Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kopi dan proses pengolahan biji kopi serta pembuatan kopi bubuk dan kopi instan.
2. Hasil sortasi biji kopi yang dilakukan mahasiswa tidak begitu bagus karena banyak biji rusak dan kotoran.
3. Kopi bubuk yang dihasilkan memiliki aroma khas tetapi tidak begitu kuat karena kandungan air.
4. Kopi inst
Coklat berasal dari bahan dasar kakao yang merupakan biji buah tanaman kakao (Theobroma cacao L). Biji kakao yang digunakan telah melalui proses fermentasi dan pengeringan sebelum diproses menjadi berbagai produk.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Coklat berasal dari bahan dasar kakao yang merupakan biji buah tanaman kakao (Theobroma cacao L). Biji kakao yang digunakan telah melalui proses fermentasi dan pengeringan sebelum diproses menjadi berbagai produk.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopigabriellasitio
Semoga bisa membantu dalam mencari referensi, makalah ini belum lengkap. untuk lebih lengkap kunjungi : Mahasiswasalingberbagi.blogspot.co.id atau email saya di : masta.sitio@gmail.com. terimakasih ^^
Do i know you? Rapport on distributed teams - OCC 2016Mark Kilby
My talk for Orlando Code Camp 2016 on the importance of Rapport on Distributed teams and why it is more important that "trust building". Thanks to Jim Benson and Tonianne DeMaria Barry for the inspiration.
Frederik Smit & Geert Driessen (2005) ERNAPE Parent school community relation...Driessen Research
Smit, F., & Driessen, G. (2005). Parent-school-community relations in a changing society: bottlenecks, pitfalls and solutions. Paper 5th International Conference of the European Research Network About Parents in Education (ERNAPE), ‘Family-School-Community Partnerships: Interrelation between Family and Education Merging into Social Development’. Oviedo, Spain, September 14-16, 2005.
How to Build a Learning Community with Lean CoffeeMark Kilby
How can you quickly get a group of people to self-organize to share everything they know about agile/lean software or any topic? Serve lean coffee. This talk provides an overview of how lean coffee was started, how you can run a lean coffee discussion, and some tips for serving.
The Seattle Barista Academy offers premier training education in coffee and espresso. It pioneered barista training in the Pacific Northwest. Check us out at: seattlebaristaacademy.com
The objective of the Barista Skills Academy is to transform each participant into a multi-tasking individual who will be able to perform multiple functions in a given restaurants/cafes environment.Coffee preparation, customer service, hygiene, selling skills, situation handling and confidence building are main areas of focus in the training.
Kopi adalah salah satu minuman yang nikmat diminum kapan saja. Rasanya yang khas serta niklmat ini membuat kopi disukai banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari anak sekolah hingga orang tua atau lansia. Kopi juga memiliki berbagai jenis mulai dari kopi hitam biasa hingga kopi arabika.
Bagi kamu yang ingin menikmati kopi tapi bingung memilih tempat terbaik untuk membelinya? Pesan saja pada kami dengan hubungi +6281391687009VIA WA/TELP.
MAKALAH PENGANTAR BISNIS ANALISIS PRODUK G'ROYAL COFFE KERINCILizaIsmakurnia
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
ANALIS PERKEMBANGAN PRODUK G'ROYAL COFFE KERINCI
DOSEN PEMBIMBING:Prof.Dr.Drs.H.Khairinal.Dpt.BA.,M.Si
PENYUSUN:Liza Isma Kurnia
PRODI: Pendidikan Ekonomi
KELAS:R-002
UNIVERSITAS JAMBI
Kopi Joss adalah minuman kopi yang unik dan tidak biasa. Dibuat dengan mencampurkan kopi hitam dengan arang panas langsung ke dalam cangkir, proses ini memberikan sentuhan khas pada rasa dan aroma kopi. Secara tradisional, Kopi Joss dihidangkan dengan arang panas yang masih membara di dalam cangkir, menciptakan pemandangan yang menarik bagi para penikmat kopi. Tren ini, yang pertama kali muncul di Yogyakarta, Indonesia, kini telah merambah hingga ke kota-kota di Malaysia.
1. budidaya tanaman kopi
22.09 fadhil
BAB I. PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Perkembangan kopi sangat dewasa saat ini semakin meningkat,terbukti
pemerintah sedang meningkatkankan ekspor non migas terutama kopi yang belakanan ini
memiliki pasaran dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa kopi sangat banyak yang
menyukainya untuk dijadikan minuman, dan khusus di Kalimantan Timur ini sendiri
sangat kebun kopi sangat banyak dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Terkadang
jika sudah panen raya sudah tiba biasanya biji kopi akan mengalami penurunan harga
sehingga banyak petani yang memilih menyimpan biji kopi yang telah diolah didalam
gudang.
Dan bahkan terkadang ada bii kopi yang disimpan sampai satu tahun atau bahkan
lebih dari satu tahun. Sehingga mempengaruhi bau biji kopi. Yang akan dihasilkan. Pada
tahun 1974-1975 kuas areal rakyat meliputi 90% dari seluruh areal tanaman kopi di
negara kita (AAK, 1991).Luas areal yang sudah ada menunjang produksi ekspor kopi di
Indonesia.
Pada era industri sekarang ini, upaya peningkatan mutu biji kopi rakyat sudah
saatnya diarahkan melalui pendekatan agrobisnis. Dengan pola ini, petani tidak lagi di
lihat sebagai individu dengan kemampuan bidang plroduksi yang terbatas. Para pertani
mampu berusaha tani secara kelompok, membentuk badan usaha yang berorientasi pada
profit serta mengadopsi teknologi produksi yang bercirikan efisiensi tinggi dan produk
yang kompetitif.
Sebagianbesar dari luas areal perkebunan kopi yang di budidayakan adalah dari
jenis kopi robusta (Coffea canephora). Jenis kopi ini hampir 95% dari luas tanaman yang
di budidayakan di Indonesia.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan kami melakukuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Agar mahsiswa dapat mengetahui proses pengolahan kopi lebih lanjut
2.Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan kopi instan
C Manfaat
Manfaat yang kami dapatkan dari praktek ini adalah agar kami dapat mengetahui
cara pengolahan biji kopi dan proses pembuatan kopi instan secara primer maupun
sekunder. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kami untuk kedepanya dan juga
bermanfaat bagi masyarakat jika kami langsung terjun ke masyarakat atau di lapangan.
2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Umun Tentang Kopi
Tanaman kopi diri masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-13 tepatnya
pada tahun 1696 pada zaman pemerintahan Hindia belanda. Pada tahun yang sama juga
tanaman kopi ditanam di Bogor yang didatangkan dari Malabar India. Adapun jenis
kopi yang ditanam adalah kopi arabika.
Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi
masyarakat, dari yang miskin sampai kaya. Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis
rendah dapat mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Meskipun
demikian kemajuan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam
jumlah yang besar berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Ini disebabkan kafein jika
dikonsumsi dalam jumnlah tinggi cepat mempengaruhi sistem saraf pusat, sistem
pernapasan, otot, pembuluh darah, jantung dan ginjal pada manusia dan hewan.
Menurut Sivetz dan Desroirer (1979) dalam dosis yang lebih tinggi lagi kafein dapat
menyebabkan jantung berdebar keras, artelosklerosis, merusak hati, tangan gemetar,
otot kejang, kepala pusing, mual dan bahkan dapat menyebabkan mutasi pada gen.
Indonesia digolongkan sebagai produsen kopi robusta (Coffea canephora) dan
sebagian dihasilkan secara olahan basah yang dikenal dipasaran, kopi robusta yang
dihasilkan oleh beberapa perkebunan di Jawa Timur. Sebaliknya Indonesia pun dikenal
sebagai sumber kopi robusta rendahan, yang dihasilkan kawasan Lampung. Citra ini
perlu dirombak dengan hanya menghasilkan kopi mutu baik.
Dengan keadaan demikian, maka peningkatan mutu kopi mutlak dilakukan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah perbaikan teknik budidaya yang akhirnya akan
membawa manfaat yang besar. Usaha perbaikan teknik budidaya antara lain adaptasi
tanaman terhadap lingkungan disekitarnya atau pemilihan tempat budidaya tepat.
Tanaman kopi menghendaki tanah yang subur , kelembapan udara yang cukup dan ini
berkaitan dengan masalah air, curah hujan, penyinaran dan suhu.
3. Di Indonesia di budidayakan beberapa jenis kopi. Tapi hanya ada dua jenis kopi yang
paling terkenal yaitu Arabika dan Robusta. Kedua kopi ini memiliki perbedaan, adapun
perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta:
· Kopi Arabika jenis ini jenis tertua dan kelesatanya superior, biji besar, warna biji
agak coklat, rasa sedikit agak asam kandungan kafein 1-1,3%, dan peka
terhadap penyakit karat daun.
· Kopi Robusta, persilangan antara arabika dan canepthara, tahan terhadap karat
daun, biji lebih dari arabika, rasnya tidak seenak arabika kandungan kafeein 2-
3%.
Biji kopi yang siap diperdagangkan adalah biji kopi yang sudah dikeringkan,
kadar airnya berkisar antara 12 – 13 %. Permukaan bijinya sudah bersih dari lapisan
kulit tanduk dan kulit ari. Biji kopi demikian sering disebut sebagai biji kopi beras. Biji
kopi WP adalah biji kopi beras yang dihasilkan dari proses basah ( Wet Process) dan
biji kopi DP adalah biji kopi beras yang dihasilkan dari proses kering ( Dry Process).
Kopi asalan adalah biji kopi yang dihasilkan oleh petani dengan metode dan
sarana yang sangat sederhana, kadar airnya masih relatif tinggi (> 16 % ) dan tercampur
dengan bahan – bahan lain non kopi dalam jumlah yang relatif banyak. Biji kopi ini
biasanya dijual ke prosesor ( eksportir) yang kemudian mengolahnya sampai diperoleh
biji kopi beras dengan mutu seperti yang dipersyaratkan dalam standar perdagangan.
Dalam pengolahan kopi ada metode yang biasa digunakan yaitu pengolaha basah,
pengolahan semi basah, dan pengolahan kering. Adapun tahap-tahap pengolahan kopi
secara umum adalah : panen, sortasi buah di kebun, pegupasan kulit buah, fermentasi,
pencucian, pengeringan, penjemuran, sortasi biji, pengepakan, dan pengudangan.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
ACARA I
SORTASI BIJI KOPI
A. Waktu dan Tempat
4. Praktek ini dilakukan pada hari kamis tanggal 22 oktober 2009 mulai jam
10.15 sampai selesai bertempat di Laboratorim Pengolahan Kopi dan Kakao. Politenik
Pertanian Negeri Samarinda.
B. Alat dan Bahan
·Alat yang digunakan pada praktek ini adalah : kertas untuk alas, timbangan.
·Bahan yang digunakan pada praktek ini adalah: biji kopi gelondongan.
C. Prosedur kerja
§Timbang kopi sebanyak 300gram
§Kemudian hampar diatas kertas
§ Lalu pilih kopi berdasarkan bentuknya kemudian hitung.
ACARA II
PEMBUATAN KOPI BUBUK.
A Waktu dan Tempat
Praktek ini dilakukan pada hari kamis tanggal 29 oktober 2009 dimulai jam
10.00 sampai selesai. Betempat di laboratorium Pengolahan Hasil Perkebunan
Kampus Politekik Pertanian Negri Samrinda.
B.Alat dan Bahan
·Alat yang digunakan pada praktek ini adalah: kompor, wajan, sendok pengaduk,
ayakan, beskom (wadah), blender.
·Bahan yang digunakan pada praktek ini adalah: biji kopi yang sudah
bersihsebanyak satu kilogram.
C. Prosedur kerja
·Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·Timbang kopi sebanyak satu kilogram.
·Sangria kopi hingga berwarna hitam dan apabila ditekan akan krispi.
·Dinginkan kopi wadah yang besar, kemudian di blender lalu di ayak samapai halus
dan yang kasar diblender lagi.
ACARA III
PEMBUATAN KOPI INSTAN
A. Waktu dan Tempat.
5. Praktek ini dilakukan pada hari K amis tanggal 12 November 2009. Jam
10.00 sampai selesai bertempat diLaboratorium Pengolahan Hasil
Perkebunan Politeknik PertanianNegeri Samarinda.
B.Alat dan Bahan
·Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah: kompor gas, wajan, pengaduk,
bender, beskom (wadah), plastik, mesin prees, kater, kertas lebel.
·Bahan yang digunakan pada praktukun ini adalah: kopi bubuk. Gula pasir sebanyak
2 kg, air sebanyak 2,4 liter, krimmer, dan instan jahe.
C.Prosedur Kerja.
·Siapakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·Panaskan air sesuai kebutuhan.
·Seduh kopi dengan air panas dan diamkan selama satu jam.
·Ambil air kopi yang sudah di seduh kemudian panaskan.
·Campurkan air dengan gula sesuai kebutuhan.
·Panaskan sampai mengkristal dan aduk-aduk terus agar tidak hangus.
·Setelah mengkristal didinginkan.
·Setelah dingin diblener ampai halus.
·Sambil memblender buatkan kemasan dengan plastik dan kertas.
·Setelah halus campurkan dengan krimmer dan instan jahe.
·Kemudian ditimbang lalu di bungkus.
·Produk siap dipasarkan kepada konsumen.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil Sortasi Biji Kopi
Hasil sortasi biji kopi yang kami dapatkan tidak begitu bagus karena biji
kopi banyak rusak, jika dibandingkan dengan biji kopi yang begitu bagus.
Bahkan biji kopi yang bagus sangat sedikit. Bahkan biji kopi yang kami sortasi
banyak yang cacat bijinya. Selain itu, kotoran – kotoran juga banyak yang
terdapat di biji kopi. Bahkan biji kopi ini tidak layak di jual di pasar. Karena
6. tidak memenuhi Standar Nasional Insonesia, dan juga tidak mampu
menghasilkan biji kopi dengan mutu yang bagus. Dan juga tidak masuk dalam
keunggulan di sebuah SNI.
2. Hasil pembuatan kopi bubuk
Dari hasil yang kami peroleh pada proses pembuatan kopi bubuk ini
adalah :
1.Kopi berwarna coklat agak kehitaman
2.Aroma yang dihasilkan sangat khas bau kopi
Akan tetapi aroma bau kopi yang dihasilkan tidak begitu bagus, bahkan
bisa kehilangan aroma khas kopi dan citarasa kopi bubuk ini disebabkan oleh
kandungan air dan oksigen di dalan kemasan. Bisa menyebabkan kopi berbau
apek (stale) dan rasanya juga tidak begitu bagus. Ini bisa juga disebabkan,
karena air yang di dalam kemasan akan menghidrolisa senyawa kimia yang ada
di dalam kopi bubuk tersebut sehingga menyebabkan bau apek (stale) dan dapat
juga mengurangi aroma dan citarasa kopi kerana adanya proses oksidasi.
Bahkan senyawa yang terbentuk juga dapat mempergaruh terhadap aroma dan
citarasa kopi tersebut.
3. Hasil pembuatan kopi instan
Dari hasil yang kami peroleh, dalam pembuatan kopi instan sudah agak
lumayan dan bagus karena dalam pembuatan kopi instan ini kami sangat hati –
hati. Akan tetapi rasa yang dihasilkan tidak begitu manis. Jika di minum atau di
campur dengan air panas, karena dalam pembuatan kopi instan kekurangan gula,
sebaliknya gula yang digunakan seharusnya lebih biar terasa agak manis. Tapi
dari hasil yang kami dapatkan, kopi yang kami hasilkan sudah bisa dipasarkan
kepada konsumen dan juga bisa di jual – jual di pasar.
B. Pembahasan
Dari ketiga praktek bisa di simpulkan, bahwa sortasi biji kopi tidak begitu
bagus dan sedikit lumayan. Dan aroma ( bau ) dan rasa juga tidak sesuai dengan
diharapkan para peneliti biji kopi. Mungkin disebabkan pada saat panen buah
masak di kebun sehingga menyebabkan biji kopi rusak, sehingga mempengaruhi
7. sortasi yang kami lakukan. Mungkin juga pada saat metik buah di kebun tidak hati
– hati sehingga kopi yang di hasilkan tidak bagus.
Mungkin juga pada saat pengolahan sehingga banyak biji kopi yang rusak
dan pecah – pecah serta berlubang. Mungkin juga pada panen buah kopi dicampur
dengan dengan yang tidak bagus sehingga menpengaruhi buah kopi yang lainnya
dan menyebabkan warna buah kopi menjadi hitam serta dalam penyimpanan tidak
begitu diperhatikan sehingga menyebabkan bau apek ( stale ).
Sebaiknya pada saat panen perlu di perhatikan tahap – tahap
pengolahannya. Karena jika tidak diperhatikan dengan baik bisa menyebabkan
buah kopi rusak dan busuk seta baunya tidak begitu bagus. Dan didalam
pengolahan kopi juga perlu di perhatikan jenis kopi apa yang akan di pakai untuk
pengolahan.
Akan tetapi pengurangan kadar kafein itu tidak menpengaruhi rasa
kopi, rasa dan aroma seduhan kopi tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan
rasa seduhan non kopi. Sedangkan kafein itu sendiri berupa alkohol secara
alamiah yang terbentuk di dalam kopi. Sehingga menyebabkan kopij tersebut
menpunyai ciri – ciri yang khas tersendiri. Jika kita terlalu banyak mengkomsumsi
kopi bisa menyebabkan susah tidur karena banyak sekali mengandung kafein yang
tinggi.
Tapi kafeein ini tidak hanya berada di dalam biji kopi saja, bahkan
bisa didalam daun teh maupun di dalam daun kopi itu sendiri. Akan tetapi,
kebanyakan orang menyukai kopi untuk di komsumsi untuk keperluan sehari –
hari.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kopi adalah jenis minuman yang paling banyak di sukai didunia
ini.terbukti hampir semua negara menjual kopi baik yang masih dalam bentuk biji
maupun yang sudah diolah.
8. Pengolahan kopi juga sangat berpengaruh terhadapap hasil akhir dari
pengolah biji kopi dan alat yang digunakan didalam pengolahan.
B. Saran
Pada praktek berikutnya sebaikya pilih kopi yang lebih bermutu biar hasil
akhirnya juga sempurna. Dan sebaiknya kita mendatangi langsung pabrik kopi
terdekat agar kita bias langsung mengetahui secara langsung pengolahan kopi
skala pabrik dan melihat secara langsung cara kerja alat-alat yang ada di pabrik
pengolahan.
DAFTAR PUSTAKA
Oskari A. 1986, Kadar Air yang Aman Bagi Penyimpanan Biji Kopi
HasilPengolahan Kering, Pelita Perkebunan
Sri Mulato. 1994, Praktek pengolahan Kopi. Bahan Kusus Pengolahan Kopi dan uji Cita
Rasa, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum................................................................... 2
C. Manfaat.................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kopi............................................. 3
III. METODELOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat................................................................... 6
B. Alat dan Bahan....................................................................... 6
C. Cara Kerja.............................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil....................................................................................... 10
B. Pembahasan............................................................................ 12
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................ 14
B. Saran...................................................................................... 14
9. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas berkat rahmat dan karunianya
kita di beri kesehatan dalam melakukan praktek Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit Hasil
Perkebunan dan menjadi acuan untuk membuat laporan ini. Dan tak lupa pula kita kirimkan
shalawat.
Dalam melakukan praktek hingga membuat laporan ini penulis telah banyak di bantu
oleh orang-orang yang ada disekelilingnya maka dari itu penlis ingim mengucapkan terma
kasih kepeda dosen yang telah membimbing kami baik pemberian teori maupun pada
praktek.penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang telah
membatu.dan kepada semua keluarga dan yang paling terakhir pihak yang telah membantu
baik secara moral maupun moril.
Penulis tau dalam membuat laporan ini masih banyak mengalami kekurangan maka
dari itu penulis ingin meminta masukan dari teman-teman dan dosen yang bersifat
membangun
Samarinda, Tanggal 25 November 2009
Penulis
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN KOPI DAN KAKAO
(PEMBUATAN KOPI BUBUK DAN KOPI
INSTAN)
DI SUSUN OLEH:
N I N G SI H
070 500 139
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL
PERKEBUNAN
JURUSAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
2009/2010