan
edukatif.
/ meningkatkan
adekuat.
Mempertahankan / meningkatkan
elektolit yang
Mempertahankan / meningkatkan
yang adekuat.
Mempertahankan / meningkatkan
Mempertahankan / meningkatkan
tubuh (
Mencegah trauma tambahan dan
infeksi/penyakit
meningkatkan
eningkatkan pengetahuan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Mengevaluasi
keperawatan yang diberikan
untuk menentukan tercapainya
atau tidaknya tujuan
6. Senantiasa memperlihatkan
praktik keperawatan yang
frofesional, akuntabel, etis
serta peka budaya.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
klien/keluarga.
asuhan
keperawatan yang diberikan
untuk menentukan tercapainya
atau tidaknya tujuan
a. Melakukan evaluasi se
menetukan tercapai atau tidaknya
tujuan asuhan keperawatan.
b. Mengunakan sistematis SOAP dalam
melakukan evaluasi
c. Memodifikasi rencana Kep
sesuai kebutuhan
d. Evaluasi terdokumentasi pada format
yang telah ditetapkan.
Senantiasa memperlihatkan
praktik keperawatan yang
frofesional, akuntabel, etislegal,
serta peka budaya.
a. Senantiasa mempertim
legal dalam memberikan asuhan
keperawatan
b. Senantiasa bertanggung jawab dan
bertanggung gugat dalam melakkan
tindakan keperawatan
c. Senantiasa melaporka
kepada perawat
bertanggungjwab terhadap klien
kelolaan
d. Menunjukan kesepian diri sebelum
praktik klinik dengan memenuhi
penguasaan yang diberikan.
e. Memenuhi ketentuan tentang seragam
klinik, kelengkapan alat, dan
kehadiran.
f. Senantiasa menghargai klien tanpa
memandang suku,ras,
status sosial.
g. Senantiasa menghargai sebagai
Page 5
Melakukan evaluasi setiap hari untuk
tercapai atau tidaknya
keperawatan.
atis SOAP dalam
Memodifikasi rencana Keperawatan
asi pada format
Senantiasa mempertimbangkan aspek
memberikan asuhan
Senantiasa bertanggung jawab dan
gugat dalam melakkan
Senantiasa melaporkan kegiatan
kepada perawat yang
terhadap klien
Menunjukan kesepian diri sebelum
dengan memenuhi
penguasaan yang diberikan.
n tentang seragam
kelengkapan alat, dan
Senantiasa menghargai klien tanpa
agama, dan
Senantiasa menghargai sebagai
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
3. Pelaksanaan Praktek
a. Bobot SKS
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah
dilaksanakan selama
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
6 hari.
b. Waktu dan Tempat
1. Waktu pelaksanaan
November 2019
2. Tempat praktek yang digunakan antara lain:
a) IGD Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU
Saboe
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
individu, dan menjaga kerahasiaan
klien.
h. Dapat bekerja sama dan berperilaku
etis dalam berhubungan dengan
sejawat / tenaga kesehatan
i. Berespon cepat dan tepat pada kondisi
kegawat daruratan, bersik
waspada terh
kondisi klien yang berpoten
ulkan kega-watdaruatan
j. Senantiasa mempertahankan
ketepatan waktu.
k. Menunjukan epektifitas dan efesiensi
dalam menggunakan sumber
yang tersedia.
Pelaksanaan Praktek
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah
dilaksanakan selama 4 minggu. di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s
2019. Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019
Tempat praktek yang digunakan antara lain:
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU
Page 6
menjaga kerahasiaan
dan berperilaku
berhubungan dengan
sejawat / tenaga kesehatan lainnya.
at dan tepat pada kondisi
tan, bersikap siaga/
waspada terhadap
berpotensi menimb
ruatan
Senantiasa mempertahankan
itas dan efesiensi
menggunakan sumber - sumber
Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah 3 SKS yang
. di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4
hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama
praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s/d 16
. Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU RSUD Aloei
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b) IGD Bedah, IGD Int
Dunda Limboto
c) Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
klinik
d) Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
c. Jumlah Mahaiswa
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga
sebanyak 85 Mahasiswa
Kota Gorontalo dan
d. Pelaksanaan praktek klinik
Waktu shift untuk
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
dimungkinkan berada pada waktu praktek shift
08.00 s/d 14.00, sore =
08.00, Ners B : Pagi =
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41
4. Metode Bimbingan
1 Preseptor
a. Preseptor akademik
Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMGo
Rumah Sakit yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Biasa pada sem
Keperawatan de
1) Ns. Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep
2) Ns. Haslinda Damansyah, S.Ke
3) Ns. Andi Nuraina Sudirman
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM
Dunda Limboto
Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
Jumlah Mahaiswa
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga
sebanyak 85 Mahasiswa. Dimana 45 orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Kota Gorontalo dan 40 Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto.
Pelaksanaan praktek klinik
untuk pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
dimungkinkan berada pada waktu praktek shift untuk Ners A
, sore = pukul 14.00 s/d 21.00, Malam =
: Pagi = pukul 08.00 s/d 13.00, sore = pukul 14.00 s/d 19.00,
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41-42 jam
Metode Bimbingan
Preseptor akademik
Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan berdasarkan SK
akultas Ilmu Kesehatan UMGo yang berasal dari institusi PSIK
yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Biasa pada semester sebelumnya dengan level S1 Keperawatan
dengan keahlian khusus, sbb:
Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep. : Ruang IGD Interna, ICU
Ns. Haslinda Damansyah, S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah, HCU
Andi Nuraina Sudirman, S.Kep., M.Kes : Ruang IGD Anak
Page 7
erna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM
Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi
Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan
Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Gawat Darurat
orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto.
pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan
kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa
untuk Ners A : Pagi = pukul
, Malam = pukul 21.00 s/d
pukul 14.00 s/d 19.00,
sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap
memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
berdasarkan SK
erasal dari institusi PSIK dan
yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar
Keperawatan Ners, S2
: Ruang IGD Interna, ICU
: Ruang IGD Bedah, HCU
s : Ruang IGD Anak
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b. Preseptor klinik
Preseptor klinik adalah preseptor yang ditentuk
praktek yang ditempati mahasiswa PSIK dengan
Keperawatan dengan keahlian khusus > 5 tahun
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
1) Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep
2) Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep
3) Ns. Agus Salim Dali, S.Kep
4) Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep
5) Ns. Idris Pakaya.,S.Kep
Preseptor Klinik Rumah Sakit
1) Ns. Nurlin Tuna, S.Kep
2) Ns. Agustin Badu, S.Kep
3) Ns. Batman Kadjam.,S.Kep
4) Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep
5) Ns. Asma Sule, S.Kep
c. Preseptor Pedamping
1) Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL
2) Febriyanti Hasan.,SKM
d. Supervisi
1) Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
Saboe Kota Gorontalo
2) Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep
M.M Dunda Limboto
2. Tugas
Selama 4 minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
adalah sebagai berikut:
a. Membuat Kontrak Belajar
b. Membuat Rencana kegiatan dibuat
c. Membuat Log Book Setiap Minggu
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Preseptor klinik
reseptor klinik adalah preseptor yang ditentukan oleh institusi lahan
yang ditempati mahasiswa PSIK dengan level pendidikan S1
dengan keahlian khusus > 5 tahun
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah
Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep : Ruang IGD Interna
Ns. Agus Salim Dali, S.Kep : Ruang IGD Anak
Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep : Ruang ICU
Ns. Idris Pakaya.,S.Kep : Ruang HCU/CVCU
Preseptor Klinik Rumah Sakit Dr. M.M Dunda Limboto
Ns. Nurlin Tuna, S.Kep : Ruang IGD Bedah
Ns. Agustin Badu, S.Kep : Ruang IGD Interna
Ns. Batman Kadjam.,S.Kep : Ruang IGD Anak
Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep : Ruang ICU
Ns. Asma Sule, S.Kep : Ruang HCU/ICCU
Preseptor Pedamping
Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL
Febriyanti Hasan.,SKM
Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB : RSUD Prof. Dr. H. Aloei
Gorontalo
Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep : RSUD Rumah Sakit
Limboto
minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
adalah sebagai berikut:
Kontrak Belajar
Rencana kegiatan dibuat per hari (ADL)
Membuat Log Book Setiap Minggu
Page 8
an oleh institusi lahan
level pendidikan S1 dan S2
Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
: Ruang IGD Bedah
: Ruang IGD Interna
: Ruang IGD Anak
: Ruang HCU/CVCU
: Ruang IGD Bedah
: Ruang IGD Interna
: Ruang IGD Anak
: Ruang HCU/ICCU
: RSUD Prof. Dr. H. Aloei
Rumah Sakit Dr.
minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
hari ke IV.
e. Membuat 2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
Anak, dan masing
f. Penyuluhan kesehatan
g. Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga)
h. Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek pr
gawat darurat. (Pengambilan kasus di rotasi ke II)
i. Target Pencapaian
2 Teknik bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
pembimbingan 2 –
a. Diskusi
b. Bed Side Teaching
c. Case Report
d. Responsi
e. Bimbingan ketrampilan klinik
Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan,
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar / kompe
tensi
1. Mengenal wahana
ktek dan metode
pembelajaran
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
dan masing masing 1 askep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU
kesehatan minggu ke II dan III / kelompok
Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga)
Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek profesi keperawatan
. (Pengambilan kasus di rotasi ke II)
Target Pencapaian selama 4 minggu disemua ruangan.
Teknik bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
– 3 jam, sbb:
Bed Side Teaching
Bimbingan ketrampilan klinik
Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, laporan asuhan
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
Tujuan Pembelajaran
kompe Rencana Kegiatan Metode /
wahana pra
ktek dan metode
Orientasi RS, ruangan
dan metode pembelajaran
Ceramah,diskusi,
field
asi, video, LCD,
hand out
Page 9
Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU
2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD
ep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU
ofesi keperawatan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
laporan asuhan
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan
Metode / Media
Ceramah,diskusi,
field study/ Observ
asi, video, LCD,
hand out.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
2. Mempersiapkan
pengetahuan yang
harus dimiliki
sebelum mahasiswa
melakukan praktik
klinik.
3. Memberi kesempatan
mahasiswa mengguna
kan
teori dan konsep
m praktik
4. Memberi kesempatan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
pengetahuan yang
harus dimiliki
sebelum mahasiswa
melakukan praktik
a. Sebelum mahasiswa prakt
ik klinik,
mahasiswa membuat
laporan
pendahuluan sesuai
dengan kasus yang akan
dikelolanya.
b. Laporan pendahuluan
dibuat sesuai dengan
lampiran
c. Penugasan tertulis lainnya
diberikan secara
individu oleh
pembimbing jika
dianggap perlu
(melanggar)
Penugasan
diskusi
kesempatan
mengguna
dala
a. Pembimbing perlu
memberi penugasan
klinik pada kelompok tau
individu yang berkaitan
dengan kasus
kelolaannya.
b. Mahasiswa
melaksanakan penugasaan
klinik yang diberikan.
c. Pembimbing memberi
umpan balik terhadap
hasil penugasaan yang
dilakukan mahasiswa.
Penugasan Klinik
Memberi kesempatan a. Pembimbing klinik
Page 10
Penugasan tertulis,
diskusi
Penugasan Klinik
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
mahasiswa dalam satu
tim mempelajari
kasus temannya yang
lain dengan langsung
melihat kliennya.
5. Memberi kesempatan
pada mahasiswa
untuk meningkatkan
rasa percaya diri
bertindak sebagai
seorang profesional
dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
mahasiswa dalam satu
tim mempelajari
kasus temannya yang
lain dengan langsung
melihat kliennya.
menyampaikan rencana
ronde keperawatan
b. Mahasiswa
mempersiapkan pasien
kelolaannya dan meminta
izin untuk berpastisipasi
dalam ronde.
c. Pembimbing klinik
memimpin ronde
d. Mahasiswa mempresentas
ikan kliennya dan
tindakan yang telah
dilakukan serta
evaluasinya
e. Teman satu kelompok
atau perawat ruangan
dapat ikut berpastisipasi
dalam ronde tersebut
f. Mahasiswa selalu
menjaga keamanaan dan
kenyamanaan klien.
Memberi kesempatan
pada mahasiswa
untuk meningkatkan
rasa percaya diri
bertindak sebagai
seorang profesional
dalam memberikan
keperawatan.
a. Mahasiswa menentukan
tujuan belajar mandiri
b. Mahasiswa meminta
umpan balik dari
pembimbing terhadap
pengalaman yang telah
dipelajari
Belajar mandri
Page 11
Belajar mandri
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
6. Materi yang harus dikuasai
Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
1. Konsep keperawatan gawat darurat dan bencana
2. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
3. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest
MCI, Hipertensi, Cardiac Failure.
4. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
(Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik).
5. Asuhan keperawatan
Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Eks
6. Asuhan keperawatan
kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan
Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna.
8. Asuhan keperawatan
Gagal ginjal kronik,
9. Asuhan keperawatan
Hipoglekimia
10. Asuhan keperawatan
obat.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Materi yang harus dikuasai
Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
keperawatan gawat darurat dan bencana
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest
MCI, Hipertensi, Cardiac Failure.
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
(Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik).
keperawatan gawat darurat klien trauma : Trauma Dada, Trauma
Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Ekstermitas.
keperawatan gawat darurat sistem Persyarafan: Stroke, Penurunaan
keperawatan gawat darurat sistem Pencernaan: Appendicitis Akut,
Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna.
keperawatan gawat darurat sistem Perkemihan : Gagal ginjal akut,
kronik, Ketoasidosis diabetikum, Hipoglekimia
keperawatan gawat darurat sistem Endokrin : Ketoasidosis dibetikum,
keperawatan gawat darurat klien keracunan : Keracunan makanan
Page 12
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal
nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma)
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest,
Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok
klien trauma : Trauma Dada, Trauma
Stroke, Penurunaan
Appendicitis Akut,
Gagal ginjal akut,
Ketoasidosis dibetikum,
Keracunan makanan dan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. Tata Tertib Mahasiswa
a. Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan
b. Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh
c. Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik)
d. Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
1) Karena alasan selain sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
2) Karena alasan sakit
Mahsiswa harus meminta izi
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
3) Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a) Mahasiswa yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
b) Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
tertulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut
c) Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
BAB II
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
ahasiswa Peserta Profesi Ners
Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan
Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh program studi
Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik)
Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
Karena alasan selain sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
Karena alasan sakit
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
zin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut
Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
Page 13
KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
program studi
Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir :
Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator stase
yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin
kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran
dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin
n secara tertulis kepada penanggung jawab
ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari
dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang
bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan
Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun
penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali
ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi
a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester,
maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan
Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan
sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti
ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang
Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
shif praktek dalam satu hari
d) Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
e) Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih da
dianggap tidak hadir. .
f) Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
hadir..
g) Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
h) Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
i) Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
j) Mahasiswa wajib membawa perlengkapan
keperluan praktik.
k) Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
dan klien.
l) Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
dengan kententuan.
m)Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
praktik selesai dari masing
semester II).
(1) Mengambil Absensi setiap hari sen
(2) Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
(3) Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
shif praktek dalam satu hari
Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih dari 15 menit maka
dianggap tidak hadir. .
Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit
keperluan praktik.
Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
dengan kententuan.
Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
praktik selesai dari masing-masing bagiankeperawatan (semester I dan
semester II).
Mengambil Absensi setiap hari senin minggu pertama praktik.
Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
Page 14
Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
ri 15 menit maka
Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan
ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang
melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
nursing kit standart untuk
Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
masing bagiankeperawatan (semester I dan
in minggu pertama praktik.
Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
(4) Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
praktik.
n) Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan
o) Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
(masker, handskun, dll).
p) Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
profesi Ners ini antara lain adalah:
a. Pre dan post conference
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
tertentu yang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre
kemudian dilakukan post
post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
(preseptor) dan pembimbing la
dan post-test
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (
b. Tutorial Individu
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
secara terjadwal (Preseptor klinik mengik
preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya)
c. Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
anggota tim kesehata
tenaga kesehatan lainnnya
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan
Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
(masker, handskun, dll).
Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
profesi Ners ini antara lain adalah:
Pre dan post conference
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
tertentu yang ditetapkan Preseptor di lahan praktik saat stase di bidang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre
kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai.Soal
dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
(preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal
test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).
Tutorial Individu
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
secara terjadwal (Preseptor klinik mengikuti waktu dinas sedangkan
preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya)
Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau
tenaga kesehatan lainnnya
Page 15
Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri
Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi
di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut.
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap
Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
saat stase di bidang
keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan
test pasca konferensi selesai.Soal pre-test dan
dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
han praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test
ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang
).
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
uti waktu dinas sedangkan
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi
kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama
n lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Case Report Dan Operan dinas
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
klinik di lahan prakti
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
kegiatan operan (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
e. Mini Seminar
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
dalam perspektif kep
3. Metode Evaluasi
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
a. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan te
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
selama bekerja dalam 1 (satu)
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
aktifitas/kegiatan, hasil
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
terlampir
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
logbook.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Case Report Dan Operan dinas
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
Mini Seminar
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
dalam perspektif keperawatannya. Dilaksanakan diakhir stase.
Metode Evaluasi
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
Page 16
Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode
pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran
k. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan
menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam
peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara
diikuti oleh semua mahasiswa
yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan
seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya
erawatannya. Dilaksanakan diakhir stase.
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan
beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
ntang seluruh aktivitas
yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners
di lahan praktik. Format Log book
terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis
yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana
kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format
Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
b. Direct Observasional of Preocedure Skill
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
di lahan praktik.
Setiap mahasiswa wajib melakukan keteram
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase.
c. SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk me
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu
dasar.Biasanya diawali dengan me
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
mengidentifikasi hubungan sebab
permasalahan).
d. Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi b
Dalam stase ini
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
KDP dengan metode pendelegasian kew
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Direct Observasional of Preocedure Skill
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
di lahan praktik.
Setiap mahasiswa wajib melakukan keterampilan yang akan dinilai dengan
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase.
SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu
dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu
permasalahan).
Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.
Dalam stase ini Seluruh Mahasiswa membuat Pengkajian Foku
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
KDP dengan metode pendelegasian kewenangan bertahap
Page 17
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
pilan yang akan dinilai dengan
DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap
minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur
Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
nganalisis kasus
dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu
nggambarkan peta pikiran dari suatu
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
akibat dari munculnya suatu
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan
melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini
imbingan tutorial.
hasiswa membuat Pengkajian Fokus yang
mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase
enangan bertahap
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
e. Portfolio
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk:
a) Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep
prinsip-prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
mahasiswa kepada kliennya
b) Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
c) Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N
d) Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
e) Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
f) Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis
praktisi keperawatan profesional;
g) Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
h) Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
lulusan (meningkatkan market
i) Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain
a. Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
b. Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
pendahuluan ksus kelolaan (LP)
c. Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk:
Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep
prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
mahasiswa kepada kliennya
Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N
Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis
praktisi keperawatan profesional;
Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
lulusan (meningkatkan marketabilitas lulusan);
Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain :
Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
endahuluan ksus kelolaan (LP)
Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
Page 18
Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan
prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners;
Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa dengan
Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
:
Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap
stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan.
Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus
yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir
sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep
lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan
Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu
prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
stase (IRD, ICU,ICCU) yang p
dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan
e. Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing
f. Mahasiswa berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
g. Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
h. Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar
berkelompok
i. Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya.
5. Pedoman Kegiatan
a. Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
dengan format terlampir
b. Laporan pendahuluan kasus
c. Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
format terlampir
d. Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir
e. ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
mendokumentasikan pengalaman klinik setiap
f. SAP dengan format terlampir
g. Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
akademik
h. Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
dibawa ke stase berikutnya.
i. Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakh
tiliknya disiapkan oleh preseptee
j. Presentase kasus/jurnal diakhir stase
k. Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
menjalani program profesi dengan format terlampir.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
stase (IRD, ICU,ICCU) yang program kegiatannya mendapat persetujuan
dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan
Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing
berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar
Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya.
Pedoman Kegiatan
Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
dengan format terlampir
ran pendahuluan kasus
Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
format terlampir
Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir
ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
mendokumentasikan pengalaman klinik setiap ruangan.
SAP dengan format terlampir
Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
dibawa ke stase berikutnya.
Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakhir stase, yang daftar
tiliknya disiapkan oleh preseptee
Presentase kasus/jurnal diakhir stase
Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
menjalani program profesi dengan format terlampir.
Page 19
Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di
rogram kegiatannya mendapat persetujuan
Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target
keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing-masing
berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan
laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase
Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase
Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secara
Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus
Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik
Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan
ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam
Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor
Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk
ir stase, yang daftar
Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
6. Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klini
Preseptor Akademik
a. Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
mahasiswa
b. Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam
c. Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
mengajar profesi setiap bimbingan
d. Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa
e. Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut.
f. Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
minggunya
g. Menilai dan m
yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
h. Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
tutorialnya
i. Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response
ujian praktek
j. Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
berkoordinasi bersama preceptor klinik
k. Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
ketentuan yang berlaku
l. Berhak menandatangani logbook dan portofoli
Preseptor Klinik
a. Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
b. Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
setiap kali bimbingan
c. Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
d. Menilai directly observed procedure skill (DOPS)
e. Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
mengenai hasil pemantauan tersebut
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik.
Preseptor Akademik
Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam
Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
mengajar profesi setiap bimbingan
Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa
Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut.
Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
Menilai dan mengikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus
yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response
Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
berkoordinasi bersama preceptor klinik
Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
ketentuan yang berlaku
Berhak menandatangani logbook dan portofolio mahasiswa
Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
setiap kali bimbingan
Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
directly observed procedure skill (DOPS)
Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
mengenai hasil pemantauan tersebut
Page 20
k dan Akademik.
Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok
Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar
Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan
Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per
engikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus
Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan
Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response saat
Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai
Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar
o mahasiswa
Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan
Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi
Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan
Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
f. Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa
g. Berhak menandatangani log book
h. Berkoordinasi dengan i
asuhan yang didokumentasikan
No Tugas & Tanggung Jawab
1 Membagi/ mencarikan kasus sesuai
dengan kompetensi mata ajar
2 Mengoreksi dan memberikan masukan
tentang laporan pendahuluan
3 Melakukan pre dan post conference
4 Melakukan bedside teaching
5 Melakukan evaluasi pembelajaran
6 Memberikan penilaian sikap
7 Memberikan penilaian pencapaian target
keterampilan
8 Memberikan koreksi laporan asuhan
keperawatan
9 Memberikan bimbingan terhadap materi
presentasi (Seminar)
10 Mengisi buku komunikasi pembimbing
11 Ujian akhir stase
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa
Berhak menandatangani log book
Berkoordinasi dengan institusi memberikan masukan dan penilaian terkait
asuhan yang didokumentasikan
Tugas & Tanggung Jawab Pembimbing
Institusi
Membagi/ mencarikan kasus sesuai
dengan kompetensi mata ajar
Mengoreksi dan memberikan masukan
tentang laporan pendahuluan
V
Melakukan pre dan post conference V
Melakukan bedside teaching V
Melakukan evaluasi pembelajaran V
Memberikan penilaian sikap
Memberikan penilaian pencapaian target
Memberikan koreksi laporan asuhan V
Memberikan bimbingan terhadap materi
presentasi (Seminar)
V
Mengisi buku komunikasi pembimbing V
Ujian akhir stase
Page 21
nstitusi memberikan masukan dan penilaian terkait
Preseptor
Klinik
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form 1
Lampiran 1
FORMAT RESUME KEPERAWATAN
1. IdentitasKlien
Nama
Umur
Alamat
JenisKelamin
Pekerjaan
2. Riwayat Pre-Hospital
• Keluhan Utama
• Alasan Masuk Rumah sakit
3. Pengkajian Primer
a. Airway
Sumbatan jal
Tanda-tanda
b. Brithing
1) Sesak
Dengan
a. Aktivitas……………………………………………
b. Tanpa aktiv
c. Nafas cuping h
d. Penggunaa
2) Frekuensi:
a. Teratur…………………………………………………
b. Tidak terat
3) Kedalaman:
a. Dalam………………………………………………….
b. Dangkal……………………………………………….
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (I
IGD Interna, IGD Anak)
FORMAT ANALISA KASUS
: No. RM
: Tgl Masuk
: Tgl. Pengkajian
: Diagnosa Medik
:
Hospital
Keluhan Utama
Alasan Masuk Rumah sakit
Pengkajian Primer
:
lan nafas: benda asing, darah, sputum
cedera servikal
:
……………………………………………...
vitas……………………………………......
ng hidung………………………………….
an otot-otot pernafasan tambahan………….
…………………………………………………
tur…………………………………………..
………………………………………………….
……………………………………………….
Page 22
GAWAT DARURAT (IGD Bedah,
:
:
Pengkajian :
Diagnosa Medik :
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
4) Batuk:
a. Produktif………………………………………………..
b. Non produk
5) Bunyi nafa
a. Ronkh
b. Crackl
c. Wheez
c. Cirlulaton
a. Sirkulasi per
b. Frekuensi N
c. Irama :
d. Denyut (ku
e. Ekstremitas
f. Warna kuli
g. Pengisian k
h. Edema:
i. sianosis
d. Disability
Tingkat Kesa
1. Alert/perh
a. Voice
b. Pain r
c. Unrespons
2. Reaksi pup
3. Ukuran pup
4. Pengkajian sekunder
a. Riwayat Kesehata
b. Riwayat Kesehata
c. Anamnesa singka
a) Alergies
b) Medikasi (riw
c) Past Illness (r
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
………………………………………………..
oduktif………………………………………….
afas tambahan:
onkhi………………………………………………
les……………………………………………….
zing……………………………………………
Cirlulaton :
erifer:
Nadi :
kuat/lemah/tidak kuat): Tekanan darah:
s (hangat/dingin):
lit (cyanosis/pucat/kemerahan)
kapiler (CRT):
Disability :
adaran (AVPU):
hatian :
respon/respon terhadap suara :
respon/respon terhadap nyeri :
sponsive/tidak berespon :
pupil terhadap cahaya :
pupil :
Pengkajian sekunder ( Secondary Survey )
an Sekarang :
an lalu Riwayat Kesehatan Keluarga
at(AMPLE)
wayat pengobatan)
(riwayat penyakit)
Page 23
………………………………………………..
……………………………………………….
……………………………………………..
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
d) Last meal/Tera
e) Event of Injury
d. Pemeriksaan H
1) Kepala: tulang k
2) Leher: JVP
3) Dada (IPPA):
4) Abdomen (IA
5) Ekstremitas/m
6) Kulit/integum
7) Genitalia
5. Pemeriksaan Pe
e. Radiologi
f. Laboratorium
g. Penunjang lain
6. Terapi Medis (in
Nama Obat (Dosis,
Rute)
7. Analisa data
No Tgl/jam
9. Diagnosa Keperawatan
10. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa
Keperawatan
1
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
erakhir kali makan
ury/penyebab injuri
Head to Toe
ng kepala, rambut, mata, hidung, mulut, teling
pengkajian paru, pengkajian jantung
APP)
/muskuloskeletal
men
enunjang
:
m :
n :
indikasi, kontraindikasi, efek samping)
s, Indikasi Kontraindikasi
Data Fokus Etiologi
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
Nursing Outcome
(NOC)
Nursing
Intervention
Page 24
ga
Efek samping
Problem
Nursing
Intervention (NIC)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
11. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
Nomor
Diagnosa Tindakan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
Waktu
Tindakan
Implementasi Evaluasi
S :
O :
A :
P :
Gorontalo……………
Yang Mengkaji
(…………………………
NIM :
Page 25
Evaluasi
……………2019
…………………………)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form II
Lampiran II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. IdentitasKlien
Nama
Umur
Alamat
JenisKelamin
Pekerjaan
2. Alasan masuk RS
3. Alasan masuk ICU
4. Riwayat Penyaki
5. Pengkajian fisik
sistem)
a. Pernafasan: IPP
b. Kardiovaskuler
c. Neurologis da
d. Gastrointestin
e. Muskuloskele
f. Genitourinaria
g. Integumen: tu
h. Endokrin: tiro
i. Psikososial: hubun
j. Istirahat tidur:
k. Nutrisi: kebias
6. Monitoring tiap jam
7. Terapi/program me
8. Hasil uji diagnost
Nama Obat (Dosis,
Rute)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (ICU/ICCU)
: Hari Rawat Ke
: No. RM
: Tgl. Masuk
: Tgl. Pengkajian
: Diagnosa Medis
RS :
ICU/ICCU :
kit sekarang :
k dan pengkajian umum (head to toe atau p
PPA paru
er: IPPA jantung
an sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri
nal: IAPP abdomen, BAB, rongga mulut
etal: kekuatan otot, kelemahan anggota gerak
a: BAK, balance cairan, pengkajian bladder
urgor kulit, kelembaban, warna
oid, DM
hubungan dengan keluarga, teman, masyaraka
: kebiasaan tidur, jam tidur, gangguan tidur
saan makan, IMT
am (form monitoring)
medis (indikasi, kontra indikasi, efek sampin
tik/lab
s, Indikasi Kontraindikasi
Page 26
GAWAT DARURAT (ICU/ICCU)
Ke :
:
:
Tgl. Pengkajian :
Diagnosa Medis :
pengkajian per
k
at, suasana hari
ping)
Efek samping
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Analisa data
No Tgl/jam
10. Prioritas Diagnosa
11. Perencaanaan K
No Diagnosa
12. Implementasi Ke
Jam tindakan No
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
am Data Fokus Etiologi Pro
osa Keperawatan
Keperawatan
osa Nursing Outcome Nursing Interven
eperawatan
Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi
Page 27
oblem
ntion
asi Tindakan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form III
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
RUANG………………………………………….
Topik :……………………………………………………
Sasaran :……………………………………………………
Waktu :……………………………………………………
Tempat :……………………………………………………
TIU :…………………………………………………...
TIK :……………………………………………………
Metode :……………………………………………………
Alat Bantu :……………………………………………………
Materi :……………………………………………………
Evaluasi :……………………………………………………
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RUANG………………………………………….
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:…………………………………………………...
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
:……………………………………………………
Page 28
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
RUANG………………………………………….
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form IV
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERIODE :
UNIT
: KEPERAWATAN
GADAR
Sasaran
Belajar/Kompet
ensi
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT KONTRAK BELAJAR
PRESEPTEE :
: KEPERAWATAN
GADAR PRESEPTOR :
Rencana
Kegiatan
Metode/Me
dia
Target
Waktu
Page 29
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Persetuju
an
Preseptor
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form V
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
NAMA
PRESEPTEE :
NAMA
PRESEPTOR :
RUANG/UNIT :
PERIODE :
Minggu
I
II
III, dst
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
Hari Waktu
Page 30
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
Kegiatan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VI
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
NAMA PRESEPTEE
NAMA PRESEPTOR
RUANG/UNIT
PERIODE
No Tang
gal
Aktivity
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT LOG BOOK
NAMA PRESEPTEE
NAMA PRESEPTOR
Aktivity Hasil
Yang
diperolah
Kendala
Rencana
Tindak
Lanjut
Page 31
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Paraf
Precept
or
Akade
mik
Preseptor
Klinik
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VII
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
NAMA PRESEPTEE
RUANG/UNIT
PERIODE
No Komponen & Rinciannya
1. Keterampilan Prosedural
Kejadian luar biasa yang positif
Penghargaan yang diperoleh
Komentar positif dari atasan,
keluarga pasien, dan profesi lain
Pelatihan yang diikuti yang relevan
Pengabdian pada masyarakat
Penelitian yang dilakukan
Seminar ilmiah sebagai
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT PORTO FOLIO
NAMA PRESEPTEE
Komponen & Rinciannya Kesan/Hasil
yang diperoleh
Keterampilan Prosedural
Kejadian luar biasa yang positif
Penghargaan yang diperoleh
Komentar positif dari atasan, pasien,
keluarga pasien, dan profesi lain
Pelatihan yang diikuti yang relevan
Pengabdian pada masyarakat
Penelitian yang dilakukan
Seminar ilmiah sebagai
(1) Peserta
(2) Pembicara
(3) Panitia
Page 32
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nilai
Paraf
Preseptor
Klinik
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Form VIII
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
MATA AJAR
Nama Mahasiswa :
Unit I :
Tujuan : Mampu melakukan berbagai
keterampilan dalam
penaggulangankegawatdaruratan
1. Prosedur Triase
2., Asesmen In
2. Penanganan Prinsip analisa, A (
Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ),
3. Perawatan pasien kritis
4. Monitor pasien di ICU
• Monitor Pasien kritis
•Monitor pasien di ICU
•Monitor Suhu tubuh
•Monitor TD
•Montor Tekanan vena Sentral
•Monitor Cardiac out
•Monitor Respirasi
•Monitor O2 & Co2
•Monitor Urin
•Monitor EKG
•Monitor Asam Basa
•Monitor Elektrolit
•Monitor Ph intragastrik
•Monitor cerebral
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
MATA AJAR : KEPERWATAN GAWAT DARURAT
Nama Mahasiswa :
Mampu melakukan berbagai
keterampilan dalam
penaggulangankegawatdaruratan
DILAKUKAN
Tanggal Tempat
2. Penanganan Prinsip analisa, A (
Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ),
3. Perawatan pasien kritis
4. Monitor pasien di ICU
Pasien kritis
Monitor pasien di ICU
Monitor Suhu tubuh
Montor Tekanan vena Sentral
Cardiac out
Monitor O2 & Co2
Monitor Asam Basa
Monitor Ph intragastrik
Page 33
DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI
: KEPERWATAN GAWAT DARURAT
Penampilan telah
disaksikan dan di
setujui keakuratann
ya oleh CI / Kepala
Ruangan/ Perawat
Senior
Tempat
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Tujuan II
Mampu melakukan berbagai
keterampilan dan prosedur dalam
penanganan perawatan kritis di UGD/
ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi.
1. Tindakan pada jalan nafas :
• Mengangkat dengan menekan rahang
• Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal
• Stroke
• Trauma Kapasitas
• Perdarahan intra cranial non
traumatik
• Tromboson vena intra kranial
• Perdarahan subaraknoid
• Tumor intra kranial
• Koma
• Iskemia
• Status Epilepsi
• Tetanus
• Sengatan Listrik
2. Tindakan pada sistem Endokrin
•Diabetik ketoasidosis
•Hivoglikemik
•Hipertiroid
•Pengatasan gula darah pada DM
3. Tindakan pada sistem Integumen
• Luka bakar
• Perawatan Luka
4. Tindakan pada shock
• Shock Kardiogenik
• Shock Hipovelemik
• Shock Anafilaktik
• Shock Septick
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
ampu melakukan berbagai
keterampilan dan prosedur dalam
penanganan perawatan kritis di UGD/
ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi.
Tindakan pada jalan nafas :
Mengangkat dengan menekan rahang
Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal
Trauma Kapasitas
Perdarahan intra cranial non
Tromboson vena intra kranial
Perdarahan subaraknoid
Tumor intra kranial
Sengatan Listrik
2. Tindakan pada sistem Endokrin
Diabetik ketoasidosis
Pengatasan gula darah pada DM
Tindakan pada sistem Integumen
Perawatan Luka
Tindakan pada shock
Shock Kardiogenik
Shock Hipovelemik
Shock Anafilaktik
Shock Septick
Page 34
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Tindakan pada Anapilaktik
• Tindakan Anafilaktik
6. Tindakan pada gangguan Asam Basa
& Elektolit
• Gangguan keseimbangan Asam
a. Metabolik asidosis
b. Metabolik Alkalosis
c. Respiratorik Asidosis
d. Respiratorik Alkalosis
e. Asidosis Laktat
• Gangguan keseimbangan Elektrolik
a. Hiponatremia
b. Hipernatremia
c. Hipokalemia
d. Hiperkalemia
• Ventilasi tanpa Intubisi
7. Tindakan pada Torax
• Intubasi
• Krikotirodotomi
• Traskeostomi
• Torakosintesis
• Pipa dada (Chese tube = WSD)
• Ventilator
8. Tindakan pada Kardiovaskuler
• Akses Vena
• Kardioversi dan defibrilasi
• EKG
• Kanulasi pembuluh darah
• Kateter swas garz
• Balon Intraaortik
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Tindakan pada Anapilaktik
Tindakan Anafilaktik
Tindakan pada gangguan Asam Basa
Gangguan keseimbangan Asam
Metabolik asidosis
Metabolik Alkalosis
Respiratorik Asidosis
Respiratorik Alkalosis
Asidosis Laktat
Gangguan keseimbangan Elektrolik
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
Ventilasi tanpa Intubisi
7. Tindakan pada Torax
Krikotirodotomi
Torakosintesis
Pipa dada (Chese tube = WSD)
8. Tindakan pada Kardiovaskuler
Kardioversi dan defibrilasi
Kanulasi pembuluh darah
Kateter swas garz
Balon Intraaortik
Page 35
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Tindakan Pada Lambung
• Parasintesis dan lavase peritonial
• Balon tamponade (sengsteken
blakemore tube)
10. Tindakan Pada Renal
• Terapidialisa
• GGA
• Sindrom Neprotik
11. Tindakan pada susuna saraf pusat
• AspirasiCairan cerebrospinal
• Pemberian Analgetik
• Tindakan pada susunan saraf
12. Tindakan Saluran Cerna
• Hematemesis dan Melena
• Pangkreatitis akut
• Serosis
• Acites
• Appendtitis
13.Tindakan sistem Saraf
• Sinkope
• Penilaiandan tindakan pada Kasus
nerologi
• Hivokalsemia
14. Tindakan pada kegawatan darah :
•DIC ( Diseminated
Coagulation )
•Transfusi Drah
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
9. Tindakan Pada Lambung
Parasintesis dan lavase peritonial
Balon tamponade (sengsteken
blakemore tube)
10. Tindakan Pada Renal
Sindrom Neprotik
Tindakan pada susuna saraf pusat
AspirasiCairan cerebrospinal
Pemberian Analgetik
Tindakan pada susunan saraf
12. Tindakan Saluran Cerna
Hematemesis dan Melena
Pangkreatitis akut
13.Tindakan sistem Saraf
Penilaiandan tindakan pada Kasus
Hivokalsemia
14. Tindakan pada kegawatan darah :
Diseminated Intravaskuler
Coagulation )
Transfusi Drah
Page 36
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
•Pemberian Kloid dan produk darah
15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi
obat –obatan
16.Tindakan Keperawatan pada trauma
• Trauma medulla spinalis
• Traua maksilufasial dan servikalis
• Trauma Thorax
• Trauma Abdomen
• Trauma tournarius
• Trauma Ektermitas
17 Tindakan pada Kehamilan
• Pre ekamsia dan Eklamsia
• Emboli cairan Amnion
• Sebsis Aborsi
18.Tindakan pada Pediatrik
a. Gagal pernafasan Akut
b.Obstruksi saluran
Nafas
c. Intoksikasi Akut
d.Kegawatan Neurologis
e. Trauma Pediatrik
f. Terapi Cairan
19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan
Jiwa
a. Rencana Bunuh
b. Depresi
c. Ansietas
d. Agitasi
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Pemberian Kloid dan produk darah
15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi
16.Tindakan Keperawatan pada trauma
Trauma medulla spinalis
Traua maksilufasial dan servikalis
Thorax
Trauma Abdomen
Trauma tournarius
Trauma Ektermitas
17 Tindakan pada Kehamilan
Pre ekamsia dan Eklamsia
Emboli cairan Amnion
18.Tindakan pada Pediatrik
pernafasan Akut
Obstruksi saluran
Intoksikasi Akut
Neurologis
Trauma Pediatrik
Terapi Cairan
19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan
Bunuh diri
Page 37
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Lembar Evaluasi
Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi
Nama Mahasiswa
Departemen (Rotasi)
Waktu evaluasi mulai dari
TOPIK
1. Kompetensi profesional
2. Kompetensi kognitif
3. Kompetensi sikap
4. Kompetensi
psikomotorik
Total Nilai :
4
Tanggal pelaksanaan evaluasi :
Tanda tangan preceptor akademik/klinik
Tanda tangan mahasiswa
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.
Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi
No identitas
Waktu evaluasi mulai dari sampai dengan
1
0-59
2
60-64
3
65-74 75
Kompetensi profesional
Kompetensi kognitif
Kompetensi sikap
Tanggal pelaksanaan evaluasi :
Tanda tangan preceptor akademik/klinik
Tanda tangan mahasiswa
Page 38
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.
No identitas
sampai dengan
4
75-84
5
85-100
______
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nama Mahasiswa
Perilaku yang
diharapkan
1. Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis
- Mampu
mengintegrasikan
ilmu teoritis dan
pengetahuan praktis
saat memberikan
asuhan keperawatan
terhadap pasien
- Mengaplikasikan
pengetahuan dasar
dengan teknologi,
prosedur, dan
intervensi yang baru.
- Mengkaji,
mengimplementasika
n dan mengevaluasi
intervensi yang tepat
untuk status pasien
yang ada atau status
pasien yang
berpotensial berubah.
2. K 2ompetensi klinik
- Berpartisipasi dalam
mempertahankan
kualitas dan standard
perawatan pasien
dalam ruangan/unit
RS.
- Memenuhi
kompetensi klinik
yang sesuai dengan
ruangan/departemen
untuk menerima
output perawatan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi profesional
No identitas
1
0-59
2
60-64
3
65-74 75
Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis
pengetahuan praktis
asuhan keperawatan
intervensi yang baru.
mengimplementasika
n dan mengevaluasi
intervensi yang tepat
untuk status pasien
yang ada atau status
berpotensial berubah.
K 2ompetensi klinik
Berpartisipasi dalam
standard
dalam ruangan/unit
yang sesuai dengan
ruangan/departemen
Page 39
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
4
75-84
5
85-100
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
yang diinginkan.
- Melakukan prosedur
yang berhubungan
dengan perawatan
pasien berdasarkan
standard asuhan
keperawatan yang
ada.
- Mendemonstrasikan
skill yang
berhubungan dengan
manajemen isu klinik
yang baru.
3. Kompetensi manajemen
- Mendemonstrasikan
kemampuan untuk
melakukan dan
mendelegasikan
kepada yang lain
dalam memberikan
asuhan keperawatan
pasien yang
berkualitas
- Mengidentifikasi
masalah aktual dalam
unit dan
berpartisipasi dalam
menyusun rencana
untuk mengatasi
masalah tersebut.
- Memanfaatkan
prosedur untuk
mengatur peralatan.
- Menggunakan
metode yang berbeda
dalam pengkajian
perawatan pasien
menurut kebutuhan.
- Merencanakan jadwal
yang layak dengan
mempertimbangkan
staff dan kebutuhan
unit/ruangan.
- Berpartisipasi dalam
mendokumentasikan
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Melakukan prosedur
pasien berdasarkan
Mendemonstrasikan
berhubungan dengan
manajemen isu klinik
Kompetensi manajemen
Mendemonstrasikan
dalam memberikan
keperawatan
masalah aktual dalam
berpartisipasi dalam
mengatur peralatan.
metode yang berbeda
menurut kebutuhan.
Merencanakan jadwal
mempertimbangkan
staff dan kebutuhan
Berpartisipasi dalam
mendokumentasikan
Page 40
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
informasi
ruangan/unit :
• Menulis laporan
tiap shift
• Menulis laporan
sensus pasien
• Menjaga
kelengkapan dan
keakuratan status
pasien
• Menulis laporan
adanya insiden
- Menjaga keamanan
dan kebersihan
lingkungan :
• Melaksanakan
tindakan yang aman
• Penempatan
lingkungan yang
bersih.
• Memberikan
pendidikan tentang
tindakan yang aman
terhadap personel,
pasien, dan kolega.
4. Kompetensi Profesionalitas
- Berkomitmen
terhadap jadwal shift
kerja
- Menjaga fleksibilitas
dalam hubungan
dengan pasien
- Menyesuaikan
seragam yang sesuai
dengan ketentuan
institusi.
- Mematuhi kebijakan
yang berlaku di unit
kerja
- Memaksimalkan
proteksi hak pasien
dengan penuh
tanggung jawab pada
setiap interaksi.
- Datang tepat waktu,
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
keakuratan status
Menjaga keamanan
tindakan yang aman
pendidikan tentang
tindakan yang aman
terhadap personel,
pasien, dan kolega.
Kompetensi Profesionalitas
terhadap jadwal shift
Menjaga fleksibilitas
sesuai
Mematuhi kebijakan
yang berlaku di unit
proteksi hak pasien
tanggung jawab pada
Datang tepat waktu,
Page 41
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tidak memiliki hari
absen
- Dapat dipercaya, dan
memiliki rasa
tanggung jawab.
- Berpakaian yang baik
dan mengikuti prinsip
personal hygiene.
- Melengkapi :
permintaan,
perawatan,
penggunaan, dan
pemeliharaan alat.
5. Kompetensi Komunikasi
- Mendemonstrasikan
dengan penuh
tanggung jawab,
bijaksana dan
bersikap diplomatik
saat melakukan
interaksi dengan
pasien, keluarga, staf,
dan lainnya.
- Mendengarkan ide,
opini, dan perasaan
antar staf satu sama
lain
- Mampu
mengungkapkan dan
menerima umpan
balik konstruktif
dengan focus
terhadap hasil yang
positif.
- Menggunakan alur
komando yang tepat
dalam mengambil
solusi masalah yang
ada
6. Kompetensi Individu
Inisiatif dalam :
- Membuat keputusan
- Meminta konsul atau
bertanya saat ragu
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
tidak memiliki hari
Dapat dipercaya, dan
Berpakaian yang baik
dan mengikuti prinsip
Kompetensi Komunikasi
Mendemonstrasikan
bersikap diplomatik
pasien, keluarga, staf,
Mendengarkan ide,
opini, dan perasaan
antar staf satu sama
mengungkapkan dan
terhadap hasil yang
komando yang tepat
solusi masalah yang
6. Kompetensi Individu
Membuat keputusan
Meminta konsul atau
bertanya saat ragu
Page 42
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
Kemampuan
berkomitmen :
- Menyelesaikan
kewajiban meskipun
tidak ada
pembimbing
Kemampuan beradaptasi
:
- Menyesuaikan dan
siap beradaptasi
dalam situasi yang
berbeda.
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
meskipun
Kemampuan beradaptasi
Menyesuaikan dan
dalam situasi yang
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
_____________________________
Page 43
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
_____________________________
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen
Nama Mahasiswa
Departemen :
Topik :
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll)
Catatan : Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
proposal tersebut harus disampa
departemen terkait.
KEHADIRAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nilai rata –rata :___________
Indikator nilai :
(2) < 60 % - Kurang
(4) 60-69% - Memuaskan
(6) 70-79% - Baik
(8) 80-89% - Sangat Baik
(10) 90% keatas -Sempurna
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen
NIM Kelompok
Periode evaluasi
Metode presentasi
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll)
: Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
proposal tersebut harus disampaikan satu minggu tepat sebelum presentasi
___________
Kurang
Memuaskan
Baik
Sangat Baik
Sempurna
Page 44
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS
Kelompok
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside
: Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic
harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di
minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi
ikan satu minggu tepat sebelum presentasi
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Nilai :
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Nama Mahasiswa
Periode departemen mulai
POINT PENILAIAN
N/
A
Kemampuan Kognitif
:
1. Pengkajian
• Riwayat kesehatan
• Observasi
• Pengkajian Fisik
• Lab & Diagnostik
2. Diagnosa &
rencana
keperawatan
(NANDA)
• Penulisan
diagnosa
keperawatan
• Pengembangan
rencana
keperawatan
3. Dokumentasi
4. Aktivitas menulis
( Logbook dan
presentasi kasus)
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Kompetensi kognitif
No identitas
Periode departemen mulai sampai dengan
N/
A
BURUK CUKUP BAIK
1
0-59
2
60-64
3
65-74
Mengkaj
i semua
point
tidak
akurat
Mengkaji 1
point secara
akurat
Mengkaji 2
point secara
akurat
1 2 3
Tidak
dapat
mendete
ksi
masalah
pasien
Mendeteksi
masalah
pasien tanpa
ada faktor
yang
berhubungan
Mendeteksi
masalah
pasien dan
memberi
satu
diagnosis
keperawata
n
1 2 3
Tidak
layak
secara
keseluru
han
Jelas, terbaca
tetapi tidak
terorganisir,d
etail terlalu
banyak/sediki
t dan tidak
lengkap
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorganisir,
detail
terlalu
banyak/sedi
kit dan tidak
lengkap
1 2 3
Tidak
sesuai
untuk
perawata
n
Relevan
untuk
perawatan,
akurat tetapi
tidak
terorganisir,d
Sesuai,
terbaca,
akurat,
terorganisir,
detail
terlalu
Page 45
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
sampai dengan
SANGA
T BAIK
SEMPUR
NA
SKO
R
4
75-84
5
85-100
Mengkaj
i 3 point
secara
akurat
Mengkaji
seluruh
point
dengan
akurat
4 5
Mendete
ksi
masalah
pasien
dan
memberi
<50%
diagnosis
keperaw
atan
Mendeteks
i masalah
pasien dan
memberi
>50%
diagnosis
keperawat
an
4 5
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorgani
sir,
ringkas
tetapi
tidak
lengkap
Jelas,
terbaca,
akurat,
terorganisi
r, ringkas
dan
lengkap
4 5
Relevan,
akurat,
terorgani
sir,
ringkas
tetapi
Relevan,
akurat,
terorganisi
r, ringkas
dan
lengkap
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
5. Pengetahuan
( Ujian Tulis )
TOTAL : _______
30
Stase Keperawatan Gawat Darurat
Program Studi Ners Angkatan X
etail terlalu
banyak/sediki
t dan tidak
lengkap
banyak/sedi
kit dan tidak
lengkap
1 2 3
< 60 % 60 – 64 % 65 – 74 %
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
___________________________
Page 46
tidak
lengkap
4 5
75 – 84
%
85 – 100
%
……………….,…….,……, 20….
PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK
___________________________
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x

More Related Content

What's hot

Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
 
Lp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimLp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimElinaIra
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika pjj_kemenkes
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)pjj_kemenkes
 
Memotong Kuku Pasien
Memotong Kuku PasienMemotong Kuku Pasien
Memotong Kuku Pasienpjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...pjj_kemenkes
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTpjj_kemenkes
 

What's hot (19)

Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
 
Lp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimLp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katim
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
 
Memotong Kuku Pasien
Memotong Kuku PasienMemotong Kuku Pasien
Memotong Kuku Pasien
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 

Similar to Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x

Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docxyeti34
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ix
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ixBuku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ix
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ixPipinYunus
 
Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatanTindakan keperawatan
Tindakan keperawatanpjj_kemenkes
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4pjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanpjj_kemenkes
 
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMJM Networks
 
KDK III Modul 6 Kb 3
KDK III Modul 6 Kb 3KDK III Modul 6 Kb 3
KDK III Modul 6 Kb 3pjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 

Similar to Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x (20)

Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx
22-23_Panduan Maternitas - Netty Isnawati.docx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ix
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ixBuku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ix
Buku pedoman kerja keperawatan gawat darurat ners ix
 
Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatanTindakan keperawatan
Tindakan keperawatan
 
Modul Perawatan Luka.pdf
Modul Perawatan Luka.pdfModul Perawatan Luka.pdf
Modul Perawatan Luka.pdf
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGT
 
KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4KDK III Modul 3 Kb 4
KDK III Modul 3 Kb 4
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
 
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
 
KDK III Modul 6 Kb 3
KDK III Modul 6 Kb 3KDK III Modul 6 Kb 3
KDK III Modul 6 Kb 3
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Abstraksi
AbstraksiAbstraksi
Abstraksi
 

Recently uploaded

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.pptSuwandiKhowanto1
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxsariakmida
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )ssuser4ceaef1
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 

Recently uploaded (20)

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 

Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Darurat Ners x

  • 1. PROGRAMSTUDIPROFESINERSFIKESUMGo SEMESTERGANJILT.A.2019/2020 STASEKEPERAWATANGAWATDARUTAT Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo BUKU PEDOMAN KERJA STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT OLEH : Ns. Pipin Yunus, M.Kep Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep Buku Panduan Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo BUKU PEDOMAN KERJA STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT OLEH : Ns. Pipin Yunus, M.Kep Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
  • 2. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X DAFTAR ISI................................ VISI DAN MISI PROGRAM STUDI BAB I DESKRIPSI DAN MATA KULIAH 1. Deskripsi Mata Kuliah 2. Kompetensi................................ 3. Pelaksanaan Praktek 4. Metode Bimbingan 5. Tujuan Pembelajaran 6. Materi yang harus dikuasai BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS 1. Tata Tertib Mahasiswa 2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan 3. Metode Evaluasi 4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib 5. Pedoman Kegiatan 6. Tugas dan Tanggung Jawa Lampiran 1. Form 1 FORMAT A GAWAT DARURAT (IRD) 2. Form II ASUHAN KEPERAWATAN DARURAT (ICU/ICCU) 3. Form III SATUAN ACARA PENYULUHAN 4. Form IV FORMAT KONTRAK BELAJAR 5. Form V FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN 6. Form VI FORMAT LOG BOOK 7. Form VII FORMAT PORTO FOLIO 8. Form VIII DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI FORMAT EVALUASI Lembar Evaluasi Akhir untu PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi Professional FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi Kognitif PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi Psikomotor PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi Sikap ................................ Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X DAFTAR ISI ................................................................................................ VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ............................................................. DESKRIPSI DAN MATA KULIAH Deskripsi Mata Kuliah................................................................ ............................................................................................. Pelaksanaan Praktek ................................................................ Metode Bimbingan ................................................................................. Pembelajaran ................................................................ Materi yang harus dikuasai................................................................ KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS ahasiswa Peserta Profesi Ners................................ rkaitan Dengan praktek Dan Penugasan ........................... Metode Evaluasi .................................................................................... b Penugasan yang Wajib Dipenuhi................................ Pedoman Kegiatan ................................................................................. Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (IRD)................................................................ ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (ICU/ICCU)................................................................ SATUAN ACARA PENYULUHAN................................ FORMAT KONTRAK BELAJAR................................ FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN ................................................................ FORMAT LOG BOOK .......................................................... FORMAT PORTO FOLIO.................................................... DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI ................................................................ FORMAT EVALUASI Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan..................... PERANGKAT EVALUASI KLINIK rofessional.................................................................................. FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS PERANGKAT EVALUASI KLINIK ognitif........................................................................................ PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi Psikomotor .................................................................................. EVALUASI KLINIK ............................................................................................ Page i .................................... i ............................. ii ............................................ 1 ............................. 1 ............................................... 6 ................. 7 .............................................. 9 ..................................... 12 KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS .......................................... 13 ........................... 15 .................... 16 ......................................... 18 ................. 19 b Preseptor Klinik dan Akademik................ 20 ................................... 22 ........................................ 26 ..................................... 28 ......................................... 29 ......................................... 30 .......................... 31 .................... 32 ................................................ 33 ..................... 38 .................. 39 FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS ............... 44 ........................ 45 .................. 47 ............................ 50
  • 3. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Profesi Ners Angkatan X A. Visi Terwujudnya Program Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah B. Misi 1. Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program Studi Profesi Ners 2. Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan berpikir ilmiah di bidang keperawatan 3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan pada masyarakat 4. Menerapkan tata kelola Program Studi pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Profesi Ners Angkatan X VISI DAN MISI PROGRAM STUDI rogram Studi Profesi Ners yang Unggul, Kompetitif dan Islami dalam Keperawatan Medikal Bedah Tahun 2025. Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program Ners Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan berpikir ilmiah di bidang keperawatan Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan pada masyarakat Menerapkan tata kelola Program Studi Profesi Ners yang pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Page ii Unggul, Kompetitif dan Menyelenggarakan Pendidikan Pengajaran yang Bermutu di Program Menyelengarakan Penelitian yang bermanfaat dengan prinsip kebebasan Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat untuk pelayanan keperawatan Ners yang dinamis dalam
  • 4. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 1. Deskripsi Mata Kuliah Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah k Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi dengan beban studi sebany Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi mengancam kehidupan dalam lingkup pre Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi pengalaman belajar intensivecare, dan high care. Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah Keperawatan Kegawatdaruratan, prehenship, mengevaluasi kondisi klien, s etika dan aspek legal keperawatan secara tepat. 2. Kompetensi Elemen Kompetensi 1. Melakukan pengkajian keperawatn ( Riwayat tan, pemeriksaan fisik, dan data penunjang), sesuai prinsip etika, askep legal keperawatan, dan Stase Keperawatan Gawat Darurat Ners Angkatan X BAB I DESKRIPSI DAN MATA KULIAH Deskripsi Mata Kuliah Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat darurat tertangani. Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi ban studi sebanyak 3 SKS. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi mengancam kehidupan dalam lingkup pre - hospital dan intra Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi pengalaman belajar di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang intensivecare, dan high care. Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah Kegawatdaruratan, melakukan tindakan keperawatan prehenship, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan prinsip etika dan aspek legal keperawatan secara tepat. Elemen Kompetensi Kriteri Penampilan Kerja Melakukan pengkajian Riwayat keperawa tan, pemeriksaan fisik, dan data penunjang), sesuai prinsip etika, askep legal keperawatan, dan a. Data pengkajian keperawatan didapat secara akurat dan sistematis. b. Tekhnik pemeriksaan fisik didomenstrasikan secara akurat dan sistematis sasuai dengan : Page 1 Mata ajar Profesi Keperawatan ( Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa, diakhir mata ajar ini ahasiswa dpat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun egawat darurat tertangani. Prasyarat untuk mengambil mata ajar Keperawatan Gawat Darurat dalam praktik profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan diberikan pada kondisi - kondisi yang hospital dan intra - hospital. Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi di Unit Gawat Darurat,ruang intermediate, ruang Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan secara kom erta menerapkan prinsip - prinsip Kriteri Penampilan Kerja Data pengkajian keperawatan didapat secara akurat dan sistematis. pemeriksaan fisik didomenstrasikan secara akurat dan sistematis sasuai dengan :
  • 5. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X peka budaya. 2. Menganalisa dan menetapkan diagnosa keperawatan dengan tepat. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 1) Pengkajian primer : Airway, Breathing, Circulati, dan desintegrasi 2) Pengkajian sekunder : Head to toe c. Pengkajian yang berkelanjutan ( monitoring ) dilakukan sesuai kondisi klien yang belum stabil. d. Data didokumentasikan secara sistematis dan komprehensippad format dokumentasi yang e. Tekhnik komunikasi teraupetik terus dipertahankan selama melakukan pengkajian. f. Persiapan klien dan alat untuk pemeriksaan penunjan dengan akurat. Menganalisa dan menetapkan diagnosa keperawatan dengan a. Data dikelompokan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang dibuat. b. Analisa data hasil pe dilakukan selama melakukan Asuhan Keperawatan. c. Diagnosa keerawatan d secara tepat dan sesuai denga prioritas d. Diagnosa keerawatan di secara tepat dan sesuai dengan ruusan PE / PES damenggambarkan pengguanaan konsep keperawatan e. Dignosa keperawatn yang akurat terdokumentasi Page 2 Pengkajian primer : Airway, Breathing, Circulati, dan Pengkajian sekunder : Head to toe berkelanjutan ( dilakukan sesuai kondisi klien yang belum stabil. Data didokumentasikan secara komprehensippada format dokumentasi yang ditetapkan. Tekhnik komunikasi teraupetik terus selama melakukan Persiapan klien dan alat untuk pemeriksaan penunjang dilakukan Data dikelompokan sesuai dengan keperawatan yang dibuat. Analisa data hasil pengkajian melakukan Asuhan Diagnosa keerawatan ditetapkan sesuai denga prioritas Diagnosa keerawatan ditetapkan sesuai dengan ruusan PE / PES damenggambarkan pengguanaan konsep keperawatan Dignosa keperawatn yang akurat
  • 6. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 3. Menetapkan tujuan keperawatan dan rencana keperawatan yang melibatkan klien serta peka budaya. 4. Melakukan tindakan kegawat daruratan secara cepat dan tepat. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X tujuan keperawatan dan rencana tindakan keperawatan yang melibatkan klien serta peka budaya. a. Tujuan dan kriteria tujua yang rasional dan realistis ditetapkan. b. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan standar intervensi keperawatan. c. Intervensi keperawatan yang ditetapkan meliputi : 1) Intervensi keperawatan merefleksi keamanan untuk klien dan diri klien 2) Intervensi keperawatan merefleksi pemahaman terhadap prinsip keperawatan dasar, keperawatan klinis, dan keperawatan kega daruratan. d. Intervensi keperawatan d dokumentasikan. tindakan kegawat secara cepat dan a. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan segera dengan pengkajian b. Senantiasa secara mandiri melakukan monitoring terhadap klien. c. Pendidikan kesehata sesuaidengan prioritas, kondisi klien dan melibatkan klien serta keluarganya. d. Fungsi kolaborasi silakukan sesuai dengan kondisi klien. e. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang aman dan nyam bagi klien serta dapat teknologi tepat guna Page 3 Tujuan dan kriteria tujua yang ditetapkan. Intervensi keperawatan ditetapkan standar intervensi Intervensi keperawatan yang keperawatan merefleksi untuk klien dan diri Intervensi keperawatan merefleksi terhadap prinsip keperawatan dasar, keperawatan klinis, dan keperawatan kegawat Intervensi keperawatan di Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan segera dengan pengkajian ndiri melakukan terhadap klien. Pendidikan kesehatan dilakukan prioritas, kondisi klien an melibatkan klien serta Fungsi kolaborasi silakukan sesuai hatkan praktik yang aman dan nyaman bagi klien serta dapat menggunakan
  • 7. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X f. Senantiasa mempertahankan tekhnik aseptic yang diperlukan. g. Melakuakan sistem rujukan secara tepat sesuai kondisi kasus h. Mendokumentasikan secara akan keperawatan untuk : 1) Mempertahankan / meningkatkan epektifitas jalan efektif. 2) Mempertahankan / meni pola nafas yang efektif 3) Mempertahankan / meni pertukaran yang edukatif. 4) Mempertahankan/ meningkatkan hemodinamik yang 5) Mempertahankan / meningkatkan status cairan dan elektolit yang adekuat. 6) Mempertahankan / men perfusi cerebral yang adekuat. 7) Mempertahankan / meningkatkan status nutrisi. 8) Mempertahankan / meni status pertahanan tubuh ( Imunitas ) 9) Mengurangi nyeri 10) Mencegah trauma tambahan dan atau timbulnya infeksi/penyakit 11) Mempertahankan / meningkatkan psiko sosial 12) Meningkatkan pengetahuan Page 4 iasa mempertahankan tekhnik aseptic yang diperlukan. sistem rujukan secara kondisi kasus secara tepat tind keperawatan untuk : Mempertahankan / meningkatkan epektifitas jalan nafas yang an / meningkatkan ektif Mempertahankan / meningkatkan edukatif. / meningkatkan adekuat. Mempertahankan / meningkatkan elektolit yang Mempertahankan / meningkatkan yang adekuat. Mempertahankan / meningkatkan Mempertahankan / meningkatkan tubuh ( Mencegah trauma tambahan dan infeksi/penyakit meningkatkan eningkatkan pengetahuan
  • 8. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 5. Mengevaluasi keperawatan yang diberikan untuk menentukan tercapainya atau tidaknya tujuan 6. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang frofesional, akuntabel, etis serta peka budaya. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X klien/keluarga. asuhan keperawatan yang diberikan untuk menentukan tercapainya atau tidaknya tujuan a. Melakukan evaluasi se menetukan tercapai atau tidaknya tujuan asuhan keperawatan. b. Mengunakan sistematis SOAP dalam melakukan evaluasi c. Memodifikasi rencana Kep sesuai kebutuhan d. Evaluasi terdokumentasi pada format yang telah ditetapkan. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang frofesional, akuntabel, etislegal, serta peka budaya. a. Senantiasa mempertim legal dalam memberikan asuhan keperawatan b. Senantiasa bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam melakkan tindakan keperawatan c. Senantiasa melaporka kepada perawat bertanggungjwab terhadap klien kelolaan d. Menunjukan kesepian diri sebelum praktik klinik dengan memenuhi penguasaan yang diberikan. e. Memenuhi ketentuan tentang seragam klinik, kelengkapan alat, dan kehadiran. f. Senantiasa menghargai klien tanpa memandang suku,ras, status sosial. g. Senantiasa menghargai sebagai Page 5 Melakukan evaluasi setiap hari untuk tercapai atau tidaknya keperawatan. atis SOAP dalam Memodifikasi rencana Keperawatan asi pada format Senantiasa mempertimbangkan aspek memberikan asuhan Senantiasa bertanggung jawab dan gugat dalam melakkan Senantiasa melaporkan kegiatan kepada perawat yang terhadap klien Menunjukan kesepian diri sebelum dengan memenuhi penguasaan yang diberikan. n tentang seragam kelengkapan alat, dan Senantiasa menghargai klien tanpa agama, dan Senantiasa menghargai sebagai
  • 9. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 3. Pelaksanaan Praktek a. Bobot SKS Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah dilaksanakan selama hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama 6 hari. b. Waktu dan Tempat 1. Waktu pelaksanaan November 2019 2. Tempat praktek yang digunakan antara lain: a) IGD Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Saboe Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X individu, dan menjaga kerahasiaan klien. h. Dapat bekerja sama dan berperilaku etis dalam berhubungan dengan sejawat / tenaga kesehatan i. Berespon cepat dan tepat pada kondisi kegawat daruratan, bersik waspada terh kondisi klien yang berpoten ulkan kega-watdaruatan j. Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu. k. Menunjukan epektifitas dan efesiensi dalam menggunakan sumber yang tersedia. Pelaksanaan Praktek Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah dilaksanakan selama 4 minggu. di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4 hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s 2019. Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019 Tempat praktek yang digunakan antara lain: Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Page 6 menjaga kerahasiaan dan berperilaku berhubungan dengan sejawat / tenaga kesehatan lainnya. at dan tepat pada kondisi tan, bersikap siaga/ waspada terhadap berpotensi menimb ruatan Senantiasa mempertahankan itas dan efesiensi menggunakan sumber - sumber Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah 3 SKS yang . di Ruangan IGD Interna 4 hari, IGD Bedah 4 hari, IGD Anak 4 hari, Ruang ICU selama 6 hari, Ruang HCU/ICCU selama praktek klinik Gelombang I : 21 Oktober s/d 16 . Gelombang II : 18 November s/d 14 Desember 2019 Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU RSUD Aloei
  • 10. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X b) IGD Bedah, IGD Int Dunda Limboto c) Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi klinik d) Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan c. Jumlah Mahaiswa Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga sebanyak 85 Mahasiswa Kota Gorontalo dan d. Pelaksanaan praktek klinik Waktu shift untuk kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa dimungkinkan berada pada waktu praktek shift 08.00 s/d 14.00, sore = 08.00, Ners B : Pagi = sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41 4. Metode Bimbingan 1 Preseptor a. Preseptor akademik Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMGo Rumah Sakit yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar Biasa pada sem Keperawatan de 1) Ns. Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep 2) Ns. Haslinda Damansyah, S.Ke 3) Ns. Andi Nuraina Sudirman Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Bedah, IGD Interna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM Dunda Limboto Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan Jumlah Mahaiswa Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Ga sebanyak 85 Mahasiswa. Dimana 45 orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo dan 40 Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto. Pelaksanaan praktek klinik untuk pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa dimungkinkan berada pada waktu praktek shift untuk Ners A , sore = pukul 14.00 s/d 21.00, Malam = : Pagi = pukul 08.00 s/d 13.00, sore = pukul 14.00 s/d 19.00, sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 41-42 jam Metode Bimbingan Preseptor akademik Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan berdasarkan SK akultas Ilmu Kesehatan UMGo yang berasal dari institusi PSIK yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar Biasa pada semester sebelumnya dengan level S1 Keperawatan dengan keahlian khusus, sbb: Pipin Yunus.,S.Kep.,M.Kep. : Ruang IGD Interna, ICU Ns. Haslinda Damansyah, S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah, HCU Andi Nuraina Sudirman, S.Kep., M.Kes : Ruang IGD Anak Page 7 erna, IGD Anak, ICU, HCU/ICCU Dr. MM Rotasi tempat praktik akan diberikan menyusul, sesuai dengan kondisi Shift jaga diserahkan sepenuhnya kepada Preseptor lahan Jumlah Mahasiswa profesi ners Dalam Stase Keperawatan Gawat Darurat orang di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Orang di RSUD Dr. MM. Dunda Limboto. pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan kepentingan kompetensi dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa untuk Ners A : Pagi = pukul , Malam = pukul 21.00 s/d pukul 14.00 s/d 19.00, sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di ruangan serta tetap memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang berdasarkan SK erasal dari institusi PSIK dan yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Dosen Luar Keperawatan Ners, S2 : Ruang IGD Interna, ICU : Ruang IGD Bedah, HCU s : Ruang IGD Anak
  • 11. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X b. Preseptor klinik Preseptor klinik adalah preseptor yang ditentuk praktek yang ditempati mahasiswa PSIK dengan Keperawatan dengan keahlian khusus > 5 tahun Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo 1) Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep 2) Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep 3) Ns. Agus Salim Dali, S.Kep 4) Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep 5) Ns. Idris Pakaya.,S.Kep Preseptor Klinik Rumah Sakit 1) Ns. Nurlin Tuna, S.Kep 2) Ns. Agustin Badu, S.Kep 3) Ns. Batman Kadjam.,S.Kep 4) Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep 5) Ns. Asma Sule, S.Kep c. Preseptor Pedamping 1) Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL 2) Febriyanti Hasan.,SKM d. Supervisi 1) Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB Saboe Kota Gorontalo 2) Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep M.M Dunda Limboto 2. Tugas Selama 4 minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa adalah sebagai berikut: a. Membuat Kontrak Belajar b. Membuat Rencana kegiatan dibuat c. Membuat Log Book Setiap Minggu Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Preseptor klinik reseptor klinik adalah preseptor yang ditentukan oleh institusi lahan yang ditempati mahasiswa PSIK dengan level pendidikan S1 dengan keahlian khusus > 5 tahun Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Ns. Arifin Umar.,S.Kep.,M.Kep : Ruang IGD Bedah Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep : Ruang IGD Interna Ns. Agus Salim Dali, S.Kep : Ruang IGD Anak Ns. Susanty Monoarfa.,S.Kep.,M.Kep : Ruang ICU Ns. Idris Pakaya.,S.Kep : Ruang HCU/CVCU Preseptor Klinik Rumah Sakit Dr. M.M Dunda Limboto Ns. Nurlin Tuna, S.Kep : Ruang IGD Bedah Ns. Agustin Badu, S.Kep : Ruang IGD Interna Ns. Batman Kadjam.,S.Kep : Ruang IGD Anak Ns. Dwi Winarni Rahman.,S.Kep : Ruang ICU Ns. Asma Sule, S.Kep : Ruang HCU/ICCU Preseptor Pedamping Inne Iriana Gobel.,SKM.,MKL Febriyanti Hasan.,SKM Ns. Fadli Syamsuddin.,M.Kep.,Sp.Kep.MB : RSUD Prof. Dr. H. Aloei Gorontalo Ns. Sabirin B. Syukur.,S.Kep.,M.Kep : RSUD Rumah Sakit Limboto minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa adalah sebagai berikut: Kontrak Belajar Rencana kegiatan dibuat per hari (ADL) Membuat Log Book Setiap Minggu Page 8 an oleh institusi lahan level pendidikan S1 dan S2 Preseptor Klinik Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo : Ruang IGD Bedah : Ruang IGD Interna : Ruang IGD Anak : Ruang HCU/CVCU : Ruang IGD Bedah : Ruang IGD Interna : Ruang IGD Anak : Ruang HCU/ICCU : RSUD Prof. Dr. H. Aloei Rumah Sakit Dr. minggu praktek profesi keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa
  • 12. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X d. Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU hari ke IV. e. Membuat 2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD Anak, dan masing f. Penyuluhan kesehatan g. Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga) h. Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek pr gawat darurat. (Pengambilan kasus di rotasi ke II) i. Target Pencapaian 2 Teknik bimbingan Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu pembimbingan 2 – a. Diskusi b. Bed Side Teaching c. Case Report d. Responsi e. Bimbingan ketrampilan klinik Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa 5. Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar / kompe tensi 1. Mengenal wahana ktek dan metode pembelajaran Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU 2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD dan masing masing 1 askep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU kesehatan minggu ke II dan III / kelompok Ujian Osca Pada Minggu ke 3 ( Tiga) Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek profesi keperawatan . (Pengambilan kasus di rotasi ke II) Target Pencapaian selama 4 minggu disemua ruangan. Teknik bimbingan Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu – 3 jam, sbb: Bed Side Teaching Bimbingan ketrampilan klinik Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, laporan asuhan keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa Tujuan Pembelajaran kompe Rencana Kegiatan Metode / wahana pra ktek dan metode Orientasi RS, ruangan dan metode pembelajaran Ceramah,diskusi, field asi, video, LCD, hand out Page 9 Mini case dilaksanakan pada ruang IGD di hari ke III dan ICU dan HCU 2 resume pada IGD Interna, 2 Resume IGD Bedah, 1 resume IGD ep untuk ruang ICU dan HCU/ICCU ofesi keperawatan Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu laporan asuhan keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan Metode / Media Ceramah,diskusi, field study/ Observ asi, video, LCD, hand out.
  • 13. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 2. Mempersiapkan pengetahuan yang harus dimiliki sebelum mahasiswa melakukan praktik klinik. 3. Memberi kesempatan mahasiswa mengguna kan teori dan konsep m praktik 4. Memberi kesempatan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X pengetahuan yang harus dimiliki sebelum mahasiswa melakukan praktik a. Sebelum mahasiswa prakt ik klinik, mahasiswa membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus yang akan dikelolanya. b. Laporan pendahuluan dibuat sesuai dengan lampiran c. Penugasan tertulis lainnya diberikan secara individu oleh pembimbing jika dianggap perlu (melanggar) Penugasan diskusi kesempatan mengguna dala a. Pembimbing perlu memberi penugasan klinik pada kelompok tau individu yang berkaitan dengan kasus kelolaannya. b. Mahasiswa melaksanakan penugasaan klinik yang diberikan. c. Pembimbing memberi umpan balik terhadap hasil penugasaan yang dilakukan mahasiswa. Penugasan Klinik Memberi kesempatan a. Pembimbing klinik Page 10 Penugasan tertulis, diskusi Penugasan Klinik
  • 14. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X mahasiswa dalam satu tim mempelajari kasus temannya yang lain dengan langsung melihat kliennya. 5. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk meningkatkan rasa percaya diri bertindak sebagai seorang profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X mahasiswa dalam satu tim mempelajari kasus temannya yang lain dengan langsung melihat kliennya. menyampaikan rencana ronde keperawatan b. Mahasiswa mempersiapkan pasien kelolaannya dan meminta izin untuk berpastisipasi dalam ronde. c. Pembimbing klinik memimpin ronde d. Mahasiswa mempresentas ikan kliennya dan tindakan yang telah dilakukan serta evaluasinya e. Teman satu kelompok atau perawat ruangan dapat ikut berpastisipasi dalam ronde tersebut f. Mahasiswa selalu menjaga keamanaan dan kenyamanaan klien. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk meningkatkan rasa percaya diri bertindak sebagai seorang profesional dalam memberikan keperawatan. a. Mahasiswa menentukan tujuan belajar mandiri b. Mahasiswa meminta umpan balik dari pembimbing terhadap pengalaman yang telah dipelajari Belajar mandri Page 11 Belajar mandri
  • 15. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 6. Materi yang harus dikuasai Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah : 1. Konsep keperawatan gawat darurat dan bencana 2. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma) 3. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest MCI, Hipertensi, Cardiac Failure. 4. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok (Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik). 5. Asuhan keperawatan Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Eks 6. Asuhan keperawatan kesadaran akut 7. Asuhan keperawatan Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna. 8. Asuhan keperawatan Gagal ginjal kronik, 9. Asuhan keperawatan Hipoglekimia 10. Asuhan keperawatan obat. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Materi yang harus dikuasai Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah : keperawatan gawat darurat dan bencana Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma) Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest MCI, Hipertensi, Cardiac Failure. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok (Hipovolemik, Kardiogenik, Neurologik, Anafilaktik). keperawatan gawat darurat klien trauma : Trauma Dada, Trauma Abdomen, Trauma Kepala, Trauma Ekstermitas. keperawatan gawat darurat sistem Persyarafan: Stroke, Penurunaan keperawatan gawat darurat sistem Pencernaan: Appendicitis Akut, Kolik Abdomen, Pendarahan saluran cerna. keperawatan gawat darurat sistem Perkemihan : Gagal ginjal akut, kronik, Ketoasidosis diabetikum, Hipoglekimia keperawatan gawat darurat sistem Endokrin : Ketoasidosis dibetikum, keperawatan gawat darurat klien keracunan : Keracunan makanan Page 12 Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan : Henti nafas, gagal nafas kronik / akut, Obstruksi jalan nafas (obstruksi benda asing, asthma) Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cardiovaskuler : Cardiac arrest, Asuhan keperawatan gawat darurat sistem Cairan Elektrolit : Syok klien trauma : Trauma Dada, Trauma Stroke, Penurunaan Appendicitis Akut, Gagal ginjal akut, Ketoasidosis dibetikum, Keracunan makanan dan
  • 16. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS 1. Tata Tertib Mahasiswa a. Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan b. Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan menggunakan format yang telah disiapkan oleh c. Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik) d. Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir : 1) Karena alasan selain sakit Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin 2) Karena alasan sakit Mahsiswa harus meminta izi ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin 3) Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi a) Mahasiswa yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester, maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan b) Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti tertulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut c) Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS ahasiswa Peserta Profesi Ners Mahasiswa dating tepat waktu untuk setiap kegiatan Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan menggunakan format yang telah disiapkan oleh program studi Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik) Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir : Karena alasan selain sakit Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin Karena alasan sakit Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan zin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester, maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang sedang jaga pada saat penggantian jadwal tersebut Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan Page 13 KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI NERS Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan program studi Presensi tersebut dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab Jumlah Kehadiran praktek harus 100 %, apabila tidak hadir : Mahsiswa harus meminta izin secara tertulis kepada koordinator stase yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, dan melampirkan surat izin kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik), ketidakhadiran dengan alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin n secara tertulis kepada penanggung jawab ruangan (Preceptor Klinik) dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter, dan menginformasikan hal tersebut ke koordinator stase yang bersangkutan/staf prodi profesi Ners, ketidakhadiran dengan alasan Tanpa alasan, tidak ada pemberitahuan kepada coordinator stase ataupun penanggung jawab ruangan, mahasiswa harus mengganti 2 kali ketidakhadirannya dan akan mendapat surat peringatan dari program studi a yang izin melenihi jumlah total libur perstase/semester, maka mahasiswa tersebut harus mengulang stase yang bersangkutan Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan sepengetahuan coordinator stase dan presepor dengan membuat bukti ulis penggantian praktek yang ditandatangani oleh perawat yang Mahasiswa yang mengganti jadwal praktek tidak boleh melanjutkan
  • 17. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X shif praktek dalam satu hari d) Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir. e) Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1 keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih da dianggap tidak hadir. . f) Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak hadir.. g) Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan. h) Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.). i) Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik. j) Mahasiswa wajib membawa perlengkapan keperluan praktik. k) Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dan klien. l) Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan. m)Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi praktik selesai dari masing semester II). (1) Mengambil Absensi setiap hari sen (2) Menandatangani absensi sesuai kehadiran. (3) Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X shif praktek dalam satu hari Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan prak pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir. Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1 keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih dari 15 menit maka dianggap tidak hadir. . Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.). hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit keperluan praktik. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan. Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi praktik selesai dari masing-masing bagiankeperawatan (semester I dan semester II). Mengambil Absensi setiap hari senin minggu pertama praktik. Menandatangani absensi sesuai kehadiran. Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik. Page 14 Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir. Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap ri 15 menit maka Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang dikhaidahkan dan ditentukan oleh Intitusi pendidikan Muhammadiyah, Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak wa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.). hasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik. nursing kit standart untuk Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi masing bagiankeperawatan (semester I dan in minggu pertama praktik. Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
  • 18. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X (4) Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir praktik. n) Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan o) Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri (masker, handskun, dll). p) Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut. 2. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners ini antara lain adalah: a. Pre dan post conference Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre kemudian dilakukan post post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing la dan post-test peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus ( b. Tutorial Individu Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal (Preseptor klinik mengik preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya) c. Diskusi Kasus Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim kesehata tenaga kesehatan lainnnya Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri (masker, handskun, dll). Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut. Ketentuan Berkaitan Dengan praktek Dan Penugasan Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners ini antara lain adalah: Pre dan post conference Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang ditetapkan Preseptor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai.Soal dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference). Tutorial Individu Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal (Preseptor klinik mengikuti waktu dinas sedangkan preseptor akademik terjadwal sabtu disetiap minggunya) Diskusi Kasus Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau tenaga kesehatan lainnnya Page 15 Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir Preseptee diwajibkan membawa alat pelingdung kesematan diri Pelaksanakan tindakan prosedural yang dilaksanakan sesuai kompetensi di lahan praktek menggunakan fasilitas di ruangan tersebut. Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap Sebelum memulai conferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus saat stase di bidang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan test pasca konferensi selesai.Soal pre-test dan dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi han praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang ). Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan uti waktu dinas sedangkan Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama n lainnya, seperti dokter ahli, perawat jaga, atau
  • 19. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X d. Case Report Dan Operan dinas Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan prakti mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam kegiatan operan (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi. e. Mini Seminar Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif kep 3. Metode Evaluasi Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya: a. Log Book Log book merupakan buku yang berisi catatan te yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format terlampir Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam logbook. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Case Report Dan Operan dinas Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi. Mini Seminar Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara Preseptor dan peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif keperawatannya. Dilaksanakan diakhir stase. Metode Evaluasi Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya: merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam Page 16 Laporan Kasus (Pendokumentasian Ruangan) merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran k. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam peran (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi. Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya erawatannya. Dilaksanakan diakhir stase. Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya: ntang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan setiap kegiatan ke dalam
  • 20. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X b. Direct Observasional of Preocedure Skill Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Setiap mahasiswa wajib melakukan keteram DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase. c. SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk me dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional; dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu dasar.Biasanya diawali dengan me kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan sebab permasalahan). d. Kasus Lengkap/Kasus Singkat Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi b Dalam stase ini mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase KDP dengan metode pendelegasian kew Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Direct Observasional of Preocedure Skill Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Setiap mahasiswa wajib melakukan keterampilan yang akan dinilai dengan DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur keterampilan yang akan diujiankan di akhir stase. SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional; dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu permasalahan). Kasus Lengkap/Kasus Singkat Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial. Dalam stase ini Seluruh Mahasiswa membuat Pengkajian Foku mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase KDP dengan metode pendelegasian kewenangan bertahap Page 17 Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan Preseptor/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien pilan yang akan dinilai dengan DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill ) sebanyak 2 kali setiap minggunya dan wajib menyiapkan protap (daftar tilik) dari prosedur Merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep nganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional; dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu nggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau akibat dari munculnya suatu Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini imbingan tutorial. hasiswa membuat Pengkajian Fokus yang mengarah ke keterampilan yang terdokumentasi yang akan dilakukan sebanyak 6 kali dengan jenis keterampilan yang berbeda dalam satu stase enangan bertahap
  • 21. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X e. Portfolio Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk: a) Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep prinsip-prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan mahasiswa kepada kliennya b) Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan pendidikan profesi Ners di lahan praktik; c) Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N d) Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan; e) Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa; f) Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis praktisi keperawatan profesional; g) Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai; h) Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna lulusan (meningkatkan market i) Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat. 4. Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain a. Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan. b. Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan pendahuluan ksus kelolaan (LP) c. Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU) Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk: Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan mahasiswa kepada kliennya Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan pendidikan profesi Ners di lahan praktik; Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon N Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan; Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa; Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasis praktisi keperawatan profesional; Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai; Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna lulusan (meningkatkan marketabilitas lulusan); Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat. Tata Tertib Penugasan yang Wajib Dipenuhi Antara Lain : Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan. Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan endahuluan ksus kelolaan (LP) Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU) Page 18 Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners; Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan; Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa; Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa dengan Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai; Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna : Setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan kontrak belajar diawal setiap stase( IRD, ICU, ICCU), ADl diselesaikan disetiap ruangan. Untuk IRD, Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Pengkajian Fokus yang diselesaikan dalam bentuk resume dengan format terlampir sedangkan di ICU, ICCU, diwajibkan menyelesaikan dalam bentuk askep lengkap dengan frmat terlampir, yang dilengkapi oleh laporan Setiap mahasiswa melaksanakan ujian DOPS/OSCE, dengan salah satu prosedur yang didokumentasikan diakhir stase (IRD, ICU, ICCU)
  • 22. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X d. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di stase (IRD, ICU,ICCU) yang p dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan e. Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing f. Mahasiswa berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase g. Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase h. Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar berkelompok i. Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya. 5. Pedoman Kegiatan a. Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik dengan format terlampir b. Laporan pendahuluan kasus c. Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan format terlampir d. Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir e. ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam mendokumentasikan pengalaman klinik setiap f. SAP dengan format terlampir g. Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor akademik h. Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk dibawa ke stase berikutnya. i. Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakh tiliknya disiapkan oleh preseptee j. Presentase kasus/jurnal diakhir stase k. Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama menjalani program profesi dengan format terlampir. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di stase (IRD, ICU,ICCU) yang program kegiatannya mendapat persetujuan dari preceptor akademik dan klinik sebelum dilaksanakan Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secar Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus ujian kompetensi sebelum pindah ke stase berikutnya. Pedoman Kegiatan Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik dengan format terlampir ran pendahuluan kasus Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan format terlampir Asuhan Keperawatan dengan frmat terlampir ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam mendokumentasikan pengalaman klinik setiap ruangan. SAP dengan format terlampir Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk dibawa ke stase berikutnya. Ujian akhir stase dengan teknik DOPS/OSCE diakhir stase, yang daftar tiliknya disiapkan oleh preseptee Presentase kasus/jurnal diakhir stase Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama menjalani program profesi dengan format terlampir. Page 19 Setiap mahasiswa diwajibkan membuat simulasi penyuluhan kesehatan di rogram kegiatannya mendapat persetujuan Mahasiswa wajib mencapai target keterampilan sebanyak 85 % dari target keseluruhan keterampilan selama waktu profesi di ruangan masing-masing berkewajiban mengumpulkan logbook yang merupakan laporan tertulis mengenai apa yang didapatkan dan dirasakan diakhir stase Menyerahkan seluruh laporan yang didkumentasikan diakhir stase Mahasiswa wajib melakukan presentasi kasus/jurnal di akhir stase secara Preseptee diwajibkan menyelesaikan semua tugas dan dinyatakan lulus Kontrak Belajar yang dibuat preseptee dengan kesepakatan preseptee klinik Resume keperawatan sederhana dengan Pengkajian data fokus dengan ADL/kegiatan harian/mingguan yang dibuat preseptee dalam Daftar Kompetensi/Target pencapaian yang telah ditentukan peseptor Look Book preseptee yang diisi preceptor klinik dan akademik untuk ir stase, yang daftar Preseptee diwajibkan membuat porto folio seara berkesinambungan selama
  • 23. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 6. Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klini Preseptor Akademik a. Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok mahasiswa b. Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam c. Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi setiap bimbingan d. Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa e. Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut. f. Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per minggunya g. Menilai dan m yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya h. Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan tutorialnya i. Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response ujian praktek j. Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai berkoordinasi bersama preceptor klinik k. Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar ketentuan yang berlaku l. Berhak menandatangani logbook dan portofoli Preseptor Klinik a. Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan b. Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi setiap kali bimbingan c. Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan d. Menilai directly observed procedure skill (DOPS) e. Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat mengenai hasil pemantauan tersebut Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Tugas dan Tanggung Jawab Preseptor Klinik dan Akademik. Preseptor Akademik Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok Satu kelompok bimbingan minimal 3 jam Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi setiap bimbingan Menandatangani prosensi kehadiran mahasiswa Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan dengan perawat ruangan hasil pemantauan tersebut. Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per Menilai dan mengikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus yang diambil di ruangan yang menjadi tanggung jawabnya Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai berkoordinasi bersama preceptor klinik Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar ketentuan yang berlaku Berhak menandatangani logbook dan portofolio mahasiswa Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi setiap kali bimbingan Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan directly observed procedure skill (DOPS) Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat mengenai hasil pemantauan tersebut Page 20 k dan Akademik. Preceptor memberikan bimbingan 2 kali dalam 1 minggu bagi 1 kelompok Preseptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta mendiskusikan Menilai danmengevaluasi laporan pendahuluan serta laporan kasus per engikuti presentasi kasus mahasiswa sesuai dengan kasus Mengevaluasi dan memberikan penilaian kegiatan bed side teaching dan Menguji praktek mahasiswa dalam hal keterampilan maupun response saat Menilai dan menandatangani format kompetensi yang telah dicapai Berhak menegur apabila menjumpai mahasiswa yang berprilaku di luar o mahasiswa Preceptor memberikan bimbingan setiap hari selama diruangan Mengisi dan menandatangani presensi kegiatan belajar mengajar profesi Memberikan bimbingan keterampilan dan kasus keseharian di ruangan Memantau keaktifan, sikap etik, moral, dan mendiskusikan dengan perawat
  • 24. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X f. Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa g. Berhak menandatangani log book h. Berkoordinasi dengan i asuhan yang didokumentasikan No Tugas & Tanggung Jawab 1 Membagi/ mencarikan kasus sesuai dengan kompetensi mata ajar 2 Mengoreksi dan memberikan masukan tentang laporan pendahuluan 3 Melakukan pre dan post conference 4 Melakukan bedside teaching 5 Melakukan evaluasi pembelajaran 6 Memberikan penilaian sikap 7 Memberikan penilaian pencapaian target keterampilan 8 Memberikan koreksi laporan asuhan keperawatan 9 Memberikan bimbingan terhadap materi presentasi (Seminar) 10 Mengisi buku komunikasi pembimbing 11 Ujian akhir stase Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Menilai format kompetensi yang telah dicapai mahasiswa Berhak menandatangani log book Berkoordinasi dengan institusi memberikan masukan dan penilaian terkait asuhan yang didokumentasikan Tugas & Tanggung Jawab Pembimbing Institusi Membagi/ mencarikan kasus sesuai dengan kompetensi mata ajar Mengoreksi dan memberikan masukan tentang laporan pendahuluan V Melakukan pre dan post conference V Melakukan bedside teaching V Melakukan evaluasi pembelajaran V Memberikan penilaian sikap Memberikan penilaian pencapaian target Memberikan koreksi laporan asuhan V Memberikan bimbingan terhadap materi presentasi (Seminar) V Mengisi buku komunikasi pembimbing V Ujian akhir stase Page 21 nstitusi memberikan masukan dan penilaian terkait Preseptor Klinik V V V V V V V V V V V
  • 25. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form 1 Lampiran 1 FORMAT RESUME KEPERAWATAN 1. IdentitasKlien Nama Umur Alamat JenisKelamin Pekerjaan 2. Riwayat Pre-Hospital • Keluhan Utama • Alasan Masuk Rumah sakit 3. Pengkajian Primer a. Airway Sumbatan jal Tanda-tanda b. Brithing 1) Sesak Dengan a. Aktivitas…………………………………………… b. Tanpa aktiv c. Nafas cuping h d. Penggunaa 2) Frekuensi: a. Teratur………………………………………………… b. Tidak terat 3) Kedalaman: a. Dalam…………………………………………………. b. Dangkal………………………………………………. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (I IGD Interna, IGD Anak) FORMAT ANALISA KASUS : No. RM : Tgl Masuk : Tgl. Pengkajian : Diagnosa Medik : Hospital Keluhan Utama Alasan Masuk Rumah sakit Pengkajian Primer : lan nafas: benda asing, darah, sputum cedera servikal : ……………………………………………... vitas……………………………………...... ng hidung…………………………………. an otot-otot pernafasan tambahan…………. ………………………………………………… tur………………………………………….. …………………………………………………. ………………………………………………. Page 22 GAWAT DARURAT (IGD Bedah, : : Pengkajian : Diagnosa Medik :
  • 26. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 4) Batuk: a. Produktif……………………………………………….. b. Non produk 5) Bunyi nafa a. Ronkh b. Crackl c. Wheez c. Cirlulaton a. Sirkulasi per b. Frekuensi N c. Irama : d. Denyut (ku e. Ekstremitas f. Warna kuli g. Pengisian k h. Edema: i. sianosis d. Disability Tingkat Kesa 1. Alert/perh a. Voice b. Pain r c. Unrespons 2. Reaksi pup 3. Ukuran pup 4. Pengkajian sekunder a. Riwayat Kesehata b. Riwayat Kesehata c. Anamnesa singka a) Alergies b) Medikasi (riw c) Past Illness (r Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X ……………………………………………….. oduktif…………………………………………. afas tambahan: onkhi……………………………………………… les………………………………………………. zing…………………………………………… Cirlulaton : erifer: Nadi : kuat/lemah/tidak kuat): Tekanan darah: s (hangat/dingin): lit (cyanosis/pucat/kemerahan) kapiler (CRT): Disability : adaran (AVPU): hatian : respon/respon terhadap suara : respon/respon terhadap nyeri : sponsive/tidak berespon : pupil terhadap cahaya : pupil : Pengkajian sekunder ( Secondary Survey ) an Sekarang : an lalu Riwayat Kesehatan Keluarga at(AMPLE) wayat pengobatan) (riwayat penyakit) Page 23 ……………………………………………….. ………………………………………………. ……………………………………………..
  • 27. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X d) Last meal/Tera e) Event of Injury d. Pemeriksaan H 1) Kepala: tulang k 2) Leher: JVP 3) Dada (IPPA): 4) Abdomen (IA 5) Ekstremitas/m 6) Kulit/integum 7) Genitalia 5. Pemeriksaan Pe e. Radiologi f. Laboratorium g. Penunjang lain 6. Terapi Medis (in Nama Obat (Dosis, Rute) 7. Analisa data No Tgl/jam 9. Diagnosa Keperawatan 10. Intervensi Keperawatan No Diagnosa Keperawatan 1 Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X erakhir kali makan ury/penyebab injuri Head to Toe ng kepala, rambut, mata, hidung, mulut, teling pengkajian paru, pengkajian jantung APP) /muskuloskeletal men enunjang : m : n : indikasi, kontraindikasi, efek samping) s, Indikasi Kontraindikasi Data Fokus Etiologi Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Diagnosa Keperawatan Nursing Outcome (NOC) Nursing Intervention Page 24 ga Efek samping Problem Nursing Intervention (NIC)
  • 28. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 11. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Nomor Diagnosa Tindakan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Waktu Tindakan Implementasi Evaluasi S : O : A : P : Gorontalo…………… Yang Mengkaji (………………………… NIM : Page 25 Evaluasi ……………2019 …………………………)
  • 29. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form II Lampiran II ASUHAN KEPERAWATAN 1. IdentitasKlien Nama Umur Alamat JenisKelamin Pekerjaan 2. Alasan masuk RS 3. Alasan masuk ICU 4. Riwayat Penyaki 5. Pengkajian fisik sistem) a. Pernafasan: IPP b. Kardiovaskuler c. Neurologis da d. Gastrointestin e. Muskuloskele f. Genitourinaria g. Integumen: tu h. Endokrin: tiro i. Psikososial: hubun j. Istirahat tidur: k. Nutrisi: kebias 6. Monitoring tiap jam 7. Terapi/program me 8. Hasil uji diagnost Nama Obat (Dosis, Rute) Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (ICU/ICCU) : Hari Rawat Ke : No. RM : Tgl. Masuk : Tgl. Pengkajian : Diagnosa Medis RS : ICU/ICCU : kit sekarang : k dan pengkajian umum (head to toe atau p PPA paru er: IPPA jantung an sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri nal: IAPP abdomen, BAB, rongga mulut etal: kekuatan otot, kelemahan anggota gerak a: BAK, balance cairan, pengkajian bladder urgor kulit, kelembaban, warna oid, DM hubungan dengan keluarga, teman, masyaraka : kebiasaan tidur, jam tidur, gangguan tidur saan makan, IMT am (form monitoring) medis (indikasi, kontra indikasi, efek sampin tik/lab s, Indikasi Kontraindikasi Page 26 GAWAT DARURAT (ICU/ICCU) Ke : : : Tgl. Pengkajian : Diagnosa Medis : pengkajian per k at, suasana hari ping) Efek samping
  • 30. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 9. Analisa data No Tgl/jam 10. Prioritas Diagnosa 11. Perencaanaan K No Diagnosa 12. Implementasi Ke Jam tindakan No Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X am Data Fokus Etiologi Pro osa Keperawatan Keperawatan osa Nursing Outcome Nursing Interven eperawatan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Page 27 oblem ntion asi Tindakan
  • 31. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form III PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO RUANG…………………………………………. Topik :…………………………………………………… Sasaran :…………………………………………………… Waktu :…………………………………………………… Tempat :…………………………………………………… TIU :…………………………………………………... TIK :…………………………………………………… Metode :…………………………………………………… Alat Bantu :…………………………………………………… Materi :…………………………………………………… Evaluasi :…………………………………………………… Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO SATUAN ACARA PENYULUHAN RUANG…………………………………………. :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………... :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………… :…………………………………………………… Page 28 PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO RUANG………………………………………….
  • 32. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form IV PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO PERIODE : UNIT : KEPERAWATAN GADAR Sasaran Belajar/Kompet ensi Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT KONTRAK BELAJAR PRESEPTEE : : KEPERAWATAN GADAR PRESEPTOR : Rencana Kegiatan Metode/Me dia Target Waktu Page 29 PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Persetuju an Preseptor
  • 33. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form V PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN NAMA PRESEPTEE : NAMA PRESEPTOR : RUANG/UNIT : PERIODE : Minggu I II III, dst Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN Hari Waktu Page 30 PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT RENCANA KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN Kegiatan
  • 34. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form VI PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO NAMA PRESEPTEE NAMA PRESEPTOR RUANG/UNIT PERIODE No Tang gal Aktivity Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT LOG BOOK NAMA PRESEPTEE NAMA PRESEPTOR Aktivity Hasil Yang diperolah Kendala Rencana Tindak Lanjut Page 31 PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Paraf Precept or Akade mik Preseptor Klinik
  • 35. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form VII PROGRAM STUDI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO NAMA PRESEPTEE RUANG/UNIT PERIODE No Komponen & Rinciannya 1. Keterampilan Prosedural Kejadian luar biasa yang positif Penghargaan yang diperoleh Komentar positif dari atasan, keluarga pasien, dan profesi lain Pelatihan yang diikuti yang relevan Pengabdian pada masyarakat Penelitian yang dilakukan Seminar ilmiah sebagai Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT PORTO FOLIO NAMA PRESEPTEE Komponen & Rinciannya Kesan/Hasil yang diperoleh Keterampilan Prosedural Kejadian luar biasa yang positif Penghargaan yang diperoleh Komentar positif dari atasan, pasien, keluarga pasien, dan profesi lain Pelatihan yang diikuti yang relevan Pengabdian pada masyarakat Penelitian yang dilakukan Seminar ilmiah sebagai (1) Peserta (2) Pembicara (3) Panitia Page 32 PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Nilai Paraf Preseptor Klinik
  • 36. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Form VIII DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI MATA AJAR Nama Mahasiswa : Unit I : Tujuan : Mampu melakukan berbagai keterampilan dalam penaggulangankegawatdaruratan 1. Prosedur Triase 2., Asesmen In 2. Penanganan Prinsip analisa, A ( Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ), 3. Perawatan pasien kritis 4. Monitor pasien di ICU • Monitor Pasien kritis •Monitor pasien di ICU •Monitor Suhu tubuh •Monitor TD •Montor Tekanan vena Sentral •Monitor Cardiac out •Monitor Respirasi •Monitor O2 & Co2 •Monitor Urin •Monitor EKG •Monitor Asam Basa •Monitor Elektrolit •Monitor Ph intragastrik •Monitor cerebral Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI MATA AJAR : KEPERWATAN GAWAT DARURAT Nama Mahasiswa : Mampu melakukan berbagai keterampilan dalam penaggulangankegawatdaruratan DILAKUKAN Tanggal Tempat 2. Penanganan Prinsip analisa, A ( Airway ), B ( Brithing ), C (Cirkulation ), 3. Perawatan pasien kritis 4. Monitor pasien di ICU Pasien kritis Monitor pasien di ICU Monitor Suhu tubuh Montor Tekanan vena Sentral Cardiac out Monitor O2 & Co2 Monitor Asam Basa Monitor Ph intragastrik Page 33 DAFTAR KETERAMPILAN PROSEDUR YANG DIKUASAI : KEPERWATAN GAWAT DARURAT Penampilan telah disaksikan dan di setujui keakuratann ya oleh CI / Kepala Ruangan/ Perawat Senior Tempat
  • 37. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Tujuan II Mampu melakukan berbagai keterampilan dan prosedur dalam penanganan perawatan kritis di UGD/ ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi. 1. Tindakan pada jalan nafas : • Mengangkat dengan menekan rahang • Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal • Stroke • Trauma Kapasitas • Perdarahan intra cranial non traumatik • Tromboson vena intra kranial • Perdarahan subaraknoid • Tumor intra kranial • Koma • Iskemia • Status Epilepsi • Tetanus • Sengatan Listrik 2. Tindakan pada sistem Endokrin •Diabetik ketoasidosis •Hivoglikemik •Hipertiroid •Pengatasan gula darah pada DM 3. Tindakan pada sistem Integumen • Luka bakar • Perawatan Luka 4. Tindakan pada shock • Shock Kardiogenik • Shock Hipovelemik • Shock Anafilaktik • Shock Septick Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X ampu melakukan berbagai keterampilan dan prosedur dalam penanganan perawatan kritis di UGD/ ICU baik secara mandiri/ Kolaborasi. Tindakan pada jalan nafas : Mengangkat dengan menekan rahang Pipa Orofaringeal dan Nasofaringeal Trauma Kapasitas Perdarahan intra cranial non Tromboson vena intra kranial Perdarahan subaraknoid Tumor intra kranial Sengatan Listrik 2. Tindakan pada sistem Endokrin Diabetik ketoasidosis Pengatasan gula darah pada DM Tindakan pada sistem Integumen Perawatan Luka Tindakan pada shock Shock Kardiogenik Shock Hipovelemik Shock Anafilaktik Shock Septick Page 34
  • 38. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 5. Tindakan pada Anapilaktik • Tindakan Anafilaktik 6. Tindakan pada gangguan Asam Basa & Elektolit • Gangguan keseimbangan Asam a. Metabolik asidosis b. Metabolik Alkalosis c. Respiratorik Asidosis d. Respiratorik Alkalosis e. Asidosis Laktat • Gangguan keseimbangan Elektrolik a. Hiponatremia b. Hipernatremia c. Hipokalemia d. Hiperkalemia • Ventilasi tanpa Intubisi 7. Tindakan pada Torax • Intubasi • Krikotirodotomi • Traskeostomi • Torakosintesis • Pipa dada (Chese tube = WSD) • Ventilator 8. Tindakan pada Kardiovaskuler • Akses Vena • Kardioversi dan defibrilasi • EKG • Kanulasi pembuluh darah • Kateter swas garz • Balon Intraaortik Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 5. Tindakan pada Anapilaktik Tindakan Anafilaktik Tindakan pada gangguan Asam Basa Gangguan keseimbangan Asam Metabolik asidosis Metabolik Alkalosis Respiratorik Asidosis Respiratorik Alkalosis Asidosis Laktat Gangguan keseimbangan Elektrolik Hiponatremia Hipernatremia Hipokalemia Hiperkalemia Ventilasi tanpa Intubisi 7. Tindakan pada Torax Krikotirodotomi Torakosintesis Pipa dada (Chese tube = WSD) 8. Tindakan pada Kardiovaskuler Kardioversi dan defibrilasi Kanulasi pembuluh darah Kateter swas garz Balon Intraaortik Page 35
  • 39. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 9. Tindakan Pada Lambung • Parasintesis dan lavase peritonial • Balon tamponade (sengsteken blakemore tube) 10. Tindakan Pada Renal • Terapidialisa • GGA • Sindrom Neprotik 11. Tindakan pada susuna saraf pusat • AspirasiCairan cerebrospinal • Pemberian Analgetik • Tindakan pada susunan saraf 12. Tindakan Saluran Cerna • Hematemesis dan Melena • Pangkreatitis akut • Serosis • Acites • Appendtitis 13.Tindakan sistem Saraf • Sinkope • Penilaiandan tindakan pada Kasus nerologi • Hivokalsemia 14. Tindakan pada kegawatan darah : •DIC ( Diseminated Coagulation ) •Transfusi Drah Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 9. Tindakan Pada Lambung Parasintesis dan lavase peritonial Balon tamponade (sengsteken blakemore tube) 10. Tindakan Pada Renal Sindrom Neprotik Tindakan pada susuna saraf pusat AspirasiCairan cerebrospinal Pemberian Analgetik Tindakan pada susunan saraf 12. Tindakan Saluran Cerna Hematemesis dan Melena Pangkreatitis akut 13.Tindakan sistem Saraf Penilaiandan tindakan pada Kasus Hivokalsemia 14. Tindakan pada kegawatan darah : Diseminated Intravaskuler Coagulation ) Transfusi Drah Page 36
  • 40. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X •Pemberian Kloid dan produk darah 15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi obat –obatan 16.Tindakan Keperawatan pada trauma • Trauma medulla spinalis • Traua maksilufasial dan servikalis • Trauma Thorax • Trauma Abdomen • Trauma tournarius • Trauma Ektermitas 17 Tindakan pada Kehamilan • Pre ekamsia dan Eklamsia • Emboli cairan Amnion • Sebsis Aborsi 18.Tindakan pada Pediatrik a. Gagal pernafasan Akut b.Obstruksi saluran Nafas c. Intoksikasi Akut d.Kegawatan Neurologis e. Trauma Pediatrik f. Terapi Cairan 19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan Jiwa a. Rencana Bunuh b. Depresi c. Ansietas d. Agitasi Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Pemberian Kloid dan produk darah 15. Tindakan pada kegawatan intoksikasi 16.Tindakan Keperawatan pada trauma Trauma medulla spinalis Traua maksilufasial dan servikalis Thorax Trauma Abdomen Trauma tournarius Trauma Ektermitas 17 Tindakan pada Kehamilan Pre ekamsia dan Eklamsia Emboli cairan Amnion 18.Tindakan pada Pediatrik pernafasan Akut Obstruksi saluran Intoksikasi Akut Neurologis Trauma Pediatrik Terapi Cairan 19. Tindakan Pada Kasus Ganggguan Bunuh diri Page 37
  • 41. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM STUDI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Lembar Evaluasi Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi Nama Mahasiswa Departemen (Rotasi) Waktu evaluasi mulai dari TOPIK 1. Kompetensi profesional 2. Kompetensi kognitif 3. Kompetensi sikap 4. Kompetensi psikomotorik Total Nilai : 4 Tanggal pelaksanaan evaluasi : Tanda tangan preceptor akademik/klinik Tanda tangan mahasiswa Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT EVALUASI Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan. Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi No identitas Waktu evaluasi mulai dari sampai dengan 1 0-59 2 60-64 3 65-74 75 Kompetensi profesional Kompetensi kognitif Kompetensi sikap Tanggal pelaksanaan evaluasi : Tanda tangan preceptor akademik/klinik Tanda tangan mahasiswa Page 38 PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan. No identitas sampai dengan 4 75-84 5 85-100 ______
  • 42. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM STUDI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Nama Mahasiswa Perilaku yang diharapkan 1. Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis - Mampu mengintegrasikan ilmu teoritis dan pengetahuan praktis saat memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien - Mengaplikasikan pengetahuan dasar dengan teknologi, prosedur, dan intervensi yang baru. - Mengkaji, mengimplementasika n dan mengevaluasi intervensi yang tepat untuk status pasien yang ada atau status pasien yang berpotensial berubah. 2. K 2ompetensi klinik - Berpartisipasi dalam mempertahankan kualitas dan standard perawatan pasien dalam ruangan/unit RS. - Memenuhi kompetensi klinik yang sesuai dengan ruangan/departemen untuk menerima output perawatan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi profesional No identitas 1 0-59 2 60-64 3 65-74 75 Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis pengetahuan praktis asuhan keperawatan intervensi yang baru. mengimplementasika n dan mengevaluasi intervensi yang tepat untuk status pasien yang ada atau status berpotensial berubah. K 2ompetensi klinik Berpartisipasi dalam standard dalam ruangan/unit yang sesuai dengan ruangan/departemen Page 39 PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO 4 75-84 5 85-100
  • 43. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X yang diinginkan. - Melakukan prosedur yang berhubungan dengan perawatan pasien berdasarkan standard asuhan keperawatan yang ada. - Mendemonstrasikan skill yang berhubungan dengan manajemen isu klinik yang baru. 3. Kompetensi manajemen - Mendemonstrasikan kemampuan untuk melakukan dan mendelegasikan kepada yang lain dalam memberikan asuhan keperawatan pasien yang berkualitas - Mengidentifikasi masalah aktual dalam unit dan berpartisipasi dalam menyusun rencana untuk mengatasi masalah tersebut. - Memanfaatkan prosedur untuk mengatur peralatan. - Menggunakan metode yang berbeda dalam pengkajian perawatan pasien menurut kebutuhan. - Merencanakan jadwal yang layak dengan mempertimbangkan staff dan kebutuhan unit/ruangan. - Berpartisipasi dalam mendokumentasikan Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Melakukan prosedur pasien berdasarkan Mendemonstrasikan berhubungan dengan manajemen isu klinik Kompetensi manajemen Mendemonstrasikan dalam memberikan keperawatan masalah aktual dalam berpartisipasi dalam mengatur peralatan. metode yang berbeda menurut kebutuhan. Merencanakan jadwal mempertimbangkan staff dan kebutuhan Berpartisipasi dalam mendokumentasikan Page 40
  • 44. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X informasi ruangan/unit : • Menulis laporan tiap shift • Menulis laporan sensus pasien • Menjaga kelengkapan dan keakuratan status pasien • Menulis laporan adanya insiden - Menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan : • Melaksanakan tindakan yang aman • Penempatan lingkungan yang bersih. • Memberikan pendidikan tentang tindakan yang aman terhadap personel, pasien, dan kolega. 4. Kompetensi Profesionalitas - Berkomitmen terhadap jadwal shift kerja - Menjaga fleksibilitas dalam hubungan dengan pasien - Menyesuaikan seragam yang sesuai dengan ketentuan institusi. - Mematuhi kebijakan yang berlaku di unit kerja - Memaksimalkan proteksi hak pasien dengan penuh tanggung jawab pada setiap interaksi. - Datang tepat waktu, Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X keakuratan status Menjaga keamanan tindakan yang aman pendidikan tentang tindakan yang aman terhadap personel, pasien, dan kolega. Kompetensi Profesionalitas terhadap jadwal shift Menjaga fleksibilitas sesuai Mematuhi kebijakan yang berlaku di unit proteksi hak pasien tanggung jawab pada Datang tepat waktu, Page 41
  • 45. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X tidak memiliki hari absen - Dapat dipercaya, dan memiliki rasa tanggung jawab. - Berpakaian yang baik dan mengikuti prinsip personal hygiene. - Melengkapi : permintaan, perawatan, penggunaan, dan pemeliharaan alat. 5. Kompetensi Komunikasi - Mendemonstrasikan dengan penuh tanggung jawab, bijaksana dan bersikap diplomatik saat melakukan interaksi dengan pasien, keluarga, staf, dan lainnya. - Mendengarkan ide, opini, dan perasaan antar staf satu sama lain - Mampu mengungkapkan dan menerima umpan balik konstruktif dengan focus terhadap hasil yang positif. - Menggunakan alur komando yang tepat dalam mengambil solusi masalah yang ada 6. Kompetensi Individu Inisiatif dalam : - Membuat keputusan - Meminta konsul atau bertanya saat ragu Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X tidak memiliki hari Dapat dipercaya, dan Berpakaian yang baik dan mengikuti prinsip Kompetensi Komunikasi Mendemonstrasikan bersikap diplomatik pasien, keluarga, staf, Mendengarkan ide, opini, dan perasaan antar staf satu sama mengungkapkan dan terhadap hasil yang komando yang tepat solusi masalah yang 6. Kompetensi Individu Membuat keputusan Meminta konsul atau bertanya saat ragu Page 42
  • 46. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X Kemampuan berkomitmen : - Menyelesaikan kewajiban meskipun tidak ada pembimbing Kemampuan beradaptasi : - Menyesuaikan dan siap beradaptasi dalam situasi yang berbeda. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X meskipun Kemampuan beradaptasi Menyesuaikan dan dalam situasi yang ……………….,…….,……, 20…. PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK _____________________________ Page 43 ……………….,…….,……, 20…. PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK _____________________________
  • 47. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen Nama Mahasiswa Departemen : Topik : (Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll) Catatan : Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi proposal tersebut harus disampa departemen terkait. KEHADIRAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Nilai rata –rata :___________ Indikator nilai : (2) < 60 % - Kurang (4) 60-69% - Memuaskan (6) 70-79% - Baik (8) 80-89% - Sangat Baik (10) 90% keatas -Sempurna Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen NIM Kelompok Periode evaluasi Metode presentasi (Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll) : Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi proposal tersebut harus disampaikan satu minggu tepat sebelum presentasi ___________ Kurang Memuaskan Baik Sangat Baik Sempurna Page 44 ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI NERS Kelompok (Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside : Setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri/kelompok, topic harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotocopi ikan satu minggu tepat sebelum presentasi Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai : Nilai :
  • 48. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Nama Mahasiswa Periode departemen mulai POINT PENILAIAN N/ A Kemampuan Kognitif : 1. Pengkajian • Riwayat kesehatan • Observasi • Pengkajian Fisik • Lab & Diagnostik 2. Diagnosa & rencana keperawatan (NANDA) • Penulisan diagnosa keperawatan • Pengembangan rencana keperawatan 3. Dokumentasi 4. Aktivitas menulis ( Logbook dan presentasi kasus) Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO PERANGKAT EVALUASI KLINIK Kompetensi kognitif No identitas Periode departemen mulai sampai dengan N/ A BURUK CUKUP BAIK 1 0-59 2 60-64 3 65-74 Mengkaj i semua point tidak akurat Mengkaji 1 point secara akurat Mengkaji 2 point secara akurat 1 2 3 Tidak dapat mendete ksi masalah pasien Mendeteksi masalah pasien tanpa ada faktor yang berhubungan Mendeteksi masalah pasien dan memberi satu diagnosis keperawata n 1 2 3 Tidak layak secara keseluru han Jelas, terbaca tetapi tidak terorganisir,d etail terlalu banyak/sediki t dan tidak lengkap Jelas, terbaca, akurat, terorganisir, detail terlalu banyak/sedi kit dan tidak lengkap 1 2 3 Tidak sesuai untuk perawata n Relevan untuk perawatan, akurat tetapi tidak terorganisir,d Sesuai, terbaca, akurat, terorganisir, detail terlalu Page 45 PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO sampai dengan SANGA T BAIK SEMPUR NA SKO R 4 75-84 5 85-100 Mengkaj i 3 point secara akurat Mengkaji seluruh point dengan akurat 4 5 Mendete ksi masalah pasien dan memberi <50% diagnosis keperaw atan Mendeteks i masalah pasien dan memberi >50% diagnosis keperawat an 4 5 Jelas, terbaca, akurat, terorgani sir, ringkas tetapi tidak lengkap Jelas, terbaca, akurat, terorganisi r, ringkas dan lengkap 4 5 Relevan, akurat, terorgani sir, ringkas tetapi Relevan, akurat, terorganisi r, ringkas dan lengkap
  • 49. Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X 5. Pengetahuan ( Ujian Tulis ) TOTAL : _______ 30 Stase Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ners Angkatan X etail terlalu banyak/sediki t dan tidak lengkap banyak/sedi kit dan tidak lengkap 1 2 3 < 60 % 60 – 64 % 65 – 74 % ……………….,…….,……, 20…. PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK ___________________________ Page 46 tidak lengkap 4 5 75 – 84 % 85 – 100 % ……………….,…….,……, 20…. PRESEPTOR KLINIK/AKADEMIK ___________________________