Dokumen tersebut berisi panduan pelaksanaan perencanaan peningkatan produktivitas yang mencakup pengertian perencanaan, teknik dan metode perencanaan, langkah-langkah perencanaan peningkatan produktivitas, dan implementasi unit kompetensi terkait perencanaan peningkatan produktivitas."
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerjaaswel13
BUKU PEDOMAN KARYAWAN, CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN, DAN TATA TERTIB KERJA.
Ada pun Detail Produk yang akan Anda Dapatkan yaitu:
E-BOOK PEDOMAN KARYAWAN, setebal 19 halaman, dengan konten sebagai berikut:
1. Tujuan Buku Pedoman Karyawan
2. Kebijakan Karyawan
3. Kebijakan Upah dan Gaji
4. Program Kesejahteraan Karyawan
5. Hari libur, Cuti dan izin meninggalkan pekerjaan
6. Pengembangan Karyawan
7. Etika Profesional
8. Alur Komununikasi
Buku pedoman karyawan, peraturan perusahaan, dan tata tertib kerjaaswel13
BUKU PEDOMAN KARYAWAN, CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN, DAN TATA TERTIB KERJA.
Ada pun Detail Produk yang akan Anda Dapatkan yaitu:
E-BOOK PEDOMAN KARYAWAN, setebal 19 halaman, dengan konten sebagai berikut:
1. Tujuan Buku Pedoman Karyawan
2. Kebijakan Karyawan
3. Kebijakan Upah dan Gaji
4. Program Kesejahteraan Karyawan
5. Hari libur, Cuti dan izin meninggalkan pekerjaan
6. Pengembangan Karyawan
7. Etika Profesional
8. Alur Komununikasi
Pelatihan merupakan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas performansi karyawan yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir sehingga dapat melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan standar yang diinginkan
Secara Umum Produk Contoh Job desk ini terdiri atas:
I. JOB DESC BERBAGAI BIDANG USAHA (11 bidang Usaha)
II. JOB DESC SEDERHANA ANEKA JABATAN (33 Jabatan)
III. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN HRD
IV. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN GA
V. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN FINANCE & AKUNTING
VI. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK IT SOFTWARE DEVELOPMENT
VII. JOB DESCRIPTION LEMBAGA TRAINING
VIII. KUMPULAN CONTOH JOB DESC BERBAGAI JABATAN (Berbahasa Inggris – 234 Jobdesc – Setebal 438 halaman ),
IX. PANDUAN MENYUSUN JOBDESC
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaRoliSupiawan
Ini adalah contoh laporan magang kerja industri tentang manajemen sumber daya manusia di PT. Glenmore banyuwangi.
Dapatkan artikel pengembangan diri di website saya : https://www.rolisupiawan.com/
Pelatihan merupakan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas performansi karyawan yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir sehingga dapat melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan standar yang diinginkan
Secara Umum Produk Contoh Job desk ini terdiri atas:
I. JOB DESC BERBAGAI BIDANG USAHA (11 bidang Usaha)
II. JOB DESC SEDERHANA ANEKA JABATAN (33 Jabatan)
III. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN HRD
IV. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN GA
V. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK DEPARTEMEN FINANCE & AKUNTING
VI. JOB DESCRIPTION MODEL KPI UNTUK IT SOFTWARE DEVELOPMENT
VII. JOB DESCRIPTION LEMBAGA TRAINING
VIII. KUMPULAN CONTOH JOB DESC BERBAGAI JABATAN (Berbahasa Inggris – 234 Jobdesc – Setebal 438 halaman ),
IX. PANDUAN MENYUSUN JOBDESC
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaRoliSupiawan
Ini adalah contoh laporan magang kerja industri tentang manajemen sumber daya manusia di PT. Glenmore banyuwangi.
Dapatkan artikel pengembangan diri di website saya : https://www.rolisupiawan.com/
2. i
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………………....i
Kata Pengantar………………………………………………………………………1
Pendahuluan ………………………………………………………………….…….2
A. Panduan Penggunaan Modul…………………………………………………….2
B. Daftar Ikon 3…………………………………………………………………………3
C. Bacaan Referensi…………………………………………………………………..4
D. Pengantar Teori……………………………………………………………………. 5
E. Langkah Kerja……………………………………………………………………….10
F. Implementasi Unit Kompetensi…………………………………………………16
1. ElemenKompetensi 1……………………………………………………….16
1.1 Referensi……………………………………………………………………...16
1.2 Aktivitas ……………………………….……………………………………..16
2. ElemenKompetensi 2……………………………………………………….17
2.1 Referensi…………………………………………………………………..….17
2.2 Diskusi……………………………………………………......…..............17
2.3 Pemeriksaan……………………………………………………………..…. 17
2.4 Pikirkan………………………………………….……………………...…….17
3. ElemenKompetensi 3……………………………….…………...………….18
3.1 Video Youtube………………………………….…….……………………... 18
3.2 Aktivitas………………………………………….…….…………………….. 18
3.3 Diskusi……………………………………………….…………………………18
3.4 Pikirkan………………………………………….………………………………19
G. Lampiran
1. Kamus Istilah………………………………………………………………………20
2. Referensi ……………………………………………………………………………21
3. Unit Komptensi…………………………………………………………………….22
4. Daftar Nama Penyusun…………………………………………………………..23
MATERI
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
DAFTAR ISI
Daftar isi…………………………………………………………………………………i
Kata pengantar…………………………………………………………………………10
Pendahuluan…………………………………………………………………………….11
A. Panduan Penggunaan Materi……………………………………………………..…11
B. Daftar Ikon …………………………………………………….………………………..13
C. Bacaan Referensi……………………………………………………………………… .14
D. Pengantar Teori………………………………………………………………………….15
E. Langkah Kerja…………………………………………………………………………… 28
F. Implementasi Unit Kompetensi…………………………………………………… …33
1. Elemen Kompetensi 1……………………………………………………………….33
1.1 Referensi………………………………………………………………………..33
1.2 Aktivitas………………………………………………………………………...33
2. Elemen Komptensi 2………………………………………………………………….34
2.1 Referensi………………………………………………………………………...34
2.2 Diskusi……………………………………………………………………………34
2.3 Pemeriksaan…………………………………………………………………….34
2.4 Pikirkan………………………………………………………………………….34
3. Elemen Komptensi 3…………………………………………………………………..35
3.1 Video youtube…………………………………………………………………..35
3.2 Aktivitas………………………………………………………………………….35
3.3 Diskusi……………………………………………………………………………35
3.4 Pikirkan………………………………………………………………………… ..35
G. Lampiran……………………………………………………………………………………...36
1. Kamus istilah…………………………………………………………………………….36
2. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..37
3. Referensi…………………………………………………………………………………..37
4. Unit Kompetensi………………………………………………………………………...39
5. Daftar Nama Penyusun……………………………………………………………..….42
3. 10
KATA PENGANTAR
Materi Pelatihan merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi
tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar
Kompetensi.
Materi pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competence Based Training) dan dalam bentuk cetak
diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Panduan Materi dan
Panduan Asesmen. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta
pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut,
maka disusunlah materi pelatihan berbasis kompetensi dengan judul
“Merencanakan Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas “. Kami
berharap materi pelatihan berbasis kompetensi ini dapat membantu
para instruktur dan peserta pelatihan menjadi media yang efektif dalam
proses pelatihan berbasis kompetensi baik yang diselenggarakan oleh
lembaga pelatihan milik pemerintah maupun milik swasta guna
menghasilkan luaran pelatihan yang kompeten sesuai standar
kompetensi kerja.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar
kerja baik nasional maupun global
Jakarta, Maret 2020
4. 11
PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
A. PENGGUNAAN MATERI
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan pelatihan
Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-langkah
kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan seperti beikut
:
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
5. 12
Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara terpisah.
Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta demonstrasi yang
akan dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.
Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya materi.
2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil
referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan di
bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.
6. 13
B. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber
informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/
aktivitas ini.
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
7. 14
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.
C. BACAAN REFERENSI
Membaca secara lengkap :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor
PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman Pelayanan Produktivitas (30
September 2009)
Keputusan Menaker Nomor 160 Tahun 2016 tentang Penetapan SKKNI
Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas
Kantor Pusat dan Konsultansi Manajemen Bidang Produktivitas.
Keputusan Menaker Nomor 238 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenjang
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Produktivitas.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor
KEP.378/LATTAS/XII/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelatihan Peningkatan
Produktivitas (20 Desember 2017)
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Nomor KEP.379/LATTAS/XII/2017 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan
Konsultansi (20 Desember 2017)
Buku Produktivitas Panduan untuk Pemula, Direktorat Bina
Produktivitas Ditjen Binalattas, Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelayanan Produktivitas
Direktorat Bina Produktivitas, Petunjuk Teknis Pelatihan Peningkatan
Produktivitas, Jakarta, 2017
Direktorat Bina Produktivitas, Petunjuk Teknis Bimbingan Konsultansi
Peningkatan Produktivitas, Jakarta, 2017
8. 15
D. PENGANTAR TEORI
Agar lebih memahami apa arti perencanaan, maka kita dapat merujuk pada
pendapat para ahli berikut ini:
a. Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses
penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-
strategi, taktik-taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh.
b. Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah
suatu cara rasional untuk mempersiapkan masa depan.
c. Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu
proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
d. Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari
pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta
mengevaluasi atau mengontrolnya.
e. Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan
sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk
mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk
tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.
1. Teknik dan Metode Perencanaan
a. Manpower Utilization, yaitu perencanaan dan pengendalian terhadap proyek-proyek
dengan memperhatikan pengerahan, pemanfaatan dan pengendalian optimum terhadap
tenaga kerja dalam proyek-proyek sehingga dapat diramalkan pengaruh-pengaruh yang
mungkin timbul, terhadap tujuan-tujuan proyek jika pekerjaan dan cara pengerahan
tenaga kerja ini diubah. Tekniknya dengan cara memodifikasi PERT.
b. Implementation, Planning, and Control Technique / IMPACT (Teknik Penerapan,
9. 16
Perencanaan dan Pengendalian) adalah sistem pembentukan jaringan yang khusus
diciptakan untuk membantu pimpinan mengendalikan biaya untuk menyediakan dan
menempatkan program-program bagi komputer.
c. Line of Balance / LOB (Garis Keseimbangan), merupakan suatu sistem untuk
merencanakan dan mengendalikan produksi, yang berkonsentrasi pada aspek waktu
yang dibutuhkan oleh event kunci (key event) untuk menyelesaikan seluruh proyek yang
digambarkan dalam grafik kemajuan proyek.
d. Sistem Requirement Recording, Analysis, and Management / CRAM (Manjemen,
Analisa dan Pencatatan Syarat-syarat Kontrak) disebut juga follow-up, yaitu mengawasi
tindakan pembelian sejak saat dikeluarkannya perintah pembelian hingga saat barang
yang dibeli diterima di gudang.
e. Least Cost Estimating and Scheduling /LESS (Penjadwalan dan Penaksiran Biaya
Minimal), adalah prosedur pembentukan jaringan yang menentukan metode yang paling
cepat dan paling ekonomis untuk menyelesaikan suatu proyek.
f. Computer Operated Management Evaluation Technique /COMET (Teknik Evaluasi
Manajemen yang dilaksanakan dengan komputer). Sistem ini menggunakan jaringan
standar yang dapat diadaptasikan pada program-program yang jauh lebih kecil melalui
penggunaan aktivitas tanpa waktu.
g. Activity Balance Line Evaluation /ABLE (Evaluasi Aktivitas Berdasarkan Garis
Keseimbangan), adalah sistem untuk mengukur, meramalkan dan melaporkan status
suatu program. Namanya berdasarkan ringkasan mengenai perjanjian manajemen yang
memperlihatkan ringkasan-ringkasan akumulatif mengenai proses-proses yang ditujukan
sebagai tandingan terhadap pelaksanaan dalam waktu.
h. BUWEPS PERT Milestone System (Sistem Babakan PERT menurut Buweps), dengan
cara menggabungkan teknik-teknik manajemen tingkat lanjutan dengan memanfaatkan
sepenuhnya akan kesanggupan komputer, untuk memperbaiki komunikasi agar
pengambilan keputusan dapat dipermudah.
i. Cost Planning and Appraisal / CPA (Menilai dan Merencanakan Biaya), tujuannya untuk
mengembangkan cara yang lebih efektif guna mengurus kontrak jenis biaya (cost type
contract) dengan cara mengintegrasikan data mengenai waktu, biaya dan teknologi.
j. Hoffman Evaluation Program ang Procedure /HEPP (Evaluasi Program Beserta
Prosedur Menurut Hoffman) adalah suatu sistem perencanaan dan pengendalian yang
berorientasi pada aktivitas, dan diciptakan khusus untuk pekerjaan yang menyangkut
10. 17
riset dan pengembangan. Sistem tersebut menyajikan elemen-elemen utama dari suatu
rencana prgram dalam suatu gambaran grafik yang tunggal. Elemen-elemen utama
tersebut adalah sebagai berikut : aktivitas pekerjaan, peralatan keras (hardware),
alokasi sumber baerdasarkan waktu (time allocation of resources) dan biaya. Jika grafik
tersebut seringkali diubah dalam arti disesuaikan dengan keadaan terakhir, maka grafik
tersebut dapat menunjukkan apa yang telah terjadi sejak saat tinjauan yang terakhir
dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, yang menyimpang dari rencana semula.
2. Pengertian Peningkatan Produktivitas
a. Peningkatan
Peningkatan dapat MENGGAMBARKAN perubahan dari keadaan atau sifat yang
negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat
berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses
atau dengan tujuan peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari
suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan.
Hasil dari suatu peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan dimana
ketika suatu proses telah sampai pada titik yang diharapkan, maka akan timbul
perasaan puas dan bangga atas pencapaian tesebut.
b. Produktivitas
Pengertian produktivitas secara filosofis pada dasarnya mencakup sikap mental
yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini (Sinungan, 1985 : 12).
Secara teknis, produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas
mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran
tenaga kerja persatuan waktu (Riyanto, 1986 : 22).
c. Peningkatan Produktivitas
Dewan Produktivitas Nasional Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia
dalam kaitannya dengan pengertian produktivitas tenaga kerja menguraikan
bahwa peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan dan
perbaikan cara produksi. Pengertian peningkatan produktivitas yang menjadi
peran utama adalah sumber daya manusia dalam proses peningkatan
produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan
hasil kerja manusia. Sehingga peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam 3
11. 18
bentuk yaitu:
1) Jumlah produksi meningkat menggunakan sumber daya yang sama.
2) Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang lebih sedikit.
3) Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan
sumber daya yang relatif lebih kecil.
d. Ciri Pegawai yang produktif:
Timpe (1989) mengemukakan ciri-ciri seorang pegawai yang produktif yaitu:
a. Mampu memenuhi kualifikasi pekerjaan, artinya produktivitas tinggi tidak
mungkin tercapai jika kualifikasi pegawai rendah. Ciri khasnya adalah: cerdas
dan dapat belajar dengan cepat, kompeten secara profesional atau teknis, kreatif
dan inovatif, memahami pekerjaaan, bekerja dengan cerdik, menggunakan
logika, mengorganisasi pekerjaan dengan efisien, selalu memperhatikan kinerja
rancangan, selalu mencari perbaikan, namun tahu kapan harus berhenti,
dianggap bernilai oleh atasannya, mempunyai catatan prestasi yang berhasil,
delalu meningkatkan diri.
b. Bermotivasi tinggi, yang dalam hal ini ciri khas adalah: dapat memotivasi diri
sendiri, tekun, mempuanyai kemauan keras untuk bekerja, bekerja efektif
dengan atau tanpa atasan, melihat hal-hal yang harus dikerjakan dan mengambil
tindakan yang perlu, menyukai tantangan, selalu ingin bertanya, memperagakan
ketidakpuasan yang konstruktif dan selalu memikirkan perbaikan, berorientasi
pada sasaran atau pencapaian hasil, selalu tepat waktu, merasa puas jika telah
mengerjakan suatunpekerjaan dengan baik, memberikan andil lebih dari yang
diharapkan.
c. Mempunyai orientasi pekerjaan yang positif. Hal ini dapat diamati dari: menyukai
pekerjaannya dan membanggakannya, menetapkan standar yang tinggi,
mempunyai kebiasaan kerja yang baik, selalu terlihat dalam pekerjaannya,
cermat, dapat dipercaya, menghormati manajemen dan tujuannya, mempunyai
hubungan baik dengan manajemen, dapat menerima pengarahan, luwes dan
dapat menyesuaikan diri.
d. Dewasa. Dalam hal ini pegawai yang dewasa memperlihatkan kinerja yang
konsisten. Kedewasaan pegawai dapat diamati melalui: integritas tinggi,
mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat, mengetahui kelemahan atau
12. 19
kekuatan sendiri, mandiri, percaya diri, disiplin, mantap secara emosional dan
percaya diri, dapat bekerja efektif di bawah tekanan, dapat belajar dari
pengalaman, mempunyai ambisi yang kuat.
e. Dapat bergaul dengan efektif. Pengamatannya yang khas adalah:
memperagakan kecerdasan sosial, pribadi yang menyenangkan, berkomunikasi
dengan efektif, mampu bekerja secara tim, dan memperagakan sikap positif dan
antusiasme.
3. Macam-macam Metode Pengumpulan Data
1) Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah proses pengumpulan data pada umumnya menilai fakta atau
gejala sosial yang diteliti tidak menggunakan angka, melainkan cukup menggunakan
standar mutu atau kualitas yang dinyatakan dengan kata kata, misalnya:
a) rendah, sedang, tinggi;
b) kurang, cukup, banyak;
c) jelek, bagus, bagus sekali;
d) sebagian kecil, sebagian besar, pada umumnya.
Karena menggunakan penilaian relatif atau tidak pasti, maka ada yang mengatakan hasil
penelitian kualitatif itu tidak objektif. Untuk menghindari hal itu, maka diupayakan tidak
hanya menggunakan analisis kualitatif, tetapi juga analisis kuantitatif.
Pengumpulan data kualitatif pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Penyusunan proposal lebih mudah dengan variabel sederhana.
b) Alat pengumpul data sudah disusun lebih dahulu.
c) Bila menggunakan sampel dapat secara purposive.
d) Fakta (data) diperoleh langsung dari sumber pertama.
e) Analisis data dilakukan secara kualitatif.
2) Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah proses pengumpulan data pada umumnya menilai fakta dan
gejala yang diteliti dengan menggunakan angka.
Pengumpulan data kuantitatif pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Penggunaan beberapa faktor yang dianggap mewakili atau menjelaskan fenomena dan
pencarian hubungan non-kausal atau kausal antar faktor tersebut (deterministik).
13. 20
b) Pengumpulan data hanya dilaksanakan pada faktor yang dianggap mewakili atau
menjelaskan fenomena, dan sebagai konsekuensinya data yang dikumpulkan tersebut
akan membatasi kemungkinan temuan analisis. Dengan kata lain, lingkup temuan
analisis dibatasi oleh data yang dikumpulkan, tetapi temuan penelitian itu sendiri
tergantung pada jenis analisis yang digunakan.
c) Pengumpulan data terlebih dahulu membuat perencanaan pengumpulan lingkup dan
jenis data, serta jenis analisis kuantitatif yang akan digunakan.
3) Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif
Metode gabungan kualitatif dan kuantifatif adalah proses pengumpulan data dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan agar data kualitatif bisa
diukur berdasarkan data kuantitatifnya setelah data kualitatif dibuat kriteria
kuantitatifnya.
4. Penyiapan Informasi Berdasarkan Data Terkait Peningkatan Produktivitas Sesuai dengan
Kebutuhan.
Sebelum menyiapkan informasi, langkah pertama yang harus kita lakukan ialah
mengumpulkan data. Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu cara pengumpulan data,
mengolah data untuk menjadi informasi, dan terakhir ialah menetapkan data sebagai
informasi.
a. Cara mengumpulkan data
Berdasarkan macam dan kegunaan metode pengumpulan data di atas maka ketiga
metode tersebut perlu digunakan untuk memperoleh data dalam rangka penyiapan
informasi dan laporan pelatihan. Dengan demikian, macam-macam alat pengumpulan
data yang perlu disiapkan tentunya mengacu pada setiap macam metode pengumpulan
data tersebut. Adapun alat pengumpul data yang perlu disiapkan sebagai berikut:
a) Himpunan Dokumen:
(1) Mencatat dokumen apa saja yang diperlukan
(2) Menghubungi unit kerja tempat dokumen-dokumen tersebut disimpan
(3) Memperoleh dokumen yang diperlukan dari tempat penyimpanan dengan mengikuti
prosedur peminjaman dokumen.
b) Kuesioner
Mempelajari pedoman membuat kuesioner sebagai berikut:
(1) Kuesioner hendaknya memiliki pengantar, petunjuk mengisi jawaban dan opsi
14. 21
(2) Ciri-ciri kuesioner yang baik:
(a) Item ditulis dengan menggunakan kata-kata, istilah, atau kalimat yang jelas, tegas,
sederhana, sopan, dan mudah dimengerti oleh responden
(b) Setiap item dikemukan secara khusus, mengandung satu pengertian sehingga tidak
rancu bagi responden
(c) Setiap pertanyaan/pernyataan tidak mengandung unsur sugesti sehingga responden
seakan-akan merasa diarahkan untuk memilih suatu jawaban tertentu
(d) Opsi dikemukakan dengan tegas, mengandung daya pembeda yang jelas antara
satu pilihan yang satu dengan pilihan yang lainnya, setiap pilihan jawaban berdekatan
atau serumpun dan homogen
(e) Format dan isi kuesioner menarik perhatian responden.
(f) Menetapkan siapa yang akan menjadi responden atau sasaran kuesioner dan dalam hal
apa.
(g) Menetapkan poin-poin yang akan diperoleh datanya
(h) Menetapkan pola pengolahan datanya
(i) Menjabarkan poin-poin yang sudah ditetapkan ke dalam kalimat pernyataan atau
pertanyaan.
(j) Mengujicobakan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum digunakan kepada
responden untuk mendapatkan tingkat reliabilitas dan validitas materi kuesioner.
(k) Lakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba.
(3) Contoh Kuesioner:
(a) Tes
Untuk melakukan tes diperlukan instrumen tes untuk mengukur kemajuan kompetensi
peserta pelatihan secara individu, baik untuk mengukur pengetahuannya maupun
keterampilannya setelah mengikuti proses pelatihan. Ada dua bentuk materi tes
pengetahuan, yaitu tes obyektif dan tes subyektif. Untuk proses pelatihan lebih tepat
menggunakan bentuk obyektif tes karena pengukurannya lebih obyektif dibandingkan
bentuk subyektif. Data hasil pengukuran kemajuan kompetensi peserta pelatihan ini
akan digunakn sebagai bahan penyusunan laporan pelatihan.
(b) Cek-List
Adalah deretan pernyataan yang responden/obyek yang dinilai tinggal membubuhkan
tanda cek () sesuai dengan kehendaknya terhadap setiap pernyataan atau pertanyaan
yang disampaikan kepadanya.
Contoh Cek-List:
15. 22
Tabel 1
Cek-list untuk Persyaratan Peserta Pelatihan
NO. URAIAN YA TIDAK
1 Apakah
pendidikan
terakhir yang
dipersyaratkan
telah dipenuhi
(dibuktikan
dengan
fotokopi
ijasah)
2 Apakah
batasan usia
yang
dipersyaratkan
telah dipenuhi
3 Apakah
pengalaman
kerja minimal
yang
dipersyaratkan
telah dipenuhi
(dibuktikan
dengan surat
keterangan
pengalaman
kerja)
4 Apakah
persyaratan
kesehatan
telah dipenuhi
(dibuktikan
dengan
medical
report)
5 Apakah
kompetensi
dan pelatihan
sebelumnya
16. 23
yang
dipersyaratkan
telah dipenuhi
(dibuktikan
dengan RCC
dan RPL)
c) Observasi/Pengamatan Langsung
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak menggunakan perkataan
atau tidak disertai dengan komunikasi lisan. Ada pun langkah-langkah melakukan
observasi sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan observasi
2) Menentukan subyek atau kelompok yang akan diobservasi
3) Mendapatkan ijin atau persetujuan untuk melakukan observasi
4) Memperoleh penerimaan baik dari subyek
5) Melakukan observasi terhadap subyek dan merekam catatan-catatan lapangan dalam
kurun waktu tertentu
6) Menyelesaikan peristiwa kritis seperti meluruskan kekeliruan subyek yang memandang
evaluator sebagai mata-mata
7) Mengakhir kegiatan observasi
8) Menganalisis data
9) Melakukan pelaporan yang mencakup penyusunan laporan dan penyerahannya kepada
pihak-pihak terkait.
d) Wawancara
Ada pun langkah-langkah melakukan wawancara sebagai berikut:
a. Memperkenalkan diri anda sebelumnya kepada responden dan jelaskan maksud dan
tujuan kunjungan anda:
b. Yakinkan responden bahwa informasi yang diberikan akan bersifat konfiderasi, yang
diambil hanya angka dan bukan nama;
c. Laksanakan wawancara secara biasa dan jangan diperlihatkan tanda setuju atau tidak
setuju dengan jawaban yang diberikan responden;
d. Ajukan semua pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner/pedoman wawancara dan
jangan mengajukan pertanyaan yang tidak ada kaitan dengan responden;
17. 24
e. Usahakan agar wawancara dapat terlaksana dalam waktu yang singkat dan jawaban
yang lengkap dengan suasana yang akrab serta usahakan adanya kemungkinan untuk
pertemuan lanjutan;
f. Ajukan semua pertanyaan dengan cermat agar responden memahami kata/istilah yang
digunakan sehingga maksud pertanyaan dapat diterima sesuai dengan yang
dimaksudkan
g. Membuat pedoman wawancara sebagai panduan waktu melakukan wawancara yang
isinya merupakan kalimat untuk memperoleh data.
e) Sumber yang Valid dalam Penylenggaraan Pelatihan
Untuk mengetahui sumber yang sahih dalam penyelenggaraan pelatihan maka harus
tahu terlebih dahulu mengenai kegiatan dan unit yang menangani penyelenggaraan
kegiatan.
b. Cara Mengolah Data Menjadi Informasi
Sebelum menguraikan bagaimana caranya mengolah data menjadi informasi,
terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana alur mengolah data tersebut. Di bawah ini
dikemukakan skema mengolah data menjadi informasi.
Gambar 2
Skema Alur Mengolah Datan mennjadi Informasi
Data diperoleh dari sekumpulan fakta, bukan nonfakta. Data yang diolah harus
valid. Agar data valid, data itu harus ada relevansinya dengan kegiatan yang akan
DATA
ANALISIS
DATA
INFOR
MASI
VALID:
1. Relevan
2. Jelas Sum-
bernya
3. Teliti Ulang
4. Dapat
Dipercaya
BERUPA:
1. Jawaban atas
pertanyaan
2. Saran
3. Laporan
4. Surat
5. Alternatif
keputusan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Memilih/memilah data
2. Klasifikasi/Kompres/
penyaringan data
3. Telaah data:
- Membandingkan
- Cek benar-salah
- Mengurai
FAKTA
18. 25
dikerjakan yang diperoleh dari sumber yang jelas atau ahlinya, selanjutnya dilakukan
check and recheck sehingga data itu dapat dipercaya (reliable).
Dalam pengolahan data menjadi informasi pada dasarnya bisa dilakukan oleh
manusia tanpa komputer, tetapi selama proses pengolahan tersebut bisa dilakukan oleh
komputer akan lebih baik karena prosesnya akan lebih efisien dan hasilnya akan lebih
akurat. Jadi, ada sebagian proses yang sebaiknya dikerjakan oleh manusia dan ada
sebagian lainnya sebaiknya dikerjakan oleh komputer. Oleh sebab itu, dalam hal ini
perlu adanya interaksi antara manusia dan komputer melalui operasi on line sehingga
akan lebih mempermudah dan mempercepat proses disiapkannya informasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Mengapa data harus valid? Data yang valid akan menghasilkan informasi yang
valid juga sejauh dikerjakan oleh SDM yang qualified. Informasi yang valid akan
menghasilkan keputusan yang valid juga. Dengan demikian, tujuan yang telah
ditetapkan akan dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Demikian pula sebaliknya.
Kalau data tidak valid, akan menghasilkan informasi yang tidak valid dan akan
berdampak pada keputusan yang dihasilkan juga tidak valid, artinya penyelenggaraan
kegiatan akan banyak masalah dan kendala.
Tabel 1
Contoh mengolah data menjadi informasi:
DATA ANALISIS DATA INFORMASI
Calon
peserta
sebanyak
orang, terdiri
atas:
- Staff 20
orang
- Supervisor 5
orang
- Manajer 5
orang
Jadwal
Pelatihan 5
hari
Ruangan
seleksi ada
Instruktur
terkait ada
Memeriksa
berkas calon
peserta terutama
kelengkapan
persyaratan, baik
dari pendidikan
formal maupun
persyaratan
lainnya
Mengalokasikan
kegiatan 5 hari
untuk proses
seleksi.
Kondisi
peserta telah
memenuhi
persyaratan
untuk
diseleksi
Waktu cukup
sampai
jadwal
dimulai
pelatihan
Materi tes
layak
diguna-kan
Ruangan
aula
memadai
untuk seleksi
sebanyak 20
orang
Instruktur
yang ada
19. 26
memenuhi
persyaratan,
baik dari
jumlah
maupun
kemampuan
menyeleksi
Melakukan cek
ruangan yang
akan digunakan
untuk seleksi
apakah muat 20
orang
Memperoleh data
instruktur apakah
pernah
melakukan
seleksi calon
peserta
Mencek jadwal
mengajar dan
mengkonfirmasik
an kepada yang
bersang kutan
Secara umum pemakaian sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikemukakan
di bawah ini.
Tabel 2
Pemakaian Umum Sistem Informasi Manajemen
SUBSISTEM
FUNGSIONAL
POKOK
BEBERAPA PEMAKAIAN UMUM
Pemasaran Ramalan penjualan, perencanaan penjualan,
analisis pelanggan dan penjualan
Produksi Perencanaan dan penjadwalan produksi,
pengendalian biaya, analisis biaya
Logistik Perencanaan dan pengendalian pembelian, stock
barang, dan distribusi
Personalia Perencanaan kebutuhan personel, menganalisis
prestasi, administrasi gaji
Keuangan Analisis keuangan, analisis biaya, perencanaan
kebutuhan modal, perhitungan pendapatan
Pengolahan Perencanaan sistem informasi, analisis
20. 27
informasi biaya/efektivitas
Menajemen
puncak
Perencanaan strategis, pengalokasian sumber daya
c. Cara Menetapkan Data Sebagai Informasi Penyelenggaraan Pelaksanaan Peningkatan
Produktivitas
a. Mempelajari alur kegiatan penyelenggaraan pelaksanaan peningkatan produktivitas
b. Memperoleh data dari setiap unit dari alur kegiatan penyelenggaraan pelaksanaan
peningkatan produktivitas
c. Menganalisis data yang diperoleh
d. Memilih dan memilah data menjadi kelompok yang sejenis
e. Menelaah data melalui membandingkan, meneliti benar-salahnya, mengurai data
sehingga memperoleh data yang valid.
Hasil analisis data disajikan melalui media penyajian dalam bentuk surat, laporan
(tertulis atau lisan), tabel, dan diagram.
21. 28
E. LANGKAH KERJA
MERENCANAKAN PELAKSANAAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Mengumpulkan data dan informasi
rencana pelaksanaan peningkatan
produktivitas
Dapat menerapkan Teknik
dan Metode perencanaan
Dapat menerangkan
pengertian peningkatan
produktivitas
Dapat menjelaskan macam
dan metode pengumpulan
data terkait peningkatan
produktivitas berdasarkan
analisis kebutuhan
Mampu melakukan
komunikasi secara efektif
Mampu mengumpulkan
data terkait peningkatan
produktivitas
berdasarkan analisis
kebutuhan.
1.1 Siapkan fisik dan mental!
1.2 Pahami cara berkomunikasi dengan
responden!
1.3 Siapkan referensi metode pengumpulan data.
1.4 Pilih metode pengumpulan data yang sesuai
dengan kebutuhan.
1.5 Siapkan alat pengumpulan data sesuai
dengan metode pengumpulan data yang telah
dipilih.
1.6 Analisis data dengan cara membandingkan,
mencek benar-salahnya, dan mengurai untuk
mengetahui kedalaman data tersebut.
1.7 Tetapkan data hasil analisis yang memadai
dan sajikan berupa surat, laporan, tabel,
atau diagram.
1.8 Buat hard copy-nya.
22. 29
2. Menyusun rencana pelaksanaan
peningkatan produktivitas
Dapat menjelaskan
cara penetapan
kerangka waktu
pelaksanaan kegiatan
yang sesuai dengan
kebutuhan peningkatan
produktivitas
Mampu menetapkan
kerangka waktu
pelaksanaan kegiatan
yang sesuai dengan
kebutuhan peningkatan
produktivitas
Dapat menjelaskan
cara identifikasi lokasi
pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan.
Mampu
mengidentifikasi lokasi
pelaksanaan
peningkatan
produktivitas sesuai
dengan sasaran yang
ditetapkan
Dapat menjelaskan
cara menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
Mampu menyusun
1.1 Siapkan data hasil pengelompokan yang
sudah disajikan.
1.2 Lakukan analisis data berdasarkan
kebutuhan peningkatan produktivitas.
1.3 Buatlah kerangka waktu pelaksanaan
kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan
kegiatan
1.4 Lakukanlah identifikasi lokasi pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan
peningkatan produktivitas.
1.5 Konfirmasi data hasil identifikasi lokasi
kepada pihak terkait untuk diminta
masukannya.
1.6 Susunlah jadwal pelaksanaan kegiatan
sesuai waktu yang telah disepakati
24. 31
3. Mengevaluasi sistem perencanaan
peningkatan produktivitas
Dapat menjelaskan cara
memonitor perencanaan
peningkatan poduktivitas
sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan
Mampu memonitor
perencanaan peningkatan
produktivitas sesuai
dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan
Dapat menerapkan teknik
dan metode evaluasi sistem
perencanaan peningkatan
poduktivitas sesuai dengan
kebutuhan yang telah
ditetapkan
Mampu mengevaluasi
sistem perencanaan
peningkatan produktivitas
sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan
Dapat menjelaskan teknik
dan metode evaluasi serta
pembuatan laporan sistem
perencanaan peningkatan
poduktivitas sesuai dengan
kebutuhan yang telah
ditetapkan
Dapat menerapkan teknik
dan metode presentasi
Mampu Menyusun laporan
perencanaan peningkatan
produktivitas sesuai
1.1 Bacalah jadwal pelaksanaan kegiatan dari
tugas II.
1.2 Monitorlah pelaksanaan dari jadwal
pelaksanaan peningkatan produktivitas.
1.3 Evaluasilah perencanaan peningkatan
produktivitas.
1.4 Laporkanlah perencanaan peningkatan
produktivitas.
1.5 Presentasikan hasil laporan !
26. 33
Siapkan Informasi yang terkait dengan rencana pelaksanaan penigkatan
produktivitas!
Identifikasi target Penilaian Penghargaan Produkt
:
Catatan:
F. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Mengumpulkan data dan informasi rencana pelaksanaan peningkatan produktivitas
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk mengumpulkan data & informasi, berdasarkan
Observasi, Wawancara,
Hasil analisis data disajikan melalui media penyajian dalam bentuk
surat, laporan (tertulis atau lisan), tabel, dan diagram.
Pahami cara berkomunikasi dengan responden
Analisis data untuk mengetahui kedalaman data tersebut
Pengumpulan
Informasi dari
responden dan
melalui beragam
media
Catatan:
Catatan:
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
mengenai data dan informasi terkait merencanakan pelaksanaan
peningkatan produktivitas
27. 34
Elemen Kompetensi 2
Menyusun Rencana Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas
Pikirkan 2.1:
Dalam rangka menetapkan pemenang perusahaan baik Siddhakarya
dan Paramakarya Tim Juri wajib memeriksa semua kelengkapan bukti-
bukti rielnya baik melalui Observasi dan Wawancara
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
mengenai data dan informasi terkait menyusun rencana pelaksanaan
peningkatan produktivitas.
Diskusi 2.1:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil pencarian data & informasi , lalu
tentukanlah :
1. Kerangka waktu pelaksanaan kegiatan sesuai kebutuhan
penigkatan produktivitas.
2. Lokasi pelaksanaan kegiatan
3. Jadwal pelksanaan kegiatan sesuai waktu yang disepakati.
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan dan
presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.
Pemeriksaan 2.1:
Catat hasil pemeriksaan.
28. 35
Elemen Kompetensi 3
Mengevaluasi sistem perencanaan peningkatan produktivitas
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
LAMPIRAN
Baca Referensi 3.1:
Silahkan membaca setidaknya satu petunjuk teknis kegiatan
produktivitasi:
Link:
https://www.youtube.com/watch?v=5qkOyGeLR-U
https://www.youtube.com/watch?v=zBtK3SZZ_GA
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut.
Diskusi 3.1:
Silahkan untuk mendiskusikan:
1. Cara Memonitor perencanaan peningkatan produktivitas
2. Cara Mengevaluasi sistem perencanaan peningkatan
produktivitas
3. Menyusun laporan perencanaan peningkatan produktivitas
4. Lakukanlah presentasi!
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan
dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok
Pikirkan 3.1:
Dalam rangka mengevaluasi sistem perencanaan penignkatan
produktivitas, apa yang paling cocok untuk dilakukan? Menurut saya
adalah:
29. 36
KAMUS ISTILAH
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa
ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki
arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang
Monitoring adalah suatu kegiatan yang berfokus pada
pengendalian dan pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian keluaran-keluaran tertentu (bagaimana hal
tersebut dilakukan)
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang berfokus pada penilaian
kemajuan terhadap pencapaian tujuan-tujuan kegiatan
dan keluaran-keluarannya (mengapa hal tersebut
dilakukan)
Pelatihan Peningkatan
Produktivitas
Pelatihan Kewirusahaan
Produktif
Bimbingan Konsultansi
adalah Suatu model pelatihan yang bertujuan agar
peserta mampu melaksanakan perbaikan di tempat
kerja secara bekesinambungan serta membangun
kerjasama dan partisipasi aktif karyawan
adalah kegiatan pelatihan yang ditujukan membangun
jiwa wirausaha produktif serta keterampilan usaha
kepada masyarakat yang telah memiliki usaha
adalah Kegiatan pendampingan kepada UKM dalam
pemecahan masalah yang dihadapi melalui 3 Tahapan
Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
30. 37
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, Tentang Ketenaga Kerjaan.
3. Peraturan Presiden Nomor : 50 Tahun 2005 tentang Lembaga Produktivitas
Nasional;
4. RPJMN 2015 -2019;
5. Surat Setneg Nomor : R-04/M.Setneg/1/1993 tanggal 8 Januari 1993
tentang Anugerah Produktivitas;
6. Permenakertrans Nomor : PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas.
B. Buku Referensi
1. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI, Pedoman Examiner
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas UKM (Indonesian SME Productivity
and Quality Award), Direktorat Produktivitas, Jakarta, 2009
2. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Modul Penerapan Six Sigma,
Direktorat Produktivitas, Jakarta, 2009
3. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Modul Balanced Scorecard,
Direktorat Produktivitas, Jakarta, 2010
4. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Manajemen Kinerja
Perusahaan Dengan Pendekatan Kriteria Malcolm Balridge, Direktorat
Produktivitas, Jakarta, 2010
5. Direktorat Bina Produktivitas, Pedoman Penghargaan Produktivitas
Siddhakarya dan Paramakarya, Jakarta,2018
6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pelayanan Produktivitas
31. 38
8. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Produktivitas Panduan untuk
Pemula, Jakarta, 2015
9. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Modul Manajemen Partisipatif,
Jakarta, 2012
10.Nasution M.N., Penerbit Ghalia Indonesia, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor,
2015
11.Imai, Masaaki. Penerbit Think Jogjakarta, The Kaizen Power, Jogjakarta, 2008
UNIT KOMPETENSI
32. 39
KODE UNIT : M.702094.006.02
JUDUL UNIT : Merencanakan Pelaksanaan Peningkatan
Produktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
merencanakan pelaksanaan program peningkatan
produktivitas.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengumpulkan data
dan informasi rencana
pelaksanaan
peningkatan
produktivitas.
1.1 Data terkait peningkatan produktivitas
dikumpulkan berdasarkan hasil analisis
kebutuhan peningkatan produktivitas.
1.2 Informasi terkait peningkatan
produktivitas disiapkan sesuai
kebutuhan.
2. Menyusun rencana
pelaksanaan
peningkatan
produktivitas
2.1 Kerangka waktu pelaksanaan
peningkatan produktivitas ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan.
2.2 Lokasi pelaksanaan peningkatan
produktivitas diidentifikasi sesuai
sasaran yang telah ditetapkan.
2.3 Jadwal pelaksanaan peningkatan
produktivitas disusun sesuai waktu yang
telah disepakati.
3. Mengevaluasi sistem
perencanaan
peningkatan
produktivitas
3.1 Sistem perencanaan peningkatan
produktivitas dimonitor sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan.
3.2 Sistem perencanaan peningkatan
produktivitas dievaluasi sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan.
3.3 Sistem perencanaan peningkatan
produktivitas dilaporkan sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan.
BATASAN VARIABEL
33. 40
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dapat digunakan di segala bidang, baik di
lingkungan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Modul
2.1.2 Buku Referensi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Flip chart
2.2.2 Instrumen evaluasi
2.2.3 Alat tulis kantor
2.2.4 Dokumentasi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelayanan Produktivitas
4. Norma dan standar
4.1. Norma
4.1.1 (Tidak ada.)
4.2. Standar
4.2.1 (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Instrumen yang digunakan sebagai alat ukur evaluasi adalah form
penilaian target pencapaian kinerja
1.3 Penilaian dilakukan di tempat kerja dan atau tempat uji kompetensi
(TUK).
2. Persyaratan kompetensi
34. 41
2.1 (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.2.1 Teknik dan Metode Perencanaan
3.2.2 Teknik dan Metode Presentasi
3.2.3 Teknik dan Metode Evaluasi serta Pembuatan Laporan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan komunikasi secara efektif
3.2.2 Melakukan presentasi
3.2.3 Menyusun laporan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Objektif
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menetapkan kerangka waktu, lokasi dan jadwal
sesuai dengan kebutuhan program peningkatan produktivitas.
A. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya
Ada pun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut:
- Tidak ada
DAFTAR PENYUSUN MODUL