SlideShare a Scribd company logo
Memasang Dudukan dan Modul Surya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas
tanah (Ground - Mounted)
D.35EBT15.005.1
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… 2
B. Penggunaan Materi 2
C. Daftar Ikon 3
D. Bacaan Referensi 4
E. Pengantar Teori 5
F. Langkah Kerja 9
G. Implementasi Unit Kompetensi 19
1. Elemen Kompetensi 1 19
1.1 Referensi……………………………………………………………..19
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..19
2. Elemen Kompetensi 2 20
2.1 Youtube……………………………………………………………... 20
2.2 Aktivitas………………………………………………………………20
2.3 Diskusi ……..………………………………………………………..20
3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………..21
3.1 Video Youtube………………………………….…….……………..21
3.2 Aktivitas………………………………………….…….…………….21
3.3 Diskusi……………………………………………….……………….21
H. Lampiran 24
1. Kamus Istilah 24
2. Referensi 25
3. Unit Kompetensi 26
4. Daftar Nama Penyusun 30
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” Memasang Dudukan Dan
Modul Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Di Atas Tanah
(Ground Mounted)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media
pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil
identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu
dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam
pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua)
buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu
bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif
bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja
yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, ……………………….
2
2.4 A. PENDAHULUAN
2.5
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
B. PENGGUNAAN MATERI
2.6
2.7
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan
● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-
langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
3
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta
demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses
penilaian yang dilaksanakan.
● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.
2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil
referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan
di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber
informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/
aktivitas ini.
4
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.
D. BACAAN REFERENSI
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
Membaca secara lengkap :
Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Sistem Manajemen K3)
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos
and Don’ts
5
2.24
E. PENGANTAR TEORI
a. Prosedur K3 dalam memasang dudukan PLTS ground mounted
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (Sistem Manajemen K3) merupakan bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif. Tujuan dan sasaran Sistem
Manajemen K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan ditempat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sistem Manajemen K3 wajib diterapkan oleh setiap
perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100
orang atau lebih, perusahaan yang mempunyai potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan Pasal 4
Permenaker tentang Sistem Manajemen K3, terdapat 5 ketentuan
yang harus perusahaan/pengusaha laksanakan, yaitu:
6
1) Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan
menjamin komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen
K3.
2) Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
3) Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai
kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan
kerja.
4) Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan
pencegahan.
5) Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan
Sistem Manajemen.
b. Alat Pelindung Diri
1) Tujuan APD
a) Membantu mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja;
b) Membantu meningkatkan produktifitas dan efisiensi
produksi akibat kecelakaan kerja;
c) Membantu mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan
kerja;
d) Membantu meningkatkan kesadaran pekerja akan
pentingnya menggunakan APD;
e) Membantu meningkatkan kesehatan kerja dan mengurangi
penyakit akibat kerja;
f) Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan
bahaya di tempat kerja dan alat pelindung diri;
g) Memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pihak
manajemen akan pentingnya alat pelindung diri yang
digunakan pekerja dan perusahaan.
2) Dasar Hukum Alat Pelindung Diri
7
a) Undang-undang No.1 tahun 1970. a. Pasal 3 ayat (1) butir
f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syaratsyarat
untuk memberikan APD b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus
diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang APD. c. Pasal 12 butir b: Dengan
peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk memakai APD. d. Pasal 14 butir c:
Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cumacuma.
b) Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 Pasal 4 ayat (3)
menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat
pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
c) Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 Pasal 2 butir I
menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan
dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri
yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan
ditempat kerja.
d) Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 Pasal 2 ayat (2)
menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus
memakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja,
sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau
pelindung muka dan pelindung pernafasan.
3) Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) dan Kegunaanya
a) Alat pelindung kepala
Pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari
bahaya. Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang
sangat penting, karena cidera kepala dapat berakibat fatal
bagi pekerja. Alat pelindung kepala terbuat dari material
yang tahan terhadap benturan sehingga mampu
melindungi kepala dari cidera apabila terjadi benturan
keras atau terkena benda tajam, serta melindungi dari
sengatan listrik. Kemudian melindungi kepala dari
8
kebakaran, korosif, uapuap, panas atau dingin.
b) Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dan wajah berfungsi untuk melindungi
mata dari percikan bahanbahan korosif, kemasukan debu
atau partikel kecil yang melayang di udara, pemaparan gas
uap yang menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang
eletromagnetik, serta benturan atau pukulan benda keras.
c) Pelindung Telinga
Metode untuk melindungi pendengaran dari kebisingan
dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan dari
sumbernya dengan metode rakayasa. Kondisi lingkungan
tertentu, sangat sedikit atau sama sekali tidak bisa
dilakukan usaha untuk mengurangi kebisingan, sehingga
pekerja diharuskan menggunakan pelindung telinga
(hearing protection) untuk mengurangi jumlah suara
mencapai telinga. Hearing protection wajib digunakan
apabila kebisingan melebihi 85 dB. Hearing protection
berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan dari suara
gemuruh mesin, penahan bising dari letupan-letupan, dan
resiko gangguan pendengaran
d) Pelindung Tangan
Pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari
benda-benda tajam, bahan kimia, kontak arus listrik, api,
panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion,
benturan, pukulan, luka, lecet, infeksi. Pelindung tangan
dapat berbentuk gloves (sarung tangan), mitten (jempol
terpisah dan 4 jari menyatu), hand pad (melindungi telapak
tangan), sleve (pergelangan tangan sampai lengan, biasanya
digabung dengan sarung tangan).
e) Pelindung Kaki
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari
tertimpa benda berat, terbakar oleh logam cair, bahan kimia
korosif, dermatitis/eksim karena zat kimia, tersandung
9
atau tergelincir. Jenis dan bahan sepatu yang digunakan
juga disesuaikan dengan lingkungan kerja.
f) Tali Dan Sabuk Pengaman
Tali dan sabuk pengaman berguna untuk melindungi tubuh
dari kemungkinan terjatuh. Penggunaan tali dan sabuk
pengaman biasanya untuk pekerja di bidang konstruksi
dan memanjat tempat tinggi. Alat ini terdiri dari tali
pengaman dan harus dapat menahan beban seberat
minimal 80 kg.
c. Pemasangan Modul Surya
a) Roof Mounting
Roof Mounting atau Instalasi atap adalah opsi paling
populer untuk sistem daya rumah skala besar, karena
beberapa alasan. Atap biasanya menawarkan area terbuka
yang luas dan tidak terpakai, ruang yang bebas dan tidak
menghalangi dan biasanya tidak terlihat. Keunggulan lainnya
adalah ketinggian atap sering kali menghilangkan atau
mengurangi bayangan dari pohon disekitar. Pada atap yang
miring, kemiringan modul umumnya ditentukan oleh
kemiringan atap, meskipun terdapat perangkat khusus telah
tersedia untuk meningkatkan kemiringan modul pada atap
dengan kemiringan rendah.
Gambar Pemasangan Rofftop
Biasanya, jika atapnya datar, ruang untuk sistem PV
1KWp adalah sekitar 10 m². Tetapi jika atapnya meluncur
atau miring, dibutuhkan sekitar 8 m². Dengan kapasitas
modul PV yang semakin tinggi, kapasitas sistem juga akan
bertambah. Dalam hal masalah bayangan atau efek partial
10
shading yang diakibatkan dari benda sekitar seperti dinding,
menara, ventilasi, tangki air, bangunan dan pohon, harus
diperhatikan dengan baik saat melakukan desain dan tata
letak.
b) Ground Mounted
Dengan sistem ground-mount atau pemasangan di atas
tanah, modul surya di tempatkan ke tanah dengan satu atau
lebih penyangga dengan kombinasi beberapa tiang.
Keuntungan utama dari pemasangan di tanah adalah modul
tidak menempati ruang atap dan tidak perlu biaya tambahan
untuk mengganti atap dan kemiringan serta posisi susunan
yang ideal dapat dipilih. Kekuarangannya adalah sususan
modul dapat menghabiskan ruang di tanah dan akan lebih
terlihat, tetapi pemasangan di tanah dapat berfungsi ganda
sebagai area penyimpanan, gudang, atau kandang ayam.
Susunan PV yang dipasang di tiang biasanya terpasang pada
baja tiang dipasang jauh ke tanah dan ditambahkan beton.
Kedalaman setiap lubang, jumlah beton, dan ukurannya dari
setiap tiang baja ditentukan oleh luas persegi dari array dan
tingginya di atas tanah. Sebagai contoh, satu 39 × 65-inci (17,
6 kaki persegi) set modul 5 kaki di atas tanah harus dipasang
pada tiang baja Schedule 40 2 inci dan di benamkan ke tanah
setidaknya 3 kaki dengan kedalaman dalam lubang
berdiameter 12 inci yang diisi dengan beton.
Gambar Pemasangan Ground Mounted
11
c) Floating system
Untuk memanfaatkan sistem PV di daerah tertentu,
floating system atau sistem terapung semakin fokus
dilakukan di daerah atau negara di mana memiliki banyak
kolam, waduk, danau, dan bendungan.
Gambar Pemasangan Floating System
d) Jenis-jenis PLTS Grounding
1. Standard Ground Mount
Standard ground mount atau dudukan tanah standar
adalah sistem pemasangan panel surya tradisional yang
menggunakan jangkar tanah untuk menahan meja rak
yang menopang panel surya. Metode penahan yang tepat
tergantung pada kondisi tanah di tempat Anda. Umumnya
menggunakan tiang beton, tetapi ada pilihan lain misalnya
tiang bergerak, tiang heliks, dan ballast beton.
Gambar: Pemasangan Standard Ground Mount
Sistem standard ground mount biasanya menahan
susunan panel surya dalam posisi tetap. Namun, baru-
baru ini sistem dengan pengaturan untuk menyesuaikan
secara manual lebih banyak diminati. Sistem dudukan
tanah semacam ini adalah cara paling mudah dan paling
12
hemat biaya untuk pemasangna panel surya di atas
tanah.
2. Pole Mount
Sistem PLTS pole mount atau dudukan tiang adalah
sistem pemasangan yang menggunakan sebuah tiang
untuk menopang panel surya. Untuk membangun sistem
semacam ini, Anda perlu menggali satu lubang besar ke
dalam tanah.
Bukan beberapa lubang yang lebih kecil seperti
dengan standard ground mount. Sebuah tiang besar
dipasang di tanah, dimana Anda menghubungkannya
dengan panel surya.
Pada sistem pole mount, jarak antara panel surya
dan tanah cukup tinggi. Jarak yang lebih besar dari tanah
berguna untuk menghindari percikan air hujan,
dedaunan, dan rumput yang tumbuh disekitarnya.
Bahkan dapat digunakan untuk menyediakan tempat
berlindung bagi hewan untuk berteduh di bawahnya.
Keuntungan lain dari dudukan tiang adalah dapat
dengan mudah menggabungkan sistem solar tracking
sebagai pelacakan sumbu tunggal atau sumbu ganda.
Sistem ini memungkinkan panel surya untuk mengikuti
matahari sepanjang hari dan dengan demikian
menghasilkan lebih banyak energi.
Di sisi lain, pole mount dengan sistem pelacakan
memiliki biaya per watt yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
kebanyakan orang lebih memilih sistem standar ground
mount karena lebih murah untuk memasang banyak
panel surya.
13
Gambar Pemasangan Pole Mount
3. Kelebihan dan Kekurangan Memasang Panel Surya di
Tanah
Kelebihan Panel Surya di Tanah :
- Menghindari potensi masalah pada atap jika panel
surya dipasang pada atap dengan struktur lemah
- Meningkatkan produksi energi yang lebih tinggi karena
Anda dapat memposisikan panel surya ke arah dan
sudut yang optimal
- Memudahkan proses perawatan dan pembersihan
kotoran yang menempel di panel surya
Kelemahan Panel Surya di Tanah :
- Biaya yang dikeluarkan lebih mahal dari memasang
panel surya di atap
- Membutuhkan komponen tambahan sebagai penopang
panel surya
- Jika posisi kurang tepat, bisa mempengaruhi estetika
rumah Anda jadi tidak enak dilihat
- Proses pemasangan panel surya yang lebih sulit karena
harus menggali tanah dan mengecor dengan semen
Sebenarnya keuntungan terbesar dengan panel
surya yang dipasang di tanah adalah kontrol yang lebih
besar atas arah dan sudut panel surya Anda. Panel surya
harus menghadap ke selatan atau barat daya untuk
menerima sinar matahari langsung secara maksimal.
Pada tanah datar, Anda dapat menempatkan panel
surya ke segala arah yang Anda inginkan untuk
memaksimalkan paparan sinar matahari, tidak seperti di
atap miring. Keuntungan ini membuat panel surya
menerima lebih banyak sinar matahari dan menghasilkan
lebih banyak listrik, sehingga menghemat lebih banyak
uang.
14
Tanah menyediakan lebih banyak ruang untuk
memasang lebih banyak panel surya daripada atap. Di sisi
lain, panel di tanah dapat mengganggu estetika rumah
Anda. Pemasangan panel tanah juga membutuhkan
waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak dan umumnya
lebih mahal daripada panel surya di atap.
a) Peralatan untuk pemasangan dudukan dan PLTS di atas tanah
(Ground Mounted)
Dalam pemasangan dudukan PLTS di atas tanah
diperlukan beberapa peralatan pendukung. Peralatan
tersebut digunakan untuk membantu dan mempercepat
proses pemasangan dudukan dan PLTS. Peralatan yang
digunakan diperlihatkan pada Tabel dan Gambar di bawah
ini.
No.
Ite
m
Alat
No.
Item
Alat
1 Cable Tie 12 Adjustable wrench
2 3.5” Ground Wire 13 Combination plier
3 MC4 hand tool 14 MC4 cable press plier
4 MC4 connectors 15 Wire Strippers
5 Torque wrench 16 Terminal pre plier
6 Multimeter 17
Flathead/Plus
screwdrivers
7 Screw 18 Electric screwdrivers
8 Powder-actuated tool 19
Sleeves for electric drill
#11, #12, #13, #14
9
Ring spanner #11, #12,
#13, #14
20 Bit for slot drill
10
Open wrench #11, #12,
#13, #14
21 3.5” O-ring terminals
11
Ratchet wrench #11,
#12, #13, #14
22
3.5” and 5.5” insulating
bush
15
b) Karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik ground
mounted yang disarankan :
1. Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti
tanah berbatu atau berkerikil, gunakan pondasi beton
sebagai pilihan. Beton harus dibangun dengan campuran
yang baik dari semen, pasir, kerikil kasar, dan air.
Campuran yang direkomendasikan memiliki perbandingan
1 bagian semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
2. Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah
pertanian, penggunaan tiang pancang dapat memberi
kestabilan yang lebih baik untuk pondasi, meskipun
16
pondasi beton yang ditanam lebih dalam masih dapat
digunakan.
3. Menggunakan pondasi beton pracetak sebagai alternatif.
Beton akan dicetak dalam lingkungan yang terkendali,
mempercepat jadwal konstruksi, dan kualitasnya dapat
dengan ketat dikontrol. Namun demikian, pengangkutan
blok beton pracetak ke lokasi bisa menjadi masalah.
4. Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal
35 cm x 35 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi). Jika
ketinggian 60 cm yang digunakan, kedalaman pemasangan
pondasi harus setidaknya 40 cm atau dua pertiga dari total
tingginya (20 cm dari tingginya tetap terlihat)
5. Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan
kedalaman = 30 cm. Jarak antara baut angkur ke tepi dan
sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat dengan tepinya (=
10 cm).
6. Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
7. Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan
kayu dapat lapuk dan melemahkan struktur.
Gambar Karakter Pondasi
c) Cara membangun tiang penopang :
1. Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang
modul fotovoltaik. Dimensi pipa baja harus memiliki
diameter yang sama atau lebih besar dari 100 mm (= 4 inci)
dan dengan ketebalan minimal 3 mm. Jika baja berbentuk L
yang digunakan, ukurannya harus sama atau lebih besar
dari 100 mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal 4 mm.
17
2. Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk
persegi empat dan berdiri bebas di atas pondasi. Pelat dasar
ini harus memiliki ketebalan minimal 8 mm dan dimensi 200
mm x 200 mm dan juga harus memiliki empat lubang di
semua sudutnya dan dipasang dengan baut angkur ke
pondasi.
3. Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang
(kaki) dan pondasi.
4. Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja
galvanis hot-dip.
5. Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada
ketinggian minimum 70 cm dari atas permukaan tanah agar
terhindar dari debu tanah dan tumbuhan.
Gambar Tiang Penopang
d) Hal yang harus dipertimbangkan saat memasang di daerah
lereng/miring :
1. Tiang harus ditopang dengan penopang (strut10) tambahan
untuk memastikan kemantapan struktur.
2. Semua pondasi beton rangkaian modul fotovoltaik harus
pada tingkat ketinggian yang sama. Pertahankan proporsi
antara bagian yang terlihat dan yang tertanam dimana jika
bagian pondasi yang terlihat nampak lebih tinggi, harus
diikuti oleh pondasi yang lebih dalam.
18
3. Strukturnya tidak boleh terlalu tinggi. Struktur yang sangat
tinggi mendatangkan kesulitan di saat melakukan
pemeliharaan pada modul fotovoltaik.
Gambar Penopang/Struts
e) Cara memasang penopang modul fotovoltaik yang baik
Penopang modul digunakan untuk memasang modul
fotovoltaik ke struktur penopang. Penopang modul harus kuat
dan modul fotovoltaik harus dipasang dengan benar untuk
mencegah kerusakan akibat tertiup angin kencang.
1. Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame)
aluminium dan struktur pendukung, perlu dilakukan
pemisahan menggunakan PVC atau ring pelat (washer) yang
terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus dari bahan
non-korosif seperti aluminium atau baja anti karat.
2. Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi
dan kandungan garam tinggi.
3. Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul
fotovoltaik minimum sebesar 20 mmuntuk meningkatkan
sirkulasi udara dan mengantisipasi pemuaian.
9
F. LANGKAH KERJA
MEMASANG DUDUKAN DAN MODUL SURYA PLTS DI ATAS TANAH (GROUND MOUNTED)
No.
PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Tiang, dudukan
dan modul
PLTS dipasang
di atas tanah
(ground
mounted)
sesuai
prosedur.
Menyiapkan tata letak baut jangkar
expansi :
Susun tata letak untuk Baut
Jangkar Ekspansi (Perhatian: Harap
pastikan fondasi harus mulus dan
rata)
2. Baut Jangkar Expansi dapat
terpasang dengan baik :
Pasang Baut Jangkar Ekspansi.
Ukuran dan kedalaman pengeboran
disesuaikan dengan ukuran baut.
10
3. Tiang depan dan belakang bingkai
sudut aluminium terpasang dengan
baik :
Pasang Tiang Depan dan Tiang
Belakang ke Bingkai Sudut
Aluminium (ukuran 85 * 85L)
terlebih dahulu. Jangan kencangkan
sampai posisinya pas dengan
Jangkar.
4. Tiang depan dan belakang bingkai
sudut aluminium terpasang dengan
jagkar expansi :
Pasang tiang Depan dan tiang
Belakang ke baut jangkar, lalu
kencangkan semua mur.
11
5. Sisi atas yiang depan da belakang
terpasang dengan baik :
Pasang sisi atas Tiang Depan dan
Tiang Belakang dengan Bingkai
Sudut Aluminium (ukuran 40 * 40 *
90mm).
6. Ekstrusi sayap aluminium dan
purlin terpasang dengan benar :
Pasangkan Ekstrusi Sayap
Aluminium dan Aluminium Purlin.
12
7. Purlins terpasang dengan benar:
Kencangkan Aluminium End Clamp
dan pasang modul PV di antara
Purlins (pasang modul PV dari atas
atau bawah tergantung kebutuhan).
8. Modul solar panel dan Klem modul
terpasang dengan baik:
Amankan semua Klem Modul
sepenuhnya terlibat pada Purlins
sebelum memasang modul untuk
menghindari terjatuh
13
9. Penyangga kemiringan terpasang
dengan benar :
Pasang Bingkai Sudut Aluminium
(kecil 40 * 40 * 50mm) pada tiang
Belakang, pasang penyangga
kemiringan (panjang dan pendek)
dan kencangkan semua sekrup
10. Penyangga menyilang terpasang
dengan benar :
Kuatkan tiang belakang dengan
membuat sambungan antara tiang
satu dan lainnya secara menyilang
14
Perilaku Kerja :
Pelaksanaan kegiatan memasang dudukan dan modul
surya plts di atas tanah (ground mounted) membutuhkan
kompetensi perilaku :
Indikator
perilaku :
a. Mengikuti
tahapan
SOP memasang dudukan dan modul
surya plts di atas tanah (ground
mounted
15
1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail proses
sesuai SOP
b. Melakukan
pemasangan
sesuai
dengan
SOP.
Form Commissioning Checklist :
16
17
18
19
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
2.25
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemasangan dudukan dan modul
surya PLTS di atas tanah (ground mounted)
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
tentang peralatan, komponen utama serta komponen
pendukung yang dibutuhkan.
Link :
https://www.hexamitra.co.id/plts-solar-home-
offgrid.php?p=perangkat-komponen-plts-tersebar-pembangkit-
mandiri-offgrid lengkap.html
https://pasangpanelsurya.com/5-komponen-penting-untuk-
membangun-plts/
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk memilih peralatan, komponen utama serta
komponen pendukung sesuai dengan kegunaanya
Mempersiapkan peralatan, komponen utama serta komponen
pendukung sesuai jenis kegunaan.
Peralatan yang digunakan:
Komponen utama dan pendukung yang digunakan:
Hasil Pemilihan peralatan, komponen utama serta komponen
pendukung yang digunakan:
20
Elemen Kompetensi 2
Memasang dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground
mounted)
Video Youtube 2.1:
Silahkan melihat youtube berikut ini:
Link:
https://youtu.be/micjDafdy1w?t=78
https://youtu.be/Uly2G7C4dtU?t=106
https://youtu.be/aFpY8ogzNvY?t=117
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan
video tersebut.
Aktivitas 2.1:
Memasang dudukan dan modul surya PLTS di
atas tanah (ground mounted)
Diskusi 2.1:
Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh
dan membahas Bersama rekan untuk hasil lain yang
rekanmu peroleh. Presentasikanlah per kelompok
hasil nya
21
Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas
tanah (ground mounted)
Video Youtube 3.1:
Silahkan melihat youtube berikut ini:
https://youtu.be/APrbl0Ngp8o?list=PLa8_mvXW28yLqZjg
EidnbEjBFgD1mFIl9&t=14
https://youtu.be/L5ilShww9h4?list=PLa8_mvXW28yLqZjg
EidnbEjBFgD1mFIl9&t=34
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan
tayangan video tersebut.
Aktivitas 3.1:
Silahkan untuk mencoba membuat laporan
pemasangan dudukan dan modul surya PLTS
di atas tanah (ground mounted)
Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di
atas tanah (ground mounted)
Tuliskan membuat laporan pemasangan dudukan dan modul
surya PLTS di atas tanah (ground mounted)
Alat yang digunakan:
Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di
atas tanah (ground mounted):
22
Diskusi 3.1:
Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas
Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh.
Presentasikanlah per kelompok hasil nya
23
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi / Belum memenuhi
capaian pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
24
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
PLTS grounding atau
ground-mounted
adalah PLTS adalah pembangkit listrik tenaga
surya yang dibangun di atas tanah menggunakan
penopang khusus yang menahan panel surya
PLTS on-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang
terhubung dengan jaringan listrik PLN, oleh
karena itu disebut on-grid atau didalam jaringan..
PLTS off-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang tidak
memiliki sambungan dengan jaringan kelistrikan
PLN.
25
REFERENSI
● Undang-Undang Nomor tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
● Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
● Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, “Dos & Don’ts”, Deutsche
Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
Energising Development (EnDev) Indonesia
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT : D.35EBT15.005.1
JUDUL UNIT : Memasang Dudukan dan Modul Surya Pembangkit
26
Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Atas Tanah (Ground
Mounted)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memasang tiang, dudukan dan modul PLTS di atas
tanah (ground mounted).
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan peralatan
dan bahan untuk
pemasangan dudukan
dan modul surya PLTS
di atas tanah ( ground
mounted)
1.1Peralatan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) disiapkan
sesuai prosedur.
1.2 Peralatan kerja untuk pemasangan
dudukan dan modul surya PLTS di
atas tanah (ground mounted) disiapkan
sesuai gambar kerja.
1.3 Komponen utama untuk pemasangan
PLTS di atas tanah (ground mounted)
disiapkan sesuai gambar kerja.
1.4 Komponen pendukung untuk
pemasangan PLTS di atas tanah
(ground mounted) disiapkan sesuai
gambar kerja.
2. Memasang dudukan
dan modul surya PLTS
di atas tanah (ground
mounted)
2.1 Peralatan K3 pada pemasangan
dudukan dan modul surya PLTS di
atas tanah (ground mounted)
digunakan sesuai prosedur.
2.2 Komponen utama dan pendukung
dipasang sesuai prosedur.
2.3 Hasil pemasangan komponen utama
dan komponen pendukung diperiksa
sesuai gambar kerja.
3. Membuat laporan
pemasangan dudukan
dan modul surya PLTS
di atas tanah (ground
mounted)
3.1 Laporan pemasangan dudukan dan
modul surya PLTS di atas tanah
(ground mounted) dibuat sesuai
prosedur.
3.2 Laporan pemasangan dudukan dan
modul surya PLTS di atas tanah
(ground mounted) didokumentasikan
sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini hanya berlaku untuk memasang dudukan dan
modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted).
27
1.2 Untuk menunjang kompetensi ini diperlukan pekerjaan lainnya yaitu
pekerjaan pondasi.
1.3 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja adalah peralatan K3 yang
digunakan pada pemasangan instalasi kelistrikan PLTS di atas tanah
(ground mounted) agar operator bekerja secara aman dan terhindar
dari kecelakaan kerja seperti safety helmet, safety belt, safety shoes,
sarung tangan, safety harness, safety glasses, masker, face shield
dan body harness.
1.4 Peralatan kerja adalah alat-alat yang digunakan dalam pemasangan
dudukan dan modul surya misalnya, kunci shock, kunci pas dan
meteran.
1.5 Komponen utama adalah perlengkapan yang digunakan dalam
pemasangan dudukan dan modul surya.
1.6 Komponen pendukung adalah perlengkapan yang digunakan dalam
pemasangan komponen utama misalnya, baut, ring, ring per, dan
mur.
1.7 Diperiksa adalah melakukan pengecekan kesesuaian terhadap hasil
pemasangan komponen utama dengan gambar kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan K3
2.1.2 Alat-alat ukur
2.1.3 Peralatan tangan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Gambar Teknik
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
28
4.2.1 Standard Operating Procedure (SOP)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, di luar tempat kerja atau
kombinasi keduanya. Apabila asesmen dilakukan di luar tempat kerja,
simulasi harus digunakan dengan karakteristik yang mencerminkan
kondisi tempat kerja yang sebenarnya.
1.3 Penilaian dilakukan dengan cara :
1.3.1 Tes tertulis seperti pilihan berganda (multiple choice), isian
(essay) dan jawaban singkat (short question).
1.3.2 Tes lisan seperti wawancara dan observasi.
1.3.3 Tes praktik di tempat kerja berupa
peragaan/demonstrasi/simulasi
1.3.4 Verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
1.3.5 Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang
nyaman.
2. Persyaratan kompetensi
Tidak ada.
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Spesifikasi komponen utama, misalnya jenis bahan, jenis
finishing
3.1.2 Spesifikasi mekanis modul surya seperti dimensi, berat, bahan
frame modul surya
3.1.3 Dasar-dasar mekanika, misalnya sifat-sifat mekanis bahan.
3.1.4 Konsep tata letak dan teknik pemasangan dudukan dan modul
surya di atas tanah (ground mounted)
3.1.5 Prosedur kerja yang sesuai dengan persyaratan instalasi ground
mounted
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca gambar teknik
29
3.2.2 Menggunakan alat ukur
4. Sikap kerja yang diperlukan
4. 1 Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
4. 2 Cermat dalam memasang tiang, dudukan dan modul PLTS di atas
tanah (ground mounted)
4. 3 Tanggung jawab dalam menyelesaikan pemasangan tiang, dudukan
dan modul PLTS di atas tanah (ground mounted)
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam memasang komponen utama
30
DAFTAR NAMA PENYUSUN
NO. NAMA PROFESI
1. Tri Winahyu Hariyadi Instruktur Listrik BBPVP Serang

More Related Content

Similar to Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx

Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
AliceKuhurima1
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitas
novidian4
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
novidian4
 
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
AliceKuhurima1
 
Melakukan pengukuran produktivitas
Melakukan pengukuran produktivitas Melakukan pengukuran produktivitas
Melakukan pengukuran produktivitas
novidian4
 
Buku materi uk 17
Buku materi uk 17Buku materi uk 17
Buku materi uk 17
novidian4
 
3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx
AdminHeris1
 
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docxBuku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
AliceKuhurima1
 
Peralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerjaPeralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerja
Eko Supriyadi
 
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitasMelakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
novidian4
 
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
novidian4
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukurbkksmk
 
Manual latihan industri
Manual latihan industriManual latihan industri
Manual latihan industri
Mohd Fariq Izmeer
 
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
AliceKuhurima1
 
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
AliceKuhurima1
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
pjj_kemenkes
 
BAB I
BAB IBAB I
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docxBuku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
AliceKuhurima1
 
Menyajikan Cocktails.pdf
Menyajikan Cocktails.pdfMenyajikan Cocktails.pdf
Menyajikan Cocktails.pdf
INyomanMurjana
 

Similar to Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx (20)

Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docx
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitas
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
 
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
 
Melakukan pengukuran produktivitas
Melakukan pengukuran produktivitas Melakukan pengukuran produktivitas
Melakukan pengukuran produktivitas
 
Buku materi uk 17
Buku materi uk 17Buku materi uk 17
Buku materi uk 17
 
p2k3 training
p2k3 trainingp2k3 training
p2k3 training
 
3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx
 
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docxBuku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx
 
Peralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerjaPeralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerja
 
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitasMelakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
Melakukan koordinasi untuk peningkatan partisipasi produktivitas
 
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
Melakukankoordinasiuntukpeningkatanpartisipasiproduktivitas 211228035915
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
 
Manual latihan industri
Manual latihan industriManual latihan industri
Manual latihan industri
 
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
 
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docxBuku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docx
 
Menyajikan Cocktails.pdf
Menyajikan Cocktails.pdfMenyajikan Cocktails.pdf
Menyajikan Cocktails.pdf
 

More from AliceKuhurima1

tugas 1.pptx
tugas 1.pptxtugas 1.pptx
tugas 1.pptx
AliceKuhurima1
 
Ppt.ppt
Ppt.pptPpt.ppt
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
AliceKuhurima1
 
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
AliceKuhurima1
 
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
AliceKuhurima1
 
Template Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docxTemplate Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docx
AliceKuhurima1
 
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docxBuku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
AliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptxMemelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
AliceKuhurima1
 
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptxPPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
AliceKuhurima1
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
AliceKuhurima1
 

More from AliceKuhurima1 (17)

tugas 1.pptx
tugas 1.pptxtugas 1.pptx
tugas 1.pptx
 
Ppt.ppt
Ppt.pptPpt.ppt
Ppt.ppt
 
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
 
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
 
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
 
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
16. Buku Materi Pengoperasian PLTS On grid.docx
 
Template Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docxTemplate Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docx
 
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docxBuku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
 
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptxMemelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
 
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
 
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptxPPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx

  • 1. Memasang Dudukan dan Modul Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas tanah (Ground - Mounted) D.35EBT15.005.1
  • 2. DAFTAR ISI Daftar Isi i Kata Pengantar 1 A. Pendahuluan …………………………………………………………………… 2 B. Penggunaan Materi 2 C. Daftar Ikon 3 D. Bacaan Referensi 4 E. Pengantar Teori 5 F. Langkah Kerja 9 G. Implementasi Unit Kompetensi 19 1. Elemen Kompetensi 1 19 1.1 Referensi……………………………………………………………..19 1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..19 2. Elemen Kompetensi 2 20 2.1 Youtube……………………………………………………………... 20 2.2 Aktivitas………………………………………………………………20 2.3 Diskusi ……..………………………………………………………..20 3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………..21 3.1 Video Youtube………………………………….…….……………..21 3.2 Aktivitas………………………………………….…….…………….21 3.3 Diskusi……………………………………………….……………….21 H. Lampiran 24 1. Kamus Istilah 24 2. Referensi 25 3. Unit Kompetensi 26 4. Daftar Nama Penyusun 30
  • 3. 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” Memasang Dudukan Dan Modul Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Di Atas Tanah (Ground Mounted)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan. Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi. Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efesien. Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jakarta, ……………………….
  • 4. 2 2.4 A. PENDAHULUAN 2.5 Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline dan online. Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi presentasi dan video. B. PENGGUNAAN MATERI 2.6 2.7 1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan ● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah- langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan seperti beikut : o Bacaan Referensi o Pengantar Teori o Langkah Kerja o Implementasi Unit kompetensi o Lampiran : - Kamus istilah - Daftar referensi - Unit kompetensi - Daftar penyusun ● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
  • 5. 3 terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan. ● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya materi. 2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut terimplementasi di saat pelatihan berlangsung. 3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur. C. DAFTAR IKON Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain: Pemeriksaan Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari atau menemui seseorang untuk mendapatkan informasi Aktivitas Icon ini memiliki arti anda diminta untuk menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/ aktivitas (bermain peran, presentasi) dan mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini sesuai instruksi Referensi material/manual Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
  • 6. 4 Berpikir Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan yang Anda miliki. Komunikasi/ Diskusi Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda untuk gagasan yang anda miliki. Membaca Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi pelatihan. Video/Youtube Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan. D. BACAAN REFERENSI 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20 2.21 2.22 2.23 Membaca secara lengkap : Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sistem Manajemen K3) Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts
  • 7. 5 2.24 E. PENGANTAR TEORI a. Prosedur K3 dalam memasang dudukan PLTS ground mounted Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sistem Manajemen K3) merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan ditempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sistem Manajemen K3 wajib diterapkan oleh setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih, perusahaan yang mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan Pasal 4 Permenaker tentang Sistem Manajemen K3, terdapat 5 ketentuan yang harus perusahaan/pengusaha laksanakan, yaitu:
  • 8. 6 1) Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3. 2) Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. 3) Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. 4) Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5) Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen. b. Alat Pelindung Diri 1) Tujuan APD a) Membantu mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja; b) Membantu meningkatkan produktifitas dan efisiensi produksi akibat kecelakaan kerja; c) Membantu mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan kerja; d) Membantu meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya menggunakan APD; e) Membantu meningkatkan kesehatan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja; f) Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja dan alat pelindung diri; g) Memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pihak manajemen akan pentingnya alat pelindung diri yang digunakan pekerja dan perusahaan. 2) Dasar Hukum Alat Pelindung Diri
  • 9. 7 a) Undang-undang No.1 tahun 1970. a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syaratsyarat untuk memberikan APD b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD. c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD. d. Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cumacuma. b) Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja. c) Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja. d) Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernafasan. 3) Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) dan Kegunaanya a) Alat pelindung kepala Pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya. Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang sangat penting, karena cidera kepala dapat berakibat fatal bagi pekerja. Alat pelindung kepala terbuat dari material yang tahan terhadap benturan sehingga mampu melindungi kepala dari cidera apabila terjadi benturan keras atau terkena benda tajam, serta melindungi dari sengatan listrik. Kemudian melindungi kepala dari
  • 10. 8 kebakaran, korosif, uapuap, panas atau dingin. b) Pelindung Mata dan Wajah Pelindung mata dan wajah berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahanbahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang melayang di udara, pemaparan gas uap yang menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang eletromagnetik, serta benturan atau pukulan benda keras. c) Pelindung Telinga Metode untuk melindungi pendengaran dari kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya dengan metode rakayasa. Kondisi lingkungan tertentu, sangat sedikit atau sama sekali tidak bisa dilakukan usaha untuk mengurangi kebisingan, sehingga pekerja diharuskan menggunakan pelindung telinga (hearing protection) untuk mengurangi jumlah suara mencapai telinga. Hearing protection wajib digunakan apabila kebisingan melebihi 85 dB. Hearing protection berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan dari suara gemuruh mesin, penahan bising dari letupan-letupan, dan resiko gangguan pendengaran d) Pelindung Tangan Pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam, bahan kimia, kontak arus listrik, api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, benturan, pukulan, luka, lecet, infeksi. Pelindung tangan dapat berbentuk gloves (sarung tangan), mitten (jempol terpisah dan 4 jari menyatu), hand pad (melindungi telapak tangan), sleve (pergelangan tangan sampai lengan, biasanya digabung dengan sarung tangan). e) Pelindung Kaki Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari tertimpa benda berat, terbakar oleh logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis/eksim karena zat kimia, tersandung
  • 11. 9 atau tergelincir. Jenis dan bahan sepatu yang digunakan juga disesuaikan dengan lingkungan kerja. f) Tali Dan Sabuk Pengaman Tali dan sabuk pengaman berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh. Penggunaan tali dan sabuk pengaman biasanya untuk pekerja di bidang konstruksi dan memanjat tempat tinggi. Alat ini terdiri dari tali pengaman dan harus dapat menahan beban seberat minimal 80 kg. c. Pemasangan Modul Surya a) Roof Mounting Roof Mounting atau Instalasi atap adalah opsi paling populer untuk sistem daya rumah skala besar, karena beberapa alasan. Atap biasanya menawarkan area terbuka yang luas dan tidak terpakai, ruang yang bebas dan tidak menghalangi dan biasanya tidak terlihat. Keunggulan lainnya adalah ketinggian atap sering kali menghilangkan atau mengurangi bayangan dari pohon disekitar. Pada atap yang miring, kemiringan modul umumnya ditentukan oleh kemiringan atap, meskipun terdapat perangkat khusus telah tersedia untuk meningkatkan kemiringan modul pada atap dengan kemiringan rendah. Gambar Pemasangan Rofftop Biasanya, jika atapnya datar, ruang untuk sistem PV 1KWp adalah sekitar 10 m². Tetapi jika atapnya meluncur atau miring, dibutuhkan sekitar 8 m². Dengan kapasitas modul PV yang semakin tinggi, kapasitas sistem juga akan bertambah. Dalam hal masalah bayangan atau efek partial
  • 12. 10 shading yang diakibatkan dari benda sekitar seperti dinding, menara, ventilasi, tangki air, bangunan dan pohon, harus diperhatikan dengan baik saat melakukan desain dan tata letak. b) Ground Mounted Dengan sistem ground-mount atau pemasangan di atas tanah, modul surya di tempatkan ke tanah dengan satu atau lebih penyangga dengan kombinasi beberapa tiang. Keuntungan utama dari pemasangan di tanah adalah modul tidak menempati ruang atap dan tidak perlu biaya tambahan untuk mengganti atap dan kemiringan serta posisi susunan yang ideal dapat dipilih. Kekuarangannya adalah sususan modul dapat menghabiskan ruang di tanah dan akan lebih terlihat, tetapi pemasangan di tanah dapat berfungsi ganda sebagai area penyimpanan, gudang, atau kandang ayam. Susunan PV yang dipasang di tiang biasanya terpasang pada baja tiang dipasang jauh ke tanah dan ditambahkan beton. Kedalaman setiap lubang, jumlah beton, dan ukurannya dari setiap tiang baja ditentukan oleh luas persegi dari array dan tingginya di atas tanah. Sebagai contoh, satu 39 × 65-inci (17, 6 kaki persegi) set modul 5 kaki di atas tanah harus dipasang pada tiang baja Schedule 40 2 inci dan di benamkan ke tanah setidaknya 3 kaki dengan kedalaman dalam lubang berdiameter 12 inci yang diisi dengan beton. Gambar Pemasangan Ground Mounted
  • 13. 11 c) Floating system Untuk memanfaatkan sistem PV di daerah tertentu, floating system atau sistem terapung semakin fokus dilakukan di daerah atau negara di mana memiliki banyak kolam, waduk, danau, dan bendungan. Gambar Pemasangan Floating System d) Jenis-jenis PLTS Grounding 1. Standard Ground Mount Standard ground mount atau dudukan tanah standar adalah sistem pemasangan panel surya tradisional yang menggunakan jangkar tanah untuk menahan meja rak yang menopang panel surya. Metode penahan yang tepat tergantung pada kondisi tanah di tempat Anda. Umumnya menggunakan tiang beton, tetapi ada pilihan lain misalnya tiang bergerak, tiang heliks, dan ballast beton. Gambar: Pemasangan Standard Ground Mount Sistem standard ground mount biasanya menahan susunan panel surya dalam posisi tetap. Namun, baru- baru ini sistem dengan pengaturan untuk menyesuaikan secara manual lebih banyak diminati. Sistem dudukan tanah semacam ini adalah cara paling mudah dan paling
  • 14. 12 hemat biaya untuk pemasangna panel surya di atas tanah. 2. Pole Mount Sistem PLTS pole mount atau dudukan tiang adalah sistem pemasangan yang menggunakan sebuah tiang untuk menopang panel surya. Untuk membangun sistem semacam ini, Anda perlu menggali satu lubang besar ke dalam tanah. Bukan beberapa lubang yang lebih kecil seperti dengan standard ground mount. Sebuah tiang besar dipasang di tanah, dimana Anda menghubungkannya dengan panel surya. Pada sistem pole mount, jarak antara panel surya dan tanah cukup tinggi. Jarak yang lebih besar dari tanah berguna untuk menghindari percikan air hujan, dedaunan, dan rumput yang tumbuh disekitarnya. Bahkan dapat digunakan untuk menyediakan tempat berlindung bagi hewan untuk berteduh di bawahnya. Keuntungan lain dari dudukan tiang adalah dapat dengan mudah menggabungkan sistem solar tracking sebagai pelacakan sumbu tunggal atau sumbu ganda. Sistem ini memungkinkan panel surya untuk mengikuti matahari sepanjang hari dan dengan demikian menghasilkan lebih banyak energi. Di sisi lain, pole mount dengan sistem pelacakan memiliki biaya per watt yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih memilih sistem standar ground mount karena lebih murah untuk memasang banyak panel surya.
  • 15. 13 Gambar Pemasangan Pole Mount 3. Kelebihan dan Kekurangan Memasang Panel Surya di Tanah Kelebihan Panel Surya di Tanah : - Menghindari potensi masalah pada atap jika panel surya dipasang pada atap dengan struktur lemah - Meningkatkan produksi energi yang lebih tinggi karena Anda dapat memposisikan panel surya ke arah dan sudut yang optimal - Memudahkan proses perawatan dan pembersihan kotoran yang menempel di panel surya Kelemahan Panel Surya di Tanah : - Biaya yang dikeluarkan lebih mahal dari memasang panel surya di atap - Membutuhkan komponen tambahan sebagai penopang panel surya - Jika posisi kurang tepat, bisa mempengaruhi estetika rumah Anda jadi tidak enak dilihat - Proses pemasangan panel surya yang lebih sulit karena harus menggali tanah dan mengecor dengan semen Sebenarnya keuntungan terbesar dengan panel surya yang dipasang di tanah adalah kontrol yang lebih besar atas arah dan sudut panel surya Anda. Panel surya harus menghadap ke selatan atau barat daya untuk menerima sinar matahari langsung secara maksimal. Pada tanah datar, Anda dapat menempatkan panel surya ke segala arah yang Anda inginkan untuk memaksimalkan paparan sinar matahari, tidak seperti di atap miring. Keuntungan ini membuat panel surya menerima lebih banyak sinar matahari dan menghasilkan lebih banyak listrik, sehingga menghemat lebih banyak uang.
  • 16. 14 Tanah menyediakan lebih banyak ruang untuk memasang lebih banyak panel surya daripada atap. Di sisi lain, panel di tanah dapat mengganggu estetika rumah Anda. Pemasangan panel tanah juga membutuhkan waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak dan umumnya lebih mahal daripada panel surya di atap. a) Peralatan untuk pemasangan dudukan dan PLTS di atas tanah (Ground Mounted) Dalam pemasangan dudukan PLTS di atas tanah diperlukan beberapa peralatan pendukung. Peralatan tersebut digunakan untuk membantu dan mempercepat proses pemasangan dudukan dan PLTS. Peralatan yang digunakan diperlihatkan pada Tabel dan Gambar di bawah ini. No. Ite m Alat No. Item Alat 1 Cable Tie 12 Adjustable wrench 2 3.5” Ground Wire 13 Combination plier 3 MC4 hand tool 14 MC4 cable press plier 4 MC4 connectors 15 Wire Strippers 5 Torque wrench 16 Terminal pre plier 6 Multimeter 17 Flathead/Plus screwdrivers 7 Screw 18 Electric screwdrivers 8 Powder-actuated tool 19 Sleeves for electric drill #11, #12, #13, #14 9 Ring spanner #11, #12, #13, #14 20 Bit for slot drill 10 Open wrench #11, #12, #13, #14 21 3.5” O-ring terminals 11 Ratchet wrench #11, #12, #13, #14 22 3.5” and 5.5” insulating bush
  • 17. 15 b) Karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik ground mounted yang disarankan : 1. Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti tanah berbatu atau berkerikil, gunakan pondasi beton sebagai pilihan. Beton harus dibangun dengan campuran yang baik dari semen, pasir, kerikil kasar, dan air. Campuran yang direkomendasikan memiliki perbandingan 1 bagian semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir. 2. Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah pertanian, penggunaan tiang pancang dapat memberi kestabilan yang lebih baik untuk pondasi, meskipun
  • 18. 16 pondasi beton yang ditanam lebih dalam masih dapat digunakan. 3. Menggunakan pondasi beton pracetak sebagai alternatif. Beton akan dicetak dalam lingkungan yang terkendali, mempercepat jadwal konstruksi, dan kualitasnya dapat dengan ketat dikontrol. Namun demikian, pengangkutan blok beton pracetak ke lokasi bisa menjadi masalah. 4. Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal 35 cm x 35 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi). Jika ketinggian 60 cm yang digunakan, kedalaman pemasangan pondasi harus setidaknya 40 cm atau dua pertiga dari total tingginya (20 cm dari tingginya tetap terlihat) 5. Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan kedalaman = 30 cm. Jarak antara baut angkur ke tepi dan sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat dengan tepinya (= 10 cm). 6. Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm. 7. Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan kayu dapat lapuk dan melemahkan struktur. Gambar Karakter Pondasi c) Cara membangun tiang penopang : 1. Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang modul fotovoltaik. Dimensi pipa baja harus memiliki diameter yang sama atau lebih besar dari 100 mm (= 4 inci) dan dengan ketebalan minimal 3 mm. Jika baja berbentuk L yang digunakan, ukurannya harus sama atau lebih besar dari 100 mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal 4 mm.
  • 19. 17 2. Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk persegi empat dan berdiri bebas di atas pondasi. Pelat dasar ini harus memiliki ketebalan minimal 8 mm dan dimensi 200 mm x 200 mm dan juga harus memiliki empat lubang di semua sudutnya dan dipasang dengan baut angkur ke pondasi. 3. Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang (kaki) dan pondasi. 4. Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja galvanis hot-dip. 5. Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada ketinggian minimum 70 cm dari atas permukaan tanah agar terhindar dari debu tanah dan tumbuhan. Gambar Tiang Penopang d) Hal yang harus dipertimbangkan saat memasang di daerah lereng/miring : 1. Tiang harus ditopang dengan penopang (strut10) tambahan untuk memastikan kemantapan struktur. 2. Semua pondasi beton rangkaian modul fotovoltaik harus pada tingkat ketinggian yang sama. Pertahankan proporsi antara bagian yang terlihat dan yang tertanam dimana jika bagian pondasi yang terlihat nampak lebih tinggi, harus diikuti oleh pondasi yang lebih dalam.
  • 20. 18 3. Strukturnya tidak boleh terlalu tinggi. Struktur yang sangat tinggi mendatangkan kesulitan di saat melakukan pemeliharaan pada modul fotovoltaik. Gambar Penopang/Struts e) Cara memasang penopang modul fotovoltaik yang baik Penopang modul digunakan untuk memasang modul fotovoltaik ke struktur penopang. Penopang modul harus kuat dan modul fotovoltaik harus dipasang dengan benar untuk mencegah kerusakan akibat tertiup angin kencang. 1. Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame) aluminium dan struktur pendukung, perlu dilakukan pemisahan menggunakan PVC atau ring pelat (washer) yang terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus dari bahan non-korosif seperti aluminium atau baja anti karat. 2. Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi dan kandungan garam tinggi. 3. Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul fotovoltaik minimum sebesar 20 mmuntuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengantisipasi pemuaian.
  • 21. 9 F. LANGKAH KERJA MEMASANG DUDUKAN DAN MODUL SURYA PLTS DI ATAS TANAH (GROUND MOUNTED) No. PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN 1. Tiang, dudukan dan modul PLTS dipasang di atas tanah (ground mounted) sesuai prosedur. Menyiapkan tata letak baut jangkar expansi : Susun tata letak untuk Baut Jangkar Ekspansi (Perhatian: Harap pastikan fondasi harus mulus dan rata) 2. Baut Jangkar Expansi dapat terpasang dengan baik : Pasang Baut Jangkar Ekspansi. Ukuran dan kedalaman pengeboran disesuaikan dengan ukuran baut.
  • 22. 10 3. Tiang depan dan belakang bingkai sudut aluminium terpasang dengan baik : Pasang Tiang Depan dan Tiang Belakang ke Bingkai Sudut Aluminium (ukuran 85 * 85L) terlebih dahulu. Jangan kencangkan sampai posisinya pas dengan Jangkar. 4. Tiang depan dan belakang bingkai sudut aluminium terpasang dengan jagkar expansi : Pasang tiang Depan dan tiang Belakang ke baut jangkar, lalu kencangkan semua mur.
  • 23. 11 5. Sisi atas yiang depan da belakang terpasang dengan baik : Pasang sisi atas Tiang Depan dan Tiang Belakang dengan Bingkai Sudut Aluminium (ukuran 40 * 40 * 90mm). 6. Ekstrusi sayap aluminium dan purlin terpasang dengan benar : Pasangkan Ekstrusi Sayap Aluminium dan Aluminium Purlin.
  • 24. 12 7. Purlins terpasang dengan benar: Kencangkan Aluminium End Clamp dan pasang modul PV di antara Purlins (pasang modul PV dari atas atau bawah tergantung kebutuhan). 8. Modul solar panel dan Klem modul terpasang dengan baik: Amankan semua Klem Modul sepenuhnya terlibat pada Purlins sebelum memasang modul untuk menghindari terjatuh
  • 25. 13 9. Penyangga kemiringan terpasang dengan benar : Pasang Bingkai Sudut Aluminium (kecil 40 * 40 * 50mm) pada tiang Belakang, pasang penyangga kemiringan (panjang dan pendek) dan kencangkan semua sekrup 10. Penyangga menyilang terpasang dengan benar : Kuatkan tiang belakang dengan membuat sambungan antara tiang satu dan lainnya secara menyilang
  • 26. 14 Perilaku Kerja : Pelaksanaan kegiatan memasang dudukan dan modul surya plts di atas tanah (ground mounted) membutuhkan kompetensi perilaku : Indikator perilaku : a. Mengikuti tahapan SOP memasang dudukan dan modul surya plts di atas tanah (ground mounted
  • 27. 15 1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP 2. Dilakukan dengan teliti untuk detail proses sesuai SOP b. Melakukan pemasangan sesuai dengan SOP. Form Commissioning Checklist :
  • 28. 16
  • 29. 17
  • 30. 18
  • 31. 19 G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI 2.25 Elemen Kompetensi 1 Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Baca Referensi 1.1: Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal tentang peralatan, komponen utama serta komponen pendukung yang dibutuhkan. Link : https://www.hexamitra.co.id/plts-solar-home- offgrid.php?p=perangkat-komponen-plts-tersebar-pembangkit- mandiri-offgrid lengkap.html https://pasangpanelsurya.com/5-komponen-penting-untuk- membangun-plts/ Aktivitas 1.1: Silahkan untuk memilih peralatan, komponen utama serta komponen pendukung sesuai dengan kegunaanya Mempersiapkan peralatan, komponen utama serta komponen pendukung sesuai jenis kegunaan. Peralatan yang digunakan: Komponen utama dan pendukung yang digunakan: Hasil Pemilihan peralatan, komponen utama serta komponen pendukung yang digunakan:
  • 32. 20 Elemen Kompetensi 2 Memasang dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Video Youtube 2.1: Silahkan melihat youtube berikut ini: Link: https://youtu.be/micjDafdy1w?t=78 https://youtu.be/Uly2G7C4dtU?t=106 https://youtu.be/aFpY8ogzNvY?t=117 Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut. Aktivitas 2.1: Memasang dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Diskusi 2.1: Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh. Presentasikanlah per kelompok hasil nya
  • 33. 21 Elemen Kompetensi 3 Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Video Youtube 3.1: Silahkan melihat youtube berikut ini: https://youtu.be/APrbl0Ngp8o?list=PLa8_mvXW28yLqZjg EidnbEjBFgD1mFIl9&t=14 https://youtu.be/L5ilShww9h4?list=PLa8_mvXW28yLqZjg EidnbEjBFgD1mFIl9&t=34 Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut. Aktivitas 3.1: Silahkan untuk mencoba membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Tuliskan membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) Alat yang digunakan: Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted):
  • 34. 22 Diskusi 3.1: Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh. Presentasikanlah per kelompok hasil nya
  • 35. 23 Penilaian: Penilaian Catatan : Memenuhi / Belum memenuhi capaian pembelajaran Peserta Instruktur Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
  • 36. 24 H. LAMPIRAN KAMUS ISTILAH PLTS grounding atau ground-mounted adalah PLTS adalah pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun di atas tanah menggunakan penopang khusus yang menahan panel surya PLTS on-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung dengan jaringan listrik PLN, oleh karena itu disebut on-grid atau didalam jaringan.. PLTS off-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang tidak memiliki sambungan dengan jaringan kelistrikan PLN.
  • 37. 25 REFERENSI ● Undang-Undang Nomor tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ● Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan ● Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, “Dos & Don’ts”, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Energising Development (EnDev) Indonesia UNIT KOMPETENSI KODE UNIT : D.35EBT15.005.1 JUDUL UNIT : Memasang Dudukan dan Modul Surya Pembangkit
  • 38. 26 Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Atas Tanah (Ground Mounted) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam memasang tiang, dudukan dan modul PLTS di atas tanah (ground mounted). ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah ( ground mounted) 1.1Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai prosedur. 1.2 Peralatan kerja untuk pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) disiapkan sesuai gambar kerja. 1.3 Komponen utama untuk pemasangan PLTS di atas tanah (ground mounted) disiapkan sesuai gambar kerja. 1.4 Komponen pendukung untuk pemasangan PLTS di atas tanah (ground mounted) disiapkan sesuai gambar kerja. 2. Memasang dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) 2.1 Peralatan K3 pada pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) digunakan sesuai prosedur. 2.2 Komponen utama dan pendukung dipasang sesuai prosedur. 2.3 Hasil pemasangan komponen utama dan komponen pendukung diperiksa sesuai gambar kerja. 3. Membuat laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) 3.1 Laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) dibuat sesuai prosedur. 3.2 Laporan pemasangan dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted) didokumentasikan sesuai prosedur BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini hanya berlaku untuk memasang dudukan dan modul surya PLTS di atas tanah (ground mounted).
  • 39. 27 1.2 Untuk menunjang kompetensi ini diperlukan pekerjaan lainnya yaitu pekerjaan pondasi. 1.3 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja adalah peralatan K3 yang digunakan pada pemasangan instalasi kelistrikan PLTS di atas tanah (ground mounted) agar operator bekerja secara aman dan terhindar dari kecelakaan kerja seperti safety helmet, safety belt, safety shoes, sarung tangan, safety harness, safety glasses, masker, face shield dan body harness. 1.4 Peralatan kerja adalah alat-alat yang digunakan dalam pemasangan dudukan dan modul surya misalnya, kunci shock, kunci pas dan meteran. 1.5 Komponen utama adalah perlengkapan yang digunakan dalam pemasangan dudukan dan modul surya. 1.6 Komponen pendukung adalah perlengkapan yang digunakan dalam pemasangan komponen utama misalnya, baut, ring, ring per, dan mur. 1.7 Diperiksa adalah melakukan pengecekan kesesuaian terhadap hasil pemasangan komponen utama dengan gambar kerja. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan 2.1.1 Peralatan K3 2.1.2 Alat-alat ukur 2.1.3 Peralatan tangan 2.2 Perlengkapan 2.2.1 Gambar Teknik 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar
  • 40. 28 4.2.1 Standard Operating Procedure (SOP) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan pekerjaan. 1.2 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, di luar tempat kerja atau kombinasi keduanya. Apabila asesmen dilakukan di luar tempat kerja, simulasi harus digunakan dengan karakteristik yang mencerminkan kondisi tempat kerja yang sebenarnya. 1.3 Penilaian dilakukan dengan cara : 1.3.1 Tes tertulis seperti pilihan berganda (multiple choice), isian (essay) dan jawaban singkat (short question). 1.3.2 Tes lisan seperti wawancara dan observasi. 1.3.3 Tes praktik di tempat kerja berupa peragaan/demonstrasi/simulasi 1.3.4 Verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan. 1.3.5 Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang nyaman. 2. Persyaratan kompetensi Tidak ada. 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Spesifikasi komponen utama, misalnya jenis bahan, jenis finishing 3.1.2 Spesifikasi mekanis modul surya seperti dimensi, berat, bahan frame modul surya 3.1.3 Dasar-dasar mekanika, misalnya sifat-sifat mekanis bahan. 3.1.4 Konsep tata letak dan teknik pemasangan dudukan dan modul surya di atas tanah (ground mounted) 3.1.5 Prosedur kerja yang sesuai dengan persyaratan instalasi ground mounted 3.2 Keterampilan 3.2.1 Membaca gambar teknik
  • 41. 29 3.2.2 Menggunakan alat ukur 4. Sikap kerja yang diperlukan 4. 1 Disiplin dalam mematuhi perintah kerja 4. 2 Cermat dalam memasang tiang, dudukan dan modul PLTS di atas tanah (ground mounted) 4. 3 Tanggung jawab dalam menyelesaikan pemasangan tiang, dudukan dan modul PLTS di atas tanah (ground mounted) 5. Aspek kritis 5.1 Kecermatan dalam memasang komponen utama
  • 42. 30 DAFTAR NAMA PENYUSUN NO. NAMA PROFESI 1. Tri Winahyu Hariyadi Instruktur Listrik BBPVP Serang